• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prof Dr Ir Ujang Sumarwan, MSc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prof Dr Ir Ujang Sumarwan, MSc"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

4 Metode Pengambilan Contoh

4 Metode Pengambilan Contoh

Prof Dr Ir Ujang Sumarwan, MSc

(2)

4. Sampling Design

Gathering information from a subset to

Gathering information from a subset to

gain understanding of a larger group.

Metode Riset: 4 SAMPLING

(3)

Sampling

Sampling

What is Sampling?

p

g

The study in detail of a small number

of respondents drawn from a larger

p

g

population.

The results from the sample are used

to calculate the results that would have

to calculate the results that would have

been obtained had a census been taken

(4)

Census and Sampling

„

Census is the inclusion of every member of the defined target

population into the research study.

„

S

li

i th

l

ti

f

ll

b

f l

t f

„

Sampling is the selection of a small number of elements from

a larger defined target group of elements.

„

Samplings main objective is to allow researchers to make

„

Samplings main objective is to allow researchers to make

informed decisions on the basis of limited information about a

total population.

o a popu a o

(5)

The One and Only Goal in

The One and Only Goal in

Sampling!!

Select a sample

Select a sample

that is as

that is as

representative

ibl

as possible.

(6)

Sampling Issues

Sampling Issues

SAMPLE DESIGN

H

h

ld

li

i

b

l

d

How should sampling units be selected

SAMPLE SIZE

How many sampling units should be selected

How many sampling units should be selected

(7)

Development of a Sampling Plan

1 Define the Target Population

p

p

g

1. Define the Target Population

2. Select the Data Collection Method

3. Identify the Sampling Frame(s) Needed

4. Identify the Appropriate Sampling Method

5. Determine the Necessary Sample Sizes and

Overall Contact Rates

6. Create an Operating Plan for Selecting

Sampling Units

Sampling Units

(8)

A Classification of Sampling

Techniques

Sampling Techniques Sampling Techniques Non probability Sampling Techniques Probability Sampling Techniques Simple Random Sampling Other Sampling Techniques Convenience Sampling Judgmental Sampling Cluster Sampling Systematic Sampling Stratified Sampling Quota Sampling Snowball Sampling

(9)

Types of Probability Sampling

Designs

Every sampling unit making up the defined target population has a known equal non zero chance of being

Simple Random Sampling

equal, non-zero, chance of being selected into the sample.

Similar to simple random sampling, but requires that the defined target

Systematic Random Sampling

but requires that the defined target population be naturally ordered in some way, i.e customer list.

R i th ti f th

Requires the separation of the

defined target population into different subgroups (strata), and the selecting of samples from each stratum

Stratified Random Sampling

of samples from each stratum.

Clusters are the mutually exclusive and collectively exhaustive

(10)

Pengambilan Contoh Acak Sederhana

Pengambilan contoh acak sederhana ini didasarkan pada pemilihan suatu kelompok dari n unit pengambilan contoh, dimana tiap contoh dari n contoh mempunyai peluang/kesempatan yang sama untuk dapat dipilih, dengan catatan bahwa contoh mempunyai latar belakang (sosial ekonomi) yang

f

relatif sama.

Pengambilan contoh acak sederhana dapat dilakukan sebagai berikut: g p g setiap elemen/anggota populasi diberi nomor, kemudian contoh yang kita ingini diambil dengan menggunakan tabel bilangan acak sampai jumlah contoh yang diinginkan tercapai

(11)

PENGAMBILAN CONTOH

ACAK (random)

Sifat populasi relatif homogen

„

pendidikan

d

t

„

pendapatan

„

umur

„

produktivitas dst

„

produktivitas dst

Ada dua cara

„ with replecement (diambil dimasukan lagi) sehingga tiga sampel punya „ with replecement (diambil dimasukan lagi) sehingga tiga sampel punya

peluang

„ without replecement (diambil satu persatu terus menerus) sehingga tiap sampel maik lama punya peluang yang makin besarp p p y p g y g

(12)

Probability Sampling Techniques

Probability Sampling Techniques

Si

l R

d

S

li

Simple Random Sampling

„

Each population member, and each possible sample,

h

l

b bilit

f b i

l

t d

has equal probability of being selected

Stratified Sampling

„

The chosen sample is forced to contain units from

each of the segments or strata of the population

(13)

Simple Random

p

Sampling (SRS)

1 Select sampling frame

1. Select sampling frame

2 Assign each element a number

2. Assign each element a number

3. Generate n (sample size) random numbers

4. The numbers generate denote the elements

that are to be included in the sample

(14)

Probability

Sampling Techniques

(Contd.)

Systematic Sampling

„

Involves systematically spreading the sample through

y

y p

g

p

g

the list of population members

„

Commonly used in telephone surveys

y

p

y

(15)

Systematic Sampling

y

p

g

1 Select sampling frame

1. Select sampling frame

2. Each element is assigned a number

3. Determine the sampling interval or fraction

N

i

l i

(N)

500 000(N)

100

No. in population(N)

eg. 500,000(N) = 100

No. desired in sample(n)

5000(n)

4. Select a random number between 1 and 100

eg. 50

5. Select element number 50, add sampling interval (100)

p

g

(

)

(16)

Probability Sampling Techniques

Probability Sampling Techniques

Stratified Sampling

p

g

„

The chosen sample is forced to contain units from

each of the segments or strata of the population

(17)

Pengambilan Contoh Acak Berstrata

Pengambilan contoh acak berstrata ini didasarkan pada pembagian

elemen-elemen/anggota populasi kedalam strata-strata/group menurut latar belakang (sosial gg p p g p g ( ekonomi) dan memilih secara acak contoh dari setiap strata/group yang dibuat.

Pada prinsipnya, dasar yang digunakan untuk stratifikasi adalah sifat atau variabel yang p p y y g g y g menjadi perhatian khusus dalam analisa. Kompleks tidaknya stratifikasi tersebut

tergantung dari jumlah/banyaknya sifat atau variabel yang menjadi perhatian dalam analisa.

Pengambilan contoh acak berstrata ini relatif lebih efisien daripada pengambilan contoh acak sederhana dan sistematik. Selain itu, contoh yang diambil dapat mewakili

populasi populasi.

(18)

Probability

Sampling Techniques

Probability

Sampling Techniques

Types of Stratified Sampling

Types of Stratified Sampling

„

Proportionate Stratified Sampling

Number of objects/sampling units chosen from each group is

proportional to number in population

Can be classified as directly proportional or indirectly

proportional stratified sampling

„

Disproportionate Stratified Sampling

Sample size in each group is not proportional to the respective

group sizes

g

p

Used when multiple groups are compared and respective group

sizes are small

(19)

Stratified Sampling

p

g

1. Select sampling frame

2. Select stratification factor closely related to survey purpose

3 Divide sampling frame into strata

3. Divide sampling frame into strata

4. Take a SRS or systematic sample from each stratum.

Size of sample selected in each stratum can be

• proportionate - to size of stratum relative to population

• disproportionate - reflecting variation in stratum

p p

g

(20)

Disproportionate Stratified Sampling

Disproportionate Stratified Sampling

11 8 Ch i 11.8 6.0 Large Chains Large Independents 45.4 17.0 g p Small Chains 17.4 9.5 65.2 27.7 Small Independents POPULATION SAMPLE

Metode Riset: 4 SAMPLING Prof Dr Ir Ujang Sumarwan, MSc 20

POPULATION SAMPLE

(21)

Probability

Sampling Techniques

(Contd.)

Cl

t

S

li

Cluster Sampling

„

Involves dividing population into subgroups

„

Random sample of subgroups/clusters is selected

and all members of subgroups are interviewed

„

Very cost effective

„

Useful when subgroups can be identified that are

t ti

f

ti

l ti

(22)

A Classification of Cluster Sampling

A Classification of Cluster Sampling

CLUSTER SAMPLING C US S NG ONE-STAGE SAMPLING MULTISTAGE SAMPLING TWO-STAGE SAMPLING Simple Cluster Sampling Probability Proportionate to Size to Size Sampling

(23)

Cluster Sampling

(Multi-stage)

1. Costs of SRS too high where face to face interviews

involved -

need to cluster interviews

2. For national political opinion polls, take SRS

of constituencies -

STAGE 1

of constituencies

STAGE 1

3. For each constituency selected, take SRS of

polling districts -

STAGE 2

4 For each polling district selected take SRS of

4. For each polling district selected, take SRS of

(24)

Pengambilan Contoh Bertahap

Pengambilan Contoh Bertahap

Dalam teknik pengambilan contoh bertahap ini contoh yang diinginkan

Dalam teknik pengambilan contoh bertahap ini, contoh yang diinginkan

diperoleh melalui beberapa seleksi (2 atau 3 tahap seleksi), misalnya,

pekerjaan pada tahap pertama ialah menyusun nama-nama desa yang

d di k

t

dit liti k

di

ik d

t h

ada di kecamatan yang diteliti, kemudian menarik desa contoh

sebanyak yang diinginkan. Pada tahap kedua, pekerjaan dimulai

dengan membuat daftar nama nelayan yang ada di tiap desa contoh,

kemudian menarik nelayan contoh untuk desa-desa tersebut. Ilustrasi

diatas merupakan contoh dari pengambilan contoh kedua.

(25)

Ada beberapa keuntungan dari pengambilan contoh bertahap,

p

g

p

g

p,

antara lain: menghemat waktu perjalanan dan biaya wawancara,

apabila penelitian mencakup daerah yang luas; tidak memerlukan

pembuatan kerangka pengambilan contoh yang lengkap.

pembuatan kerangka pengambilan contoh yang lengkap.

Namun, pengambilan contoh bertahap ini mempunyai kelemahan

sebagai berikut : pelaksanaannya agak rumit; memrlukan

perhitungan-perhitungan yang lebih sukar dibandingkan dengan

cara lainnya.

y

(26)

Nonprobability Sampling

„

Nonprobability sampling is the sampling

process where the probability of selection of

each sampling unit is unknown.

„

Data results can’t be used to make

Data results can t be used to make

predictions about the defined target

population; it is limited to just the people who

population; it is limited to just the people who

provided the raw data in the survey.

(27)

Non Probability Sampling

Non Probability Sampling

„

Costs and trouble of developing sampling

frame are eliminated

„

Results can contain hidden biases and

uncertainties

(28)

Types of Nonprobability Sampling

Designs

Drawn based on the convenience of the researcher or interviewer of when and where the study is being conducted

Convenience Sampling

(Accidental Samples)

where the study is being conducted.

Participants are selected based on an experienced individual’s belief

Judgment Sampling

(P

i

S

li

)

an experienced individual’s belief

that the prospective respondent will meet the requirements of the study.

(Purposive Sampling)

Selection of prospective participants based on prespecified quota

requirements.

Quota Sampling

Practice of identifying and qualifying a set of initial prospective respondents who can help the researcher identify

Snowball Sampling

Metode Riset: 4 SAMPLING Prof Dr Ir Ujang Sumarwan, MSc 28

p y

additional people to be included in the study.

(29)

Pengambilan Contoh Tanpa Peluang

Cara ini dapat digunakan hanya apabila pengambilan

contoh dengan peluang tidak dapat dilakukan. Beberapa

g

p

g

p

p

cara pengambilan contoh tanpa peluang ialah pengambilan

contoh secara sengaja (

purposive sampling or judgemental

sampling

), pengambilan contoh secara kebetulan

(

accidental sampling or convenience sampling

) dan

(30)

Non-probability Sampling

Techniques (Contd.)

„

Judgmental

Judgmental

"Expert" uses judgement to identify representative

samples

„

Snowball

Form of judgmental sampling

Appropriate when reaching small specialized

Appropriate when reaching small, specialized

populations

Each respondent, after being interviewed, is asked to

f

identify one or more others in the appropriate group

(31)

Non-probability Sampling

Techniques (Contd.)

„

Convenience

Used to obtain information quickly and inexpensively

„

Quota

Minimum number from each specified subgroup in

the population

(32)

Nonprobability Samples

Nonprobability Samples

CONVENIENCE

- sample elements are included because they

CONVENIENCE

sample elements are included because they

happen to be where the study is being

conducted when it being conducted.

JUDGEMENT

- sample elements are hand-picked because

they are expected to serve the research

purpose.

(33)

Nonprobability Samples

Nonprobability Samples

QUOTA

- the proportion of sample elements possessing a certain

QUOTA

the proportion of sample elements possessing a certain

characteristic is approximately the same as the

proportion with the characteristic in the population.

SNOWBALL

li

th

h

bilit t l

t

i iti l

SNOWBALL

- relies on the researchers ability to locate an initial

set of respondents with the desired characteristics;

these individuals are then used as informants to

these individuals are then used as informants to

identify still others with the desired characteristics.

(34)

Pengambilan Contoh Secara Sengaja

Dengan teknik ini, peneliti menentukan/memilih dengan sengaja contoh

yang akan diteliti dengan tujuan menyajikan atau menggambarkan

yang akan diteliti dengan tujuan menyajikan atau menggambarkan

beberapa sifat didalam populasi

Pengambilan Contoh Secara Kebetulan

Dalam teknik ini, peneliti memilih/mendapatkan contoh dari orang-orang

yang secara kebetulan dijumpai atau diingat. Teknik ini merupakan

suatu yang dilakukan apabila kerangka pengambilan contoh tersedia

suatu yang dilakukan, apabila kerangka pengambilan contoh tersedia,

atau dapat dibuat dan waktu yang tersedia cukup.

(35)

Pengambilan Contoh Secara Kuota

Pengambilan Contoh Secara Kuota

P

bil

t h

k

t i i d

t

Pengambilan contoh secara kuota ini dapat

digunakan untuk meminimumkan bias didalam

bil

t h t

l

D

pengambilan contoh tanpa peluang. Dengan

teknik ini, kuota contoh dapat ditentukan untuk

k l

k

l

i S t l h it

d

kelompok populasi. Setelah itu, dengan cara

kebetulan atau sengaja, pengambilan contoh

dil k k

i j

l h

t h

di

l k

dilakukan sampai jumlah contoh yang diperlukan

untuk tiap kuota terpenuhi.

(36)

Quota Sampling An Example

Quota Sampling An Example

P

l ti

S

l C

iti

Quota Control

Population

Composition %

Sample Composition

n=1000

GENDER

GENDER

Male

Female

48

52

480

520

AGE

AGE

18-30

31-45

27

39

270

390

46-60

61+

16

18

160

180

SEG

SEG.

ABC1

C2DE

40

60

400

600

(37)

Sample Size

p

„

How large is large enough?

„

How large is large enough?

„

Why go larger?

(38)

Methods of Determining Sample

g

p

Size

Si

th t ‘

k d’ i

i

Size that ‘worked’ in a previous survey

Cost per interview method

Statistical methods

Analysis of sub-groups method

(39)

Typical Sample Sizes

Typical Sample Sizes

PEOPLE OR HOUSEHOLDS INSTITUTIONS

NUMBER OF

National Regional/Special National Regional/Special NUMBER OF SUBGROUPS ANALYSIS None or few 1000 - 1500 200 - 500 200 - 500 50 - 200 Average 1500 - 2500 500 - 1000 500 - 1000 200 - 500 Many 2500+ 1000+ 1000+ 500+ (Source: Sudman, 1976)

(40)

Determining Appropriate Sample Size

Determining Appropriate Sample Size

„

Variability of the Population Characteristic Under Investigation

y

p

g

„

greater the variability of the characteristic, the larger the size of

the sample necessary.

„

L

l f C

fid

D

i d i th E ti

t

„

Level of Confidence Desired in the Estimate

„

higher the level of confidence desired, the larger the sample

size needed.

„

Degree of Precision Desired in Estimating the Population Characteristic

„

more precise the required sample results, the larger the

necessary sample size

necessary sample size.

(41)

What Should Determine Sample Size?

What Should Determine Sample Size?

„

Variation within population.

„

Only variation that matters is area of interest.

„

How important is it that you be right?

„

Confidence and precision.

(42)

What Often Does Effect Sample

Size

„

Budget

„

What if the budget is not large enough? Should the

project be canceled?

project be canceled?

„

Rules of Thumb

„

What if client requests a size that is too large or small?

„

What if client requests a size that is too large or small?

„

Number of Sub-groups

„

May need to treat each as an individual sample

„

May need to treat each as an individual sample.

„

When?

(43)

Ukuran Sampel Populasi

Ukuran Sampel Populasi

Untuk menentukan ukuran sampel dari populasi, kita

k

Sl

i (1960)

b

i b ik

menggunakan rumus Slovin (1960) sebagai berikut :

N

n = ukuran sampel

n

N

Ne

=

+

1

2

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen

Ne

+

1

2

e

nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen

kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

(44)

UKURAN SAMPEL UNTUK BATAS-BATAS KESALAHAN YANG

DITETAPKAN

POPULASI Batas_batas Kesalahan

± 1 % ± 2 % ± 3 % ± 4 % ± 5 % ± 10 % 500 * * * * 222 83 1 500 * * 638 441 316 94 1 500 638 441 316 94 2 500 * 1 250 769 500 345 96 3 000 * 1 364 811 517 353 97 4 000 * 1 538 870 541 364 98 5 000 * 1 667 909 556 370 98 6 000 * 1 765 938 566 375 98 7 000 * 1 842 959 574 378 99 8 000 * 1 905 976 580 381 99 9 000 * 1 957 989 584 383 99 9 000 * 1 957 989 584 383 99 10 000 5 000 2 000 1 000 588 385 99 50 000 8 333 2 381 1 087 617 387 100

(45)

PERENCANAAN SURVAI

Agar survai dari suatu penelitian dapat memberikan hasil yang optimal, maka kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Pernyataan Tujuan.

Tujuan survai harus dinyatakan secara padat dan jelas serta cukup mudah untuk di mengerti oleh orang yang melaksanakan survai.

2. Target Populasi

Secara cermat kita harus mendefinisikan populasi, dimana dari popullasi tersebut kita akan mengambil contoh/sampel.

3. Kerangka (frame)

Seleksi kerangka (frame) yang terdapat dari unit-unit pengambilan

contoh/sampel (sampling units). Kerangka (frame) ini dapat kita peroleh dan kita susun dari lembaga lembaga pemerintah dan swasta

susun dari lembaga-lembaga pemerintah dan swasta.

4. Rancangan Contoh (sample design)

Pilihlah rancangan contoh, termasuk didalamnya jumlah elemen-elemen contoh, sehingga contoh/sampel yang kita peroleh memberikan informasi yang cukup

sehingga contoh/sampel yang kita peroleh memberikan informasi yang cukup sesuai dengan tujuan

(46)

5.

Cara/Metode Pengukuran

Tentukan cara/metode pengukuran yang akan dipakai misalnya : Tentukan cara/metode pengukuran yang akan dipakai, misalnya :

wawancara personal, wawancara melalui telepon, kuesioneir lewat surat, observasi langsung

6. Instrumen Pengukuran

Dalam hubungannya dengan langkah ke 5 diatas, kita harus menentukan bagaimana dan ukuran-ukuran apa yang akan diperoleh. Jika suatu bentuk bagaimana dan ukuran ukuran apa yang akan diperoleh. Jika suatu bentuk kuesioneire digunakan, maka pernyataan-pernyataan yang akan diajukan harus direncanakan sedemikian rupa, sehingga dapat minimisasi

perrnyataan yang tidak mendapat respon/tanggapan yang benar dan salah perrnyataan yang tidak mendapat respon/tanggapan yang benar dan salah

7. Pemilihan dan Pelatihan Pekerja Lapang

Secara cermat kita memilih dan melatih pekerja-pekerja lapang, yang akan membantu tugas-tugas survai. Pelatih-pelatih tersebut dirasakan penting, terutama jika wawancara dilakukan secara personal maupun lewat telepon.. Hal ini karena tingkat respon/tanggapan yang diberikan dan ketepatan g p gg p y g p

dalam memberikan respon/tanggapan dipengaruhi sikap/cara dan atau suara pewawancara.

(47)

8 Uji Pendahuluan 8. Uji Pendahuluan.

Uji pendahuluan (terhadapm ukuran contoh/sampel yang kecil) ini penting untuk mengetahui aplikapabilitas dan ketetapan kuesionaire yang dirancang atau alat-alat pengukuran yang lain yang digunakan, sehingga kita dapat memodifikasinya sebelum dilakukan pengambillan contoh yang sesungguhnya sesuai dengan ukuran yang kita ingini.

9. Pengorganisasian Pekerjaan Lapang.

R k k i t l k dil k k t d i i H l i i Rencanakan kegiatan lapang yang akan dilakukan secara matang dan rinci. Hal ini sangat penting terutama jika survai skala besar diperlukan. Deskripsi pekerjaan dan organisasi kerja harus secara jelas dipaparkan dan didefinisikan.

10. Pengorganisasian Manajemen Datag g j

Dalam hal ini, kita harus membuat kerangka bagaimana setiap set data ditangani untuk keseluruhan tahapan survai (khususnya untuk survai berskala besar. Dalam hal ini, perlu

dimasukan langkah-langkah untuk pengolahan data sampai dihasilkan analisis khi

akhir.

11. Analisis Data.

Buat kerangka analisis yang akan dilakukan. Tahapan ini sebenarnya erat hubungannya dengan langkah 10 di atas Dalam hal ini kita menentukan spesifikasi yang rinci dari dengan langkah 10 di atas. Dalam hal ini, kita menentukan spesifikasi yang rinci dari analisa apa yang dilakukan. Kita juga dapat membuat topik-topik apa yang dapat dimasukkan dalam laporan akhir. Karena kalau kita sudah memperkirakan bentuk laporan akhir sebelum survai dilakukan, maka akan dapat lebih efisien dan tepat memilih hal-hal yang perlu diukur

(48)

Sumber Kesalahan Dalam Survai

Bentuk kesalahan yang timbul sehubungan dengan survai yang dilakukan ada Bentuk kesalahan yang timbul sehubungan dengan survai yang dilakukan ada dua macam, yaitu kesalahan pengambilan contoh (sampling error) dan non-sampling error.

K l h bil t h/ li ti b l k t Kesalahan pengambilan contoh/sampling error timbul, karena suatu

sampel/contoh tidak dapat memberikan informasi lengkap tentang karakteristik populasi. Hal ini dapat dikontrol dengan memilih rancangan survai

contoh/sampel secara hati-hati.

Bentuk kesalahan lain yang mungkin terjadi dalam survai ialah non-sampling error. Bentuk kesalahan ini terutama disebabkan oleh pertanyaan yang tidak mendapat respon/tanggapan respon/tanggapan yang tidak tepat

mendapat respon/tanggapan, respon/tanggapan yang tidak tepat.

Non-sampling error dapat dikontrol dengan memberikan perhatian yang cermat pada penyusunan kuesionaire dan rincian pekerjaan di lapangan.

p p y p j p g

Non-sampling error dapat diperkecil dengan beberapa cara sebagai berikut: ™ pengulangan kembali terhadap contoh/sampel yang pernah terpilih

(callbacks)

™ pemberian hadiah/insentif bagi responden ™ memakai pewawancara yang terlatih

™ l k k k d t

Metode Riset: 4 SAMPLING Prof Dr Ir Ujang Sumarwan, MSc 48

(49)

ELEMENT SAMPLING N POPULATION

ELEMENT SAMPLING N POPULATION

El

t

li

bj k t

d

„

Element sampling, objek atau responden yang

menjadi sumber informasi

„

perusahaan lembaga konsumen siapapun sebagai

„

perusahaan, lembaga, konsumen, siapapun sebagai

responden, benda (dokumen tertulis/printed, digital:

laporan tahunan, iklan cetak, iklan di media lainnya),

d k k

produk, kemasan,

„

Population: kumpulan dari anggota element sampling

yang didefinisikan dengan kriteria keanggotaan

yang didefinisikan dengan kriteria keanggotaan

tertentu, misalnya kumpulan laporan tahunan

perusahaan publik dari tahun 2000-2005. Contoh

l i

P

d d k J k t t h

2007 C

t h

lainnya: Penduduk Jakarta tahun 2007. Contoh

lainnya: Konsumen yang tinggal di Bogor.

(50)

UNIT SAMPLING N SAMPLING FRAMEWORK

UNIT SAMPLING N SAMPLING FRAMEWORK

U it

li

El

t

li

d

„

Unit sampling: Element sampling dengan

kriteria tertentu yang akan dipilih sebagai

contoh/responden Contoh:

contoh/responden. Contoh:

„

Element sampling: Konsumen

P

l ti

K

di B

„

Population: Konsumen di Bogor

„

Unit sampling: Konsumen yang berusia

t

18 40 t h

antara 18 -40 tahun.

„

Sampling frame: daftar nama anggota

l

i

k

di

k i

t k

populasi yang akan dipakai untuk

pengambilan contoh.

(51)

a

Tuliskan judul artikel dan peneliti

a.

Tuliskan judul artikel dan peneliti

b.

Jelaskan metode penelitiannya (disain

penelitian)

penelitian)

c.

Jelaskan metode pengambilan datanya

d.

Jelasakan metode pengambilan contohnya

e.

Berapa jumlah sampel

p j

p

f.

Elemen samplinhg?

g

Populasi?

g.

Populasi?

h.

Uniit sampling

i.

Sampling frame

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia Jakarta ;5. Peraturan Pemerintah

Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi objektif tentang upaya kepala madrasah sebagai pemimpin yang meliputi: kepribadian kepala sekolah;

Secara keseluruhan persentase tanggapan responden dari brand image terhadap pernyataan nomor 1, berikut penyataannya “Kualitas sumber air yang di gunakan oleh Aqua

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap, motivasi dan

Mendidik anak kita harus dapat mengembangkan kecerdasan majemuk. Kecerdasan akan disisipkan dalam mata pelajaran agar semua berkembang secara beriringan berdasarkan kemampuan

tingkat tertinggi yang boleh dicapai dengan layang-layang jika sudut ketinggian maksimum layang-layang dari tanah adalah

Kajian Proporsi Tepung Terigu dan Tepung Ubi Jalar Kuning serta Konsentrasi Gliseril Monostearat (GMS) terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Muffin.. Susana

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 181 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun