PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM
MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR DAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK SANJAYA PAKEM
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: Erisdauli Manurung
NIM : 061334063
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM
MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR DAN HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI
SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK SANJAYA PAKEM
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: Erisdauli Manurung
NIM : 061334063
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karyaku ini kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertaiku, dan mengasihiku.
My Lovely Parents “ Sahat Manurung & Riama Sirait”
My Lovely Sisters “Eka & Ertha”
My Lovely Brothers “Ericson, Lian & Ogi”
v
MOTTO
Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi
berusahalah menjadi manusia yang berguna
Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang
Jika memulai sekarang, tahun depan anda akan tahu banyak hal
Yang sekarang tidak anda ketahui
Dan anda tidak akan mengetahui masa depan jika anda menunggu-nunggu.
In this life we cannot always do great things. But we can do small
things with great love
m
k
Saya menya
memuat kar
kutipan dan
PERN
atakan denga
ya atau bagi
daftar pusta
NYATAAN
an sesunggu
ian karya or
aka, sebagaim
vi
N KEASL
uhnya bahw
rang lain, ke
mana layakn
Yo
LIAN KAR
a skripsi ya
ecuali yang t
nya karya ilm
ogyakarta, 11
Pen
Erisdau
NIM : 0
RYA
ang saya tuli
telah disebut
miah.
1 Februari 20
nulis
uli Manurung
061334063
is ini tidak
tkan dalam
011
Y pangkalan d Internet atau saya maupu saya sebagai
Demikian pe
Dibuat di Yo
Pada tangga
nda tangan di
: E data, mendis u media lain
ibawah ini, s
Erisdauli Ma
061334063
mu pengetah rma karya ilm
MODEL PEM an dalam be stribusikan
untuk kepen kan royalti k
ni yang saya
huan, saya m miah saya ya
MBELAJAR kepada saya
buat dengan tas Sanata a lain, menge
atas, dan m demis tanpa p
selama tetap
n sebenarnya
UJUAN
EPENTING
sitas Sanata D
kepada Perpu
mikian saya hak untuk lam bentuk
viii
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK SANJAYA PAKEM YOGYAKARTA
Erisdauli Manurung Universitas Sanata Dharma
2011
Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan partisipasi belajar siswa dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi dengan pokok bahasan mengelola kartu persediaan melalui penerapan metode pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD).
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 30 orang. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 1 siklus dan menggunakan waktu 3 jam pelajaran. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) instrumen untuk mengetahui partisipasi belajar , (2) instrumen observasi guru, (3) instrumen observasi terhadap siswa, (4) instrumen observasi terhadap kelas, (5) instrumen refleksi oleh guru, (6) instrumen refleksi oleh siswa, (7) instrumen wawancara kepada siswa, (8) instrumen wawancara kepada guru, (9) nilai siswa yang kemudian dimasukkan ke daftar nilai, (10) dokumentasi.
ix
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL OF
STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TYPE IN DEVELOPING LEARNING PARTICIPATION AND LEARNING GOALS
OF STUDENTS IN ACCOUNTING SUBJECTFOR THE 11th GRADE OF
ACCOUNTING SANJAYA VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTS IN PAKEM YOGYAKARTA
Erisdauli Manurung Sanata Dharma University
2011
This research aims to find out the development of students’ learning participation and learning goals in Accounting subject with the material of managing supply card through the implementation of Student Teams Achievement Division (STAD) learning method.
This research is a Classroom Action Research (CAR). The research subjects are 30 students of 11th grade Accounting Sanjaya Vocational High School Pakem, Yogyakarta, 2010/2011 academic year. This classroom action research was done in 1 cycle and took 3 periods. The research instruments used in this research are: (1) the instrument to find out the learning participation, (2) teacher’s observing instrument, (3) the students’ observing instrument, (4) the classroom’s observing instrument, (5) the reflection instrument of the teacher, (6) the reflection instrument of students, (7) the interviewing instrument for students, (8) the interviewing instrument for the teacher, (9) the students’ marks which are put in the list of marks, (10) documentation.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena skripsi ini telah
selesai pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan
berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkam terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
4. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M. Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik,
dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Penguji yang
telah banyak memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Penguji
yang telah banyak memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi
ini
7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.
8. Ibu Dra. S. Sri Utami selaku Kepala SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta yang
telah member ijin untuk melakukan penelitian.
9. Ibu Triswinarti, S.Pd., selaku guru partner yang telah bersedia bekerjasama
xi
10.Seluruh siswa SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta, khususnya siswa kelas XI
Akuntansi, yang telah dengan setia dan sabar mengikuti pelajaran yang
digunakan penulis untuk penelitian. Tanpa kalian penelitian ini tidak berjalan
dengan lancar, thanks.
11.Bapak, Ibuku, kaka dan adik-adiku yang telah berjuang selama ini sehingga
penulis dapat menyelesaikan kuliah, serta atas cinta, kasih sayang, semangat,
doa dan dukungan yang tiada henti. “ I Always love u”.
12.Mas Henry, untuk segala motivasi, hiburan, kebersamaan, canda dan tawa,
nasehat yang selalu mewarnai hidupku. “ u r the best”
13.Lina, Edit, Ratna, Agnes, Sisca dan Rara, yang selalu mendengar keluh
kesahku, bersama kalian aku bisa tumbuh dan mengenal arti persahabatan, aku
bisa merasakan ketulusan sosok sahabat, serta bersama kalian aku bisa
merasakan indahnya dunia manakala kita harus tertawa bersama, menangis
bersama kalian tetap sahabatku selamanya.
14.Mbak Sevi, Sisca, Rara, dan Lina, yang telah memberi dukungan kepadaku,
Tio, Daru, dan Wahyu yang telah membantu dan menemani aku dalam
penelitian.
15.Teman-teman seperjuangan: Deta, Arcil, Dian, Arni, Alin, Siska Kecil, Umi,
Djinong, Niken, Ninin, Dwi Kirby, Dwi Klaten, Lina, Retno, Yosef, Inggit,
Lia, Missi, Ocha, Agil, Suster, Fery, Johan, dan yang lainnya terimakasih atas
dukungan, doa dan bantuannya selama penulisan skripsi.
16.Anak kost Narto (Lina, Edit, Ratna, Agnes, Put) dan lainnya terima kasih atas
kebersamaan kita, keceriaan kita, kegilaan kita.
17.Seluruh mahasiswa angkatan 2006 yang telah mewarnai hidupku selama
kuliah.
18.Semua pihak yang memberi dukungan, bimbingan, bantuan, serta motivasi
kepada praktikan
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih dari
xii
Y
Yogyakarta, 1
Penu
Erisdau
NIM : 0
11 Februari 2
ulis
uli Manurung
061334063 2011
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…. ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR GAMBAR ... xix
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Batasan Masalah ... 4
C. Rumusan Masalah ... 5
xiv
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Penelitian Tindakan Kelas ... 8
B. Metode Pembelajaran Kooperatif ... 13
C. Pengertian Partisipasi Belajar ... 17
D. Pengertian Hasil Belajar ... 19
E. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan ... 21
F. Kerangka Teoritik ... 22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24
A. Jenis Penelitian ... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 25
D. Prosedur Penelitian ... 25
E. Instrumen Penelitian ... 33
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 35
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ... 40
A. Sejarah Berdirinya SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta ... 40
B. Tujuan Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta... 43
C. Sistem Pendidikan SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta ... 45
D. Kurikulum SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta ... 46
xv
Yogyakarta ... 49
F. Sumber Daya Manusia SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta ... 54
G. Siswa SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta ... 60
H. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta ... 61
I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan di SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta. ... 63
J. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta ... 65
K. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta dengan Instansi Lain ... 66
L.Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta ... 67
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ... 68
A. Deskripsi Penelitian ... 68
1. Observasi Pra Penelitian ... 69
a. Observasi Terhadap Guru ... 69
b. Observasi Terhadap Siswa ... 73
c. Observasi Terhadap Kelas ... 76
2. Siklus Pertama ... 80
a. Tahap Perencanaan ... 80
xvi
c. Observasi ... 86
d. Refleksi ... 95
B. Analisi Komparatif Tingkat Partisipasi dan Hasil Belajar ... 104
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ... 113
A. Kesimpulan ... 113
B. Keterbatasan Penelitian ... 115
C. Saran ... 116
DAFTAR PUSTAKA ... 117
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Proses Pengumpulan Data dan Pembagian Tugas ... 36
Tabel 3.2 Indikator Keberhasilan Tingkat Partisipasi Dalam Proses Pembelajaran ... 38
Tabel 4.1 Ketua Program Studi ... 56
Tabel 4.2 Guru Tetap ... 57
Tabel 4.3 Guru Tidak Tetap ... 57
Tabel 4.4 Pegawai ... 58
Tabel 4.5 Nama Wali Kelas ... 59
Tabel 4.6 Jumlah Siswa SMK Sanjaya Pakem ... 61
Tabel 4.7 Gedung Smk Sanjaya Pakem ... 62
Tabel 4.8 Inventarisasi Peralatan Kelas ... 63
Tabel 5.1 Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran ... 71
Tabel 5.2 Kegiatan/Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran ... 74
Tabel 5.3 Kondisi Kelas Dalam Proses Pembelajaran ... 76
Tabel 5.4 Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran ... 87
Tabel 5.5 Kondisi Kelas Dalam Proses Pembelajaran ... 91
Tabel 5.6 Partisipasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran ... 94
Tabel 5.7 Refleksi Guru Terhadap Proses Pembelajaran Menggunakan Metode Student Teams Achievement Division (STAD) ... 96
xviii
Tabel 5.9 Daftar Nilai Kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem ... 101
Tabel 5.10 Hasil Belajar Siswa Sebelum STAD ... 104
Tabel 5.11 Hasil Belajar Siswa Setelah STAD ... 105
Tabel 5.12 Daftar Partisipasi Siswa ... 108
Tabel 5.13 Indikator Keberhasilan Tingkat Partisipasi Dalam Proses Pembelajaran ... 109
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 12
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Permohonan Ijin Penelitian ... 119
Lampiran 2 Surat Persetujuan ... 120
Lampiran 3 Ijin Permohonan Dari Sekolah ... 121
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 122
Lampiran 5 Materi Pelajaran ... 129
Lampiran 6 Soal Kuis ... 134
Lampiran 7 Soal Diskusi STAD ... 136
Lampiran 8 Soal Pre Test ... 137
Lampiran 9 Soal Pos Test ... 138
Lampiran 10 Kunci Jawaban Soal Kuis ... 139
Lampiran 11 Kunci Jawaban Soal Pre Test ... 147
Lampiran 12 Kunci Jawaban Soal Diskusi STAD ... 150
Lampiran 13 Kunci Jawaban Soal Pos Test ... 159
Lampiran 14 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran ... 166
Lampiran 15 Lembar Observasi Kegiatan/Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran ... 169
Lampiran 16 Lembar Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran ... 170
xxi
Lampiran 18 Lembar Pengamatan Kondisi Kelas dalam Proses
Pembelajaran ... 173
Lampiran 19 Lembar Observasi Untuk Mengetahui Partisipasi Siswa
Dalam Proses Pembelajaran Siklus I/II ... 175
Lampiran 20 Panduan Wawancara Responden Siswa ... 176
Lampiran 21 Panduan Wawancara Teman Sejawat ... 177
Lampiran 22 Lembar Refleksi Kesan Guru Terhadap Proses Pembelajaran
Menggunakan Metode Student Teams Achievement Division
(STAD) ... 178
Lampiran 23 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode
Student Teams Achievement Division (STAD) ... 179
Lampiran 24 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses
Pembelajaran ... 181
Lampiran 25 Lembar Observasi Kegiatan/Aktivitas Siswa dalam Proses
Pembelajaran ... 184
Lampiran 26 Lembar Observasi Kondisi Kelasdalam Proses
Pembelajaran ... 186
Lampiran 27 Lembar Observasi Kegiatan Gurudalam Proses
Pembelajaran ... 187
Lampiran 28 Lembar Pengamatan Kondisi Kelas dalam Proses
Pembelajaran ... 189
Lampiran 29 Lembar Observasi Untuk Mengetahui Partisipasi Siswa
xxii
Lampiran 30 Panduan Wawancara Responden Siswa ... 192
Lampiran 31 Panduan Wawancara Teman Sejawat ... 193
Lampiran 32 Lembar Refleksi Kesan Guru Terhadap Proses Pembelajaran
Menggunakan Metode Student Teams Achievement Division
(STAD) ... 194
Lampiran 33 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode
Student Teams Achievement Division (STAD) ... 196
Lampiran 34 Skenario Proses Pembelajaran ... 197
Lampiran 35 Daftar Nilai Kelas XI Akuntansi ... 198
Lampiran 36 Daftar Partisipasi Kelas XI Akuntansi ... 199
Lampiran 37 Daftar Presensi Kelas XI Akuntansi Mata Pelajaran
Mengelola Kartu Persediaan SMK Sanjaya Pakem ... 201
Lampiran 38 Denah Tempat Duduk Kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya
Pakem ... 202
Lampiran 39 Kelompok STAD ... 204
Lampiran 40 Layout Tempat Pada Saat Pembelajaran STAD ... 205
Lampiran 41 Lembar Refleksi Siswa ... 206
Lampiran 42a Daftar Nama Wali Kelas SMK Sanjaya Pakem ... 211
Lampiran 42b Jabatan Struktural Wakil Kepala Sekolah SMK Sanjaya
Pakem ... 212
Lampiran 42c Jabatan Struktural Kepala Kantor, Ketua Program Keahlian,
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan
usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau
suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan
Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan
masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa
sebagai generasi penerus dibentuk. Meskipun diakui bahwa pendidikan
adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata sedemikian rupa,
disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal
material yang cukup besar tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat
pada masalah kualitas pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai dengan berbagai
macam cara antara lain: melalui peningkatan kualitas pendidik dan tenaga
kependidikan lainnya, pelatihan dan pendidikan atau dengan memberikan
kesempatan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran dan non
pembelajaran secara profesional lewat penelitian tindakan secara
kependidikan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi saat
menjalani tugasnya akan memberi dampak positif.
Pada kenyataannya banyak guru yang masih menggunakan metode
yang konvensional atau belum melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran. Proses belajar cenderung satu arah dimana guru
menjelaskan materi dan siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru.
Tidak sedikit siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan baik.
Siswa mengacuhkan materi yang disampaikan guru karena merasa bosan,
sehingga tidak sedikit siswa yang tidak memahami materi yang telah
disampaikan guru.
Pemahaman siswa merupakan hal yang sangat penting bagi tenaga
pengajar di dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat menciptakan
situasi dan kondisi yang tepat di dalam proses belajar mengajar serta
memberi pengaruh yang optimal bagi siswa untuk mencapai hasil belajar
yang baik. Pencapaian hasil belajar yang baik dapat dilakukan dengan cara
peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
Banyak kendala yang dihadapi siswa di dalam kegiatan belajar
mengajar, antara lain kurangnya sarana dan prasarana belajar di sekolah,
padatnya beban belajar, kurangnya perhatian keluarga terhadap pendidikan
anak, dan adanya tantangan dari lingkungan yang tidak kondusif dan
sebagainya. Berbagai kendala tersebut secara keseluruhan menimbulkan
dilakukan oleh guru selama ini masih bersifat konvensional. Kegiatan
yang dilakukan siswa di dalam proses belajar mengajar adalah mendengar
dan mencatat apa yang diceramahkan guru.
Tugas seorang guru tidak mudah. Seorang guru harus menyadari
apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan kondisi belajar mengajar
yang dapat menghantarkan peserta didik sampai kepada tujuan. Sesuai
dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik sehingga menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Oleh karena itu guru
harus mampu menerapkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan
pertisipasi dan hasil belajar siswa.
Sudah begitu banyak metode pembelajaran yang telah
dikembangkan untuk membantu meningkatkan partisipasi siswa dalam
proses belajar mengajar. Salah satunya adalah Student Teams Achievement
Division (STAD). Dengan menggunakan metode ini siswa akan semakin
berpartisipasi dalam memperoleh dan mempelajari berbagai konsep atau
teori, pengetahuan dan keterampilan bekerjasama dengan teman sebaya.
Siswa akan terlibat secara aktif dalam berbagai informasi, berbagai
tafsiran dan bernegosiasi makna dalam pemecahan masalah yang diberikan
oleh guru. Sehingga siswa akan saling membutuhkan dalam setiap
memiliki tanggung jawab dan peranan yang penting untuk menyelesaikan
latihan-latihan yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka
peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) Dalam Meningkatkan Partisipasi
Belajar dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi”.
Hal ini perlu dilakukan karena melihat fenomena yang terjadi guru lebih
banyak menerapkan metode yang tidak meningkatkan partisipasi siswa,
sehingga siswa tidak berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Karena
proses pembelajaran akan dapat berjalan dengan baik jika siswa
berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan pada
siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta.
B. Batasan Masalah
Metode yang dapat meningkatkan partisipasi belajar dan hasil
belajar siswa cukup bervariasi jumlahnya. Akan tetapi tidak semua metode
pembelajaran tersebut diteliti pada penelitian ini. Peneliti hanya akan
membahas tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang dan batasan
masalah maka rumusan masalah yang akan diangkat oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah ada peningkatan partisipasi belajar siswa di dalam
pembelajaran setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran
Akuntansi?
2. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa di dalam pembelajaran
setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Akuntansi?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan
partisipasi belajar dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)
E. Manfaat Penelitian
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai
pihak, yaitu:
1. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi
kepustakaan serta dapat dijadikan pertimbangan dan perbandingan
bagi penelitian selanjutnya di Universitas Sanata Dharma.
2. Bagi Peneliti Sendiri
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bagian dari proses belajar dan
berlatih khususnya dibidang penelitian sehingga dapat
mengembangkan pengetahuan peneliti baik secara teoritis maupun
aplikasi.
3. Bagi Guru
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif
penggunaan metode pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi dan
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi.
4. Bagi Siswa
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan
5. Bagi Sekolah
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk memotivasi guru
bidang studi lain agar semakin memvariasikan metode pengajaran
untuk meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa.
6. Bagi Peneliti Lain
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi
untuk penelitian selanjutnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di
dalamnya yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas.
Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut,
maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan yaitu penelitian,
tindakan, kelas (Arikunto,2006:2).
a. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan manunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.
Menurut Susilo (2007:16) PTK adalah penelitian tindakan
kelas atau sering disebut dengan classroom action research dalam
bahasa inggris. Yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas
atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada
penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam
pembelajaran. Sedangkan menurut wijaya (2009:9) penelitian
tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
kelasnya dengan cara merencanakan, melaksanakan dan
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan
tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar
siswa dapat meningkat.
2. Prinsip Dasar PTK
Menurut wijaya (2009:11) Prinsip dasar PTK adalah:
a. Berkelanjutan. PTK merupakan upaya yang berkelanjutan secara siklustis.
b. Integral. PTK merupakan bagian integral dari konteks yang diteliti.
c. Ilmiah. Diagnosis masalah berdasar pada kejadian nyata.
d. Motivasi dari dalam. Motivasi untuk memperbaiki kualitas harus tumbuh dari dalam.
3. Ciri-ciri Khusus Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Kunandar dalam Whitehead (2003:57)
a. Dalam penelitian tindakan kelas ada komitmen pada peningkatan
pendidikan.
b. Dalam penelitian tindakan kelas, ada maksud jelas untuk
melakukan intervensi ke dalam dan peningkatan pemahaman dan
praktek seseorang serta untuk menerima tanggung jawab dirinya
sendiri.
c. Pada penelitian tindakan kelas melekat tindakan yang
berpengetahuan, berkomitmen dan bermaksud.
d. Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan pemantauan sistemik
untuk menghasilkan data atau informasi yang valid.
4. Karakteristik dan Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Karakteristik dan tujuan penelitian tindakan kelas Kunandar
(2008:58-63)
a. On-the job problem oriented (masalah yang diteliti adalah
masalah riil yang muncul dari dunia kerja peneliti yang ada
didasarkan pada masalah yang benar-benar dihadapi guru dalam
proses belajar mengajar di kelas.
b. Problem-solving oriented (berorientasi pada pemecahan
masalah). PTK yang dilakukan oleh guru sebagai upaya untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar
mengajar.
c. Improvement-oriented (berorientasi pada peningkatan mutu).
PTK dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran
yang dilakukan oleh guru dalam kelas.
d. Ciclic (siklus). Konsep tindakan dalam PTK diterapkan melalui
urutan yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang.
e. Action oriented. PTK selalu didasarkan pada tindakan untuk
memperbaiki PBM di kelas
f. Pengkajian terhadap dampak tindakan
g. Specifics contextual. Aktivitas PTK dipacu oleh permasalahan
praktis yang dihadapi oleh guru
h. Partisipatory (collaborative). Dilaksanakan secara kolaboratif
dan bermitra dengan pihak lain.
j. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus
dimana dalam satu siklus terdiri dari perencanaan (planning),
tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi
(reflection).
Gambar 2.1
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
5. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dilaksanakannya
penelitian tindakan kelas yang terkait dengan komponen utama
a. Inovasi pembelajaran.
b. Pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan ditingkat kelas.
c. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik.
d. Melalui PTK secara kolaboratif akan tercipta karya tulis bagi guru.
e. Karya tulis ilmiah semakin diperlukan guru dimasa depan untuk meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan penelitian tindakan kelas yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas.
B. Metode Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran
dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil yaitu antara
empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang
kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda.
Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan
memperoleh penghargaan, jika kelompok mampu menujukkan
prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap kelompok
akan mempunyai ketergantungan positif. Ketergantungan semacam
itulah yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu
terhadap kelompok. Setiap individu akan saling membantu untuk
keberhasilan kelompok. Sehingga individu akan memiliki kesempatan
yang sama untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok
2. Komponen utama strategi pembelajaran kooperatif
a) Komponen tugas kooperatif
Tugas kooperatif berkaitan dengan hal yang menyebabkan
anggota bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok.
b) Komponen struktur insentif kooperatif
Merupakan suatu yang membangkitkan motivasi individu untuk
bekerjasama mencapai tujuan kelompok.
3. Karakteristik dan prinsip-prinsip strategi pembelajaran
kooperatif
Menurut Sanjaya (2006:242-245) karakteristik dan
prinsip-prinsip strategi pembelajaran kooperatif:
a) Karakteristik strategi pembelajaran kooperatif
1) Pembelajaran secara tim.
2) Didasarkan pada manajemen kooperatif.
3) Kemauan untuk bekerjasama.
4) Keterampilan bekerjasama.
1) Prinsip ketergantungan positif.
2) Tanggung jawab perseorangan.
3) Interaksi tatap muka.
4) Partisipasi dan komunikasi.
c) Prosedur pembelajaran kooperatif
1) Penjelasan materi.
2) Belajar dalam kelompok.
3) Penilaian.
4) Pengakuan tim.
d) Pembelajaran kooperatif tipe STAD
Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan
salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran
kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai
menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga
merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif.
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
(http:gurupkn.wordpress.com/2007/11/10).
Langkah-langkah:
2) Guru menyajikan materi pelajaran.
3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan, anggota
kelompok yang mengetahui jawabannya memberikan
penjelasan kepada anggota kelompok.
4) Guru memberikan pertanyaan/kuis dan siswa menjawab
pertanyaan/kuis dengan tidak saling membantu.
5) Pembahasan kuis.
6) Kesimpulan.
e) Kelebihan dan kekurangan Student teams achievement division
(STAD)
Kelebihan
1) Seluruh siswa menjadi lebih siap.
2) Melatih kerjasama dengan baik.
Kekurangan
1) Semua anggota kelompok mengalami kesulitan.
C. Pengertian Partisipasi Belajar
Pembelajaran partisipatif pada intinya dapat diartikan sebagai
upaya pendidik untuk mengikutsertakan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran yaitu dalam tahap perencanaan program, pelaksanaan
program dan penilaian program.
Partisipasi pada tahap perencanaan adalah keterlibatan peserta
didik dalam kegiatan mengidentifikasi kebutuhan belajar, permasalahan,
sumber-sumber atau potensi yang tersedia dan kemungkinan hambatan
dalam pembelajaran.
Partisipasi dalam tahap pelaksanaan program kegiatan
pembelajaran adalah keterlibatan peserta didik dalam menciptakan iklim
yang kondusif untuk belajar. Dimana salah satu iklim yang kondusif untuk
kegiatan belajar adalah pembinaan hubungan antara peserta didik dan
antara peserta didik dengan pendidik sehingga tercipta hubungan
kemanusiaan yang terbuka, akrab, terarah, saling menghargai, saling
membantu dan saling belajar.
Partisipasi dalam tahap penilaian program pembelajaran adalah
keterlibatan peserta didik dalam penilaian pelaksanaan pembelajaran
maupun untuk penilaian program pembelajaran. Penilaian pelaksanaan
pembelajaran mencakup penilaian terhadap proses, hasil dan dampak
1) Ciri-ciri Pembelajaran Partisipatif
Berdasarkan pada pengertian pembelajaran partisipatif yaitu
upaya untuk mengikutsertakan peserta didik dalam pembelajaran,
maka ciri-ciri dalam kegiatan pembelajaran partisipatif adalah :
a) Pendidik menempatkan diri pada kedudukan tidak serba
mengetahui terhadap semua bahan ajar.
b) Pendidik memainkan peran untuk membantu peserta didik dalam
melakukan kegiatan pembelajaran.
c) Pendidik melakukan motivasi terhadap peserta didik untuk
berpartisipasi dalam pembelajaran.
d) Pendidik menempatkan dirinya sebagai peserta didik.
e) Pendidik bersama peserta didik saling belajar.
f) Pendidik membantu peserta didik untuk menciptakan situasi
belajar yang kondusif.
g) Pendidik mengembangkan kegiatan pembelajaran kelompok.
h) Pendidik mendorong peserta didik untuk meningkatkan semangat
berprestasi.
i) Pendidik mendorong peserta didik untuk berupaya memecahkan
permasalahan yang dihadapi dalam kehidupannya.
D. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan
penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar
dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam
upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.
Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina
kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut baik untuk keseluruhan kelas maupun
individu.
Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu :
1. Keterampilan dan kebiasaan.
2. Pengetahuan dan pengertian.
3. Sikap dan cita-cita.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu :
a) Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar).
Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada
faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang
mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain
yaitu : motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain
b) Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar).
Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan
belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar
siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan
pengetahuan, penanaman konsep, keterampilan dan pembentukan
sikap.
Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi
dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif,
psikomotor (Winkel,1996:244-250). Perinciannya adalah sebagai
berikut:
1) Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6
aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis dan penilaian.
2) Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima
jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi,
menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau
3) Ranah Psikomotor
Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda,
koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).
E. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian yang terdahulu yang dijadikan acuan oleh peneliti
dalam penelitian yang berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Dalam
Meningkatkan Partisipasi, Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran
IPS Ekonomi Siswa kelas VII B SMP Taman Siswa Dewasa Ibu
Pawiyatan Yogyakarta 2007/2008.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada
peningkatan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang
mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantive dalam
beberapa siklus.
Hasil dari penelitian ini adalah siklus I, 60% siswa ikut
berpartisipasi dalam belajar, 60% siswa memiliki tingkat motivasi yang
karena target partisipasi, motivasi dan prestasi belajar sudah tercapai pada
siklus I.
F. Kerangka Berfikir
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) siswa ditempatkan dalam tim belajar yang
beranggotakan 4-5 siswa secara heterogen yang terdiri dari siswa menurut
tingkat prestasi, jenis kelamin dan suku. Setelah kelompok terbentuk guru
menyajikan materi pelajaran. Kemudian guru memberi soal untuk
didiskusikan, anggota kelompok yang mengetahui jawabannya
memberikan penjelasan kepada anggota kelompok. Pada proses ini siswa
saling mengemukakan pendapat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
untuk menyelesaikan soal yang diberikan. Siswa dituntut untuk dapat
bekerja dalam kelompok dan memberikan kontribusi untuk keberhasilan
kelompok, sehingga siswa menjadi terlatih untuk dapat menghargai
pendapat dan keberadaan team, sifat egois dan dominasi siswa “pintar”
dalam kelompok mulai berkurang. Sedangkan siswa yang memiliki
kemampuan sedang mendapatkan tempat untuk lebih dihargai karena
sesuai dengan kapasitasnya ia dapat memberikan kontribusi bagi
kelompoknya. Dengan demikian siswa yang memiliki kemampuan
Dengan meningkatnya kualitas proses pembelajaran siswa
diharapkan dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Dalam proses
pembelajaran siswa secara kooperatif dapat menyelesaikan pokok-pokok
materi yang diberikan oleh guru dari berbagai sumber yang diberikan guru
atau pengalaman yang dimiliki masing-masing anggota kelompok. Melalui
kerjasama semua unsur dalam kelas terjadi peningkatan mutu atau hasil
dari kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Maria Dwi Retno Sari
yang menerapkan Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) Dalam Meningkatkan Partisipasi, Motivasi
dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Ekonomi didapat hasil kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode ini lebih tinggi dibandingkan
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dan termasuk
penelitian kualitatif. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian
tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di dalam kelas. Dalam penelitian ini, PTK diterapkan pada
mata pelajaran Akuntansi pada materi Mengelola Kartu Persediaan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian pada mata
pelajaran Akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem,
Yogyakarta yang terletak di Jalan Kaliurang Km 17 Pakem Sleman,
Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya
Pakem, Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan partisipasi dan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams Achievement Division (STAD).
D. Prosedur Penelitian
Untuk melakukan penelitian tindakan kelas, seorang peneliti harus
sudah mengenal kondisi lingkungan yang akan dijadikan objek penelitian.
Oleh karena itu sebelum melakukan penelitian, peneliti akan melakukan
observasi terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi dari lingkungan
penelitian. Dalam penelitian ini ada tiga tahap yang akan dilakukan oleh
peneliti yaitu:
1. Kegiatan sebelum penelitian
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan:
Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi
terhadap keterampilan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Lembar observasi meliputi kegiatan pra
pembelajaran, kegiatan awal (melakukan apersepsi dan
mengemukakan tujuan pembelajaran), kegiatan inti (penggunaan
bahasa, penguasaan materi, penggunaan media dan penilaian
pembelajaran) dan kegiatan penutup (evaluasi dan refleksi) yang
dilaksanakan oleh guru selama pembelajaran berlangsung.
b. Observasi terhadap siswa.
Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi
terhadap perilaku dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung. Lembar observasi terhadap siswa meliputi kegiatan
awal (kesiapan siswa mengikuti pembelajaran), kegiatan inti (sikap
siswa pada saat pembelajaran, aktivitas siswa dan partisipasi
siswa), kegiatan penutup (evaluasi proses pembelajaran, siswa
mengerjakan tugas dengan baik, refleksi).
c. Observasi terhadap kelas.
Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi
terhadap kondisi kelas. Lembar observasi ini digunakan untuk
mengungkapkan kondisi kelas secara keseluruhan yang meliputi
interaksi antar siswa dalam kelas, tata letak, lingkungan fisik kelas,
2. Siklus Pertama
Pada siklus pertama ini ada tahapan-tahapan yang dilakukan, antara
lain:
a. Perencanaan
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa
penyiapan pembelajaran dengan menggunakan metode Student
Teams Achievement Division (STAD) yaitu meliputi:
1) Peneliti dan guru mitra membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). RPP berisikan langkah-langkah dalam
proses pembelajaran yang meliputi kegiatan awal (apersepsi
dan mengemukakan tujuan pembelajaran), kegiatan inti
(langkah-langkah metode pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD), media pembelajaran yang
digunakan, alokasi waktu), kegiatan penutup (kesimpulan dan
refleksi).
2) Mendiskusikan alur pelaksanaan pembelajaran dengan
menerapkan metode Student Teams Achievement Division
(STAD).
3) Menyedikan peralatan yang dibutuhkan dalam penerapan
metode pembelajaran Student Teams Achievement Division
(STAD). Peralatan yang digunakan yaitu meja, kursi, dan
skenario proses pembelajaran dengan menerapkan metode
4) Melakukan observasi terhadap karakteristik siswa yang
dimaksudkan untuk membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok.
5) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri
dari lima orang siswa. Setiap siswa dalam kelompok akan
memiliki tugas untuk menjelaskan dan bertanya kepada
anggota kelompok.
6) Peneliti penyusun instrumen pengumpulan data, meliputi:
a) Instrumen untuk mengetahui partisipasi belajar siswa
sebelum dan setelah penerapan metode Student Teams
Achievement Division (STAD).
b) Instrumen observasi guru dalam mengikuti proses belajar
terkait dengan metode pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD).
c) Instrumen observasi terhadap siswa dalam mengikuti proses
belajar terkait dengan metode pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD).
d) Instrumen observasi terhadap kelas dalam mengikuti proses
belajar terkait dengan metode pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD).
e) Instrumen refleksi oleh guru.
g) Instrumen wawancara kepada guru terkait dengan refleksi
pembelajaran.
7) Guru melakukan simulasi metode pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) pada proses pembelajaran yang
akan dilakukan. Simulasi ini dimaksudkan agar para siswa
dapat memahami kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
8) Peneliti dan guru menyiapkan media pembelajaran yang akan
digunakan pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan metode Student Teams Achievement Division
(STAD).
b. Tindakan
Adapun tahap-tahap yang dilakukan pada tahap tindakan ini, antara
lain sebagai berikut :
1) Guru menjelaskan kepada siswa tentang metode pembelajaran
Student Teams Achievement Division (STAD) yang akan
diterapkan pada proses pembelajaran Akuntansi materi ajar
Mengelola kartu persediaan.
2) Guru menjelaskan tugas masing-masing anggota kelompok dan
tanggungjawab pada masing-masing anggota kelompok dalam
proses pembelajaran menggunakan metode Student Teams
Achievement Division (STAD).
3) Siswa mengimplementasikan metode pembelajaran Student
4) Guru dan siswa menarik kesimpulan terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan dan melakukan evaluasi
terhadap penerapan metode Student Teams
Achievement Division (STAD).
5) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan
metode pembelajaran Student Teams Achievement Division
(STAD).
c. Observasi
Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap:
1) Guru
Observasi terhadap guru dilakukan untuk mengungkapkan
kegiatan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran
dengan menggunakan metode pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD). Hal-hal yang diamati dalam
observasi guru adalah seluruh kegiatan guru yang dilakukan
dalam proses pembelajaran selama penerapan metode
pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD).
Instrumen observasi ini berupa instrumen pengamatan terhadap
guru.
2) Siswa
Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengungkapkan
pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD).
Hal-hal yang diamati dalam observasi terhadap siswa yaitu
sikap siswa, partisipasi siswa dalam proses pembelajaran
selama penerapan metode pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD). Instrumen observasi ini berupa
instrumen pengamatan terhadap siswa.
3) Kelas
Observasi terhadap kelas dilakukan untuk mengungkapkan
kondisi kelas selama proses pembelajaran dengan menerapkan
metode pembelajaran Student Teams Achievement Division
(STAD). Hal-hal yang diamati meliputi kondisi ruang kelas,
lingkungan kelas, dan suasana kelas selama proses
pembelajaran. Instrumen observasi ini berupa instrumen
pengamatan terhadap kelas.
Pada tahap observasi ini, observasi dilakukan secara
langsung dan tidak langsung. Observasi langsung dilakukan
peneliti terhadap guru, siswa, dan kondisi kelas selama
kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas. Observasi tidak
langsung dilakukan peneliti dengan menggunakan video
camcorder.
d. Refleksi
1) Guru dan peneliti menganalisis seluruh proses pembelajaran.
Analisis ini digunakan untuk mengungkapkan hal-hal mana
yang sudah atau belum terlaksana seperti yang telah
direncanakan sebelumnya yang selanjutnya akan diuraikan
faktor-faktor yang menyebabkannya.
2) Guru dan peneliti menyimpulkan hal-hal yang perlu diperbaiki
dalam proses pembelajaran.
3) Guru dan peneliti memaknai manfaat yang didapat dari
penerapan metode pembelajaran Student Teams
Achievement Division (STAD) pada proses pembelajaran
Akuntansi dan mengkaji tindak lanjut yang harus dilakukan
dalam penelitian ini.
3. Siklus Kedua
Tahap-tahap yang dilakukan pada siklus kedua ini pada dasarnya sama
dengan siklus pertama. Hanya saja yang membedakan siklus kedua ini
memperbaiki kekurangan dari siklus pertama yang didasarkan pada
E. Instrumen Penelitian
Ada beberapa instrumen penelitian yang perlu dalam penelitian ini adalah:
1. Instrumen sebelum penelitian
a. Instrumen observasi terhadap kegiatan guru di kelas
Instrumen observasi terhadap kegiatan guru di kelas berupa lembar
observasi aktivitas guru yang digunakan untuk mengungkapkan
keterampilan guru dalam melakukan proses pembelajaran di kelas
dan keterampilan guru memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam
proses pembelajaran.
b. Instrumen terhadap kegiatan siswa di kelas
Instrumen terhadap kegiatan siswa di kelas berupa lembar
observasi kegiatan siswa yang digunakan untuk mengungkapkan
perilaku siswa dalam kelas yang meliputi motivasi siswa untuk
terlibat aktif, partisipasi siswa, dan aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran.
c. Instrumen observasi terhadap kondisi kelas
Instrumen observasi terhadap tindakan kondisi kelas berupa lembar
observasi kondisi kelas digunakan untuk mengungkapkan
keseluruhan kondisi kelas yang meliputi interaksi antar siswa
2. Instrumen pelaksanaan penelitian
a. Tahap perencanaan
Pada tahap perencanaan ini instrumen yang dibuat berupa rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP ini berisikan
langkah-langkah dalam proses pembelajaran dengan menerapkan metode
STAD.
b. Tahap tindakan dan observasi
Tindakan ini merupakan implementasi dari tahap perencanaan.
Adapun instrumen yang diperlukan meliputi :
1) Lembar instrumen observasi guru.
2) Lembar instrumen observasi perilaku siswa.
3) Lembar instrumen observasi kondisi kelas.
4) Lembar instrumen partisipasi belajar siswa sebelum dan
sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan
metode STAD.
5) Wawancara dengan guru dan siswa sebelum dan sesudah
c. Tahap refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis observasi terhadap partisipasi
belajar siswa. Instrumen yang digunakan adalah instrumen refleksi
guru dan siswa.
F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian disesuaikan
dengan jenis data yang diperoleh yaitu data hasil observasi dan data
prestasi belajar siswa.
1. Pengumpulan data
a. Observasi dilakukan dengan cara mengamati proses pembelajaran
yang sedang berlangsung baik perilaku siswa, perilaku guru dan
perilaku seluruh anggota kelas. Pengamatan di kelas dilakukan
untuk mengetahui masalah-masalah yang muncul dan juga melihat
partisipasi siswa selama pembelajaran berlangsung.
b. Wawancara dilakukan terhadap siswa mendapat masukan dari
siswa mengenai kesulitan siswa dalam proses pembelajaran,
harapan siswa pada guru dan usulan siswa untuk memperbaiki
proses pembelajaran.
c. Dokumentasi menyangkut para partisipan penelitian untuk
hasil diskusi, keaktifan siswa, persiapan siswa sebelum KBM,
hubungan antara guru dan siswa.
d. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa
selama proses belajar mengajar dengan menggunakan metode
Student Teams Achievement Division (STAD)
2. Proses pengumpulan data dan pembagian tugas
Tabel 3.1
Proses Pengumpulan Data dan Pembagian Tugas
No. Kegiatan Petugas Output
1. Pengembangan
rencana
Pembelajaran
Peneliti dan
guru
• Rencana pembelajaran
dengan metode STAD.
2. Pengajaran di kelas Peneliti dan
guru
• Data partisipasi siswa
bertanya.
• Interaksi siswa dengan
kelompok.
• Interaksi guru dengan siswa
• Dinamika kelompok
berdasarkan RPP yang
dibuat.
3. Evaluasi Peneliti dan
guru
• Tingkat pemahaman materi Akuntansi
No. Kegiatan Petugas Output
• Skor masing-masing
siswa.
• Ketuntasan belajar.
4. Refleksi Peneliti dan
guru
• Outcome hasil pembelajaran.
• Rancangan
pelaksanaan siklus
kedua.
3. Analisis hasil pengamatan
a. Analisis deskriptif
Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis
deskriptif yaitu dengan pemaparan data/informasi tentang suatu
gejala yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan
proses pembelajaran dan tingkat keberhasilan dari model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division
(STAD).
b. Analisi komparatif
Analisis komparatif dilakukan untuk mengetahui peningkatan
partisipasi dan hasil belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya
Tabel 3.2
Indikator Keberhasilan Tingkat Partisipasi Dalam Proses Pembelajaran
Situasi awal diketahui dari hasil observasi di dalam kelas sebelum
penerapan metode Student Teams Achievement Division (STAD).
Dari hasil yang diperoleh dari situasi awal tersebut kemudian
ditentukan target berapa persen tingkat keberhasilan yang ingin
dicapai. Target yang ditentukan oleh peneliti yaitu minimal 75%
dari seluruh siswa mengalami kenaikan dalam partisipasi dalam
No. Komponen Situasi
Awal Target Deskriptor
1. Siswa bertanya kepada
anggota kelompok
-
75%
Jumlah siswa yang
mengajukan
pertanyaan
2. Siswa mengerjakan
bahan diskusi
-
75%
Jumlah siswa yang
mengerjakan bahan
diskusi
3. Siswa bertanya kepada
guru
-
75% Jumlah siswa yang bertanya kepada guru
4. Siswa mampu
menjelaskan jawaban
di dalam kelompok
-
75%
Jumlah siswa yang
mempu menjelaskan
jawaban di dalam
kelompok
5. Siswa menanggapi
jawaban 48% 75%
Jumlah siswa yang
menangggapi jawaban
6. Siswa mampu
menyimpulkan
jawaban
12% 75%
Jumlah siswa yang
menyimpulkan
proses pembelajaran. Target terdebut ditentukan berdasarkan KKM
(kriteria ketuntasan minimum) yang sudah ditentukan sekolah.
4. Analisis hasil belajar siswa
Untuk mengukur pemahaman belajar siswa digunakan analisis
deskriptif (skor rata-rata tiap satu siklus), kemudian membandingkan
hasil belajar siswa antara siklus I, siklus II dan siklus III. Pada siklus I
dikumpulkan semua nilai ke dalam daftar nilai. Dalam siklus pertama
dapat dilihat dari nilai pre test dan post test. Nilai pre test
dibandingkan post test. Lalu dilihat apakah ada kemajuan atau tidak
dari siswa.
Untuk siklus kedua sama dengan siklus pertama. Jika telah
dilakukan siklus kedua, maka nilai yang ada dalam siklus pertama
dibandingkan dengan siklus kedua. Dalam hal ini, yang dibandingkan
adalah hasil dari pre test dan post test siklus pertama dibandingkan
dengan post test siklus kedua. Pada siklus ketiga, akan dilakukan sama
dengan siklus pertama dengan siklus kedua. Hasil dari siklus pertama
dan siklus kedua dibandingkan dengan siklus ketiga. Dari
perbandingan nilai tersebut apakah ada peningkatan pemahaman
40
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya SMK Sanjaya Pakem
1. Sejarah SMK Sanjaya Pakem
SMK Sanjaya Pakem berlokasi di Jalan Kaliurang Km 17
Pakem Sleman. SMK Sanjaya Pakem didirikan pada tanggal 1 Januari
1966 dengan nama Sekolah Menengah Ekonomi Atas Sugiyo Pranoto.
Awalnya SMK Sanjaya Pakem belum memiliki gedung, sehingga
kegiatan belajar mengajar berlangsung di gedung SMP Kanisius
Pakem pada waktu sore hari.
SMK Sanjaya Pakem didirikan oleh Yayasan Sanjaya,
Keuskupan Agung Semarang, dengan dibentuk suatu panitia yang
diketuai oleh bapak FX. Dirjo Widarsono yang beranggotakan:
a. Bpk. Drs. Ramidjo Sutanto
b. Bpk. Drs. Y. Sukijo
c. Bpk. Y. Susmadi, BA
Sekolah Menengah Ekonomi Atas Sugiyo Pranoto yang
didirikan oleh Yayasan Sanjaya kemudian berganti nama sesuai
dengan pendirinya yakni SMK Sanjaya Pakem hingga saat ini. SMK
Sanjaya Pakem didirikan dengan akte notaris nomor 43 tahun 1979
2. Latar Belakang Pendirian Sekolah
Yang menjadi latar belakang didirikannya Sekolah Menengah
Kejuruan Ekonomi di daerah Pakem ini adalah :
a. Pada saat itu di daerah Pakem sudah ada SMA dan SPG.
b. Keadaan ekonomi masyarakat di Pakem banyak terlihat anak-anak
berumur kurang lebih 20 tahun sudah dituntut untuk bekerja.
Dari keadaan itulah maka dirasa tepat apabila didirikan Sekolah
Menengah Kejuruan. Sebagai bukti bahwa keberadaan sekolah ini
diperlukan adalah bahwa pada tahun 1986 SMEA Sanjaya Pakem
mendapat status DISAMAKAN oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan dengan Surat Keputusan No. 0292/ H/ 1986, yang
kemudian disahkan tanggal 8 Mei 1986.
3. Perkembangan SMK Sanjaya Pakem
Sejak tahun 1966 sampai dengan 1970 dalam melaksanakan ujian
SMK Sanjaya Pakem wajib mengikuti Ujian Negara. Tahun 1971
setelah SMK Sanjaya Pakem diijinkan untuk melaksanaka ujian sendiri
dengan tingkat kelulusan berkisar 80% sampai dengan 90%, SMK
Sanjaya Pakem didalam daftar Direktorat Jendral Swasta dengan
nomor : DNS 214202 (Nomor Daftar Sekolah) sedangkan di
Departemen Kebudayaan terdaftar nomor : 344021007 (Nomor
Pada tahun 1983 SMK Sanjaya Pakem mulai menempati gedung
barunya yang dibangun diatas tanah seluas 3200 m2 terdiri dari : a. 9 ruang kelas
b. 1 ruang kepala sekolah dan tata usaha
c. 1 ruang guru
d. 1 ruang praktek
e. 1 ruang perpustakaan
f. 1 ruang UKS
g. 1 ruang BP
h. 1 ruang komputer
i. 1 ruang kantin dan koperasi
j. 1 ruang parkir guru
k. 1 ruang parkir siswa
l. 2 kamar mandi/WC
m. 1 lapangan basket
Pada tahun 1992 dibangun lagi dua ruang kelas disebelah Utara
gedung lama dan dua kamar mandi/WC. Kini SMK Sanjaya Pakem
B. Tujuan Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem
SMK Sanjaya Pakem dalam upaya mengembangkan bidang
keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian dari pendidikan menengah
dalam sistem pendidikan nasional tetap berpegang pada tujuan pendidikan
SMK yang telah ditetapkan oleh Depdiknas memiliki tujuan yang tertuang
dalam visi dan misi SMK Sanjaya Pakem.
1. Visi SMK Sanjaya Pakem
Menyiapkan siswa yang cerdas, terampil mandiri yang berkepribadian
cinta kasih.
2. Misi SMK Sanjaya Pakem
a. Disiplin dalam belajar dan bekerja.
b. Tertib dalam belajar dan bekerja.
c. Jujur dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
d. Menumbuhkan sikap dan semangat kekeluargaan, kebersamaan
serta aktif dan kreatif.
e. Menumbuhkan rasa kepedulian/rasa memiliki terhadap seluruh
warga sekolah sesuai dengan ciri khas sekolah.
f. Melayani dalam segala aspek kehidupan sekolah dengan rasa cinta
kasih.
g. Mendorong siswa untuk belajar keterampilan yang sesuai dengan
3. Tujuan SMK Sanjaya Pakem:
a. Memajukan pendidikan dan pengajaran, dengan demikian turut
mengembangkan kepada pendidikan sosial, kultural dan spiritual
manusia, berdasarkan Pancasila sesuai dengan ajaran Gereja.
b. Yayasan sosial dan tidak komersial maka sekolah berusaha
menyelenggarakan pendidikan yang mampu dijangkau oleh
kalangan bawah dengan tidak memberatkan semua pihak sehingga
penyelenggaraan sekolah dapat terwujud.
c. Mampu menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang
memadai dapat mencapai tingkat kelulusan.
SMK dibidang keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian
dari pendidikan menengah dalam sistem pendidikan bertujuan:
a. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta dapat
mengembangkan sikap profesionalisme dalam bidang bisnis dan
manajemen.
b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu
berkompetisi, dan mampu mengembangkan diri dalam bidang
bisnis dan manajemen.
c. Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja yang mandiri dan
mengisi kebutuhan dunia kerja bidang bisnis dan manajemen.
d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara yang produktif,
C. Sistem Pendidikan SMK Sanjaya Pakem
Sistem pendidikan yang digunakan di SMK Sanjaya Pakem adalah sistem
pendidikan ganda.
1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
Pendidikan Sistem Ganda adalah program pendidikan dan
pelatihan dengan sistem ganda pada SMK yang programnya dirancang
dan dilaksanakan bersama SMK dengan dunia usaha/industri/instansi
terkait (Diknas). Menurut Kurikulum 1994, Pendidikan sistem genda
adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesi yang
memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan
sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melaui
bekerja langsung di perusahaan. Sedangkan menurut Wardiman
Djojonegoro, Pendidikan sistem ganda adalah model penyelenggaraan
pendidikan kejuruan yang dipilih untuk mewujudkan misi
kebijaksanaan link and macth (keterkaitan dan kesepadanan) khusus
pada SMK.
2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
Dalam panduan pelaksanaan PSG bagi siswa SMK kelompok
bisnis dan manajemen, tertera tujuan PSG sebagai berikut:
a. Tamatan dapat menampilkan dirinya sebagai manusia yang
beriman, taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti
dan mandiri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan
dan kebangsaan.
b. Memiliki kemampuan dan keterampilan praktis sesuai dengan
program studi masing-masing.
D. Kurikulum Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem
Kurikulum merupakan seperangkat rencana kegiatan dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang dipergunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar. Kurikulum
dimaksudkan sebagai usaha mempelancar proses belajar-mengajar dan
membina pengembangan program studi untuk mempersiapkan lulusan
yang cakap, trampil, sesuai dengan tuntutan kurikulum. Selain itu dikenal
adanya PSS (Pengembangan Sekolah Kejuruan Seutuhnya) di SMK
menjadi unit produksi dan dapat bekerjasama dengan dunia usaha.
Garis-garis besar program pengajaran (GBPP) memuat tentang materi yang
harus dipelajari siswa. Buku GBPP tentang kurikulum SMK yang disebut
buku II berisi tentang kerangka dasar program pembelajaran yang terdiri
dari tujuan yang hendak dicapai, susunan program kurikulum berupa mata
pelajaran yang harus dicapai, susunan program kurikulum berupa mata
pelajaran yang harus dipelajari, serta diskripsi singkat setiap materi
Untuk melaksanakan kurikulum, SMK menganut program
pedoman pelaksanan proses belajar-mengajar dan GBPP sebagai dasar
penyusunan penyusunan petunjuk pelaksanaan yang meliputi:
1. Pedoman proses belajar-mengajar.
2. Pedoman penilaian.
3. Pedoman bimbinganedoman pembinaan guru.
4. Pedoman sistem kredit.
5. Pedoman pelaksanaan penataran.
6. Pedoman kerja lapangan untuk sekolah lanjutan.
Struktur program mata pelajaran dikelompokkan dalam program
pengajaran dasar umum dan mata pelajaran dasar kejuruan. Dalam hal ini
dikenal dengan istilah:
1. Program Studi yaitu program pendidikan pada sekolah menengah
kejuruan.
2. Jurusan adalah kumpulan program studi yang memiliki mata pelajaran
dasar kejuruan yang sama.
3. Kelompok merupakan pengelompokkan pendidikan di SMK yang
terdiri dari:
a. Kelompok pertanian dan kehutanan.
b. Kelompok rekayasa.
c. Kelompok bisnis dan managemen.
e. Kelompok kerumahtanggaan.
Kurikulum yang dipakai Prodi Akuntansi SMK Sanjaya Pakem
adalah KTSP yang terdiri dari:
1. Kelas X Akuntansi KTSP Edisi 2010 yaitu pengembangan KTSP
2008.
2. Kelas XI Akuntansi KTSP Edisi 2008 yaitu pengembangan KTSP
2006.
3. Kelas XII Akuntansi KTSP Edisi 2008 yaitu pengembangan KBK