• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N NOMOR 114/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N NOMOR 114/PDT/2017/PT.BDG. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 1 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

P U T U S A N

NOMOR 114/PDT/2017/PT.BDG.

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Tinggi Jawa Barat, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dibawah ini dalam perkara antara :

Dahlan Singarimbun, Wiraswasta, beralamat di Kampung Cikutra II Rt.01 Rw. 07, Desa Mekarsaluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula Penggugat ;

Lawan :

1. PT. Bandung Pakar, berkedudukan di Jalan Dago Pakar Permai 1/9 Graha Permai, Resor Dago Pakar Bandung, selanjutnya disebut sebagai Terbanding semula Tergugat ;

2. Pemerintah RI Cq. Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional RI Cq Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat Cq. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung, selanjutnya sebagai Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I; 3. Pemerintah RI Cq. Menteri Dalam Negeri RI Cq Gubernur Kepala Daerah

Provinsi Jawa Barat Cq. Bupati Kepala Daerah Kabupaten Bandung Cq. Camat Kepala Wilayah Kecamatan Cimenyan, selanjutnya sebagai Turut Terbanding II semula Turut Tergugat II;

4. Pemerintah RI Cq. Menteri Dalam Negeri RI Cq. Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat Cq. Bupati Kepala Daerah Kabupaten Bandung Cq. Camat kepala Wilayah Kecamatan Cimenyan Cq. Kepala Desa Wilayah Desa Mekarsaluyu, selanjutnya sebagai Turut Terbanding III semula Turut Tergugat III;

(2)

Halaman 2 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

Setelah membaca berkas perkara tanggal 17 Oktober 2016 Nomor 47/Pdt.G/2016/PN.Blb. dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;

TENTANG DUDUK PERKARA

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 24 Februari 2016 dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bale Bandung pada tanggal 24 Februari 2016 dibawah Register No. 47/ PDT.G/ 2016/PN. Blb, telah mengajukan gugatan sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat adalah pemilik tanah berikut bangunan diatasnya seluas lebih kurang 280 m2 (dua ratus delapan puluh meter persegi) dengan Persil No. 89.D.II blok Cikutra, Kohir No. 356, terletak di Desa Mekarsaluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, dengan batas-batas sebadai berikut:

- Utara : Td. Soma

- Timur : Td. Udin Supriatna - Selatan: Td. Agus

- Barat : Td. Pentokan

Yang diperoleh Penggugat dengan cara membeli dari sdr.Udin Supriatna secara kepercayaan dengan lisan sekitar tahun 1986 dan dibuatkan Akta Jual Beli pada tahun 1991, sebagaimana Akta Jual Beli No. 39/Cimenyan/VI/1991, tanggal 4 Juni 1991 yang dibuat oleh Drs. Yan Fachrudin.s, selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah di Wilayah Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, yang selanjutnya disebut sebagai obyek sengketa;

2. Bahwa sejak sekitar tahun 1986 Penggugat beserta keluarga telah menguasai/menempati obyek sengketa tersebut dengan kondisi aman tanpa ada persoalan, dimana pada obyek sengketa Penggugat berjualan dengan nyaman, akses masuk ketempat obyek sengketa dapat leluasa, bahkan kebutuhan akan air bersih dapat diperoleh dengan mudah, akan tetapi sejak keberadaan Tergugat diwilayah sekitar obyek sengketa sekitar tahun 1991 kenyamanan Penggugat mulai terganggu, dimana sebagian besar dari wilayah sekitar obyek sengketa telah dimiliki Tergugat untuk kepentingan bisnisnya dengan nama Resor Dago Pakar;

3. Bahwa yang paling menyedihkan adalah ketika Tergugat mengklaim memiliki tanah disekitar obyek sengketa dengan bukti kepemilikan berupa Sertifikat

(3)

Halaman 3 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

Hak Guna Bangunan No. 436/Desa Mekarsaluyu dan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 123/Desa Mekarsaluyu, tepatnya berada pada posisi sebelah selatan dan Barat obyek sengketa, kemudian Tergugat menganggap Penggugat telah menguasai sebagian tanah miliknya sehingga Tergugat telah melaporkan Penggugat kepihak kepolisian dengan dasar laporan Penguasaan Tanah Tanpa Hak dan perkara tersebut telah mendapatkan putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung dengan putusan 1 bulan kurungan dengan masa percobaan selama 3 bulan, sesuai perkara No. 05/Pid.R/2015 /PN.Blb.;

4. Bahwa setelah adanya putusan perkara pidana tersebut selanjutnya Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung telah melakukan pengukuran dan pemasangan patok atas obyek sengketa pada tanggal 16 Februari 2016, yang membuat heran bagi Penggugat adalah selama Penggugat menempati obyek sengketa dari sejak sekitar tahun 1986 tidak pernah melihat ada pengukuran atau pemasangan patok yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung, terlebih lagi kepemilikan Penggugat atas tanah tersebut sesuai Akta Jual Beli sesuai point 1 diatas, pada bagian depan atau batas Barat adalah Pentokan yang Penggugat pahami adalah Pentokan jalan yang dahulu merupakan jalan yang menjadi fasilitas umum, sehingga atas bukti kepemilikan tersebut sangat meragukan dan mohon Majelis Hakim dalam perkara ini kiranya berkenan menyatakan bukti kepemilikan Tergugat sesuai Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 436/Desa Mekarsaluyu tersebut tidak sah dan mempunyai kekuatan hukum;

5. Bahwa kemudian yang juga sebagai kelanjutan adanya putusan perkara pidana tersebut, pada tanggal 17 Februari 2016 Tergugat telah melayangkan somasi kepada Penggugat untuk membongkar bangunan dan mengosongkan tanah yang diklaim milik Tergugat, sebagaimana surat somasinya No. 002/II-16/BP-LGL/DIRUT tanggal 17 Februari 2016, akan hal itu tentunya Penggugat keberatan karena selain belum adanya kepastian mengenai kepemilikan atas obyek sengketa, dan Penggugat menganggap putusan perkara pidana tersebut tidak serta merta dapat dijadikan dasar untuk Tergugat memenuhi keinginan, karena hanya pengadilanlah yang dapat melakukan eksekusi pengosongan setelah adanya putusan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap (inkracht) atas perkara mengenai sengketa kepemilikan;

(4)

Halaman 4 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

6. Bahwa pada hari yang sama yaitu tanggal 17 Februari 2016, tiba-tiba air dirumah Penggugat mengecil dan hilang, ternyata setelah diselidiki saluran air kerumah Penggugat ditutup oleh pihak Tergugat, entah atas dasar pertimbangan apa Tergugat sempat menutup saluran air tersebut, dimana rasa kemanusiaannya ?, dan setelah dilakukan negoisasi sehingga air tersebut pada tanggal 18 Februari 2016 malam hari akhirnya dialirkan kembali;

7. Bahwa Penggugat yang sedang menjalankan kehidupan sehari-hari yang seharusnya memperoleh kenyamanan, terlebih lagi Penggugat sedang menjalankan usaha dagang di obyek sengketa tersebut, akan tetapi atas adanya tindakan-tindakan yang dilakukan Tergugat terhadap Pengggugat jelas telah mengakibatkan kerugian bagi Penggugat baik secara moril maupun materil, sehingga tepat kiranya atas tindakan-tindakan Tergugat tersebut dapat dikualifikasikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum;

8. Bahwa guna menghindari gugatan ini menjadi sia-sia (illusoir), dimana pada saat perkara ini belum mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht) dikhawatirkan terjadi peralihan atas obyek yang diklaim milik Tergugat, mohon Majelis Hakim dalam perkara ini untuk meletakan sita jaminan (conservatoir beslagh) terhadap obyek tanah sesuai Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 436/Desa Mekarsaluyu;

9. Bahwa dengan adanya Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 436/Desa Mekarsaluyu, dimungkinkan adanya keterlibatan Para Turut Tergugat dalam penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan tersebut, sehingga tepat kiranya Para Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh terhadap putusan perkara ini; 10. Bahwa gugatan ini diajukan Penggugat dengan didukung bukti-bukti dan

saksi-saksi yang sah menurut hukum, maka Penggugat mohon agar putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij vooraad) sekalipun ada perlawanan, banding, kasasi maupun upaya hukum lainnya. Berdasarkan kepada apa yang telah diuraikan diatas, maka dengan ini Penggugat mohon kepada Yang Terhormat Ketua Pengadilan Negeri Kelas 1A Bandung melalui Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, kiranya berkenan untuk memberikan putusan sebagai berikut:

DALAM PROVISI

Dengan melalui putusan sela mohon Majelis Hakim untuk memberikan putusan sebagai berikut:

(5)

Halaman 5 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

1. Menerima dan Mengabulkan gugatan Provisi Penggugat;

2. Memerintahkan kepada Tergugat agar tidak melakukan tindakan apapun yang sifatnya dapat merugikan Penggugat baik secara moril maupun materil sebagai kualifikasi main hakim sendiri (eigenrechting), seperti melakukan pembongkaran bangunan dan pengosongan tanah, termasuk penutupan saluran air kerumah Penggugat samapai ada putusan yang ;

3. Memerintahkan kepada Tergugat untuk tetap memberikan akses jalan kerumah Penggugat yang layak seperti sedia kala, sehingga dapat dilalui dengan menggunakan kendaraan roda empat/mobil.

DALAM POKOK PERKARA PRIMAIR

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;

3. Menyatakan Penggugat sebagai pemilik yang sah atas tanah berikut bangunan diatasnya seluas lebih kurang 280 m2 (dua ratus delapan puluh meter persegi) dengan Persil No. 89.D.II blok Cikutra, Kohir No.356, terletak di Desa Mekarsaluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, dengan batas-batas sebadai berikut:

- Utara : Td. Soma

- Timur : Td. Udin Supriatna - Selatan : Td. Agus

4. Menyatakan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 436/Desa Mekarsaluyu dan dokumen yang menjadi dasar terbitnya Serifikat Hak Guna Bangunan tersebut, tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum;

5. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslagh) atas tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 436/Desa Mekarsa

6. Menyatakan Para Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh terhadap putusan perkara ini;

7. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij vooraad) sekalipun ada perlawanan, banding, kasasi, dan upaya hukum lainnya;

8. Menetapkan biaya perkara menurut hukum. SUBSIDAIR

Apabila Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

(6)

Halaman 6 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

Menimbang, bahwa setelah dibacakan surat gugatan Penggugat dipersidangan tersebut, Penggugat atau kuasanya menyatakan ada perbaikan gugatan tanggal 26 Mei 2016 sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat adalah pemilik tanah berikut bangunan diatasnya seluas lebih kurang 280 m2 (dua ratus delapan puluh meter persegi) dengan Persil No. 89.D.II blok Cikutra, Kohir No.356, terletak di Desa Mekarsaluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, dengan batas-batas sebadai berikut:

Utara : Td. Soma

Timur : Td. Udin Supriatna Selatan : Td. Agus

Barat : Td. Pentokan

Yang diperoleh Penggugat dengan cara membeli dari sdr.Udin Supriatna secara kepercayaan dengan lisan sekitar tahun 1986 dan dibuatkan Akta Jual Beli pada tahun 1991, sebagaimana Akta Jual Beli No. 39/Cimenyan/VI/1991, tanggal 4 Juni 1991 yang dibuat oleh Drs. Yan Fachrudin.s, selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah di Wilayah Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung;

2. Bahwa sejak sekitar tahun 1986 Penggugat beserta keluarga telah menguasai/menempati obyek tersebut dan bertetangga dengan sekitar 150 kepala keluarga dengan penuh kenyamanan, dimana pada obyek tersebut Penggugat dapat berjualan dan akses masuk sangat leluasa, bahkan kebutuhan pokok seperti air bersih dapat diperoleh dengan mudah, akan tetapi kenyamanan yang diperoleh Penggugat selama ini sudah merasa terganggu sejak keberadaan Tergugat diwilayah sekitar obyek untuk kepentingan bisnisnya dengan nama Resor Dago Pakar, diantaranya tidak begitu leluasa untuk mendapatkan air bersih, dan akses masuk ke obyek tanah berikut bangunan diatasnya milik Penggugat yang terasa leluasa hanya melalui jalan yang dulunya jalan desa dari Awiligar saja;

3. Bahwa yang paling menyedihkan adalah ketika Tergugat mengklaim memiliki tanah disekitar obyek dengan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 436/Desa Mekarsaluyu dan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. l23/Desa Mekarsaluyu, tepatnya berada pada posisi sebelah Selatan dan sebelah Barat obyek, kemudian Tergugat menganggap Penggugat telah menguasai sebagian tanah miliknya sehingga Tergugat telah melaporkan Penggugat kepihak kepolisian dengan dasar laporan

(7)

Halaman 7 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

Penguasaan Tanah Tanpa Hak, dan perkara tersebut telah mendapatkan putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung dengan putusan 1 bulan kurungan dengan masa percobaan selama 3 bulan, sesuai perkara No. 05/Pid.R/2015/PN.Blb.;

4. Bahwa setelah adanya putusan perkara pidana tersebut selanjutnya Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung telah melakukan pengukuran dan pemasangan patok pada tanggal 16 Februari 2016, yang membuat heran bagi Penggugat adalah selama Penggugat menempati obyek dari sejak sekitar tahun 1986 tidak pernah melihat ada pengukuran atau pemasangan patok yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Bandung, terlebih lagi kepemilikan Penggugat atas tanah tersebut sesuai Akta Jual Beli sesuai point 1 diatas, pada bagian depan atau batas Barat adalah Pentokan yang Penggugat pahami adalah Pentokan jalan yang dahulu merupakan jalan yang menjadi fasilitas umum, sehingga atas terbitnya Sertifikat Hak Guna Bangunan tersebut sangat diragukan keabsahannya, untuk itu mohon Majelis Hakim dalam perkara ini kiranya berkenan menyatakan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 436/Desa Mekarsaluyu tersebut tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum;

5. Bahwa kemudian yang juga sebagai kelanjutan adanya putusan perkara pidana tersebut, pada tanggal 17 Februari 2016 Tergugat telah melayangkan somasi kepada Penggugat untuk membongkar bangunan dan mengosongkan tanah yang diklaim milik Tergugat, sebagaimana surat Somasinya No. 002/II-16/BP-LGL/DIRUT tanggal 17 Februari 2016, akan hal itu tentunya Penggugat keberatan karena selain belum adanya kepastian hukum berdasarkan putusan pengadilan mengenai kepemilikan atas tanah yang berada pada bagian depan atau batas barat tanah milik Penggugat, dan Penggugat menganggap putusan perkara pidana tersebut tidak serta merta dapat dijadikan dasar untuk Tergugat memenuhi keinginannya, karena hanya pengadilanlah yang dapat melakukan eksekusi pengosongan setelah adanya putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht) atas perkara mengenai sengketa kepemilikan;

6. Bahwa pada hari yang sama yaitu tanggal 17 Februari 2016, tiba-tiba air dirumah Penggugat mengecil dan hilang, ternyata setelah diselidiki saluran air kerumah Penggugat ditutup oleh pihak Tergugat, entah atas dasar pertimbangan apa Tergugat sempat menutup saluran air tersebut, dimana

(8)

Halaman 8 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

rasa kemanusiaannya ? padahal air merupakan kebutuhan pokok untuk kehidupan manusia, dan setelah dilakukan negoisasi sehingga air tersebut pada tanggal 18 Februari 2016 waktu malam hari akhirnya dialirkan kembali; 7. Bahwa parallel dengan point 4, 5 dan 6 diatas, dimana Penggugat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari yang seharusnya memperoleh kenyamanan, terlebih lagi Penggugat yang sedang menjalankan usaha dagang pada obyek tersebut, akan tetapi atas adanya tindakan-tindakan yang dilakukan pihak Tergugat terhadap Pengggugat jelas telah mengakibatkan kerugian bagi Penggugat baik secara moril maupun materil, sehingga tepat kiranya atas tindakan-tindakan Tergugat tersebut dapat dikualifikasikan sebagai Perbuatan Melawan Hukum;

8. Bahwa guna menghindari gugatan ini menjadi sia-sia (illusoir), dimana pada saat perkara ini belum mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht) dikhawatirkan terjadi peralihan atas obyek yang diklaim milik Tergugat, mohon Majelis Hakim dalam perkara ini untuk meletakan sita jaminan (conservatoir beslagh) terhadap obyek tanah tersebut sesuai Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 436/Desa Mekarsaluyu;

9. Bahwa karena adanya dugaan keterlibatan Para Turut Tergugat atas terbitnya Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 436/Desa Mekarsaluyu tersebut, sehingga tepat kiranya Para Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh terhadap putusan perkara ini;

10. Bahwa gugatan ini diajukan Penggugat dengan didukung bukti-bukti dan saksi-saksi yang sah menurut hukum, maka Penggugat mohon agar putusan perkara ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij vooraad) sekalipun ada perlawanan, banding, kasasi maupun upaya hukum lainnya.

Berdasarkan kepada apa yang telah diuraikan diatas, maka dengan ini Penggugat mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, kiranya berkenan untuk memberikan putusan sebagai berikut:

DALAM PROVISI

Dengan melalui putusan sela mohon Majelis Hakim untuk memberikan putusan sebagai berikut:

(9)

Halaman 9 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

2. Memerintahkan kepada Tergugat agar tidak melakukan tindakan apapun yang sifatnya dapat merugikan Penggugat baik secara moril maupun materil yang dapat dikualifikasi main hakim sendiri (eigenrechting), seperti melakukan pembongkaran bangunan dan pengosongan tanah, termasuk penutupan saluran air kerumah Penggugat, sampai adanya putusan perkara ini yang mempunyai kekuatan hukum tetap (inkracht);

3. Memerintahkan kepada Tergugat untuk tetap memberikan akses jalan masuk ke tanah berikut bangunan diatasnya milik Penggugat yang layak seperti sedia kala.

DALAM POKOK PERKARA. PRIMAIR :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;

3. Menyatakan Penggugat sebagai pemilik yang sah atas tanah berikut bangunan diatasnya seluas lebih kurang 280 m2 (dua ratus delapan puluh meter persegi) dengan Persil No. 89.D.1I blok Cikutra, Kohir No.356, terletak di Desa Mekarsaluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, dengan batas-batas sebagai berikut:

Utara : Td. Soma ;

Timur : Td. Udin Supriatna; Selatan : Td. Agus ;

Barat : Td. Pentokan;

4. Menyatakan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.436/Desa Mekarsaluyu dan dokumen yang menjadi dasar terbitnya Serifikat Hak Guna Bangunan tersebut, tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum;

5. Menyatakan tanah yang menghubungkan dari Awiligar ke tanah berikut bangunan diatasnya milik Penggugat tetap merupakan tanah jalan desa yang menjadi fasilitas umum;

6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (conservatoir beslagh) atas tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 436/Desa Mekarsaluyu; 7. Menyatakan Para Turut Tergugat untuk tunduk dan patuh terhadap putusan

(10)

Halaman 10 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

8. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu (uitvoerbaar bij vooraad) sekalipun ada perlawanan, banding, kasasi, dan upaya hukum lainnya;

9. Menetapkan biaya perkara menurut hukum SUBSIDAIR.

Apabila Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang, bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut Tergugat, dalam sidang tanggal 01 Juni 2016 menyampaikan surat jawabannya secara tertulis yang isi selengkapnya sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI

PENGADILAN NEGERI KLAS IA BALE BANDUNG TIDAK BERWENANG MENGADILI PERKARA A QUO (ABSOLUTE COMPETENTIE)

1. Bahwa, dalil PENGGUGAT pada posita angka 4 (empat) yang pada pokoknya menyatakan : “bahwa....adalah pentokan jalan yang dahulu merupakan jalan yang menjadi fasilitas umum, sehingga atas bukti kepemilikan tersebut sangat meragukan dan mohon Majelis Hakim dalam perkara ini kiranya berkenan menyatakan bukti kepemilikan Tergugat sesuai Sertikat Hak Guna Bangunan No. 436/Desa Mekarsaluyu tersebut tidak sah dan mempunyai kekuatan hukum”;

2. Bahwa, kemudian PENGGUGAT dalam petitum angka 4 (empat) memohon putusan kepada Ketua Pengadilan Negeri Klas IA Bandung melalui yang mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili ini memutuskan : “ menyatakan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 436/Desa Mekarsaluyu dan Dokumen yang menjadi dasar terbitnya Sertifikat Hak Guna Bangunan tersebut, tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum”; 3. Bahwa, berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Pengadilan Negeri Klas IA Bale Bandung tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, karena mengenai penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 436/Desa Mekarsaluyu atas nama TERGUGAT adalah merupakan produk Pejabat Tata Usaha Negara/Keputusan Tata Usaha Negara;

Apabila timbul sengketa mengenai hal tersebut untuk memutuskannya adalah merupakan wewenang memeriksa, mengadili dan memutuskan dari Pengadilan Tata Usaha Negara sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka

(11)

Halaman 11 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

(9) dan (10) Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi :

Pasal 1 angka (9)

“Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bersifat konkret, individual, dan final yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata”;

Pasal 1 angka (10)

“Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku”; 4. Sehingga mengenai sah atau tidak sah, batal atau tidak batal, berlaku atau

tidak berlaku suatu Keputusan Tata Usaha Negara, serta keputusan Pemerintah tentang suatu tanah yang diambil alih oleh negara untuk kepentingan umum dan/atau apabila badan atau pejabat tata usaha negara tidak mengeluarkan keputusan, sedang hal itu menjadi kewajibannya, maka hal tersebut disamakan dengan keputusan tata usaha negara, bukanlah kewenangan Peradilan Umum melainkan kewenangan dari Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, serta Surat Ketua Muda Mahkamah Agung Republik Indonesia Urusan Lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara Nomor : 224/Td.TUN/X/1993 tertanggal 14-10-1993 perihal Juklak yang merumuskan dalam pelatihan ketrampilan Hakim Peradilan Tata Usaha Negara Tahap II Tahun 1993 yang ditujukan kepada Para Ketua Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dan Para Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh Indonesia;

5. Bahwa, berdasarkan uraian di atas gugatan PENGGUGAT sebagaimana terurai dalam surat gugatannya adalah jelas-jelas menjadi kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah diatur dalam Pasal 4 dan 57 Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 jo Undang-Undang Nomor 9

(12)

Halaman 12 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara;

Dengan demikian sudah cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menyatakan Pengadilan Negeri Klas IA Bale Bandung tidak berwenang untuk mengadili dalam perkara a quo;

GUGATAN PENGGUGAT KABUR (EXCEPTIO OBSCUUR LIBEL) DAN TIDAK JELAS.

6. Bahwa objek gugatan PENGGUGAT adalah kabur dan tidak jelas sehingga tidak memenuhi syarat formil, dimana gugatan PENGGUGAT tidak menguraikan Unsur-unsur Mengenai Perbuatan Melawan Hukum Sebagaimana Diatur Dalam Pasal 1365 KUHPerdata ;

Bahwa gugatan yang diajukan oleh PENGGUGAT adalah gugatan perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata, tetapi PENGGUGAT tidak merumuskan perbuatan terkait perbuatan melawan hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata. PENGGUGAT dalam gugatannya tidak dapat menjelaskan dan merumuskan unsur-unsur sesungguhnya perbuatan apa yang secara melawan hukum telah dilakukan oleh TERGUGAT sehingga menimbulkan kerugian bagi PENGGUGAT, bahkan kerugian yang didalilkan oleh PENGGUGAT tidak secara nyata dan tidak dirinci sehingga menimbulkan kekaburan ;

Dengan demikian sudah cukup alasan hukum bagi majelis hukum untuk menyatakan gugatan PENGGUGAT adalah kabur dan tidak jelas, sekaligus menolak seluruh gugatan atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima ;

PETITUM TIDAK DIDASARI POSITA.

7. Bahwa, pada bagian petitum DALAM PROVISI halaman 3 (tiga) surat gugatan PENGGUGAT, petitum tersebut tidak didasarkan pada alasan mendesak atau penting yang diuraikan dalam bagian posita, hal ini jelas tiap-tiap petitum DALAM PROVISI tidak ada positanya sehingga tidak memenuhi syarat formal surat gugatan;

8. Bahwa, selain itu petitum angka 5 (lima) yang berbunyi : “menyatakan tanah yang menghubungkan dari Awiligar ke tanah berikut bangunan diatasnya milik Penggugat tetap merupakan tanah jalan desa yang menjadi fasilitas umum”, tentunya harus ditolak pula, dikarenakan petitum tersebut tidak ada alasan hukumnya yang diuraikan pada bagian posita dan terlebih lagi

(13)

Halaman 13 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

petitum tersebut adalah petitum tambahan yang dituangkan dalam perbaikan surat gugatannya tertanggal 26 Mei 2016, hal ini jelas tidak diperbolehkan karena perbaikan gugatan tidak dibenarkan menambah petitum;

Dengan demikian sudah cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima ;

Bahwa berdasarkan uraian dan alasan-alasan hukum sebagaimana pada bagian DALAM EKSEPSI diatas, maka sudah cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim dalam perkara ini untuk menolak seluruh gugatan PENGGUGAT atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk verklaard);

DALAM POKOK PERKARA. DALAM KONPENSI:

1. Bahwa, seluruh dalil-dalil pada bagian DALAM EKSEPSI di atas adalah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan pada bagian DALAM POKOK PERKARA ini, sekaligus TERGUGAT menolak dengan tegas seluruh dalil gugatan PENGGUGAT, kecuali yang kebenarannya diakui secara tegas oleh TERGUGAT ;

2. Bahwa, TERGUGAT adalah pemilik sah atas bidang-bidang tanah yang terletak di Desa Mekar Saluyu Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung :

 Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 436/Desa Mekarsaluyu tertanggal 24 Oktober 1998, Surat Ukur tanggal 19 Agustus 1998 No. 16215/1998 seluas 457 meter persegi; dan

 Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 123/Desa Mekarsaluyu tertanggal 13 Agustus 1996, Gambar Situasi tanggal 29 Juli 1996 No. 9115/1996 seluas 295 meter persegi;

3. Bahwa, perlu dijelaskan kedudukan TERGUGAT adalah selaku pemilik terakhir yang sah atas kepemilikan tanah sebagaimana tersebut di atas, tentunya mempunyai hak untuk memanfaatkan tanah tersebut untuk dijadikan apapun termasuk kepentingan bisnis, sehingga TERGUGAT untuk melaksanakan bisnisnya di bidang properti telah menempuh prosedur hukum yang berlaku kepada Pemerintah Kabupaten Bandung ;

(14)

Halaman 14 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

4. Bahwa, benar pada point 3 (tiga) surat gugatan, hal ini sangat beralasan hukum TERGUGAT melaporkan PENGGUGAT ke Kepolisian setempat dikarenakan PENGGUGAT mendirikan bangunan atau menguasai tanah milik TERGUGAT tanpa ijin terlebih dahulu, bahkan telah diputus bersalah oleh Pengadilan Negeri Klas IA Bale Bandung Nomor : 05/Pid.R/2015/PN.Blb tanggal 20 Nopember 2015 yang amar putusannya berbunyi menyatakan bersalah terdakwa (PENGGUGAT) telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penguasaan Tanah Tanpa Hak;

5. Bahwa, tidak benar point 4 (empat), 5 (lima) dan 6 (enam) surat gugatan, dimana PENGGUGAT tidak tahu tentang pemasangan patok tanah, dimana pemasangan patok tanah sudah dilakukan sebelum adanya putusan pengadilan tersebut, bahkan setelah putusan Pengadilan Negeri Klas IA Bale Bandung Nomor : 05/Pid.R/2015/PN.Blb tanggal 20 Nopember 2015 telah dilakukan teguran kepada PENGGUGAT berupa pembongkaran terhadap bangunan-bangunan semi permanen yang didirikan tanpa ijin tersebut sekaligus melakukan pemasangan patok tanda batas tanah dimaksud oleh TURUT TERGUGAT I;

6. Bahwa, patok tanda batas yang dilakukan oleh TURUT TERGUGAT I atas permohonan TERGUGAT tentunya telah melalui tahapan proses dan prosedur hukum, dimana TURUT TERGUGAT I tentu telah mempelajari dan memeriksa dokumen bahkan SHGB atas nama TERGUGAT tentu diperiksa pula, sehingga patok tanda batas tersebut telah dipasang sesuai dengan dokumennya terutama pada bagian batas sebelah Barat milik tanah PENGGUGAT;

Pemasangan patok yang dilakukan oleh TURUT TERGUGAT I di sebelah barat tanah milik PENGGUGAT adalah sudah benar, karena berdasarkan tanda batas yang didalilkan PENGGUGAT pada angka (1) tertulis “sebelah Barat : Td. Pentokan” bukan tertulis “jalan”, dengan demikian adalah dalil yang sangat keliru apabila PENGGUGAT menafsirkan pentokan adalah jalan;

Dengan demikian hal, yang sangat tidak mungkin PENGGUGAT mengklaim tanahnya sebelah Barat sampai dengan jalan, dan terlebih lagi PENGGUGAT tidak mengetahui adanya pemasangan patok tersebut adalah hal yang mengada-ngada, karena berdasarkan kesaksian Sdr. Ir. DICKY TOHA, MT dan Sdr. YANA RISMAYADI, SH keduanya dibawah sumpah

(15)

Halaman 15 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

menerangkan pada saat pengukuran telah menemui PENGGUGAT dan PENGGUGAT juga menyaksikan pengukuran, hal ini terurai secara tegas dan jelas dalam Putusan Pengadilan Negeri Klas IA Bale Bandung Nomor : 05/Pid.R/2015/PN.Blb tanggal 20 Nopember 2015 ;

Selain hal tersebut, juga diakui secara tegas oleh PENGGUGAT bahwa pengukuran dan pemasangan patok tersebut dilakukan pada tanggal 16 Februri 2016 sebagaimana dalil gugatan, hal ini membuktikan PENGGUGAT mengetahui adanya pengukuran dan pemasangan patok oleh TURUT TERGUGAT I, dan tentunya TERGUGAT sangat beralasan hukum telah melakukan somasi kepada PENGGUGAT untuk segera membongkar bangunan yang berada di atas tanah milik TERGUGAT;

Demikian juga mengenai air, karena air tersebut dikelola oleh TERGUGAT dimana mata airnya berada di atas tanah milik TERGUGAT dan disalurkan ke rumah PENGGUGAT melalui pipa-pipa seluruhnya biaya TERGUGAT dan PENGGUGAT tidak dipungut biaya pemakaian air setiap bulannya oleh TERGUGAT. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian PENGGUGAT, sedangkan kepada penghuni komplek Dago Resort dikenakan biaya pemakaian air setiap bulannya ;

7. Bahwa, tindakan TERGUGAT sebagaimana terurai di atas, merupakan HAK TERGUGAT yang dijamin dan dilindungi oleh Negara dan Hukum, dimana TERGUGAT memiliki tanah tersebut melalui jual beli yang sah dan tanah tersebut sudah bersertifikat, karena itu jelas TERGUGAT adalah pembeli beritikad baik yang harus dilindungi hukum sebagaiman ditegaskan dalam ketentuan ;

- Pasal 1341 ayat (2) KUHPerdata, yang menyatakan : “hak-hak yang diperolehnya dengan itikad baik oleh orang-orang pihak ketiga atas barang-barang yang menjadi pokok perbuatan yang batal itu, dilindungi”; - Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tanggal 26 Desember 1958 Nomor :

251 K/Sip/1958 yang menyatakan : “pembeli yang telah bertindak dengan itikad baik harus dilindungi dan jual beli yang bersangkutan haruslah dianggap sah”;

- Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tanggal 12 Desember 1975 Nomor : 932 K/Sip/1973 yang menyatakan : “bahwa jual beli dilakukan dihadapan PPAT, sesuai dengah ketentuan Pasal 19 PP No. 10 Tahun 1961 melahirkan kewajaran untuk memberikan perlindungan hukum kepada

(16)

Halaman 16 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

pembeliannya, terlepas apakah penjualnya berhak untuk melakukan penjualan tanah yang bersangkutan”;

- Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tanggal 29 Maret 1980 Nomor : 1230 K/Sip/1980 yang menyatakan : “pembeli yang beritikad baik harus mendapat perlindungan hukum”;

8. Bahwa, tidak benar dalil angka 7 (tujuh) gugatan PENGGUGAT yang menyatakan tindakan TERGUGAT dikualifikasikan ke dalam perbuatan melawan hukum yang telah mengakibatkan kerugian moril maupun materil, maka dalil tersebut haruslah ditolak, karena :

 Sebagaimana diuraikan di atas tindakan TERGUGAT tersebut sangat beralasan hukum dan bukan merupakan perbuatan melawan hukum, tetapi justru PENGGUGAT-lah yang melakukan perbuatan melawan hukum dengan cara menguasai tanah dan mendirikan bangunan semi permanen tanpa ijin TERGUGAT dan telah dijatuhi hukuman pidana berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Klas IA Bale Bandung Nomor : 05/Pid.R/2015/PN.Blb tanggal 20 Nopember 2015 yang amar putusannya berbunyi: “menyatakan bersalah terdakwa (PENGGUGAT) telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penguasaan Tanah Tanpa Hak”;

 Selain itu, PENGGUGAT tidak mampu mengaktualkan kerugian moril dan materil sebagaimana dalil gugatan, sehingga unsur kerugian sebagaimana dalam perbuatan melawan hukum tidaklah dapat dibuktikan;

Berdasarkan hal tersebut, maka TERGUGAT dalam perkara a quo tidaklah dapat dikualifikasikan sebagai tindakan atau perbuatan melawan hukum yang menimbulkan kerugian sebagimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata, sehingga apa yang didalilkan oleh para PENGGUGAT dalam posita angka 7 adalah mengada-ada dan tidak berdasar hukum, sehingga haruslah ditolak;

9. Bahwa, permohonan sita jaminan yang dimohonkan oleh PENGGUGAT pada angka 8 (delapan) dalam perkara a quo bertentangan dengan ketentuan Pasal 227 ayat (1) HIR mensyaratkan bahwa sita jaminan hanya dimungkinkan jika adanya sangkaan yang beralasan bahwa sebelum putusan dijatuhkan atau dilaksanakan, tergugat mencari akal akan menggelapkan atau melarikan barang-barang. Karena tidak adanya indikasi

(17)

Halaman 17 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

TERGUGAT akan mengalihkan tanah dan tidak menguraikan batas-batas tanah yang jelas serta gugatan tersebut bukan masalah sengketa kepemilikan tanah, maka permohonan PENGGUGAT haruslah ditolak, hal ini ditegaskan Mahkamah Agung dalam salah satu putusannya menyatakan bahwa conservatoir beslag yang dimintakan bukan atas alasan-alasan yang disyaratkan dalam Pasal 227 ayat (1) HIR tidak dibenarkan (Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 8 Mei 1984 Nomor : 597 K/SIP/1983) dan SEMA RI No. 05 Tahun 1975 tanggal 1-12-1975 perihal sita jaminan;

10. Bahwa, permohonan PENGGUGAT agar putusan ini diputus dengan putusan serta merta jelas haruslah ditolak karena tidak memenuhi ketentuan Pasal 180 HIR, tidak ada urgensinya dan telah bertentangan dengan SEMA RI Nomor : 3 tahun 1979 tanggal 1 April 1979 jo. Nomor : 6 tahun 1975 tanggal 1 Desember 1975 perihal putusan serta merta (uit voerbaar bij vooraad);

11. Bahwa, dalil gugatan PENGGUGAT tidak berdasarkan hukum maka sudah cukup alasan hukum untuk ditolak seluruhnya atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima, sehingga sudah sepantasnya menghukum PENGGUGAT untuk membayar biaya dalam perkara a quo .

DALAM REKONPENSI .

12. Bahwa, dalil-dalil yang telah diuraikan pada bagian Konpensi dianggap dipergunakan kembali pada bagian Rekonpensi;

13. Bahwa, TERGUGAT KONPENSI dalam kedudukannya sekarang sebagai PENGGUGAT REKONPENSI, mengajukan Gugatan Balik terhadap PENGGUGAT KONPENSI dalam kedudukannya sekarang sebagai TERGUGAT REKONPENSI, demikian pula kedudukan TURUT TERGUGAT I KONPENSI, TURUT TERGUGAT II KONPENSI, dan TURUT TERGUGAT III KONPENSI masing-masing kedudukannya sekarang sebagai TURUT TERGUGAT I REKONPENSI, TURUT TERGUGAT II REKONPENSI, dan TURUT TERGUGAT III REKONPENSI;

14. Bahwa, PENGGUGAT REKONPENSI adalah pemilik sah atas bidang-bidang tanah :

- Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 436/Desa Mekarsaluyu tertanggal 24 Oktober 1998, Surat Ukur tanggal 19 Agustus 1998 No. 16215/1998 seluas 457 meter persegi; dan

(18)

Halaman 18 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

- Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 123/Desa Mekarsaluyu tertanggal 13 Agustus 1996, Gambar Situasi tanggal 29 Juli 1996 No. 9115/1996 seluas 295 meter persegi;

15. Bahwa, perlu dijelaskan kedudukan PENGGUGAT REKONPENSI adalah selaku pemilik terakhir atas kepemilikan tanah sebagaimana tersebut di atas, melalui jual beli yang sah dan tanah tersebut sudah bersertifikat, karena itu jelas PENGGUGAT REKONPENSI adalah pembeli beritikad baik yang harus dilindungi hukum sebagaimana ditegaskan dalam ketentuan : - Pasal 1341 ayat (2) KUHPerdata, yang menyatakan : “hak-hak yang

diperolehnya dengan itikad baik oleh orang-orang pihak ketiga atas barang-barang yang menjadi pokok perbuatan yang batal itu, dilindungi”; - Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tanggal 26 Desember 1958 Nomor :

251 K/Sip/1958 yang menyatakan : “pembeli yang telah bertindak dengan itikad baik harus dilindungi dan jual beli yang bersangkutan haruslah dianggap sah”;

- Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tanggal 12 Desember 1975 Nomor : 932 K/Sip/1973 yang menyatakan : “bahwa jual beli dilakukan dihadapan PPAT, sesuai dengah ketentuan Pasal 19 PP No. 10 Tahun 1961 melahirkan kewajaran untuk memberikan perlindungan hukum kepada pembeliannya, terlepas apakah penjualnya berhak untuk melakukan penjualan tanah yang bersangkutan”;

- Yurisprudensi Mahkamah Agung RI tanggal 29 Maret 1980 Nomor : 1230 K/Sip/1980 yang menyatakan : “pembeli yang beritikad baik harus mendapat perlindungan hukum”;

16. Bahwa, perlu dijelaskan pula kedudukan PENGGUGAT REKONPENSI adalah selaku pemilik terakhir yang sah atas kepemilikan tanah sebagaimana tersebut di atas, tentunya mempunyai hak untuk memanfaatkan tanah tersebut untuk dijadikan apapun termasuk kepentingan bisnis, sehingga PENGGUGAT REKONPENSI untuk melaksanakan bisnisnya di bidang properti telah menempuh prosedur hukum yang berlaku kepada Pemerintah Kabupaten Bandung;

17. Bahwa, ternyata TERGUGAT REKONPENSI telah melakukan aktifitas berupa menguasai sekaligus mendirikan bangunan-bangunan semi permanen di atas 2 (dua) bidang tanah milik PENGGUGAT REKONPENSI bahkan tanpa ijin terlebih dahulu kepada PENGGUGAT REKONPENSI

(19)

Halaman 19 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

untuk kepentingan usaha TERGUGAT REKONPENSI. Hal ini tentunya sangat bertentangan dengan hukum, sehingga PENGGUGAT REKONPENSI pernah menegur kepada TERGUGAT REKONPENSI untuk segera membongkar bangunan semi permanen tersebut, namun tidak dihiraukan oleh TERGUGAT REKONPENSI, bahkan selain itu PENGGUGAT REKONPENSI pernah melakukan pemagaran dibatas tanah-tanah antara tanah-tanah PENGGUGAT REKONPENSI dengan tanah-tanah TERGUGAT REKONPENSI sebagai tanda batas tanah, namun pagar tersebut hilang entah siapa yang membongkarnya;

18. Bahwa, kemudian PENGUGAT REKONPENSI melaporkan TERGUGAT REKONPENSI ke Kepolisian setempat, dikarenakan TERGUGAT REKONPENSI mendirikan bangunan-bangunan semi permanen dan menguasai di atas 2 (dua) bidang tanah milik PENGGUGAT REKONPENSI tanpa ijin terlebih dahulu;

19. Bahwa, pada saat penyidikan telah dilakukan rekonstruksi pengukuran dan tanda batas tanah berdasarkan kesaksian Sdr. Ir. DICKY TOHA, MT dan Sdr. YANA RISMAYADI, SH keduanya dibawah sumpah menerangkan pada saat pengukuran telah menemui TERGUGAT REKONPENSI dan TERGUGAT REKONPENSI juga menyaksikan rekonstruksi pengukuran, sebagaimana terurai secara tegas dan jelas dalam Putusan Pengadilan Negeri Klas IA Bale Bandung Nomor : 05/Pid.R/2015/PN.Blb tanggal 20 Nopember 2015, sehingga TERGUGAT REKONPENSI mengetahui tentang pengukuran dan pemasangan patok tanah;

20. Bahwa, rekonstruksi pengukuran dan pemasangan patok tanah dilakukan di atas dua bidang tanah milik PENGGUGAT REKONPENSI, yaitu Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 436/Desa Mekarsaluyu tertanggal 24 Oktober 1998, Surat Ukur tanggal 19 Agustus 1998 No. 16215/1998 seluas 457 meter persegi dan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 123/Desa Mekarsaluyu tertanggal 13 Agustus 1996, Gambar Situasi tanggal 29 Juli 1996 No. 9115/1996 seluas 295 meter persegi, terbukti di atas kedua bidang tanah tersebut terdapat 5 (lima) bangunan semi permanen yang dilakukan oleh TERGUGAT REKONPENSI ;

21. Bahwa, ternyata perbuatan TERGUGAT REKONPENSI telah diputus oleh Pengadilan Negeri Klas IA Bale Bandung Nomor: 05/Pid.R/2015/PN.Blb tanggal 20 Nopember 2015 yang amar putusannya berbunyi menyatakan bersalah terdakwa (PENGGUGAT) telah terbukti secara sah dan

(20)

Halaman 20 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penguasaan Tanah Tanpa Hak dan dipidana dengan pidana kurungan selama 1 (satu) bulan dengan masa percobaan 3 (tiga) bulan;

22. Bahwa, setelah TERGUGAT REKONPENSI dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana Penguasaan Tanah Tanpa Hak, maka PENGGUGAT REKONPENSI menindak lanjuti dengan melakukan teguran kepada TERGUGAT REKONPENSI untuk segera melakukan pembongkaran terhadap bangunan-bangunan semi permanen yang didirikan tanpa ijin tersebut sekaligus melakukan pemasangan patok tanda batas tanah dimaksud oleh TURUT TERGUGAT I;

Bahwa, patok tanda batas yang dilakukan oleh TURUT TERGUGAT I REKONPENSI atas permohonan PENGGUGAT REKONPENSI tentunya telah melalui tahapan proses dan prosedur hukum, dimana TURUT TERGUGAT I REKONPENSI tentu telah mempelajari dan memeriksa dokumen bahkan terhadap kedua SHGB atas nama PENGGUGAT REKONPENSI tentu diperiksa pula, sehingga patok tanda batas tersebut telah dipasang sesuai dengan dokumennya terutama pada bagian batas sebelah Barat milik tanah TERGUGAT REKONPENSI;

Pemasangan patok yang dilakukan oleh TURUT TERGUGAT I REKONPENSI di sebelah barat tanah milik TERGUGAT REKONPENSI adalah sudah benar, karena berdasarkan tanda batas yang didalilkan oleh TERGUGAT REKONPENSI pada angka (1) dalil gugatan tertulis “sebelah Barat : Td. Pentokan” bukan tertulis “jalan”, dengan demikian adalah dalil yang sangat keliru apabila PENGGUGAT menafsirkan pentokan adalah jalan;

Dengan demikian hal yang sangat tidak mungkin TERGUGAT REKONPENSI mengklaim tanahnya sebelah Barat sampai dengan batas jalan, melainkan tanah tersebut pada bagian sebelah Barat dimaksud adalah termasuk ke dalam tanah milik PENGGUGAT REKONPENSI berdasarkan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 436/Desa Mekarsaluyu tertanggal 24 Oktober 1998, Surat Ukur tanggal 19 Agustus 1998 No. 16215/1998 seluas 457 meter persegi, dan terlebih lagi jalan tersebut telah dialihkan ke bagian sebelah timur dari tanah milik TERGUGAT REKONPENSI;

Selain hal tersebut, juga diakui secara tegas oleh TERGUGAT REKONPENSI bahwa pengukuran dan pemasangan patok tersebut

(21)

Halaman 21 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

dilakukan pada tanggal 16 Februri 2016 sebagaimana dalil gugatan, hal ini membuktikan TERGUGAT REKONPENSI mengetahui adanya pengukuran dan pemasangan patok oleh TURUT TERGUGAT I REKONPENSI, dan dengan demikian tentunya PENGGUGAT REKONPENSI sangat beralasan hukum telah melakukan somasi kepada TERGUGAT REKONPENSI untuk segera membongkar bangunan-bangunan semi permanen yang berada di atas 2 (dua) bidang tanah milik PENGGUGAT REKONPENSI;

23. Bahwa, perbuatan TERGUGAT REKONPENSI telah diputus oleh Pengadilan Negeri Klas IA Bale Bandung Nomor : 05/Pid.R/2015/PN.Blb tanggal 20 Nopember 2015 yang amar putusannya berbunyi menyatakan bersalah terdakwa (PENGGUGAT) telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penguasaan Tanah Tanpa Hak dan dijatuhi pidana kurungan selama 1 (satu) bulan dengan masa percobaan 3 (tiga) bulan, serta terhadap teguran (somasi) yang dilakukan oleh PENGGUGAT REKONPENSI kepada TERGUGAT REKONPENSI untuk segera membongkar bangunan-bangunan semi permanen tidak pernah dilakukan oleh TERGUGAT REKONPENSI hingga gugatan ini diajukan, maka perbuatan TERGUGAT REKONPENSI dikualifikasikan ke dalam perbuatan melawan hukum yang telah mengakibatkan kerugian materil dan immateril sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata; 24. Bahwa, berdasarkan arrest Hograad tahun 1919 dalam perkara antara

Lindenbaum Vs. Cohen, dimana putusan tersebut dianggap sebagai tonggak perkembangan pemahaman mengenai Perbuatan Melawan Hukum, suatu perbuatan dikatakan melawan hukum jika memenuhi salah satu syarat yaitu : - Perbuatan tersebut bertentangan dengan kewajiban hukum si pembuat; - Perbuatan tersebut bertentangan dengan hak subjektif orang lain; - Perbuatan tersebut bertentangan dengan kesusilaan;

- Perbuatan tersebut bertentangan dengan tata pergaulan yang baik dalam masyarakat.

Dengan demikian, perbuatan TERGUGAT REKONVENSI tersebut merupakan kategori Perbuatan Melawan Hukum karena memenuhi syarat alternatif yaitu, Bertentangan dengan hak subjektif PENGGUGAT REKONVENSI yang terhambat hak-nya untuk melakukan pembangunan diatas tanah milik sendiri berdasarkan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 436/Desa Mekarsaluyu tertanggal 24 Oktober 1998, Surat Ukur tanggal 19

(22)

Halaman 22 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

Agustus 1998 No. 16215/1998 seluas 457 meter persegi dan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 123/Desa Mekarsaluyu tertanggal 13 Agustus 1996, Gambar Situasi tanggal 29 Juli 1996 No. 9115/1996 seluas 295 meter persegi;

25. Bahwa, hak kepemilikan atas tanah merupakan hubungan hukum kepemilikan secara hakiki diakui keberadaannya, dijunjung tinggi dan dihormati. Hak milik merupakan hak asasi manusia yang harus dihormati dan suatu keharusan lah bagi negara untuk melindungi, memelihara dan menjaga hak kepemilikan warga negaranya. Hak kepemilikan ini selanjutnya masuk dalam konstitusi yang mendapatkan perlindungan hukum sebagaimana tercantum dalam Pasal 28G dan 28H Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang mana implementasi dari jaminan perlindungan hukum terhadap hak kepemilikan yang berkaitan dengan tanah oleh Negara selanjutnya dijabarkan kedalam Undang-Undang Pokok Agraria;

26. Bahwa, dengan Perbuatan Melawan Hukum yang dilakukan oleh TERGUGAT REKONVENSI telah menimbulkan kerugian baik secara materiil maupun immateriil, adapun kerugian materiil dimaksud adalah dengan TERGUGAT REKONPENSI mengusai tanah dan mendirikan bangunan-bangunan semi permanen di atas kedua bidang tanah milik PENGGUGAT REKONPENSI untuk kepentingan usahanya, dimana usaha tersebut berlangsung sejak tahun 1999 hingga gugatan ini diajukan, apabila kedua bidang tanah tersebut seluas 752 m2 disewakan sebesar Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) permeter persegi setiap bulannya tentu ada suatu keuntungan yang seharusnya diperoleh PENGGUGAT REKONPENSI menjadi hilang, sehingga PENGGUGAT REKONPENSI menggugat TERGUGAT REKONPENSI untuk membayar kerugian materil yang diderita oleh PENGGUGAT REKONPENSI akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh TERGUGAT REKONPENSI adalah sebesar Rp. 7.670.400.000,00 (tujuh miliar enam ratus tujuh puluh juta empat ratus ribu rupiah), dengan perincian sebagai berikut :

 Jumlah luas tanah 752 m2 X Rp 50.000,00 = Rp 37.600.000,00 setiap bulan, dalam satu tahun diperoleh Rp. 37.600.000,00 X 12 bulan = Rp. 451.200.000,00 setiap tahunnya;

 Sewa dari tahun 1999 hingga gugatan diajukan diperoleh masa selama 17 tahun, total kerugian 17 tahun X Rp. 451.200.000,00 = Rp.

(23)

Halaman 23 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

7.670.400.000,00 (tujuh miliar enam ratus tujuh puluh juta empat ratus ribu rupiah);

Dengan demikian, sudah cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini untuk menghukum TERGUGAT REKONPENSI membayar kerugian materil kepada PENGGUGAT REKONPENSI sebesar Rp. 7.670.400.000,00 (tujuh miliar enam ratus tujuh puluh juta empat ratus ribu rupiah) secara tunai dan seketika terhitung sejak putusan ini diucapkan pada tingkat pertama sampai dengan dilaksanakannya putusan ini;

27. Bahwa, adapun kerugian immateriil yang diderita oleh PENGGUGAT REKONVENSI, yaitu tercemarnya nama baik di mata orang lain baik itu dalam keluarga, teman-teman, para konsumen dan penghuni komplek Dago Resort ataupun relasi bisnis akibat perbuatan TERGUGAT REKONPENSI yang selalu mengganggu ketentraman komplek Dago Resort, selain daripada itu juga hilangnya waktu, tenaga, terkurasnya pikiran dan konsentrasi dalam melakukan pekerjaan/kegiatan akibat perkara ini, dimana kerugian immateriil tersebut sebenarnya tidak dapat dinilai dengan uang akan tetapi berdasarkan rasa keadilan dan kepatutan maka sudah sepantasnya apabila kerugian immateriil tersebut dibebankan kepada TERGUGAT REKONVENSI untuk membayar kerugian immateril kepada PENGGUGAT REKONPENSI sebesar Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar) rupiah secara tunai dan seketika terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap;

28. Bahwa, untuk menghindari TERGUGAT REKONPENSI membayar kerugian materil dan immateril dalam perkara ini dan agar Gugatan Rekonvensi ini tidak sia-sia belaka (illusoir), maka PENGGUGAT REKONVENSI mohon kepada yang terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk terlebih dahulu meletakan Sita Jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap sebidang tanah dan bangunan rumah tinggal yang berada di atasnya milik TERGUGAT REKONPENSI seluas lebih kurang 280 m2 dengan Persil No. 89.D.II Blok Cikutra Kohir No. 356 terletak di Desa Mekarsaluyu Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung dengan batas-batas :

- Sebelah Utara : Td. Soma

(24)

Halaman 24 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

- Sebelah Selatan : Td. Agus - Sebelah Barat : Td. Pentokan

Berdasarkan Akta Jual Beli No. 39/Cimenyan/VI/1991 tanggal 4 Juni 1991 yang dibuat oleh Drs. Yan Fachrudin. S selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah di Wilayah Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung;

29. Bahwa, selain membayar kerugian materil dan immateril, tentunya sebagaimana tindak lanjut dari teguran yang pernah dilakukan oleh PENGGUGAT REKONPENSI kepada TERGUGAT REKONPENSI, dimana TERGUGAT REKONPENSI sudah secara hukum menguasai dan mendirikan bangunan-bangunan semi permanen tanpa hak sebagaimana terurai dalam Putusan Pengadilan Negeri Klas IA Bale Bandung Nomor : 05/Pid.R/2015/PN.Blb tanggal 20 Nopember 2015 yang amar putusannya berbunyi menyatakan bersalah terdakwa (PENGGUGAT) telah terbukti secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penguasaan Tanah Tanpa Hak dan dijatuhi pidana kurungan selama 1 (satu) bulan dengan masa percobaan 3 (tiga) bulan, maka sudah cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini menghukum TERGUGAT REKONPENSI untuk membongkar bangunan-bangunan semi permanen yang berdiri diatas kedua bidang tanah milik PENGGUGAT REKONPENSI berdasarkan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 436/Desa Mekarsaluyu tertanggal 24 Oktober 1998, Surat Ukur tanggal 19 Agustus 1998 No. 16215/1998 seluas 457 meter persegi dan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 123/Desa Mekarsaluyu tertanggal 13 Agustus 1996, Gambar Situasi tanggal 29 Juli 1996 No. 9115/1996 seluas 295 meter persegi dan mengosongkannya terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap;

30. Bahwa, untuk menjamin kepastian dilaksanakannya pembongkaran bangunan-bangunan semi permanen yang berdiri di atas kedua bidang tanah milik PENGGUGAT REKONPENSI berdasarkan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 436/Desa Mekarsaluyu tertanggal 24 Oktober 1998, Surat Ukur tanggal 19 Agustus 1998 No. 16215/1998 seluas 457 meter persegi dan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 123/Desa Mekarsaluyu tertanggal 13 Agustus 1996, Gambar Situasi tanggal 29 Juli 1996 No. 9115/1996 seluas 295 meter persegi dan mengosongkannya, maka sudah cukup alasan hukum bagi Mejelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara ini menghukum TERGUGAT REKONVENSI untuk membayar uang

(25)

Halaman 25 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

paksa (Dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,00(satu juta rupiah) secara tunai dan sekaligus untuk setiap hari keterlambatan pemenuhan pelaksanaan pembongkaran bangunan-bangunan semi permanen dan pengosongannya; 31. Bahwa, demi kepastian hukum mengenai batas-batas tanah masing-masing

pihak dalam perkara ini, sudah sepantasnya dan cukup alasan hukum bagi Majelis Hakim yang memeeriksa dan memutus perkara ini memerintahkan kepada PENGGUGAT REKONPENSI untuk melakukan pemasangan tanda batas tanah berdasarkan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 436/Desa Mekarsaluyu tertanggal 24 Oktober 1998, Surat Ukur tanggal 19 Agustus 1998 No. 16215/1998 seluas 457 meter persegi dan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 123/Desa Mekarsaluyu tertanggal 13 Agustus 1996, Gambar Situasi tanggal 29 Juli 1996 No. 9115/1996 seluas 295 meter persegi berupa pagar tembok terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap;

32. Bahwa, demi terjaminnya keadilan dan kepastian hukum, serta didasarkan pada bukti-bukti yang sulit dibantah kebenarannya, maka mohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menjatuhkan putusan yang dapat dijalankan terlebih dahulu (uit voorbaar bij vooraad), meskipun ada upaya banding, kasasi, ataupun verzet;

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI :

33. Bahwa, segala biaya yang timbul sebagai akibat dari perkara ini ditanggung atau dibebankan kepada TERGUGAT REKONVENSI (PENGGUGAT KONPENSI);

Berdasarkan uraian-uraian dan penjelasan-penjelasan hukum sebagaimana yang telah TERGUGAT KONPENSI/PENGGUGAT REKONPENSI jelaskan di atas, maka dengan ini TERGUGAT KONPENSI/PENGGUGAT REKONPENSI mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Klas IA Bale Bandung yang memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memberikan Putusan yang amarnya sebagai berikut:

DALAM EKSEPSI

1. Menerima Eksepsi TERGUGAT untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Pengadilan Negeri Klas I A Bandung tidak berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini (absolute competentie);

3. Menyatakan Gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima (Niet Onvankelijk verklaard);

(26)

Halaman 26 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

DALAM POKOK PERKARA. DALAM KONPENSI.

1. Menerima Jawaban TERGUGAT seluruhnya; 2. Menolak Gugatan PENGGUGAT seluruhnya;

DALAM REKONPENSI.

1. Menerima dan mengabulkan Gugatan PENGGUGAT REKONPENSI untuk seluruhnya;

2. Menyatakan PENGGUGAT REKONPENSI adalah pemilik sah atas bidang-bidang tanah :

 Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 436/Desa Mekarsaluyu tertanggal 24 Oktober 1998, Surat Ukur tanggal 19 Agustus 1998 No. 16215/1998 seluas 457 meter persegi;

 Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 123/Desa Mekarsaluyu tertanggal 13 Agustus 1996, Gambar Situasi tanggal 29 Juli 1996 No. 9115/1996 seluas 295 meter persegi;

3. Menyatakan TERGUGAT REKONPENSI telah bersalah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;

4. Menghukum TERGUGAT REKONVENSI untuk membayar kerugian materiil sebesar Rp. 7.670.400.000,00 (tujuh miliar enam ratus tujuh puluh juta empat ratus ribu rupiah), dengan perincian sebagai berikut :

- Jumlah luas tanah 752 m2 X Rp 50.000,00 = Rp 37.600.000,00 setiap bulan, dalam satu tahu diperoleh Rp. 37.600.000,00 X 12 bulan = Rp. 451.200.000,00 setiap tahun;

- Sewa dari tahun 1999 hingga gugatan diajukan diperoleh masa selama 17 tahun, total kerugian 17 tahun X Rp. 451.200.000,00 = Rp. 7.670.400.000,00 (tujuh miliar enam ratus tujuh puluh juta empat ratus ribu rupiah);

kepada PENGGUGAT REKONPENSI secara tunai dan seketika terhitung sejak putusan ini diucapkan pada tingkat pertama sampai dengan dilaksanakannya putusan ini;

5. Menghukum TERGUGAT REKONPENSI untuk membayar kerugian immateriil sebesar Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) secara

(27)

Halaman 27 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

tunai dan sekaligus kepada PENGGUGAT REKONPENSI terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap;

6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan (Conservatoir Beslag) terhadap sebidang tanah dan bangunan rumah tinggal yang berada di atasnya milik TERGUGAT REKONPENSI seluas lebih kurang 280 m2 dengan Persil No. 89.D.II Blok Cikutra Kohir No. 356 terletak di Desa Mekarsaluyu Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung dengan batas-batas:

- Sebelah Utara : Td. Soma

- Sebelah Timur : Td. Udin Supriyatna - Sebelah Selatan : Td. Agus

- Sebelah Barat : Td. Pentokan

Berdasarkan Akta Jual Beli No. 39/Cimenyan/VI/1991 tanggal 4 Juni 1991 yang dibuat oleh Drs. Yan Fachrudin. S selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah di Wilayah Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung;

7. Menghukum TERGUGAT REKONPENSI untuk membongkar bangunan-bangunan semi permanen yang berdiri diatas kedua bidang tanah milik PENGGUGAT REKONPENSI berdasarkan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 436/Desa Mekarsaluyu tertanggal 24 Oktober 1998, Surat Ukur tanggal 19 Agustus 1998 No. 16215/1998 seluas 457 meter persegi dan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 123/Desa Mekarsaluyu tertanggal 13 Agustus 1996, Gambar Situasi tanggal 29 Juli 1996 No. 9115/1996 seluas 295 meter persegi dan mengosongkannya terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap;

8. Menghukum TERGUGAT REKONVENSI untuk membayar uang paksa (Dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) secara tunai dan sekaligus untuk setiap hari keterlambatan pemenuhan pelaksanaan pada petitum angka 7 (tujuh) diatas;

9. Memerintahkan kepada PENGGUGAT REKONPENSI untuk melakukan pemasangan tanda batas tanah berdasarkan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 436/Desa Mekarsaluyu tertanggal 24 Oktober 1998, Surat Ukur tanggal 19 Agustus 1998 No. 16215/1998 seluas 457 meter persegi dan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 123/Desa Mekarsaluyu tertanggal 13 Agustus 1996, Gambar Situasi tanggal 29 Juli 1996 No. 9115/1996 seluas 295 meter persegi, berupa pagar tembok terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap;

(28)

Halaman 28 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

10. Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu (uit

voorbaar bij vooraad) meskipun ada upaya banding, kasasi, ataupun

verzet;

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI.

Menghukum PENGGUGAT KONPENSI/TERGUGAT REKONPENSI membayar seluruh biaya perkara;

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et bono). Atas perkenan Majelis Hakim diucapkan terima kasih.

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas, dalam sidang tanggal 8 Juni 2016 Turut Tergugat I menyampaikan surat jawabannya secara tertulis yang isi selengkapnya sebagai berikut :

DALAM EKSEPSI .

1. Bahwa, Turut Tergugat I menolak dengan tegas dan nyata seluruh dalil-dalil Penggugat kecuali terhadap hal-hal yang diakui secara tegas dan nyata demi kepentingan Turut Tergugat II.

2. Mengenai gugatan kabur dan tidak jelas (Obscuure Libel).

Bahwa Turut Tergugat I menolak gugatan Penggugat, dengan alasan hukum bahwa obyek perkara aquo tersebut masih berupa milik adat ( Hanya Mencantumkan No. persil dan kohir ) dan belum sertipikat hanya baru Akta Jual Beli No. 39/Cimenyan/VI/1991 yang dibuat oleh Drs. Yan Fachrudin. S, selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah di Wilayah Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung sehingga dikantor kami tidak terdapat data mengenai Obyek Perkara Aquo.

Bahwa Turut Tergugat I menyatakan untuk dikeluarkan dari pihak dalam perkara No. 47/PDT.G/2016/PN.Blb di Pengadilan Negeri Bale Bandung, sehubungan dengan hal tersebut diatas . Oleh karena itu sudah selayaknya Majelis Hakim untuk menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard).

DALAM POKOK PERKARA.

1. Bahwa, segala apa yang didalilkan dalam bagian eksepsi merupakan satu kesatuan dengan bagian pokok perkaranya, sehingga apa yang telah didalilkan dalam bagian eksepsi berlaku mutatis mutandis dan mohon dianggap telah didalilkan dalam bagian pokok perkaranya.

(29)

Halaman 29 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

2. Bahwa, Turut Tergugat I menolak seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat terhadap Turut Tergugat I kecuali yang secara tegas diakui kebenarannya dan menguntungkan Turut Tergugat I.

3. Bahwa Turut Tergugat I menolak gugatan Penggugat dengan alasan hukum bahwa tidak ada tindakan Turut Tergugat I yang telah melakukan perbuatan melawan hukum dikarenakan Turut Tergugat I dalam menerbitkan setiap sertipikat pada dasarnya hanya melakukan tindakan administratif sesuai dengan tugas pokok serta fungsi dari Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang dibentuk dalam rangka melaksanakan Fungsi Pelayanan Publik di Bidang Pertanahan, sehingga sertipikat yang diterbitkan akan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memenuhi Asas- asas Umum Pemerintahan Yang baik . Oleh karena itu sudah selayaknya Majelis Hakim untuk menolak gugatan Penggugat seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard).

4. Bahwa Turut Tergugat I dalam menerbitkan Sertipikat telah sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku yaitu Undang - undang No.5 Tahun 1960 tentang Ketentuan Dasar Pokok pokok Agraria, Undang -undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan, Peraturan pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang pendaftaran tanah, Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertanahan Nasional No.3 Tahun 1997 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1997 dan peraturan pelaksanaan lainnya.

Atas dasar uraian tersebut diatas, mohon kiranya Majelis Hakim yang mengadili perkara ini berkenan memutus :

Dalam Eksepsi :

Menerima eksepsi Turut Tergugat I untuk seluruhnya; Dalam Pokok Perkara:

1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet ontvankelijk verJclard);

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini;

(30)

Halaman 30 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya ( ex aequo et bono ).

Menimbang, bahwa atas gugatan tersebut Pengadilan Negeri Bale Bandung telah menjatuhkan putusan tanggal 17 Oktober 2016 Nomor 47/Pdt.G/2016/PN.Blb. yang amarnya berbunyi sebagai berikut :

A. DALAM PROVISI

- Menolak gugatan Provisi Penggugat; B. DALAM KONPENSI

I. DALAM EKSEPSI

- Menolak eksepsi Tergugat dan Turut Tergugat I untuk seluruhnya; II. DALAM POKOK PERKARA

- Menolak gugatan penggugat untuk seluruhnya; C. DALAM REKONPENSI

1. Mengabulkan gugatan rekonpensi untuk sebagian;

2. Menyatakan PENGGUGAT REKONPENSI adalah pemilik sah atas bidang-bidang tanah :

- Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 436/Desa Mekarsaluyu tertanggal 24 Oktober 1998, Surat Ukur tanggal 19 Agustus 1998 No. 16215/1998 seluas 457 meter persegi;

- Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 123/Desa Mekarsaluyu tertanggal 13 Agustus 1996, Gambar Situasi tanggal 29 Juli 1996 No. 9115/1996 seluas 295 meter persegi;

3. Menyatakan TERGUGAT REKONPENSI telah bersalah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;

4. Menghukum TERGUGAT REKONVENSI untuk membayar kerugian materiil sebesar Rp. 1.737.060.000,00 (satu milyar tujuh ratus tiga puluh tujuh juta enam puluh ribu rupiah), kepada PENGGUGAT REKONPENSI secara tunai dan seketika terhitung sejak putusan ini berkekuatan hukum tetap;

5. Menghukum TERGUGAT REKONPENSI untuk membongkar bangunan-bangunan semi permanen yang berdiri diatas kedua bidang tanah milik PENGGUGAT REKONPENSI berdasarkan Sertipikat Hak Guna

(31)

Halaman 31 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

Bangunan Nomor 436/Desa Mekarsaluyu tertanggal 24 Oktober 1998, Surat Ukur tanggal 19 Agustus 1998 No. 16215/1998 seluas 457 meter persegi dan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 123/Desa Mekarsaluyu tertanggal 13 Agustus 1996, Gambar Situasi tanggal 29 Juli 1996 No. 9115/1996 seluas 295 meter persegi dan mengosongkannya terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap;

6. Menghukum TERGUGAT REKONVENSI untuk membayar uang paksa (Dwangsom) sebesar Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah) secara tunai dan sekaligus untuk setiap hari keterlambatan pemenuhan pelaksanaan pada petitum gugatan Penggugat dR point 7 (tujuh);

7. Memerintahkan kepada PENGGUGAT REKONPENSI untuk melakukan pemasangan tanda batas tanah berdasarkan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 436/Desa Mekarsaluyu tertanggal 24 Oktober 1998, Surat Ukur tanggal 19 Agustus 1998 No. 16215/1998 seluas 457 meter persegi dan Sertipikat Hak Guna Bangunan Nomor 123/Desa Mekarsaluyu tertanggal 13 Agustus 1996, Gambar Situasi tanggal 29 Juli 1996 No. 9115/1996 seluas 295 meter persegi, berupa pagar tembok terhitung sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap;

8. Menolak gugatan PENGGUGAT REKONPENSI untuk selain dan selebihnya;

D. DALAM KONPENSI DAN DALAM REKONPENSI

- Menghukum Penggugat dalam Konpensi / Tergugat dalam rekonpensi untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp.4.982.000,-(empat juta Sembilan ratus delapan puluh dua ribu rupiah);

Menimbang, bahwa berdasarkan Surat Pemberitahuan Isi Putusan masing-masing Nomor 47/Pdt.G/2016/PN.Blb. telah diberitahukan Isi Putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung tanggal 17 Oktober 2016, Nomor 47/Pdt.G/2016/PN.Blb., kepada Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III masing-masing pada tanggal 7 November 2016;

Menimbang, bahwa dari Akta Pernyataan Permohonan Banding Nomor 44/Pdt.BD/2016/PN.Blb. jo. Nomor 47/Pdt.G/2016/PN.Blb. tanggal 26 Oktober 2016, yang dibuat oleh Dr. H. Asep Dedi Suwasta, S.H., M.M. Panitera Pengadilan Negeri Bale Bandung yang menerangkan bahwa Penggugat telah

(32)

Halaman 32 dari 37halaman dari Putusan Nomor 114/PDT/2017/PT.BDG

menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Bale Bandung tanggal 17 Oktober 2016 Nomor 47/Pdt.G/2016/PN.Blb. dan permohonan banding tersebut, telah diberitahukan kepada Terbanding semula Tergugat serta kepada Turut Terbanding I, II dan Turut Terbanding III semula Turut Tergugat I, II danTurut Tergugat III masing-masing pada tanggal 7 November 2016;

Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat telah mengajukan memori banding tertanggal 3 November 2016 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bale Bandung tanggal 8 November 2016, memori banding tersebut telah diberitahukan kepada :

1. Terbanding semula Tergugat dan Turut Terbanding II dan Turut Terbanding III semula Turut Tergugat II dan Turut Tergugat III masing-masing tanggal 24 November 2016;

2. Turut Terbanding I semula Turut Tergugat I pada tanggal 18 November 2016;

Menimbang, bahwa terhadap memori banding dari Pembanding semula Penggugat, Kuasa Hukum Terbanding semula Tergugat telah mengajukan kontra memori banding tertanggal 3 Januari 2017 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bale Bandung pada tanggal 4 Januari 2017, kontra memori banding tersebut telah diberitahukan kepada Pembanding semula Penggugat pada tanggal 24Februari 2017;

Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Bale Bandung telah memberitahukan kepada Terbanding semula Tergugat, Turut Terbanding I, II dan Turut Terbanding III semula Turut Tergugat I, II dan Turut Tergugat III masing-masing pada tanggal 7 November 2016 serta kepada Pembanding semula Penggugat pada tanggal 8 November 2016, untuk diberi kesempatan mempelajari berkas perkara dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari setelah diterimanya pemberitahuan ini, sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi untuk pemeriksaan pada tingkat banding;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula Penggugat, telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta syarat-syarat ditentukan dalam Undang-undang, oleh karenanya permohonan banding tersebut dapat diterima ; ---

Menimbang, bahwa Pembanding semula Penggugat telah mengajukan memori banding tertanggal 3 November 2016 yang diterima di Kepaniteraan

Referensi

Dokumen terkait

monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebutb

1 Rehabilitasi Sedang/ Berat Saluran Drainase/Gorong- Gorong Wilayah Kecamatan Prabumulih Timur. Rehabilitasi Sedang/ Berat Saluran Drainase/Gorong-Gorong Wilayah Kecamatan

Merupakan kegiatan operasional yang mempergunakan peralatan produksi yang disusun dan diatus sedemikian rupa, yang dapat dimanfaatkan untuk secara fleksible untuk

• Pengeluaran kas untuk pembayaran biaya • Pembayaran angsuran atau pelunasan utang • Penarikan kembali saham yang beredar. • Pembelian saham atau aktiva

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada guru BK atau psikolog dan guru agama untuk mendapatkan keterangan

[r]

The students’ success in mathematics exam, in the Linear function unit, was evaluated in two groups of 7 th grade students of the primary school Josip Juraj Strossmayer in

Muhammadiyah agar masyarakat bisa masuk dan bisa mengikuti ajaranya tetapi ajaran yang di pakai sudah seperti Muhammadiyah Tokoh yang membawa saat itu Kyai Muhammad