• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N

Nomor 1326 K/Pdt/2017

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA M A H K A M A H A G U N G

memeriksa perkara perdata pada tingkat kasasi telah memutus sebagai berikut dalam perkara:

PT BINA USAHA MARITIM INDONESIA, berkedudukan di Jalan Majapahit Nomor 28 C-D, Jakarta 10160, diwakili oleh March Sari Tobing, Ditektur, dalam hal ini memberi kuasa kepada Andy Syam Panaungi, S.H., Advokat, berkantor di Jalan Majapahit Nomor 34/24, Lantai III, Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 1 April 2013;

Pemohon Kasasi dahulu Pelawan/Pembanding; Lawan

1. WARTSILA SINGAPORE PTE, LTD, berkedudukan di 11 Pandan Creccent Singapore 128467, diwakili oleh Encik Ong Ban Leong, Ditektur, dalam hal ini memberi kuasa kepada Capt. Tekky Toreh, S.H.,M.M., dan kawan-kawan, Para Advokat, berkantor di Jalan Pulomas Barat XI, Nomor 22, Jakarta Timur 13210, Indonesia, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 2 Juni 2011;

2. BUMI SHIPMANAGEMENT, berkedudukan di Jalan Majapahit Nomor 28 C-D, Jakarta 10160;

Termohon Kasasi I, II dahulu Terlawan I, II/Terbanding I, II; Mahkamah Agung tersebut;

Membaca surat-surat yang bersangkutan;

Menimbang, bahwa dari surat-surat tersebut ternyata bahwa sekarang Pemohon Kasasi dahulu sebagai Pelawan/Pembanding telah mengajukan perlawanan terhadap sekarang Termohon Kasasi I, II dahulu sebagai Terlawan I, II/Terbanding I, II di muka persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada pokoknya atas dalil-dalil:

Adapun bunyi putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 2 Februari 2011 yang dimohonkan verzet (perlawanan) adalah sebagai berikut:

1. Menyatakan bahwa Tergugat I dan Tergugat II telah dipanggil secara patut dan sah tetapi tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian verstek;

3. Menyatakan Para Tergugat telah melakukan wanprestasi (cidera janji);

Halaman 1 dari 16 hal. Put. Nomor 1326 K/Pdt/20172

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

4. Menghukum dan memerintahkan Para Tergugat untuk melaksanakan kewajibannya kepada Penggugat yakni membayar sekaligus dan tunai kepada Penggugat: kekurangan jasa/sisa atas biaya-biaya perbaikan kapal dan biaya gaji buruh sebesar SDG 3,596,208.92 (tiga juga lima ratus sembilan puluh enam ribu dua ratus delapan Singapur Dollar, sembilan puluh dua sen) ditambah bunga 2% (dua) persen perbulan yang dihitung sejak tanggal invoice terakhir yakni sekitar bulan September 2007, yang saat ini telah berumur 3 tahun (36 bulan) sampai Para Tergugat melunasi kewajiban kepada Penggugat;

5. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp461.000,00 (empat ratus enam puluh satu ribu rupiah);

6. Menolak gugatan Penggugat untuk sebagian dan selebihnya;

Adapun alasan-alasan diajukannya verzet (perlawanan) oleh Pelawan/Tergugat I adalah sebagai berikut:

1. Bahwa relaas pemberitahuan isi Putusan Nomor 411/Pdt.G/2010/ PN.Jkt.Pst tanggal 22 Maret 2011, diterima oleh Pelawan/Tergugat I pada tanggal 24 Maret 2011 sebagaimana Bukti Terlampir), karena itu verzet

(perlawanan) ini telah diajukan dalam tenggang waktu yang ditentukan undang-undang;

2. Bahwa tidak benar Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 2 Februari 2011 perkara Perdata Nomor 411/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst yang menyatakan bahwa Tergugat I dan tergugat II telah dipanggil secara patut dan sah tetapi tidak hadir;

3. Bahwa yang sesungguhnya terjadi bahwaTergugat I belum pernah dipanggil secara patut dan sah, karena baru satu kali menerima Surat Panggilan yaitu relaas panggilan sidang Nomor 411/Pdt./G/2010/PN. JKT.PST tanggal 23 September 2010 untuk menghadiri sidang pada tanggal 4 Oktober 2010, yang mana Relaas Panggilan disampaikan melalui Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, sedangkan Kelurahan baru menerima Relas Panggilan pada tanggal 29 September 2010 diteruskan kepada Tergugat I. Jadi jarak penyampaian Relaas panggilan sidang dengan hari sidang hanya 5 (lima) hari saja, sangat tidak layak atau patut;

Halaman 2 dari 16 hal. Put. Nomor 1326 K/Pdt/20172

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

4. Karena itu, jarak waktu antara hari sidang dengan penerimaan relaas panggilan sidang adalah tidak layak atau patut karena sangat pendek membuat Tergugat I tidak cukup waktu untuk menghadiri sidang pertama dimaksud, apalagi Presiden Direktur Tergugat I pada waktu itu sedang berhalangan karena kesibukan lain;

5. Layak dan patutnya relaas panggilan sidang sebagaimana lazimnya apabila ada pihak yang tidak hadir dilakukan pemanggilan lagi hingga tiga kali, guna memberikan kesempatan yang layak dan patut bagi pihak untuk hadir guna memenuhi azas "peradilan mendengar para pihak yang berperkara", tetapi dalam perkara ini pemanggilan hingga tiga kali tidak dilakukan, dimana Tergugat I tidak pernah menerima relaas panggilan sidang hingga tiga kali;

6. Oleh karena itu, panggilan kepada Tergugat I adakah tidak patut dan tidak sah;

7. Selain itu, jarak antara tanggal Relaas Panggilan pada tanggal 23 September 2010 dengan tanggal Putusan Pengadilan tanggal 2 Februari 2011 begitu jauh (lebih satu tahun), hal ini tidak lazim dan aneh, tiba-tiba saja Tergugat I menerima relaas pemberitahuan putusan tanggal 22 Maret 2011 yang diterima oleh Tergugat I pada tanggal 24 Maret 2011 dari Kelurahan setempat;

8. Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, dengan ini Pelawan/ Tergugat I mohon kehadapan Majelis Hakim agar menyatakan bahwa Tergugat I telah dipanggil secara tidak patut dan tidak sah sehingga Putusan Majelis Hakim tanggal 2 Februari 2011 Nomor 411/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst adalah keliru, karena itu Majelis Hakim menyatakan batal putusan verstek (tidak hadir Para Tergugat) tanggal 2 Februari 2011;

Dalam Eksepsi:

Eksepsi gugatan kurang pihak;

Bahwa gugatan Terlawan l/Penggugat adalah tidak benar karena kurang pihak berdasarkan alasan-alasan dan fakta-fakta hukum sebagai berikut:

1. Bahwa Pelawan/Tergugat I menyatakan menolak dengan tegas semua dalil-dalil Penggugat;

Halaman 3 dari 16 hal. Put. Nomor 1326 K/Pdt/20172

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

2. Bahwa tidak benar dalil Terlawan I/Penggugat yang menyatakan "kapal milik Para Tergugat" (vide halaman 2 alinea 1 baris 2) surat gugatan Penggugat. Tergugat I mensomir Penggugat untuk membuktikan bahwa kapal dimaksud adalah milik Para Tergugat (Tergugat I), karena prinsip hukum cara perdata, siapa yang mendalilkan wajib membuktikannya;

3. Bahwa berdasarkan alasan-alasan dan fakta-fakta hukum tersebut di atas, maka terbukti bahwa gugatan Penggugat adalah kurang pihak, karena Tergugat I mohon kepada Majelis Hakim agar menyatakan gugatan ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;

Dalam Pokok Perkara:

1. Bahwa apa yang telah didalilkan oleh Pelawan/Tergugat I dalarn eksepsi mohon dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan pokok perkara ini;

2. Bahwa Pelawan/ Tergugat I menolak semua dalil-dalil Penggugat kecuali yang diakui secara tegas oleh Tergugat I;

3. Bahwa Terlawan l/Penggugat telah ceroboh melakukan kekeliruan yang sangat fundamental, karena hanya menggugat Tergugat I dan sama sekali tidak menggugat pihak-pihak yang terkait;

4. Bahwa kalau Terlawan l/Penggugat menganggap bahwa kapal-kapal itu milik Tergugat I sebagaimana didalilkan oleh Penggugat dalam halaman 2 alinea 1 baris ke dua surat gugatannya, maka dengan ini Tergugat I mensomir Penggugat untuk membuktikan dalilnya tersebut;

5. Bahwa dengan kedudukan Pelawan/ Tergugat I seperti itu adalah sangat tidak adil, tidak fair dan tidak masuk akal apabila tergugat I diminta bertanggung jawab atas sisa biaya-biaya perbaikan kapal- kapal tersebut yang dilaksanakan oleh Penggugat, didalam hal mana selain Terlawan l/Penggugat tidaki jelas akan dasar hutang piutang karena belum pernah diberikan penjelasan ataupun perincian sesuai dengan bukti-bukti hukum dan pihak Pelawan/Tergugat I tidak merasa bertanggung jawab karena bukan pihak;

Halaman 4 dari 16 hal. Put. Nomor 1326 K/Pdt/20172

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

6. Bahwa Pelawan/Tergugat I menolak dengan tegas tuntutan Terlawan l/Penggugat yang ditujukan kepada Tergugat I untuk bertanggung jawab atas semua invoice ketiga kapal itu (MV. Bumi Indonesia), MV. Bumi Jaya dan Mv. Layar Samudera), karena tidak jelas dasar- dasar hutang- piutang dari tuntutan Terlawan l/Penggugat, belum pernah diberikan penjelasan ataupun perincian sesuai dengan bukti-bukti hukum, Pelawan/Tergugat I tidak merasa bertanggung jawab serta Pelawan/Tergugat I sama sekali tidak memiliki ketiga kapal itu dan masing-masing dari kapal itu mempunyai pemilik yang berbeda, sehingga bagaimana mungkin Pelawan/Tergugat I disebut cidera janji. Dan untuk itu, Pelawan/Tergugat I mensomir Terlawan l/Penggugat untuk membuktikan kepemilikan Tergugat I atas kapal itu;

7. Bawa oleh karena itu, berdasarkan alasan-alasan dan fakta-fakta hukum tersebut di atas, maka tidak benar tuntutan Terlawan l/Penggugat yang menyatakan Pelawan/Tergugat I melakukan wanprestasi (cidera janji), karena dasar-dasar hukumnya tidak jelas, apakah ada perjanjian hutang, dari mana cidera janji itu, tidak pernah diberitahu penjelasan dan perincian-perincian hutang, tidak terbukti Pelawan/Tergugat I memilki kapal-kapal dimaksud;

8. Bahwa tidak benar dan harus ditolak menurut hukum tuntutan Penggugat untuk menyita kapal - kapal MV. Layar Samudera dan MV. Bumi Indonesia sebagaimana disebutkan dalam butir 10 surat gugatannya, karena merupakan suatu yang sangat rancu dan merupakan kesalahan yang fundamental, apabila kapal-kapal itu dimohonkan sita berhubung tuntutan tersebut adalah kurang pihak atau kesalahan mengenai pihak;

9. Bahwa tuntutan Penggugat mengenai uang paksa (dwangsom) sebesar Rp10.000.000,00 perhari setiap kelalaian melaksanakan putusan harus di tolak, karena sesuai dengan Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung RI, bahwa tuntutan dwangsom atas gugatan mengenai uang harus ditolak; 10. Bahwa oleh karena gugatan Terlawan/Penggugat adalah kabur atau tidak

sah, tidak di dukung oleh bukti-bukti yang sah dan otentik, karena itu, putusan dalam perkara ini tidak dapat dilaksanakan terlebih dahulu, guna menghindari masalah hukum di kemudian hari;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Pelawan mohon kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat agar memberikan putusan sebagai berikut:

1. Menyatakan Pelawan/Tergugat I belum dipanggil secara patut dan sah;

Halaman 5 dari 16 hal. Put. Nomor 1326 K/Pdt/20172

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

2. Menyatakan batal Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 2 Februari 2011 Nomor 41 l/Pdt.G/2011/PN.Jkt.Pst.

MENGADILI: Dalam Eksepsi:

1. Menerima eksepsi Pelawan/Tergugat I seluruhnya.

2. Menyatakan menolak gugatan Terlawan l/Penggugat, atau setidak-tidaknya gugatan Terlawan l/Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima;

Dalam Pokok Perkara:

1. Menolak gugatan Terlawan l/Penggugat seluruhnya;

2. Menghukum Terlawan/Penggugat membayar biaya perkara menurut hukum; Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, kami mohon putusan yang seadil-adilnya;

Menimbang, bahwa terhadap perlawanan tersebut Terlawan I mengajukan eksepsi yang pada pokoknya sebagai berikut:

Tentang eksepsi gugatan kurang pihak;

1. Bahwa, Terlawan I (dahulu Penggugat) menolak eksepsi Pelawan (dahulu Tergugat I) menyangkut eksepsinya yang menyatakan seolah- olah gugatan Terlawan I (dahulu Penggugat) tidak benar karena kurang pihak tanpa menyebutkan dengan jelas dan tegas siapa pihak yang dimaksud Pelawan (dahulu Tergugat I) yang tidak dijadikan pihak oleh Terlawan I (dahulu Penggugat) dalam gugatannya;

2. Bahwa, oleh karena eksepsi Pelawan (dahulu Tergugat I) tidak jelas dan tidak pasti maka patutlah ditolak dan tidak perlu dipertimbangkan lagi; 3. Bahwa, disamping itu perlawanan yang diajukan Pelawan (dahulu

Tergugat I) tidak berkesesuaian hukum sehingga harus ditolak oleh karena Pelawan (dahulu Tergugat I) telah salah menempatkan Bumi Shipmanagement selaku Terlawan II dalam perlawanannya yang statusnya selaku pihak Tergugat yakni Tergugat II dalam gugatan Terlawan I (dahulu Penggugat);

Sebagaimana ketentuan dari Pasal. 129 ayat (1) HIR, para pihak dalam proses perlawanan terhadap putusan verstek adalah Tergugat asal sebagai Pelawan dan Penggugat asal sebagai Terlawan, meskipun pada hakikatnya tetap berkedudukan sebagai Tergugat dan Penggugat;

Halaman 6 dari 16 hal. Put. Nomor 1326 K/Pdt/20172

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

4. Bahwa, memperhatikan kedudukan formil tersebut maka yang dapat ditarik sebagai Terlawan terbatas hanya pada diri Penggugat semula, dengan demikian adalah berdasar menurut hukum menyatakan perlawanan Pelawan (dahulu Tergugat I) tidak berkesesuaian hukum sehingga patut untuk ditolak;

Bahwa terhadap perlawanan tersebut Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memberikan Putusan Nomor 411/Pdt.Plw/2010/PN.Jkt.Pst. tanggal 15 November 2011 dengan amar sebagai berikut:

1. Menyatakan Pelawan sebagai Pelawan yang tidak benar; 2. Menolak Perlawanan Pelawan untuk seluruhnya;

3. Menguatkan Putusan Verstek Nomor 411/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Pst. tertanggal 2 Februari 2011;

4. Menyatakan Para Tergugat telah melakukan wanprestasi (cidera janji) kepada Penggugat;

5. Menghukum dan memerintahkan kepada Para Tergugat untuk melaksanakan kewajibannya kepada Penggugat kekurangan/sisa pembayaran atas biaya-biaya perbaikan kapal dan gaji buruh sebesar SGD3.596.208,92 (tiga juta lima ratus sembilan puluh enam ribu dua ratus delapan Singapure Dollar sembilan puluh dua sen);

6. Menghukum Para Tergugat untuk membayar bunga sebesar 2 % setiap bulannya terhitung sejak bulan September 2007 sampai dengan Para Tergugat memenuhi seluruh kewajiban kekurangan/sisa pembayaran tersebut;

7. Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Pelawan/ Tergugat I dan tergugat II sebesar Rp341.000,00 (tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah);

8. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;

Menimbang, bahwa dalam tingkat banding atas permohonan Pelawan putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Jakarta dengan Putusan Nomor 123/PDT/2012/PT.DKI tanggal 2 Oktober 2012;

Halaman 7 dari 16 hal. Put. Nomor 1326 K/Pdt/20172

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diberitahukan kepada Pelawan/Pembanding pada tanggal 26 Maret 2013 kemudian terhadapnya oleh Pelawan/Pembanding dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 1 April 2013 diajukan permohonan kasasi pada tanggal 4 April 2013 sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 44/Srt.Pdt.Kas/2013/PN.Jkt.Pst. juncto Nomor 411/Pdt.Plw/2010/ PN.Jkt.Pst yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 16 April 2013;

Bahwa memori kasasi dari Pemohon Kasasi/Pelawan/Pembanding tersebut telah diberitahukan kepada Terlawan I, II pada tanggal 30 Mei 2013, kemudian Termohon Kasasi I/Terlawan/Terbanding I mengajukan jawaban memori kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 10 Juni 2013;

Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan-alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut secara formal dapat diterima;

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/Pelawan/Pembanding dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya sebagai berikut:

A. Alasan permohonan kasasi:

1. Bahwa Pemohon Kasasi/Pembanding/Pelawan telah mendaftarkan permohonan kasasi pada tanggal 4 April 2013 sebagaimana disebutkan dalam Akta Permohonan kasasi Nomor 44/Srt.Pdt.Kas/2013/PN.JKT.PT,

juncto Nomor 411/Pdt.Plw/2010/PN.Jkt.Pst, sedangkan pemberitahuan Putusan Pengadilan tinggi DKI Jakarta pada tanggal 26 Maret 2012, sehingga permohonan kasasi dan penyerahan memori kasasi telah diajukan dalam tenggang waktu yang ditetapkan oleh undang-undang (fotocopy terlampir);

Halaman 8 dari 16 hal. Put. Nomor 1326 K/Pdt/20172

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

2. Bahwa tidak benar dan tidak adil karena telah melanggar hukum atau salah menerapkan hukum dan tidak mempunyai pertimbangan hukum yang cukup (onvoldoende gemotiveerd) dari pada Putusan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Nomor 123/PDT/2012/PT.DKI tanggal 15 November 2011, yang menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 411/Pdt.Plw/2010/PN.Jkt.Pst tanggal 15 November 2011, putusan mana menolak perlawanan Pelawan seluruhnya sama sekali tidak mempertimbangkan fakta-fakta hukum dari Pemohon Kasasi/Pembanding/Pelawan, dahulu Tergugat I;

3. Bahwa sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung tanggal 22 Juli 1970 Nomor 638 K/Sip/1969 dan Putusan Mahkamah Agung tanggal 16 Desember 1970 Nomor 492 K/Sip/1970 menyebutkan bahwa Putusan yang tidak lengkap atau kurang cukup dipertimbangkan (onvoldoende gemotiveerd) merupakan alasan untuk kasasi dan harus dibatalkan; 4. Bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 5

Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, menyebutkan:

“Mahkamah Agung dalam tingkat kasasi membatalkan putusan atau Penetapan Pengadilan-Pengadilan dari semua lingkungan peradilan, karena:

a. tidak berwenang atau melampaui batas wewenang; b. salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku;

c. lalai memenuhi syrat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan;

B. Dalam Perlawanan;

1. Bahwa Putusan Pengadilan Tinggi tanggal 2 Oktober 2012 Nomor 123/PDT/2012/PT.DKI, yang memperkuatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 411/Pdt.G.Plw/2010/PN.Jkt.Pst tanggal 15 November 2011, yang merupakan putusan diluar hadir (verstek) dari Pemohon Kasasi/Pembanding/Pelawan, dahulu Tergugat I, karena itu, putusan mana telah mengabaikan fakta-fakta hukum yang sebenarnya, karena itu merupakan putusan yang telah melanggar hukum atau salah menerapkan hukum dan kurang cukup dalam pertimbangannya

(onvoldoende gemotiveerd), hal itu menunjukkan Putusan Peradilan yang tidak menjalankan tata cara peradilan yang benar yang mesti diturut menurut undang-undang;

Halaman 9 dari 16 hal. Put. Nomor 1326 K/Pdt/20172

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

2. Bahwa Putusan Pengadilan Tinggi tanggal 2 Oktober 2012 Nomor 123/PDT/2012/PT.DKI, yang memperkuatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 411/Pdt.G.Plw/2010/PN. Jkt.Pst tanggal 15 November 2011, yang merupakan putusan diluar hadir (verstek) dari Pemohon Kasasi/Pembanding/Pelawan, dahulu Tergugat I, merupakan putusan yang melanggar hukum atau tidak menerapkan hukum sebagaimana mestinya dan kurang dalam pertimbangannya

(onvoldoende gemotiveerd), karena telah mengabaikan tata cara peradilan yang benar yang mesti diturut, karena telah terjadi kesewenangan putusan yang melanggar azas audi et alterum parten

karena Majelis Hakim sama sekali tidak memperhatikan kepentingan Pemohon Kasasi/Pembanding/Pelawan/Tergugat I (Tergugat Asal); 3. Bahwa adapun fakta-fakta hukum yang tidak dipertimbangkan oleh

Putusan Judex Facti tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pemohon Kasasi Pembanding/Pelawan/Tergugat I (Tergugat Asal) baru satu kali menerima Surat Panggilan yaitu relaas panggilan sidang Nomor 411/Pdt./G/2010/PN.Jkt.Pst tanggal 23 Sepetember 2010 untuk menghadiri sidang pada tanggal 4 Oktober 2010, yang mana relaas panggilan disampaikan melalui Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, sedangkan kelurahan baru menerima Relas Panggilan pada tanggal 29 September 2010 diteruskan kepada Tergugat I;

b. Kasasi Pembanding/Pelawan/Tergugat belum bisa menghadiri sidang pada kesempatan surat panggilan pertama, akan tetapi Pembanding/ Pelawan/Tergugat, juga tidak pernah menerima surat Panggilan kedua dan seterusnya;

c. Sebagaimana lazimnya apabila ada pihak yang tidak hadir pada surat panggilan pertama, maka dilakukan pemanggilan lagi hingga tiga kali, guna memberikan kesempatan yang layak dan patut bagi pihak untuk hadir guna memenuhi azas "peradilan mendengar para pihak yang berperkara", tetapi dalam perkara ini pemanggilan dua kali hingga ketiga kali tidak dilakukan;

Halaman 10 dari 16 hal. Put. Nomor 1326 K/Pdt/20172

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

d. Oleh karena itu, berdasarkan fakta -fakta hukum tersebut di atas, pemanggilan terhadap Pembanding/Pelawan/Tergugat I terkesan ada maksud rekayasa untuk menghalangi Pembanding/Pelawan/Tergugat I untuk tidak hadir di persidangan Pengadilan, hal mana melanggar hak subjektif Pembanding/Pelawan/Tergugat I dan pelanggaran pada azas peradilan untuk mendengar kedua belah pihak yang berperkara, sehingga secara hukum dan keadilan, maka cara panggilan kepada Tergugat I adakah tidak patut dan tidak sah;

e. Selain itu, jarak antara tanggal relaas panggilan pada tanggal 23 September 2010 dengan tanggal Putusan Pengadilan tanggal 2 Februari 2011 begitu jauh (lebih satu tahun), hal ini tidak lazim dan aneh, menunjukkan adanya suatu rekayasa, tiba-tiba saja Tergugat menerima relaas pemberitahuan putusan tanggal 22 maret 2011 yang diterima oleh Tergugat I pada tanggal 24 Maret 2011 dari Kelurahan setempat;

f. Suatu fakta rekayasa bahwa kenapa relaas pemberitahuan putusan bisa disampaikan, tetapi relaas panggilan sidang yang kedua dan ketiga tidak bisa sampai, hal itu membuktikan adanya maksud rekayasa;

4. Mempertimbangkan dan menyatakan Putusan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi tanggal 2 Oktober 2012 Nomor 123/PDT/2012/PT.DKI, yang memperkuatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 411/Pdt.G.Plw/2010/PN. Jkt.Pst tanggal 15 November 2011, yang merupakan putusan diluar hadir (verstek) merupakan putusan yang keliru, melanggar hukum atau tidak menerapkan hukum sebagaimana mestinya dan kurang dalam pertimbangannya (onvoldoende gemotiveerd), karena itu, putusan yang demikian wajib dinyatakan batal; 5. Berdasarkan fakta-fakta hukum tersebut di atas, dengan ini Pelawan/

Tergugat I mohon kehadapan Majelis Hakim Kasasi Mahkamah Agung dalam memeriksa perkara ini agar memberikan pertimbangkan dan memutuskan sebagai berikut:

a. Menyatakan bahwa Pembanding/Pelawan/Tergugat I telah dipanggil secara tidak patut dan tidak sah, karena itu, Pemohon Kasasi/Pembanding/Pelawan/dahulu Tergugat I adalah pelawan yang benar;

Halaman 11 dari 16 hal. Put. Nomor 1326 K/Pdt/20172

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

b. Menyatakan batal Putusan Pengadilan Tinggi tanggal 2 Oktober 2012 Nomor 123/PDT/2012/PT.DKI, yang memperkuatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 411/Pdt.G.P1w/2010/PN. Jkt.Pst tanggal 15 November 2011, yang merupakan putusan diluar hadir (verstek);

C. Dalam Eksepsi:

1. Bahwa Putusan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi tanggal 2 Oktober 2012 Nomor 123/PDT/2012/PT.DKI, yang memperkuatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 411/Pdt.G.Plw/2010/PN. Jkt.Pst tanggal 15 November 2011, yang merupakan putusan diluar hadir (verstek) merupakan putusan yang keliru, melanggar hukum atau tidak menerapkan hukum sebagaimana mestinya dan kurang dalam pertimbangannya (onvoldoende gemotiveerd) karena mengabaikan fakta-fakta hukum yang menjadi alasan eksepsi Pemohon Kasasi/Pembanding/Pelawan/Tergugat I (Tergugat Asal), sebagai berikut:

a. Gugatan Termohon Kasasi/Terbanding/Terlawan I/dahulu Penggugat Asal adalah tidak benar karena kurang pihak, karena tidak menggugat pihak-pihak lain yang terkait dengan kapal-kapal dan Terbanding/Terlawan/Penggugat, karena itu, Pembanding/Pelawan mensomir Terbanding/Terlawan/Penggugat untuk membuktikan kepemilikan atas kapal-kapal yang dikaitkan dengan gugatan dalam perkara a quo;

b. Tidak benar dalil Terlawan l/ Penggugat yang menyatakan "kapal milik Para Tergugat" (vide halaman 2 alinea 1 baris 2) surat gugatan Penggugat. Sesuai dengan hukum Acara Perdata, siapa yang mendalilkan wajib membuktikan dalilnya, akan tetapi Termohon kasasi/Pembanding/Terlawan/Tergugat Asal pada tingkat peradilan pertama tidak dapat membuktikan bahwa kapal dimaksud adalah milik Para Tergugat (Tergugat I);

c. Bahwa berdasarkan alasan maka terbuki bahwa gugatan Penggugat adalah kurang pihak, karena Tergugat I mohon kepada Majelis Hakim agar menyatakan mengabulkan eksepsi Pemohon Kasasi/ Pembanding/Pelawan/Tergugat I dan menyatakan menolak gugatan Termohon Kasasi/Terbanding/Terlawan/Penggugat Asal atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima;

D. Dalam Pokok Perkara:

Halaman 12 dari 16 hal. Put. Nomor 1326 K/Pdt/20172

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

1. Bahwa Putusan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi tanggal 2 Oktober 2012 Nomor 123/PDT/2012/PT.DKI, yang memperkuatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Nomor 411/Pdt.G.Plw/2010/PN. Jkt.Pst tanggal 15 November 2011, yang merupakan putusan diluar hadir

(verstek) merupakan putusan yang kabur, keliru, melanggar hukum atau tidak menerapkan hukum sebagaimana mestinya dan kurang dalam pertimbangannya (onvoldoende gemotiveerd) karena mengabaikan fakta-fakta hukum yang sebenarnya;

2. Bahwa tidak benar dan tidak berdasar Putusan Judex Facti dimaksuda yang menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang menyatakan bahwa Pemohon Kasasi/Pembanding/Pelawan/Tergugat I telah melakukan “wanprestasi" (cidera janji), tanpa dasar hukum dan alasan hukum yang tepat dan benar;

3. Bahwa Pemohon Kasasi/Pembanding/Pelawan/Tergugat I menolak dengan tegas tuntutan Termohon Kasasi/Terbanding/Terlawan I/ Penggugat yang ditujukan kepada Pemohon Kasasi/Pembanding/ Pelawan/Tergugat I untuk kasasi atas ketiga kapal itu (MV. Bumi Indonesia), MV. Bumi Jaya dan Mv. Layar Samudera), karena alasan-alasan:

a. Tidak jelas dasar-dasar hutang-piutang atau Kontrak bisnis dari tuntutan Termohon Kasasi/Terbanding/Terlawan I/Penggugat, belum pernah memberikan suatau bukti mengnai dasar-dasar adanya hutang dan tidak juga diberikan penjelasan ataupun perincian sesuai dengan bukti-bukti hukum, karena itu, bagaimana mungkin Pemohon kasasi/Pembanding/Pelawan/Tergugat I bisa disebut wanprestasi atau cidera janji;

b. Tuntutan atau gugatan Termohon Kasasi/Penggugat adalah mengenai biayabiaya dari tiga kapal, namun Pemohon Kasasi/ Pembanding/Pelawan/Tergugat I tidak merasa bertanggung jawab karena tidak memiliki ketiga kapal itu dan masing-masing dari kapal itu mempunyai pemilik yang berbeda, sehingga bagaimana mungkin Pelawan/Tergugat I disebut cidera janji. Sedangkan Termohon Kasasi/Terbanding/Terlawan I/Tergugat I tidak dapat menunjukkan adanya bukti-bukti kepemilikan Pemohon Kasasi/Pembanding/ Pelawan/Tergugat I atas kapal-kapal dimaksud;

Halaman 13 dari 16 hal. Put. Nomor 1326 K/Pdt/20172

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

4. Bahwa tidak benar dan harus ditolak menurut hukum tuntutan Penggugat untuk menyita kapal-kapal MV. Layar Samudera dan MV. Bumi Indonesia sebagaimana disebutklan dalam butir 10 surat gugatannya, karena merupakan suatu yang sangat rancu dan merupakan kesalahan yang fundamental, apabila kapal-kapal itu dimohonkan sita berhubung tuntutan tersebut adalah kurang pihak atau kesalahan mengenai pihak karena tidak menggugat pihak-pihak yang terkait dengan kapal-kapal; 5. Bahwa tuntutan Penggugat mengenai uang paksa (dwangsom) sebesar

Rp10.000.000,00 perhari setiap kelalaian melaksanakan putusan harus ditolak, karena sesuai dengan Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung RI, bahwa tuntutan dwangsom atas gugatan mengenai uang harus ditolak;

6. Bahwa oleh karena gugatan Terlawan/Penggugat adalah kabur atau tidak sah, tidak di dukung oleh bukti-bukti yang sah dan otentik, karena itu, putusan dalam perkara ini tidak dapat dilaksanakan terlebih dahulu, guna menghindari masalah hukum di kemudian hari;

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung berpendapat:

Bahwa alasan-alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena setelah membaca secara saksama memori kasasi tanggal 16 April 2013 dan kontra memori kasasi tanggal 10 Juni 2013 dihubungkan dengan pertimbangan

Judex Facti (Pengadilan Tinggi Jakarta yang menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat) tidak salah menerapkan hukum, dengan pertimbangan sebagai berikut:

- Bahwa putusan Judex Facti sudah tepat dan benar karena Judex Facti telah mempertimbangkan bukti-bukti kedua belah pihak dan telah melaksanakan hukum acara dengan benar dalam memutus perkara ini serta putusan Judex Facti tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang;

- Bahwa dari fakta persidangan ternyata untuk keperluan MV Layar Samudera sesuai tanda terima barang di atas kapal atau packing list tanggal 18 Desember 2008, Tergugat II telah melakukan order pembelian/purchase order kepada Penggugat berupa sparetparts “The Main Engine Cooler

(pendingin mesin induk) sesuai dengan Nomor Order 3294516 dan

invoice/tagihan Nomor 98003625 senilai SGD 9,505.43 (sembilan ribu lima ratus lima Singapore Dollar, empat puluh tiga sen);

Halaman 14 dari 16 hal. Put. Nomor 1326 K/Pdt/20172

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

- Bahwa sesuai nilai barang orderan tersebut, Penggugat telah melakukan penagihan melalui invoice-invoice yang selanjutnya Para Terlawan telah melakukan pembayayaran sejumlah SGD335,541.45 sehingga sisa yang belum dibayar SGD3,596,208.92 (tiga juta lima ratus sembilan puluh enam ribu dua ratus delapan Singapore Dollar sembilan puluh dua sen);

- Bahwa lagi pula alasan-alasan kasasi tersebut mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal tersebut tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran hukum yang berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan, atau apabila pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenangnya, sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, ternyata bahwa putusan Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon Kasasi PT BINA USAHA MARITIM INDONESIA tersebut harus ditolak;

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi ditolak dan Pemohon Kasasi ada di pihak yang kalah, maka Pemohon Kasasi dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;

Memperhatikan Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah diubah dengan Undang Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 serta peraturan perundangan lain yang bersangkutan;

MENGADILI:

1. Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi PT BINA USAHA MARITIM INDONESIA tersebut;

2. Menghukum Pemohon Kasasi/Pelawan/Pembanding untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sejumlah Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah);

Halaman 15 dari 16 hal. Put. Nomor 1326 K/Pdt/20172

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim pada hari Senin tanggal 21 Agustus 2017 oleh Dr. H. Zahrul Rabain, S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Ibrahim, S.H.,M.H.,LL.M., dan H. Panji Widagdo, S.H.,M.H., Hakim-Hakim Agung sebagai Para Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri Para Hakim Anggota tersebut dan Retno Kusrini, S.H., M.H., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Para Pihak.

Hakim-Hakim Anggota, Ketua Majelis,

ttd/. Dr. Ibrahim, S.H., M.H., L.L.M. ttd/. Dr. H. Zahrul Rabain, S.H., M.H. ttd/. H. Panji Widagdo, S.H., M.H. Panitera Pengganti, ttd/. Retno Kusrini, S.H, M.H. Biaya Kasasi: 1. M e t e r a i …..………… Rp 6.000,00 2. R e d a k s i ..………….. Rp 5.000,00 3. Administrasi Kasasi…… Rp489.000,00 + Jumlah .……… Rp500.000,00 Untuk Salinan

Mahkamah Agung R.I

a.n. Panitera, Panitera Muda Perdata

Dr. PRIM HARYADI, S.H., M.H., NIP. 19630325 198803 1 001

Halaman 16 dari 16 hal. Put. Nomor 1326 K/Pdt/20172

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui efektivitas berbagai bahan pengisi kemasan dalam mempertahankan suhu rendah agar kelulusan hidup ikan nila (Oreochromis

Pada siklus II aktivitas guru kembali mengalami peningkatan yaitu pada pertemuan pertama siklus II memperoleh skor 32 dengan persentase 89% berkategori amat baik,

Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung merupakan satu-satunya rumah sakit mata milik Pemerintah Republik Indonesia yang berada di bawah Direktorat Jenderal Bina Pelayanan

Dengan penyelesaian pembiayaan Non Performing Financing (NPF) menggunakan metode penjadualan kembali bank tidak diperbolehkan menambah jumlah tagihan pembiayaan yang

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa pembelajaran menganalisis isi buku fiksi berupa cerpenmenggunakan model pembelajaran SQ4R ( Survey, Question, Read,

Sektor Industri Pengolahan merupakan sektor yang potensial dalam menyerap tenaga kerja dan memberikan kontribusi sektor kontribusi terhadap PDRB Propinsi Jawa Timur,

Selain itu, pada penelitian tugas akhir ini penulis juga menggunakan pendekatan terhadap fitur dari Twitter, dengan melihat fitur – fitur apa saja dari Twitter yang

a) Diketahui bahwa fasilitas wisata yang ada di pasar wisata, baik fasilitas utama, fasilitas pendukung, dan fasilitas penunjang sudah dinilai cukup baik. Akan