• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. ditugaskan secara penuh untuk melaksanakan pendidikan di sekolah. Guru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. ditugaskan secara penuh untuk melaksanakan pendidikan di sekolah. Guru"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai faktor determinan pembangunan. Untuk itu pendidikan harus selalu ditingkatkan mutunya. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan disekolah, sangat dibutuhkan adanya tenaga guru yang profesional ditugaskan secara penuh untuk melaksanakan pendidikan di sekolah. Guru merupakan salah satu faktor esensi dalam menentukan kualitas peserta didiknya.

Keberhasilan proses pendidikan tidak dapat dilepaskan dari keberadaan guru. Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi(UU tentang Guru dan Dosen, Bab 1 Pasal 1 ayat 1). Oleh karena itu, guru yang merupakan salah satu unsur di bidang pendidikan harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang. Dalam hal ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang melakukan transfer nilai-nilai tapi juga sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.

Menurut Hasibuan (2005:95), prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.

(2)

Prestasi kerja didalam organisasi lembaga pendidikan diukur dari mampu tidaknya mewujudkan sasaran yang telah diterapkan sebelumnya dan bila mampu jauh hasil nyatanya dibanding dengan sasaran tersebut. Ketidakjelasan dalam menetapkan sasaran, akan mengakibatkan tenaga kerja tidak dapat mengevaluasi dan tidak mengetahui sampai sejauh mana prestasi kerja yang telah dicapainya.

Prestasi kerja pengajar di suatu lembaga pendidikan, selalu menekankan pelaksanaan tugas pengajar, sedangkan tugas-tugas yang harus dilaksanakan adalah bagian dari pekerjaan atau posisi dalam lembaga pendidikan.Prestasi kerja organisasi lembaga pendidikan mencerminkan kemampuan organisasi untuk menghasilkan jumlah dan kualitas keluaran yang dibutuhkan lingkungan. Prestasi kerja suatu lembaga pendidikan menunjukan bahwa keefektifan organisasi tergantung pada keefektifan kelompok unit kerja dan keefektifan kelompok unit kerja tergantung pada keefektifan individu tersebut salah satunya adalah guru.

Salah satu dorongan seseorang mengejar prestasi kerja pada suatu organisasi lembaga pendidikan adalah adanya kompensasi yang diberikan pada guru yang dimaksudkan untuk merangsang tumbuhnya rasa ingin berpretasi. Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi mereka pada perusahaan (Rivai, 2004:357). Besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja pegawai. Apabila kompensasi diberikan secara tepat maka para pegawai akan memperoleh kepuasan kerja dan termotivasi untu mencapai tujuan organisasi. Tetapi bila kompensasi yang diberikan tidak atau kurang memadai, maka prestasi kerja,

(3)

SMK Eka Prasetya Medan merupakan salah satu organisasi berbentuk sekolah yang didirikan dengan Akte Notaris Malem Ukur Sembiring, SH No. 36 pada tanggal 30 Maret 1988, yang mempunyai ijin operasional awal dengan SK No. 420/11304/Dikmen/2009 tanggal 28 Juli 2009, yang sekarang telah diganti menjadi SK no. 420/16259/16259/ Dik menjur/2011 tanggal 2 Desember 2012 yang disahkan oleh Kepala Dinas Kota Medan.

SMK Eka Prasetya Medan terletak di Jl. Asrama atau Jl. Eka Prasetya No. 1 Medan, Kelurahan Tanjung Gusta Kecamatan Medan Helvetia. Saat ini SMK Eka Prasetya Medan dipimpin oleh Pendi Situmorang, S.Pd., yang telah menjabat sebagai kepala sekolah dari awal berdirinya sekolah in sampai sekarang.

Dalam pencapaian tujuan dari SMK Eka Prasetya Medan, banyak berbagai jenis program kompensasi yang dibuat oleh manajemen guna memotivasi guru untuk tetap semangat bekerja dan mencapai suatu prestasi yang meningkat yang akan berbanding lurus dengan prestasi sekolah. Salah satu kompensasinya adalah kompensasi langsung yang berupa insentif yaitu imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Salah satu insentif yang ada di SMK Eka Prasetya Medan ini adalah insentif tugas. Insentif tugas diberikan pada guru yang memberikan tugas pada siswa, dan dikerjakan oleh siswa. Besar tunjangan terseebut Rp. 100,-/ siswa, dengan standart yang ditetapkan adalah mencapai 90.000 lembar tugas dalam satu semester yang dilihat dari segi kuantitas.

(4)

Tabel 1.1

Jumlah Tugas Yang Diberikan Guru Pada Siswa

Semester Target Pencapaian Persentase dari standar Semester ganjil 2009/2010 90.000 103.928 15% Semester ganjil 2009/2010 90.000 102.469 14% Semester ganjil 2009/2010 90.000 101.691 13% Semester ganjil 2009/2010 90.000 97.526 8% Semester ganjil 2009/2010 90.000 95.127 6%

Sumber : bagian tata usaha SMK Eka Prasetya Medan (2012), diolah penulis

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa terdapat prestasi yang dicapai oleh guru dalam memberikan tugas pada siswa-siswi karena melampaui standar yang dibuat oleh sekolah. Namun, prestasi tersebut semakin lama semakin menurun, bahkan pada semester ganjil 2011/2012 pencapaian hanya sebesar 6% di atas standar. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari bagian tata usaha sekolah dan informasi dari beberapa guru, hal ini dikarenakan nilai insentif tugas yang besarnya Rp. 100,-/ siswa berlaku sama dari tahun ke tahun. Hal ini dikhawatirkan akan terus menurun bahkan tidak mencapai standar.

Selain kompensasi langsung, kompensasi yang dapat memotivasi untuk meningkatkan prestasi adalah kompensasi tidak langsung. Kompensasi tidak lagsung adalah pemberian kompensasi kepada karyawan sebagai tambahan yang didasarkan pada kebijakan pimpinan dalam rangka upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan. Contoh kompensasi tidak langsung adalah pemberian

(5)

SMK Eka Prasetya Medan juga memberikan kompensasi tidak langsung pada para guru. Kompensasi tidak langsung yang ada di SMK Eka Prasetya Medan adalah tunjangan pensiun atau tunjangan hari tua, tunjangan kesehatan, dan tunjangan fasilitas. SMK Eka Prasetya Medan belum memberikan salah satu kompensasi tidak langsung yang sangat umum ada diperusahaan seperti THR. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan kecemburuan sosial dan berdampak pada penurunan prestasi guru.

Setiap organisasi mempunyai standar yang harus dipenuhi dalam pencapaian keluaran (output) yang baik. Output dilembaga pendidikan adalah lulusan siswa- siswi yang berkualitas, dengan melewati standar nilai kelulusan yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini juga berlaku SMK Eka Prasetya Medan. Tingkat kelulusan siswa-siswi SMK Eka Prasetya Medan dari tahun ke tahun, dapat dilihat pada Tabel 1.2 :

Tabel 1.2

Jumlah siswa- siswi yang lulus UAN

Tahun Jumlah Siswa Persentase Kelulusan

2007/2008 999 100%

2008/2009 978 99.7%

2009/2010 1009 99.4%

2010/2011 980 99.04%

Sumber : bagian tata usaha SMK Eka Prasetya Medan (2012), diolah penulis

Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa ada penurunan jumlah siswa-siswi yang lulus dari tahun ajaran 2007/2008 sampai tahun ajaran 2010/2011. Dalam hal ini dapat disebabkan oleh penurunan prestasi guru dalam mentransfer ilmu pada siswa-siswi.

(6)

Berdasarkan latar belakang masalah-masalah diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana sebenarnya pengaruh kompensasi yang diberikan sekolah pada para guru untuk mencapai tingkat prestasi yang tinggi.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan, maka

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah Kompensasi

Berpengaruh Positif Dan Signifikan Teradap Prestasi Guru Pada SMK Eka Prasetya Medan ?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompensasi terhadap prestasi guru pada SMK Eka Prasetya Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan antara lain :

a) Bagi pembaca

Untuk menambah pengetahuan dan keterampilan dalam menyusun penelitian lanjutan dan sekaligus bahan masukan informasi alamiah untuk melanjutkan penelitian tentang hubungan antara kompensasi dan prestasi kerja.

(7)

b) Bagi penulis

Untuk dapat menerapkan ilmu yang telah di peroleh selama menjalani proses perkuliahan dan dapat menambah wawasan berpikir dan belajar dalam bidang manajemen sumber daya manusia serta memberikan suatu pembelajaran yang lebih mengenai kompensasi serta prestasi kerja. c) Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi SMK Eka Prasetya Medan, untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pemberian kompensasi terhadap prestasi kerja guru.

Referensi

Dokumen terkait

Muatan lokal merupakan bagian dari struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada Standar Isi di dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan. Keberadaan mata

adalah standar proses pendidikan, standar isi, standar kompetensi lulusan, standar pengelolaan, dan standar penilaian pendidikan dapat diabaikan begitu saja. Pemerintah dan

19 tahun 2005 tentang standar pendidikan Nasional dikatakan bahwa, standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah

2 dalam peraturan tersebut menjelaskan mengenai kualifikasi akademik pada semua jenjang sekolah dari pendidikan anak usia dini sampai pada perguruan tinggi.Yang pada

Sistem pendidikan arsitektur di Indonesia dalam kesempatan ini juga harus bisa menyesuaikan diri dengan masuknya lulusan-lulusan arsitektur negara-negara yang mempunyai

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) berfungsi sebagai criteria dalam menentukan kelulusan peserta didik pada setiap satuan pendidikan, rujukan untuk penyusunan standar-standar

Padahal dalam permendikbud nomor 65 tahun 2013 tentang standar proses sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi dinyatakan bahwa siswa harus memiliki

Salah satu upaya yang dapat ditempuh oleh lembaga pendidikan atau sekolah untuk menciptakan kondisi tersebut adalah dengan mengembangkan iklim organisasi yang kondusif