• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISI MISI DAN PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VISI MISI DAN PROGRAM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

0

VISI MISI DAN PROGRAM

PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN SRAGEN

Periode Tahun 2016 – 2021

H. SUGIYAMTO, S.H., M.H

Drs. H. JOKO SAPTONO, M. Si

(2)

1

VISI MISI DAN PROGRAM

PASANGAN CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN SRAGEN Periode Tahun 2016 – 2021

H. SUGIYAMTO, S.H., M.H - Drs. H. JOKO SAPTONO, M. Si PENDAHULUAN

Kabupaten Sragen terletak pada 7 º 15 LS dan 7 º 30 LS ; 110 º 45 BT dan 111 º 10 BT. Wilayah Kabupaten Sragen berbatasan dengan 4 (empat) Kabupaten, yaitu di sebelah timur dengan Kabupaten Ngawi (propinsi Jawa Timur), di sebelah barat dengan Kabupaten Boyolali, di sebelah selatan dengan Kabupaten Karanganyar, dan di sebelah utara dengan Kabupaten Grobogan.

Berdasarkan administrasi wilayah, Kabupaten Sragen terbagi menjadi 20 Kecamatan, 8 Kelurahan, dan 200 Desa. Luas Wilayah Kabupaten Sragen sebesar 94,155 hektar yang terdiri dari 40,038 hektar (42,52 persen) lahan sawah dan 54,118 hektar (57,48 persen) bukan lahan sawah (tanah kering).

Berdasarkan data Tahun 2013 jumlah penduduk di Kabupaten Sragen sebesar 896.201 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 959 jiwa/km².

Permasalahan yang dihadapi Kabupaten Sragen saat ini diantaranya, adalah:

 Tingkat kemiskinan di Sragen masih tinggi (15,5%) dan dibawah rata tingkat kemiskinan rata-rata di Jawa Tengah (14,4%), sedangkan target nasional di tahun 2019 adalah sebesar 7-8%.

 Indeks Pembangunan Manusia di Kabupaten Sragen masih rendah (72,3%) dan berada di peringkat 25 dari keseluruhan 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan indeks pembangunan manusia rata-rata di Jawa Tengah adalah sebesar 74,1%. Target nasional di tahun 2019 adalah 76,3%.

 Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Sragen sebesar 5,7% sedangkan angka tingkat pengangguran terbuka rata-rata di Jawa Tengah 6,0 %. Target nasional adalah sebesar 4-5% pada tahun 2019.

 Menurunnya kontribusi sektor pertanian dalam PDRB Kabupaten Sragen sehingga diperlukan langkah-langkah perbaikan dalam sektor pertanian sebagai andalan PDRB di Kabupaten Sragen.

(3)

2

VISI DAN MISI

H. Sugiyamto, S.H., M.H dan Drs. H. Joko Saptono, M. Si BERSAMA MEMBANGUN SRAGEN

V I S I

“MEWUJUDKAN SRAGEN YANG BERDIKARI, SEJAHTERA DAN BERDAYA SAING” Penjelasan Visi :

“Berdikari” mengandung makna bahwa dalam suatu sistim pemerintahan dengan didukung oleh semua pemangku kepentingan harus bisa menjamin segenap masyarakat untuk berdaulat dalam bidang politik, menjamin kemandirian dalam bidang ekonomi, dan mempunyai kepribadian dalam berbudaya (sosial budaya). Berdaulat dalam bidang politik bisa dimaknai bahwa pemangku pemerintahan harus menjamin kebebasan demokrasi dan berserikat warganya dan memastikan bahwa peri kehidupan politik di suatu daerah harus berdasarkan pada mandat rakyat yaitu pembangunan politik yang bersih dari, oleh dan untuk rakyat. Kemandirian ekonomi mengandung makna bahwa segala aspek pembangunan dalam bidang ekonomi harus sesuai dengan amanat konstitusi yaitu bahwa pembangunan perekonomian suatu daerah berdasarkan kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian serta menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi dengan tujuan akhir untuk kesejahteraan seluruh warganya. Kedua aspek tersebut harus didukung dengan penguatan kepribadian dalam berbudaya dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan seperti yang tercantum dalam Pancasila dan UUD 1945. “Sejahtera” bermakna bahwa semua pemangku kepentingan secara bersama sama bekerjasama untuk mewujudkan kehidupan “Gemah Ripah Loh Jinawi, Toto Tentrem Kerto Raharjo” dalam segenap aspek pembangunan. Pembangunan harus mengedepankan penggunaan sumber daya alam secara bijak dengan tujuan untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat (sandang, pangan, dan papan) secara merata dan berkeadilan, mendapatkan pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan yang optimal dan terciptanya rasa nyaman dalam segenap perilaku kehidupan masyarakatnya.

“Berdaya Saing” mempunyai makna pembangunan manusia harus bisa mempersiapkan semua warganya menghadapi segala tantangan kemajuan zaman. Pendidikan yang didukung dengan penguasaan iptek memegang peranan penting dalam mewujudkan pembangunan manusia yang berdaya saing tinggi sehingga akan tercipta manusia yang berkualitas yang akan berperan di dalam semua peri kehidupan masyarakat.

(4)

3

M I S I

1. Menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila dan UUD 1945 dan

Menciptakan keamanan, ketertiban, serta kepatuhan hukum melalui penegakan peraturan perundang-undangan.

2. Memantapkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berbasis ekonomi kerakyatan di Kabupaten Sragen yang mampu mengurangi ketimpangan antar wilayah, memajukan kehidupan bermasyarakat, mengejar peningkatan daya saing dan kualitas manusia, serta memanfaatkan segenap potensi yang ada.

3. Mewujudkan Kabupaten Sragen yang berdaya saing, mandiri, maju, kuat dan berbasiskan pada kepentingan daerah.

4. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Sragen yang maju, berkeimbangan, dan demokratis. 5. Mewujudkan kualitas hidup manusia di Kabupaten Sragen yang tinggi, maju, dan sejahtera.

6. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Sragen yang berkepribadian luhur dalam kehidupan berbudaya. 7. Memantapkan tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi di semua tingkatan di Kabupaten

Sragen dalam rangka peningkatan pelayanan publik dan menghadirkan instansi pemerintahan yang akuntabel dan berkinerja baik.

(5)

4

STRATEGI DAN PROGRAM UNGGULAN A. STRATEGI

Untuk mencapai Visi dan Misi yang dicanangkan, strategi pembangunan yang dipilih adalah:

1. Pembangunan manusia yang berkelanjutan khususnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kemiskinan.

2. Pembangunan ekonomi melalui sektor-sektor unggulan yaitu sektor pangan dan pertanian, sektor infrastruktur, sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan pariwisata, serta sektor industri. 3. Pemerataan pembangunan di semua wilayah.

4. Menjamin kondisi yang diperlukan dalam implementasi strategi pembangunan: memastikan keamanan dan ketertiban, penegakan hukum, dan reformasi birokrasi.

B. PROGRAM-PROGRAM UNGGULAN I. Pembangunan Manusia Yang Berkelanjutan

a. Pendidikan:

i. Melaksanakan Wajib Belajar 12 Tahun dengan melanjutkan upaya untuk memenuhi hak seluruh masyarakat Sragen mendapatkan layanan pendidikan gratis tanpa uang gedung dan berkualitas untuk menjamin seluruh anak-anak di Kabupaten Sragen tanpa terkecuali dapat menyelesaikan jenjang pendidikan 12 tahun;

ii. Penyediaan bantuan operasional sekolah untuk menjamin kemampuan sekolah dalam menyelenggarakan layanan pendidikan gratis yang berkualitas;

iii. Peningkatan pelayanan pendidikan dasar bagi seluruh anak-anak di Kabupaten Sragen dengan pemberian peluang lebih besar bagi anak dari keluarga kurang mampu;

iv. Perluasan pendidikan khusus dan layanan khusus termasuk pendidikan inklusif sebagai upaya pemenuhan hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan;

v. Penegakan aturan dan kemudahan dalam pemberian izin pembukaan

PAUD/TK/SD/MI/SMP/MTs/SMA/SMK/MA baru;

vi. Peningkatan ketersediaan SMK yang mendukung pembangunan bidang pangan dan pertanian, infrastruktur, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan pariwisata, serta industri;

vii. Peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi guru seiring dengan peningkatan kesejahteraan guru;

viii. Peningkatan dalam hal penyediaan beasiswa khususnya untuk masyarakat miskin; ix. Pengembangan PAUD berbasis komunitas dengan pembiayaan dari berbagai sumber,

termasuk Dana Desa, untuk menjangkau anak miskin, anak kurang beruntung, atau anak berkebutuhan khusus;

x. Penyediaan beasiswa Pasca Sarjana untuk guru sekolah yang berpotensi;

xi. Revitalisasi Balai Latihan dan Keterampilan (BLK) dengan memperhitungkan efisiensi dan efektivitas pelatihan yang diberikan;

xii. Memperkuat pendidikan kebhinekaan dan menciptakan ruang-ruang dialog antar warga.

(6)

5

b. Kesehatan

i. Penyediaan ambulance di setiap Desa dan Kelurahan;

ii. Warga miskin yang sakit di rumah sakit dapat dilayani di Kelas II jika Kelas III penuh; iii. Pembuatan akta kelahiran gratis dan langsung untuk anak yang lahir di Rumah Sakit,

Puskesmas dan Klinik;

iv. Peningkatan cakupan imunisasi tepat waktu pada bayi dan balita;

v. Peningkatan peran upaya kesehatan berbasis masyarakat termasuk posyandu dan pelayanan terintegrasi lainnya dalam pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lansia;

vi. Peningkatan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

vii. Peningkatan kesehatan lingkungan dan akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak dan perilaku hygiene;

viii. Peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui peningkatan kompetensi, pendidikan dan pelatihan, dan sertifikasi seluruh jenis tenaga kesehatan seiring dengan peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan;

ix. Menguatkan manajemen, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi kesehatan;

x. Peningkatan pelayanan kesehatan perorangan untuk pembiayaan kesehatan masyarakat tidak mampu/miskin.

c. Kemiskinan

i. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan yang dibutuhkan untuk mempercepat peningkatan pemerataan pembangunan dan penurunan kemiskinan; ii. Memperbesar investasi di sektor padat pekerja sehingga dapat menciptakan lapangan

pekerjaan bagi angkatan kerja khususnya yang memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah;

iii. Memberikan perhatian khusus bagi usaha mikro dan kecil sehingga dapat memiliki kepastian usaha untuk terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan;

iv. Mempertajam program-program khusus untuk masyarakat miskin melalui ketepatan sasaran penerima, fokus, dan lokus kegiatan dukungan data terkini melalui pemutakhiran dan validasi secara berkala;

v. Meningkatnya keterampilan masyarakat miskin dalam kesempatan kerja serta pengembangan wirausaha;

vi. Terbentuknya kelompok-kelompok masyarakat produktif di kantong-kantong kemiskinan tingkat kecamatan sebagai media untuk pengembangan masyarakat kurang mampu;

vii. Terbentuknya kelembagaan keuangan yang membuka peluang akses masyarakat miskin terhadap modal dan peningkatan aset kepemilikan;

viii. Pemanfaatan Sistem Informasi Terpadu (SIMPADU) Kemiskinan dan Instrumen Perencanaan, Penganggaran dan Pemantauan yang Berpihak Pada Masyarakat Miskin (Pro-Poor Planning, Budgeting, dan Monitoring).

(7)

6

II. Pembangunan Ekonomi Melalui Sektor-Sektor Unggulan a. Pangan dan Pertanian

i. Peningkatan kapasitas produksi padi di Kabupaten Sragen;

ii. Pemberian bantuan traktor roda 2 kepada seluruh kelompok tani yang belum memiliki; iii. Peningkatan produksi tanaman pangan lainnya, kebun, dan hortikultura berbasis

sumber daya lokal;

iv. Menjamin ketersediaan pupuk untuk petani;

v. Peningkatan efektivitas dan ketersambungan jaringan irigasi dan sumber air serta pembangunan jaringan baru;

vi. Pengembangan kawasan sentra produksi komoditas unggulan yang diintegrasikan dengan model pengembangan techno park dan science park, dan pasar tradisional yang didukung oleh sarana dan prasarana transportasi yang memadai;

vii. Peningkatan produksi pertanian organik, bibit spesifik lokal yang bernilai tinggi, pertanian hemat air dan penggunaan pupuk organik;

viii. Peningkatan produktivitas dan pengembangan kawasan sentra produksi perikanan budidaya sesuai potensi dan keunggulan lokal.

b. Infrastruktur

i. Penyediaan hunian baru melalui pengembangan sistem pembiayaan perumahan yang efektif dan efisien termasuk pengembangan subsidi uang muka, kredit mikro perumahan swadaya, bantuan stimulan, serta peningkatan kualitas prasarana, sarana, dan utilitas, serta bantuan stimulan dan/atau kredit mikro perbaikan rumah;

ii. Peningkatan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam penyediaan perumahan; iii. Pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan;

iv. Penyediaan layanan air minum dan sanitasi layak yang terintegrasi dengan penyediaan dan pengembangan perumahan;

v. Peningkatan pembangunan, perbaikan, perawatan, dan rehabilitasi infrastruktur air minum dan sanitasi untuk memperluas cakupan layanan;

vi. Pemantapan peran, kapasitas, serta kualitas kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen di sektor air minum dan sanitasi;

vii. Peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (panas bumi, air, surya dan biomassa) termasuk skala kecil dan menengah yang disesuaikan dengan potensi daerah;

viii. Peningkatan rehabilitasi waduk, embung, dan bangunan penampung air lainnya untuk mengembalikan fungsi dan kapasitas tampung;

ix. Pembangunan dan peningkatan layanan jaringan irigasi untuk mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Sragen maupun Nasional;

x. Peningkatan pembangunan sarana dan prasarana serta industri transportasi dalam rangka percepatan pembangunan dan penambahan konektivitas antardaerah di Kabupaten Sragen;

xi. Peningkatan pengembangan kapasitas dan kualitas jalan yang mempertimbangkan aksesibilitas masyarakat terhadap transportasi publik;

xii. Mendorong ketersediaan dukungan TIK untuk pengembangan sektor prioritas seperti pendidikan dan kesehatan di Kabupaten Sragen.

(8)

7

c. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Pariwisata

i. Peningkatkan daya saing UMKM dan koperasi sehingga mampu tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar dalam rangka mendukung kemandirian perekonomian daerah Kabupaten Sragen dengan cara meningkatkan kualitas SDM, mempermudah akses pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan, meningkatkan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran, meningkatkan kemudahan dan kepastian serta perlindungan usaha;

ii. Pemberian bantuan modal untuk pengrajin batik dan UMKM;

iii. Peningkatan kualitas dan diversifikasi produk UMKM berbasis rantai nilai dan keunggulan local;

iv. Penyediaan akses pasar bagi usaha mikro melalui revitalisasi pasar rakyat;

v. Peningkatan peran koperasi dalam penguatan sistem bisnis pertanian dan perikanan, dan sentra industri kecil di kawasan industri;

vi. Peningkatan sinergi dan kerja sama pemangku kepentingan (publik, swasta dan masyarakat) yang didukung sistem monitoring dan evaluasi terpadu yang berbasis data UMKM dan koperasi;

vii. Peningkatan usaha-usaha pemasaran Pariwisata yang ada di Kabupaten Sragen di pasar internasional dan juga domestik;

viii. Peningkatan daya tarik kawasan wisata Kabupaten Sragen sehingga berdaya saing melalui peningkatan kualitas pelayanan, peningkatan fasilitas umum, peningkatan citra kepariwisataan, dan menata kelembagaan organisasi pengelola kawasan wisata.

d. Industri

i. Berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dalam membangun infra-struktur utama (jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi, pengolah limbah, dan logistik), infrastruktur pendukung tumbuhnya industri, dan sarana pendukung kualitas kehidupan (Quality Working Life) bagi pekerja;

ii. Mendorong investasi untuk industri pengolah sumber daya alam, baik hasil pertanian maupun hasil perkebunan;

iii. Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas melalui peningkatan efisiensi teknis, peningkatan penguasaan Iptek / Inovasi, peningkatan penguasaan dan pelaksanaan pengembangan produk baru, dan peningkatan kualitas SDM Industri;

iv. Peningkatan daya saing dan produktivitas industri, fasilitasi dan pemberian insentif; v. Penyediaan lahan untuk kawasan industri terutama industri pengolahan sumber daya

alam yang mendukung nilai tambah hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan di Kabupaten Sragen.

III. Pemerataan Pembangunan

a. Peningkatan pembangunan hingga ke tingkat RT (Rukun Tangga) dengan mengalokasikan anggaran minimal sebesar Rp 10.000.000,- per tahun di setiap RT;

b. Membangun kreativitas kepemudaan dengan mengalokasikan anggaran Rp. 15.000.000,- per tahun untuk Karang Taruna di tingkat Desa yang sejumlah 208 Desa dan Kelurahan;

c. Penguatan konektivitas lokasi perdesaan dengan pembangunan infrastruktur pendukung kegiatan ekonomi di perdesaan yang dapat menghubungkan lokasi-lokasi produksi usaha mikro dan kecil kepada pusat ekonomi terdekat;

(9)

8 d. Peningkatan dalam pemberian insentif bagi industri padat pekerja terutama pelaku usaha

mikro, kecil, dan menengah;

e. Peningkatan akses penduduk kurang mampu terhadap akses pengelolaan lahan terutama lahan pertanian dan akses terhadap modal usaha dan peningkatan keahlian tenaga kerja; f. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dan sarana pelayanan dasar bagi masyarakat kurang

mampu;

g. Peningkatan nilai tambah produk lokal, antara lain dengan pengembangan teknologi tepat guna, perlindungan terhadap pasar rakyat, serta peningkatan kapasitas infrastruktur pasar; h. Peningkatan pengembangan potensi lokal dalam mendorong peningkatan kesejahteraan

masyarakat kurang mampu melalui identifikasi potensi pengembangan komoditas unggulan daerah dan pengembangan kemitraan serta pemenuhan infrastruktur lokal, membangun kemitraan dengan industri, perusahaan, dan lembaga pelatihan untuk penempatan tenaga kerja.

IV. Menjamin Kondisi Yang Diperlukan Dalam Implementasi Strategi Pembangunan a. Keamanan dan Ketertiban

i. Meningkatkan peran semua pemangku kepentingan dalam menyusun strategi kebijakan pembangunan untuk mencapai sasaran menguatnya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), melalui optimalisasi pelaksanaan P4GN di seluruh wilayah Kabupaten Sragen, pelibatan lembaga pemerintah dan seluruh komponen masyarakat dalam P4GN, penyebarluasan informasi tentang bahaya narkoba melalui berbagai media dan ke sekolah-sekolah, dan penegakan hukum kejahatan narkoba;

ii. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan sistem pengamanan lingkungan diiringi dengan peningkatan penyediaan sarana dan prasarana serta kesejahteraannya.

b. Penegakan Hukum

i. Pengembangan SDM Aparat Penegak Hukum yang merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas aparat penegak hukum;

ii. Peningkatan kualitas pelayanan hukum kepada masyarakat untuk mengatur permasalahan yang berkaitan dengan ekonomi, terutama dunia usaha dan industri, serta menciptakan kepastian investasi, terutama penegakan dan perlindungan hukum; iii. Peningkatan Efektivitas Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi;

iv. Penguatan pendidikan anti korupsi bagi aparat penegak hukum dan penyelenggara pemerintahan di Kabupaten Sragen;

v. Peningkatan kepatuhan terhadap hukum dan penghormatan terhadap lembaga penegakan hukum.

c. Reformasi Birokrasi

i. Pengembangan sistem pengaduan masyarakat yang efektif, merupakan bagian dari upaya pelibatan partisipasi masyarakat dalam pengawasan pembangunan;

ii. Peningkatan fairness, transparansi dan profesionalisme dalam pengadaan barang dan jasa di seluruh lingkungan instansi pemerintahan Kabupaten Sragen;

(10)

9 iii. Penyesuaian masa kerja Perangkat desa dengan UU, sampai usia 60 tahun dan

mendapat pesangon ketika pensiun;

iv. Promosi jabatan di lingkup desa (sentek lerek);

v. Peningkatan gaji Kepala Desa sebesar 2 kali Upah Minimum Kabupaten, dan Perangkat Desa sebesar 1,5 kali Upah Minimum Kabupaten;

vi. Peningkatan biaya operasional Rukun Tangga (RT) sebesar Rp 500.000,- per bulan untuk setiap RT;

vii. Perbaikan kesejahteraan pegawai berbasis kinerja;

viii. Penguatan integrasi berbagai jenis pelayanan publik (pelayanan satu atap);

ix. Memberikan kemudahan administrasi yang selama ini menghambat dalam kegiatan investasi;

x. Peningkatan kualitas SDM pelayanan yang meliputi kompetensi dan perubahan mentalitas/budaya melayani;

xi. Penguatan pelayanan publik di semua tingkatan pemerintahan dari desa, kelurahan, dan kecamatan, sebagai ujung tombak pelayanan publik;

xii. Peningkatan tunjangan dan insentif untuk Pegawai Negeri Sipil; xiii. Penerapan reward and punishment terhadap kinerja pelayanan publik.

Sragen, 27 Juli 2015

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sragen Periode Tahun 2016 – 2021

H. SUGIYAMTO, S.H., M.H - Drs. H. JOKO SAPTONO, M. Si

ttd

H. SUGIYAMTO, S.H., M.H

Calon Bupati

ttd

Drs. H. JOKO SAPTONO, M. Si

Referensi

Dokumen terkait

Bahkan, dengan adanya ajaran dari presiden Soekarno tentang Nasakom (Nasional, Agama, Komunis) yang sangat menguntungkan PKI karena menempatkannya sebagai bagian yang

Laporan ini menyajikan rekapitulasi secara nasional mengenai jumlah dan nilai Barang Milik Negara per 31 Desember 2007 berdasarkan perkiraan neraca, yang

Oleh sebab itu, berbekal pengetahuan yang ada mengenai indeks glikemik dan faktor-faktor yang memengaruhinya, pada penelitian ini akan dibuat suatu model untuk

Perancangan aplikasi mobile monitoring kamera CCTV untuk perangkat Mobile berbasis Android ini dapat diakses dimana saja dan kapan saja dengan syarat terdapat koneksi

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya persaingan yang cukup ketat didunia perdagangan sehingga perusahaan membutuhkan konten yang menarik untuk melakukan

exigua dilakukan pada pertanaman bawang merah yang berumur 12 HST (bulan baru), 19 HST (bulan setengah), dan 26 HST (bulan penuh) (Tabel 1) pada setiap kondisi sinar

Alhamdulillahi robbil „alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, bimbingan dan perlindungan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai syarat