• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PERMAINAN TEKA-TEKI SILANG DI KELAS IVB SD NEGERI 2 PLIKEN - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PERMAINAN TEKA-TEKI SILANG DI KELAS IVB SD NEGERI 2 PLIKEN - repository perpustakaan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar di sekolah mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi. Matematika perlu difungsikan sebagai wahana untuk menumbuhkembangkan kecerdasan, kemampuan, keterampilan serta membentuk karakter kepribadian siswa. Matematika masih menjadi salah satu mata pelajaran yang ditakuti, tidak disukai, tidak menarik dan dianggap sulit oleh para siswa. Hal ini akan berdampak buruk terhadap hasil belajar matematika.

Proses pembelajaran matematika tidak selamanya berjalan efektif karena masih ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar matematika. Kesulitan belajar matematika disebabkan matematika sebagai ilmu abstrak. Seorang guru memiliki tugas untuk mengarahkan siswa untuk belajar matematika sehingga bukan hanya tahu dan mengerti saja tetapi paham terhadap konsep yang diajarkan.

(2)

Berdasarkan hasil observasi di kelas IVB SD Negeri 2 Pliken, didapatkan hasil bahwa secara umum kegiatan pembelajaran siswa cenderung hanya duduk, mendengarkan, mencatat dan menghafal. Hal ini menyebabkan siswa kurang memiliki daya kreatifitas dalam belajar matematika. Guru belum menerapkan metode atau model pembelajaran baru yang dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas, sehingga setting kelas masih terlihat monoton dan kurang menarik sehingga terkesan membosankan.

Hasil belajar siswa pada aspek kognitif masih rendah dibuktikan dengan hasil nilai ulangan harian siswa masih ada beberapa siswa yang nilainya di bawah nilai KKM yang ditentukan oleh sekolah yaitu 70. Pre tes materi prasyarat pecahan pada kelas III yang telah diajarkan diberikan kepada siswa. Hasil pre tes siswa menunjukan bahwa hasil belajar matematika pada aspek kognitif masih rendah karena hanya 3 siswa dari 16 siswa yang nilainya tuntas di atas 70 dari KKM yang ditentukan oleh sekolah.

Berikut ini adalah hasil rekapitulasi nilai pre tes materi pecahan:

Tabel 1.1 Hasil Rekap Nilai Pre tes Matematika Materi Pecahan Jumlah

(3)

siswa kurang terampil dalam membuat dan menggunakan alat peraga. Hal ini cukup memprihatinkan dan perlu diberi pemecahan masalahnya. Kegagalan dan kesulitan siswa dalam belajar dapat mempengaruhi hasil belajarnya terutama pada materi pecahan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka solusi untuk memperkecil masalah tersebut yaitu dengan memperbaiki model pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan materi pecahan. Alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan yaitu menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan teka-teki silang. Menurut Trianto (2012: 41) model pembelajaran langsung berguna untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Kelebihan model pembelajaran langsung yaitu efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah dan dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bonnie Keenan tahun 2012 dalam Savap Academic Research International Journal dengan penelitian yang berjudul “The Effects of Using Direct Instruction Mathematics Formats to Teach Basic Math Skills to A Third Grade

Student with A Learning Disability” menyatakan bahwa:

(4)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bonnie Keenan tahun 2012 dapat disimpulkan bahwa hasil dari penelitian tersebut mengindikasikan bahwa penggunaan model pembelajaran langsung meningkatkan kemampuan siswa pada keahlian matematika dasar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan secara jelas bahwa model pembelajaran langsung efektif untuk mengajarkan kemampuan matematika pada siswa kelas tiga.

Penelitian yang lain juga dilakukan oleh Hendrik Wenno tahun 2014 dalam International Journal of Evaluation and Research in Education dengan penelitian yang berjudul “Direct Instruction Model to

Increase Physical Science Competence of Students as One Form of

Classroom Assesment” menyatakan bahwa:

“The result showed that the level of students mastery of the material is at very good and well with the percentage of the final result of formative student test are 48.0% and 44.0% respectively. It can be concluded that the direct instructional model successfully improve student learning outcomes, especially to the concept of measurement”.

Kesimpulannya menyatakan bahwa penguasaan siswa terhadap materi adalah sangat baik dengan prosentase hasil akhir dari tes formatif siswa masing-masing adalah 48% dan 44%. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran langsung berhasil meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada konsep pengukuran.

(5)

119) permainan edukatif yaitu suatu kegiatan yang sangat menyenangkan dan dapat merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik. Permainan edukatif bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa. Permainan edukatif teka-teki silang dapat merangsang keinginan siswa untuk memecahkan teka-teki silang tersebut. Siswa akan merasa tertantang untuk menyelesaikan seluruh pertanyaan teka-teki silang. Mengintegrasikan permainan dalam pembelajaran diharapkan siswa tidak merasa terbebani dengan muatan materi yang begitu banyak sehingga pembelajaran menjadi menarik bagi siswa.

Penelitian tentang teka-teki silang dilakukan oleh Neneng Ratnawati, Wiwiek Eko Bindarti, dan Annur Rofiq tahun 2013 dalam artikel yang berjudul “The effect of Using Crossword Puzzle on Vocabulary Achievement of The Eight Year Students at SMP Negeri 5

Jember” menyatakan bahwa:

“The research was intended to know the significant effect of using crossword puzzle on vocabulary achievement of the eight year students of SMP Negeri 5 Jember. In conclusion, the null hypothesis (H0) was rejected while the alternate hypothesis (H1) was accepted. In conclusion, there was a significant effect of using crossword puzzle on vocabulary achievement of the students at SMP Negeri 5 Jember”.

(6)

signifikan dari penggunaan teka-teki silang pada pencapaian penguasaan kosa-kata pada siswa.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perlu melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan tujuan peningkatan hasil belajar matematika pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa terhadap materi pecahan di kelas IVB SD Negeri 2 Pliken. Model yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor yaitu model pembelajaran langsung dengan permainan teka-teki silang.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah penerapan model pembelajaran langsung dengan permainan teka-teki silang dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan pada aspek kognitif siswa kelas IVB SD Negeri 2 Pliken? 2. Apakah penerapan model pembelajaran langsung dengan permainan

teka-teki silang dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan pada aspek afektif siswa kelas IVB SD Negeri 2 Pliken?

(7)

C. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, masing-masing tujuan tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar matematika siswa kelas IVB SD Negeri 2 Pliken.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: a. Meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan pada aspek

kognitif menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan teka-teki silang di kelas IVB SD Negeri 2 Pliken.

b. Meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan pada aspek afektif menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan teka-teki silang di kelas IVB SD Negeri 2 Pliken.

c. Meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan pada aspek psikomotor menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan teka-teki silang di kelas IVB SD Negeri 2 Pliken.

D. Manfaat Penelitian

(8)

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai berikut: a. Sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar

siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran langsung dengan permainan teka-teki silang.

b. Sebagai acuan untuk melaksanakan penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa

Meminimalkan jumlah siswa yang mengalami kesulitan belajar, sehingga selanjutnya hasil belajar siswa akan meningkat dan siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar matematika.

b. Bagi Guru

Guru dapat mengetahui strategi pembelajaran yang sesuai, termasuk dalam memilih model dan media yang digunakan dalam pembelajaran. Sehingga tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

c. Bagi Sekolah

Memberikan masukan dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

d. Peneliti

Gambar

Tabel 1.1 Hasil Rekap Nilai Pre tes Matematika Materi Pecahan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian tentang bimbingan belajar dengan teknik peta pikiran untuk meningkatkan keterampilan belajar siswa, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada

“Promosi adalah kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam upaya mengkomunikasikan suatu produk kepada konsumen sehingga dapat mempengaruhi minat beli konsumen terhadap

TABEL / TABLE : 18 SMP 17/18 PERSENTASE RUANG LABORATORIUM IPA TERHADAP JUMLAH SEKOLAH MENURUT STATUS SEKOLAH TIAP PROVINSI. PERCENTAGE OF SCIENCE LABORATORIES TO SCHOOLS BY STATUS

terbalikkan laptop anda dan buka semua skru yg ada pada bahagian bawah... spt

Sehubungan dengan ini, seperti yang ditegaskan sebelumnya bahwa sistem pemerintahan yang dianut oleh negara Indonesia adalah sistem pemerintahan presidensial akan tetapi pada

Banyak metode pencocokan sidik jari yang telah dikembangkan, misalnya: minutiae-based dimana metode yang mencocokkan berdasarkan pada vektor ekstraksi minutiae, vektor ridge

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka rekomendasi yang diberikan untuk penelitian selanjutnya yaitu dilakukan akuisisi data georadar pada data 40 MHz

P.T.  “PP”  pada  tahun  2005  merencanakan  produksi  dan  menjual  suatu  produk  sebanyak  120.000  unit  sebulan.  Perusahaan  bekerja  sebulan  rata­rata