BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengertian dan Kedudukan RPI2-JM
Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan
Bidang Pekerjaan Umum
Maksud dan Tujuan
Prinsip Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya
Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPI2-JM Bidang
Cipta Karya
Materi Laporan
Sistematika Penyusunan
ada Tahun Anggaran 2015 ini, Pemerintah Kabupaten Kendal melalui Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kendal melaksanakan Pekerjaan Penyusunan Dokumen Review Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal Tahun 2016 - 2020, yang dibebankan pada APBD Kabupaten Kendal Tahun Anggaran 2015.
1.1. Latar Belakang
Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia, bersama seluruh aparatur pemerintahan dari tingkat pemerintah pusat sampai dengan pemerintah daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta memberikan manfaat yang sebesar-besamya bagi seluruh masyarakat. Langkah tersebut merupakan salah satu perwujudan pembangunan nasional dalam mewujudkan bangsa yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara lebih cerdas, terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan,.
Pendayagunaan sumber daya yang lebih optimal diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan di berbagai daerah, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan. Langkah praktis yang dapat ditempuh agar harapan tersebut dapat terpenuhi yaitu setiap usaha : pengoperasian, pemeliharaan sarana prasarana yang ada dan pengembangan prasarana baru harus berada dibawah tanggungjawab bersama baik masyarakat maupun
Pemerintah, mengingat pendekatan sepihak saja tidak akan mampu memecahkan permasalahan. Hal ini diharapkan dapat mewujudkan peran pembangunan Bidang Cipta Karya khususnya dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat Indonesia antara lain dengan : 1) Mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh,
2) Mewujudkan lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kehidupan yang
baik, berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat, serta
3) Pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi yang diarahkan untuk mewujudkan
terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Untuk mewujudkan hal tersebut perlu disiapkan perencanaan program infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan secara terpadu. Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, mengembangkan konsep perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa Rencana Terpadu
dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya,
sebagai upaya mewujudkan keterpaduan pembangunan di kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan
spasial maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah
Sebagai langkah untuk mendukung hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Kendal pada tahun anggaran sebelumnya (TA 2010 dan direview kembali pada TA 2013) telah menyusun dokumen Rencana Pengembangan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta Karya di Kabupaten Kendal, sebagai bentuk perencanaan yang terkoordinasi dan tersinkronisasikan dengan semua program perencanaan pembangunan yang ada baik dari tingkat pusat maupun daerah.
Seiring dengan adanya beberapa perubahan terhadap dokumen-dokumen perencanaan lain yang terkait, maka perlu dilakukan revisi terhadap dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya yang telah disusun tersebut.
program masing–masing sektor dan aspek spasial sesuai dengan Rencana Tata Ruang yang ada, serta kelayakan sosial dan lingkungannya.
Konsep pembangunan yang menjadi dasar acuan RPI2JM Bidang PU/Cipta Karya pada dasarnya akan mendukung pencapaian Millennium Development Goal (MDGs), yang terdiri dari 8 (delapan) target/sasaran, yaitu:
1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan 2. Memenuhi pendidikan dasar untuk semua
3. Mendorong kesetaraan jender & pemberdayaan perempuan 4. Menurunkan angka kematian balita
5. Meningkatkan kualitas kesehatan ibu melahirkan
6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lain
7. Menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup
8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan
Dalam target ke 7 dijabarkan lebih lanjut ke dalam 3 (tiga) butir, yaitu :
(1) Mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam kebijakan dan program-program di tingkat nasional serta mengurangi perusakan sumber daya alam;
(2) Mengurangi sampai setengah jumlah penduduk yang tidak memiliki akses kepada air bersih yang layak minum;
(3) Berhasil meningkatkan kehidupan setidaknya 100 juta penghuni kawasan kumuh pada
tahun 2020.
Dengan demikian sektor sarana dan prasarana permukiman (ke-cipta karya-an) sangat relevan dengan butir-butir pada target ke 7, yang mentargetkan pada tahun 2015 harus mengurangi separuh dari proporsi penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air minum dan sanitasi dasar.
Dokumen RPI2JM yang akan disusun nantinya diharapkan juga merupakan penjabaran dari dokumen-dokumen perencanaan yang lainnya, seperti RPJMD, Renstra dan Renja Kabupaten Kendal serta beberapa dokumen perencanaan yang ada, baik di Pusat dan Provinsi Jawa Tengah.
1.2. Pengertian dan Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
RPI2-JM Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah. Konsep keterpaduan bidang Cipta Karya selain mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan.
Gambaran kedudukan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya seperti terlihat pada Gambar 1.1. Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Kar ya
Sumber: Direktorat Bina Program, 2014
Gambar 1.1. Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada Sistem Perencanaan Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya.
1.3. Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dan Bidang Pekerjaan Umum
Sumber: Direktorat Bina Program, 2014
Gambar 1.2. Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum dan
Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah.
Pada Gambar 1.2 tersebut juga memaparkan Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum dan dokumen perencanaan pembangunan di daerah serta arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRW Kabupaten, Perda RPJMD, RPI2-JM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman.
Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di Kabupaten Kendal, untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Khusus untuk Kawasan Strategis Kota (KSK), yaitu wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/ atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten.
Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Kendal, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan
1.4. Maksud, Tujuan dan Sasaran
Maksud disusunnya RPI2-JM Kabupaten Kendal Bidang Cipta Karya adalah untuk mewujudkan kemandirian Kabupaten Kendal dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan.
Adapun tujuan dari disusunnya RPI2-JM Kabupaten Kendal Bidang Cipta Karya adalah : a. Sebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. RPI2-JM
b. Memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun yang mencakup multi
sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders.
c. Mensinkronkan rencana pembangunan di bidang PU/Cipta Karya oleh Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai antara lain :
a. Mewujudkan keterpaduan pembangunan di Kabupaten Kendal. melalui perencanaan yang
rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah ;
b. Dokumen rencana pembangunan bidang PU/Cipta Karya dapat terus ter up date;
c. Terealisasinya program investasi infrastruktur bidang PU/Cipta Karya dalam menyediakan perumahan dan permukiman; perbaikan perumahan dan permukiman; penyehatan lingkungan permukiman (pengelolaan air limbah, pengelolaan sampah, penanganan drainase), penyediaan dan pengelolaan air minum; penataan bangunan; dan pembangunan jalan dan jembatan serta pengendalian banjir.
1.5. Prinsip Penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya
Prinsip dasar RPI2-JM Bidang Cipta Karya secara sederhana adalah:
a. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana investasi
b. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/ bidang pengembangan sistem penyediaan air minum,
pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.
c. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber
pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa.
d. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta sebagai pelaku
pembangunan dalam proses penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya maupun pada saat pelaksanaan program.
e. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (kabupaten/kota dan
provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).
Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat terwujud, sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPI2-JM Bidang Cipta Karya bersifat dinamis dan dapat dikaji (review) setiap tahunnya dalam rangka penyesuaian dengan arahan pembangunan yang ada sesuai dengan kebutuhan daerah.
1.6. Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Mekanisme penyusunan dan penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya dipaparkan dalam 3 (tiga) bagian, yaitu :
a. Hubungan kerja penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya,
b. Langkah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta ;
c. Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
1.6.1. Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya kabupaten/kota pada dasarnya melibatkan
Di dalam mekanisme penyusunan RPI2-JM Cipta Karya terdapat unit pelaksanaan di Pusat dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas RPI2-JM/ Randal Pusat, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya, yang terdiri dari pejabat yang mewakili Direktorat Bina Program, Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Tata Bangunan dan Lingkungan, Direktortat Pengembangan Air Minum, Direktorat Pengembangan PLP, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya. Untuk kemudahan komunikasi dan koordinasi, pada struktur Satgas terdapat juga Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera, Jawa, Kalimantan,Sulawesi, dan Papua-Maluku.
Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPI2-JM yang berfungsi memfasilitasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan RPI2-JM. Satgas Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya Provinsi.
Sementara di tingkat kabupaten/kota, dibentuk satgas RPI2-JM Kabupaten/Kota yang bertugas menyusun RPI2-JM. Satgas dibentuk dengan SK Bupati/Walikota dengan anggota terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan PDAM.
Sumber: Direktorat Bina Program, 2014
Gambar 1.3. Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
1.6.2. Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Dalam penyusunannya, RPI2-JM Bidang Cipta Karya harus mengacu pada dokumen perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan nasional, perencanaan sektoral, maupun perencanaan spasial. yang dituangkan dalam RTRW serta perencanaan pembangunan yang dijabarkan dalam RPJMD dan RPIJM. Di samping itu, RPI2-JM juga mengacu pada dokumen perencanaan teknis bidang Cipta Karya seperti dokumen RPKPP, RISPAM, SSK, RTBL, dan dokumen Strategi yang lain yang terkait dengan pengembangan wilayah. Keseluruhan rencana teknis ini, terintegrasi dan tersinkronisasi dalam Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP). SPPIP ini memberikan arahan strategi makro pembangunan infrastruktur permukiman, sedangkan RPI2-JM merupakan penjabaran program dari strategi tersebut.
Adapun langkah-langkah penyusunan dokumen RPI2-JM Kabupaten Kendal yaitu: 1). Review Outline Dokumen RPIJM yang pernah disusun
2). Check Terhadap Buku Pedoman RPIJM / RPI2-JM 3). Review Strategi/Skenario Pengembangan Wilayah
4). Review Strategi/Skenario Pengembangan Sektor/Bidang PU-CK 5). Check Terhadap Dokumen SPPIP
6). Review Rencana Program Investasi Pengembangan Permukiman 7). Check Terhadap Dokumen RPKPP
8). Review Rencana Program Investasi Penataan Bangunan dan Lingkungan 9). Check Terhadap Dokumen RTBL
10). Review Rencana Program Investasi Penyehatan Lingkungan Permukiman 11). Check Terhadap Dokumen SSK dan Masterplan Drainase
12). Review Rencana Program Investasi Sistem Penyediaan Air Minum 13). Check Terhadap RIS Air Minum
14). Review Aspek Sosial dan Lingkungan
15). Check Terhadap Dokumen Perencanaan yang ada 16). Review Penetapan Prioritas Program Investasi 17). Review Memorandum Program
Koordinator
1 Review Outline Dokumen RPIJM Semua aspek sesuai
dengan Buku Pedoman
11Check Terhadap Dokumen SSK dan Masterplan Drainase
13Check Terhadap RIS Air Minum
T
Draft Rencana Program Investasi berdasarkan dokumen RIS Air Minum Y
14Review Aspek Sosial dan Lingkungan
18Review Memorandum Program Draft Memorandum
Program
19Sinkronisasi, Optimasi dan Skala Prioritas
T Y
20Review Aspek Legalisasi 4 minggu Dokumen RPIJM
Kab/Kota berdasarkan review tahunan
Persyaratan/
Kelengkapan Waktu Output Ket.
STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP)
PENILAIAN KELAYAKAN DOKUMEN RPIJM KABUPATEN/KOTA BIDANG CIPTA KARYA
No Aktivitas Satgas RPIJM Kab/Kota Satgas RPIJM Provinsi
Satgas RPIJM Pusat
Sumber: Direktorat Bina Program, 2014
Dari Gambar diatas dapat dilihat bahwa seluruh anggota Satgas, baik di tingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota memiliki peran penting dalam penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Prinsip bottom up planning cukup kental pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ini, agar rencana yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah, dengan tetap mengacu pada kebijakan nasional.
1.6.3. Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Kelayakan suatu dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya perlu dinilai untuk meningkatkan kualitas substansi dokumen tersebut. Penilaian kelayakan tersebut menggunakan metode skoring, dimana masing – masing kriteria kelayakan telah ditetapkan bobot/ nilainya.
Indikator Penilaian Dokumen RPI2-JM Kabupaten Kendal dinilai dari beberapa kriteria yaitu: 1). Kelengkapan Dokumen
Penilaian kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi dokumen RPI2-JM Kabupaten Kendal oleh Bupati Kabupaten Kendal, dan outline dokumen yang sesuai dengan buku pedoman penyusunan RPI2-JM.
2). Keterpaduan Strategi Pengembangan Kota dan Kawasan
Penilaian terhadap kelayakan rencana dilihat dari keterpaduan strategi yang tertuang pada dokumen perencanaan pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, peraturan perundangan Bidang Cipta Karya), perencanaan spasial (RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW KSN, dan RTRW Kabupaten Kendal), dan perencanaan pengembangan kawasan khusus (MP3EI dan KEK).
3). Kelayakan Program
Penilaian terhadap kelayakan program dalam rencana program investasi sektor pengembangan permukiman, rencana program investasi sektor PBL, rencana program investasi sektor PLP, rencana program investasi sektor SPAM.
4). Kelayakan Lingkungan dan Sosial
Penilaian terkait aspek perlindungan sosial dan lingkungan dalam pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya.
5). Kelayakan Pendanaan
6). Kelayakan Kelembagaan
Penilaian kelayakan kelembagaan dilihat dari kesiapan kelembagaan untuk menyusun dan mengelola implementasi RPI2- JM di Kabupaten Kendal.
7). Matriks Program
Penilaian kelayakan kegiatan dilihat dari penetapan prioritas program dan matriks program berdasarkan entitas yang tertuang dalam RPI2-JM Kabupaten Kendal Bidang Cipta Karya.
1.7. Dasar Hukum
Sebagai dasar hukum acuan dalam penyusunan RPI2JM Kabupaten Kendal Bidang PU/Cipta Karya ini adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);
b. Undang-Undang Nomor 07 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4377);
c. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
d. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 4437); e. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
f. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
g. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851);
h. Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);
i. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5252);
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
k. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan SPAM;
l. Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Bangunan Gedung;
m. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi dan Pemerintahan Kabupaten/Kota;
n. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional o. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi
Khusus;
p. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
q. Peraturan Presiden Nomor 05 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014;
r. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia;
s. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP);
t. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 16/PRT/M/2008 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP);
u. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010-2014;
v. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
w. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 23 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Menteri Nomor: 02/PRT/M/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010-2014;
y. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional;
z. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 18/PRT/M/2012 tentang Pedoman Pembinaan Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum;
aa. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 19/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir Sampah;
bb. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air;
cc. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
dd. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana Dan Sarana Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga Pedoman Pemberian Izin Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Oleh Badan Usaha dan Masyarakat Untuk Memenuhi Kebutuhan Sendiri;
ee. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 13/PRT/M/2013 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (KSNP-SPAM);
ff. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang
gg. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2010 – 2015;
hh. Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2011 tentang Bangunan Gedung di Kabupaten Kendal;
ii. Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 5 Tahun 2009 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Lain Daerah Kabupaten Kendal;
jj. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten
Kendal Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Perusahaan Daerah Air Minum ”Tirto Panguripan”
Kabupaten Kendal;
kk. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014 (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2014 Seri A Nomor 2 Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 127)
mm. Pedoman Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Tahun 2014
1.8. Materi Laporan Akhir
Buku Laporan Akhir ini menguraikan fakta dan analisis yang mendasari perumusan program dan kegiatan bidang cipta karya di Kabupaten Kendal. Secara rinci, materi yang ada dalam Laporan Akhir ini, meliputi :
a Penjelasan mengenai latar belakang, pengertian dan kedudukan RPI2-JM, keterkaitan RPI2-JM bidang Cipta Karya dengan bidang PU lainnya, maksud dan tujuan, prinsip dan mekanisme penyusunan RPI2-JM, serta penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya.
b Penjelasan mengenai arahan perencanaan pembangunan bidang cipta karya yang mencakup materi amanat pembangunan nasional, amanat peraturan perundangan terkait bidang cipta karya, serta amanat internasional.
c Penjelasan mengenai arahan strategis nasional bidang cipta karya untuk Kabupaten Kendal yang mencakup materi arahan RTRW Nasional, RTR Pulau Jawa, RTRW Provinsi Jawa Tengah, RTR KSN Kedungsepur, dan arahan pengembangan MP3EI dan KEK.
d Penjelasan mengenai profil Kabupaten Kendal yang mencakup materi kondisi geografis, kondisi topografis, kondisi klimatologis, kondisi hidrogeologi, kondisi geologi, kondisi demografi, dan kondisi sosial ekonomi wilayah.
e Penjelasan mengenai keterpaduan strategi pengembangan Kabupaten Kendal yang mencakup materi arahan RTRW Kabupaten Kendal, arahan RPJMD Kabupaten Kendal, arahan RP3KP Kabupaten Kendal, arahan RTBL Kawasan, arahan SSK, arahan RISPAM, dan keterpaduan strategi dan rencana pembangunan kabupaten dan kawasan.
f Penjelasan mengenai aspek teknis per sektor yang mencakup materi rencana pengembangan kawasan permukiman, rencana penataan bangunan dan lingkungan, rencana penyehatan lingkungan permukiman, dan rencana pengembangan sistem penyediaan air minum.
g Penjelasan mengenai keterpaduan program berdasarkan entitas yang mencakup materi entitas regional, entitas kabupaten, entitas kawasan, dan entitas lingkungan.
i Penjelasan mengenai aspek pembiayaan yang mencakup materi profil APBD Kabupaten Kendal, profil dan proyeksi investasi dalam pembangunan bidang cipta karya, serta strategi peningkatan investasi bidang cipta karya.
j Penjelasan mengenai aspek kelembagaan yang mencakup materi keorganisasian, ketatalaksanaan, dan sumberdaya manusia.
k Penjelasan mengenai matriks rencana terpadu dan program investasi infrastruktur jangka menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Kendal yang mencakup materi matriks program investasi dan matriks keterpaduan program investasi.
1.9. Sistematika Penyusunan
Sebagai kelengkapan dalam Pekerjaan Penyusunan Dokumen Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) 2015-2019 Kabupaten Kendal dalam tahun anggaran 2014, dipersyaratkan adanya beberapa jenis pelaporan diantaranya Laporan Akhir yang memuat fakta dan analisis. Secara garis besar materi yang termuat dalam Laporan Akhir ini antara lain meliputi :
Bab I Pendahuluan
Menguraikan tentang latar belakang, pengertian dan kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dan Bidang Pekerjaan Umum, maksud, tujuan dan sasaran, Prinsip Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya, Dasar Hukum, Materi Laporan Akhir serta sistematika punyusunan yang digunakan dalam dokumen ini.
Bab II Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pada bagian ini berisikan arahan konsep perencanaan Bidang Cipta Karya, antara lain amanat pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, MP3EI, MP3KI, KEK, dan Direktif Presiden), amanat peraturan perundangan terkait Pembangunan Bidang Cipta Karya, serta amanat internasional.
Bab III Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya untuk Kabupaten Kendal
Bab IV Profil Kabupaten Kendal
Pada bab ini diuraikan gambaran umum wilayah yang meliputi kondisi geografis, kondisi topografi, kondisi geologi, kondisi hidrogeologi, kondisi klimatologi, kondisi demografis, dan kondisi sosial ekonomi.
Bab V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Kendal
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten Kendal (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala Kabupaten Kendal maupun kawasan.
Bab VI Aspek Teknis Per Sektor
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya seperti rencana pengembangan permukiman, rencana penataan bangunan dan lingkungan (PBL), rencana pengembangan sistem penyediaan air minum, dan rencana penyehatan lingkungan permukiman (PLP). Pada setiap sektor dijelaskan isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan, dan tantangan daerah, analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan masing-masing sektor.
Bab VII Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas
Bagian ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sektor pada Bab 6 menjadi usulan berdasarkan entitas regional, Kabupaten Kendal, kawasan, dan lingkungan. Khusus untuk entitas kawasan, pemilihan kawasan harus pada Kawasan Strategis Kabupaten Kendal (KSK) sesuai dengan amanat RTRW Kabupaten Kendal.
Bab VIII Aspek Lingkungan dan Sosial
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL – UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.
Bab IX Aspek Pembiayaan
Bab X Aspek Kelembagaan
Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di Kabupaten Kendal yang fokus kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana pengembangannya.
Bab XI Matriks Rencana Terpadu Dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Kendal