• Tidak ada hasil yang ditemukan

P U T U S A N NOMOR:70/Pdt.G/2012/PA.Msa BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Marisa yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P U T U S A N NOMOR:70/Pdt.G/2012/PA.Msa BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Marisa yang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

NOMOR:70/Pdt.G/2012/PA.Msa BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Marisa yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama menjatuhkan putusan atas perkara cerai gugat yang diajukan oleh:

---, umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan tidak ada, bertempat tinggal di ---, selanjutnya disebut Penggugat;

M e l a w a n :

---, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan petani, bertempat tinggal di Dusun Bakiah Timur, Desa ---, selanjutnya disebut Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca semua surat yang berhubungan dengan perkara ini;

Telah mendengar keterangan Penggugat, Tergugat dan saksi-saksi dari Penggugat di persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Penggugat di dalam surat gugatannya tertanggal 05 November 2012 dan telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Marisa di bawah Register Nomor: 70/Pdt.G/2012/PA.Msa, tanggal 05 November 2012 telah mengemukakan permasalahan sebagai berikut:

1. Bahwa pada tanggal 09 Oktober 1994, Penggugat dan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan --- (sebagaimana Kutipan Akta Nikah Nomor: 52/84/VII/1995, tanggal 30 Juli 1995);

2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat di ---, selama 15 tahun kemudian pindah di rumah kakak Tergugat di Desa ---. Selama pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup rukun dan telah dikaruniai 3 orang anak masing-masing bernama:

- Lk. ---, umur 15 tahun - Pr. ---, umur 11 tahun

(2)

- Pr. ---, umur 4 tahun, 9 bulan, saat ini anak-anak tersebut berada dalam asuhan dan pemeliharaan Tergugat;

3. Bahwa kurang lebih sejak tahun 2011 antara Penggugat dan Tergugat terus- menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga disebabkan antara lain :

a. Tergugat sering minum minuman keras hingga mabuk dan pulang larut malam ketika Penggugat meminta kepada Tergugat untuk tidak melakukan hal tersebut Tergugat berbalik marah bahkan memukul Penggugat;

b. Perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat sudah berulang kali terjadi dengan penyebab yang sama dan puncaknya pada tanggal 31 Maret 2012 Penggugat pergi meninggalkan tempat kediaman bersama dan tinggal di rumah orang tua Penggugat di Dusun ---, sejak itu pula tidak ada nafkah lahir maupun batin kepada Tergugat dan tidak ada sesuatu pemberian apapun yang dapat digunakan sebagai Pengganti nafkah;

4. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini;

Berdasarkan alasan atau dalil-dalil di atas, Penggugat bermohon kepada Ketua Pengadilan Agama Marisa cq. Majelis Hakim Pengadilan Agama Marisa berkenan menerima, memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya sebagai berikut :

Primer :

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan Talak satu bain sughra dari Tergugat, --- terhadap Penggugat, ---;

3. Membebankan semua biaya dalam perkara ini, sesuai ketentuan hukum yang berlaku;

Subsider:

Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan seadil-adilnya. Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan Penggugat dan Tergugat telah hadir sendiri menghadap di persidangan, selanjutnya Tergugat tidak pernah hadir di persidangan dan tidak menyuruh orang lain sebagai wakilnya, walaupun telah diberitahu pada persidangan terdahulu dan telah dipanggil secara resmi dan patut dan ternyata ketidakhadirannya tidak beralasan hukum;

(3)

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha semaksimal mungkin mendamaikan antara Penggugat dan Tergugat di persidangan agar kembali rukun seperti sediakala, akan tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah menunjuk RIFA’I, S.Ag., S.H. Hakim Mediator untuk melakukan mediasi, kemudian Hakim Mediator tersebut telah melakukan mediasi, namun upaya mediasi tersebut juga tidak membuahkan hasil;

Menimbang, bahwa oleh karena upaya damai tidak berhasil, maka sidang dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan Penggugat, di dalam pembacaan surat gugatan Penggugat, yang isi dan maksudnya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Menimbang, terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan jawaban tertulis yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Tergugat membantah sejak tahun 2011 antara Penggugat dan Tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran, yang benar adalah sejak tahun 2012 antara Penggugat dan Tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran;

- Bahwa Tergugat membantah memukul Penggugat, justru Penggugat yang memukul Tergugat;

- Selainnya Tergugat mengakui dan membenarkan gugatan Penggugat;

Menimbang, bahwa terhadap jawaban lisan Tergugat tersebut, Penggugat menyatakan tetap mempertahankan maksud dan isi gugatannya semula;

Menimbang, bahwa Penggugat untuk membuktikan pernikahannya dengan Tergugat, telah mengajukan alat bukti tertulis berupa Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor 52/84/VII/1995, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Paguat, tanggal 30 Juli 1995, dengan bermeterai cukup dan telah berstempel pos serta telah dilegalisir di Pengadilan Agama, setelah diperiksa dan dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai dan cocok dengan aslinya, selanjutnya diberi tanda P;

Menimbang, bahwa selain alat bukti tersebut Penggugat mengajukan dua orang saksi masing-masing bernama:

1. ---, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak ada, bertempat tinggal di ---, di bawah sumpahnya secara terpisah memberikan keterangan sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi kakak kandung Penggugat;

(4)

- Bahwa saksi mengetahui sejak anak pertama lahir, antara Penggugat dan Tergugat mulai terjadi perselisihan dan pertengkaran;

- Bahwa saksi mengetahui penyebab pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat adalah karena Tergugat sering minum minuman keras, saksi melihat langsung karena saksi pernah tinggal serumah dengan Penggugat dan Tergugat di rumah orang tua Penggugat;

- Bahwa saksi mengetahui sejak lima bulan yang lalu antara Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal, Penggugat tinggal di rumah orang tua Penggugat di Paguat sedangkan Tergugat tinggal di rumah orang tua Tergugat;

- Bahwa saksi sejak berpisah dengan Penggugat, Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat;

- Bahwa saksi mengetahui sejak berpisah tempat tinggal Penggugat dan Tergugat tidak pernah saling mengunjungi;

- Bahwa saksi mengetahui pihak keluarga telah berusaha mendamaikan Penggugat dan Tergugat akan tetapi tidak berhasil;

2. ---, umur 30 tahun, agama Islam, pekerjaan tidak ada, bertempat tinggal di ---, di bawah sumpahnya secara terpisah memberikan keterangan sebagai berikut:

- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi keponakan Penggugat;

- Bahwa saksi mengetahui setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di rumah orang tua Penggugat di ---;

- Bahwa saksi menyaksikan pada sekitar tahun 2004 yaitu ketika Pemilihan Kepala ---, terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, Tergugat sampai memukul Penggugat dengan pelepah kelapa;

- Bahwa saksi pernah juga menyaksikan ketika Pemilihan ---, Penggugat dan Tergugat bertengkar, Tergugat mabuk dan berontak di dalam rumah, Tergugat juga memukul Penggugat di dalam kamar, di rumah orang tua Penggugat, saksi mengetahui karena nenek Penggugat berteriak-teriak minta tolong;

- Bahwa saksi mengetahui penyebab pertengkaran karena Tergugat sering minum minuman keras dan pencemburu buta;

(5)

- Bahwa saksi mengetahui saat ini Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal sejak tahun 2010, Penggugat tinggal di rumah orang tua Penggugat di ---;

- Bahwa saksi mengetahui sejak berpisah tempat tinggal, Tergugat tidak pernah memberi nafkah kepada Penggugat, untuk memenuhi kebutuhannya, Penggugat bekerja sebagai pembantu rumah tangga;

- Bahwa saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat pernah didamaikan oleh Kepala Desa agar rukun kembali, akan tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat telah menyampaikan kesimpulan, bahwa ia tetap pada gugatannya dan sudah tidak ada lagi hal lain yang akan disampaikan di muka sidang, selain itu memohon kepada Majelis Hakim agar memberikan putusannya;

Menimbang, bahwa oleh karena pemeriksaan perkara ini dinyatakan telah selesai, maka Majelis Hakim akan segera menjatuhkan putusannya;

Menimbang, bahwa untuk meringkas uraian putusan ini, maka segala sesuatu/semua yang termuat di dalam berita acara persidangan dinyatakan telah termuat dalam putusan ini;

PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana telah diuraikan di atas;

Menimbang, bahwa Tergugat telah hadir di persidangan pertama, namun pada persidangan selanjutnya Tergugat tidak hadir lagi di persidangan dan tidak pula menyuruh orang lain sebagai wakilnya, walaupun telah di beritahu di persidangan sebelumnya dan dipanggil secara resmi dan patut, sedang ketidakhadirannya tidak ternyata disebabkan oleh halangan yang sah, maka gugatan dapat dilanjutkan pemeriksaannya dan putusan dapat dijatuhkan di luar hadirnya Tergugat (contradictoir), (lihat M. Yahya Harahap, S.H., Hukum Acara Perdata, Sinar Grafika, 2006, hlm. 875);

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha semaksimal mungkin untuk mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar kembali rukun seperti sedia kala, namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil;

Menimbang, bahwa usaha Majelis Hakim maupun Hakim Mediator yang ditunjuk berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 telah maksimal untuk mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali, namun usaha tersebut tidak berhasil;

(6)

Menimbang, bahwa upaya penasehatan tidak berhasil, maka pemeriksaan perkara ini dilanjutkan dan dilaksanakan dalam persidangan yang tertutup untuk umum, sesuai ketentuan Pasal 80 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo.Pasal 33 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975;

Menimbang, bahwa pokok permasalahan gugatan Penggugat adalah sebagai berikut:

- Bahwa Penggugat dan Tergugat menikah pada tanggal 09 Oktober 1994;

- Bahwa sejak tahun 2011 antara Penggugat dan Tergugat terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi;

- Bahwa penyebab pertengkaran karena Tergugat sering meminum minuman keras hingga mabuk, apabila Penggugat menasehati Tergugat, Tergugat marah dan memukul Penggugat;

- Bahwa perselisihan dan pertengkaran dengan penyebab yang sama sering terjadi, puncaknya Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal, selama berpisah Penggugat dan Tergugat sudah tidak saling menghiraukan lagi;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan perkawinan Penggugat dan Tergugat, Penggugat mengajukan bukti P berupa fotokopi buku kutipan akta nikah, berdasarkan ketentuan Pasal 301 Ayat 1 dan 2 RBg jo. Pasal 7 Ayat 1 Kompilasi Hukum Islam maka terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat terikat perkawinan yang sah sejak tanggal 9 Oktober 1995 tercatat di Kantor Urusan Agama Kecamatan Paguat;

Menimbang, bahwa Lex Specialis Pengadilan Agama berdasarkan ketentuan Pasal 76 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, sebagaimana yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama yang merupakan Lex Spesialis untuk perkara perceraian dengan alasan terjadinya perselisihan dan pertengkaran, Penggugat harus menghadirkan bukti berupa saksi-saksi yang berasal dari keluarga atau orang dekat dari Penggugat dan Tergugat, di persidangan Penggugat telah menghadirkan saksi yang berasal dari keluarga dan ternyata keterangan kedua saksi tersebut saling bersesuaian, sehingga keterangan kedua saksi telah memenuhi syarat formil dan materiil;

(7)

Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan sejak tahun 2011 antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran terus-menerus, Penggugat, kedua saksi melihat langsung antara Penggugat dan Tergugat sering bertengkar di rumah orang tua Penggugat, berdasarkan keterangan dua orang saksi tersebut maka Majelis Hakim menilai dalil gugatan Penggugat ini telah terbukti kebenarannya;

Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan penyebab perselisihan dan pertengkaran adalah karena Tergugat sering minum minuman keras hingga mabuk apabila dinasehati Tergugat marah dan memukul Penggugat, kedua saksi menyaksikan langsung bahwa Tergugat sering minum minuman keras hingga mabuk, berdasarkan keterangan dua orang saksi tersebut maka Majelis Hakim menilai dalil gugatan Penggugat telah terbukti kebenarannya;

Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan akibat suka minum minuman keras, apabila dinasehati Penggugat marah dan memukul Penggugat, oleh karena hanya satu saksi Penggugat yang mengetahui kejadian ini dan Penggugat tidak menambah buktinya maka dalil gugatan ini dinyatakan tidak terbukti dan harus dikesampingkan;

Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan puncak pertengkaran menyebabkan Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal, kedua saksi mengetahui sejak tahun 2012 Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal, berdasarkan keterangan dua orang saksi tersebut maka Majelis Hakim menilai dalil gugatan Penggugat telah terbukti kebenarannya;

Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak mengajukan bukti apapun, sehingga bantahan Tergugat terhadap dalil gugatan Penggugat yang menyatakan bahwa tidak betul Tergugat memukul Penggugat, tidak terbukti, sehingga bantahan tersebut harus dikesampingkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan dalil-dalil gugatan Penggugat yang dibuktikan dengan keterangan saksi-saksi Penggugat, Majelis Hakim telah menemukan fakta-fakta dipersidangan sebagai berikut:

- Bahwa antara Penggugat dan Tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran terus-menerus dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi;

- Bahwa penyebab pertengkaran adalah karena Tergugat sering minum minuman keras;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal bulan Maret 2012 dan tidak saling memperdulikan lagi;

(8)

Menimbang, bahwa salah satu alasan perceraian yang diperbolehkan pada Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam adalah “Antara suami istri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga,” dan ketentuan lain yang berhubungan dengan Pasal ini ialah berdasarkan kaidah hukum Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 38 K/AG/1990 dan Nomor 226 K/AG/1993 maka Majelis Hakim tidak perlu menggali fakta tentang siapa yang menyebabkan terjadinya perselisihan dan pertengkaran, akan tetapi tetap menjadi kewajiban hukum (imperatif) yang harus digali oleh Majelis Hakim dalam memeriksa perkara perceraian mengenai sebab-sebab pertengkaran itu, berdasarkan ketentuan Pasal 39 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 1974 jo. Pasal 22 Ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, jo. Pasal 4 Kompilasi Hukum Islam, ”Permohonan tersebut dalam ayat (1) dapat diterima, apabila telah cukup alasan bagi Pengadilan mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran itu,” apabila dihubungkan dengan fakta-fakta di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa antara Penggugat dan Tergugat terjadi perselisihan dan pertengkaran terus-menerus yang susah untuk dirukunkan lagi, dengan sebab Tergugat sering minum minuman keras, sehingga ketentuan-ketentuan tersebut di atas telah terpenuhi;

Menimbang, bahwa, perkawinan merupakan akad yang kuat dan memiliki tujuan yang luhur, yaitu mencapai ketentraman lahir batin, saling mencintai dan saling menyayangi selamanya, sebaliknya perceraian adalah sesuatu yang dibenci oleh Allah SWT, akan tetapi dengan terbuktinya bahwa antara Penggugat dan Tergugattelah terjadi perselisihan dan pertengkaran terus-menerus dengan sebab Tergugat sering minum minuman keras, Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal sejak bulan Maret 2012, selama itu pula antara Penggugat dan Tergugat tidak saling menghiraukan lagi, walaupun Penggugat danTergugat telah didamaikan secara maksimal, akan tetapi tidak berhasil, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa mempertahankan ikatan perkawinan Penggugat dan Tergugat hanya mendatangkan kemudharatan daripada mendatangkan kemashlahatan, berdasarkan kaidah:

حلاصملا بلج ىلع مدقم دسافملا ءرد

Artinya :“Menolakkemudharatan lebih diutamakan daripada mengambilkemashlahatan,”

(9)

maka Majelis Hakim berpendapat perceraian antara Penggugat dan Tergugat adalah lebih tepat dan lebih maslahat karena memenuhi rasa keadilan bagi kedua belah pihak;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim menjadikan sumber hukum, tidak disyaratkannya posita gugatan Penggugat harus terbukti semuanya (kumulatif), sebaliknya apabila salah satu posita yang mendukung petitum gugatan Penggugat terbukti (alternatif), maka cukup alasan untuk mengabulkan petitum gugatan Penggugat tersebut, berdasarkan pendapat Prof. Dr. H. Abdul Manan, S.H., S.IP., M.HUM. dalam bukunya “Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama,” yang diterbitkan Kencana, tahun 2006, halaman 30,

“Secara garis besar dalam posita harus memuat antara lain.. (3) kualifikasi perbuatan tergugat, yaitu suatu perumusan mengenai perbuatan materiil maupun moral dari tergugat yang dapat berupa perbuatan melawan hukum, wanprestasi, perselisihan dalam perkawinan dan lain-lain. Kualifikasi perbuatan tergugat ini disusun secara alternatif, sehingga apabila satu perbuatan tidak terbukti dapat diajukan alternatif lain sehingga segala perbuatan tergugat tidak lepas dari tuntutan penggugat…,”

sehingga walaupun sebagian posita gugatan Penggugat tidak terbukti, maka tidak menyebabkan posita gugatan Penggugat dinyatakan tidak terbukti kebenarannya dan petitum Penggugat harus ditolak;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat posita gugatan Penggugat telah terbukti kebenarannya dan telah memenuhi unsur-unsur yang terdapat dalamPasal 39 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 Huruf f dan Pasal 22 Ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo.Pasal 116 Huruf f dan Pasal 134 Kompilasi Hukum Islam, sehingga petitum primair Penggugat harus dikabulkan;

Menimbang, bahwa karena gugatan Penggugat beralasan dan telah terbukti menurut hukum sehingga patut untuk dikabulkan, maka berdasarkan ketentuan Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam bentuk perceraian antara Penggugat dengan Tergugat adalah talak bain shughra yang mana hak talak Tergugat dijatuhkan oleh Pengadilkan Agama terhadap Penggugat;

Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka kepada Panitera Pengadilan Agama Marisa diperintahkan untuk

(10)

mengirimkan Salinan Putusan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah tempat Penggugat dan Tergugat melangsungkan pernikahan dan bertempat tinggal untuk dicatat dan didaftar didalam daftar yang disediakan untuk itu;

Menimbang, bahwa perkara ini adalah termasuk bidang perkawinan, maka biaya perkara yang timbul dari pemeriksaan ini dibebankan kepada Penggugat sesuai ketentuan Pasal 89 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 91A Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama;

Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama, R.Bg, Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, Inpres Nomor 1 Tahun 1991 tentang kompilasi hukum Islam serta ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I 1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu ba’in shughra Tergugat, (---) terhadap Penggugat, (---);

3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Marisa untuk mengirimkan salinan putusan ini kepada Pegawai Pencatat Nikah di wilayah tempat kediaman Penggugat dan Tergugat, serta kepada Pegawai Pencatat Nikah di wilayah tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu;

4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara hingga putusan ini diucapkan sebesar Rp 541.000,- (lima ratus empat puluh satu ribu rupiah);

Demikian putusan ini diputuskan dalam Musyawarah Majelis Hakim dan diucapkan pada hari Selasa tanggal 30 Januari Masehi bertepatan dengan tanggal

18 Rabiiul Awal 1434 Hijriyah, oleh kami Majelis Hakim, Dra. Hj. NURHUDAYAH, S.H., M.H. Ketua Majelis, HIMAWAN TATURA WIJAYA, S.HI. dan NURSAIDAH, S.Ag. masing-masing

Hakim Anggota. Putusan tersebut pada hari itu juga dibacakan dalam persidangan terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh para Anggota

(11)

Majelis dan dibantu oleh Dra. SALMA MUSADA, S.H. Panitera Pengganti serta dihadiri Penggugat diluar hadirnya Tergugat;

Ketua Majelis,

Ttd

Dra. Hj. NURHUDAYAH, S.H., M.H. Hakim-Hakim Anggota,

Ttd

HIMAWAN TATURA WIJAYA, S.H.I.

Ttd

NURSAIDAH, S.Ag.

Panitera Pengganti ,

Ttd

Dra. SALMA MUSADA, S.H.

Rincian biaya perkara :

1. Biaya Pendaftaran Rp 30.000 2. Biaya Proses Rp 50.000 3. Biaya Panggilan Rp 450.000 4. Biaya Redaksi Rp 5.000 5. M e t e r a i Rp 6.000 ___________________________________________ J u m l a h Rp 541.000 (Lima ratus empat puluh satu ribu rupiah)

Referensi

Dokumen terkait

Ransum sapi pejantan dari bangsa Brahman dengan kisaran bobot badan 691-963 kg memiliki susunan ransum yang dapat dilihat pada Tabel 10.. Ransum yang diberikan tidak

Tabel 1 menunjukkan perbandingan tapioka dan tepung terigu memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai hedonik rasa kerupuk tape umbi

Penelitian ini menunjukkan bahwa di SD Inpres Tamalanrea II Kota Makassar (lihat Tabel V.5) menunjukkan responden yang memiliki persentase kecemasan paling tinggi adalah

Defenisi operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memeberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun

(78) Orang itu memotong rumput dengan mesin pemotong rumput. Frase dengan mesin pemotong rumput yang menduduki fungsi KET menyatakan makna `alat`, yaitu alat yang

Dalam proses pembelajaran peserta didik pada umumnya hanya mengandalkan guru, buku paket (buku fisika) dan LKS sebagai sumber belajar. Dari hasil pengamatan peneliti

Evaluasi terhadap kinerja dosen ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan memberikan angket kuisioner kepada mahasiswa untuk menilai