ANALISIS PERSEPSI KETERLIBATAN PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI
(Studi Kasus pada KJKS BMT BIMA Magelang)
SKRIPSI
Oleh:
Fransisca Nur Sari Dewi NIM: 102114004
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
ANALISIS PERSEPSI KETERLIBATAN PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI
(Studi Kasus pada KJKS BMT BIMA Magelang)
SKRIPSI
Oleh:
Fransisca Nur Sari Dewi NIM: 102114004
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
MOTTO
“Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengerjakan”
Lincoln-v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS PERSEPSI KETERLIBATAN PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN
MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 21 Agustus 2014 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak mendapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau menitu tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas bata saya terima.
Yogyakarta, 6 Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Fransisca Nur Sari Dewi
Nomor Mahasiswa : 102114004
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PERSEPSI KETERLIBATAN PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
(Studi Kasus Pada KJKS BMT BIMA Magelang)
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universita Sanata Dharma hak untuk menyimpang, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 6 Agustus 2014
Yang menyatakan
vii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan skripsi dengan judul “Analisis
Persepsi Keterlibatan Pemakai Sistem dan Dukungan Manajemen Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus Pada KJKS BMT BIMA Magelang)”, dapat terselesaikan tanpa suatu kendala apapun.
Adapun maksud dan tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi
sebagian persyaratan agar memperoleh gelas Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan serta dorongan
dari berbagai pihak sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu. Dan
pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua tercinta yang telah memberikan kasih
sayang, perhatian, dorongan, doa baik moril maupun material terhadap penulis.
Selain itu, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang tak terhingga
kepada bapak Antonius Diksa Kuntara, S.E., MFA., QIA selaku pembimbing, yang
telah banyak membantu memberikan saran, ide-ide serta meluangkan waktunya untuk
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
Di samping itu, ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga diucapkan
viii
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Dr. Herry Maridjo, M.Si. selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
3. Drs. Yohanes Pembaptis Supardiyono, MSi., Ak., QIA., C.A. selaku Dosen
Pembimbing Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
4. Antonius Diksa Kuntara, S.E., MFA., QIA. selaku dosen pembimbing skripsi.
5. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Ak., QIA., C.A. dan Ilsa Haruti Suryandari,
S.E., S.IP., M.Sc., Akt., C.A. selaku dewan penguji.
6. Seluruh manajer dan karyawan KJKS BMT BIMA Magelang yang telah
membantu penulis dalam mengumpulkan data yang diperlukan.
7. Keluarga tercinta kedua orang tua saya Agnes Maria Nurwiwaha dan Ignatius
Dodik Sutrasno serta kakak, adik, saudara-saudaraku yang lain yang telah
banyak memberikan kasih sayang, doa, dan semangat yang tak terhingga.
8. Aji Wicaksono yang telah membantu, menemani, dan memberikan semangat
dan kasih sayangnya kepada penulis selama ini.
9. Aji Dwi Sasongko aka Kojek yang selama beberapa bulan telah
meminjamkan laptopnya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.
10.Sahabat-sahabat seperjuangan Theresia Haloho, Chafifah R.A., Daning
Lusdiani yang selalu membantu dalam penyusunan skripsi ini.
11.Semua teman-teman seperjuangan AKT48 angkatan 2010, terima kasih telah
ix
12.Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terima
kasih bantuan, nasehat, dorongan, dan juga partisipasinya dalam penyusunan
skripsi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan kalian semua.
Penulis menyadari bahwa dengan terbatasnya pengalaman serta pengetahuan,
memungkinkan sekali bahwa bentuk maupun isi skripsi ini jauh dari sempurna.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang
mengarahkan kepada kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan energi positif bagi penulis
khususnya serta pembaca pada umumnya. Penulis mengucapkan terima kasih untuk
semuanya dan penulis berharap semoga Tuhan YME memberikan rahmat dan
hidayah-Nya serta membalas amal baik kita semua. Amin.
Yogyakarta, 6 Agustus 2014
Penulis,
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….. ii
HALAMAN PENGESAHAN……….. iii
MOTTO………. iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS……… v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……….. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR….………... vii
HALAMAN DAFTAR ISI.……….. x
HALAMAN DAFTAR TABEL……….………...….. ….. xvi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR…..……… xviii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN………..………. xix
ABSTRAK ……… xx
ABSTRACT……… xxi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian………... 1
B. Rumusan Masalah……… 4
C. Tujuan Penelitian………. 4
D. Manfaat Penelitian……….. 5
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu……….………. 7
1. Pengertian Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Tamwil (KJKS BMT) ………..………. 7
2. Unsur dalam KJKS BMT ……… 8
3. Prinsip Dasar KJKS ………. 9
4. Prinsip-Prinsip Syariah……….. 11
5. Perbedaan KJKS dan Koperasi Konvensional …………. 12
6. Pengertian dan faktor yang Mempengaruhi Persepsi…… 13
7. Sistem Informasi Akuntansi……….. 15
8. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi…..……… 16
9. Kelompok Informasi Akuntansi……… 18
10.Pengembangan Sistem………... 19
a. Analisis Sistem (System Analysis) ………. 20
b. Perancangan Sistem (System Design) ……… 22
c. Implementasi Sistem (System Implementation) ….... 23
d. Operasi dan Perawatan Sistem ……… 24
11.Kinerja Sistem Informasi Akuntansi………. 25
12.Mengukur Kinerja Sistem Informasi………. 25
a. Kepuasan Pemakai Sistem Informasi ………. 25
xii
13.Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem …………... 26
a. Keterlibatan Pemakai Sistem ………. 28
b. Dukungan Manajemen Puncak ………... 33
14.Tinjauan Peneliti Terdahulu ………. 35
B. Kerangka Konseptual Penelitian……… 37
C. Pengembangan Hipotesis Penelitian………... 37
Pengaruh Persepsi Keterlibatan Pemakai Sistem (X1) Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi……...………. 37
Pengaruh Persepsi Dukungan Manajemen Puncak (X2) Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi………. 39
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian……….. 42
B. Tempat dan Waktu Penelitian………... 42
C. Populasi dan Sampel Penelitian……….. 42
D. Teknik Pengumpulan Data………. 43
E. Definisi dan Operasional Variabel Penelitian………. 45
1. Definisi Variabel Penelitian……… 45
a. Variabel Independen (Variabel Bebas)………... 45
1) Persepsi Keterlibatan Pemakai Sistem ………. 45
2) Persepsi Dukungan Manajemen ……….……….. 47
xiii
2. Operasional Variabel Penelitian……….. 50
F. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis……… 53
1. Analisis Data………... 53
2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas………. 56
a. Uji Validitas……… 56
b. Uji Relibilitas……….. 57
3. Uji Asumsi Klasik………... 58
a. Uji Normalitas………. 58
b. Uji Multikolonieritas………... 59
c. Uji Heterokedatisitas……….. 60
d. Uji Autokorelasi……….. 62
4. Pengujian Hipotesis………. 63
a. Uji Parsial (Uji-t)………. 64
b. Uji Simultan (Uji-F)……… 65
c. Uji Koefisien Determinan………... 66
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Sejarah, Visi, dan Misi Perusahaan...……… 67
B. Wilayah Pelayanan KJKS BMT BIMA ……… 68
C. Aktivitas Perusahaan………. 69
D. Struktur Organisasi Perusahaan………..……….. 71
xiv
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Responden……….. 75
1. Jenis Kelamin Responden……….………….. 76
2. Umur Responden………. 76
3. Jabatan Responden……….. 77
4. Lama Bekerja Responden………... 78
5. Pendidikan Responden……… 79
B. Faktor- faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi………. 80
1. Persepsi Keterlibatan Pemakai Sistem………... 80
a. Hubungan……… 80
b. Wawasan………. 81
c. Tanggungjawab………... 82
d. Waktu………. 83
e. Keinginan Pemakai………. 84
f. Nilai, Kepuasan, Kepercayaan, Dukungan Manajemen.... 85
g. Biaya………..… 87
2. Dukungan Manajemen Puncak……….. 87
3. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi………... 89
a. Kepuasan Pemakai Sistem Informasi……….... 89
b. Pemakai Sistem Informasi Akuntansi………..…. 91
xv
1. Persepsi Keterlibatan Pemakai Sistem………..….…... 93
2. Persepsi Dukungan Manajemen ……...…..…………..…… 94
3. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi………..…... 95
D. Hasil Uji Kualitas Data……….. 96
1. Uji Validitas………... 96
2. Uji Reliabilitas……….. 99
E. Uji Asumsi Klasik……….… 101
1. Uji Normalitas……….…. 101
2. Uji Multikolinieritas……….……. 103
3. Uji Heterokedatisitas………..……... 104
4. Uji Autokorelasi……….………...……. 105
F. Hasil Pengujian Hipotesis………..………... 106
1. Uji Parsial (Uji Statistik T)……….………..… 107
2. Uji Simultan (Uji F)………. 109
3. Uji Koefisien Determinan……… 110
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……….………... 112
B. Saran………..……….. 113
C. Keterbatasan Penelitian……… 113
DAFTAR PUSAKA……….... 114
xvi
DAFTAR TABEL
No Judul Tabel Hal
3.1 Skala Likert…………..………...…… 44
3.2 Operasional Variabel Independen……….. 50
3.3 Operasional Variabel Independen………,,……… 52
5.1 Jenis Kelamin Responden………... 76
5.2 Umur Responden……… 77
5.3 Jabatan Responden………. 78
5.4 Lama Bekerja Responden………... 79
5.5 Pendidikan Responden………... 79
5.6 Dimensi Hubungan………. 80
5.7 Dimensi Wawasan……….. 81
5.8 Dimensi Tanggung Jawab……… 83
5.9 Dimensi Waktu……… 84
5.10 Dimensi Keinginan Pemakai………... 85
5.11 Dimensi Nilai Kepuasan, Kepercayaan, Dukungan Manajemen…. 86 5.12 Dimensi Biaya………. 87
xvii
5.14 Dimensi Kepuasan Pemakai Sistem Informasi…….…..…………. 90
5.15 Dimensi Pemakai Sistem Informasi Akuntansi………... 92
5.16 Hasil Perhitungan dan Penilaian Kuesioner Variabel Keterlibatan Pemakai Sistem (X1)………..…. 93
5.17 Hasil Perhitungan dan Penilaian Kuesioner Variabel Dukungan Manajemen X2)……….………..………... 94
5.18 Hasil Perhitungan dan Penialai Kuesioner Variabel Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Y)……….… 95
5.19 Hasil Uji Validitas Keterlibatan Pemakai Sistem………... 97
5.20 Hasil Uji Validitas Dukungan Manajemen ……...……….... 98
5.21 Hasil Uji Validitas Kinerja Sistem Informasi Akuntansi………... 98
5.22 Hasil Uji Reliabilitas Keterlibatan Pemakai Sistem………... 100
5.23 Hasil Uji Reliabilitas Dukungan Manajemen ……… 100
5.24 Hasil Uji Reliabilitas Kinerja Sistem Informasi Akuntansi……... 100
5.25 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test……….... 103
5.26 Hasil Uji Multikolinieritas………... 104
5.27 Hasil Uji Heterokedastisitas……… 105
5.28 Hasil Uji Autokorelasi……… 106
5.29 Analisis Regresi Linier Berganda……… 107
5.30 ANOVA……….. 109
xviii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Gambar Hal
2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem……….. 20
2.2 Kerangka Pemikiran……… 37
4.1 Struktur Organisasi KC Salaman………. 71
4.2 Struktur Organisasi………. 72
5.1 Histogram……… 101
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Pernyataan atau Kuesioner………... 116
Lampiran 2 Hasil Uji Validitas……… 123
Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas……… 130
Lampiran 4 Hasil Uji Normalitas……… 135
Lampiran 5 Hasil Uji Multikolinieritas.……….. 136
Lampiran 6 Hasil Uji Heterokedastisitas……… 138
Lampiran 7 Hasil Uji Autokorelasi………. 140
Lampiran 8 Hasil Uji Analisis Regresi……… 142
Lampiran 9 Tabulasi Hasil Kuesioner Persepsi Keterlibatan Pemakai Sistem.. 146
Lampiran 10 Tabulasi Hasil Kuesioner Persepsi Dukungan Manajemen Puncak. 147
Lampiran 11 Tabulasi Hasil Kuesioner Kinerja Sistem Informasi Akuntansi…. 148
xx ABSTRAK
ANALISIS PERSEPSI KETERLIBATAN PEMAKAI SISTEM DAN DUKUNGAN MANAJEMEN TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI
Studi Kasus Pada KJKS BMT BIMA Magelang
Fransisca Nur Sari Dewi NIM: 102114004 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2014
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh persepsi keterlibatan pemakai sistem dan persepsi dukungan manajemen terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa peranan sistem dalam suatu perusahaan sangatlah diperlukan untuk dapat memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan pemakai. Namun, kinerja sistem informasi akuntansi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat membuat sistem tersebut bekerja dengan efektif.
Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan menyebar kuesioner. Teknik analisa data yang digunakan adalah regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif antara persepsi keterlibatan pemakai sistem dan persepsi dukungan manajemen, terbukti dengan koefisien regresi X1 sebesar 0,858 dan X2 sebesar 1,439. Koefisien determinan
sebesar 0,501 menunjukkan kontribusi persepsi keterlibatan pemakai sistem dan persepsi dukungan manajemen terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Peneliti menggunakan taraf signifikan 5% diperoleh dari thitung. Oleh karena itu thitung lebih
besar dari ttabel, maka Ho ditolak. Jadi persepsi keterlibatan pemakai sistem dan
persepsi dukungan manajemen berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
xxi ABSTRACT
THE PERCEPTION OF USER INVOLVEMENT, MANAGEMENT SUPPORT AND ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM
PERFORMANCE
Case Study On KJKS BMT BIMA Magelang
Fransisca Nur Sari Dewi NIM: 102114004 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2014
The aim of this study was to find out the influence of perception of system user involvement and the perception of management support to accounting information system performance. The background of this study was that the role of the system in a company is required to provide information in accordance with the requirements of the user. However, accounting information system performance is affected by several factors that can make the system work effectively.
This study is a case study. This data was obtained by interviewing and spreading the questionnaire. The data analysis technique of this study was multiple linear regression.
From the analysis, the writer found that there was positive influence between the perception of system user involvement and the perception of management support to accounting information system performance. This could be seen from the number of the regression coefficient of 0,858 and 1,439. The value of the determination coefficient was 0,501. The value showed that there was 50,1% contribution of the perception of system user involvement and the perception of management support to accounting information system performance. To identify the perception of system user involvement and the perception of management support to accounting information system performance, the researcher used T-Test. The result that t-calculated > t-table, so the perception of system user involvement and the perception of management support influence accounting information system performance.
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Era globalisasi sekarang ini menyebabkan lingkungan bisnis mengalami
perubahan yang cukup signifikan dengan tingkat persaingan yang ketat juga.
Perkembangan yang semakin meningkat menuntut perusahaan untuk dapat
melakukan kegiatan operasional yang efektif dan efisien untuk mempertahankan
eksistensinya. Manajer perusahaan juga perlu meningkatkan pengetahuannya
mengenai informasi-informasi yang dibutuhkan perusahaan sebagai kekuatan
untuk membantu dalam pengambilan keputusan.
Untuk itu, pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat
penting untuk dilakukan perusahaan. Sistem informasi akuntansi merupakan suatu
komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan, mengolah,
menganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang relevan untuk
pengambilan keputusan kepada pihak luar dan pihak dalam (Baridwan, 1996:4).
Peranan sistem informasi pada tahun 1960-an masih tergolong sangat
sederhana, yakni memproses, menyimpan data, accounting dan aplikasi proses
data elektronik lainnya. Memasuki era baru pada tahun 1980, perkembangan
teknologi semakin meningkat dan peranan sistem informasi menjadi semakin
meluas. Peranan baru tersebut adalah menyediakan dukungan interaktif kepada
manajemen untuk proses pengambilan keputusan dimana sistem informasi ini
memberikan jalan yang mudah bagi manajemen atas untuk mendapatkan
diharapkan dapat memainkan peranan langsung dalam mencapai tujuan atau
sasaran strategis dari perusahaan.
Hal ini memberikan tanggung jawab baru bagi sistem informasi di dalam
bisnis, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini. Hampir di seluruh sektor
bisnis di dunia ini menggunakan sistem informasi dalam suatu perusahaan. Bukan
hanya itu, suatu perusahaan selalu berusaha melakukan berbagai macam cara
untuk menggembangkan sistem informasi yang digunakan suatu perusahaan. Hal
tersebut disebabkan karena sistem informasi memegang peranan yang cukup
penting dalam bisnis mereka.
Perubahan dari sistem informasi terjadi berdasarkan perubahan yang
terjadi dalam perusahaan seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan
perlu mempunyai kemampuan dalam menciptakan sistem akuntansi yang akurat
yang akan menentukan apakah suatu perusahaan mampu memenangkan
persaingan yang ketat. Dengan adanya sistem informasi akuntansi yang akurat,
perusahaan akan dapat mengambil keputusan yang tepat yang berdampak pada
kelangsungan hidup perusahaan yang semakin berkembang. Sistem informasi
akuntansi juga dapat dinilai dari kinerjanya melalui pemakaian dari sistem itu
sendiri.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi, antara
lain yaitu keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, kemampuan teknik
personal sistem informasi, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak,
formalisasi pengembangan sistem informasi program pelatihan dan pendidikan
Penelitian yang dilakukan Susilastri et al (2010) Pebrina menguji
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada bank umum
pemerintah di kota Pekanbaru. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat 5
faktor yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi, yaitu keterlibatan pemakai, dukungan manajemen puncak,
program pelatihan dan pendidikan pemakai, kemampuan teknik personal, lokasi
departemen sistem informasi. Sedangkan faktor lainnya berpengaruh negatif dan
tidak signifikan.
Untuk itu, penulis tertarik mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh
Susilastri et al (2010) dengan mengambil obyek penelitian KJKS BMT BIMA.
Dalam perguruan tinggi katolik jarang mahasiswa yang meneliti obyek berbasis
syariah sehingga peneliti tertarik untuk memilih hal yang baru sehingga penulis
memilih KJKS BMT BIMA sebagai obyek penelitian. Dari segi pembiayaan
lembaga tersebut memiliki komitmen kepada pemberdayaan Usaha Mikro Kecil.
KJKS BMT BIMA membantu masalah utama pengusaha mikro untuk dapat
membedakan mana uang pribadi dan uang dagangan serta membantu memiliki
perencanaan keuangan yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan. Persepsi
keterlibatan pemakai dianggap dapat membantu koperasi dalam mengoptimalkan
pelayanan produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Tak hanya sebatas
keterlibatan pemakai tetapi juga persepsi dukungan manajemen yang memberikan
pedoman dan modul-modul pelaksanaan sistem yang ada.
Dalam aspek pemenuhan kebutuhan di beberapa produk dan layanan,
pekerjaan karyawan. Ketersediaan sistem informasi akuntansi yang memadai
mempunyai fungsi utama untuk meningkatkan daya saing. Hal ini ditunjukkan
dengan meningkatnya kecepatan, ketepatan, efisiensi, produktivitas, validitas serta
pelayanan. Dari sistem informasi tersebut dapat diketahui sejauh mana baik atau
buruknya manajemen dari KJKS BMT BIMA.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis tertarik untuk
mengambil judulpenelitian “Analisis Persepsi Keterlibatan Pemakai Sistem dan Dukungan Manajemen Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi (Studi Kasus Pada KJKS BMT BIMA Magelang)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah persepsi keterlibatan pemakai sistem berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi di KJKS BMT BIMA?
2. Apakah persepsi dukungan manajemen berpengaruh terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi di KJKS BMT BIMA?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka penelitian
ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui dan menganalisis persepsi keterlibatan pemakai sistem
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi di KJKS
2. Mengetahui dan menganalisis persepsi dukungan manajemen
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi di KJKS
BMT BIMA.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini bagi beberapa pihak, yaitu:
1. Bagi Peneliti
a. Penelitian ini sebagai bahan masukan apabila suatu saat penulis
diminta pendapat tentang faktor yang mempengaruhi kinerja sistem
informasi akuntansi.
b. Penelitian ini sebagai pembanding ilmu yang telah dipelajari
selama perkuliahan dengan keadaan nyata dalam dunia usaha
secara praktek.
2. Bagi Perusahaan
Penelitian ini sebagai masukan untuk pengambilan keputusan
mengenai faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi,
sehingga perusahaan dapat memanfaatkan dengan baik sistem informasi
akuntansi yang ada dalam perusahaan.
3. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi uraian tentang teori-teori, tinjauan peneliti terdahulu, rerangka
konseptual, dan pengembangan hipotesis yang digunakan dalam analisis
pembahasan masalah dalam penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi uraian tentang jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, sampel
dan subjek penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, dan
operasional variabel.
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
Bab ini berisi tentang sejarah perusahaan, wilayah pelayanan perusahaan, struktur
organisasi perusahaan, sistem yang berjalan dalam perusahaan, fasilitas dan
pelayanan perusahaan.
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang analisis hasil dari pengujian hipotesis dan hasil dari
kuesioner dan wawancara.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian, saran, dan keterbatasan
7 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori dan Penelitian Terdahulu
1. Pengertian Koperasi Jasa Keuangan Syariah Baitul Maal Tamwil (KJKS BMT)
Pada dasarnya Koperasi Simpan Pinjam Syariah di Indonesia sering di
sebut juga Baitul Maal Tamwil (BMT). Selain itu, juga sering disebut sebagai
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS). Praktek usaha dalam bidang koperasi
yang dikelola secara syariah telah banyak tumbuh dan berkembang di masyarakat
dan mengambil bagian penting dalam memberdayakan ekonomi masyarakat.
Hal tersebut mendorong Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah untuk menerbitkan Surat Keputusan Nomor 91/kep/MKUKM/IX/2004.
Berdasarkan ketentuan tersebut yang disebut Koperasi Jasa Keuangan Syariah
(KJKS) adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan,
investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil. Sedangkan BMT merupakan
lembaga keuangan di tingkat mikro yang didalamnya terdapat Baitul Maal dan
Baitul Tamwil yang dalam operasionalnya dijalankan dengan menerapkan
prinsip-prinsip syariah.
Sesungguhnya dalam operasionalnya, antara BMT dan KJKS tidak terlalu
banyak perbedaannya. Sebagai lembaga keuangan, keduanya mempunyai fungsi
yang sama dalam penghimpunan dan penyaluran dana. Istilah-istilah yang
digunakan juga tidak ada bedanya. Dalam proses penghimpunan dana, keduanya
dananya, keduanya menggunakan istilah pembiayaan. Selain itu, dalam buku
Petunjuk Pelaksanaan Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang diterbitkan oleh
Kementerian Koperasi dan UKM, pada pasal 25 ditegaskan bahwa operasional KJKS juga memungkinkan untuk melaksanakan fungsi „Maal‟ dan fungsi
„Tamwil‟, sebagaimana yang selama ini dijalankan oleh BMT. Dalam hal ini,
KJKS harus dapat membedakan secara tegas antara fungsi „Maal‟ dan fungsi „Tamwil‟. Dengan demikian semua BMT yang ada di Indonesia dapat
digolongkan sebagai KJKS.
2. Unsur dalam KJKS BMT
Dari pengertian KJKS BMT terdapat enam unsur, yaitu:
a) Sistem Intermediasi Keuangan
KJKS BMT berfungsi untuk menghimpun dana dalam bentuk
tabungan dan simpanan, mengadministrasikan dana dan menyalurkan
dananya dalam bentuk pembiayaan dan utang yang tidak memberikan
bunga kepada nasabahnya.
b) Tingkat Mikro
KJKS BMT harus mengutamakan kelompok usaha mikro yang layak
tapi tidak bankable dan pengoperasiannya menjadi mutlak perlunya
proses pendampingan dan pembinaan terhadap nasabah.
c) Berbadan Hukum Koperasi
KJKS BMT dalam operasinya menggunakan badan hukum koperasi,
oleh karenanya harus menjalankan prinsip-prinsip koperasi dan segala
d) Baitul Tamwil
Baitul Tamwil melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha
produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi
pengusaha mikro dan kecil.
e) Baitul Maal
Baitul Maal menggalang titipan dana zakat, infaq, dan shadaqah serta
mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan
amanahnya.
f) Prinsip Syariah
KJKS BMT dalam segala aspek operasional harus tunduk dan tidak
boleh keluar dari tatanan syariah maka dalam konteks ini menjadi
suatu kewajiban bagi para pengurus dan pengelola KJKS BMT
mengetahui dan memahami ekonomi syariah dan fiqih muamalah.
3. Prinsip Dasar KJKS
Ada dua prinsip dasar pada KJKS, yaitu:
a) KJKS menegakkan prinsip-prinsip syariah, yaitu:
1) Kekayaan adalah amanah Allah SWT yang tidak dapat dimiiki oleh
siapapun secara mutlak.
2) Manusia diberi kebebasan dalam mu‟amalah selama tidak
melanggar ketentuan syariah.
4) Menjunjung tinggi keadilan serta menolak setiap bentuk ribawi dan
pemusatan sumber dana ekonomi pada segelintir orang atau
sekelompok orang saja.
b) KJKS dalam melaksanakan kegiatannya berdasarkan pada prinsip
agama Islam, yaitu:
1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
2) Keputusan ditetapkan secara musyawarah dan dilaksanakan secara
konsisten dan konsekuen.
3) Pengelolaan dilakukan secara transparan dan professional.
4) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil, sesuai dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota.
5) Pemberian balas jasa modal dilakukan secara terbatas dan
professional menurut sistem bagi hasil.
6) Jujur, amanah, dan mandiri.
7) Mengembangkan sumber daya manusia, sumber daya ekonomi dan
sumber daya informasi secara optimal.
8) Menjalin dan menguatkan kerjasama di antara anggota, antar
4. Prinsip-Prinsip Syariah
Bank syariah dalam menjalankan fungsinya harus sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah yang melandasinya, antara lain:
a) Al-Wadi’ah (titipan)
Al-Wadi’ah merupakan titipan dari satu pihak kepada pihak lain yang
harus dijaga dan dikembalikan setiap saat apabila orang yang titip
mengambilnya.
b) Al-Mudharabah (bagi hasil)
Al-Mudharabah adalah perjanjian kerjasama antara dua orang atau
lebih di mana pihak pertama menyediakan 100% modal dan pihak
lainnya sebagai pengelola. Keuntungan dibagi sesuai perjanjian dan
kerugian di tanggung pemilik modal selama bukan kelalaian pengelola.
Jika kerugian disebabkan kelalaian pengelola, maka pengelola harus
bertanggung jawab.
c) Al-Musyarakah (kemitraan)
Al-Musyarakah adalah persekutuan antara dua pihak atau lebih dalam
suatu proyek di mana masing-masing pihak berhak atas keuntungan
yang diperoleh secara porposional dengan kontribusi modal. Jika
proyek mengalami kerugian, maka kerugian akan dibebankan secara
porposional pada masing-masing pihak pemberi modal.
d) Al-Murabahah (jual-beli)
Al-Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan
memberitahu harga asal produk yang dibeli dan menentukan tambahan
keuntungan yang dikehendaki.
5. Perbedaan KJKS dan Koperasi Konvensional
KJKS adalah koperasi yang berdasarkan melalui landasan-landasan pada
prinsip syariah yang membawa visi dan misi yang ditentukan oleh dasar-dasar
agama dengan keadilan dalam menentukan bagi hasil. Dalam hal ini tidak terfokus
pada jumlah pembiayaan hasil yang didapat dari modal tersebut, hingga koperasi
syariah menyebutnya bagi hasil.
Adapun perbedaan-perbedaan yang dapat terlihat pada beberapa aspek,
yang diantaranya sebagai berikut (Ningrum, 2009):
a) Pembiayaan
Koperasi konvensional memberikan bunga pada setiap nasabah sebagai
keuntungan, sedangkan KJKS mengambil sistem bagi hasil untuk
melayani para nasabahnya.
b) Pengawasan
Koperasi konvensional hanya mengawasi kinerja pada pengurus dalam
mengelola koperasi. Sedangkan KJKS kejujuran para intern koperasi
sangat diperhatikan pada pengawasan ini, bukan hanya pengurus, tetapi
aliran dana serta pembagian hasil tidak luput dari pengawasan.
c) Penyaluran Produk
Koperasi konvensional memberlakukan sistem kredit barang atau uang
pada penyaluran produknya. Nasabah harus mengembalikan uang sebesar
Sedangkan KJKS tidak mengkreditkan barang atau uang, melainkan
barang atau uang yang dipinjamkan kepada nasabah tidak dikenakan
bunga.
d) Fungsi Sebagai Lembaga Zakat
Koperasi konvensional tidak menjadikan usahanya sebagai penerima dan
penyalur zakat, sedangkan KJKS menganjurkan zakat bagi nasabahnya.
6. Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan,
kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang
apa yang diindera. Dengan kata lain, proses masuknya pesan atau informasi yang
diterima individu yang dapat mempengaruhi perilaku dan pembentukan sikap.
Menurut Hasminee (2013) faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi pada
dasarnya dibagi menjadi dua yaitu:
a) Faktor internal yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang
mencakup beberapa hal antara lain:
1) Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi
yang diperoleh akan mempengaruhi dan melengkapi usaha dan
memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya.
2) Perhatian. Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan
untuk memperhatikan atau memfokuskan pada bentuk fisik dan
3) Kebutuhan yang searah. Seberapa kuatnya seseorang mencari
obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan
dirinya.
4) Pengalaman dan ingatan. Sejauh mana seseorang dapat mengingat
kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsangan dalam
pengertian luas.
5) Suasana hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang.
b) Faktor eksternal merupakan karakteristik dari lingkungan dan
obyek-obyek yang terlibat didalamnya. Faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi persepsi adalah:
1) Ukuran dan penempatan dari obyek. Semakin besar hubungan suatu
obyek maka semakin mudah untuk dipahami.
2) Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya.
Lebih banyak akan lebih mudah dipahami.
3) Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang
penampilannya dengan latar belakang dan sekelilingnya yang sama
sekali di luar sangkaan seseorang yang lain akan banyak menarik
perhatian.
4) Intensitas dan kekuatan stimulus. Stimulus dari luar akan memberi
makna lebih bila sering diperhatikan.
5) Motion dan gerakan. Seseorang akan banyak memberikan perhatian
terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan
7. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 2005:1). Menurut
Wikipedia Indonesia sistem berasal dari bahasa Latin dan bahasa Yunani yang
berarti suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan
bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi.
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi
untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan
operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari
orang-orang, teknologi informasi, dan prosedur-prosedur yang terorganisasi.
Terdapat beberapa definisi sistem informasi akuntansi yang dikemukakan
oleh oleh para ahli, yaitu sebagai berikut:
Menurut Baridwan (1996:4) sistem informasi akuntansi adalah:
“Suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, menggolongkan,
mengolah, menganalisa dan komunikasikan informasi keuangan yang relevan
untuk pengambilan keputusan kepada pihak luar dan pihak dalam.”
Menurut Azhar Susanto (2008:72) sistem informasi akuntansi adalah:
“Kumpulan (integrasi) dari sub-sub sistem/komponen baik fisik maupun
nonfisik yang saling berhubungan dan bekerjasama satu sama lain secara
harmonis untuk mengelola data transaksi yang berkaitan dengan masalah
Menurut James Hall (2001:10),”sistem informasi akuntansi adalah sistem yang
terdiri dari tiga sub sistem, yaitu transaction processing system, general
ledger/financial reporting system, management reporting system”.
Menurut Mulyadi (2001:3) dalam Siti Suharni, sistem infomasi akuntansi adalah: “Organisasi formulir, catatan dalan laporan yang dikoordinasi sedemikian
rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh
manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.”
Berdasarkan pengertian sistem informasi akuntansi dari beberapa ahli
dapat disimpulkan bahwa sistem informasi tidak akan bekerja tanpa adanya
kerjasama yang harmonis antara komponen-komponen yang membentuknya dan
menghasilkan suatu tujuan untuk mengubah data menjadi suatu informasi yang
dapat dibutuhkan oleh pemakai sistem tersebut.
8. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi yang baik dirancang untuk dapat memenuhi fungsinya
yaitu memberikan informasi-informasi yang berkualitas yang dapat menunjang
kelangsungan hidup perusahaan. Selain itu, fungsi pengendalian juga terdapat
dalam suatu sistem sehingga dapat mengurangi tindak kecurangan dan
ketidakefektifan dalam menjalankan sistem tersebut.
Sistem informasi akuntansi mempunyai tiga tujuan utama (Wilkinson,
a) Untuk mendukung aktivitas operasi sehari-hari (to support the day to day
operations)
Sistem informasi akuntansi mempunyai sistem bagian yang disebut dengan
TPS (transaction processing systems) yang mengolah data transaksi
menjadi informasi yang berguna untuk melakukan kegiatan-kegiatan
operasi sehari-hari. Pemakai informasi ini misalnya adalah karyawan yang
menerima cek pembiayaan, supervisor yang memeriksa penjualan tiap
harinya, pelanggan yang menerima faktur, dan lain sebagainya.
b)Mendukung pengambilan keputusan manajemen (to support decision
making by internal decison makers)
Informasi dari SIA juga diperlukan oleh manajemen sebagai dasar
pengambilan keputusannya. Manajemen menengah membutuhkan
informasi akuntansi untuk melihat penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi antara yang dibudjetkan dengan nilai realisasi yang dilaporkan oleh
sistem informasi akuntansi.
c) Untuk memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan
pertanggungjawaban (to fulfill obligations relating to stewardship)
Manajemen perusahaan perlu melaporkan kegiatan kepada stakeholder.
Stakeholder dapat berupa pemilik, pemegang saham, kreditor, serikat
pekerja, pemerintah, otoritas pasar modal, dan lain sebagainya. Informasi
akuntansi yang dibutuhkan stakeholder adalah informasi tentang laporan
keuangan yang terdiri dari neraca (posisi keuangan pada tanggal tertentu),
Menurut Azhar Susanto (2008:8) fungsi sistem informasi akuntansi adalah:
a) Mendukung aktivitas sehari-hari perusahaan
Suatu perusahaan harus terus menerus melakukan kegiatan operasi sehari-hari
yang biasanya disebut sebagai transaksi seperti melakukan pembelian,
penyimpanan, proses produksi, dan penjualan.
b) Mendukung proses pengambilan keputusan
Tujuan yang sama pentingnya dari sistem informasi akuntansi adalah untuk
memberikan informasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan.
Keputusan harus dibuat dalam kaitannya dengan perancangan dan
pengendalian aktivitas perusahaan. Informasi yang dapat diperoleh dari sistem
informasi akuntansi tapi diperlukan dalam proses pengambilan keputusan
biasanya berupa informasi kuantitatif yang tidak bersifat uang dan data
kualitatif.
c) Membantu dalam memenuhi tanggung jawab pengelolaan perusahaan
Salah satu tanggung jawab penting adalah keharusan memberi informasi
kepada pemakai yang berada di luar perusahaan atau stakeholder yang meliputi
pemasok, pelanggan, kreditor, investor besar, serikat kerja, analis keuangan,
asosiasi industri, atau bahkan publik secara umum.
9. Kelompok Informasi Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001:14) dalam Siti Suharni informasi akuntansi
a) Informasi Operasi
Untuk melaksanakan aktivitas perusahaan sehari-hari, manajemen
memerlukan berbagai informasi operasi. Untuk menghasilkan
informasi biaya bahan baku diperlukan informasi operasi berupa
kualitas bahan baku yang dipakai dan harga pokok bahan baku per
satuan.
b) Informasi Akuntansi Keuangan
Informasi akuntansi keuangan diperlukan baik oleh manajemen
(biasanya manejemen puncak) maupun pihak luar perusahaan seperti
pemegang saham, banker dan kreditur lain, instansi pemerintah dan
pihak luar lainnya. Informasi akuntansi keuangan umumnya disajikan
kepada pihak luar perusahaan di dalam laporan keuangan berbentuk
neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan, dan laporan posisi
keuangan.
c) Infomasi Akuntansi Manajemen
Informasi akuntansi manajemen diperlukan oleh manajemen untuk
melaksanakan dua fungsi pokok manajemen yaitu perencanaan dan
pengendalian aktivitas perusahaan.
10. Pengembangan Sistem Informasi
Metode pengembangan sistem informasi yang dikenal dengan system
development life cycle (SDLC) mempunyai beberapa tahapan. Sesuai dengan
namanya, SDLC dimulai dari suatu tahapan awal sampai tahapan terakhir dan
Tahapan-tahapan dalam metode SDLC (Jogiyanto, 2008:433-450) adalah sebagai berikut
ini:
Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
a) Analisis Sistem (System Analysis)
Tahapan awal ini dilakukan oleh analis sistem (system analyst).
Alasannya adalah karena metode yang digunakan dalam
pengembangan sistem ini yang kompleks sehingga membutuhkan
seorang yang ahli di bidangnya agar dapat mengidentifikasi kebutuhan
pemakai sistem dengan benar. Tahapan di analisis sistem terdiri dari
kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Studi pendahuluan
2) Studi kelayakan
3) Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan informasi pemakai
4) Memahami sistem yang ada
Analisis Sistem
Perancangan Sistem
Implementasi Sistem
Operasi dan Perawatan
5) Menganalisis hasil penelitian
Langkah dalam tahapan awal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Studi pendahuluan
Dari studi pendahuluan ini dapat diperoleh hasil pemahaman sistem
secara awal, perkiraan biaya yang dibutuhkan dan waktu yang
diperlukan untuk pengembangan sistem.
2) Studi kelayakan
Tahapan kedua terdiri dari berbagai macam kelayakan, yaitu studi
kelayakan teknologi, ekonomis, legal, operasi, dan sosial.
Pengembangan sistem secara teknologi jika teknologi yang
dibutuhkan dapat tersedia dan diperoleh. Pengembangan sistem
dikatakan ekonomis jika manfaat yang diperoleh lebih besar dari
biaya yang dikeluarkan. Pengembangan sistem dikatakan legal jika
tidak melanggar peraturan dan hukum yang berlaku. Pengembangan
sistem layak secara operasi jika sistem yang dihasilkan dapat
dioperasikan dan dijalankan. Pengembangan sistem layak secara
sosial jika hasilnya tidak mempunyai pengaruh negatif terhadap
lingkungan sosialnya.
3) Mengidentifikasi permasalahan dan kebutuhan informasi pemakai
Tahapan ketiga adalah mengidentifikasi masalah yang dilakukan
4) Memahami sistem yang ada
Selanjutnya memahami sistem yang ada untuk mendapatkan data
dan menganalisa permasalahannya serta melakukan penelitian
sistem yang ada.
5) Menganalisis hasil penelitian
Tahapan terakhir adalah menganalisis hasil penelitian yang terdiri
dari menganalisis kelemahan sistem yang lama dan menganalisis
kebutuhan informasi pemakai.
b) Perancangan Sistem (System Design)
Tahap berikutnya dari SDLC setelah tahap analisis sistem adalah
perancangan sistem. Tahap ini mempunyai dua tujuan utama. Tujuan
perancangan sistem yang pertama dikenal dengan istilah perancangan
sistem secara umum adalah menggambarkan bentuk dari sistem
teknologi informasi secara konsep dan mengidentifikasikan
komponen-komponen dari sistem tersebut. Perancangan ini lebih
mengarahkan kepada pemakai sistem untuk menyetujui ke
perancangan sistem selanjutnya yaitu perancangan sistem terperinci.
Perancangan sistem secara terperinci merupakan tujuan yang kedua
yaitu untuk menggambarkan bentuk secara fisik dari
komponen-komponen sistem yang akan dibangun oleh pemrogram dan ahli teknik
c) Implementasi Sistem (System Implementation)
Tahap implementasi sistem adalah tahap melakukan sistem supaya siap
dioperasikan. Tahap implementasi sistem terdiri dari beberapa kegiatan
sebagai berikut ini:
1) Mempersiapkan rencana implementasi
2) Melakukan kegiatan implementasi
a) Memilih dan melatih personil
b) Memilih dan mempersiapkan tempat dan lokasi sistem
c) Mengetes sistem
d) Melakukan konversi sistem
3) Menindak-lanjuti implementasi
Implementasi sistem juga merupakan proses mengganti atau
meninggalkan sistem yang lama dengan sistem yang baru dengan
pendekatan atau strategi supaya berhasil. Pendekatan atau strategi
konversi yang ada adalah:
a) Konversi paralel
Pendekatan atau strategi ini dilakukan dengan mengoperasikan
sistem yang baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama
satu periode waktu tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk
meyakinkan bahwa sistem baru telah beroperasi dengan sukses
b) Konversi pilot
Pendekatan atau strategi ini dilakukan bertahap pada suatu lokasi
sebagai suatu percontohan dan jika berhasil dilanjutkan ke lokasi
yang lainnya. Pendekatan ini biasanya dilakukan jika suatu sistem
yang sejenis akan diterapkan di banyak bagian atau lokasi.
c) Konversi bertahap
Pendekatan atau strategi ini dilakukan dengan menerapkan
masing-masing modul dari sistem secara bertahap dan urut. Pendekatan ini
dilakukan dengan menerapkan sebuah modul terlebih dahulu dan
jika sukses maka disusul oleh modul lainnya sampai semua modul
selesai diterapkan.
d) Konversi langsung
Pendekatan atau strategi ini dilakukan dengan mangganti sistem
yang lama langsung dengan sistem yang baru.
d) Operasi dan Perawatan Sistem (System Operation and Maintenance)
Setelah sistem diimplementasikan dengan berhasil, sistem akan
dioperasikan dan dirawat. Sistem perlu dirawat karena beberapa hal
berikut ini:
1) Sistem mengandung kesalahan yang dulunya belum terdeteksi
sehingga kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki.
2) Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru
3) Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar.
4) Sistem perlu ditingkatkan.
11. Kinerja Sistem informasi Akuntansi
Kinerja sistem merupakan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan
dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kinerja sistem
informasi berarti penilaian terhadap pelaksanaan sistem tersebut, apakah sudah
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan atau belum (Soegiharto, 2001).
12. Mengukur Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Soegiharto (2001), Choe (1996), dan Tjhai Fung Jen (2002)
dalam Luciana dan Irmaya mengukur kinerja sistem informasi dari dua dimensi
yaitu:
a. Kepuasan pemakai sistem informasi
Conrath dan Mignen (1990) dalam Tjhai Fung Jen (2002) mengatakan
bahwa kepuasan pemakai sistem informasi dapat diukur dari kepastian
dalam mengembangkan apa yang diperlukan. Delon dan McLean (1992)
seperti yang dikutip oleh Soegiarto (2001) mengemukakan ketika sebuah
sistem informasi diperlukan, penggunaan sistem akan menjadi kurang dan
kesuksesan manajemen dengan sistem informasi dapat menentukan
kepuasan pemakai.
b. Pemakai sistem informasi akuntansi
Penelitian yang dilakukan oleh Hamilton dan Chervany (1981), Ives dan
Oslon (1984) dalam Tjhai Fung Jen (2002) menunjukkan sistem informasi
informasi manajemen. Pemakai sistem informasi biasanya yang sering
memperhatikan masalah sistem yang digunakan. Semakin sering sistem itu
digunakan maka keberhasilan sistem tersebut akan semakin tinggi. Para
pemakai sistem tersebut yang akan menentukan masalah yang harus
dipecahkan, kesempatan yang harus diambil, kebutuhan yang harus
dipenuhi, dan batasan-batasan bisnis yang harus termuat dalam sistem
informasi.
Penelitian yang dilakukan oleh Tjhai Fung Jen (2002) dalam Siti Suharmi
menunjukkan perbedaan penentuan keberhasilan komputer atau tidak berdiri
sendiri sehingga pemakaian sistem digunakan untuk penelitian mengenai sistem
informasi.
13. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja SIA
Menurut Thjai Fung Jen (2002) dalam Siti Suharni (2011) mengemukakan
bahwa ada beberapa faktor yang berpengaruh pada kinerja sistem informasi
akuntansi, antara lain:
a. Keterlibatan pemakai sistem
Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa keterlibatan pemakai yang
semakin sering akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya
hubungan yang positif antara keterlibatan pemakai dalam proses
pengembangan sistem informasi dalam kinerja SIA.
b. Kemampuan teknik personal SI
Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin tinggi kemampuan
hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal SIA dengan
kinerja SIA.
c. Ukuran organisasi
Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin besar ukuran
organisasi akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya
hubungan yang positif antara ukuran organisasi dengan kinerja SIA.
d. Dukungan manajemen puncak
Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin besar dukungan yang
diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja SIA
dikarenakan adanya hubungan yang positif antara dukungan manajemen
puncak dalam proses pengembangan dan pengoperasian SIA dengan
kinerja SIA.
e. Formalisasi pengembangan SI
Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa semakin tinggi tingkat
formalisasi pengembangan sistem informasi di perusahaan akan
meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif
antara formalisasi pengembangan sistem dengan kinerja SIA.
f. Program pelatihan dan pendidikan pemakai
Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa kinerja SIA akan lebih tinggi
apabila program pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan.
g. Keberadaan dewan pengarah SI
Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa kinerja SIA akan lebih tinggi
h. Lokasi departemen SI
Tjhai Fung Jen (2002) berpendapat bahwa kinerja SIA akan lebih tinggi
apabila departemen sistem informasi terpisah dan berdiri sendiri.
Tetapi dalam penelitian ini, penulis hanya mengambil dua faktor yaitu
keterlibatan pemakai sistem dan dukungan manajemen puncak.
1) Keterlibatan pemakai sistem
Keterlibatan sangat berarti untuk mengerti dan menjelaskan
perilaku pemakai. Definisi keterlibatan merupakan tingkat kepentingan
pribadi yang dirasakan dengan sengaja untuk meminimumkan resiko
dan memaksimumkan manfaat yang diperoleh dari pemakaian.
Keterlibatan mengacu pada persepsi seseorang tentang pentingnya atau
relevansi personal suatu objek, kejadian, atau aktivitas.
Menurut Azhar Susanto (2008:254) para pemakai sistem informasi
sebagian besar merupakan orang-orang yang hanya akan mengunakan
sistem informasi yang telah dikembangkan seperti operator dan manajer
(end user).
Hasil penelitian Soegiharto (2001) dalam Luciana dan Irmaya
menunjukan hanya faktor keterlibatan pemakai yang secara signifikan
dan positif berpengaruh terhadap pemakaian sistem.
Mckeen dan Guimaraes (1994), Restuningdiah dan Indriantoro
(2000) dalam Acep Komara (2005) menyatakan partisipasi pengguna
Keterlibatan pemakai sistem dalam pengembangan sistem sangat
penting untuk mengetahui kinerja sistem itu sendiri apakah sudah sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan dan memenuhi kebutuhan perusahaan
serta mengetahui kendala-kendala yang terjadi saat implementasian
sistem sehingga perusahaan dapat memperbaiki sistem sesuai dengan
kebutuhan pemakai.
Alasan pentingnya keterlibatan pemakai dalam proses
pengembangan kinerja sistem informasi akuntansi menurut Azhar
Susanto (2008:369) adalah:
a) Kebutuhan pemakai
Sistem informasi dikembangkan untuk pemakai sistem agar sistem
dapat diterapkan dengan baik. Sistem tersebut harus dapat menyerap
kebutuhan pemakai dan yang tahu kebutuhan pemakai adalah
pemakai itu sendiri, sehingga keterlibatan pemakai sistem dalam
meningkatkan keberhasilan walaupun tidak memberikan jaminan
berhasil.
b) Pengetahuan akan kondisi lokal
Pemahaman terhadap lingkungan di mana sistem informasi
akuntansi akan ditetapkan perlu dimiliki oleh perancang sistem
informasi, dan untuk memperoleh pengetahuan tersebut perancang
sistem membutuhkan bantuan pemakai sistem yang sangat
c) Keengganan untuk berubah
Seringkali pemakai merasa bahwa sistem informasi disusun tidak
dapat dipergunakan dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Pemakai
perlu terlibat aktif dalam proses perancangan dan pengembangan
sistem informasi agar mengurangi keenggangan untuk berubah.
d) Pemakai merasa terancam
Banyak pemakai yang menyadari bahwa penerapan sistem
informasi komputer dalam perusahaan mungkin saja mengancam
pekerjaannya atau menjadikan kemampuan yang dimiliki tidak lagi
relevan dengan kebutuhan perusahaan. Keterlibatan pemakai sistem
merupakan salah satu cara untuk menghindari kondisi yang tidak
diharapkan dari dampak penerapan sistem informasi akuntansi
dengan komputer.
e) Meningkatkan alam demokrasi
Makna dari demokrasi di sini adalah bahwa pemakai sistem dapat
terlibat secara langsung dalam pengambilan keputusan yang akan
berdampak kepada mereka. Penerapan sistem informasi akuntansi
berbasis komputer tentu akan berdampak kepada pegawai, oleh
karenanya diperlukan keterlibatan pemakai secara langsung dalam
proses perancangan sistem informasi akuntansi.
Dalam pengembangan sistem informasi, teknik Joint Application
Development (JAD) adalah suatu teknik baru yang berhubungan
antara pemakai sistem informasi, manajer dan ahli sistem informasi
untuk menentukan dan menjabarkan permintaan pemakai,
teknik-teknik yang dibutuhkan dan unsur rancangan eksternal (input,
output, tampilan). Tujuan dari JAD adalah memberikan kesempatan
pada user dan manajemen untuk berpartisipasi secara luas dalam
siklus pengembangan sistem informasi.
Dalam hal ini partisipasi pemakai sistem informasi yang dikemukan
oleh Azhar Susanto (2008:367) dapat dilihat dari:
a. Hubungan
b. Wawasan
c. Tanggung jawab
d. Waktu
e. Keinginan User
f. Nilai, kepuasan, dan dukungan g. Biaya
Berikut adalah penjelasan dari indikator-indikator di atas adalah:
a. Meningkatkan hubungan antara pemakai sistem, manajemen, dan
ahli sistem informasi akuntansi.
b. Memperluas wawasan pemakai dan manajemen dalam bidang
komputer, disisi lain memperluas wawasan bisnis dan
aplikasinya bagi ahli sistem informasi.
c. Meringkankan beban tanggung jawab pemakai dan manajemen
bila terjadi konflik.
d. JAD umurnya juga mempersingkat waktu pengembangan sistem
informasi yang biasanya diperlukan untuk melakukan berbagai
e. Melalui penetuan keinginan pemakai yang lebih tepat dan
penentuan prioritas utama, maka pengguna JAD ini akan lebih
menghemat biaya.
f. JAD sering kali menghasilkan sistem informasi yang lebih
bernilai dan memberikan kepuasan yang lebih baik bagi pemakai
maupun pihak manajemen, sehingga meningkatkan kepercayaan
dan dukungan pemakai dan manajemen terhadap proyek
pengembangan sistem informasi yang dilakukan.
g. Mengurangi biaya pemeliharaan, karena versi pertama
dihasilkan, telah mampu memenuhi kebutuhan organisasi
umumnya.
Tidak semua keterlibatan pemakai sistem mengalami keberhasilan,
Azhar Susanto (2008:370) mengemukakan beberapa alasan penyebab
terjadinya kegagalan adalah sebagai berikut:
a. Tidak tepatnya pengetahuan yang dimiliki pemakai sehingga tidak
bersedia membuat keputusan atau memberikan pandangannya,
karena pemakai kurang memahami dampak dari keputusan yang
diambil.
b. Kurangnya pengalaman dalam menentukan keputusan karena
kultur lingkungan yang tidak mendukung dan kurangnya dukungan
c. Pengambilan keputusan tersebut terbatas pada tahapan-tahapan
yang memungkinkan pemakai atau karyawan terlibat dalam
pengambilan keputusan.
d. Kurangnya kesempatan untuk melakukan uji coba dan kurangnya
kesempatan untuk belajar. Hal ini muncul karena ketakutan akan
tingginya biaya yang perlu dikeluarkan untuk kegiatan tersebut.
2) Dukungan Manajemen
Dukungan manajemen merupakan langkah yang paling
menentukan keberhasilan perencanaan sistem dalam suatu perusahaan.
Dukungan dapat diartikan sebagai perlakuan-perlakuan yang diterima
oleh seseorang ditangkap sebagai stimulus yang diorganisir dan
diinterpretasikan menjadi persepsi. Persepsi ini akan menumbuhkan
tingkat kepercayaan tertentu seseorang. Tugas utama dari
pengembangan sistem adalah mengkomunikasikan dengan manajemen
puncak mengenai rencana strategis perusahaan, faktor- faktor penentu
kesuksesan dan tujuan keseluruhan.
Dukungan manajemen puncak dapat diartikan sebagai pihak yang
bertanggungjawab atas manajemen proyek dan sumber daya yang
diperlukan. Oleh karena itu dukungan manajemen puncak memegang
peranan penting dalam menentukan semua kegiatan termasuk yang
berhubungan dengan sistem informasi akuntansi yang merupakan salah
Dukungan top manajemen dalam penelitian Acep Komara (2006)
diartikan sebagai pemahaman top manajemen tentang sistem komputer
dan tingkat minat, dukungan, dan pengetahuan tentang SI atau
komputerisasi (Lee & Kim, 1992).
DeLone (1998) dan Choe (1996) dalam Acep Komara (2005) telah
mengajukan dan secara empiris menguji bahwa dukungan top
manajemen mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi melalui berbagai macam kegiatan. Top manajemen
bertanggung jawab atas penyediaan pedoman umum bagi kegiatan
sistem informasi. Tingkat dukungan yang diberikan oleh top
manajemen bagi sistem informasi organisasi dapat menjadi suatu faktor
yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan semua kegiatan
yang berkaitan dengan sistem informasi (Raghunanthan dan
Raghunanthan, 1998).
Dalam penelitian Luciana dan Irmaya menunjukan dukungan
manajemen puncak memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja
sistem informasi akuntansi tetapi hanya pada atribut kepuasan pemakai
saja karena adanya dukungan manajemen puncak yang tinggi
mengakibatkan pemakai merasa puas tetapi pemakaian sistem belum
maksimal. Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa adanya dukungan
manajemen puncak yang tinggi akan mengakibatkan kinerja sistem
informasi akan lebih tinggi jika ditinjau dari kepuasan pemakai yang
Menurut Arpan dan Ishak (2007:7), dukungan manajemen puncak
merupakan faktor penting yang menentukan efektifitas penerimaan
sistem informasi dalam organisasi. Manajemen puncak mengetahui
rencana perusahaan sehingga sistem yang dikembangkan seharusnya
sesuai dengan rencana perusahaan dan dengan demikian sistem yang
baru akan mendorong tercapainya tujuan perusahaan.
Dalam Acep Komara (2005) telah mengajukan secara empiris
penelitiannya bahwa dukungan manajemen puncak mempunyai
pengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi melalui
berbagai macam kegiatan.
14. Tinjauan Penelitian Terdahulu
a) Soegiharto (2001)
Penelitian dengan objek perusahaan yang terdaftar pada ASX Data Disk di
Australia dengan responden yang dipilih untuk menyampaikan penilaiannya
terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang digunakan dalam perusahaan.
Dalam penelitian yang bertajuk Influence Factors Affecting The Performance of
Accounting Information Systems, hasil penelitiannya menunjukkan hanya faktor
keterlibatan pemakai yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
pemakaian sistem, sedangkan faktor ukuran organisasi dan formalisasi
pengembangan sistem dengan pemakaian sistem dan faktor ukuran organisasi
dengan kepuasan pemakai sistem informasi juga berhubungan signifikan tetapi
memiliki korelasi negatif, dan faktor lainnya tidak terbukti memiliki hubungan