• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh motivasi terhadap perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original : studi kasus pada mahasiswa Universitas Atma Jaya, Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh motivasi terhadap perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original : studi kasus pada mahasiswa Universitas Atma Jaya, Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh: Rusyiati NIM: 032214108

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

bagaimana menjadi orang yang bahagia.

¾ Kehidupan adalah serangkaian pelajaran yang harus dialami untuk dimengerti. ¾ Kesuksesan berarti melakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan dengan

apa yang kita miliki. Kesuksesan adalah suatu proses, bukan hasil akhir-mengenai mengusahakannya, bukan keberhasilannya.

¾ Pandanglah kesulitan sebagai sesuatu bagian yang tidak terelakkan dari kehidupan dan ketika kesulitan itu datang, tetap tegakkan kepala, tataplah tepat dimatanya dan katakanan, “Saya akan menjadi lebih besar darimu. Kau tidak dapat mengalahkan saya.”

¾ Semua hal yang menyakitkan melatih kita. (Stephen R. Covey dalam buku life is greatest lessons)

“Hargailah apa yang sudah Anda miliki saat ini, jangan pernah menyakiti sesamamu dengan kata yang kasar, jangan sering mengeluh, dan hidup dengan penuh makna

sebagaimana Anda pergunakan waktu dengan bijak.”

Skripsi ini kupersembahkan untuk Lao Mu dan Mi Lek Fo yang selalu

memberi kekuatan dan semangat kepadaku setiap saat, setiap waktu, setiap

detik, dan selalu memberikan cahaya-Nya untuk penerangan jalanku.

Untuk ayah dan ibu, tanpa kalian aku adalah tiada dan tak berguna

Untuk Asui, Asoi, Aching, Alung, dan Afen yang senantiasa

menyemangatiku

Untuk yang tersayang, Afandi dan teman-temanku yang terkasih yang telah

membantuku dengan penuh kasih dalam membuat skripsi ini.

(5)

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah di sebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Oktober 2006 Penulis

Rusyiati

(6)

Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Atma Jaya, Yogyakarta

Rusyiati

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2006

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan motivasi (rasional dan emosional) antara perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original; dan pengaruh motivasi (kebutuhan, rasional, emosional, dan kebiasaan) terhadap perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original. Jenis penelitian ini adalah studi kasus terhadap mahasiswa Atma Jaya, Yogyakarta.

Pada penelitian ini diambil sampel sebanyak 100 untuk konsumen CD bajakan dan 100 untuk konsumen CD original. Kriteria responden yang diambil sebagai sampel adalah mereka yang hanya membeli CD bajakan dan CD original selama tahun 2005-Agustus 2006. Untuk mengetahui perbedaan motivasi (rasional dan emosional) antara perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original digunakan analisis varians (ANOVA). Kemudian untuk mengetahui pengaruh motivasi (kebutuhan, rasional, emosional, dan kebiasaan) terhadap perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original digunakan uji F untuk keseluruhan variabel penelitian dan uji t untuk masing-masing variabel bebas penelitian terhadap variabel terikat. Pengukuran variabel terikat dalam penelitian ini adalah banyaknya jumlah CD bajakan dan CD original yang dibeli oleh konsumen selama tahun 2005-Agustus 2006.

Berdasarkan hasil olahan SPSS, dengan taraf signifikansi 5% diketahui bahwa ada perbedaan motivasi rasional dan emosional yang signifikan antara perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original. Kemudian, dengan taraf signifikansi 5% diperoleh bahwa secara bersama-sama maupun individual motivasi (kebutuhan, rasional, emosional, dan kebiasaan) berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen dalam membeli CD bajakan dan CD original.

(7)

COMPACT DISCS CONSUMPTION BEHAVIOR A Case Study On University Atma Jaya Students, Yogyakarta

Rusyiati

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2006

The purposes of this research were to know the difference between rational and emotional motivations underlying pirated versus original compact discs (CD) consumption behavior; and the influence of motivation factors (that is, needs, rational, emotional, and habits) towards pirated and original CDs consumption behavior. This research was a case study conducted on University of Atma Jaya students, Yogyakarta.

The amount of sample of this research was 100 for the pirated CD consumers and 100 for the original CD consumers. Criteria of respondents were those who bought either a pirated or original CD during 2005-August 2006. To know the differences of rational and emotional motivation between pirated versus original CDs consumption behavior, the analysis of variance (ANOVA) was used. Then, to know the influences of motivation on pirated versus original CDs consumption behavior, an F-test for all of the variables and a t-test for each of the independent variables towards dependent variables were used.

Results show that there was a significant difference on rational and emotional motivation between pirated and original CDs consumption behavior (p<0.05). Then, results show that motivation (needs, rational, emotional, and habits) had a significant influence on consumers who bought pirated and original CDs. (p<0.05).

(8)

limpahan karunia dan rahmat-Nya yang begitu besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Motivasi Terhadap Perilaku Konsumsi CD Bajakan dan CD Original, yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa begitu banyak pihak yang telah membantu dengan tulus dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini, dengan sepenuh hati penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Dosen Pembimbing I yang dengan penuh kesabaran, ketulusan hati dan ketelitian dalam membimbing penulis.

2. Bapak Drs. L. Bambang H., M. Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan banyak waktu dan penuh kesabaran dalam membimbing penulis.

3. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto, M. Si., selaku Kepala Prodi Manajemen yang penuh dengan jiwa humoris dan kesediaan untuk membantu mahasiswanya.

4. Ibu Dra. Caecilia Wahyu Estining Rahayu, M. Si. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang penuh kesabaran dalam membimbing kami.

(9)

penulis, sehingga penulis dapat mengolah data dengan komputer.

7. Bapak Drs. Marianus M Modesir, MM. yang selalu mendoakan anak-anak didiknya dengan tulus.

8. Semua dosen di Fakultas Ekonomi, khususnya Program Studi Manajemen yang telah memberikan banyak sekali ilmu, wawasan, dan juga pandangan hidup yang luhur.

9. Rektorat Universitas Atma Jaya yang telah mengizinkanku untuk meneliti mahasiswanya dan juga untuk rekan mahasiswa UAJY yang bersedia meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner.

10.Ayah dan Ibu, Asui, Asoi, Aching, Alung, dan Afen atas semua kebahagiaan, semangat, dukungan, dan perhatian yang begitu besar kepadaku serta percaya sepenuhnya kepadaku.

11.Sekali lagi, terkhusus untuk Ibu yang tersayang. Untuk semua pengorbananmu yang luar biasa, sehingga saya dapat kuliah dan menegakkan kepala saya dihadapan banyak orang, sungguh terima kasih!!! 12.Nenek (Alm) dan Kakek yang tercinta terima kasih untuk ketulusan dan

kasih sayang dari kalian berdua.

13.Afandy yang banyak mengorbankan waktu dan tenaga untuk senantiasa membantuku dan memberiku semangat yang luar biasa.

(10)

15.Fungji, Chiuji, Mungji, Manji yang perhatian padaku. Xie-xie buat Fungji yang sering meneleponku.

16.Teman-teman kos Merpati 11: Acen, Cik Rini, Cik Vitty, Cik Tanty, Indri, Sherly, Helen, dan semuanya yang banyak memberikan semangat.

17.Teman-teman Vihara: Harmoko, Budiman, Dondy, dan Hery yang perhatian dan banyak membantuku.

18.Teman-teman angkatan 2002: Ika yang baik, Nyoman, dan Dwi yang banyak memberikan masukan dan inspirasi bagi penulisan skripsiku. Terima kasih untuk Ika yang tidak merasa terganggu walaupun sering ku telepon.

19.Teman-teman kelas D pada semester I: Edi Piyanda, Windra, Isa, Sigit Pramono, Kamelia, Imelda Lolonlun, Yusnita, Yoyok, dan semuanya yang tidak bisa ku sebutkan satu-persatu, thanks banget untuk keceriaan dan canda tawanya selama ini.

20.Ce Yulita dan teman-teman kosku: Ajun, Lusy, San-San, Thing-Thing, Eike, dan semuanya yang melukiskan pelangi kehidupan untukku. Terima kasih untuk Ce Yulita yang banyak membantuku selama aku berada di Yogya.

21.Semua teman-teman yang belum ku sebutkan namanya, thanks banget!!!

(11)

Akhir kata, skripsi ini tentu masih banyak yang belum sempurna dan untuk itu saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya. Kritik dan saran selalu saya tampung untuk dijadikan pemicu dalam meraih titik kesempurnaan. Semoga skripsi ini bermanfaat buat pembaca yang terkasih.

Yogyakarta, 28 Oktober 2006 Penulis

Rusyiati

(12)

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR BAGAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

(13)

C. Bauran Pemasaran ... 10

D. Perilaku Konsumen ... 12

E. Motivasi ... 23

F. Beberapa Segi dari Motivasi: Kebutuhan, Emosi, dan Psikografik... 25

G. Motivasi Sebagai Kekuatan Psikologis... 29

H. Motivasi Positif dan Motivasi Negatif ... 30

I. Motif Rasional versus Motif Emosional... 31

J. Kerangka Pemikiran ... 32

K. Hipotesis... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 34

B. Lokasi Penelitian ... 34

C. Waktu Penelitian ... 34

D. Subjek dan Objek Penelitian ... 34

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 35

F. Alat Pengumpulan Data ... 35

G. Variabel Penelitian ... 37

H. Definisi Operasional ... 38

I. Data yang Diperlukan ... 39

(14)

YOGYAKARTA

A. Sejarah... 49

B. Visi dan Misi ... 51

C. Fakultas ... 52

D. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ... 54

E. Perpustakaan... 56

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 59

B. Analisis Deskriptif Responden... 63

C. Analisis Data ... 69

D. Pembahasan... 89

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 93

B. Saran... 94

C. Keterbatasan Penelitian ... 95 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(15)
(16)

Tabel 5.1 Koefisien Validitas Variabel Kebutuhan ... 60

Tabel 5.2 Koefisien Validitas Variabel Rasional... 60

Tabel 5.3 Koefisien Validitas Variabel Emosional... 61

Tabel 5.4 Koefisien Validitas Variabel Kebiasaan ... 61

Tabel 5.5 Koefisien Validitas Variabel Kebutuhan ... 61

Tabel 5.6 Koefisien Validitas Variabel Rasional... 62

Tabel 5.7 Koefisien Validitas Variabel Emosional... 62

Tabel 5.8 Koefisien Validitas Variabel Kebiasaan ... 62

Tabel 5.9 Koefisien Reliabilitas... 63

Tabel 5.10 Karakteristik Responden CD Bajakan Berdasarkan Jenis Kelamin... 64

Tabel 5.11 Karakteristik Responden CD Bajakan Berdasarkan Usia ... 64

Tabel 5.12 Karakteristik Responden CD Bajakan Berdasarkan Uang Saku Per Bulan ... 65

Tabel 5.13 Karakteristik Responden CD Bajakan Berdasarkan Banyaknya Pembelian CD dalam Satu Bulan... 66

Tabel 5.14 Karakteristik Responden CD Original Berdasarkan Jenis Kelamin... 66

Tabel 5.15 Karakteristik Responden CD Original Berdasarkan Usia... 67

(17)

Banyaknya Pembelian CD dalam Satu Bulan... 68 Tabel 5.18 Perbedaan Motivasi Rasional

CD Bajakan dan CD Original ... 71 Tabel 5.19 Perbedaan pada Item Harga

CD Bajakan dan CD Original ... 72 Tabel 5.20 Perbedaan pada Item Kualitas

CD Bajakan dan CD Original ... 73 Tabel 5.21 Perbedaan pada Item Kemudahan Mendapatkan

CD Bajakan dan CD Original ... 74 Tabel 5.22 Perbedaan pada Item Potongan Harga

CD Bajakan dan CD Original ... 75 Tabel 5.23 Perbedaan pada Item Bonus

CD Bajakan dan CD Original ... 76 Tabel 5.24 Perbedaan pada Item Daya Tahan Optik

CD Bajakan dan CD Original ... 77 Tabel 5.25 Perbedaan Motivasi Emosional

CD Bajakan dan CD Original ... 79 Tabel 5.26 Perbedaan pada Perasaan Bangga

CD Bajakan dan CD Original ... 80

(18)

CD Bajakan dan CD Original ... 82 Tabel 5.29 Perbedaan pada Warga Negara yang Baik

CD Bajakan dan CD Original ... 83 Tabel 5.30 Uji F untuk CD Bajakan ... 85 Tabel 5.31 Uji F untuk CD Original ... 86 Tabel 5.32 Uji t untuk Variabel Kebutuhan, Rasional,

Emosional, dan Kebiasaan CD Bajakan ... 87 Tabel 5.33 Uji t untuk Variabel Kebutuhan, Rasional,

Emosional, dan Kebiasaan CD Original ... 88

(19)

Bagan 2.2 Model Perilaku Konsumen ... 19 Bagan 2.3 Model dari Proses Motivasi ... 24 Bagan 2.4 Kerangka Pemikiran... 33

(20)

A. Latar Belakang Masalah

Sudah sejak lama sampai sekarang CD dan VCD bajakan beredar bersamaan dengan CD dan VCD original. Dengan berbagai alasan, pihak yang mendukung peredaran CD dan VCD bajakan membenarkan pembelian atau penyewaan CD ataupun VCD bajakan. Alasan ekonomi dari masyarakat ataupun uang saku dari mahasiswa bisa saja membenarkan hal ini. Apapun alasannya pembajakan ataupun pemalsuan terhadap barang dan jasa yang sudah mempunyai hak milik tetap saja melanggar hukum. Dan pihak kepolisian bertanggung jawab atas penerapan sanksi terhadap kasus seperti ini. Di lain pihak, dengan alasan kualitas ataupun kelas sosial, seseorang bisa saja lebih menyukai CD dan VCD original.

Adapun yang dimaksud dengan CD dan VCD bajakan adalah CD ataupun VCD yang secara sengaja maupun tidak sengaja diperbanyak dari CD atau VCD aslinya (original) tanpa sepengetahuan pihak yang berwenang. Dalam hal ini, yang dimaksudkan sebagai pihak yang berwenang adalah pihak yang terlibat dalam proses pembuatan CD ataupun VCD original. Sedangkan CD dan VCD original adalah CD atau VCD yang proses pembuatannya dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai izin dan persyaratan dalam melakukan rekaman lagu, video klip, ataupun film.

(21)

Berkaitan dengan kasus pembajakan CD dan VCD original, tidak peduli seberapa keras atau besar sanksi yang diberikan oleh pihak pemerintah, dalam hal ini adalah para aparat kepolisian, pembajakan terhadap CD dan VCD original tetap saja terjadi. Walaupun pada saat raziah begitu banyak CD dan VCD bajakan yang dihancurkan, tetap saja CD dan VCD bajakan beredar dalam jumlah yang banyak di pasaran. Para pembajak dan konsumen sepertinya tidak terlalu menghiraukan perlakuan dari aparat kepolisian tersebut. Konsumen sepertinya sudah menganggap pembelian CD dan VCD bukan sebatas pertimbangan harus membeli bajakan ataupun original, tetapi lebih kepada pertimbangan akan rutinitas yang mungkin sudah dibentuk oleh kebutuhan mereka.

Parahnya, dari keseluruhan CD dan VCD yang beredar, yang paling banyak membuat pihak pemilik hak cipta menderita kerugian besar adalah peredaran CD bajakan untuk kategori lagu-lagu yang dinyanyikan oleh artis terkenal. Sedangkan untuk VCD original yang lebih sering ditemukan dalam kategori film, yang kalau dibajak kualitas gambar dan suaranya jarang ada yang sebaik VCD original lebih sedikit menarik minat konsumen. Tetapi, sekarang tren VCD sudah mulai menurun karena munculnya DVD yang menghasilkan kualitas gambar yang lebih terang dan bagus.

(22)

antara CD original dan CD bajakan untuk kategori musik ataupun lagu akan terus berlangsung. Maka, berdasarkan uraian di atas penulis memilih judul: Pengaruh Motivasi terhadap Perilaku Konsumsi CD Bajakan dan CD Original.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada perbedaan motivasi (rasional dan emosional) antara perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original?

2. Apakah motivasi (kebutuhan, rasional, emosional, dan kebiasaan) mempengaruhi perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original?

C. Batasan Masalah

1. Yang dimaksud dengan perilaku konsumsi pada penelitian ini adalah membeli CD bajakan dan CD original.

2. Pada penelitian ini konsumen dibedakan menjadi dua kategori, yaitu konsumen yang hanya membeli CD bajakan selama tahun 2005-Agustus 2006 dan konsumen yang hanya membeli CD original selama tahun 2005-Agustus 2006.

(23)

4. CD bajakan dan CD original yang dimaksud disini adalah CD bajakan dan CD original untuk kategori musik dan lagu saja.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Perbedaan motivasi (rasional dan emosional) antara perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original.

2. Pengaruh motivasi (kebutuhan, rasional, emosional, dan kebiasaan) terhadap perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Konsumen CD bajakan dan CD original

Mereka diharapkan dapat mengetahui hal-hal yang memotivasi atau mendukung mereka dalam mengkonsumsi CD bajakan dan CD original. 2. Bagi Produsen CD Original

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi produsen CD original untuk dapat menjadikan CD original semakin banyak diminati oleh konsumen.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

(24)

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai motivasi dan perilaku konsumen terhadap CD bajakan dan CD original.

F. Sistematika Penulisan

Bab I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Bab II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori yang bersangkutan dengan judul penelitian yang penulis lakukan.

Bab III METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, subjek dan objek penelitian; populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel; alat pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, data yang diperlukan, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

Bab IV GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS ATMA JAYA, YOGYAKARTA

(25)

Bab V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan hasil pengolahan data, analisis data, pembahasan dan jawaban dari rumusan masalah.

Bab VI KESIMPULAN DAN SARAN

(26)

A. Pengertian Pasar dan Manajemen Pemasaran

Pasar dapat dipandang dari banyak perbedaan perspektif, dan, sebagai akibatnya, adalah hal yang tidak mungkin untuk menetapkan definisi pasar secara tepat. Dalam kaitan untuk menetapkan beberapa kejelasan, disediakan sebuah definisi dasar dari pasar. Pasar adalah sebuah kelompok dari pembeli potensial dengan kebutuhan dan keinginan serta kekuatan pembelian untuk memuaskan diri mereka (Burnett, 2002: 28).

Market is a group of potential buyers with needs and wants and the purchasing power to satisfy them.

Definisi pasar yang lebih ringkas diberikan oleh Armstrong dan Kotler (2003: 5), yaitu:

Market is the set of actual and potential buyers of a product.

(pasar adalah sekelompok dari pembeli aktual dan pembeli potensial sebuah produk).

Sedangkan pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuh dan inginkan dengan menghasilkan dan menukarkan produk dan nilai dengan orang lain (Armstrong dan Kotler, 2003: 5).

Marketing is a social and managerial process whereby individuals and groups obtain what thet need and want through creating and exchanging products and value with others.

(27)

Definisi pemasaran yang lain dikemukakan oleh Burnett (2003: 4), yaitu:

Marketing is the process of planning and executing the conception, pricing, promotion, and distribution of ideas, goods, and services to create exchanges that satisfy individual (customer) and organizational objectives.

(pemasaran adalah proses dari perencanaan dan pelaksanaan gambaran, harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang dapat memuaskan individu (pelanggan) dan sasaran organisasi.

Tugas pokok pemasaran adalah menciptakan nilai bagi pelanggan, di mana nilai pelanggan adalah perbedaan antara persepsi pelanggan terhadap manfaat yang mereka terima dari membeli dan menggunakan suatu produk atau jasa , dengan persepsi biaya yang harus mereka tanggung (Churchill, 2005: 7).

B. Konsep-Konsep Pemasaran 1. Konsep Produksi

Konsep produksi adalah salah satu konsep bisnis tertua. Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Para manajer perusahaan yang berorientasi produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah, dan distribusi secara masal. Mereka mengasumsikan bahwa konsumen terutama tertarik pada ketersediaan produk dan harga yang rendah (Kotler, 2005: 20).

2. Konsep Produk

(28)

manajer organisasi itu memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan memperbaiki mutunya dari waktu ke waktu. Mereka mengasumsikan bahwa para pembeli mengagumi produk yang dibuat dengan baik serta dapat menilai mutu dan kinerja (Kotler, 2005: 20).

3. Konsep Penjualan

Konsep penjualan merupakan orientasi bisnis umum lainnya. Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Konsep itu mengasumsikan bahwa para konsumen umumnya menunjukkan keengganan atau penolakan untuk membeli sehingga harus dibujuk untuk membeli. Konsep itu juga mengasumsikan bahwa perusahaan memiliki banyak sekali alat penjualan dan promosi yang efektif yang dapat merangsang lebih banyak pembelian (Kotler, 2005: 21).

4. Konsep Pemasaran

(29)

sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih (Kotler, 2005: 22).

5. Konsep Pemasaran Holistik

Konsep pemasaran holistik didasarkan pada pengembangan, desain, dan implementasi dari program, proses, dan aktivitas pemasaran yang mengenalkan mereka pada keluasan dan ketergantungan. Pemasaran holistik mengenalkan bahwa “segala sesuatu penting” dengan pemasaran dan hal itu meluas, menyatukan perspektif adalah sesuatu yang sering diperlukan. Empat komponen dari pemasaran holistik adalah pemasaran relasi (hubungan), pemasaran terpadu, pemasaran internal, dan pemasaran masyarakat (Kotler dan Keller, 2006: 16).

C. Bauran Pemasaran 1. Produk

(30)

Core Benefit

Gambar 2.1 Level dari Sebuah Produk

2. Harga

Harga adalah arti pokok dengan mana pelanggan berpendapat tentang ketertarikannya pada sebuah barang atau jasa. Akhirnya, harga adalah alat kompetitif, yang digunakan sebagai dasar untuk membandingkan produk dan nilai yang dirasakan pada organisasi yang berbeda (Burnett, 2002: 19). 3. Promosi (komunikasi)

(31)

4. Distribusi

Sistem distribusi sebuah organisasi memindahkan produk kepada pelanggan akhir (Burnett, 2002: 19).

D. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan sasaran. Bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka (Kotler, 2005: 201).

Perilaku konsumen adalah sejumlah tindakan nyata individu (konsumen) yang dipengaruhi faktor kejiwaan (psikologis) dan faktor luar lainnya (eksternal) yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang-barang yang diinginkannya (Amirullah, 2002: 3).

Consumer behavior is the study of consumer as they exchange something of value for a product or service that satisfies their needs (Wells dan Prensky, 1996: 5).

(perilaku konsumen adalah studi tentang konsumen sebagaimana mereka menukarkan suatu nilai untuk mendapatkan sebuah produk atau jasa yang memuaskan kebutuhan mereka).

Ada lagi pengertian perilaku konsumen menurut Wilkie (1994: 14):

Consumer behavior is the mental, emotional, and physical activities that people engage in when selecting, purchasing, using, and disposing of products and services so as to satisfy needs and desires.

(32)

menentukan produk dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka).

Jadi, perilaku konsumen yang dimaksud disini adalah aktivitas atau tindakan membeli CD bajakan dan CD original yang dilakukan oleh konsumen.

Menurut Wilkie (1994: 15) ada tujuh kunci pada perilaku konsumen, yaitu:

a) Perilaku Konsumen yang Termotivasi

Seperti yang terlihat pada definisi perilaku konsumen di atas: “Perilaku konsumen adalah aktivitas mental, emosional, dan fisik yang digunakan manusia dalam menyeleksi, membeli, memakai, dan menentukan produk dan jasa untuk memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka”. Hal ini berarti, pada umumnya, perilaku konsumen adalah perilaku yang termotivasi untuk mencapai tujuan yang partikular.

b) Perilaku Konsumen Meliputi Banyak Aktivitas

(33)

Berpikir tentang produk Mengunjungi toko Menyimpan produk

Diskusi dengan pelayan toko

Memakai produk

Mengamati yang lain

Memutuskan untuk membeli

ƒ Menambah pengalaman

Diskusi dengan teman atau keluarga

ƒ Which brand?

ƒ Memberitahukan teman atau keluarga

• Memperoleh informasi ƒ Which type? ƒ Mengeluh kepada penjual lainnya

• Menanyakan pendapat ƒ How much to pay? ƒ Membuat pembayaran

• Memberikan nasehat ƒ Etc.

Memutuskan untuk membeli

ƒ What product?

ƒ Where?

ƒ How?

ƒ When?

(34)

c) Perilaku Konsumen Adalah Sebuah Proses

Hal ini berhubungan dengan penyeleksian, pembelian, pemakaian, dan penentuan produk. Bagan dibawah ini menampilkan secara lengkap isi dari sebuah orientasi proses:

Bagan 2.1 Orientasi Proses

Hubungan dari tingkatan di atas menggambarkan pendekatan proses keputusan pada perilaku konsumen. Dengan menekankan fakta bahwa pembelian aktual hanya terjadi di satu tingkat dalam rangkaian hubungan tingkatan di atas, pendekatan proses keputusan membantu dalam menganalisis mengapa pembelian yang pasti akan dilakukan oleh individu tertentu. Pendekatan tersebut juga membantu untuk menjelaskan aktivitas apa yang kelihatannya mendahului sebuah pembelian dan apa pengaruhnya terhadap pembelian berikutnya pada beberapa konsumen (memperhatikan, juga, bahwa aktivitas setelah pembelian seseorang untuk suatu pembelian akan menjadi umpan balik dalam aktivitas sebelum pembelian untuk pembelian selanjutnya).

(35)

Jadi, konsumen CD bajakan dan CD original melewati proses ini, yaitu dalam menyeleksi, mungkin mendengar, dan menentukan CD bajakan dan CD original yang akan mereka beli. Dan setelah itu, melakukan evaluasi untuk menentukan apakah akan melakukan pembelian kembali atau tidak.

d) Perilaku Konsumen Bervariasi dalam Pemilihan Waktu (timing) dan Kompleksitas (complexity)

Timing berhubungan dengan kapan sebuah keputusan berlangsung dan berapa lama seluruh proses berlangsung. Complexity

berhubungan dengan jumlah aktivitas yang terlibat dalam sebuah keputusan dan kesukaran dari keputusan itu sendiri. Dalam hal ini, konsumen CD bajakan dan CD original sendirilah yang membuat keputusan , baik dalam membeli CD bajakan maupun CD original dari orang lain.

e) Perilaku Konsumen Melibatkan Peranan-Peranan yang Berbeda Paling tidak ada tiga fungsi yang secara signifikan berbeda yang dilakukan dalam proses perilaku konsumen. Setiap fungsi tersebut mempunyai peranan konsumen yang dihubungkan dengan proses perilaku konsumen. Secara singkat, seorang konsumen dapat menjadi.

ƒ Penyebab

ƒ Pembeli

(36)

Seorang konsumen dapat memainkan kombinasi peranan yang berbeda pada kesempatan apa saja yang diberikan. Juga, untuk pembelian partikular apa saja, lebih dari satu orang mungkin terlibat di satu atau lebih peranan. Sekalipun kita sering dapat mengabaikan pengaruh yang lainnya, ketika lebih dari satu orang terlibat, proses keputusan konsumen tetap dipengaruhi.

Jadi, konsumen yang membeli CD bajakan dan CD original bisa saja menyewakan atau meminjamkan CD bajakan dan CD original mereka kepada orang lain dengan pertimbangan tertentu. Dan sebaliknya, konsumen yang peranannya meminjamkan atau menyewakan CD bajakan dan CD original bisa juga menjadi seseorang yang meminjam atau menyewa CD bajakan dan CD original dari orang lain dengan alasan tertentu.

f) Perilaku Konsumen Dipengaruhi oleh Faktor Eksternal

Banyak sumber daya eksternal bertindak untuk mempengaruhi perilaku konsumen, diantaranya adalah budaya, sub-budaya, kelas sosial, keluarga, kelompok referensi dan teman, kondisi eksternal, lingkungan pemasaran, dan pengaruh situasi.

(37)

g) Perilaku Konsumen Berbeda untuk Orang yang Berbeda

Perbedaan antar individu merupakan sebuah pernyataan formal yang berhubungan dengan analisis mengapa setiap konsumen melakukan agak sedikit aktivitas yang berbeda, membuat agak sedikit pembelian yang berbeda, dan mempunyai pilihan yang agak sedikit berbeda.

Jadi, konsumen yang mempunyai status sosial menengah ke atas mungkin akan merasa gengsi jika membeli CD bajakan. Berbeda dengan konsumen yang berasal dari kelas sosial menengah ke bawah, mereka mungkin tidak akan peduli dengan status mereka hanya karena membeli CD bajakan.

(38)

Psikologi Konsumen

Bagan 2.2 Model Perilaku Konsumen

Rangsangan pemasaran dan lingkungan memasuki alam sadar konsumen. Sejumlah proses psikologi dikombinasikan dengan karakteristik konsumen yang tepat untuk menghasilkan proses pengambilan keputusan dan keputusan pembelian. Tugas seorang pemasar adalah untuk mengerti apa yang terjadi dalam alam sadar konsumen diantara rangsangan pemasaran dari luar dan keputusan pembelian akhir.

Rangsangan ƒ Perilaku Setelah

(39)

Empat kunci dalam proses psikologi diantaranya adalah motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori yang secara mendasar mempengaruhi respon konsumen terhadap berbagai rangsangan pemasaran.

2. Sikap Konsumen yang Alamiah

Keragaman yang luas dari perilaku konsumen, yang meliputi pembelian, rekomendasi kepada orang lain, tingkatan atas, kepercayaan, evaluasi dan maksud yang konsisten berhubungan dengan sikap. Sikap mencerminkan apakah seseorang senang atau tidak senang dipengaruhi oleh beberapa objek (misalnya terhadap sebuah merek, pelayanan, dan toko eceran) (Bednall, et al., 2005: 222).

Dalam konteks perilaku konsumen, sikap diartikan sebagai kecenderungan yang dipelajari untuk menanggapi (melakukan) cara yang menyenangkan atau tidak menyenangkan secara konsisten dengan rasa hormat kepada suatu objek.

Attitude is a learned predisposition to respond (behave) in a consistenly favourable or unfavourable way with respect to a given object (Bednall, et al., 2005: 222).

Kunci dari pernyataan sikap tersebut adalah sikap untuk suatu objek tertentu (misalnya merek, isu-isu sosial, dan seseorang); perilaku yang dipelajari; perilaku sebagai kecenderungan (yang terletak pada pikiran); perilaku mempunyai konsistensi, arah, dan intensitas (Bednall, et al., 2005: 222).

(40)

akhirnya membentuk sebuah kebiasaan, sehingga cenderung diperlukan motivasi yang khusus untuk membeli CD bajakan maupun original. Dari perspektif pemasaran, pembelajaran konsumen merupakan proses dengan mana seseorang memperoleh pengetahuan dan pengalaman akan pembelian dan konsumsi mereka, yang mereka gunakan untuk berperilaku pada waktu yang akan datang.

Consumer learning is the prosses by which individuals acquire the purchase and consumption knowledge and experience they apply to future related behaviour (Bednall, et al., 2005: 180).

3. Perilaku Pembelian

Henry Assael membedakan empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan antarmerek. Keempat jenis perilaku pembelian diantaranya adalah sebagai berikut (Kotler, 2005: 221):

a) Perilaku Pembelian Yang Rumit

Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari tiga langkah. Pertama, pembeli mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu. Kedua, ia membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, ia membuat pilihan pembelian yang cermat. Konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit bila mereka sangat terlibat dalam pembelian dan sadar akan adanya perbedaan besar antarmerek.

b) Perilaku Pembelian Pengurang Ketidaknyamanan

(41)

didasari oleh fakta bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan, dan berisiko. Dalam kasus itu, pembeli akan berbelanja dengan berkeliling untuk mempelajari merek yang tersedia.

c) Perilaku Pembelian Karena Kebiasaan

Banyak produk dibeli pada kondisi rendahnya keterlibatan konsumen dan tidak adanya perbedaan antar merek yang signifikan. Jika seseorang tetap mengambil merek yang sama, hal itu karena kebiasaan, bukan karena kesetiaan yang kuat terhadap merek. Bagi produk dengan keterlibatan rendah, proses pembelian dimulai dari keyakinan merek yang dibentuk oleh pemahaman pasif, dilanjutkan oleh perilaku pembelian, dan kemudian mungkin diikuti oleh evaluasi.

Jadi, seseorang yang membeli CD bajakan dan CD original bisa saja mengatakan bahwa mereka kurang atau tidak mempertimbangkan mengenai kualitas ataupun harga CD yang mereka beli, tetapi lebih mempertimbangkan bahwa mereka membeli CD bajakan dan CD original karena aktivitas yang biasa atau rutin mereka lakukan setiap bulan bersama teman-teman mereka.

d) Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi

(42)

konsumsi. Namun, pada kesempatan berikutnya, konsumen mungkin mengambil merek lain karena ingin mencari rasa yang berbeda. Peralihan merek terjadi karena mencari variasi dan bukannya karena ketidakpuasan.

E. Motivasi

Semua perilaku konsumen berawal dari motivasi.

Motivation is the process by which an individual recognizes a need and takes action to satisfy it (Wells dan Prensky, 1996: 227).

(motivasi adalah proses dengan mana seorang individu mengakui kebutuhannya dan melakukan tindakan untuk memuaskannya).

Definisi tentang motivasi yang lain diantaranya adalah:

Motivation is the reason for behavior (Hawkins, et al., 1998: 366). (motivasi adalah alasan untuk berperilaku).

Motivation are the processes that move a person to behave in certain ways: how behavior gets started and is energized, sustained, directed, and stopped

(Wilkie, 1994: 123).

(motivasi adalah proses yang menggerakkan seorang untuk berperilaku dalam cara-cara yang pasti: bagaimana perilaku dimulai dan dikuatkan, diteruskan, diarahkan, dan dihentikan).

Jadi, motivasi konsumen yang dimaksud disini adalah motivasi yang mempengaruhi perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original.

(43)

terpuaskan untuk jangka pendek, bahkan jika beberapa kebutuhan, katakanlah kebutuhan akan persahabatan, yang terpuaskan dalam jangka waktu yang lama, kebutuhan lainnya tersisa untuk bertindak sebagai motivator (Stoner dan Dolan, 1985: 352).

Berikut ini diberikan bagan mengenai proses motivasi (Bednall, et al., 2005: 71):

Bagan 2.3 Model dari Proses Motivasi

Bagan di atas menggambarkan motivasi sebagai wilayah (state) kebutuhan, kemudian menyebabkan tegangan yang menggerakkan individu untuk menggunakan perilakunya (pria ataupun wanita) dengan harapan akan memuaskan kebutuhan, dan mengurangi tegangan tersebut (Bednall, et al., 2005: 70). Anak panah dari “pengurangan tegangan” ke “tegangan”, maksudnya adalah bahwa seseorang yang sudah dapat mencapai tujuan

Kebutuhan, keinginan, dan hasrat yang tak terpenuhi

(44)

tertentu seringkali mempunyai tujuan lain sebagai lanjutan. Maka seringkali dikatakan bahwa kebutuhan manusia itu tidak pernah terpenuhi atau terpuaskan secara mutlak (Prasetijo dan Ihalauw, 2005: 26).

. Beberapa Segi dari Motivasi: Kebutuhan, Emosi, dan Psikografik

a segi: kebutu

asilkan pengala

eliputi (dari yang paling rendah menuju

logis

matan dan keamanan F

Apapun arah dari motivasi, motivasi diterangkan dalam tig

han, emosi, dan psikografik. Kebutuhan adalah celah di antara hasrat dan keadaan sekarang, dan memberikan kepada mereka sendiri untuk lebih siap memikirkan kesadaran dan penghargaan (Sheth, et al., 1999: 344). Kebutuhan manusia, kebutuhan konsumen adalah dasar dari semua pemasaran modern. Kebutuhan adalah pokok dari konsep pemasaran. Kunci untuk kelangsungan hidup, profitabilitas, dan pertumbuhan dalam pasar dengan persaingan yang tinggi adalah adanya kemampuan untuk mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan konsumen yang tidak terpenuhi, lebih baik dan lebih cepat daripada kompetisi itu sendiri (Schiffman dan Kanuk, 2004: 85).

Emosi adalah sesuatu yang lebih bersifat otonom dan mengh

man pribadi yang lebih. Psikografik mengkombinasikan perilaku yang digerakkan oleh kebutuhan dan emosi (Sheth, et al., 1999: 344).

1. Hierarki Kebutuhan dari Maslow Hierarki kebutuhan dari Maslow m yang paling tinggi):

(45)

c) Kebutuhan akan hak milik dan cinta d) Kebutuhan akan penghargaan diri dan ego

butuhan pada level yang lebih atas jika ke

bedakan antara kebutuhan dan keinginan, tetapi kebany

h sebagai berikut

n sex.

keamanan fisik, stabilitas,

c) lam hasrat akan cinta,

d) ulan, harga diri, dan

gengsi.

e) Kebutuhan untuk aktualisasi diri Seseorang “maju” menuju ke

butuhan pada level yang lebih bawah sudah dipuaskan; seseorang “mundur” kembali pada kebutuhan pada level yang lebih rendah apabila kebutuhan yang berada pada level atas menjadi tidak memuaskan lagi (Sheth, et al., 1999: 344).

Maslow tidak mem

akan buku-buku pemasaran melakukannya. Berkaitan dengan perbedaan ini, hanya dua kebutuhan dari level bawah yang merupakan “kebutuhan” dalam hierarki kebutuhan Maslow, sementara tiga kebutuhan dari level atas merupakan “keinginan” (Sheth, et al., 1999: 344).

Beberapa contoh dari hierarki kebutuhan Maslow adala (Hawkins, et al., 1998: 368):

a) Psikologis: makanan, air, tidur, da

b) Keselamatan: mencari keselamatan dan

mengenal lingkungan di sekeliling, dan seterusnya yang merupakan perwujudan dari kebutuhan akan keselamatan.

(46)

e) Aktualisasi diri: hal ini meliputi hasrat akan pemenuhan diri agar semuanya menjadi selaras.

Dal jakan dan CD original, seseorang dapat

emenuhi kebutuhan psikologisnya, misalnya hiburan. Dewasa ini,

2.

eorang alami dalam reaksi ab: walaupun emosi sering meletus dari pikiran kita, kita m

but adalah artis idolanya. Seseora

3.

r psikologi dari pikiran dan nsumen (Wells dan Prensky, 1996: 186). Psikografik merupa

am mengkonsumsi CD ba m

hiburan adalah sangat penting, bahkan bisa disetarakan dengan kebutuhan manusia akan makan dan minum. Tanpa hiburan, manusia cenderung akan mudah dan bahkan sering kali mengalami stres.

Emosi Konsumen

Emosi adalah keadaan perasaan yang ses untuk beberapa seb

engalami emosi melalui perasaan yang khusus. Cinta, gembira, kejutan, rasa takut, marah, dan kesedihan adalah beberapa emosi yang pada umumnya kita alami (Wilkie, 1994:167).

Dengan mendengarkan lagu seseorang dapat merasa gembira, apalagi orang yang melantunkan lagu terse

ng juga dapat merasakan adanya cinta di sekelilingnya hanya dengan mendengarkan lagu tentang cinta.

Psikografik

Psikografik berfokus pada dasa perasaan ko

(47)

apa yang mendasari pola aktivitas tersebut. Psikografik mempunyai tiga komponen, yaitu nilai, konsep diri, dan gaya hidup (Sheth, et al., 1999: 362).

Dalam hal ini, konsumen bisa saja berpikir dan merasa bahwa CD bajakan memberikan kepuasan yang relatif sama bila dibandingkan dengan CD ori

mption-related fulfillment, including levels of underfulfillment or overfulfillment”

n dari

Sedikit kepuas

hap produk dan pengalaman

b)

Pemenuhan datang dalam variasi yang berbeda. Sebagai contoh, membeli CD bajak

ginal. Dengan alasan seperti itu, mereka bisa saja menjadi lebih memilih untuk membeli CD bajakan daripada CD original.

Definisi tentang kepuasan dapat diberikan sebagai berikut:

“Satisfaction is a judgment of a pleasurable level of consu

(Arnould, et al., 2002: 617).

(Kepuasan adalah sebuah pendapat tentang tingkat kenyamana konsumsi-berhubungan dengan pemenuhan, meliputi tingkat pemenuhan yang kurang atau pemenuhan yang lebih).

komentar dibawah ini adalah penting dalam menjelaskan definisi n, yaitu (Arnould, et al., 2002: 617):

a

a) Konsumen dapat membuat pendapat kepuasan dengan menghormati aspek apapun atau semua aspek atau ta

jasa.

Kepuasan berfokus pada pemenuhan (pemenuhan diri).

konsumen mungkin merasa terpenuhi atau puas dengan

(48)

besar, di mana mereka bisa menikmati beragam jenis musik dan lagu sebelum melakukan pembelian.

Akhirnya, konsumen dapat mengalami kepuasan ketika penga

c)

internal, tetapi kepuasan

Dapat ditambahkan disini, bahwa untuk melihat kepuasan konsumen

n dengan motivasi dibahas

G. ekuatan Psikologis

uatan dari dalam individu yang memak

laman akan penggunaan sebuah produk atau jasa memberikan kesenangan yang lebih besar daripada situasi yang sudah diharapkan sekalipun hal itu tidak secara tepat memenuhi kepuasannya (misalnya pemenuhan yang kurang atau underfulfillment).

Kepuasan adalah bagian dari proses internal. Walaupun kepuasan adalah bagian dari proses Juga adalah proses sosial.

dalam pembelian CD bajakan atau CD original dapat juga dengan melihat seberapa sering mereka melakukan pembelian ulang.

Sebagai tambahan, beberapa hal yang berkaita berikut ini:

Motivasi Sebagai K

Motivasi adalah penggerak kek

(49)

lakukan untuk mencapai tujuan mereka adalah hasil dari pikiran dan pembelajaran individu (Schiffman dan Kanuk, 2004:87).

Setiap individu mempunyai kebutuhan: beberapa adalah pembawaan lahir (

pelajari dalam bereaks

H. Motiva i Positif dan Motivasi Negatif

an negatif. Beberapa psikologi yang berhub

dan menyokong perilaku manusia (Schiffman dan Kanuk, 2004: 92).

lahiriah), dan lainnya adalah yang didapatkan. Kebutuhan lahiriah adalah psikologis (misalnya: biogenik); yang meliputi kebutuhan akan makan, air, udara, pakaian, perlindungan, dan seks. Karena hal tersebut dibutuhkan untuk menyokong kehidupan biologis, kebutuhan biogenik dianggap kebutuhan atau motif primer (Schiffman dan Kanuk, 2004:87).

Kebutuhan yang didapatkan adalah kebutuhan yang kita

i dengan kebudayaan atau lingkungan kita. Hal tersebut meliputi kebutuhan akan penghargaan diri, gengsi, kasih sayang, kekuasaan, dan belajar. Karena kebutuhan yang didapatkan adalah kebutuhan psikologis secara umum, maka dianggap merupakan kebutuhan atau motif sekunder (Schiffman dan Kanuk, 2004: 89).

s

Motivasi dapat berupa positif d

(50)

Kebutuhan, keinginan, atau hasrat dapat menghasilkan tujuan yang akan menjadi positif atau negatif. Tujuan positif merujuk pada perilaku mana yang d

endiri sebagai sebuah hiburan, maka tindakannya diawali dengan motiva

I.

eberapa perilaku konsumen dibedakan antara rational motives dan kan rasionalitas dalam pengertian ekonom

iarahkan; jadi, tujuan positif sering dihubungkan sebagai benda yang ingin kita dapatkan. Tujuan negatif merujuk pada dari mana perilaku diarahkan dan hal tersebut dihubungkan sebagai benda yang ingin kita hindari. Karena kedua tujuan tersebut, yang ingin didapatkan dan dihindari, adalah hasil dari perilaku yang termotivasi, kebanyakan peneliti menghubungkan kedua tujuan tersebut secara sederhana sebagai tujuan (Schiffman dan Kanuk, 2004: 93).

Misalnya, seseorang yang membeli CD original dengan tujuan untuk dinikmati s

si positif. Tetapi, apabila seseorang membeli banyak CD original dengan tujuan untuk diperbanyak dan dijual kepada konsumen lain, maka tindakannya diawali dengan motivasi negatif.

Motif Rasional versus Motif Emosional B

emotional motives. Seseorang mengguna

(51)

ukuran, berat, harga, atau mili per gallon. Motif emosional menyatakan pemilihan tujuan yang berhubungan dengan kriteria pribadi atau kriteria subjektif (contohnya, kebanggaan, ketakutan, kasih sayang, atau status) (Schiffman dan Kanuk, 2004: 93).

Dalam konsumsi CD bajakan dan CD original, seseorang dapat saja menggunakan motif rasional ataupun motif emosional. Konsumen yang membe

J. mikiran

Untuk mempermudah pembaca dalam memahami konsep mengenai iteliti, maka penulis menyediakan kerangka pemikiran sebaga

li CD bajakan bisa saja lebih mempertimbangkan motif rasional, seperti soal harga. Sedangkan konsumen yang membeli CD original lebih mempertimbangkan motif emosional, seperti status atau gengsi dan bisa juga kebanggaan.

Kerangka Pe

(52)

Kebutuhan

Rasional

Emosional

Kebiasaan

Perilaku Konsumsi

Bagan 2.4 Kerangka Pemikiran

K. Hipotesis

1. Ada perbedaan motivasi (rasional dan emosional) antara perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original.

(53)

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode studi kasus, sehingga kesimpulan yang dibuat hanya berlaku untuk subjek dan objek yang diteliti.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Universitas Atma Jaya di Yogyakarta.

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan September-Oktober 2006.

D. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang memberikan informasi mengenai hal yang diteliti adalah para responden, yaitu mahasiswa Universitas Atma Jaya, yogyakarta yang pernah dan hanya membeli CD bajakan dan CD original selama tahun 2005-Agustus 2006.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian disini meliputi variabel-variabel yang diteliti, yaitu:

(54)

a) Motivasi (kebutuhan, rasional, emosional, dan kebiasaan) dalam mengkonsumsi CD bajakan dan CD original.

b) Perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original.

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi pada penelitian ini bersifat infinit, yang artinya besaran anggota populasi belum atau tidak dapat ditentukan lebih dahulu. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling atau juga disebut dengan teknik non random sampling (Supardi, 2005: 114).

Pada penelitian ini digunakan accidental sampling, di mana penulis menetapkan seseorang sebagai responden dengan cara kebetulan. Apabila penulis secara kebetulan bertemu dengan responden yang memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan, artinya responden merupakan konsumen CD bajakan dan CD original selama tahun 2005-Agustus 2006, maka dia ditetapkan sebagai sampel. Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 100 untuk konsumen CD bajakan dan 100 untuk konsumen CD original.

F. Alat Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data, yaitu: 1. Wawancara

(55)

dilakukan untuk mengetahui mana yang merupakan konsumen CD bajakan dan mana yang merupakan konsumen CD original.

2. Kuesioner

Kuesioner dibagikan setelah responden bersedia mengisi daftar pertanyaan yang telah dibuat oleh penulis. Kuesioner ini berisi beragam pertanyaan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original. Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert, dengan ketentuan:

Skor 1--- sangat tidak setuju Skor 2--- tidak setuju Skor 3--- netral Skor 4--- setuju Skor 5--- sangat setuju

Dengan jumlah total pernyataan sebanyak 19 butir untuk semua variabel penelitian pada masing-masing responden CD bajakan dan CD original, apabila responden sangat setuju dengan pernyataan kuesioner maka skor totalnya adalah 95, tetapi apabila responden sangat tidak setuju maka skor totalnya adalah 19. Setelah mendapatkan skor total, maka range dan interval kelas dicari dengan rumus:

Range = Nilai terbesar - Nilai terkecil

= 95-19

(56)

Interval Kelas = 76 / 5

= 15,2

Setelah diperoleh interval kelas, maka data yang terkumpul dikelompokkan sebagai berikut:

Skor total 19-34,1 = Tanggapan sangat tidak setuju Skot total 34,2-49,3 = Tanggapan tidak setuju

Skor total 49,4-64,5 = Tanggapan netral Skor total 64,6-79,7 = Tanggapan setuju Skor total 79,8-95 = Tanggapan sangat setuju

G. Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel penelitian, yaitu: 1. Variabel Terikat

Variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel bebas pada penelitian ini adalah perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original yang diukur dengan banyaknya jumlah pembelian CD bajakan dan CD original.

2. Variabel Bebas

Variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat pada penelitian ini adalah motivasi konsumsi CD bajakan dan CD original, yang meliputi kebutuhan, rasional, emosional, dan kebiasaan.

(57)

maka pada penelitian ini digunakan regresi linier berganda (Suharyadi dan Purwanto, 2004: 508).

H. Definisi Operasional

1. Perilaku konsumsi adalah tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh konsumen (seseorang) untuk memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Tindakan atau kegiatan yang dimaksud disini adalah membeli CD bajakan dan CD original. Pengukuran variabel perilaku konsumsi dalam penelitian ini adalah jumlah CD bajakan dan CD original yang dibeli selama tahun 2005-Agustus 2006.

2. Motivasi adalah motif atau hal-hal yang menjadi alasan konsumen untuk membeli CD bajakan dan CD original. Untuk mengukur variabel motivasi dalam penelitian ini digunakan kuesioner dengan skala Likert. Motivasi yang tercakup pada penelitian ini terdiri atas:

a) Kebutuhan merupakan sesuatu yang dirasakan harus dipenuhi oleh konsumen CD bajakan dan CD original untuk mendapatkan kepuasan tersendiri, misalnya kebutuhan akan hiburan dan hobi.

b) Rasional (rasio) merupakan sesuatu yang bersumber dari pikiran ataupun logika konsumen yang membeli CD bajakan dan CD original, misalnya pertimbangan soal harga dan kualitas.

(58)

d) Kebiasaan merupakan perilaku atau sikap yang dilakukan secara terus-menerus (berulang-ulang) oleh konsumen dalam membeli CD bajakan maupun CD original. Dengan kata lain, ada motivasi khusus lainnya selain ketiga motivasi di atas yang mempengaruhi mereka dalam membeli CD bajakan dan CD original. Pembelian yang dilakukan adalah karena faktor kebiasaan atau rutinitas.

I. Data yang Diperlukan

Penelitian ini memerlukan berbagai sumber data untuk mendukung suksesnya penelitan. Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer ini, disebut juga data asli atau data baru (Hasan, 2002: 82). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner sebagai data primer.

2. Data Sekunder

(59)

J. Teknik Pengujian Instrumen 1. Validitas

Validitas merupakan tingkat di mana suatu alat pengukur mengukur apa yang seharusnya diukur. Karena terdapat beberapa jenis teknik pengumpulan data dari berbagai jenis validitas, maka validitas yang akan diuji hanya dibatasi pada penyusunan dengan validitas konstruk. Berikut ini prosedur dalam menentukan validitas konstruk:

a) Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur.

b) Melakukan uji coba skala pengukur pada sejumlah responden, minimal 30 orang. Dengan batas minimal 30 orang, maka distribusi skor akan lebih mendekati kurva normal.

c) Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

d) Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total dengan rumus korelasi product moment yang rumusnya sebagai berikut:

(60)

2. Reliabilitas

Djamaludin Ancok, menyebutkan reliabilitas adalah instrumen yang dipakai untuk menunjukkan apakah hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Soemanto, menyebutkan reliabilitas adalah tingkatan pada mana suatu tes secara konsisten mengukur berapapun hasil pengukuran itu. Secara matematik pengukuran reliabilitas dapat dirumuskan sebagai berikut (Supardi, 2005: 159):

Xp = Xs + Xe

Xp: skor yang diperoleh Xs: skor yang sebenarnya Xe: error pengukuran

Teknik yang dapat digunakan untuk menghitung indeks reliabilitas adalah teknik realibilitas belah dua atau “split half”. Rumus yang digunakan dikenal dengan “Spearman-Brown Prophecy” yaitu (Supardi, 2005: 160):

2 1

r split half r tes total

r split half

= +

K. Teknik Analisis Data

(61)

Analisis varians digunakan untuk menentukan apakah rata-rata dua atau lebih kelompok berbeda secara nyata (Trihendradi, 2004: 102). Perlu diketahui bahwa untuk menjawab masalah pertama ini, penulis tidak memasukkan variabel kebutuhan (X1) karena baik kebutuhan untuk

membeli CD bajakan maupun CD original merupakan hal yang sama, yaitu adanya kebutuhan untuk mendengarkan dan menikmati lagu atau musik kegemaran mereka; dan variabel kebiasaan (X4) karena variabel

kebiasaan dalam penelitian ini lebih bersifat mengukur konsistensi dari sikap konsumen dalam membeli CD bajakan dan CD original. Jadi, penulis ingin menguji perbedaan motivasi rasional (X2) antara konsumen

CD bajakan dan konsumen CD original; dan perbedaan motivasi emosional (X3) antara konsumen CD bajakan dan konsumen CD original.

Beberapa langkah yang dilakukan untuk menguji masalah di atas adalah (Suharyadi dan Purwanto, 2004: 442):

a) Menetapkan tingkat signifikansi sebesar 5% (0,05) dan degrees of freedom (df) dengan rumus: df1 = k-1 dan df2 = n-k, dimana k

merupakan banyaknya kolom dan n merupakan banyaknya sampel yang diambil.

b) Menentukan uji statistik

Nilai F diperoleh dengan cara sebagai berikut:

(62)

Di mana:

F : Nilai uji statistik F

SST : Sum of square treatment atau sum of square antar perlakuan

k-1 : Derajat bebas pembilang

SSE : Sum of square error atau sum of square dalam perlakuan n-k : Derajat bebas penyebut

MSTR : Mean square between treatment atau mean square antar perlakuan

MSE : Mean square error

SST dan SSE dalam rumus F diperoleh dengan cara:

SST = 2

T : Kuadrat dari setiap kolom, nilai setiap pengamatan (X) dalam

satu kolom atau perlakuan dijumlahkan kemudian dikuadratkan.

c

n : Jumlah pengamatan dalam setiap kolom atau perlakuan

(63)

c) Menentukan daerah keputusan sesuai dengan nilai kritis F

d) Menentukan keputusan dengan membandingkan nilai uji F dengan daerah keputusan

Apabila F hitung > dari F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima,

sehingga ada perbedaan motivasi rasional antara perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original; dan ada perbedaan motivasi emosional antara perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original.

2. Untuk menjawab masalah kedua, yaitu Apakah motivasi (kebutuhan, rasional, emosional, dan kebiasaan) mempengaruhi perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original?, maka penulis menggunakan analisis regresi linier berganda, dengan rumus:

1) YB = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 2) YO = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 Keterangan:

YB = Perilaku konsumsi (banyaknya pembelian CD bajakan)

YO = Perilaku konsumsi (banyaknya pembelian CD original)

a = Konstanta

(64)

b2 = Koefisien regresi X2

b3 = Koefisien regresi X3

b4 = Koefisien regresi X4

X1 = Kebutuhan

X2 = Rasional

X3 = Emosional

X4 = Kebiasaan

Untuk melakukan pengujian secara menyeluruh terhadap variabel bebas dan variabel tidak bebas digunakan uji signifikansi serentak atau uji F. Beberapa langkah yang diperlukan dalam uji F adalah sebagai berikut (Suharyadi dan Purwanto, 2004: 523):

a) Menyusun hipotesis untuk YB dan Yo

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0

H1 : b1 ≠ b2≠ b3≠ b4 ≠ 0

b) Menentukan daerah keputusan

Untuk ini digunakan tabel F. Untuk mencari nilai F tabel perlu diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, derajat bebas penyebut pada baris dan taraf nyata. Taraf nyata yang dipakai pada penelitian ini adalah 5% (0,05). Untuk derajat pembilang digunakan nilai k-1, yaitu jumlah variabel dikurang 1. Untuk derajat penyebut digunakan n-k, yaitu jumlah sampel dikurangi dengan jumlah variabel.

c) Menentukan nilai F hitung

(65)

2 2

/( 1)

(1 ) /( )

R k F

R n k − =

− −

R² merupakan koefisien determinasi. d) Menentukan daerah keputusan

e) Memutuskan hipotesis

Apabila nilai F hitung > dari nilai F tabel, maka H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh motivasi (kebutuhan, rasional, emosional, dan kebiasaan) secara bersama-sama terhadap perilaku konsumsi CD bajakan; dan ada pengaruh motivasi (kebutuhan, rasional, emosional, dan kebiasaan) secara bersama-sama terhadap perilaku konsumsi CD original.

(66)

a) Menentukan hipotesis untuk YB dan YO

b) Menentukan daerah kritis

Daerah kritis ditentukan oleh nilai t tabel dengan derajat bebas yaitu n-k, dan taraf nyata sebesar 5% (0,05).

c) Menentukan nilai t-hitung

b

(67)

d) Menentukan daerah keputusan

e) Menentukan keputusan

Apabila nilai t hitung < dari nilai -t tabel dan nilai t hitung > dari nilai t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa ada

(68)

A. Sejarah

Ide pendirian Universitas Atma Jaya Yogyakarta pertama kali dilontarkan oleh Drs. A.J Liem Sioe Siet. Ide ini kemudian dibawa dalam Rapat Umum Anggota Ikatan Sarjana Katolik (ISKAT) Cabang Yogyakarta yang saat itu mempunyai susunan pengurus sebagai berikut:

Ketua : A. Sutijoso, S.H.

Wakil Ketua I : A. Djakatirtana, S.H. Wakil Ketua II : F.X. Soedijana, S.H. Sekretaris I : Drs. A.J. Liem Sioe Siet Sekretaris II : Drs. St. Vembriarto Bendahara I : J. Imam Widayat, S.H.

Bendahara II :P. Liem Liang Hoei, S.H. (Paul W. Suleman,S.H.)

Untuk mewujudkan gagasan ini, pada tanggal 1 November 1964

ISKAT Cabang Yogyakarta membentuk Panitia Kecil dengan ketua : Prof.

R.A. Soehardi,S.H. dan sekretaris: Drs. A.J. Liem Sioe Siet. Dalam kegiatan

selanjutnya, panitia ini dibantu oleh A., Sutijoso, S.H., Prof. Drs. Oey Liang

Lee dan Dr. Leo Sukoto, S.J. Kelima orang ini kemudian terkenal dengan

(69)

sebutan "Lima Serangkai". Pada tanggal 13 Mei 1965 "Lima Serangkai" itu

berhasil membentuk Yayasan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Cabang Yogyakarta, yang sekarang menjadi YAYASAN SLAMET RIJADI

YOGYAKARTA.

Di bawah lindungan Santo Albertus Magnus, kelahiran Universitas

Katolik Indonesia Atma Jaya Cabang Yogyakarta diresmikan dalam sebuah

upacara di gedung Bank Negara Indonesia Unit V (sekarang Bank Tabungan

Negara) Jalan Sudirman 43 Yogyakarta pada tanggal 27 September 1965,

setelah didahului dengan Misa Kudus yang dipimpin oleh Romo Dr. Leo

Soekoto, S.J di Gereja Santo Antonius, Kotabaru. Sejak 31 Agustus 1973

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Cabang Yogyakarta melepaskan diri

dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya di Jakarta, dan berdiri sendiri

sebagai Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Memasuki era globalisasi, sejak awal dekade 90-an hingga kini,

Universitas Atma Jaya telah mempersiapkan diri menyongsong abad baru.

Universitas Atma Jaya Yogyakarta kini memiliki lebih dari 10.000 mahasiswa

program S1 dan 150 mahasiswa program S2 berasal dari seluruh penjuru

Indonesia. Sampai dengan tahun 1998, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

(70)

B. Visi dan Misi 1. Visi

Universitas Atma Jaya Yogyakarta menyelenggarakan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, yang ditujukan bagi penciptaan, pemanfaatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam rangka mendidik dan melatih mahasiswanya agar menjadi intelektual dan pemimpin yang mengutamakan harkat

kemanusiaan dalam semangat kerasulan yang dijiwai oleh iman kristiani.

2. Misi

(71)

C. Fakultas

1. Program Sarjana (S-1)

Program S-1 Reguler FAKULTAS PROGRAM

STUDI

STATUS PEMINATAN STUDI Biologi Biologi Terakreditasi • Biomanajemen

• Bioindustri • Biopangan

Akuntansi Terakreditasi • Akuntansi Manajemen • Auditing

• Sistem Informasi • Perpajakan/Sektor

Publik

• Akuntansi Umum

Manajemen Terakreditasi • Manaj. Pemasaran • Manaj. Sumber

Daya Manusia dan Organisasi

• Manaj. Operasi dan Sistem Informasi

• Manaj. Keuangan • Manaj. Teknologi

Informasi

Terakreditasi • Ekonomi Internasional • Ekonomi Industri • Ekonomi Umum

Hukum Ilmu Hukum

Terakreditasi • Hukum Ekonomi dan Bisnis Peradilan dan Penyelesaian Sengketa Hukum • Hukum

(72)

• Kenegaraan,

Terakreditasi • Jurnalistik Cetak • Jurnalistik

Sosiologi Terakreditasi • Sosiologi Industri • Sosiologi

Pembangunan dan Lingkungan Hidup Teknik

Sipil

Terakreditasi • Transportasi • Manaj. Konstruksi • Struktur

• Hidro Teknik

Arsitektur Terakreditasi • Lingkungan dan Kawasan

Terakreditasi • Rekayasa

Manufaktur/Disain • Rekayasa Sistem

Kerja/Otomasi

(73)

2. Program Pasca Sarjana (S-2)

Magister Teknik Manajemen Konstruksi

Belajar

Magister Hukum Hukum Bisnis Dalam Proses

Akreditasi

D. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

Universitas Atma Jaya Yogyakarta memiliki 26 Unit Kegiatan Mahasiswa

(UKM) yang dibagi dalam 4 kelompok besar Unit Kegiatan Mahasiswa, yaitu :

1. UKM Olahraga Beladiri terdiri atas:

a. UKM Karate INKAI

b. UKM Tae Kwon Do

c. UKM PS. Betako Merpati Putih

d. UKM Kyokushinkai KarateDo

e. UKM IKS Pro Patria

(74)

2. UKM Olahraga Permainan

a. UKM Atletik

b. UKM Bola Basket

c. UKM Bulutangkis

d. UKM Bola Voli

e. UKM Catur

f. UKM Renang

g. UKM Sepakbola

h. UKM Selam

i. UKM Tenis Lapangan

j. UKM Tenis Meja

3. UKM Seni/Kesenian

a. Marching Band

b. Paduan Suara

c. Teater

4. Unit Kegiatan Khusus (UKK)

a. Pecinta Alam Mahasiswa "PALAWA - UAJY"

b. Kerohanian

(75)

d. Pramuka

e. Resimen Mahasiswa

f. Pers Mahasiswa ("PASTI")

g. Photography ("APC")

E. Perpustakaan

Perpustakaan Universitas Atma Jaya Yogyakarta dikelola dengan sistem

sentralisasi, dengan Kantor Pusat di Kampus Babarsari I. Pelayanan koleksi

tersebar disemua kampus, yaitu, kampus I (Mrican), Kampus II (Babarsari I)

dan Kampus III (Babarsari II dan Pasca Sarjana). Salah satu pertimbangan dari

penyebaran tempat pelayanan koleksi ini adalah untuk memberikan kemudahan

kepada pemakai. Mahasiswa bebas meminjam buku di semua perpustakaan

kampus Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Sistem administrasi sudah

menggunakan sistem komputerisasi terpadu. Sistem layanan Sistem layanan

yang digunakan adalah "on line" di semua kampus dan "layanan terbuka",

maksudnya bahwa pemakai dapat meminjam di semua kampus dan dapat secara

bebas memilih dan mencari sendiri koleksi pustaka yang diinginkan. Email

perpustakaan :lib@mail.uajy.ac.id

Alamat perpustakaan Atma Jaya adalah sebagai berikut:

1. Perpustakaan Kampus I (S1)

Jl. Mrican Baru 28 Yogyakarta - Indonesia

(76)

Melayani :

Fakultas Hukum

Fakultas ISIP

2. Perpustakaan Kampus II (S1)

Jl. Babarsari 44 Yogyakarta 55281

Telp. (0274) 487711 ext. 1246 fax : (0274) 487748

Melayani :

Fakultas Teknik

Fakultas Biologi

3. Perpustakaan Kampus III ( S1& Pascasarjana)

Jl. Babarsari 43 Yogyakarta 55281

Telp. (0274) 487711 ext. 2027(S1) ext. 2217 ( Pascasarjana)

Melayani :

Fakultas Ekonomi

Fakultas Teknologi Industri

(77)

Bab ini membahas mengenai hasil pengumpulan dan pengolahan data beserta pembahasannya. Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka digunakan kuesioner yang dibagikan kepada mahasiswa Universitas Atma Jaya. Kuesioner ini berisi beragam pertanyaan untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap perilaku konsumsi CD bajakan dan CD original. Skala yang digunakan pada penelitian ini adalah skala Likert, dengan ketentuan:

Skor 1--- sangat tidak setuju Skor 2--- tidak setuju Skor 3--- netral Skor 4--- setuju

Skor 5--- sangat setuju

Banyaknya sampel yang diambil pada penelitian ini adalah sebanyak 100 untuk responden yang membeli CD bajakan dan 100 untuk responden yang membeli CD original selama tahun 2005-Agustus 2006.

Kuesioner yang telah dibagikan kepada 200 responden tersebut terdiri atas dua bagian, yaitu:

Bagian I : Berisi tentang identitas respoden yang memuat jenis kelamin, usia, uang saku per bulan, banyaknya pembelian CD bajakan dan

(78)

CD original dalam satu bulan, dan banyaknya pembelian CD bajakan dan CD original selama tahun 2005-Agustus 2006.

Bagian II : Berisi tentang pernyataan-pernyataan dari masing-masing variabel bebas penelitian, yang meliputi variabel kebutuhan, rasional, emosional, dan kebiasaan.

A. Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1. Hasil Pengujian Validitas

Validitas merupakan tingkat di mana suatu alat pengukur mengukur apa yang seharusnya diukur. Karena terdapat beberapa jenis teknik pengumpulan data dari berbagai jenis validitas, maka validitas yang akan diuji hanya dibatasi pada penyusunan dengan validitas konstruk. Pada penelitian ini digunakan pengukuran validitas dengan rumus korelasi

product moment yang rumusnya dapat dilihat pada bab metode penelitian. Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r. Cara melihat angka kritik adalah dengan melihat tingkat kebebasan (df) = N-2. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 5%. Jika koefisien hitung > dari koefisien tabel, maka suatu pernyataan dapat dikatakan valid (Supardi, 2005: 159).

(79)

Dengan tingkat signifikansi 5% dan df = N-2 diperoleh koefisien tabel = 0,239. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai koefisien hitung. Dari hasil pengujian validitas yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini, dapat diketahui bahwa semua butir pernyataan di setiap variabel penelitian, baik untuk CD bajakan maupun CD original dapat dikatakan valid karena keseluruhan nilai koefisien hitung > dari nilai koefisien tabel. a) Pengujian validitas untuk CD bajakan

Tabel 5.1

Koefisien Validitas Variabel Kebutuhan Butir

Sumber: Lampiran 2-1

Tabel 5.2

Koefisien Validitas Variabel Rasional

(80)

Tabel 5.3

Koefisien Validitas Variabel Emosional Butir

Koefisien Validitas Variabel Kebiasaan

Butir No. Korelasi

Product Moment R tabel (df = N-2) Status

b) Pengujian validitas untuk CD original Tabel 5.5

Gambar

Gambar 2.1 Level dari Sebuah Produk
Tabel 2.1 Aktivitas yang Terlibat dalam Perilaku Konsumsi
Tabel 5.4 Koefisien Validitas Variabel Kebiasaan
Tabel 5.8
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terwujudnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan yang berkualitas Bagi Masyarakat. OUTCOME Terwujudnya Optimalisasi Fungsi Fasyankes Terwujudnya PETA STRATEGI 2015 –

Patologi adalah salah satu logi adalah salah satu dasar ilmu kedokteran dan memiliki peranan dasar ilmu kedokteran dan memiliki peranan !ang sangat &#34;undamental. Sering

Uji t adalah pertanyaan tentang sesuatu yang untuk sementara waktu dianggap benar. Selain itu juga, hipotesis dapat diartikan sebagai pertanyaan yang akan

Berdasarkan hal tersebut, peneliti menduga bahwa keterkaitan antara POGU dan tipe pola asuh authoritative adalah karena jenis game online MMORPG menyediakan ruang yang cukup

Jika keluaran inverter rendah maka arus akan mengalir dari masukan ke keluaran melalui R sehingga memaksa masukan untuk turun ke logika-0.. Sebaliknya jika keluaran tinggi maka arus

[r]

6. Mengenai pokok pengaduan pengadu tentang “keberatan yang disampaikan Panwaslih Kabupaten Aceh Singkil” Panwaslih Aceh Singkil tidak pernah mengajukan keberatan,

Dari data pada tabel diatas fokus penelitian adalah di Desa/kelurahan Parakancanggah, Krandegan, Kutabanjarnegara, Wangon, Semampir merupakan Desa/kelurahan yang