• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK SANJAYA PAKEM YOGYAKARTA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK SANJAYA PAKEM YOGYAKARTA SKRIPSI"

Copied!
235
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR DAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK SANJAYA PAKEM

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

   

Oleh: Erisdauli Manurung

NIM : 061334063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i  

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR DAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK SANJAYA PAKEM

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

   

Oleh: Erisdauli Manurung

NIM : 061334063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karyaku ini kepada

Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertaiku, dan mengasihiku.

My Lovely Parents “ Sahat Manurung & Riama Sirait”

My Lovely Sisters “Eka & Ertha”

My Lovely Brothers “Ericson, Lian & Ogi”

(6)

v  

MOTTO

Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi

berusahalah menjadi manusia yang berguna

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang

Jika memulai sekarang, tahun depan anda akan tahu banyak hal

Yang sekarang tidak anda ketahui

Dan anda tidak akan mengetahui masa depan jika anda menunggu-nunggu.

In this life we cannot always do great things. But we can do small

things with great love

(7)

m

k

Saya menya

memuat kar

kutipan dan

PERN

atakan denga

ya atau bagi

daftar pusta

NYATAAN

an sesunggu

ian karya or

aka, sebagaim

vi

N KEASL

uhnya bahw

rang lain, ke

mana layakn

Yo

LIAN KAR

a skripsi ya

ecuali yang t

nya karya ilm

ogyakarta, 11

Pen

Erisdau

NIM : 0

RYA

ang saya tuli

telah disebut

miah.

1 Februari 20

nulis

uli Manurung

061334063

is ini tidak

tkan dalam

011

(8)

Y pangkalan d Internet atau saya maupu saya sebagai

Demikian pe

Dibuat di Yo

Pada tangga

nda tangan di

: E data, mendis u media lain

ibawah ini, s

Erisdauli Ma

061334063

mu pengetah rma karya ilm

MODEL PEM an dalam be stribusikan

untuk kepen kan royalti k

ni yang saya

huan, saya m miah saya ya

MBELAJAR kepada saya

buat dengan tas Sanata a lain, menge

atas, dan m demis tanpa p

selama tetap

n sebenarnya

UJUAN

EPENTING

sitas Sanata D

kepada Perpu

mikian saya hak untuk lam bentuk

(9)

viii  

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION(STAD) DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK SANJAYA PAKEM YOGYAKARTA

Erisdauli Manurung Universitas Sanata Dharma

2011

Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan partisipasi belajar siswa dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi dengan pokok bahasan mengelola kartu persediaan melalui penerapan metode pembelajaran

Student Teams Achievement Division (STAD).

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 30 orang. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 1 siklus dan menggunakan waktu 3 jam pelajaran. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) instrumen untuk mengetahui partisipasi belajar , (2) instrumen observasi guru, (3) instrumen observasi terhadap siswa, (4) instrumen observasi terhadap kelas, (5) instrumen refleksi oleh guru, (6) instrumen refleksi oleh siswa, (7) instrumen wawancara kepada siswa, (8) instrumen wawancara kepada guru, (9) nilai siswa yang kemudian dimasukkan ke daftar nilai, (10) dokumentasi.

(10)

ix  

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL OF

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TYPE IN DEVELOPING LEARNING PARTICIPATION AND LEARNING GOALS

OF STUDENTS IN ACCOUNTING SUBJECTFOR THE 11th GRADE OF

ACCOUNTING SANJAYA VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTS IN PAKEM YOGYAKARTA

Erisdauli Manurung Sanata Dharma University

2011

This research aims to find out the development of students’ learning participation and learning goals in Accounting subject with the material of managing supply card through the implementation of Student Teams Achievement Division (STAD) learning method.

This research is a Classroom Action Research (CAR). The research subjects are 30 students of 11th grade Accounting Sanjaya Vocational High School Pakem, Yogyakarta, 2010/2011 academic year. This classroom action research was done in 1 cycle and took 3 periods. The research instruments used in this research are: (1) the instrument to find out the learning participation, (2) teacher’s observing instrument, (3) the students’ observing instrument, (4) the classroom’s observing instrument, (5) the reflection instrument of the teacher, (6) the reflection instrument of students, (7) the interviewing instrument for students, (8) the interviewing instrument for the teacher, (9) the students’ marks which are put in the list of marks, (10) documentation.

(11)

x  

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih karena skripsi ini telah

selesai pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan

Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan

berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

mengucapkam terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

4. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M. Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik,

dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Penguji yang

telah banyak memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen Penguji

yang telah banyak memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi

ini

7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.

8. Ibu Dra. S. Sri Utami selaku Kepala SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta yang

telah member ijin untuk melakukan penelitian.

9. Ibu Triswinarti, S.Pd., selaku guru partner yang telah bersedia bekerjasama

(12)

xi  

10.Seluruh siswa SMK Sanjaya Pakem Yogyakarta, khususnya siswa kelas XI

Akuntansi, yang telah dengan setia dan sabar mengikuti pelajaran yang

digunakan penulis untuk penelitian. Tanpa kalian penelitian ini tidak berjalan

dengan lancar, thanks.

11.Bapak, Ibuku, kaka dan adik-adiku yang telah berjuang selama ini sehingga

penulis dapat menyelesaikan kuliah, serta atas cinta, kasih sayang, semangat,

doa dan dukungan yang tiada henti. “ I Always love u”.

12.Mas Henry, untuk segala motivasi, hiburan, kebersamaan, canda dan tawa,

nasehat yang selalu mewarnai hidupku. “ u r the best”

13.Lina, Edit, Ratna, Agnes, Sisca dan Rara, yang selalu mendengar keluh

kesahku, bersama kalian aku bisa tumbuh dan mengenal arti persahabatan, aku

bisa merasakan ketulusan sosok sahabat, serta bersama kalian aku bisa

merasakan indahnya dunia manakala kita harus tertawa bersama, menangis

bersama kalian tetap sahabatku selamanya.

14.Mbak Sevi, Sisca, Rara, dan Lina, yang telah memberi dukungan kepadaku,

Tio, Daru, dan Wahyu yang telah membantu dan menemani aku dalam

penelitian.

15.Teman-teman seperjuangan: Deta, Arcil, Dian, Arni, Alin, Siska Kecil, Umi,

Djinong, Niken, Ninin, Dwi Kirby, Dwi Klaten, Lina, Retno, Yosef, Inggit,

Lia, Missi, Ocha, Agil, Suster, Fery, Johan, dan yang lainnya terimakasih atas

dukungan, doa dan bantuannya selama penulisan skripsi.

16.Anak kost Narto (Lina, Edit, Ratna, Agnes, Put) dan lainnya terima kasih atas

kebersamaan kita, keceriaan kita, kegilaan kita.

17.Seluruh mahasiswa angkatan 2006 yang telah mewarnai hidupku selama

kuliah.

18.Semua pihak yang memberi dukungan, bimbingan, bantuan, serta motivasi

kepada praktikan

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang lebih dari

(13)

xii

Y

Yogyakarta, 1

Penu

Erisdau

NIM : 0

11 Februari 2

ulis

uli Manurung

061334063 2011

(14)

xiii  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…. ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Batasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

(15)

xiv  

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Penelitian Tindakan Kelas ... 8

B. Metode Pembelajaran Kooperatif ... 13

C. Pengertian Partisipasi Belajar ... 17

D. Pengertian Hasil Belajar ... 19

E. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan ... 21

F. Kerangka Teoritik ... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Jenis Penelitian ... 24

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 25

D. Prosedur Penelitian ... 25

E. Instrumen Penelitian ... 33

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 35

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ... 40

A. Sejarah Berdirinya SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta ... 40

B. Tujuan Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta... 43

C. Sistem Pendidikan SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta ... 45

D. Kurikulum SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta ... 46

(16)

xv  

Yogyakarta ... 49

F. Sumber Daya Manusia SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta ... 54

G. Siswa SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta ... 60

H. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta ... 61

I. Fasilitas Pendidikan dan Latihan di SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta. ... 63

J. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta ... 65

K. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta dengan Instansi Lain ... 66

L.Usaha-Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta ... 67

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN ... 68

A. Deskripsi Penelitian ... 68

1. Observasi Pra Penelitian ... 69

a. Observasi Terhadap Guru ... 69

b. Observasi Terhadap Siswa ... 73

c. Observasi Terhadap Kelas ... 76

2. Siklus Pertama ... 80

a. Tahap Perencanaan ... 80

(17)

xvi  

c. Observasi ... 86

d. Refleksi ... 95

B. Analisi Komparatif Tingkat Partisipasi dan Hasil Belajar ... 104

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ... 113

A. Kesimpulan ... 113

B. Keterbatasan Penelitian ... 115

C. Saran ... 116

DAFTAR PUSTAKA ... 117

(18)

xvii  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Proses Pengumpulan Data dan Pembagian Tugas ... 36

Tabel 3.2 Indikator Keberhasilan Tingkat Partisipasi Dalam Proses Pembelajaran ... 38

Tabel 4.1 Ketua Program Studi ... 56

Tabel 4.2 Guru Tetap ... 57

Tabel 4.3 Guru Tidak Tetap ... 57

Tabel 4.4 Pegawai ... 58

Tabel 4.5 Nama Wali Kelas ... 59

Tabel 4.6 Jumlah Siswa SMK Sanjaya Pakem ... 61

Tabel 4.7 Gedung Smk Sanjaya Pakem ... 62

Tabel 4.8 Inventarisasi Peralatan Kelas ... 63

Tabel 5.1 Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran ... 71

Tabel 5.2 Kegiatan/Aktivitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran ... 74

Tabel 5.3 Kondisi Kelas Dalam Proses Pembelajaran ... 76

Tabel 5.4 Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran ... 87

Tabel 5.5 Kondisi Kelas Dalam Proses Pembelajaran ... 91

Tabel 5.6 Partisipasi Siswa Dalam Proses Pembelajaran ... 94

Tabel 5.7 Refleksi Guru Terhadap Proses Pembelajaran Menggunakan Metode Student Teams Achievement Division (STAD) ... 96

(19)

xviii  

Tabel 5.9 Daftar Nilai Kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem ... 101

Tabel 5.10 Hasil Belajar Siswa Sebelum STAD ... 104

Tabel 5.11 Hasil Belajar Siswa Setelah STAD ... 105

Tabel 5.12 Daftar Partisipasi Siswa ... 108

Tabel 5.13 Indikator Keberhasilan Tingkat Partisipasi Dalam Proses Pembelajaran ... 109

(20)

xix  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... 12

(21)

xx  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Ijin Penelitian ... 119

Lampiran 2 Surat Persetujuan ... 120

Lampiran 3 Ijin Permohonan Dari Sekolah ... 121

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 122

Lampiran 5 Materi Pelajaran ... 129

Lampiran 6 Soal Kuis ... 134

Lampiran 7 Soal Diskusi STAD ... 136

Lampiran 8 Soal Pre Test ... 137

Lampiran 9 Soal Pos Test ... 138

Lampiran 10 Kunci Jawaban Soal Kuis ... 139

Lampiran 11 Kunci Jawaban Soal Pre Test ... 147

Lampiran 12 Kunci Jawaban Soal Diskusi STAD ... 150

Lampiran 13 Kunci Jawaban Soal Pos Test ... 159

Lampiran 14 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran ... 166

Lampiran 15 Lembar Observasi Kegiatan/Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran ... 169

Lampiran 16 Lembar Observasi Kondisi Kelas dalam Proses Pembelajaran ... 170

(22)

xxi  

Lampiran 18 Lembar Pengamatan Kondisi Kelas dalam Proses

Pembelajaran ... 173

Lampiran 19 Lembar Observasi Untuk Mengetahui Partisipasi Siswa

Dalam Proses Pembelajaran Siklus I/II ... 175

Lampiran 20 Panduan Wawancara Responden Siswa ... 176

Lampiran 21 Panduan Wawancara Teman Sejawat ... 177

Lampiran 22 Lembar Refleksi Kesan Guru Terhadap Proses Pembelajaran

Menggunakan Metode Student Teams Achievement Division

(STAD) ... 178

Lampiran 23 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode

Student Teams Achievement Division (STAD) ... 179

Lampiran 24 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses

Pembelajaran ... 181

Lampiran 25 Lembar Observasi Kegiatan/Aktivitas Siswa dalam Proses

Pembelajaran ... 184

Lampiran 26 Lembar Observasi Kondisi Kelasdalam Proses

Pembelajaran ... 186

Lampiran 27 Lembar Observasi Kegiatan Gurudalam Proses

Pembelajaran ... 187

Lampiran 28 Lembar Pengamatan Kondisi Kelas dalam Proses

Pembelajaran ... 189

Lampiran 29 Lembar Observasi Untuk Mengetahui Partisipasi Siswa

(23)

xxii  

Lampiran 30 Panduan Wawancara Responden Siswa ... 192

Lampiran 31 Panduan Wawancara Teman Sejawat ... 193

Lampiran 32 Lembar Refleksi Kesan Guru Terhadap Proses Pembelajaran

Menggunakan Metode Student Teams Achievement Division

(STAD) ... 194

Lampiran 33 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode

Student Teams Achievement Division (STAD) ... 196

Lampiran 34 Skenario Proses Pembelajaran ... 197

Lampiran 35 Daftar Nilai Kelas XI Akuntansi ... 198

Lampiran 36 Daftar Partisipasi Kelas XI Akuntansi ... 199

Lampiran 37 Daftar Presensi Kelas XI Akuntansi Mata Pelajaran

Mengelola Kartu Persediaan SMK Sanjaya Pakem ... 201

Lampiran 38 Denah Tempat Duduk Kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya

Pakem ... 202

Lampiran 39 Kelompok STAD ... 204

Lampiran 40 Layout Tempat Pada Saat Pembelajaran STAD ... 205

Lampiran 41 Lembar Refleksi Siswa ... 206

Lampiran 42a Daftar Nama Wali Kelas SMK Sanjaya Pakem ... 211

Lampiran 42b Jabatan Struktural Wakil Kepala Sekolah SMK Sanjaya

Pakem ... 212

Lampiran 42c Jabatan Struktural Kepala Kantor, Ketua Program Keahlian,

(24)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan

usaha dan dana yang cukup besar, hal ini diakui oleh semua orang atau

suatu bangsa demi kelangsungan masa depannya. Demikian halnya dengan

Indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidik dalam perkembangan

masa depan bangsa ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa

sebagai generasi penerus dibentuk. Meskipun diakui bahwa pendidikan

adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata sedemikian rupa,

disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal

material yang cukup besar tetapi sampai saat ini Indonesia masih berkutat

pada masalah kualitas pendidikan.

Peningkatan mutu pendidikan dapat dicapai dengan berbagai

macam cara antara lain: melalui peningkatan kualitas pendidik dan tenaga

kependidikan lainnya, pelatihan dan pendidikan atau dengan memberikan

kesempatan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran dan non

pembelajaran secara profesional lewat penelitian tindakan secara

(25)

kependidikan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi saat

menjalani tugasnya akan memberi dampak positif.

Pada kenyataannya banyak guru yang masih menggunakan metode

yang konvensional atau belum melibatkan siswa secara aktif dalam proses

pembelajaran. Proses belajar cenderung satu arah dimana guru

menjelaskan materi dan siswa mendengarkan apa yang disampaikan guru.

Tidak sedikit siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan baik.

Siswa mengacuhkan materi yang disampaikan guru karena merasa bosan,

sehingga tidak sedikit siswa yang tidak memahami materi yang telah

disampaikan guru.

Pemahaman siswa merupakan hal yang sangat penting bagi tenaga

pengajar di dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat menciptakan

situasi dan kondisi yang tepat di dalam proses belajar mengajar serta

memberi pengaruh yang optimal bagi siswa untuk mencapai hasil belajar

yang baik. Pencapaian hasil belajar yang baik dapat dilakukan dengan cara

peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.

Banyak kendala yang dihadapi siswa di dalam kegiatan belajar

mengajar, antara lain kurangnya sarana dan prasarana belajar di sekolah,

padatnya beban belajar, kurangnya perhatian keluarga terhadap pendidikan

anak, dan adanya tantangan dari lingkungan yang tidak kondusif dan

sebagainya. Berbagai kendala tersebut secara keseluruhan menimbulkan

(26)

dilakukan oleh guru selama ini masih bersifat konvensional. Kegiatan

yang dilakukan siswa di dalam proses belajar mengajar adalah mendengar

dan mencatat apa yang diceramahkan guru.

Tugas seorang guru tidak mudah. Seorang guru harus menyadari

apa yang sebaiknya dilakukan untuk menciptakan kondisi belajar mengajar

yang dapat menghantarkan peserta didik sampai kepada tujuan. Sesuai

dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional yaitu mengembangkan potensi peserta didik sehingga menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Oleh karena itu guru

harus mampu menerapkan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan

pertisipasi dan hasil belajar siswa.

Sudah begitu banyak metode pembelajaran yang telah

dikembangkan untuk membantu meningkatkan partisipasi siswa dalam

proses belajar mengajar. Salah satunya adalah Student Teams Achievement

Division (STAD). Dengan menggunakan metode ini siswa akan semakin

berpartisipasi dalam memperoleh dan mempelajari berbagai konsep atau

teori, pengetahuan dan keterampilan bekerjasama dengan teman sebaya.

Siswa akan terlibat secara aktif dalam berbagai informasi, berbagai

tafsiran dan bernegosiasi makna dalam pemecahan masalah yang diberikan

oleh guru. Sehingga siswa akan saling membutuhkan dalam setiap

(27)

memiliki tanggung jawab dan peranan yang penting untuk menyelesaikan

latihan-latihan yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka

peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) Dalam Meningkatkan Partisipasi

Belajar dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi”.

Hal ini perlu dilakukan karena melihat fenomena yang terjadi guru lebih

banyak menerapkan metode yang tidak meningkatkan partisipasi siswa,

sehingga siswa tidak berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Karena

proses pembelajaran akan dapat berjalan dengan baik jika siswa

berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini dilakukan pada

siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem, Yogyakarta.

B. Batasan Masalah

Metode yang dapat meningkatkan partisipasi belajar dan hasil

belajar siswa cukup bervariasi jumlahnya. Akan tetapi tidak semua metode

pembelajaran tersebut diteliti pada penelitian ini. Peneliti hanya akan

membahas tentang penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

(28)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang dan batasan

masalah maka rumusan masalah yang akan diangkat oleh peneliti dalam

penelitian ini adalah:

1. Apakah ada peningkatan partisipasi belajar siswa di dalam

pembelajaran setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran

Akuntansi?

2. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa di dalam pembelajaran

setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Akuntansi?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan

partisipasi belajar dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

(29)

E. Manfaat Penelitian

Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak, yaitu:

1. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi

kepustakaan serta dapat dijadikan pertimbangan dan perbandingan

bagi penelitian selanjutnya di Universitas Sanata Dharma.

2. Bagi Peneliti Sendiri

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bagian dari proses belajar dan

berlatih khususnya dibidang penelitian sehingga dapat

mengembangkan pengetahuan peneliti baik secara teoritis maupun

aplikasi.

3. Bagi Guru

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif

penggunaan metode pembelajaran untuk meningkatkan partisipasi dan

hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi.

4. Bagi Siswa

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan

(30)

5. Bagi Sekolah

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk memotivasi guru

bidang studi lain agar semakin memvariasikan metode pengajaran

untuk meningkatkan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa.

6. Bagi Peneliti Lain

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu referensi

untuk penelitian selanjutnya.

(31)

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Dari namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung di

dalamnya yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas.

Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut,

maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan yaitu penelitian,

tindakan, kelas (Arikunto,2006:2).

a. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan manunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

(32)

Menurut Susilo (2007:16) PTK adalah penelitian tindakan

kelas atau sering disebut dengan classroom action research dalam

bahasa inggris. Yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas

atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada

penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam

pembelajaran. Sedangkan menurut wijaya (2009:9) penelitian

tindakan kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di

kelasnya dengan cara merencanakan, melaksanakan dan

merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan

tujuan memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar

siswa dapat meningkat.

2. Prinsip Dasar PTK

Menurut wijaya (2009:11) Prinsip dasar PTK adalah:

a. Berkelanjutan. PTK merupakan upaya yang berkelanjutan secara siklustis.

b. Integral. PTK merupakan bagian integral dari konteks yang diteliti.

c. Ilmiah. Diagnosis masalah berdasar pada kejadian nyata.

d. Motivasi dari dalam. Motivasi untuk memperbaiki kualitas harus tumbuh dari dalam.

(33)

3. Ciri-ciri Khusus Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Kunandar dalam Whitehead (2003:57)

a. Dalam penelitian tindakan kelas ada komitmen pada peningkatan

pendidikan.

b. Dalam penelitian tindakan kelas, ada maksud jelas untuk

melakukan intervensi ke dalam dan peningkatan pemahaman dan

praktek seseorang serta untuk menerima tanggung jawab dirinya

sendiri.

c. Pada penelitian tindakan kelas melekat tindakan yang

berpengetahuan, berkomitmen dan bermaksud.

d. Dalam penelitian tindakan kelas dilakukan pemantauan sistemik

untuk menghasilkan data atau informasi yang valid.

4. Karakteristik dan Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Karakteristik dan tujuan penelitian tindakan kelas Kunandar

(2008:58-63)

a. On-the job problem oriented (masalah yang diteliti adalah

masalah riil yang muncul dari dunia kerja peneliti yang ada

(34)

didasarkan pada masalah yang benar-benar dihadapi guru dalam

proses belajar mengajar di kelas.

b. Problem-solving oriented (berorientasi pada pemecahan

masalah). PTK yang dilakukan oleh guru sebagai upaya untuk

memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar

mengajar.

c. Improvement-oriented (berorientasi pada peningkatan mutu).

PTK dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran

yang dilakukan oleh guru dalam kelas.

d. Ciclic (siklus). Konsep tindakan dalam PTK diterapkan melalui

urutan yang terdiri dari beberapa tahap berdaur ulang.

e. Action oriented. PTK selalu didasarkan pada tindakan untuk

memperbaiki PBM di kelas

f. Pengkajian terhadap dampak tindakan

g. Specifics contextual. Aktivitas PTK dipacu oleh permasalahan

praktis yang dihadapi oleh guru

h. Partisipatory (collaborative). Dilaksanakan secara kolaboratif

dan bermitra dengan pihak lain.

(35)

j. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus

dimana dalam satu siklus terdiri dari perencanaan (planning),

tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi

(reflection).

Gambar 2.1

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

5. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dilaksanakannya

penelitian tindakan kelas yang terkait dengan komponen utama

(36)

a. Inovasi pembelajaran.

b. Pengembangan kurikulum ditingkat sekolah dan ditingkat kelas.

c. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik.

d. Melalui PTK secara kolaboratif akan tercipta karya tulis bagi guru.

e. Karya tulis ilmiah semakin diperlukan guru dimasa depan untuk meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan penelitian tindakan kelas yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas.

B. Metode Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran

dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil yaitu antara

empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang

kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda.

Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan

memperoleh penghargaan, jika kelompok mampu menujukkan

prestasi yang dipersyaratkan. Dengan demikian, setiap kelompok

akan mempunyai ketergantungan positif. Ketergantungan semacam

itulah yang selanjutnya akan memunculkan tanggung jawab individu

terhadap kelompok. Setiap individu akan saling membantu untuk

keberhasilan kelompok. Sehingga individu akan memiliki kesempatan

yang sama untuk memberikan kontribusi demi keberhasilan kelompok

(37)

2. Komponen utama strategi pembelajaran kooperatif

a) Komponen tugas kooperatif

Tugas kooperatif berkaitan dengan hal yang menyebabkan

anggota bekerja sama dalam menyelesaikan tugas kelompok.

b) Komponen struktur insentif kooperatif

Merupakan suatu yang membangkitkan motivasi individu untuk

bekerjasama mencapai tujuan kelompok.

3. Karakteristik dan prinsip-prinsip strategi pembelajaran

kooperatif

Menurut Sanjaya (2006:242-245) karakteristik dan

prinsip-prinsip strategi pembelajaran kooperatif:

a) Karakteristik strategi pembelajaran kooperatif

1) Pembelajaran secara tim.

2) Didasarkan pada manajemen kooperatif.

3) Kemauan untuk bekerjasama.

4) Keterampilan bekerjasama.

(38)

1) Prinsip ketergantungan positif.

2) Tanggung jawab perseorangan.

3) Interaksi tatap muka.

4) Partisipasi dan komunikasi.

c) Prosedur pembelajaran kooperatif

1) Penjelasan materi.

2) Belajar dalam kelompok.

3) Penilaian.

4) Pengakuan tim.

d) Pembelajaran kooperatif tipe STAD

Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan

salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran

kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai

menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga

merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif.

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

(http:gurupkn.wordpress.com/2007/11/10).

Langkah-langkah:

(39)

2) Guru menyajikan materi pelajaran.

3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan, anggota

kelompok yang mengetahui jawabannya memberikan

penjelasan kepada anggota kelompok.

4) Guru memberikan pertanyaan/kuis dan siswa menjawab

pertanyaan/kuis dengan tidak saling membantu.

5) Pembahasan kuis.

6) Kesimpulan.

e) Kelebihan dan kekurangan Student teams achievement division

(STAD)

Kelebihan

1) Seluruh siswa menjadi lebih siap.

2) Melatih kerjasama dengan baik.

Kekurangan

1) Semua anggota kelompok mengalami kesulitan.

(40)

C. Pengertian Partisipasi Belajar

Pembelajaran partisipatif pada intinya dapat diartikan sebagai

upaya pendidik untuk mengikutsertakan peserta didik dalam kegiatan

pembelajaran yaitu dalam tahap perencanaan program, pelaksanaan

program dan penilaian program.

Partisipasi pada tahap perencanaan adalah keterlibatan peserta

didik dalam kegiatan mengidentifikasi kebutuhan belajar, permasalahan,

sumber-sumber atau potensi yang tersedia dan kemungkinan hambatan

dalam pembelajaran.

Partisipasi dalam tahap pelaksanaan program kegiatan

pembelajaran adalah keterlibatan peserta didik dalam menciptakan iklim

yang kondusif untuk belajar. Dimana salah satu iklim yang kondusif untuk

kegiatan belajar adalah pembinaan hubungan antara peserta didik dan

antara peserta didik dengan pendidik sehingga tercipta hubungan

kemanusiaan yang terbuka, akrab, terarah, saling menghargai, saling

membantu dan saling belajar.

Partisipasi dalam tahap penilaian program pembelajaran adalah

keterlibatan peserta didik dalam penilaian pelaksanaan pembelajaran

maupun untuk penilaian program pembelajaran. Penilaian pelaksanaan

pembelajaran mencakup penilaian terhadap proses, hasil dan dampak

(41)

1) Ciri-ciri Pembelajaran Partisipatif

Berdasarkan pada pengertian pembelajaran partisipatif yaitu

upaya untuk mengikutsertakan peserta didik dalam pembelajaran,

maka ciri-ciri dalam kegiatan pembelajaran partisipatif adalah :

a) Pendidik menempatkan diri pada kedudukan tidak serba

mengetahui terhadap semua bahan ajar.

b) Pendidik memainkan peran untuk membantu peserta didik dalam

melakukan kegiatan pembelajaran.

c) Pendidik melakukan motivasi terhadap peserta didik untuk

berpartisipasi dalam pembelajaran.

d) Pendidik menempatkan dirinya sebagai peserta didik.

e) Pendidik bersama peserta didik saling belajar.

f) Pendidik membantu peserta didik untuk menciptakan situasi

belajar yang kondusif.

g) Pendidik mengembangkan kegiatan pembelajaran kelompok.

h) Pendidik mendorong peserta didik untuk meningkatkan semangat

berprestasi.

i) Pendidik mendorong peserta didik untuk berupaya memecahkan

permasalahan yang dihadapi dalam kehidupannya.

(42)

D. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan

penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar

dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam

upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.

Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina

kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut baik untuk keseluruhan kelas maupun

individu.

Hasil belajar dibagi menjadi tiga macam hasil belajar yaitu :

1. Keterampilan dan kebiasaan.

2. Pengetahuan dan pengertian.

3. Sikap dan cita-cita.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu :

a) Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar).

Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada

faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang

mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain

yaitu : motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain

(43)

b) Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar).

Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan

belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar

siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan

pengetahuan, penanaman konsep, keterampilan dan pembentukan

sikap.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi

dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif,

psikomotor (Winkel,1996:244-250). Perinciannya adalah sebagai

berikut:

1) Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6

aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,

sintesis dan penilaian.

2) Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima

jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi,

menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau

(44)

3) Ranah Psikomotor

Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda,

koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).

E. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian yang terdahulu yang dijadikan acuan oleh peneliti

dalam penelitian yang berjudul “Penggunaan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Dalam

Meningkatkan Partisipasi, Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran

IPS Ekonomi Siswa kelas VII B SMP Taman Siswa Dewasa Ibu

Pawiyatan Yogyakarta 2007/2008.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada

peningkatan partisipasi belajar dan hasil belajar siswa dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jenis

penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang

mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantive dalam

beberapa siklus.

Hasil dari penelitian ini adalah siklus I, 60% siswa ikut

berpartisipasi dalam belajar, 60% siswa memiliki tingkat motivasi yang

(45)

karena target partisipasi, motivasi dan prestasi belajar sudah tercapai pada

siklus I.

F. Kerangka Berfikir

Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) siswa ditempatkan dalam tim belajar yang

beranggotakan 4-5 siswa secara heterogen yang terdiri dari siswa menurut

tingkat prestasi, jenis kelamin dan suku. Setelah kelompok terbentuk guru

menyajikan materi pelajaran. Kemudian guru memberi soal untuk

didiskusikan, anggota kelompok yang mengetahui jawabannya

memberikan penjelasan kepada anggota kelompok. Pada proses ini siswa

saling mengemukakan pendapat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

untuk menyelesaikan soal yang diberikan. Siswa dituntut untuk dapat

bekerja dalam kelompok dan memberikan kontribusi untuk keberhasilan

kelompok, sehingga siswa menjadi terlatih untuk dapat menghargai

pendapat dan keberadaan team, sifat egois dan dominasi siswa “pintar”

dalam kelompok mulai berkurang. Sedangkan siswa yang memiliki

kemampuan sedang mendapatkan tempat untuk lebih dihargai karena

sesuai dengan kapasitasnya ia dapat memberikan kontribusi bagi

kelompoknya. Dengan demikian siswa yang memiliki kemampuan

(46)

Dengan meningkatnya kualitas proses pembelajaran siswa

diharapkan dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa. Dalam proses

pembelajaran siswa secara kooperatif dapat menyelesaikan pokok-pokok

materi yang diberikan oleh guru dari berbagai sumber yang diberikan guru

atau pengalaman yang dimiliki masing-masing anggota kelompok. Melalui

kerjasama semua unsur dalam kelas terjadi peningkatan mutu atau hasil

dari kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Maria Dwi Retno Sari

yang menerapkan Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams

Achievement Division (STAD) Dalam Meningkatkan Partisipasi, Motivasi

dan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Ekonomi didapat hasil kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan metode ini lebih tinggi dibandingkan

(47)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dan termasuk

penelitian kualitatif. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian

tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran di dalam kelas. Dalam penelitian ini, PTK diterapkan pada

mata pelajaran Akuntansi pada materi Mengelola Kartu Persediaan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan penelitian pada mata

pelajaran Akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem,

Yogyakarta yang terletak di Jalan Kaliurang Km 17 Pakem Sleman,

Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

(48)

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya

Pakem, Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan partisipasi dan hasil

belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

D. Prosedur Penelitian

Untuk melakukan penelitian tindakan kelas, seorang peneliti harus

sudah mengenal kondisi lingkungan yang akan dijadikan objek penelitian.

Oleh karena itu sebelum melakukan penelitian, peneliti akan melakukan

observasi terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi dari lingkungan

penelitian. Dalam penelitian ini ada tiga tahap yang akan dilakukan oleh

peneliti yaitu:

1. Kegiatan sebelum penelitian

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan:

(49)

Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi

terhadap keterampilan guru dalam melaksanakan proses

pembelajaran. Lembar observasi meliputi kegiatan pra

pembelajaran, kegiatan awal (melakukan apersepsi dan

mengemukakan tujuan pembelajaran), kegiatan inti (penggunaan

bahasa, penguasaan materi, penggunaan media dan penilaian

pembelajaran) dan kegiatan penutup (evaluasi dan refleksi) yang

dilaksanakan oleh guru selama pembelajaran berlangsung.

b. Observasi terhadap siswa.

Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi

terhadap perilaku dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Lembar observasi terhadap siswa meliputi kegiatan

awal (kesiapan siswa mengikuti pembelajaran), kegiatan inti (sikap

siswa pada saat pembelajaran, aktivitas siswa dan partisipasi

siswa), kegiatan penutup (evaluasi proses pembelajaran, siswa

mengerjakan tugas dengan baik, refleksi).

c. Observasi terhadap kelas.

Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi

terhadap kondisi kelas. Lembar observasi ini digunakan untuk

mengungkapkan kondisi kelas secara keseluruhan yang meliputi

interaksi antar siswa dalam kelas, tata letak, lingkungan fisik kelas,

(50)

2. Siklus Pertama

Pada siklus pertama ini ada tahapan-tahapan yang dilakukan, antara

lain:

a. Perencanaan

Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa

penyiapan pembelajaran dengan menggunakan metode Student

Teams Achievement Division (STAD) yaitu meliputi:

1) Peneliti dan guru mitra membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP). RPP berisikan langkah-langkah dalam

proses pembelajaran yang meliputi kegiatan awal (apersepsi

dan mengemukakan tujuan pembelajaran), kegiatan inti

(langkah-langkah metode pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD), media pembelajaran yang

digunakan, alokasi waktu), kegiatan penutup (kesimpulan dan

refleksi).

2) Mendiskusikan alur pelaksanaan pembelajaran dengan

menerapkan metode Student Teams Achievement Division

(STAD).

3) Menyedikan peralatan yang dibutuhkan dalam penerapan

metode pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD). Peralatan yang digunakan yaitu meja, kursi, dan

skenario proses pembelajaran dengan menerapkan metode

(51)

4) Melakukan observasi terhadap karakteristik siswa yang

dimaksudkan untuk membagi siswa ke dalam beberapa

kelompok.

5) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri

dari lima orang siswa. Setiap siswa dalam kelompok akan

memiliki tugas untuk menjelaskan dan bertanya kepada

anggota kelompok.

6) Peneliti penyusun instrumen pengumpulan data, meliputi:

a) Instrumen untuk mengetahui partisipasi belajar siswa

sebelum dan setelah penerapan metode Student Teams

Achievement Division (STAD).

b) Instrumen observasi guru dalam mengikuti proses belajar

terkait dengan metode pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD).

c) Instrumen observasi terhadap siswa dalam mengikuti proses

belajar terkait dengan metode pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD).

d) Instrumen observasi terhadap kelas dalam mengikuti proses

belajar terkait dengan metode pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD).

e) Instrumen refleksi oleh guru.

(52)

g) Instrumen wawancara kepada guru terkait dengan refleksi

pembelajaran.

7) Guru melakukan simulasi metode pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) pada proses pembelajaran yang

akan dilakukan. Simulasi ini dimaksudkan agar para siswa

dapat memahami kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

8) Peneliti dan guru menyiapkan media pembelajaran yang akan

digunakan pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode Student Teams Achievement Division

(STAD).

b. Tindakan

Adapun tahap-tahap yang dilakukan pada tahap tindakan ini, antara

lain sebagai berikut :

1) Guru menjelaskan kepada siswa tentang metode pembelajaran

Student Teams Achievement Division (STAD) yang akan

diterapkan pada proses pembelajaran Akuntansi materi ajar

Mengelola kartu persediaan.

2) Guru menjelaskan tugas masing-masing anggota kelompok dan

tanggungjawab pada masing-masing anggota kelompok dalam

proses pembelajaran menggunakan metode Student Teams

Achievement Division (STAD).

3) Siswa mengimplementasikan metode pembelajaran Student

(53)

4) Guru dan siswa menarik kesimpulan terhadap kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan dan melakukan evaluasi

terhadap penerapan metode Student Teams

Achievement Division (STAD).

5) Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan

pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan

metode pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD).

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan observasi terhadap:

1) Guru

Observasi terhadap guru dilakukan untuk mengungkapkan

kegiatan yang dilakukan guru selama proses pembelajaran

dengan menggunakan metode pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD). Hal-hal yang diamati dalam

observasi guru adalah seluruh kegiatan guru yang dilakukan

dalam proses pembelajaran selama penerapan metode

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD).

Instrumen observasi ini berupa instrumen pengamatan terhadap

guru.

2) Siswa

Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mengungkapkan

(54)

pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD).

Hal-hal yang diamati dalam observasi terhadap siswa yaitu

sikap siswa, partisipasi siswa dalam proses pembelajaran

selama penerapan metode pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD). Instrumen observasi ini berupa

instrumen pengamatan terhadap siswa.

3) Kelas

Observasi terhadap kelas dilakukan untuk mengungkapkan

kondisi kelas selama proses pembelajaran dengan menerapkan

metode pembelajaran Student Teams Achievement Division

(STAD). Hal-hal yang diamati meliputi kondisi ruang kelas,

lingkungan kelas, dan suasana kelas selama proses

pembelajaran. Instrumen observasi ini berupa instrumen

pengamatan terhadap kelas.

Pada tahap observasi ini, observasi dilakukan secara

langsung dan tidak langsung. Observasi langsung dilakukan

peneliti terhadap guru, siswa, dan kondisi kelas selama

kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas. Observasi tidak

langsung dilakukan peneliti dengan menggunakan video

camcorder.

d. Refleksi

(55)

1) Guru dan peneliti menganalisis seluruh proses pembelajaran.

Analisis ini digunakan untuk mengungkapkan hal-hal mana

yang sudah atau belum terlaksana seperti yang telah

direncanakan sebelumnya yang selanjutnya akan diuraikan

faktor-faktor yang menyebabkannya.

2) Guru dan peneliti menyimpulkan hal-hal yang perlu diperbaiki

dalam proses pembelajaran.

3) Guru dan peneliti memaknai manfaat yang didapat dari

penerapan metode pembelajaran Student Teams

Achievement Division (STAD) pada proses pembelajaran

Akuntansi dan mengkaji tindak lanjut yang harus dilakukan

dalam penelitian ini.

3. Siklus Kedua

Tahap-tahap yang dilakukan pada siklus kedua ini pada dasarnya sama

dengan siklus pertama. Hanya saja yang membedakan siklus kedua ini

memperbaiki kekurangan dari siklus pertama yang didasarkan pada

(56)

E. Instrumen Penelitian

Ada beberapa instrumen penelitian yang perlu dalam penelitian ini adalah:

1. Instrumen sebelum penelitian

a. Instrumen observasi terhadap kegiatan guru di kelas

Instrumen observasi terhadap kegiatan guru di kelas berupa lembar

observasi aktivitas guru yang digunakan untuk mengungkapkan

keterampilan guru dalam melakukan proses pembelajaran di kelas

dan keterampilan guru memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam

proses pembelajaran.

b. Instrumen terhadap kegiatan siswa di kelas

Instrumen terhadap kegiatan siswa di kelas berupa lembar

observasi kegiatan siswa yang digunakan untuk mengungkapkan

perilaku siswa dalam kelas yang meliputi motivasi siswa untuk

terlibat aktif, partisipasi siswa, dan aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran.

c. Instrumen observasi terhadap kondisi kelas

Instrumen observasi terhadap tindakan kondisi kelas berupa lembar

observasi kondisi kelas digunakan untuk mengungkapkan

keseluruhan kondisi kelas yang meliputi interaksi antar siswa

(57)

2. Instrumen pelaksanaan penelitian

a. Tahap perencanaan

Pada tahap perencanaan ini instrumen yang dibuat berupa rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP ini berisikan

langkah-langkah dalam proses pembelajaran dengan menerapkan metode

STAD.

b. Tahap tindakan dan observasi

Tindakan ini merupakan implementasi dari tahap perencanaan.

Adapun instrumen yang diperlukan meliputi :

1) Lembar instrumen observasi guru.

2) Lembar instrumen observasi perilaku siswa.

3) Lembar instrumen observasi kondisi kelas.

4) Lembar instrumen partisipasi belajar siswa sebelum dan

sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan

metode STAD.

5) Wawancara dengan guru dan siswa sebelum dan sesudah

(58)

c. Tahap refleksi

Pada tahap ini dilaksanakan analisis observasi terhadap partisipasi

belajar siswa. Instrumen yang digunakan adalah instrumen refleksi

guru dan siswa.

F. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian disesuaikan

dengan jenis data yang diperoleh yaitu data hasil observasi dan data

prestasi belajar siswa.

1. Pengumpulan data

a. Observasi dilakukan dengan cara mengamati proses pembelajaran

yang sedang berlangsung baik perilaku siswa, perilaku guru dan

perilaku seluruh anggota kelas. Pengamatan di kelas dilakukan

untuk mengetahui masalah-masalah yang muncul dan juga melihat

partisipasi siswa selama pembelajaran berlangsung.

b. Wawancara dilakukan terhadap siswa mendapat masukan dari

siswa mengenai kesulitan siswa dalam proses pembelajaran,

harapan siswa pada guru dan usulan siswa untuk memperbaiki

proses pembelajaran.

c. Dokumentasi menyangkut para partisipan penelitian untuk

(59)

hasil diskusi, keaktifan siswa, persiapan siswa sebelum KBM,

hubungan antara guru dan siswa.

d. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa

selama proses belajar mengajar dengan menggunakan metode

Student Teams Achievement Division (STAD)

2. Proses pengumpulan data dan pembagian tugas

Tabel 3.1

Proses Pengumpulan Data dan Pembagian Tugas

No. Kegiatan Petugas Output

1. Pengembangan

rencana

Pembelajaran

Peneliti dan

guru

• Rencana pembelajaran

dengan metode STAD.

2. Pengajaran di kelas Peneliti dan

guru

• Data partisipasi siswa

bertanya.

• Interaksi siswa dengan

kelompok.

• Interaksi guru dengan siswa

• Dinamika kelompok

berdasarkan RPP yang

dibuat.

3. Evaluasi Peneliti dan

guru

• Tingkat pemahaman materi Akuntansi

(60)

No. Kegiatan Petugas Output

• Skor masing-masing

siswa.

• Ketuntasan belajar.

4. Refleksi Peneliti dan

guru

• Outcome hasil pembelajaran.

• Rancangan

pelaksanaan siklus

kedua.

3. Analisis hasil pengamatan

a. Analisis deskriptif

Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis

deskriptif yaitu dengan pemaparan data/informasi tentang suatu

gejala yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan

proses pembelajaran dan tingkat keberhasilan dari model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

(STAD).

b. Analisi komparatif

Analisis komparatif dilakukan untuk mengetahui peningkatan

partisipasi dan hasil belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya

(61)

Tabel 3.2

Indikator Keberhasilan Tingkat Partisipasi Dalam Proses Pembelajaran

Situasi awal diketahui dari hasil observasi di dalam kelas sebelum

penerapan metode Student Teams Achievement Division (STAD).

Dari hasil yang diperoleh dari situasi awal tersebut kemudian

ditentukan target berapa persen tingkat keberhasilan yang ingin

dicapai. Target yang ditentukan oleh peneliti yaitu minimal 75%

dari seluruh siswa mengalami kenaikan dalam partisipasi dalam

No. Komponen Situasi

Awal Target Deskriptor

1. Siswa bertanya kepada

anggota kelompok

-

75%

Jumlah siswa yang

mengajukan

pertanyaan

2. Siswa mengerjakan

bahan diskusi

-

75%

Jumlah siswa yang

mengerjakan bahan

diskusi

3. Siswa bertanya kepada

guru

-

75% Jumlah siswa yang bertanya kepada guru

4. Siswa mampu

menjelaskan jawaban

di dalam kelompok

-

75%

Jumlah siswa yang

mempu menjelaskan

jawaban di dalam

kelompok

5. Siswa menanggapi

jawaban 48% 75%

Jumlah siswa yang

menangggapi jawaban

6. Siswa mampu

menyimpulkan

jawaban

12% 75%

Jumlah siswa yang

menyimpulkan

(62)

proses pembelajaran. Target terdebut ditentukan berdasarkan KKM

(kriteria ketuntasan minimum) yang sudah ditentukan sekolah.

4. Analisis hasil belajar siswa

Untuk mengukur pemahaman belajar siswa digunakan analisis

deskriptif (skor rata-rata tiap satu siklus), kemudian membandingkan

hasil belajar siswa antara siklus I, siklus II dan siklus III. Pada siklus I

dikumpulkan semua nilai ke dalam daftar nilai. Dalam siklus pertama

dapat dilihat dari nilai pre test dan post test. Nilai pre test

dibandingkan post test. Lalu dilihat apakah ada kemajuan atau tidak

dari siswa.

Untuk siklus kedua sama dengan siklus pertama. Jika telah

dilakukan siklus kedua, maka nilai yang ada dalam siklus pertama

dibandingkan dengan siklus kedua. Dalam hal ini, yang dibandingkan

adalah hasil dari pre test dan post test siklus pertama dibandingkan

dengan post test siklus kedua. Pada siklus ketiga, akan dilakukan sama

dengan siklus pertama dengan siklus kedua. Hasil dari siklus pertama

dan siklus kedua dibandingkan dengan siklus ketiga. Dari

perbandingan nilai tersebut apakah ada peningkatan pemahaman

(63)

40

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Berdirinya SMK Sanjaya Pakem

1. Sejarah SMK Sanjaya Pakem

SMK Sanjaya Pakem berlokasi di Jalan Kaliurang Km 17

Pakem Sleman. SMK Sanjaya Pakem didirikan pada tanggal 1 Januari

1966 dengan nama Sekolah Menengah Ekonomi Atas Sugiyo Pranoto.

Awalnya SMK Sanjaya Pakem belum memiliki gedung, sehingga

kegiatan belajar mengajar berlangsung di gedung SMP Kanisius

Pakem pada waktu sore hari.

SMK Sanjaya Pakem didirikan oleh Yayasan Sanjaya,

Keuskupan Agung Semarang, dengan dibentuk suatu panitia yang

diketuai oleh bapak FX. Dirjo Widarsono yang beranggotakan:

a. Bpk. Drs. Ramidjo Sutanto

b. Bpk. Drs. Y. Sukijo

c. Bpk. Y. Susmadi, BA

Sekolah Menengah Ekonomi Atas Sugiyo Pranoto yang

didirikan oleh Yayasan Sanjaya kemudian berganti nama sesuai

dengan pendirinya yakni SMK Sanjaya Pakem hingga saat ini. SMK

Sanjaya Pakem didirikan dengan akte notaris nomor 43 tahun 1979

(64)

2. Latar Belakang Pendirian Sekolah

Yang menjadi latar belakang didirikannya Sekolah Menengah

Kejuruan Ekonomi di daerah Pakem ini adalah :

a. Pada saat itu di daerah Pakem sudah ada SMA dan SPG.

b. Keadaan ekonomi masyarakat di Pakem banyak terlihat anak-anak

berumur kurang lebih 20 tahun sudah dituntut untuk bekerja.

Dari keadaan itulah maka dirasa tepat apabila didirikan Sekolah

Menengah Kejuruan. Sebagai bukti bahwa keberadaan sekolah ini

diperlukan adalah bahwa pada tahun 1986 SMEA Sanjaya Pakem

mendapat status DISAMAKAN oleh Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan dengan Surat Keputusan No. 0292/ H/ 1986, yang

kemudian disahkan tanggal 8 Mei 1986.

3. Perkembangan SMK Sanjaya Pakem

Sejak tahun 1966 sampai dengan 1970 dalam melaksanakan ujian

SMK Sanjaya Pakem wajib mengikuti Ujian Negara. Tahun 1971

setelah SMK Sanjaya Pakem diijinkan untuk melaksanaka ujian sendiri

dengan tingkat kelulusan berkisar 80% sampai dengan 90%, SMK

Sanjaya Pakem didalam daftar Direktorat Jendral Swasta dengan

nomor : DNS 214202 (Nomor Daftar Sekolah) sedangkan di

Departemen Kebudayaan terdaftar nomor : 344021007 (Nomor

(65)

Pada tahun 1983 SMK Sanjaya Pakem mulai menempati gedung

barunya yang dibangun diatas tanah seluas 3200 m2 terdiri dari : a. 9 ruang kelas

b. 1 ruang kepala sekolah dan tata usaha

c. 1 ruang guru

d. 1 ruang praktek

e. 1 ruang perpustakaan

f. 1 ruang UKS

g. 1 ruang BP

h. 1 ruang komputer

i. 1 ruang kantin dan koperasi

j. 1 ruang parkir guru

k. 1 ruang parkir siswa

l. 2 kamar mandi/WC

m. 1 lapangan basket

Pada tahun 1992 dibangun lagi dua ruang kelas disebelah Utara

gedung lama dan dua kamar mandi/WC. Kini SMK Sanjaya Pakem

(66)

B. Tujuan Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem

SMK Sanjaya Pakem dalam upaya mengembangkan bidang

keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian dari pendidikan menengah

dalam sistem pendidikan nasional tetap berpegang pada tujuan pendidikan

SMK yang telah ditetapkan oleh Depdiknas memiliki tujuan yang tertuang

dalam visi dan misi SMK Sanjaya Pakem.

1. Visi SMK Sanjaya Pakem

Menyiapkan siswa yang cerdas, terampil mandiri yang berkepribadian

cinta kasih.

2. Misi SMK Sanjaya Pakem

a. Disiplin dalam belajar dan bekerja.

b. Tertib dalam belajar dan bekerja.

c. Jujur dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas.

d. Menumbuhkan sikap dan semangat kekeluargaan, kebersamaan

serta aktif dan kreatif.

e. Menumbuhkan rasa kepedulian/rasa memiliki terhadap seluruh

warga sekolah sesuai dengan ciri khas sekolah.

f. Melayani dalam segala aspek kehidupan sekolah dengan rasa cinta

kasih.

g. Mendorong siswa untuk belajar keterampilan yang sesuai dengan

(67)

3. Tujuan SMK Sanjaya Pakem:

a. Memajukan pendidikan dan pengajaran, dengan demikian turut

mengembangkan kepada pendidikan sosial, kultural dan spiritual

manusia, berdasarkan Pancasila sesuai dengan ajaran Gereja.

b. Yayasan sosial dan tidak komersial maka sekolah berusaha

menyelenggarakan pendidikan yang mampu dijangkau oleh

kalangan bawah dengan tidak memberatkan semua pihak sehingga

penyelenggaraan sekolah dapat terwujud.

c. Mampu menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang

memadai dapat mencapai tingkat kelulusan.

SMK dibidang keahlian bisnis dan manajemen sebagai bagian

dari pendidikan menengah dalam sistem pendidikan bertujuan:

a. Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta dapat

mengembangkan sikap profesionalisme dalam bidang bisnis dan

manajemen.

b. Menyiapkan siswa agar mampu memilih karier, mampu

berkompetisi, dan mampu mengembangkan diri dalam bidang

bisnis dan manajemen.

c. Menyiapkan siswa untuk mengisi tenaga kerja yang mandiri dan

mengisi kebutuhan dunia kerja bidang bisnis dan manajemen.

d. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga Negara yang produktif,

(68)

C. Sistem Pendidikan SMK Sanjaya Pakem

Sistem pendidikan yang digunakan di SMK Sanjaya Pakem adalah sistem

pendidikan ganda.

1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

Pendidikan Sistem Ganda adalah program pendidikan dan

pelatihan dengan sistem ganda pada SMK yang programnya dirancang

dan dilaksanakan bersama SMK dengan dunia usaha/industri/instansi

terkait (Diknas). Menurut Kurikulum 1994, Pendidikan sistem genda

adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesi yang

memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan

sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melaui

bekerja langsung di perusahaan. Sedangkan menurut Wardiman

Djojonegoro, Pendidikan sistem ganda adalah model penyelenggaraan

pendidikan kejuruan yang dipilih untuk mewujudkan misi

kebijaksanaan link and macth (keterkaitan dan kesepadanan) khusus

pada SMK.

2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

Dalam panduan pelaksanaan PSG bagi siswa SMK kelompok

bisnis dan manajemen, tertera tujuan PSG sebagai berikut:

a. Tamatan dapat menampilkan dirinya sebagai manusia yang

beriman, taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti

(69)

dan mandiri, serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan

dan kebangsaan.

b. Memiliki kemampuan dan keterampilan praktis sesuai dengan

program studi masing-masing.

D. Kurikulum Satuan Pendidikan SMK Sanjaya Pakem

Kurikulum merupakan seperangkat rencana kegiatan dan

pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang dipergunakan

sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar. Kurikulum

dimaksudkan sebagai usaha mempelancar proses belajar-mengajar dan

membina pengembangan program studi untuk mempersiapkan lulusan

yang cakap, trampil, sesuai dengan tuntutan kurikulum. Selain itu dikenal

adanya PSS (Pengembangan Sekolah Kejuruan Seutuhnya) di SMK

menjadi unit produksi dan dapat bekerjasama dengan dunia usaha.

Garis-garis besar program pengajaran (GBPP) memuat tentang materi yang

harus dipelajari siswa. Buku GBPP tentang kurikulum SMK yang disebut

buku II berisi tentang kerangka dasar program pembelajaran yang terdiri

dari tujuan yang hendak dicapai, susunan program kurikulum berupa mata

pelajaran yang harus dicapai, susunan program kurikulum berupa mata

pelajaran yang harus dipelajari, serta diskripsi singkat setiap materi

(70)

Untuk melaksanakan kurikulum, SMK menganut program

pedoman pelaksanan proses belajar-mengajar dan GBPP sebagai dasar

penyusunan penyusunan petunjuk pelaksanaan yang meliputi:

1. Pedoman proses belajar-mengajar.

2. Pedoman penilaian.

3. Pedoman bimbinganedoman pembinaan guru.

4. Pedoman sistem kredit.

5. Pedoman pelaksanaan penataran.

6. Pedoman kerja lapangan untuk sekolah lanjutan.

Struktur program mata pelajaran dikelompokkan dalam program

pengajaran dasar umum dan mata pelajaran dasar kejuruan. Dalam hal ini

dikenal dengan istilah:

1. Program Studi yaitu program pendidikan pada sekolah menengah

kejuruan.

2. Jurusan adalah kumpulan program studi yang memiliki mata pelajaran

dasar kejuruan yang sama.

3. Kelompok merupakan pengelompokkan pendidikan di SMK yang

terdiri dari:

a. Kelompok pertanian dan kehutanan.

b. Kelompok rekayasa.

c. Kelompok bisnis dan managemen.

(71)

e. Kelompok kerumahtanggaan.

Kurikulum yang dipakai Prodi Akuntansi SMK Sanjaya Pakem

adalah KTSP yang terdiri dari:

1. Kelas X Akuntansi KTSP Edisi 2010 yaitu pengembangan KTSP

2008.

2. Kelas XI Akuntansi KTSP Edisi 2008 yaitu pengembangan KTSP

2006.

3. Kelas XII Akuntansi KTSP Edisi 2008 yaitu pengembangan KBK

Gambar

Tabel 5.9 Daftar Nilai Kelas XI Akuntansi SMK Sanjaya Pakem ...........  101
Gambar 2.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ........................................
Gambar 2.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.1 Proses Pengumpulan Data dan Pembagian Tugas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Data atau Variabel yang digunakan adalah perkiraan ( Estimasi ) pendapatan dari asset asset yang sudah ada pada Warnet MyNet untuk tahun 2008 ke depan yang beralamat di jalan Akses

Untuk menghitung daya dukung ultimate dan penurunan pondasi tiang pancang dari data Sondir dan SPT digunakan secara analitis dan menggunakan program Metode

tidak), logika fuzzy menggantikan kebenaran boolean dengan tingkat.. kebenaran.Logika Fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan

Letak kawasan mangrove yang tepat dimuara sungai deli, dekat dengan pemukiman, dan adanya pengalihan fungsi sebagian lahan mangrove menjadi tambak dapat menyebabkan menurunnya

Penerapan Fuzzy Analytical Hierarchy Process pada Sistem Penilaian Pegawai di Rumah Sakit Onkologi Surabaya.. Tugas Akhir Jurusan Sistem Informasi Institut Teknologi

Analisis Sistem Pemasukan Dan Pengeluaran Pada Engine 1 Tr-Fe Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu1.

ANDRA CIPTA CONSULT Gugur tidak memasukkan dokumen kualifikasi 42 PT.ANDIKA PERSADA RAYA Gugur tidak memasukkan dokumen kualifikasi 43 Maza Pradita Sarana Gugur tidak memasukkan