• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh brand image dan perceived quality pada minat beli konsumen : studi perbandingan notebook merk Zyrex dan Advan di DIY.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh brand image dan perceived quality pada minat beli konsumen : studi perbandingan notebook merk Zyrex dan Advan di DIY."

Copied!
219
0
0

Teks penuh

(1)

xvi  

ABSTRAK

PENGARUH BRAND IMAGE DAN PERCEIVED QUALITY PADA MINAT BELI KONSUMEN

(Studi Perbandingan Notebook Merek Zyrex dan Advan di DIY) Maria Theresia Gieliana Suluh Mardani

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2012

(2)

xvii  

ABSTRACT

The Effect of Brand Image and Perceived Quality on the Consumer’s Purchase Interest

(A Comparison Study of Brand Notebook’s Zyrex and Advan in DIY) Maria Theresia Gieliana Suluh Mardani

Sanata Dharma University Yogyakarta, 2012

(3)

 

PENGARUH BRAND IMAGE DAN PERCEIVED QUALITY

PADA MINAT BELI KONSUMEN

(Studi Perbandingan Notebook Merk Zyrex dan Advan di DIY)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Prigram Studi Manajemen

Oleh :

Maria Theresia Gieliana Suluh Mardani NIM. 082214060

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

i  

PENGARUH BRAND IMAGE DAN PERCEIVED QUALITY

PADA MINAT BELI KONSUMEN

(Studi Perbandingan Notebook Merk Zyrex dan Advan di DIY)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Prigram Studi Manajemen

Oleh :

Maria Theresia Gieliana Suluh Mardani NIM. 082214060

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(5)
(6)

iii

 

(7)

iv  

Motto dan Persembahan

Nilai seseorang itu ditentukan dari keberaniannya memikul

tanggung jawab, mencintai hidup dan pekerjaannya

=Kahlil Gibran=

Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa

bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis,

dan pada kematianmu semua orang menangis sedih,

tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum

=Mahatma Gandhi=

 

Percayalah dan wujudkan mimpi serta raih kebahagian nyata

dengan terus kerja keras dan berusaha

-penulis-

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria

Yang selalu menjaga, ada pada saat apapun dan tak pernah meninggalkanku

Ibuku dan Keluargaku,

Yang selalu mendukung, merawat, mendoakan dan memberikan semangat untukku

Sahabat dan teman-temanku,

(8)
(9)
(10)

vii  

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Brand Image Dan Perceived Quality Pada Minat Beli Konsumen : Studi Perbandingan Notebook Merk Zyrex dan Advan di DIY. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Ike Janita Dewi, S.E., M.B.A., Ph.D., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan keikhlasan dan kesungguhan hati.

4. Bapak L. Bambang Harnoto, M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

5. Bapak Alb. Yudi Yuniarta, S.E., M.B.A. selaku anggota tim penguji yang telah memberi masukan yang sangat berguna.

6. Segenap dosen dan seluruh karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

7. Keluargaku, Nenekku dan terutama Ibuku yang selalu memberikanku kasih sayang, doa, dukungan, nasehat, dan memberikan penghidupan yang layak bagiku serta telah menjadikanku orang yang kuat dan tegar dalam menyikapi kehidupan.

(11)
(12)

ix  

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ... xvi

ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

F. Sistematika Penelitian ... 8

(13)

x  

B. Brand Image ... 13

C. Pereived Quality ... 16

D. Minat Beli ... 19

E. Kerangka Pemikiran ... 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 24

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 24

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 25

D. Variabel Penelitian ... 25

E. Operasional Variabel ... 26

F. Populasi dan Sampel ... 29

G. Teknik Pengambilan Sampel ... 31

H. Sumber Data ... 32

I. Teknik Pengumpulan Data ... 32

J. Teknik Pengujian Istrumen ... 33

K. Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN A. Notebook ... 39

B. Zyrex ... 40

1. Profil perusahaan ... 40

2. Logo perusahaan ... 41

3. Visi dan misi perusahaan ... 41

(14)

xi  

5. Macam produk dan jenis notebook ... 43

C. Advan ... 45

1. Profil perusahaan ... 45

2. Logo perusahaan ... 46

3. Award yang diterima perusahaan ... 46

4. Macam produk dan jenis notebook ... 48

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 51

B. Analisis Deskriptif Responden ... 55

C. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 58

D. Analisis MDS ... 72

E. Uji Asumsi Klasik ... 77

F. Analisis Regresi Linear berganda ... 82

1. Zyrex ... 82

2. Advan ... 93

H. Pembahasan ... 105

BAB VI KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN A. Kesimpulan ... 109

B. Implikasi Manajerial ... 110

C. Implikasi Untuk Penelitian Lanjutan ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 112

(15)

xii  

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

5.1 Uji Validitas Brand Image, dan Perceived Quality ... 52

5.2 Uji Validitas Overall brand image, Overall Perceived Quality, dan Minat Beli ... 53

5.3 Uji Reliabilitas ... 54

5.4 Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

5.5 Karakteristik responden berdasarkan Profesi ... 55

5.6 Karakteristik responden berdasarkan Pendapatan ... 56

5.7 Karakteristik responden berdasarkan ”mengetahui notebook Zyrex darimana” ... 57

5.8 Karakteristik responden berdasarkan ”mengetahui notebook Advan darimana” ... 58

5.9 Deskriptif Friendly Advan ... 58

5.10 Deskriptif Modern Advan ... 59

5.11 Deskriptif Attractive Advan ... 59

5.12 Deskriptif Performance Advan ... 60

5.13 Deskriptif Fitur Advan ... 60

5.14 Deskriptif Conformance with Spesification Advan ... 61

5.15 Deskriptif Reliability Advan ... 61

5.16 Deskriptif Durability Advan ... 62

5.17 Deskriptif Serviceability Advan ... 62

(16)

xiii  

5.19 Deskriptif OBI Advan ... 63

5.20 Deskriptif OPQ Advan ... 64

5.21 Deskriptif Minat Advan ... 64

5.22 Deskriptif Friendly Zyrex ... 65

5.23 Deskriptif Modern Zyrex ... 65

5.24 Deskriptif Attractive Zyrex ... 66

5.25 Deskriptif Performance Zyrex ... 66

5.26 Deskriptif Fitur Zyrex ... 67

5.27 Deskriptif Conformance with Spesification Zyrex ... 67

5.28 Deskriptif Reliability Zyrex ... 68

5.29 Deskriptif Durability Zyrex ... 68

5.30 Deskriptif Serviceability Zyrex ... 69

5.31 Deskriptif Fit and Finish Zyrex ... 69

5.32 Deskriptif OBI Zyrex ... 70

5.33 Deskriptif OPQ Zyrex ... 70

5.34 Deskriptif Minat Zyrex ... 71

5.35 Rangkuman Nilai Rata-Rata untuk Setiap Dimensi dari Brand Image dan Perceived Quality pada Advan dan Zyrex ... 74

5.36 Output Pengaruh Brand Image pada Overall Brand Image untuk merek Zyrex ... 82

(17)

xiv  

5.38 Output Pengaruh Overall Brand Image dan Overall Perceived Quality pada Minat Beli untuk merek Zyrex ... 92 5.39 Output Pengaruh Brand Image pada Overall Brand Image untuk

merek Advan ... 93 5.40 Output Pengaruh Perceived Quality pada Overall Perceived

Quality untuk merek Advan ... 97 5.41 Output Pengaruh Overall Brand Image dan Overall Perceived

(18)

xv  

DAFTAR LAMPIRAN

Keterangan Judul Halaman

Lampiran I Kuesioner penelitian ... 114

Lampiran II Hasil analisis deskriptif ... 122

Lampiran III Hasil validitas dan reliabilitas ... 141

Lampiran IV Hasil analisis multidimensional scalling ... 149

Lampiran V Hasil regresi linear berganda Zyrex ... 155

Hasil regresi linear berganda Advan ... 160

Lampiran VI Hasil uji asumsi klasik ... 167

(19)

xvi  

ABSTRAK

PENGARUH BRAND IMAGE DAN PERCEIVED QUALITY PADA MINAT BELI KONSUMEN

(Studi Perbandingan Notebook Merek Zyrex dan Advan di DIY) Maria Theresia Gieliana Suluh Mardani

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2012

(20)

xvii  

ABSTRACT

The Effect of Brand Image and Perceived Quality on the Consumer’s Purchase Interest

(A Comparison Study of Brand Notebook’s Zyrex and Advan in DIY) Maria Theresia Gieliana Suluh Mardani

Sanata Dharma University Yogyakarta, 2012

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di zaman sekarang ini, teknologi sudah sangat maju, sehingga

teknologi sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Di masyarakat telah

beredar berbagai macam produk yang menggunakan teknologi yang sudah

sangat canggih yang telah diproduksi khususnya oleh perusahaan-perusahaan

elektronik. Banyaknya produk sejenis yang diproduksi oleh beberapa

perusahaan berbeda tersebut akan menimbulkan suatu persaingan. Namun saat

ini banyak pula produsen yang mampu berkreasi dan berinovasi menghasilkan

produk yang kualitasnya tidak kalah dengan produk-produk yang diproduksi

pesaingnya. Produk-produk tersebut bahkan terkadang memiliki kelebihan lain

dibandingkan produk sejenis yang sebelumnya telah beredar di pasaran. Ini

mengakibatkan persaingan antar produsen menjadi semakin ketat. Untuk itu

produsen dituntut untuk dapat berinovasi menghasilkan produk yang lebih

baik agar perusahaan dapat menarik lebih banyak konsumen, tetap

mempertahankan pelanggan yang ada, dan juga dapat menghasilkan produk

yang lebih baik dibandingkan pesaingannya. Dampak persaingan ini bukan

cuma dihadapi oleh beberapa pihak saja, terutama untuk produk-produk dari

perusahaan lokal yang bersaing dengan produk dari perusahaan asing.

(22)

minimal harus menyeimbangkan produknya agar bisa diterima pasar dan tidak

hilang dalam persaingan.

Oleh sebab itu, merek sangat penting bagi suatu perusahaan. Banyak

perusahaan ingin membuat agar merek dari produknya dikenal dan diminati

oleh pasar, karena merek adalah salah satu aset yang berharga bagi

perusahaan. Definisi merek (brand) sendiri bukan hanya sekedar suatu produk. Menurut asosiasi pemasar Amerika (Kotler dan Keller, 2009) merek

(brand) didefinisikan sebagai sebuah nama, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut, dan dimaksudkan untuk mengidentifikasi

barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual dan untuk

membedakannya dari barang dan jasa pesaingnya.

Konsumen biasanya tidak menjalin relasi dengan barang atau jasa

tertentu, namun sebaliknya membina hubungan yang kuat dengan merek

tertentu (Tjiptono, 2005). Assael (1992) juga mendefinisikan pembelajaran

konsumen sebagai suatu perubahan dalam perilaku yang terjadi sebagai bagian

dari pengalaman masa lalunya. Dengan kata lain, konsumen akan belajar

untuk memutuskan pembelian suatu produk melalui kebiasaaan atau

kesukaannya pada suatu merek tertentu, karena pengalaman masa lalunya

yang telah mengetahui atau membeli produk dari suatu merek maka produk

tersebut akan mempunyai citra yang sesuai, biasanya pengalaman itu akan

memudahkan untuk mempercepat dalam membuat keputusan pembelian. Hal

ini juga dapat diartikan bahwa jika produk itu dinilai bagus, maka citra merek

(23)

Merek yang paling menonjol dalam pikiran akan menjadi merek dalam

rangkaian pertimbangan konsumen yang memiliki kemungkinan lebih tinggi

untuk dibeli. Selain itu, merek yang menonjol juga akan lebih besar aksesnya

untuk serangkaian pertimbangan. Dengan demikian, lebih besar kemungkinan

untuk diingat dan dalam waktu yang sama mengurangi ”tempat” yang tersedia

untuk merek pesaing.

Beberapa penelitian tentang merek telah banyak dilakukan. Brand equity/ekuitas merek merupakan tema yang banyak diangkat dalam penelitian tersebut. Untuk menimbulkan merek yang menonjol dan citra yang positif

maka perlu diperhatikan mengenai ekuitas merek. Pelanggan akan memiliki

perasaan, respon dan reaksi positif terhadap merek bila mereka memiliki

penilaian positif terhadap merek, salah satu bagian dari penilaian terhadap

merek diantaranya meliputi brand image.

Selain brand image, perceived quality adalah tahapan yang akan dilihat konsumen setelah melihat citra dari suatu brand, tahap ini dapat dianggap sebagai persepsi konsumen terhadap berbagai macam karakteristik

keseluruhan dari kualitas dan keunggulan suatu produk. Persepsi kualitas ini

berpengaruh terhadap alasan untuk membedakan atau memposisikan merek

sebagai karakteristik penting dari merek. Seperti motivasi dari individu itu

sendiri, persepsinya, pembelajarannya dan keyakinanya pada suatu merek

untuk membelinya. Persepsi konsumen ini dianggap akan mempengaruhi

minat seseorang untuk keputusan membeli sebuah produk, apabila konsumen

(24)

dapat dipastikan ia menyukai produk tersebut dan kemungkinannya untuk

membeli sangat tinggi, dan begitu juga jika sebaliknya.

Salah satu teknologi yang sangat dibutuhkan di era informasi pada saat

ini adalah notebook. Notebook adalah salah satu produk yang saat ini sudah menjadi kebutuhan rumah tangga. Memiliki notebook adalah sebuah kebutuhan yang pokok, terutama bagi seorang karyawan, pengusaha dan

mahasiswa yang sering membutuhkan notebook untuk mengerjakan sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaannya. Notebook tidak hanya digunakan untuk pekerjaan kantoran saja, tetapi sudah banyak digunakan oleh semua

kalangan. Alasan banyak kalangan memilih notebook adalah karena lebih praktis untuk dibawa kemana saja karena bentuknya ringan dibanding dekstop PC. Notebook juga hemat energi karena menggunakan baterai sehingga tidak harus tergantung terus menerus terhadap listrik seperti dekstop PC. Selain itu saat ini penampilan luar dari notebook juga beraneka ragam sehingga konsumen pasti akan lebih tertarik membeli notebook dibandingkan dengan desktop PC. Saat ini juga tidak bisa dipungkiri bahwa membawa notebook akan meningkatkan prestise seseorang. Di pasaran, sangat banyak tersedia

pilihan merek notebook. Hal ini dapat mempengaruhi keputusan pembelian seseorang karena adanya berbagai macam karakteristik yang dimiliki oleh

merek-merek tersebut.

(25)

pembeliannya karena kompleksnya karakteristik dari notebook itu sendiri. Dalam prosesnya, untuk mempermudah proses pemilihan, orang cenderung

memilih sesuatu dengan membandingkan mereknya terlebih dahulu. Hal ini

karena merek dirasa dapat mewakili sebagian pertanyaan mengenai

produknya. Notebook yang memiliki citra merek (brand image) yang bagus akan lebih menonjol untuk dipilih konsumen dibanding brand lainnya, dan setelah itu barulah konsumen akan menilai atribut lainnya seperti kualitas

produknya dengan mengevaluasi informasi-informasi yang telah diperolehnya.

Saat ini banyak orang cenderung memilih notebook merek terkenal yang dimiliki oleh brand perusahaan asing. Tetapi tidak dipungkiri juga, bahwa ada banyak orang yang mau menggunakan brand notebook ”lokal” yang beredar di pasaran. Hal ini dikarenakan brands ”lokal” tersebut juga mempunyai keunggulan lain, terutama dalam hal harga yang murah. Terbukti

saat notebook merek ”lokal” dapat menawarkan produk dengan keunggulan yang menyerupai merek-merek dari pesaingnya, tetapi dapat dibeli oleh

konsumen dengan berbagai macam nominal harga yang lebih terjangkau, serta

dengan kualitas dan spesifikasi yang hampir sama dengan brand lainnya. Walaupun ada wacana publik yang pernah mengatakan bahwa

merek-merek ”lokal” terkenal tidak awet, tetapi pada kenyataannya banyak

konsumen yang masih dapat menggunakannya dalam beberapa periode yang

(26)

lokal tidak kalah kualitasnya jika dibandingkan merek-merek lainnya. Berarti

merek ”lokal” juga mempunyai kualitas produk yang juga tidak kalah bagus.

Sebenarnya, brands ”lokal” sendiri juga banyak yang tidak terlalu dikenal, padahal merek itu sudah ada dan masih memproduksi notebook dengan kualitas yang tidak kalah dengan merek-merek lainnya. Contohnya

untuk produk notebook Advan, orang cenderung mengenalnya sebagai produk untuk home PC (Processor Computer rumah) saja. Ketika Advan mengeluarkan notebook, keunggulannya juga tidak akan kalah dengan notebook-notebook merk lokal lainnya karena karakteristik produknya juga tidak berbeda dengan kualitas PC yang diproduksi. Sedangkan Zyrex, sejak

pertama berdiri sudah launching dengan produk notebook dan brand’nya tersebut diharapkan dapat terus dikenal oleh masyarakat sebagai salah satu

merek notebook ”lokal” yang dapat diperhitungkan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

(27)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran Brand Image yang terdiri dari friendly, modern dan attractive, dan Perceived Quality yang terdiri dari performance, fitur, conformance with specifications, reliability, durability, serviceability, dan fit and finish pada notebook merek Zyrex dan Advan dalam peta persepsi konsumen?

2. Apakah brand image (Secara keseluruhan/overall) dan perceived quality (Secara keseluruhan/overall) berpengaruh pada minat beli konsumen?

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari kesimpangsiuran, penulis akan membatasi

permasalahan yang erat hubungannya dengan minat beli konsumen, pada

produk notebook merek Zyrex dan Advan yang dipengaruhi oleh brand image dengan variabel berupa friendly, modern, atraktif, dan perceived quality yang berupa persepsi terhadap kualitas produk dengan variabel berupa

Performance, Fitur, Conformance, Reliability, Durability, Serviceability, dan Fit and Finish.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan:

(28)

2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dari brand image dan perceived quality di merek Zyrex dan Advan pada minat beli konsumen di wilayah DIY.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan

informasi tambahan bagi perusahaan, sehingga perusahaan dengan merek

“lokal” nantinya tidak kalah bersaing dengan perusahaan merek asing,

yang mengacu pada brand image dan perceived quality merek notebook. 2. Bagi Masyarakat Luas

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk

menambah pengetahuan dan sebagai salah satu referensi, agar dapat

dijadikan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan problematika

sejenis, serta dapat menjadi acuan informasi tambahan bagi konsumen

yang ingin membeli notebook merek lokal.

F. Sistematika Penelitian

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan

(29)

BAB II : TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Dalam bab ini akan diuraikan landasan teori yang terdiri dari pengertian

brand, brand image, perceived quality, minat beli dan hipotesis yang diajukan.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian,

waktu dan lokasi penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data dan

teknik analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum mengenai produk

notebook Advan dan Zyrex, gambaran perusahaan Advan dan Zyrex, logo perusahaan Advan dan Zyrex.

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini diuraikan hasil analisis data statistik yang terdiri dari uji

validitas dan uji reliabilitas instrumen, analisis multidimensional scalling (MDS), analisis regresi linear berganda, dan uji kebolehterimaan hipotesis (uji t dan uji F).

BAB VI : KESIMPULAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN

(30)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pemasaran umumnya dipandang sebagai pekerjaan untuk membuat,

mempromosikan dan menyalurkan barang atau jasa pada konsumen (Kotler et

al.,2004). Perusahaan yang menjual barang dan layanan konsumen masal

menghabiskan banyak waktu untuk berusaha membangun citra merek yang lebih

unggul. Untuk melakukan hal ini mereka harus memiliki gambaran jelas

mengenai pelanggan sasaran dan kebutuhan yang akan dipenuhi oleh produk

mereka dan melakukan komunikasi posisioning merek secara kuat dan kreatif.

Sebagian besar dari kekuatan merek digantungkan kepada pengembangan produk

dan kemasan yang unggul serta mendukungnya dengan promosi dan layanan yang

dapat diandalkan.

A. Merek (Brand)

Branding adalah penggunaan nama, istilah, simbol atau desain-desain atau kombinasi dari seluruhnya untuk mengidentifikasikan sebuah produk.

Merek tersebut terdiri dari merk pabrikan dan merek dealer. Merek pabrikan

(manufacture brand) adalah merek-merek yang diciptakan oleh pabrikan, yang kadang disebut merek nasional karena dipromosikan di seluruh negri

atau dalam wilayah yang luas. Pemilik merek resiko yang lebih besar karena

mereka harus mempromosikan produknya sendiri. Sedangkan merek diler

(31)

adalah merek yang diciptakan oleh perantara (Canon, McCarthy dan Perreault,

2008).

Definisi merek (brand), menurut asosiasi pemasar Amerika (Kotler dan Keller, 2009), adalah sebuah nama, tanda, simbol atau rancangan atau

kombinasi dari unsur-unsur tersebut, dan dimaksudkan untuk mengidentifikasi

barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual dan untuk

membedakannya dari barang dan jasa pesaingnya.

Merek (brand) adalah nama, dan atau simbol yang bersifat membedakan (Seperti logo, cap, simbol) dengan maksud untuk mengidentifikasikan barang

atau jasa dari penjual atau kelompok tertentu yang akan membedakan dengan

barang atau jasa yang dihasilkan pesaing/ kompetitornya (Aaker, 1991 dalam

Grasia Veranita 2009)

Berdasarkan kedua definisi tersebut, merek dapat diartikan sebagai

sebuah hak eksklusif yang diberikan kepada penerima merek tersebut

selamanya.

Agar penetapan merek berhasil dan nilai merek diciptakan, konsumen

harus diyakinkan tentang seberapa besar perbedaan diantara merek produk

tertentu. Perbedaan itu dapat dikaitkan dengan atribut atau manfaat produk itu

sendiri. Perbedaan-perbedaan diantara merek tersebut beberapa terbagi

menjadi kelompok merk yang menjadi pemimpin dalam kategori produk

tersebut selama beberapa periode waktu yang sebagian disebabkan karena

inovasi yang berkesinambungan dan kelompok merek yang lain menciptakan

(32)

Merek-merek produk tertentu menjadi pemimpin karena dalam kategori produk

mereka, perusahaan telah memahami motivasi dan keinginan konsumen

sehingga menciptakan citra yang relevan dan tertarik dengan produk tersebut

(Kotler dan Keller, 2006)

Nama merek yang kuat akan memberikan implikasi pada perusahaan

dan pelanggan. Beberapa manfaat dari merek bagi pelanggan dan perusahaan

adalah (Sadat, 2009):

Bagi pelanggan:

1. Merek sebagai sinyal kualitas

2. Mempermudah proses/ memandu pembelian

3. Alat mengidentifikasi produk

4. Mengurangi resiko

5. Memberi nilai psikologis

6. Dapat mewakili kepribadian

Bagi perusahaan:

1. Magnet pelanggan

2. Alat produksi dari para initiator

3. Memiliki segmen pelanggan yang loyal

4. Membedakan produk dari pesaing

5. Mengurangi perbandingan harga sehingga dapat dijual premium

6. Memudahkan penawaran produk baru

7. Bernilai finansial tinggi

(33)

Ekuitas merek/brand equity nilai yang diberikan pada produk yang nantinya akan dapat mencerminkan cara berpikir konsumen, merasa dan

bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan.

David Aaker memandang ekuitas merek sebagai salah satu perangkat

dari lima kategori aset dan liabilitas merek (Aaker 1991 dalam Grasia

Veranita, 2009). Kategori-kategori ini adalah:

1. Kesetiaan merek (brand loyalty) 2. Kesadaran merek (brand awarness) 3. Mutu yang dirasakan (perceived quality) 4. Asosiasi merek (brand asociation)

5. Dan aset-aset kepemilikan lainnya (other proprietary brand assets)

merek yang memiliki citra positif di benak konsumen akan mendapatkan

urutan pilihan paling atas dibanding merek-merek lain, sehingga bagi

perusahaan citra merek sangat penting karena kelak berdampak pada

loyalitas konsumen terhadap merek tersebut apakah nantinya ia akan

kembali membelinya atau tidak. Oleh karena itu, perusahaan tidak hanya

harus membuat mereknya dikenal tetapi juga menjadi familiar di benak

konsumen dengan pengembangan dan inovasi produk yang ditawarkan.

B. Brand Image (citra merek)

Brand image menurut Keller (Ferrinadewi, 2008) adalah persepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya

(34)

bahwa brand image juga adalah konsep yang diciptakan konsumen karena alasan subyektif dan emosi pribadinya (Ferrinadewi, 2008).

Para pembeli memiliki persepsi yang berbeda pada citra perusahaan

atau merek. Untuk itu identitas dan citra perlu dibedakan artinya. Identitas

terdiri dari berbagai cara yang dimaksudkan, sedangkan citra merupakan cara

masyarakat mempersepsikan (memikirkan) perusahaan dan produknya. Ruang

fisik penjual merupakan generator citra yang kuat, sebagai contoh: hotel dapat

mengembangkan citra yang menonjol melalui lobi atriumnya, dan perusahaan

dapat menciptakan citra yang kuat dengan melakukan open house atau

mengundang para pelanggannya untuk mengunjungi pabrik mereka (Kotler

dan Keller, 2009).

Citra merek erat kaitannya dengan ekuitas merek (Ferinadewi, 2008)

dan juga berhadapan dengan properti ekstrinsik dari suatu produk atau jasa.

Termasuk juga cara merek itu memenuhi kebutuhan sosial atau psikologis

pelanggan. Citra merek biasa dibentuk dari indikator-indikator atribut produk

tersebut seperti harga, kualitas dan promosi dari merek tersebut yang

mempengaruhi penentuan persepsi dan prmosi dari merek tersebut yang

mempengaruhi penentuan persepsi konsumen terhadap merek tertentu.

Faktor-faktor pembentuk Brand Image terdiri dari dua komponen (Ferrinadewi, 2008), yaitu:

1. Brand association (asosiasi merek)

Asosiasi merek dapat berupa atribut produk, manfaat produk, dan

(35)

terhadap merek. Sedangkan atribut yang berkaitan dengan produk bisa

berupa harga, warna, ukuran, desain dan fitur-fitur lainnya. Asosiasi yang

berkaitan dengan manfaat bisa berupa manfaat fungsional, manfaat

simbolik atau manfaat experiential/ pengalaman.

2. Favorability, Strenght and uniqueness of brand association (sikap positif, kekuatan dan keunikan merek)

Sikap positif (favorability) dalam asosiasi merek terdiri dari 3 hal dalam benak konsumen. Hal-hal tersebut adalah adanya keinginan,

keyakinan bahwa merek tersebut akan memenuhi keinginannya, dan

keyakinan konsumen bahwa merek tersebut memiliki perbedaan yang

signifikan dibanding merek lain.

Kekuatan dalam asosiasi merk dapat ditentukan dari pengalaman

konsumen secara langsung dengan merek serta pesan yang sifatnya

komersial dan non komersial.

Tiga komponen penting dalam brand image yaitu brand association, brand values dan brand positioning (Ferrindadewi, 2008).

Beberapa aset yang membuat brand image bervariasi, yaitu apakah citra itu terdapat dalam benak konsumen/ memang pada objeknya, apakah

citra tersebut mengacu pada proses, bentuk atau sebuah transaksi, dan

berapa banyaknya dimensi yang dapat membentuk citra tersebut.

Dimensi-dimensi dari brand image sebuah merek produk (Low and Lamb, 2000, Pappu et,al, 2005 Voss dan Soss 2002, Christodoilides dan de

(36)

a. Friendly: fitur-fitur produk mudah untuk dipelajari b. Modern: tidak ketinggalan jaman

c. Useful : produk memiliki nilai guna dan sesuai dengan kegunaannya d. Inovatif: produk memiliki inovasi-inovasi dalam layanan

e. Attractive : produk memberikan tawaran-tawaran yang menarik

Keller (2003) mendefinisikan bahwa citra positif suatu merek

tergantung dari pencerminan merek tersebut kepada konsumen sehingga

keunikan dan kekuatan dari merek tersebut tertanam di benak konsumen.

Dapat diartikan bahwa citra suatu merek merupakan persepsi konsumen

terhadap pengalaman langsung, informasi/pengaruh dari orang lain,

asumsi/kesimpulan dari merek itu sendiri, atau identifikasi terhadap merek

melalui perusahaan/negara/saluran distribusi/beberapa orang, tempat atau

peristiwa tertentu.

C. Perceived Quality (Persepsi Kualitas Produk)

Persepsi adalah proses dengan apa orang memilih, mengatur, dan

menginterpretasikan informasi (Boyd, Walker dan Larreche, 2000). Ketika

konsumen mengumpulkan informasi tentang produk-produk dengan

keterlibatan tinggi, mereka mengikuti serangkaian langkah/ hierarki efek,

seperti: eksposure pada sepotong informasi seperti iklan dari produk baru, atau

(37)

juga cenderung menghindari informasi yang berlawanan dengan kepercayaan

dan sikap mereka.

Menurut Cannon, McCarthy dan Perreault (2008) persepsi menentukan

apa yang dilihat dan dirasa konsumen, hal ini karena konsumen memilih

berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan mereka yang terkadang disebabkan

oleh perbedaan persepsi.

Persepsi kualitas/perceived quality adalah persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas dan keunggulan suatu produk baik itu barang atau jasa

dengan percaya terhadap suatu maksud yang diharapkan (Aaker, 1991 dalam

Grasia Veranita, 2009). Perceived quality yang dimaksud berupa persepsi terhadap kualitas aktual, kualitas isi produk, dan kualitas proses manufaktur,

ini dianggap akan menentukan keputusan konsumen pada minatnya untuk

membeli produk tersebut atau tidak. Sedangkan dimensi-dimensi kualitas

(Gravin 1984 dalam Veranita, 2009) adalah:

1. Performance, yaitu karakteristik kinerja dari produk tersebut yang merupakan karakteristik utama mengapa konsumen membeli produk

tersebut. Misal untuk notebook, nantinya notebook itu akan digunakan untuk apa, keadaan keypad dan touch pad nya.

2. Fitur, yaitu karakteristik tambahan produk. Misalnya seperti kualitas

gambar, suara, WLAN, RAM, dan Hardisk pada notebook.

(38)

4. Reliability, yaitu kemungkinan produk untuk tampil memuaskan dalam rentang periode yang dijanjikan dan kesesuaiannya dengan konsisten

kinerjanya.

5. Durability, yaitu daya tahan produk secara teknik maupun ekonomis yang mencerminkan lamanya produk tersebut dapat bertahan.

6. Serviceability, yaitu kemampuan pemberian layanan untuk produk tersebut, terutama pada kecepatan dan kemudahan memperoleh perbaikan

yang sesuai.

7. Fit and Finish, yaitu kualitas yang dihasilkan dari pengukuran secara tidak langsung seperti tampilan produk, harga, nama merek, dan reputasi iklan.

Persepsi konsumen akan menentukan keputusannya apakah seseorang

akan menyukai produk dari suatu merk atau tidak. Persepsi ini dipengaruhi

oleh proses-proses seleksi yang dilakukan (Canon,McCarthy dan Perreault,

2008), diantaranya adalah:

1. Eksposure selectif (selective exposure), pada saat mata dan pikiran seseorang hanya mencari dan memperhatikan informasi yang menarik saja

tanpa memproses lenih lanjut.

2. Persepsi selektif (selective perception), ketika konsumen telah menyaring dan memodifikasi gagasan, pesan, dan informasi yang bertentangan

dengan sikap dan kepercayaan yang dipelajari sebelumnya. Retensi

(39)

D. Minat Beli

Perilaku konsumen pada minat pembelian adalah sikap konsumen

dalam mempersiapkan dan menentukan pilihan terhadap suatu produk.

Perilaki konsumen ini biasanya didasari dengan berbagai faktor dan

karakteristik suatu produk. Konsumen akan menyukai suatu produk, apabila ia

memberikan respon positif terhadap karakteristik-karakteristik produk yang

sesuai dengan harapannya.

1. Minat (interest)

Minat dapat didefinisikan sebagai keinginan seseorang untuk

memahami lebih dalam tentang sesuatu karena tertarikpada suatu hal

sehingga akhirnya orang tersebut akan mencari tahu dan mengumpulkan

informasi dan fakta-fakta umum mengenai hal tersebut.

Minat/ interest adalah jika konsumen menjadi tertarik pada suatu produk, maka ia akan mengumpulkan informasi dan fakta-fakta umum

mengenai produk tersebut (Cannon, McCarthy dan Perreault, 2008). Jika

hal itu terjadi, kemungkinan konsumen untuk membeli produk tersebut

akan semakin besar jika mendapatkan respon positif, tetapi jika respon/

hasil informasi yang diperolehnya negatif maka konsumen tidak akan mau

mencoba produk tersebut.

Dalam penjelasannya (Kotler et al., 2004), seringkali seseorang

membuat pilihan yang lebih menguntungkan pribadinya daripada

perusahaan. Persepsi nilai pelanggan adalah kerangka yang berguna bagi

(40)

implikasinya agar seseorang mempunyai minat terhadap suatu produk dan

merasakan kepuasan setelah membeli produk tersebut adalah pertama,

penjual harus menaksir nilai total pelanggan dan biaya total pelanggan

yang berhubungan dengan tawaran-tawaran pesaing untuk mengetahui

bagaimana posisi tawarannya di dalam pikiran pembeli. Kedua, penjual

yang kalah dalam persepsi nilai mempunyai dua alternatif lainnya yaitu

meningkatkan nilai total pelanggan dengan penambahan manfaat produk,

layanan, personik, dan citra atau menurunkan biaya total pelanggan

dengan pengurangan biaya pembeli/ pengurangan harga,

menyederhanakan proses pesanan dan pengiriman atau menyerap sebagian

resiko pembeli dengan menawarkan garansi.

Minat seseorang terhadap suatu produk juga akan mempengaruhi

keputusannya untuk membeli suatu produk tertentu atau tidak. Setelah

seseorang berminat terhadap suatu produk, orang cenderung mencari tahu

informasi tentang produk tersebut, terutama untuk barang-barang yang

membutuhkan tingkat keterlibatan konsumen yang tinggi, seperti:

notebook, mobil dan motor. Orang akan bertanya berapa harganya,

merknya apa, kualitasnya bagaimana, dan beberapa informasi pendukung

lainnya untuk mengetahui apakah produk tersebut layak untuk dibeli

olehnya atau tidak. Minat ini sering dipengaruhi oleh faktor psikologis tiap

orang. Sedangkan faktor-faktor psikologis ini dapat berupa motivasi,

persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap untuk membeli. Bila

(41)

kelak di masa mendatang ia akan membelinya atau merekomendasikan

produk dengan merk tersebut.

Berdasarkan konsep tentang brand image dan perceived quality, dapat diartikan bahwa yang akan mendasari dan mempengaruhi perilaku

pembeliam konsumen adalah minat. Dalam penelitian ini respon positif

konsumen sebagai akibat dari persepsi dan citra merek akan

mempengaruhi minat beli konsumen terhadap produk. Hal ini dikarenakan

tanggapan seseorang terhadap suatu produk didasarkan pada informasi

yang diterima, sikap maupun kepercayaannya pada merk tertentu. Apabila

informasi yang diterima oleh konsumen sesuai dengan harapan yang ia

inginkan tentang brand image dan persepsi kualitasnya (perceived quality) dan ia berminat terhadap merk produk tertentu, maka citra dan persepsi itu

yang nantinya akan mendasari dan mempengaruhi perilaku pembelian di

(42)

Maka, hipotesis yang diajukan berupa:

1. H1 : Brand image berpengaruh positif pada overall brand image H1a : Image Friendly berpengaruh positif pada overall brand image H1b : Image Modern berpengaruh positif pada overall brand image H1c : Image attractive berpengaruh positif pada overall brand image 2. H2 : Perceived quality berpengaruh positif pada overall perceived

quality

H2a : Performance berpengaruh positif pada overall perceived quality H2b : Feature berpengaruh positif pada overall perceived quality H2c : conformance with specification berpengaruh positif pada overall perceived quality

H2d : Reliability berpengaruh positif pada overall perceived quality H2e : Durability berpengaruh positif pada overall perceived quality H2f : Serviceability berpengaruh positif pada overall perceived quality H2g : Fit and finish berpengaruh positif pada overall perceived quality 3. H3 : Overall brand image dan overall perceived quality berpengaruh

(43)

KERANGKA PEMILIRAN

Citra merk (brand image): •Friendly (X1)

Modern (X2) •Attractive (X3)

H1

Overall

Brand

Image

MINAT

BELI

H3

Persepsi kualitas (Perceived quality):

Performance/kinerja(X4) •Feature/fitur (X5)

Conformance with spesification/kesesuaian (X6)

Reliability/keandalan (X7) •Durability/daya tahan (X8) •Serviceability/kemampuan

pelayanan (X9)

Fit and finish/kualitas yang dirasakan(X10)

Overall

Perceived

Quality

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab III ini akan dipaparkan mengenai metode penelitian yang akan

digunakan, meliputi:

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian dengan data

kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi yang bertujuan

mengidentifikasi penyebab terjadinya sesuatu (kausalitas). Dalam penelitian

ini, peneliti berusaha menggambarkan persepsi konsumen terhadap kualitas

dan brand image dari dua buah merek yang akan menjelaskan akibat dari pengaruh keduanya pada minat untuk membeli.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subyek penelitian dari permasalahan yang diajukan penulis adalah

orang yang menjadi sasaran dalam penelitian dan memberikan informasi

yaitu masyarakat di DIY yang mengetahui, mengenal atau pernah membeli

produk dengan kedua merek tersebut di DIY.

2. Objek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah variabel yang dapat diukur dan akan

diteliti, yaitu pencitraan merek oleh responden dan persepsi kualitas

responden pada kedua merek terhadap minat beli.

(45)

C. Waktu dan lokasi penelitian

Penelitian ini ditujukan untuk responden yang berada di seluruh

wilayah DIY, sehingga lokasi penelitiannya hanya di DIY saja. Sedangkan

untuk mendapatkan data penelitian yang diperlukan, penulis akan mengadakan

penelitian di lapangan dimulai dari bulan Maret 2012 hingga Juni 2012.

D. Variabel penelitian

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa

variasi pada nilai. Variabel penelitian terdiri atas dua macam yaitu variabel

dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang

menjadi pusat perhatian utama peneliti (Ferdinand, 2006). Variabel yang akan

(46)

E. Operasionalisasi variabel

1. Brand Image

Brand image adalah salah satu variabel penentu dari seseorang, apakah seseorang tersebut akan berminat membeli pada suatu produk atau

tidak. Brand image disini juga merupakan konsep yang diciptakan konsumen karena alasan subyektif dan emosi pribadinya pada suatu merek

tertentu. Sedangkan brand image sendiri akan diukur dengan :

a. Friendly, yaitu apakah fitur yang dimiliki mudah digunakan dan dipahami (X1)

1) notebook merek ini mudah digunakan

2) fitur dalam notebook merek ini mudah dioperasikan

b. Modern, yaitu apakah model produk yang dimiliki up to date (X2) 1) notebook merek ini sesuai dengan style saya

2) dengan notebook ini saya tidak akan ketinggalan jaman

c. Attractive, yaitu apa ada tawaran-tawaran lainnya yang telah diberikan merek tersebut dari sisi emosi (X3)

1) saya merasa menarik jika membawa notebook merek ini 2) saya merasa percaya diri jika membawa notebook merek ini

2. Perceived Quality

Perceived Quality/persepsi kualitas adalah interpretasi yang ada di benak konsumen yang telah mengumpulkan sejumlah informasi terhadap

(47)

a. Performance, yang mengarah pada kinerja dari karakteristik utama produk tersebut (X4)

1) kinerja notebook pada saat dioperasikan 2) kepekaan touch pad pada saat digunakan

b. Fitur, yang merupakan kelengkapan karakteristik dari produk (X5)

1) harddisk

2) RAM (Memory) 3) CD-Room

4) WLAN

5) Webcam

c. Conformance, yaitu kesesuaian kualitas yang ditawarkan berdasarkan realisasinya (X6)

1) kinerja notebook dengan spesifikasi produk yang ditawarkan 2) kelengkapan notebook dengan spesifikasi yang ditawarkan

d. Reliability, kemungkinan rentang waktu yang ditawarkan produk dalam kinerjanya (X7)

1) lamanya notebook dapat beroperasi dalam jangka panjang

2) lamanya baterai dapat bertahan dalam operasi jangka panjang

(Daya simpan baterai)

e. Durability, yaitu lamanya daya tahan dari produk merk tersebut (X8) 1) daya tahan baterai

2) daya tahan memori (RAM)

(48)

4) daya tahan baterai/ adapter

f. Serviceability, yang merupakan kemampuan pemberian service dari merk produk tersebut (X9)

1) service center notebook

2) garansi yang diberikan notebook 3) kecepatan pelayanan yang diberikan

g. Fit and finish, yaitu kualitas yang dihasilkan dari pengukuran secara tidak langsung (X10)

1) warna notebook 2) ukuran notebook

3) model/ bentuk/desain luar notebook

3. Overall brand image

Overall brand image adalah variabel yang akan mewakili keseluruhan dari variabel-variabel brand image. Variabel ini merupakan hasil respon secara menyeluruh terhadap indikator-indikator dari brand

image, yaitu:

a. secara keseluruhan saya menyukai brand dari notebook merek ini b. walaupun ada notebook merek lain, saya tetap memilih notebook ini c. saya tidak terlalu sensitif masalah harga notebook ini karena saya

mempunyai keyakinan pada notebook merek ini 4. Overall Perceived Quality

(49)

merupakan hasil respon secara menyeluruh terhadap indikator-indikator

dari perceived quality, yaitu dengan indikator:

a. secara keseluruhan notebook merek ini berkualitas b. secara keseluruhan notebook merek ini bisa diandalkan c. secara keseluruhan notebook merek ini kredibilitasnya tinggi

6. Minat beli

Minat beli adalah variabel yang menjadi variabel dependen (Y)

yang akan dipengaruhi oleh variabel brand image dan perceived quality secara keseluruhan. Variabel minat beli ini akan dipengaruhi oleh dimensi

psikologis konsumen. Indikator-indikator yang dapat mempengaruhi dari

dimensi psikologis dalam minat beli adalah:

a. membeli merek ini di masa yang akan datang

b. merekomendasikan merek ini

c. membeli merek ini untuk hadiah

F. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti, baik berupa manusia,

benda, maupun peristiwa-peristiwa sebagai dasar untuk menarik kesimpulan.

Populasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah masyarakat di

wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengetahui, mengenal dan/atau

pernah memakai produk dengan kedua merek tersebut.

Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya

(50)

(Statistika Induktif, 2005). Untuk mengetahui jumlah sampel yang diambil,

diasumsikan jumlah populasi yang akan diteliti tidak diketahui, sehingga

peneliti menggunakan rumus infinite untuk menentukan jumlah sampel yang

akan diambil, dengan rumus sebagai berikut :

n = /

Dengan n tidak diketahui 1; maka maximal estimation p ditetapkan

adalah 0,5; d = 10%; Zα/2 ditetapkan α = 5 % dan α /2 = 0,025 %, maka Zα /2 = Z (0,025) = 1,96 maka sampel yang diambil adalah:

n = / .

n = , , .

,

n = , . , . , ,

n =96,04 dibulatkan menjadi 100 dimana : n = sampel

p = proporsi

q = 1-p

α = derajat kepercayaan

d = limit error

Total jumlah sampel yang diambil oleh peneliti adalah sebanyak 100 buah.

Dengan ketentuan setiap responden mengisi data tentang merek Zyrex dan

merek Advan, karena setiap kuesioner dipergunakan untuk mengukur merek

(51)

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah suatu teknik untuk menentukan jumlah sampel

dan pemilihan calon anggota sampel, sehingga setiap sampel yang terpilih

dalam penelitian dapat mewakili populasinya. Sampling adalah suatu proses

memilih sebagian unsur populasi yang jumlahnya mencukupi secara statistik,

sehingga memberikan dampak bahwa dengan mempelajari sampel serta

memahami karakteristiknya akan diketahui dengan baik informasi mengenai

keadaan populasinya.

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan non probability sampling yaitu purposive sampling. Teknik penentuan sampel ini berdasarkan kebetulan saja dari anggota populasi yang ditemui peneliti yang bersedia

menjadi responden dan dijadikan sampel tetapi dengan terlebih dahulu

menentukan karakteristik-karakteristik tertentu pada responden yang akan

dijadikan sampel tersebut. Alasan pemilihan teknik pengambilan sampel

tersebut adalah untuk mempermudah penentuan sampel yang berhubungan

erat dengan ciri populasi. Sedangkan karakteristik yang harus terpenuhi oleh

responden yang dijadikan sampel adalah:

1. responden mengenal dan mengetahui informasi-informasi yang terkait

(52)

H. Sumber Data

Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data

primer yang dimaksud adalah data yang diperoleh langsung dalam studi

langsung di lapangan yang berupa hasil dari angket yang diisi oleh responden.

I. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data dengan teknik

angket (kuesioner)

Sedangkan contoh dari tabel angket yang akan digunakan untuk menilai

sikap, pendapat dan persepsi konsumen dalam angket responden akan

menggunakan skala likert dengan skor 1-5 untuk menyatakan tanggapan responden.

Pertanyaan Pernyataan

SS S N TS STS

Brand image dan Perceived Quality akan diukur dengan variabel yang digunakan untuk mengukur kemiripan kedua notebook yang nantinya akan dibandingkan oleh peneliti. Pengukuran data yang akan dianisis menggunakan

skala likert dengan skor 1 sampai 5 yang dikategorikan sebagai berikut:

1. skor 5 : dua notebook yang dibandingkan sangat mirip satu dengan

lainnya, dengan jawaban SS dari pernyataan kuesioner

2. skor 4 : dua notebook tertentu yang dibandingkan keduanya mirip satu

sama lainnya dari variabel-variabel yang ada, dengan jawaban S dari

(53)

3. skor 3 : keduanya bisa mirip bisa tidak, dengan jawaban N dari pernyataan

kuesioner

4. skor 2 : keduanya tidak mirip/berbeda, dengan jawaban TS dari pernyataan

kuesioner

5. skor 1 : dua notebook yang dibandingkan sangat tidak mirip (berbeda) satu

dengan yang lainnya, dengan jawaban STS dari pernyataan kuesioner

J. Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen penelitian yang baik harus valid dan reliabel. Untuk itu

diperlukan uji validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

jika semakin tinggi validitas suatu alat test, maka alat test tersebut

semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang

seharusnya diukur. Kuesioner yang valid harus mempunyai validitas

internal dan eksternal. Sedangkan teknik yang dipakai adalah teknik

korelasi product moment dari pearson.

(54)

2. Uji Reliabilitas

instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data

yang sama. Teknik yang akan digunakan dalam uji reliabilitas ini adalah

Cronbach Alfa.

K. Teknik Analisis Data

Pengolahan data dari hasil kuesioner akan diolah dengan menggunakan

software spss 16.00 for windows dengan menggunakan dua macam teknik analisis, yaitu teknik analisis dengan MDS dan teknik analisis regresi linear

berganda. Pengolahan data ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran dari

jawaban responden secara deskriptif.

1. Untuk menjawab rumusan masalah pertama, maka dari data penelitian

yang diperoleh akan dilakukan teknik analisis yang dapat dilakukan untuk

menganalisis persepsi dan pencitraan, yaitu dengan analisis

multidimensional scalling. Analisis ini dilakukan untuk dapat

membandingkan kedua merek produk yang akan diteliti dan melakukan

(55)

menunjukkan dimensi dari responden secara langsung ke pola visual

(gambar dua dimensi) tentang kesamaan produk. MDS adalah alat yang

biasa digunakan dalam pemetaan perceptual (perceptual mapping).

Berdasarkan skala pengukuran dari data yang akan digunakan dalam

angket penelitian, maka model MDS yang akan digunakan adalah MDS berskala metrik. Multidimensional scaling (MDS) metrik mengasumsikan bahwa data adalah kuantitatif. Prosedur ini hanya menyusun bentuk

geometri dari titik-titik objek, yang diupayakan sedekat mungkin dengan

input jarak yang diberikan. Sehingga pada dasarnya prosedur ini adalah

mengubah input jarak atau metrik kedalam bentuk geometrik sebagai

output dalam suatu peta berdimensi.

Kategori penilaian kelayakan model MDS adalah dengan melihat

nilai stress yang dihasilkan, maka berdasarkan patokannya, nilai Stress adalah sebagai berikut:

Stress (%) Kondisi (Index of Fit) 20 Poor (jelek) 10 Fair (cukup)

5 Good (baik) 2,5 Excellent (sangat baik)

0 Perfect (sempurna)

RSQ atau R2 merupakan indeks ketepatan yang mengukur seberapa

baik data mentah cocok dengan model multidimensional scalling. Nilai RSQ yang bagus adalah 1 yang berarti 100% model mewakili dengan

sempurna. Akan tetapi jika RSQ≥0,60 (60% atau lebih) maka sudah bisa

(56)

2. Sedangkan untuk rumusan masalah yang kedua, data dianalisis dengan

teknik analisis multi linear regression/regresi linear berganda untuk menguji hipotesa yang diajukan dari penelitian pada dua merk yang diteliti

tersebut. Analisis multiregression sebenarnya sama dengan analisis regresi

linear sederhana, tetapi pada analisis multiregresion variabel bebasnya

lebih dari satu buah. Persamaan dalam regresi linear berganda adalah.

Y = a + b1 X1 +b2 X2 +b3 X3 +b4 X4 ... +bn Xn +e

Dengan Y adalah variabel terikat, dan X adalah variabel bebas, a

adalah konstanta dan b adalah koefisien regresi pada masing-masing

variabel bebas.

Dalam analisis regresi linier hipotesis yang diajukan akan

dilakukan dengan dua cara, yaitu data akan dianalisis secara bersama-sama

dan secara sendiri-sendiri pada kedua merk notebook yang diteliti.

Uji hipotesis

a. Uji F

Uji F dilakukan untuk menguji tingkat pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara simultan/bersama-sama

dengan α≤ 0,05.

Kriteria pengujian ditetapkan sebagai berikut:

1) jika F hitung < F tabel, Ho diterima dan Ha ditolak,

(57)

b. Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen secara

parsial/sendiri-sendiri. Kriteria pengujian ditetapkan sebagai berikut:

1) jika nilai – t hitung > -t tabel atau t hutung < t tabel, maka Ho

diterima

2) jika nilai t hitung > t tabel atau – t hitung < -t tabel, maka Ho

ditolak.

3) Tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 5 persen, dengan

kata lain jika P > 0,05 maka dinyatakan tidak signifikakn.

Dalam analisis multiregression (regresi linier berganda) juga akan

dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik

yang harus dipenuhi pada analisa regresi linier berganda yang berbasis

ordinary least square (OLS). Sedangkan tahap dalam uji asumsi klasik, yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji asumsi ini akan menguji data variabel bebas (X) dan data

variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan. Persamaan

regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data

variabel terikat berdistribusi mendekati normal. Uji normalitas dapat

(58)

Skewness dan kurtosis atau uji kolmogorof smirnov. Uji normalitas yang akan digunakan adalah uji P-Plot.

b. Uji Multikolinearitas

Diagnosis secara sederhana terhadap adanya multikoliniearitas di

dalam model regresi salah satunya adalah melalui nilai t hitung, r2 dan f

hitung, jika r2 tinggi nilai f hitung tinggi sedangkan nilai t hitung sangat

rendah, maka kemungkinan terdapat multikoliniearitas dalam model

tersebut. Alat statistik yang sering dipergunakan untuk menguji

gangguan multikoliniearitas dalam model tersebut adalah dengan

variance inflation factor (VIF), korelasi pearson antara variabel-variabel

bebas, atau dengan melihat eigenvalues dan condition index (CI) c. Uji Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama

atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi

yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama terjadi

homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama/ berbeda terjadi

heteroskedastisitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi

heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

dalam model regresi yang dilakukan bisa dilihat dari pola yang

(59)

BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

Notebook/Laptop

Notebook atau laptop adalah komputer jinjing yang berukuran relatif kecil dan ringan, beratnya berkisar dari 1-6 kg yang tergantung ukuran, bahan, dan

spesifikasinya. Sumber daya notebook adalah dari baterai atau adaptor yang dapat digunakan untuk mengisi ulang baterai dan menyalakannya. Pada umumnya

baterai notebook dapat bertahan sekitar 1 hingga 6 jam sebelum akhirnya habis tergantung dari cara pemakaian, spesifikasi, dan ukuran baterainya. Sebagai

komputer pribadi, notebook memiliki fungsi yang sama dengan desktop computers/komputer PC pada umumnya. Komponen yang terdapat didalamnya juga sama dengan komponen pada PC, hanya saja ukurannya lebih kecil

dibanding PC, lebih tidak panas, lebih hemat daya, lebih ringan dan dapat dibawa

kemana-mana.

Notebook sendiri menggunakan layar LCD (Liquid Crystal Display) yang biasanya berukuran 10 hingga 17 inci tergantung dari ukuran laptop itu sendiri.

Selain itu, papan ketik yang terdapat pada laptop juga dilengkapi dengan papan

sentuh (touchpad) yang berfungsi sebagai “pengganti mouse”. Apabila menginginkan menggunakan mouse, mouse tambahan dapat dipasang melalui Universal Serial Bus (USB) yang tersedia. Notebook juga memiliki komponen pendukung yang didesain secara khusus untuk mengakomodasi sifat komputer

jinjing yang portabel. Sifat utama yang dimiliki oleh komponen laptop adalah

ukuran yang kecil, hemat konsumsi energi, dan efisien. Komputer jinjing biasanya

(60)

berharga lebih mahal dibanding desktop PC tergantung dari merek dan spesifikasi komponen penyusunnya, tetapi semakin hari harga notebook pun semakin mendekati harga desktop PC seiring dengan semakin tingginya tingkat permintaan konsumen.

Beberapa merk notebook yang ada dan masih bertahan di pasar Indonesia sampai sekarang diantaranya adalah merk Zyrex dan Advan. Berikut ini adalah

gambaran singkat mengenai kedua merk tersebut.

A. ZYREX

Zyrex adalah salah satu merek notebook “lokal” yang ada di Indonesia. Merek ini adalah salah satu merk yang masih bertahan di pasar notebook Indonesia sampai sekarang. Berikut adalah gambaran mengenai perusahaan

yang memproduksi merek ini dan berbagai macam tipe notebook dari merek ini.

1. Profil Perusahaan

PT. Zyrexindo Mandiri Buana

adalah produsen layanan untuk

komputer di Indonesia dengan

brand Zyrex®. Perusahaan ini

awalnya berdiri sejak September

1996. Awal berdirinya, perusahaan

ini hanya berjalan dengan jumlah

(61)

pegawai <20 orang. Namun, sekarang telah berkembang menjadi ±200

orang pegawai dan dengan 50 dealer di seluruh Indonesia. Kemudian

untuk dapat memperluas jaringannya, perusahaan ini juga yelah

membuka outlet-outlet tersendiri yang tersebar di Indonesia serta bekerja

sama dengan reseller di seluruh dunia.

2. Logo Perusahaan

sumber : www.zyrex.com(maret 2012)

3. Visi & Misi Perusahaan

Visi PT Zyrexindo Mandiri Buana adalah menjadi PC No. 1 di Indonesia.

Sedangkan misi dari PT Zyrexindo Mandiri Buana sendiri adalah dapat

memproduksi produk PC dengan teknologi terkini dan kualitas terbaik,

dapat mendistribusikan produk dengan cara yang paling cepat dan efisien

kepada seluruh segmen pasar, serta dapat memberikan pelayanan yang

(62)

4. Awards yang diterima perusahaan

Berikut ini adalah beberapa awards notebook Zyrex yang pernah diterima perusahaan:

(63)

Awards yang pernah didapatkan oleh perusahaan tersebut adalah Sistem manajemen kualitas, lingkungan dan kesehatan & keselamatan kerja ISO

9001:2000; ISO 14001:2004 Environmental Management System;

OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Management.

Beberapa awards tersebut mendorong komitmen untuk mengimplementasikan Sistem Manajemen Kualitas untuk meningkatkan

performa kualitas produk, kualitas proses produksi dan kualitas

pelayanannya. Terbukti dengan diterimanya sertifikat ISO 9001:2000

pada tgl 27 Februari 2002 tersebut dan telah disertifikasi ulang pada

tanggal 1 Maret 2008. Melakukan perbaikan secara terus menerus adalah

komitmen perusahaan untuk memberikan produk berkualitas terbaik dan

pelayanan terbaik kepada semua pelanggan Zyrex. Selain implementasi

Sistem Manajemen Kualitas, Zyrex juga menerapkan Sistem Manajemen

Lingkungan dengan adanya ISO 14001:2004 dan juga diperolehnya

Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan para pekerja dan

karyawan di lingkungan zyrex yaitu OHSAS 18001:2007.

5. Macam produk dan jenis notebook

Berbagai macam produk dengan jenis dan tipe tertentu telah dihasilkan

oleh PT Zyrexindo ini, seperti notebook, netbook, modem, dll. Berikut

(64)
(65)

B. ADVAN

Selain merek Zyrex, salah satu merek notebook yang ada di Indonesia adalah Advan. Tidak kalah dengan Zyrex, Advan juga adalah salah satu merek

notebook yang cukup dikenal di Indonesia. Berikut adalah gambaran mengenai perusahaan yang memproduksi merek ini dan berbagai macam tipe

notebook dari merek ini.

1. Profil Perusahaan

ADVAN didirikan di Semarang,

Indonesia pada November 2007 di

bawah naungan PT Intech Surya

Abadi, sejak diadakannya pameran

Indocomtech di Jakarta. Kolaborasi

antara Departemen Research and Development (R&D) Advan dan Vendor dari Taiwan ini, telah

menyerahkan produk berikut:

- Notebook - Deskbook - Flashdisk - Digital aksesoris

Tujuan pemasaran dari Advan sendiri adalah untuk Pelanggan Cerdas

ADVAN yang mengutamakan nilai dari uang. Oleh karena itu, produk dari

ADVAN ini cocok untuk semua kelompok dan kalangan seperti :

(66)

mahasiswa, profesional dan penggemar komputer yang menganggap

pentingnya kinerja dan paket fitur dengan harga yang ekonomis.

2. Logo Perusahaan

3. Awards yang diterima perusahaan

Berikut ini adalah beberapa awards untuk merek Advan yang pernah diterima perusahaan:

sumber : www.advandigital.com (juni 2012)

apkomsurakarta‐  BNC 

(67)

komputek‐W220  ISO‐thumbnails‐UKAS‐

enviro 

pcplus‐bestprice‐ netbook  pcplus‐bestprice‐

netbook 

ISO‐thumbnails‐UKAS‐

quality pcmedia-UPS

HWM‐ 

(68)
(69)

Sama seperti Zyrex, advan juga tidak hanya menghasilkan tipe notebook seperti gambar-gambar diatas saja. Berbagai tipe notebook lain juga telah diproduksi oleh Advan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan para

pengguna gadget ini. Tipe-tipe yang telah ada diantaranya adalah : Vanbook

P1N-26232, Ultratime Z4D-25232, Soulmate G4C-81232, Soulmate

G4D-94232, Soulmate M4-54232, dan berbagai tipe lainnya.

Soulmate-G4i-24232

Gseries-100902

(70)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini hal yang akan dibahas adalah mengenai hasil pengumpulan dan

pengolahan data beserta pembahasannya.

Kuesioner-kuesioner yang telah dibagikan berisi beragam pertanyaan yang

digunakan untuk mengetahui pengaruh dari pencitraan merk dan persepsi kualitas

dari kedua merk notebook pada minat beli. Responden diberikan sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan pencitraan merek, persepsi kualitas dan minat

beli. Sedangkan skala yang digunakan pada penelitian ini adalah skala likert,

dengan ketentuan sebagai berikut :

Kuesioner yang telah dibagikan kepada 100 responden tersebut terdiri atas dua

bagian, yaitu:

a. Bagian A berisi tentang identitas dan karakteristik responden yang memuat

nama, jenis kelamin, profesi, pendapatan, mengetahui merek notebook atau tidak dan mengetahui merek notebook darimana.

b. Bagian B berisi tentang pernyataan-pernyataan dari variabel penelitian yaitu

variabel dari brand image, variabel dari perceived quality, variabel overall brand image, variabel overall perceived quality, dan minat beli.

Sangat Setuju Setuju Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

(71)

ANALISIS DATA

A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Untuk mengukur kevalidan kuesioner yang dibagikan kepada responden

digunakan rumus Korelasi Product Moment dari Karl Pearson, dengan tingkat signifikansi 5% dan df = n-2 diperoleh koefisien tabel = 0,361.

Tahap awal ini peneliti melakukan uji validitas dengan menggunakan

sampel kecil, sebesar 30 responden. Jika r hitung lebih besar dari r tabel,

maka kuesioner sebagai alat pengukuran dikatakan valid. Hasil uji validitas

(72)

Tabel 5.1

Uji Validitas Brand Image, dan Perceived Quality

Dari tabel 5.1 tersebut butir-butir pernyataan yang ada pada dimensi brand image dan perceived quality dikatakan valid, karena semua nilai r hitung dari masing-masing pertanyaan lebih besar dari r tabel, maka bisa diteruskan pengujian untuk

semua item pertanyaan

Variabel Indikator Kooefisien Korelasi

Product Moment r tabel Keterangan

Friendly F1 0,470 0,361 Valid

Serviceability S1 0,572 0,361 Valid

S2 0,428 0,361 Valid

S3 0,435 0,361 Valid

Fit and finish Ff1 0,381 0,361 Valid

Ff2 0,650 0,361 Valid

(73)

Tabel 5.2

Uji Validitas Overall brand image, Overall Perceived Quality, dan Minat Beli

Variabel Indikator Kooefisien Korelasi Product Moment

Dari tabel 5.2 tersebut butir-butir pernyataan yang ada pada

variabel overall brand image; overall perceived quality; dan minat beli dikatakan valid, karena semua nilai r hitung dari masing-masing

pertanyaan lebih besar dari r tabel, maka bisa diteruskan pengujian untuk

semua item pertanyaan

2. Uji Reliabilitas

Analisis kesahihan dilakukan dengan bantuan komputer dengan

program 16.0 for window yang bertujuan untuk mengetahui apakah setiap butir item pertanyaan yang dinilai atau dievaluasi oleh konsumen dapat

dinyatakan valid atau tidak. Pengujian hasilnya dengan cara

membandingkan koefisien α (r hitung) dengan nilai kritis (r tabel) yang

Gambar

gambar darii tipe noteboook
Tabel 5.1 Brand Image,
Tabel 5.2 Overall brand image, Overall Perceived Quality,
Tabel 5.3 Uji Reliabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian memperkenalkan metode Leapfrog sebagai sebagai salah satu metode untuk memperbaiki kesalahan metode Euler sangat tepat diberikan setelah mahasiswa

Cobalah sampel secara berurutan dari sampel sebelah kiri ke kanan dengan cara mengunyah dengan menggunakan gigi geraham.. Anda diperbolehkan mengulang sesering yang anda

Manfaat Praktis Adapun manfaat praktis dalam penulisan skripsi ini untuk memberikan bahan-bahan masukan ilmu pengetahuan hukum batasanbatasan pelecehan seksual yang terjadi di

Pengaruh sistem informasi dan komunikasi diperoleh hasil dimana t-hitung &gt; t-tabel (12,8487 &gt; 2,9582) yang berarti hipotesis Ho ditolak artinya terdapat

Ber bedaant ar asyar atj ualbel idanper syar at anj ualbel i .Syar atsahj ualbel ii t u di t ent ukanol ehagama,sedangkanmember i kanper syar at andal amj ualbel idi t et apkan ol

mengadministrasikan, serta mengolah data pengelolaan keuangan daerah dan data terkait lainnya menjadi informasi yang disajikan kepada masyarakat dan sebagai

PROSES OKSIDASI DALAM INDUSTRI

• Raja Gowa yaitu Karaeng Matoaya Tumamenenga ri Agamanna yang bergelar Sultan Alaudin menjadi raja pertama yang memeluk agama Islam yang memerintah pada tahun 1591-1638.. •