• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit: Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit: Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Kota Bandung."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

This research aims to examine the influence of competence and independence towardaudit quality. This research uses primary data in distributing questionnaires, which is conducted in Bandung with auditor respondents who worked in the Office of Public Accountant. Determination of sample is done with using purposive sampling. There are fifty questionnaires distributed, but only thirty eight questionnairs return. Analyzing the data for hypothesis testing is done by multiple regressions tests.

Based on the results of multiple regressions tests known treatment that the independent variable (competence and independence) have an impact on the dependent variable (audit quality) with a percentage of the influence of 33,59%. The results of this research indicate that that partial competence have an influence on the audit quaity and independence having no effect on audit quality. whereas the competence and independence simultaneously effect on audit quality.

(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi dan independensi terhadapkualitas audit. Pada penelitian ini digunakan data primer dalam penyebaran kuesioner yang dilakukan di Bandung dengan responden auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Kuesioner yang disebarkan berjumlah lima puluh akan tetapi hanya tiga puluh delapan yang kembali. Penganalisaan data untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji regresi berganda.

Berdasarkan hasil pengolahan Uji Regresi Berganda diketahui bahwa variabel independen (kompetensi dan independensi) memiliki pengaruh terhadap variabel dependen (kualitas audit) dengan presentase pengaruh sebesar 33,59%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial kompetensi mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit dan independensi tidak mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit. Sedangkan secara simultan kompetensi dan independensi berpengaruh secara terhadap kualitas audit.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 6

1.3.1 Maksud Penelitian ... 6

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka ... 8

2.1.1 Pengertian Kompetensi ... 8

(4)

2.1.3 Indikator Kompetensi... 11

2.1.4 Pengertian Independensi ... 11

2.1.5 Dimensi Independensi ... 12

2.1.6 Indikator Independensi... 16

2.1.7 Pengertian Kualitas Audit ... 17

2.1.8 Indikator Kualitas Audit ... 18

2.2 Kerangka Pemikiran ... 20

2.3 Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 25

3.2 Metodelogi Penelitian ... 25

3.3 Jenis Data ... 25

3.4 Populasi dan Sampel ... 26

3.4.1 Populasi ... 26

3.4.2 Sampel... 26

3.5 Operasional Variabel ... 27

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.7 Uji Validitas dan Realibilitas ... 38

3.7.1 Uji Validitas ... 38

3.7.2 Uji Realibilitas ... 39

3.8 Uji Asumsi Klasik ... 39

3.9 Pengujian Hipotesis ... 42

3.10 Analisis Regresi Berganda ... 44

(5)

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kuesioner ... 45

4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 50

4.2.1 Variabel Kompetensi ... 50

4.2.2 Variabel Independensi ... 56

4.2.3 Variabel Kualitas Audit ... 64

4.3 Analisis Regresi Linier Berganda ... 67

4.3.1 Uji Asumsi Klasik ... 67

4.1.3.1 Uji Normalitas ... 67

4.1.3.2 Uji Multikolinieritas ... 69

4.1.3.3 Uji Heterokedastisitas ... 70

4.3.2 Analisis Koefisien Korelasi ... 71

4.3.3 Persamaan Regresi Linier Berganda... ...73

4.3.4Analisis Koefisien Determinasi ... 74

4.3.5 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji-F) ... 75

4.3.6 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji-t) ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 79

5.2 Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 81

LAMPIRAN ... 84

(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 23

Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan Scatterplot .... 71

Gambar 4.2 Kurva Uji-t Dua Pihak (X1)...77

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Nama kantor Akuntan Publik dan Alamat ... 26

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 29

Tabel 4.1 Pengembalian Kuisioner ... 45

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 46

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 46

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... 47

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 48

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Berprofesi ... 49

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Tentang Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Kompetensi(X1)... 50

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Tentang melakukan audit yang baik, saya membutuhkan pengetahuan yang diperoleh dari tingkat pendidikan Strata (D3,S1,S2)...52

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Tentang banyak perusahaan sudah saya audit, sehingga audit yang saya lakukan lebih ...52

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Tentang kursus serta pelatihan sebelum melakukan audit...53

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Tentang menempuh pendidikan minimal S1 jurusan akuntansi...53

(8)

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Tentang membutuhkan pengetahuan

yang diperoleh dari kursus dan pelatihan...54

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Tentang melakukan audit lebih

dari 2 tahun, sehingga audit yang saya lakukan lebih baik

dan saya mengetahui jenis industri...55

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Tentang saya pernah mengaudit

perusahaan yang telah go public, sehingga saya dapat

mengaudit perusahaan yang belum go public...55

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Tentang selama saya melakukan

audit di lapangan, saya selalu memakai Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) dan Standar Profesional Akuntan

Publik(SPAP)...56

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Tentang skor Jawaban

Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada

Variabel Independens...57

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Tentang manajemen perusahaan

memberikan kebebasan pada auditor dalam menentukan

bahan bukti yang diperlukan maupun obyek yang

akan diperiksa...58

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Tentang penyusunan program

(9)

prosedur audit yang dipilih...59

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Tentang penyusunan program

audit yang bebas dari usaha-usaha pihak lain terhadap

subyek pekerjaan pemeriksaan selain untuk proses

pemeriksaan yang disediakan... ...59

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Tentang penyusunan program

audit yang bebas dari usaha-usaha pihak lain terhadap

subyek pekerjaan pemeriksaan selain untuk proses

pemeriksaan yang disediakan...60

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Tentang auditor harus bebas

dari tekanan pihak manapun dalam melaporkan

temuan-temuan yang bersifat material...60

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Tentang Auditor harus

menghindari penggunaan kata-kata yang menyesatkan

baik secara sengaja maupun tidak sengaja dalam

melaporkan fakta, opini, dan rekomendasi dalam

interpretasi auditor...61

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Tentang Auditor harus bebas

dalam menggunakan judgement mengenai fakta dan

opini dalam laporan audit...61

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Tentang dalam melakukan

verifikasi, auditor memperoleh kebebasan dalam

mengakses semua informasi yang berhubungan

dengan kegiatan audit...62

(10)

verifikasi auditor memperoleh dukungan dan kerjasama

yang baik dengan pihak manajemen perusahaa...62

Tabel 4.27 Tanggapan Responden Tentang Auditor harus bebas

dari keinginan pribadi maupun pengaruh pihak lain

untuk memodifikasi bahan bukti selama aktivitas

audit...63

Tabel 4.28 Tanggapan Responden Tentang kegiatan verifikasi

auditor harus bebas dari kepentingan pribadi

auditor...63

Tabel 4.29 Tanggapan Responden Tentang Skor Jawaban

Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada

Variabel Kualitas Audit...64

Tabel 4.30 Tanggapan Responden Tentang Auditor harus

melaporkan laporan audit secara jelas yang tidak

menimbulkan pernyataan yang ambigu mengenai

laporan keuangan...65

Tabel 4.31 Tanggapan Responden Tentang dalam melakukan

audit, auditor harus memahami tiga prinsip kewajaran

laporan keuangan sesuai dengan GAAP...66

Tabel 4.32 Tanggapan Responden Tentang Selama melakukan

(11)

dewan direksi mengenai ruang lingkup audit,

objektivitas auditor, aspek kualitatif dari

proses akuntansi...66

Tabel 4.33 Hasil Uji Normalitas...68

Tabel 4.34 Hasil Uji Multikolinieritas...70

Tabel 4.35 Analisis Korelasi Product Moment...72

Tabel 4.36 Koefisien Korelasi dan Taksirannya...72

Tabel 4.37 Nilai Koefisien Regresi...73

Tabel 4.38 Nilai Koefisien Beta × Zero Order...75

Tabel 4.39 Pengujian Hipotesis Simultan (Uji-F)...76

(12)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 46

Grafik 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... S 47

Grafik 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... 47

Grafik 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ... 48

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner Penelitian ... 121

Lampiran B Hasil Tabulasi Data Kuesioner Penelitian ... 126

Lampiran C Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Profesionalisme Auditor ... 127

Lampiran D Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Etika Profesi ... 128

Lampiran E Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pertimbangan Tingkat Materialitas ... 129

Lampiran F Hasil Uji Asumsi Klasik ... 130

Lampiran G Hasil Uji Analisis Regresi Berganda ... 132

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kompetensi auditor adalah kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk

melaksanakan audit dengan benar (Boynton et al, 2003:61). Definisi kompetensi menurut Umar(2002:153) adalah keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki

oleh para karyawan untuk melakukan pelayanan.Kemampuan dan kompetensi

seorang auditor seharusnya dapat menunjukkan dan menyiapkan laporan secara

profesional. Maka seorang auditor harus latihan secara terus menerus,

berpengalaman, dan berkompetensi menerapkan fungsi audit. Kemampuan ini

membutuhkan pendidikan umum, pengetahuan teknis, pengalaman di lapangan

secara terus menerus dengan mengikuti perkembangan di bidang akuntansi dan

auditing (Gomez, 2012:22).

Independensi adalah prinsip-prinsip dasaraudityang menyatakan

bahwaauditor harusdanjuga tampakbebas dari kepentinganyang tidak sesuai

denganintegritas danobjektivitas (Ainapure, 2009:42). Definisi lain diungkapkan

oleh Leunget al (2012:72) bahwa independensi adalah sebuah atribut yang penting, karena lebih mengutamakan kredibilitas pada pekerjaan seorang auditor

pada umumnya.Independensi adalah istilah yang digunakan jika auditor

ditempatkan pada posisi kerja mereka masing-masing atau jika auditor bekerja

(15)

Bab I. Pendahuluan 2

2

Quick (2007:4) mengasumsikan bahwa kualitas audit bersifat tetap pada

sebagian kelompok auditor. Definisi lain diungkapkan oleh O’Regan (2004:217)

bahwa kualitas audit adalah aktivitas dari proses dan operasi audit dengan fokus

utama yang berkaitan dengan prinsip-prinsip kualitas total manajemen.

Pandangan tentang kualitas audit bahwa kualitas audit tidak harus selalu

ditingkatkan dengan cara menciptakan sistem audit yang lebih mudah untuk

diatur (Press, 2010:435).

Menurut Ray (2008:107) bahwa apabila auditor menilai pelaksanaan audit

harus membutuhkan keahlian, kompetensi, dan pengetahuan yang memadai dari

spesialis, auditor perlu melibatkan seorang ahli dalam tim audit. Bagshaw

(2013:374) mengatakan kompetensi dicapai melalui pendidikan profesional,

pengalaman kerja, pelatihan dan mentoring oleh staf yang lebih berpengalaman

dan pelatihan spesifik tentang persyaratan independensi. Kompetensi berarti

penggabungan antara hasil yang dicapai dan pemeliharaan pemahaman dan

pengetahuan yang memungkinkan seseorang untuk melakukan tugas yang

diberikan padanya (Cendrowski et al, 2012:207)

Independensi auditor berarti bahwa penilaian auditor tidak tunduk pada

keinginan atau arah dari klien (auditee) yang telah terlibat atau untuk kepentingan sendiri (Ainapure, 2009:42). Menurut Rittenberg (2011:95) manfaat

dari perusahaan yang diaudit telah mengembangkan pendekatan yang efektif

adalah untuk menghadapi tantangan yang ada pada independensi, antara

lainmenetapkan dan mengawasi peraturan kode etik yang ada di perusahaan,

mengembangkan perancangan kompensasi yang sesuai, mewujudkan laporan

(16)

Bab I. Pendahuluan 3

3

memisahkan kegiatan konsultasi dari kegiatan audit, mempresentasikan laporan

audit internal dan dokumentasi/bukti-bukti audit, mempresentasikan laporan dan

pemeriksaan dalam profesi menurut Statement on Auditing Standards bagian 220 yang mengacu pada independensi auditor.

Seorang auditor dikatakan mandiri jikamemelihara reputasi seorang akuntan

pada umumnya, melaporkan hasil audit secara jujur dan akurat sehingga

pemegang saham dapat membuat keputusan, memelihara kepercayaan

masyarakat.Prinsip-prinsip yang mengisyaratkan bahwa independensi auditor

tidak berlaku ketika seorang auditor mempunyai hubungan menciptakan suatu

keterikatan yang berkualitas antara akuntan dan perusahaan yang diaudit,

menempatkan seorang akuntan di posisi mereka masing-masing, menghasilkan

laporan dari kegiatan akuntan sebagai manajemen atau karyawan dari perusahaan

yang diaudit (Rittenberg, 2011:99).

Fenomena pada kasus Hambalang yang tidak ada sinkronisasi antara fakta

dengan kualitas audit , yaitu :terkait surat keputusan hak pakai ,terkait lokasi dan

site plan,terkait Izin Mendirikan Bangunan, tentang teknis, terkait revisi Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL), terkait permohonan kontrak

tahun jamak, terkait kontrak tahun jamak, terkait persetujuan RKA-KL 2011,

terkait pelelangan, terkait pencarian anggaran 2010, terkait pelaksanaan

perkerjaan konstruksi (Agus D.W Martowardojo,2012). Sepuluh temuan audit

BPK tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas audit Hambalang menimbulkan

pernyataan ambigu mengenai laporan keuangan, pertentangan prinsip kewajaran

(17)

Bab I. Pendahuluan 4

4

Adanya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), diharapkan tidak

terjadi cara audit yang tidak jujur dan akurat. Agus selaku Menteri Keuangan

menyesalkankhususnya di itjen dan BPKP menyatakan Peraturan Pemerintah

(PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP, selain untuk mencapai tujuan

organisasi yang efisien dan efektif, juga bertujuan meningkatkan kinerja,

transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, serta

meminimalisasi penyimpangan anggaran dan korupsi di departemen (Agus D.W

Martowardojo, 2012).

Sri Mulyani (2007) membekukan izin Akuntan Publik (AP) Djoko Sutardjo

dari Kantor Akuntan Publik Hertanto, Djoko, Ikah & Sutrisno selama 18 bulan.

Djoko dinilai telah melakukan pelanggaran atas pembatasan penugasan audit

dengan hanya melakukan audit umum atas laporan keuangan yang menimbulkan

kualitas audit menjadi berkurang pada PT Myoh Technology Tbk. Penugasan ini

dilakukan secara berturut-turut sejak tahun buku 2002 hingga 2005.

Dalam kasus pembekuan ijin kepada KAP Drs.Yoga, Samsuar Said

mengatakan atas sanksi yang diperbuat KAP Drs Yoga adalah tidak

menyampaikan laporan kegiatan usaha dan laporan keuangan KAP tahun tahun

2006, sementara sanksi kepada KAP Drs.S.Bawono Hadisuwiryo karena yang

bersangkutan tidak menyampaikan laporan kegitan usaha dan laporan keuangan

KAP tahun2005 dan 2006. Dalam hal ini seorang auditor tidak mempunyai

komitemen yang kuat untuk menyelesaikan audit sehingga mengurangi kualitas

audit.Selama masa pembekuan ijin, KAP Drs Yoga dan KAP Drs S Bawono

(18)

Bab I. Pendahuluan 5

5

KMK nomor 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik sebagaimana telah

diubah dengan KMK Nomor 359/KMK.06/2003 yaitu meliputi atestasi yang

termasuk audit umum, review atas laporan keuangan, audit kinerja, audit khusus, dan non atestasi yang mencakup kegiatan seperti jasa konsultasi, jasa perpajakan,

dan jasa-jasa yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Hal tersebut

bisa dikatakan kurangnya independensi dan kompetensi soerang auditor yang

dikaitkan dengan penyusunan program audit yang bebas dari campur tangan atau

sikap tidak mau bekerjasama mengenai penerapan prosedur yang dipilih

(Samsuar Said, 2008).

Berdasarkan teori dan fenomena-fenomena yang penulis kumpulkan diatas,

maka penulis tertarik untuk mengkaji ulang teori yang mengatakan bahwa

kompetensi dan independensi berpengaruh terhadap kualitas audit. Penulis

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompetensi dan Independensi

terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di

Bandung).”

1.2Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan

yang akan dibahas dalam penelitian ini antara lain :

1. Seberapa besar pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit?

2. Seberapa besar pengaruh independensi terhadap kualitas audit?

3. Seberapa besar pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas

(19)

Bab I. Pendahuluan 6

6 1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan pertanyaan penelitian yang diajukan, maka

tujuan penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis dan menguji seberapa besar pengaruh kompetensi

terhadap kualitas audit

2. Untuk menganalisis dan menguji seberapa besar pengaruh independensi

terhadap kualitas audit

3. Untuk menganalisis dan menguji seberapa besar kompetensi dan

independensi berpengaruh secara simultan terhadap kualitas audit

1.3.2 Tujuan Penelitian

Kegunaan penelitian adalah:

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi referensi dan memberi

sumbangan konseptual bagi penelitian sejenis dalam rangka mengembangkan

ilmu pengetahuan demi kemajuan dunia pendidikan

2. Bagi Pimpinan Kantor Akuntan Publik

Penulis berharap penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dan bahan

evaluasi bagi pimpinan Kantor Akuntan Publik dan para auditor dalam

(20)

Bab I. Pendahuluan 7

7 3. Bagi Auditor

Penulis berharap penelitian ini sebagai motivator dalam melaksanakan audit

pada perusahaan, sehingga laporan yang dihasilkan dapat segera dilaporkan

ke BAPEPAM sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan BAPEPAM.

4. Bagi Ikatan Akuuntan Publik Indonesia (IAPI)

Penulis berharap penelitian ini dapat diajadikan sebagai acuan akan

pentingnya peningkatan kualitas audit yang ditetapkan Standar Profesional

Akuntan Publik (SPAP) untuk meningkatkan kualitas audit dan sebagai

pedoman bagi auditor untuk tetap memlihara profesionalisme dan

independensi

5. Bagi Pemakai Laporan Keuangan yang telah diaudit (klien)

Penulis berharap penelitian ini melalui peningkatan kualitas audit secara

berkesinambungan, klien dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan

laporan keuangan yang berkualitas, handal dan dapat dipercaya yang telah

dihasilkan oleh auditor

6. Bagi Mahasiswa

Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan informasi dan gambaran

mengenai pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit

(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari hasil pengujian parsial dapat disimpulkan bahwa variabel X1 (Kompetensi)

memiliki pengaruh terhadap variabel Y (Kualitas Audit) dan dinyatakan

signifikan, yaitu sebesar 0,1880 atau 18,80%.

2. Dari hasil pengujian parsial dapat disimpulkan bahwa variabel X2 (Independensi)

memiliki pengaruh terhadap variabel Y (Kualitas Audit), namun tidak signifikan,

yaitusebesar 0,1480 atau 14,80%.

3. Dari hasil pengujian simultan yang dilakukan penulis membuktikan adanya

pengaruh Variabel bebas yang meliputi Kompetensi (X1) danIndependensi (X2)

terhadap Kualitas Audit (Y). Hal ini dapat dilihat dari analisis pengaruh simultan

bahwa variabel X memberikan pengaruh yang sedang terhadap variabel Y

(Kualitas Audit) sebesar 33,59% sedangkan sisanya sebesar 66,41% dipengaruhi

oleh faktor lain yang tidak diamati.

5.2 Saran

1. Bagi auditor, perlu meningkatkan independensi dalam melakukan audit yang

tepat yang dapat mendukung dan meningkatkan kualitas audit.

2. Bagi peneliti lain yang tertarik untuk meneliti topik ini dapat dengan tetap

menggunakan variabel kompetensi dan independensi auditor, serta dapat

melakukan penelitian pengembangan dengan mengganti indikator variabel

(22)

Bab V. Kesimpulan dan Saran 80

dan kinerja untuk meningkatkan kualitas audit. Selain itu bagi peneliti

selanjutnya untuk variabel kualitas audit dapat menggunakan indikator

ataupun dimensi yang berbeda dari penelitian ini.

3. Diharapkan dalam penelitian selanjutnya dapat memperluas populasi

penelitian, yaitu dengan menambah jumlah auditor responden yang bekerja

pada Kantor Akuntan Publik dan tidak hanya yang berada di Kota Bandung

saja, sehingga diperoleh hasil penelitian yang tingkat generalisasinya lebih

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Dr Ernest Kan. (2013). Audit and Assurance - Principles and Practices (3rd Edition)

,

Singapore

Husein Umar. 2005. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Larry Rittenberg, Karla Johnstone, Audrey Gramling. 2011. A business Risk Approach. 8th Edition. Cengage Learning

A-ARENS, Alvin & James K.Loebbecke. (1992). Auditing: An Integrated Approach. Fourth Edition, Prentice Hall, Inc

GOMEZ, CLIFFORD. (2012). AUDITING AND ASSURANCE: THEORY AND PRACTICE. - [Kindle Edition]. (PHI Learning Private Limited, New Delhi

Murtanto. 1999. ”Identifikasi Karakteristik-karakteristik Keahlian Audit”.

Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 2 (1) :39. Yogyakarta: STIE

Steven M. Bragg. (2009). Wiley Practitioner's Guide to GAAS 2010: Covering all SASs, SSAEs, SSARSs, and Interpretations. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey.

Andrew J. Elliot, Carol S. Dweck. (2005). Handbook of Competence and Motivation. A Division of Guilford Publications, Inc. 72 Spring Street, New York.

O’Regan, David. (2004). Auditor's Dictionary: Terms, Concepts, Processes, and Regulations. John Wiley & Sons, Inc., Hoboken, New Jersey Published simultaneously in Canada

(24)

Nur Barizah Abu Bakar, Abdul Rahim Abdul Rahman et al, 2005. “Factors Influencing

Auditor Independence: Malaysian Loan Officers` Perceptions”, Manajerial Auditing Journal,

Vol. 20, No. 8,pp.2.

Mulyadi, 2002; Auditing, Edisi 6 Jakarta: Salemba Empat.

Moeller, Robert R. 2005. “Brinks Modern Internal Auditing”. John Wiley and Sons Inc. New

Jersey

Ainapure, Varsha dan Ainapure, Mukund. (2009). Auditing and Assurance. Second edition. PHI Learning Private Limited, New Delhi

Leung, Philomena ., Coram, Paul., dan Cooper, Barry J. (2012). Modern Auditing and Assurance Services, Google eBook. John Wiley & Sons

Arens, A.A, Elder, R, J. A and Beasley, M.S. 2003. Auditing and Assurance Service : An Intergrated Approach. Ninth Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Abdul Halim, (2001). Auditing: Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan. Edisi Kedua, Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Dunn, John. (1996). Auditing: Theory and Practice. Edition 2. Prentice Hall

Mautz, R.K. dan H.A. Sharaf. 1961. The Philosophy of Auditing. Sarasota, FL: American Accounting Association.

Sawyer, Lawrence B, Dittenhofer Mortimer A, Scheiner James H, 2005, Internal Auditing, Diterjemahkan oleh: Desi Adhariani, Jilid 1, Edisi 5, SalembaEmpat : Jakarta.

Kusharyanti. 2003. Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemungkinan topic penelitian di masa datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Desember).

Bastian Indra. (2007). Audit Sektor Publik. Jakarta : Salemba Barat

(25)

Ussahawanitchakit, Phapruke. (2008), Organizational Learning Capability, Organizational Commitment, and Organizational Effectiveness: An Empirical Study of Thai Accounting Firms, (ON LINE), http://www.encyclopedia.com, 20 November 2009

Kartika Widhi, Frianty . 2006. Pengaruh Faktor-faktor Keahlian dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris:KAP di Jakarta). Semarang. Skripsi S1: Universitas Diponegoro.(Tidak dipublikasikan).

Quick, Reiner., Turley, Stuart., Willekens, Marleen. (2007). Auditing, Trust and Governance: Developing Regulation in Europe. Routledge 270 Madison Avenue, New York.

Christiawan, Yulius Jogi. 2003. Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.4 No. 2 (Nov)

Asih, D. A. T. (2006). Pengaruh Pengalaman Tehadap Peningkatan keahlian Auditor dalam Bidang Audit. Diakses dari http://rac.uii.ac.id/

Icuk Rangga Bawono. 2010, “PengaruhIndependensi Pengalaman, Due Professional Care dan

Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit’, Simposium Nasional Akuntansi XIII UJSP.

Purwokerto.

Harhinto, Teguh . 2004. ”Pengaruh Keahlian dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Studi Empiris Pada KAP di

Jawa Timur” . Semarang. Tesis Maksi : Universitas Diponegoro.

Suraida, Ida, 2005. Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Resiko Audit Terhadap Skeptisme Profesional Auditor dan Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik, Sosiohumaniora, Vol. 7 No. 3, November 2005 : 186 – 202.

Sukriah Ika, Akram, Biana A, I. 2009, Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. SNA XII. Palembang.

Rahman, Ahmad Taufik. 2009. Persepsi Auditor Mengenai PengaruhKompetensi,

Independensi, dan Due Proffesional Care terhadapKualitas Audit. Skipsi. FakultasEkonomi Universitas JenderalSoederman. Purwokerto.

Singgih, Elisha Muliani dan Icuk Rangga Bawono. 2010. Pengaruh Independensi,

Pengalaman, Due Professional Care dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. SNA 13.

Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.

(26)

Gujarati, Damodar. 1993. Ekonometrika Dasar, alih bahasa: Sumarno Zain. Erlangga. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

“Bagaimanakah kinetika laju pertumbuhan dan hasil isolasi DNA genomik konsorsium bakteri dari perairan hydrothermal vent Kawio menggunakan medium campuran 25% BHMS +

Bahan yang diperlukan dalam kegiatan penelitian adalah benih Eucalyptus pellita , tanah ( top soil ), kompos, kotoran domba, sekam padi, polybag , cocopeat ,.. peat moss ,

Abdul Aris, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta dan pembimbing yang senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan

Untuk mensukseskan kegiatan reklamasi lahan bekas tambang maka faktor yang sangat penting adalah lokasi pembibitan untuk tanaman cepat tumbuh dan tanaman lokal.. Tanaman lokal

Secara teoretis, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Hasil dari penelitian ini dapat mengungkap dan membuktikan teori kecerdasan majemuk, terutama kecerdasan

Deskripsi mata kuliah : Mata kuliah ini akan membahas metode-metode desain yang dapat digunakan dalam kehidupan nyata, diantaranya Scenario Management, QFD, Intuitive and analogy

Program yang dihasilkan mencakup: struktur materi konsep dasar kimia yang diperlukan bagi mahasiswa PGSD, model perkuliahan konsep dasar kimia berbasis masalah

Skripsi saudari MUNAWATI dengan Nomor Induk Mahasiswa 11407185 yang beijudul ’ PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QUR’AN MELALUI METODE STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK