• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI PENONTON TERHADAP PERILAKU KEKERASAN DALAM PROGRAM PESBUKERS DI ANTV JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEPSI PENONTON TERHADAP PERILAKU KEKERASAN DALAM PROGRAM PESBUKERS DI ANTV JAKARTA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI PENONTON TERHADAP PERILAKU

KEKERASAN DALAM PROGRAM

“PESBUKERS” DI ANTV JAKARTA

Fauziah Yaman dan Endang Setiowati

Binus University, Jakarta +6287720000216, [email protected] dan Binus University, Jakarta, +6285216930987, [email protected]

ABSTRAK

Tujuan Penelitian ini ialah untuk mengetahui persepsi penonton terhadap perilaku kekerasan dalam

program “Pesbukers”di ANTV Jakarta. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan kuantitatif yang mana untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sedangkan, penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi atau kelompok tertentu secara akurat. Hasil yang

dicapai adalah adanya persepsi penonton bahwa program “Pesbukers” baik itu laki-laki maupun perempuan

menganggap program ini menampilkan lawakan kasar, dan sering kali bersifat mencela. Simpulan yang

diperoleh adalah program ini menjadi program hiburan yang disukai, meskipun dengan sadar para penonton

mengetahui perilaku presenternya masuk dalam kategori tidak terpuji.

Kata Kunci

Persepsi, Perilaku, Kekerasan, Pesbukers

The study objective was to determine the audience perception of violent behavior in the program "Pesbukers" in ANTV Jakarta. The research method used is a quantitative approach in which to examine the population or a particular sample, data collection using research instruments, quantitative data analysis / statistics, in order to test the hypotheses that have been set. Meanwhile, descriptive research also means research that is intended to explain the phenomenon or individual characteristics, situation, or particular groups accurately The result achieved is the audience perception that the program "Pesbukers" both men and women consider this program show coarse jokes, and often is denounced. Conclusion obtained is the existence of this program is to be the preferred entertainment program, though with the audience conscious knowing presenter in the category of behavior is not commendable.

Keyword

(2)

Pendahuluan

Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari berbagai belahan dunia dapat berkomunikasi dengan mudah dan cepat. Media yang digunakan pun bermacam-macam seperti media internet, media elektronik dan media cetak. Perkembangan media tidak luput dari adanya keterkaitan seorang manusia dengan manusia lainnya. Karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa adanya komunikasi. Dalam prosesnya komunikasi membutuhkan suatu media dan komunikasi dapat secara tatap muka.

Di Indonesia sendiri, keberagaman media sudah tidak dapat dibendung khususnya media elektronik seperti televisi, dengan majunya media televisi semakin banyak televisi-televisi yang bermunculan, baik itu televisi milik pemerintah maupun televisi milik swasta diantaranya SCTV, TV ONE, RCTI, GLOBAL TV, METRO TV dan masih banyak lainnya. Kemajuan televisi sangat mempengaruhi pula dengan banyaknya program-program televisi yang ada sekarang ini dan persaingan antar program televisi semakin ketat, masing-masing saling menarik minat penonton di Indonesia.

Keberadaan televisi sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia, bahkan sudah menjadi suatu kebutuhan dan salah satu hiburan manusia untuk menghilangkan kepenatan, kelelahan setelah menjalani rutinitas yang membosankan, dan stres. Stres merupakan akibat dari adanya konflik, tekanan-tekanan, tuntutan-tuntutan, dan ketegangan yang terjadi dalam hidup (Furqon,2010:9). Hal inilah yang mendorong stasiun televisi untuk membuat dan menayangkan program yang bersifat menghibur dan mendidik sehingga masing-masing stasiun televisi bersaing untuk dapat membuat program acara yang menarik minat banyak penonton.

Kehadiran stasiun televisi menimbulkan permasalahan dalam masyarakat, karena mereka membawa banyak dampak dalam kehidupan masyarakat, dampak negatif dan positif. Di sebagian masyarakat dipuaskan kebutuhannya oleh adanya program acara yang disajikan stasiun televisi sehingga masyarakat dapat terhibur, namun di sebagian masyarakat lainnya mengecam program acara yang dianggap tidak mendidik dan tidak sesuai dengan norma yang berlaku, bisa karena program acara tersebut tidak sesuai dengan norma agama dianut masyarakat tersebut, bisa juga karena program acara yang ditayangkan stasiun televisi dikategorikan pembohongan publik atau rekayasa.

Jenis format program acara televisi pun semakin bertambah seperti talkshow, reality show, infotainment, edutainment dan variety show. Sekarang ini banyak program acara televisi yang menampilkan sisi kehidupan kemiskinan seseorang, hanya saja terdapat perbedaan dalam hal pengemasan. Begitupun dengan program acara yang menampilkan hiburan, tujuan sama walaupun pengemasannya berbeda seperti “OVJ” dan “Oesman 77” di Trans 7, “Pesbukers” di ANTV dan masih banyak lagi.

ANTV singkatan dari Andalas Televisi yang merupakan salah satu televisi swasta nasional di Indonesia yang mendapat izin siaran nasional melalui Keputusan Menteri Penerangan RI No. 04A/1993. Stasiun televisi ANTV menyajikan program acara “Pesbukers” yang bertujuan untuk memberikan hiburan kepada pemirsa televisi. Penulis meneliti program acara “Pesbukers” karena acara yang bertemakan hiburan ini menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat, banyaknya pro dan kontra terhadap tayangan ini. Seperti saat program acara “Pesbukers” diberi sanksi penghentian sementara siaran acara tersebut berlaku pada tanggal 9-15 Juli 2012, dikarenakan adanya pelecehan yang dilakukan oleh salah satu pengisi acara yaitu Olga Syahputra.

Serta, terdapat pelanggaran pada adegan Raffi Ahmad yang memasukan kepalanya ke dalam rok Jupe dan ini dianggap tidak pantas. Selain itu, sepanjang tahun 2012 program Pesbukers mendapat 233 pengaduan, dan terdapat beberapa pelanggaran yang dilakukan lagi oleh pihak Pesbukers (ANTV) di tahun 2013 yang mana jenis pelanggarannya tidak disebutkan oleh KPI.

Meskipun demikian, program ini tetap menjadi pilihan favorit untuk dinikmati, terlihat dari kemenangan program Pesbukers di dalam penghargaan Panasonic Gobel Awards tahun 2013 dalam kategori program komedi/lawak terfavorit.

Program acara “Pesbukers” yang berarti Pesta Buka Bareng Selebritis awalnya merupakan program yang dibuat khusus untuk menemani masyarakat menjelang buka puasa di bulan ramadhan namun karena rating program ini semakin bagus jadi disiarkan pula di hari biasa. Selain itu, nama program PESBUKERS merupakan plesetan dari Facebook yaitu program jejaring sosial yang sedang menjadi trend di kalangan masyarakat, menjadikan program ini mudah diingat masyarakat. Program PESBUKERS menggunakan

(3)

konsep “Sketsa Reality” dimana memasukan unsur gossip yang sedang hot kedalam bentuk sketsa, seperti kisah percintaan Olga dan Jessica yang sangat ditunggu-tunggu oleh para OlJess Lovers istilah fans nya Olga dan Jessica), juga kisah cinta Raffi Ahmad maupun gossip dari bintang tamu yang hadir di setiap episodenya.

Sejak awal penayangan hingga kini, “Pesbukers” menuai banyak kritikan, kritikan yang ada biasanya karena ucapan-ucapan pemain dan tingkah laku yang mereka tampilkan terlalu berlebihan dan terdapat unsur kasar dan kekerasan. Meskipun tetap tidak mengurangi minat masyarakat untuk menonton acara tersebut. Ratingnya sendiri sering meraih tvr 2 dan share rata-rata di atas 10% dalam perolehan rating.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kuantitatif yang mana termasuk dalam kategori metode penelitian tradisional karena metode ini sudah lama digunakan dalam sebuah dasar penelitian. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2009:7-8).

Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh deskripsi mengenai persepsi penonton terhadap perilaku kekerasan program Pesbukers di AnTV. Penelitian deskriptif merupakan rancangan penelitian yang sederhana berupa sampling survey dan merupakan rancangan penelitian non eksperimental dan dilakukan berdasarkan variabel “orang”, “tempat”, dan “waktu” (Eko,2004:28). Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi, atau kelompok tertentu secara akurat. Dengan kata lain, tujuan penelitian deskriptif adalah mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini.

Penelitian ini menggunakan metode survey yang menurut kamus besar Bahasa Indonesia pengertiannya yaitu teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data, penyelidikan, dan peninjauan.Manfaat penelitian survey dapat membedah, menguliti serta mengenal masalah-masalah dan mendapat pembenaran terhadap keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung dan mengambil survey dari suatu populasi dengan menggunakan narasumber kuesioner sebagai alat pengumpulan data utama (Rima,2005:17).

Populasi adalah sekumpulan data yang mengidentifikasi suatu fenomena bisa dalam berbagai ruang lingkup (Yus,2011:24). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penonton program “Pesbukers”. Berdasarkan hasil riset AGB Nielsen periode Maret 2013 berjumlah 824.000 orang.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini ada dua yaitu untuk sampel wilayah dan sampel responden. Untuk pengambilan sampel wilayah digunakan Teknik Multi-stage Random Sampling. Di dalam penelitian ini tahapan dimulai dari wilayah Kabupaten Bekasi hingga ke wilayah penelitian di sebuah RW di Bekasi. Pemilihan kabupaten Bekasi karena target khalayak program ini adalah kelas A dan B. Dan yang kedua yaitu untuk menentukan responden menggunakan purposive sampling (Sampel dengan maksud) yaitu pengambilan sampel dengan unsur-unsur yang dikehendaki dari data yang sudah ada. (Sugiyono, 2009) Di dalam penelitian ini kriteria penentuan responden adalah yang menonton program Pesbuker di ANTV, berusia 15hingga 49 tahun, sesuai data AGB Nielsen.

Dalam menentukan jumlah sampel penulis menggunakan rumus Taro Yamane. Perumusan tersebut digunakan untuk populasi yang jauh lebih besar dari pada sampelnya sehingga diperoleh perkiraan proporsi dari populasi. Dari total populasi yang telah didapatkan dari @Pesbukers_antv1 yaitu 172.400 followers,

maka didapatkan Jumlah sampel 100 responden dan ini akan diambil dari jumlah populasi dari RT 005

Kelurahan Cikarang Kota dan RT 2 Kelurahan Karang Asih.

Teknik pengumpulan data berupa data primer yang berbentuk kuesioner. Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan dengan menggunakan teknik pengumpulan data tertentu yang dibuat secara khusus untuk itu (Kuncoro, 2003:127). Penelitian ini diukur oleh skala Likert. Pengertian skala Likert menurut Sugiyono (2009:93) adalah sebagai berikut:

“Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.”. Untuk menilai variable X dan varibel Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan rata-rata dari masing-masing varibel. Nilai rata-rata ini diperoleh dengan menjumlahkan data keseluruhan dalam setiap variabel, kemudian dibagi dengan jumlah responden.

(4)

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Univariat adalah analisis terhadap satu variabel, jenis analisis ini di lakukan untuk riset deskriptif, dan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskrptif digunakan untuk menggambarkan peristiwa, perilaku atau objek tertentu lainnya. (Kriyantono, 2012).

Metode analisis Bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok. Yaitu variabel pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh (tak bebas) (Krisyantono, 2012).

Di dalam penelitian ini digunakan contingency tables atau yang biasa dikenal dengan nama tabel silang (cross

tab). Tabel silang adalah sebuah tabel yang paling fleksibel untuk melihat perbedaan jawaban berdasarkan

bagian variable lainnya. Tabel ini bentuknya seperti tabel distribusi frekuensi, tapi melalui tabel silang dua varibel secara simultan dapat dianalisis, sehingga hubungan diantara keduanya dapat diuji. (Alan Bryman, 2008) Di dalam penelitian variabel yang menentukan itu adalah jenis kelamin.

Reliabilitas artinya memiliki sifat yang dapat dipercaya, yaitu apabila alat ukur yang digunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti lain tetap memberikan hasil yang sama (Hasan, 2006:15). Hasil uji reliabilitas jika semakin kecil kesalahannya maka semakin dapat dipercaya alat ukurnya. Sebaliknya jika semakin besar kesalahan pengukurannya maka semakin kecil tingkat kepercayaannya terhadap alat ukur tersebut. Untuk uji reliabel instrumen dalam kuesioner penelitian ini menggunakan teknik

alpha cronbach. Standar nilai alpha (α) yang digunakan untuk menunjukkan bahwa alat ukur tersebut baik adalah >0,6. Jadi, semakin besar nilai alpha (> 0,5), maka semakin reliabel alat ukur tersebut. (Priyanto, 2012).

Tabel 1 Uji Reliabilitas Untuk Semua Variabel Dimensi

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.855 38

Tabel 2 Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Materi program Pesbukers

bersifat mencela

103.2600 197.002 .862 .835

Materi program Pesbukers bersifat kekerasan

102.7900 240.673 -.332 .867

Materi program Pesbukers bersifat mendidik

103.2600 203.487 .727 .840

Materi program Pesbukers bersifat menghibur

(5)

Olga selalu berkata kasar 103.2300 217.775 .552 .848 Jessica selalu berpenampilan

menggoda

103.1700 242.304 -.360 .868

Oppie kumis selalu membuka aib pribadinya

103.3400 197.439 .860 .836

Denny Cagur selalu merayu dengan pantun

102.6200 232.965 -.091 .859

Sapri selalu pasrah jika dianiaya

102.3600 233.849 -.171 .859

Jessica dan Olga selalu berperilaku romantis

102.8200 237.361 -.212 .865

Program komedi “Pesbukers” memberikan hiburan menarik

103.9300 203.177 .837 .838

Program komedi ”Pesbukers” hiburan menarik di sore hari

103.6100 207.129 .744 .842

Program komedi ”Pesbukers” dikemas sesuai keinginan penonton

103.9000 207.869 .657 .843

Pemain “Pesbukers” dapat membawa susana yang ceria pada saat siaran

104.4300 218.652 .679 .848

Pemain “Pesbukers” bertingkah lucu pada saat membawakan program komedi tersebut

104.5500 219.159 .726 .848

Pemain “Pesbukers” sering mencela pada saat siaran

104.6200 223.248 .539 .851

Pemain “Pesbukers” sering membuka masalah pribadi pada saat siaran

104.0900 229.618 .160 .855

Pemain “Pesbukers” sering berpantun pada saat siaran

104.0400 214.362 .601 .846

Pemain “Pesbukers” sering berjoged pada saat siaran

104.3200 210.381 .638 .844

Saya sangat menyukai program komedi “Pesbukers” di ANTV karena pemainnya artis terkenal

(6)

Saya suka menonton program komedi “Pesbukers” karena pemainnya dapat menghibur

103.7100 191.400 .885 .833

Saya sangat terhibur jika melihat pemainnya saling mencela

101.8400 222.015 .553 .850

Pemain “Pesbukers” suka memperlakukan Sapri dengan kekerasan

102.2000 226.525 .236 .854

Pemain “Pesbukers” suka menggoda bintang tamu dengan kata-kata tidak terpuji

102.2500 231.523 -.020 .858

Pemain “Pesbukers” suka menampilkan gerakan-gerakan tubuh yang kasar

102.2700 238.886 -.271 .866

Olga Syahputra dan Jessica Iskandar terlihat sering berpelukan jika sedang bersama

103.4300 239.298 -.222 .870

Olga Syahputra dan Oppie Kumis sering terlihat saling menempelkan pipi mereka

103.4800 239.040 -.230 .869

Perilaku mencela Pemain “Pesbukers” merupakan perilaku kasar

104.2800 225.941 .248 .854

Lawakan Pemain “Pesbukers” merupakan lawakan kasar

104.2700 224.664 .293 .853

Lawakan kasar Pemain “Pesbukers” merupakan hiburan yang menarik

103.1200 214.349 .405 .850

Pemain “Pesbukers” dapat diterima di masyarakat

103.4200 224.691 .252 .854

Pemain “Pesbukers” tidak dapat diterima di masyarakat

102.9200 223.387 .408 .852

Menonton program komedi “Pesbukers” membuat saya merasa terhibur

(7)

Menonton program komedi “Pesbukers” dapat menghilangkan stres

104.0300 204.676 .839 .839

Menonton program komedi “Pesbukers” dapat sebagai sarana pelarian diri dari masalah yang saya hadapi

103.0700 231.116 -.023 .861

Menonton program komedi “Pesbukers” dapat mengetahui gosip-gosip terbaru

103.3400 211.378 .631 .845

Menonton program komedi “Pesbukers” dapat mempelajari hal negatif

104.2600 232.134 -.066 .857

Menonton program komedi “Pesbukers” dapat mempelajari hal positif

103.0500 234.230 -.130 .861

Dari seluruh table diatas dapat dilihat bahwa pengujian reliabilitas untuk semua dimensi dapat memenuhi standar yang ditentukan. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai cronbarch’s alpha diatas yaitu 0,855 berarti lebih besar dari 0,5 yang artinya indikator pernyataan-pernyataan yang terdapat pada semua dimensi penelitian dapat dipercaya. Kemudian dari tabel Item Total Statistic dapat dilihat tidak terdapat pernyataan atau indikator yang digunakan harus dihapus.

Hasil Uji Validitas dalam penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3 Uji KMO dan Bartlett Untuk Total Dimensi

KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .805 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 581.419

Df 21

Sig. .000

Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0.805 yang berarti lebih besar dari 0.5. Dengan demikian data dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Hal ini diperkuat dengan hasil uji Bartlett’s Test of Sphericity sebesar 581,419 dengan nilai sig sebesar 0.000. Nilai sig tersebut lebih kecil dari 0.05, sehingga data dinyatakan valid.

Hasil dan Bahasan

Hasil penelitian ini diperoleh dari penghitungan dengan menggunakan software SPSS (Statistic Package for Social Science) ver. 19. Hasilnya sebagai berikut :

(8)

Dari Tabel Gambar 1 dapat diketahui bahwa responden dari penelitian tersebut banyak yang bertempat tinggal di RW 005 Kelurahan Cikarang Kota, yaitu dengan presentase 55% dan responden yang bertempat tinggal di RW 2 Kelurahan Karang Asih sebanyak 45% .

Gambar 1

Dari Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa usia responden yang paling banyak menyaksikan Program “Pesbukers” adalah usia 15 s/d 18 tahun.

(9)

Dari Gambar 3 diperoleh hasil yaitu responden terbesar didominasi dengan jenis kelamin laki-laki sebesar 52% dan sisanya 48% berjenis kelamin perempuan. Dengan data tersebut jumlah penonton Program “Pesbukers” hampir seimbang antara penonton laki-laki dan perempuan.

Gambar 3

Analisa Hasil Penelitian Univariat Distribusi Responden Berdasarkan Presenter Program “Pesbukers” di

ANTV.

Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Presenter Program “Pesbukers” di ANTV.

Presenter SS S TT TS STS Total N % N % N % N % N % N % Olga selalu berkata kasar 1 1 30 30 42 42 26 26 1 1 100 100 Jessica selalu berpenampilan

menggoda 1 1 38 38 33 33 14 14 14 14 100 100 Oppie kumis selalu

membuka aib pribadinya 21 21 27 27 5 5 40 40 7 7 100 100 Denny Cagur tidak selalu

merayu dengan pantun 2 2 4 4 31 31 61 61 2 2 100 100 Sapri menolak jika akan

dianiaya 0 0 4 4 10 10 85 85 1 1 100 100 Jessica dan Olga tidak sering

(10)

Berdasarkan Tabel 4.6 tentang distribusi responden berdasarkan pengetahuan intensitas siaran program “Pesbukers” di ANTV dapat diambil kesimpulan bahwa presenter program “Pesbukers” memiliki ciri khas sendiri-sendiri sehingga responden sangat mengenali mereka dari ciri khas yang mereka bawakan pada saat bermain dalam program tersebut.

Analisa Hasil Penelitian Univariat Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Program “Pesbukers” di ANTV.

Tabel 6 Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Program “Pesbukers” di ANTV.

Sikap SS S TT TS STS Total N % N % N % N % N % N % Pemain “Pesbukers” dapat

membawa susana yang ceria pada saat siaran

31 31 64 64 4 4 0 0 1 1 100 100

Pemain “Pesbukers” bertingkah lucu pada saat membawakan program komedi tersebut

39 39 59 59 1 1 1 1 0 0 100 100

Pemain “Pesbukers” sering

mencela pada saat siaran 43 43 57 57 0 0 0 0 0 0 100 100 Pemain “Pesbukers” sering

membuka masalah pribadi pada saat siaran

2 2 86 86 12 12 0 0 0 0 100 100

Pemain “Pesbukers” sering

berpantun pada saat siaran 18 18 66 66 0 0 15 15 1 1 100 100 Pemain “Pesbukers” sering

berjoged pada saat siaran 47 47 36 36 1 1 15 15 1 1 100 100

Berdasarkan Tabel 6 sikap para pemain siaran program “Pesbukers” di ANTV dapat diambil kesimpulan bahwa sikap dan tingkah yang lucu dari para pemain membuat penonton merasa terhibur, disamping itu program tersebut mengajarkan perbuatan yang tidak terpuji dengan banyak responden yang mengatakan para pemainnya sering mencela dan membuka aib teman sendiri dalam acara tersebut.

Interpretasi Penelitian

Melihat pada Teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response) yang merupakan bagian dari psikologi maka sikap, opini, perilaku, kognisi, afeksi dan konasi manusia masuk ke dalam objek material dari ilmu komunikasi dan psikologi. Menurut teori S-O-R, akibat atau efek yang akan ditimbulkan adalah adanya reaksi khusus pada stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesamaan antara pesan yang disampaikan dengan reaksi komunikan. Adapun, unsur-unsur dalam model teori ini adalah pesan, komunikan dan efek. Dan, interpretasi penelitian ini menunjukan para pemain program Pesbukers sebagai stimulus dan penonton yang memberikan respons atas sikap dan perilaku kekerasan para pemain program Pesbukers.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para pemain program Pesbukers sebagai stimulus dan penonton yang memberikan respons atas sikap dan perilaku para pemain program Pesbukers. Penonton program Pesbukers yang memberikan respons mayoritas berusia 15-18 tahun dan kemudian rata-rata yang menonton program Pesbukers adalah laki-laki yang berjumlah 52 orang dari 100 responden sedangkan perempuan berjumlah 48 orang.

Hasil penelitian sub dimensi presenter diperoleh bahwa Olga selalu berkata kasar dalam setiap tayangan program “Pesbukers” sebanyak 31 responden (31%), sedangkan yang mengetahui bahwa dalam tayangan “Pesbukers” Jessica selalu berpenampilan menggoda sebanyak 39 responden (39%), kemudian responden yang melihat bahwa Oppie kumis selalu membuka aib pribadinya dalam setiap tayangan program “Pesbukers” sebanyak 48 responden (48%), selanjutnya responden yang melihat Deni cagur tidak selalu

(11)

merayu dengan pantun dalam setiap tayangan program “Pesbukers” sebanyak 6 responden (6%), kemudian responden yang menilai bahwa Sapri menolak jika akan dianiaya dalam setiap tayangan program “Pesbukers” sebanyak 4 responden (4%) dan yang terakhir responden yang berpendapat bahwa Jessica dan Olga tidak sering berperilaku romantis dalam program tersebut sebanyak 19 responden (19%).

Dari hasil penelitian dimensi afektif sub dimensi sikap diperoleh hasil bahwa para pemain program “Pesbukers” yang dapat membawa suasana ceria pada saat siaran sebanyak 95 responden (95%), sedangkan yang berpendapat bahwa para pemain bertingkah lucu saat membawakan acara tersebut sebanyak 98 responden (98%), kemudian responden yang menilai para pemain program tersebut sering mencela pada saat siaran sebanyak 100 responden (100%), selanjutnya responden yang melihat para pemain program “Pesbukers” sering membuka masalah pribadi sesama pemain sebanyak 88 responden (88%), kemudian responden yang memilih bahwa para pemain sering berpantun pada saat membawakan program “Pesbukers” sebanyak 84 responden (84%) dan yang terakhir responden yang menilai para pemain sering berjoged pada saat siaran sebanyak 83 responden (83%).

Simpulan dan Saran

Sebagai bagian akhir dari skripsi ini, yang diperoleh berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, penulis mengemukakan kesimpulan sebagai berikut : 1. Penonton program “Pesbukers” baik itu laki-laki maupun perempuan menganggap program ini

menampilkan lawakan kasar, dan sering kali bersifat mencela. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari hasil responden yang menilai para pemain program Pesbukers sering mencela pada saat siaran sebanyak 100 responden (100%). Ini semua dapat memberikan efek negatif bagi penonton program “Pesbukers”. 2. Program ini menjadi program hiburan yang disukai, meskipun dengan sadar para penonton mengetahui

perilaku presenternya masuk dalam kategori tidak terpuji.

3. Adanya artis terkenal membuat program “Pesbukers” mempunyai nilai lebih dimata khalayak. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil responden yang menilai bahwa 42 responden (42%) menyukai program Pesbuker karena para pemainnya merupakan artis yang terkenal. Selanjutnya, artis-artis tersebut sering membuka permasalahan pribadinya, yang mana itu merupakan daya tarik untuk menambah nilai jual. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil responden yang menilai bahwa para pemain program “Pesbukers” sering membuka masalah pribadi sesama pemain sebanyak 88 responden (88%)

Atas kesimpulan di atas, penulis mencoba memberikan saran, yaitu penelitian ini dilaksanakan saat program “Pesbukers” sedang mengadakan pergantian pemain atau pembawa acara. Sebagai pembanding penelitian peneliti berikutnya, peneliti berikutnya bisa melaksanakan penelitian setelah perubahan pemain menjadi tetap. Dan, penelitian ini mengambil tempat di daerah Kabupaten yang mana dapat dipastikan secara sosial dan budaya berbeda dengan kota besar di Indonesia. Untuk lebih memperkaya penelitian, peneliti berikutnya disarankan mengambil data di kota-kota besar di Indonesia.

Adapun saran praktis yang disampaikan yaitu berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data bahwa program Pesbukers masuk ke dalam program televisi yang lawakannya bersifat kasar dan penonton tidak merasa terhibur dengan hal tersebut. Untuk mencegah terjadinya ditinggalkan penonton, pihak program “Pesbukers” harus selalu mengadakan evaluasi diakhir penampilan, agar rating share tetap selalu aman. Dan, untuk menghindari pengaruh negatif yang diterima masyarakat, harus ada kontrol diri masing-masing artis dalam tampilannya. Karena apa yang ditampilkan para artis akan dengan mudah diserap oleh masyarakat, khususnya kaum remaja apalagi jika artis tersebut merupakan idola mereka. Maka, akan lebih mudah lagi untuk kaum remaja menerima pesan-pesan yang disampaikan.

Referensi

1. Agusyana, Y. ( 2011). Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan SPSS 19. 2nd edition. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

2. Aryanti, L. (2004). Panduan Untuk Menjadi MC Profesional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 3. Budiarto, E. (2004). Metodologi Penelitian Kedokteran: Sebuah Pengantar. 1st edition. Jakarta:

(12)

4. Djamal, H and Fachruddin, A. (2011). Dasar-Dasar Penyiaran: Sejarah, Organisasi, Operasional,

dan Regulasi. 1st edition. Jakarta: Prenada Media Group.

5. Effendy, O. U. (2011). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. 23th edition. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

6. Elvinaro, A ; Lukiati, K and Karlinah, S. ().Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

7. Furqon, C. (2010). Konflik Dan Stres Dalam Organisasi.

8. Hadi, A. (2005). Kritik Humanis Mark Slouka Terhadap Jagat Maya. 1st edition. Yogyakarta: PT LkiS Pelangi Aksara.

9. Karimi, A. F. (2012). Buku Saku Pedoman Jurnalis Indonesia. 1st edition. Gresik: MUHI Press. 10. Kondo, W and Mboys, D. (2007). Ketawa Gokil. 1st edition. Yogyakarta: Indonesiatera. 11. Kriyantono, R. (2012). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana.

12. Mulyana, D. (2007). Ilmu Komunikasai Suatu Pengantar. 11th edition. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

13. Nawiroh, V. (2010). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Renata Pratama Media.

14. Nova, F. (2009). Crisis Public Relation: Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan. 1st edition. Jakarta: Grasindo Publisher.

15. Nurudin. (2011). Pengantar Komunikasi Massa. 4th edition. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 16. Priyanto, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Jakarta: Andi Publisher. 17. Rukmananda, N. (2004). Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: Grasindo Publisher.

18. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. 8th edition. Bandung: CV Alfabeta.

19. Sunarto. (2009). Televisi, Kekerasan, dan Perempuan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

20. Triartanto, A. I.Y. (2010). Broadcasting Radio Panduan Teori dan Praktek. 1st edition. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.

Riwayat Penulis

Fauziah Yaman, Jakarta 23 April 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina

Nusantara dalam bidang Marketing Communication pada tahun 2013. Saat ini bekerja sebagai entrepreneur dengan jabatan sebagai pemilik di Mukena Bali Shop.

Gambar

Tabel 1 Uji Reliabilitas Untuk Semua Variabel Dimensi
Tabel 3 Uji KMO dan Bartlett Untuk Total Dimensi
Tabel 4  Distribusi Responden Berdasarkan Presenter Program “Pesbukers” di ANTV.
Tabel 6  Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Program “Pesbukers” di ANTV.

Referensi

Dokumen terkait

- Bahwa lagi pula alasan-alasan kasasi tersebut mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal tersebut

Menghargai (valuing), menghargai diartikan subyek atau seseorang memberikan nilai yang positif terhadap obyek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain dan

MDVD WHUVHEXW LDODK (¿VLHQ \DLWX SHQJDGDDQ barang atau pengadaan jasa harus diusahakan untuk mendapatkan hasil yang optimal dan terbaik dalam waktu yang cepat dengan

tidak penerapan sistem e-procurement di Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat dari ukuran indikator tujuan yang tercantum pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010

Penelitian kali ini, untuk faktor demografi hanya pada bagian jumlah uang saku yang memiliki beda dengan perilaku konsumtif mahasiswa. Semakin banyak uang yang

Penelitian ini berdasarkan dengan teori yang dikemukakan oleh Kertajaya (2002) mengungkapkan bahwa indikator penilaian harga dapat dilihat dari kesesuaian antara

Data yang dikumpulkan adalah data yang diperoleh dengan menggunakan instrumen kuisioner sehingga data yang ada harus melalui uji validitas dan uji reliabilitas untuk

Deskriptor yang tidak muncul juga sama dengan siklus I yaitu siswa tidak menanggapi penjelasan guru tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membacakan puisi, siswa