• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI BERBASIS WEB PEMBUATAN SOAL UJIAN MASUK PERGURUAN TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "APLIKASI BERBASIS WEB PEMBUATAN SOAL UJIAN MASUK PERGURUAN TINGGI"

Copied!
183
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Jurusan Teknik Informatika

Disusun oleh :

Brigitta Linda Dwi Setyaningsih 035314038

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

UNIVERSITY OF SANATA DHARMA YOGYAKARTA)

A Thesis

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain the Sarjana Teknik Degree

in Department of Informatics Technology

Created by :

Brigitta Linda Dwi Setyaningsih 035314038

DEPARTMENT OF INFORMATICS ENGINEERING

FACULTY SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

!

(6)

v

"

# $

%

(7)

vi

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Januari 2008

Penulis

(8)

vii

beberapa perguruan tinggi baik perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk menyaring mahasiswa baru yang berkualitas. Proses ujian masuk tersebut tidak terlepas dari proses pembuatan soal ujian masuk. P2TKP merupakan salah satu panitia penerimaan mahasiswa baru Universitas Sanata Dharma yang bertugas membuat soal ujian masuk. Metode pembuatan soal ujian masuk yang biasa dipakai selama ini adalah tiap panitia pembuat soal memilih dan mendokumentasikan soal-soal dalam lembaran kertas. Soal ujian yang diberikan kepada mahasiswa juga masih dalam bentuk buku.

”Aplikasi Berbasis Web Pembuatan Soal Ujian Masuk Perguruan Tinggi” dikembangkan untuk membantu P2TKP dalam membuat, mendokumentasikan dan menampilkan soal ujian masuk secara terkomputerisasi. Teknologi yang digunakan dalam pembuatan sistem ini antara lain PHP untuk aplikasi webnya dan sebagai databasenya MySQL yang berjalan di web server Apache, Macromedia Dreamweaver MX untuk desain antarmukanya.

(9)

viii

university, the state and the private one to get the new student who have certain quality. The process of entrance test always connected with composing of question. P2TKP is one of new student acceptance committee which was commissioned by Sanata Dharma University to compose the question of entrance test. The composing of question’s method which usually used during this time is choose and documented the question in the paper sheet. The question of entrance test was passed to the student still in the form book.

“A Web Based Application for University Entrance Test Composing” is developed to assist P2TKP in composing, documenting, and presenting entrance test computerized. The technology that used in this system are PHP as its application web and its database is MySQL which run in the Web Server Apache, Macromedia Dreamweaver MX for its design interface.

(10)

ix

rahmat, anugerah, penerangan, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi yang berjudul “Aplikasi Pembuatan Soal Ujian Masuk Perguruan Tinggi Berbasis Web” dengan Studi Kasus di Pusat Pelayanan Tes & Konsultasi Psikologis (P2TKP ) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh penulis untuk memperolah gelar sarjana strata satu (S1) pada jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari dalam mempersiapkan, menyusun dan menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu penulis baik selama penelitian maupun pada saat penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan diantaranya kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus yang selelu membimbing dan memberkati dan

melimpahkan rahmat serta kasih, dan selelu memberi semangat setiap saya ditimpa kemalasan dan kebuntuan selama menyelesaikan skripsi ini.

(11)

x

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Ibu Agnes Maria Polina, S.Kom, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

6. Ibu Ridowati Gunawan , selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terima kasih atas bimbingan dan arahannya selama ini terutama saat KRS.

7. Bapak J.B. Budi Darmawan ,S.T., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, dan pencerahan selama pengerjaan skripsi ini. Terima kasih pak.

8. Bapak Albertus Agung Hadhiatma, S.T dan Bapak Stevanus Wisnu Sanjaya,S.t, selaku dosen penguji. Terimakasih atas sran-saran yang membangun untuk skripsi ini.

9. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si selaku ketua P2TKP yang telah banyak memberikan informasi dan banyak meluangkan waktunya untuk mendengarkan dan membantu menyelesaikan kesulitan – kesulitan saya dengan kata–katanya yang selalu membuat saya ayem dan percaya diri dengan apa yang saya buat dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih pak.

(12)

xi

telah memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan selama penulis menjalani masa perkuliahan.

13.Bapak Bele, Bapak Dhar yang selalu bertanya “Cari Pak Wawan mbak ?”. Terima kasih pak atas kesediaan bapak memberi informasi kepada saya dan terima kasih atas canda tawa dikala saya takut setiap kali mau bimbingan. 14.Staff Sekretariat Fakultas Teknik, terima kasih atas bantuan informasi dan

sarana prasarana yang mendukung.

15.Bapak dan Ibu, pak, bu makasih ya atas doa, dukungan, perhatian, kasih sayang yang tak ternilai. Semoga apa yang linda lakukan dapat menjadi yang terbaik dan membahagiakan bapak ibu.

16.Kakakku Agung family, terimakasih atas motivasi, semangat n telpon-telpon yang selalu nanyain “kapan lulus?”. Makasih banyak.

17.Adikku Ady dan Intan yang selalu membuatku ketawa, nemani mbak kemana-mana. Tanpa kalian hari-hariku takkan seindah hari-hari yang kulalui.

(13)

xii

banget. Nis, makasih juga dah mau ndengerin keluh kesahku. Makasi banyak pren. Aku sayang kalian dan aku sayang ama persahabatan kita.

20.Temen-temenku, mas adi psikologi, mbak mita psikologi, diah psikologi, makasi dah kenalin aku ama dosen-dosen psikologi, dah bantuin aku memahami teori-teori psikologi n makasi pinjaman buku-bukunya. Ma2h yokhe makasi dah bantuin translite. Ones, mas dadit,mister ari dan semua temen-temen yang tidak bisa disebutin satu persatu, makasi dah menyediakan waktu untuk nanya-nanya. Makasih atas semua bantuannya ya...”.

21.Teman-teman Jurusan Teknik Informatika 2003 yang telah berjuang bersama, thanks buat semua kebersamaan, dukungan dan penerimaannya

22.Bidadari-bidadari penghuni “Wisma Surya” K’ Vanya, Rissa, Yokhe, Ceci, Diana, Nesya, Shinta, Mpie, Nana, Prima, Eqi, Fera n Vindy. makasih ya untuk canda tawa dan semangat lulusnya.

23.Pak Eko, Bu Narni, Sari n Wening, terima kasih atas doa dan kebersamaannya, akhirnya linda lulus pak, bu.

(14)

xiii

banyak kekurangan dan masih banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, saran dan kritik selalu penulis harapkan dari pembaca untuk perbaikan-perbaikan dimasa yang akan datang.

Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang tertarik dengan topik skripsi ini pada umumnya.

Yogyakarta, 24 Januari 2008 Penulis

(15)

xiv

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAKSI ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xxii

DAFTAR GAMBAR... xxiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah... 3

1.3Batasan Masalah ... 3

1.4Tujuan dan Manfaat ... 3

1.5Metodologi Penelitian ... 4

(16)

xv

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 8

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 11

2.2.1 Definisi Informasi ... 11

2.2.2 Siklus Informasi ... 11

2.2.3 Kualitas Informasi ... 12

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 13

2.3.1 Definisi Sistem Informasi ... 13

2.3.2 Komponen Sistem Informasi ... 14

2.3.3 Pengembangan Sistem Informasi ... 16

2.3.4 Metodologi Pengembangan Sistem ... 17

2.4 Use-Case Diagram ... 18

2.5 Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) ... 19

2.6 ER-Diagram... 21

2.7 Konsep Dasar Intranet... 24

2.8 Konsep Dasar WEB ... 25

2.9 Perangkat Lunak yang Digunakan ... 27

2.9.1 PHP ... 27

2.9.2 MySQL ... 29

2.9.3 Apache ... 30

(17)

xvi

2.12 Reliabilitas ... 36

2.12.1 Pendekatan Tes Ulang ... 37

2.12.2 Pendekatan Bentuk Paralel ... 38

2.12.3 Pendekatan Konsistensi Internal ... 39

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 41

3.1 Analisis Sistem ... 41

3.1.1 Gambaran Umum Sitem Lama ... 41

3.1.2 Gambaran Umum Sitem Baru ... 43

3.1.3 Arsitektur Jaringan ... 46

3.1.4 Analisis Peran Pengguna ... 47

3.1.5 Requirement Analysis ... 48

3.1.5.1 Use-Case Diagram ... 48

3.1.6 Logical Desain ... 49

3.1.6.1 Desain Proses ... 49

3.1.6.1.1 Context Diagram ... 49

3.1.6.1.2 Diagram Berjenjang ... 50

3.1.6.1.3 DFD Level 0 ... 52

3.1.6.1.4 DFD Level 1 untuk Proses 1... 54

3.1.6.1.5 DFD Level 1 untuk Proses 2 ... 54

(18)

xvii

3.1.6.1.10 DFD Level 1 untuk Proses 9 ... 59

3.1.6.1.11 DFD Level 1 untuk Proses 10... 60

3.1.6.1.12 DFD Level 1 untuk Proses 11 ... 61

3.1.6.1.13 DFD Level 1 untuk Proses 12 ... 62

3.1.6.1.14 DFD Level 1 untuk Proses 13 ... 63

3.1.6.1.15 DFD Gabungan ... 64

3.1.6.2 Desain Data Model ... 70

3.1.6.2.1 E-R Diagram ... 70

3.2 Perancangan Sistem ... 71

3.2.1 Desain Database ... 71

3.2.1.1 Logical Database Desaign ... 71

3.2.1.2 Physical Database Desaign ... 72

3.2.2 Desain User Interface ... 76

3.2.2.1Form Login Petugas ... 76

3.2.2.2Form Menu Utama Admin... 77

3.2.2.3Form Menu Utama Admin Peserta Ujian ... 78

3.2.2.4Form Tambah Petugas ... 78

3.2.2.5Form Cari Petugas ... 79

3.2.2.6Form Edit Petugas ... 80

(19)

xviii

3.2.2.11 Form Tambah Bacaan Soal ... 83

3.2.2.12 Form Cari Bacaan Soal ... 84

3.2.2.13 Form Edit Bacaan Soal ... 84

3.2.2.14 Form Tambah Soal... 85

3.2.2.15 Form Cari Soal ... 86

3.2.2.16 Form Edit Soal ... 87

3.2.2.17 Form Tambah Set Sejenis ... 88

3.2.2.18 Form Tambah Set Ujian ... 88

3.2.2.19 Form Perhitungan ... 89

3.2.2.20 Form Analisis Soal... 90

3.2.2.21 Form Catatan ... 91

3.2.2.22 Form Aktifasi Soal... 91

3.2.2.23 Form Menu Utama User P2TKP ... 92

3.2.2.24 Form Lihat Soal ... 93

3.2.2.25 Form Lihat Set Sejenis ... 93

3.2.2.26 Form Lihat Set Ujian ... 94

3.2.2.27 Form Login Calon Mahasiswa ... 94

3.2.2.28 Form Menu Utama Calon Mahasiswa ... 95

3.2.2.29 Form Ujian Online ... 96

(20)

xix

4.1.1.1 Kebutuhan Hardware Server ... 98

4.1.1.2 Kebutuhan Software Server... 99

4.1.2 Kebutuhan Komputer Client ... 99

4.1.2.1 Kebutuhan Hardware Client ... 99

4.1.2.2 Kebutuhan Software Client ... 99

4.2Pembuatan Database ... 100

4.2.1 Pembuatan Database p2tkp ... 100

4.2.2 Pembuatan Tabel ... 100

4.2.2.1 Tabel jenis_soal ... 100

4.2.2.2 Tabel bacaan ... 100

4.2.2.3 Tabel soal... 100

4.2.2.4 Tabel set_sejenis ... 101

4.2.2.5 Tabel detail_set_sejenis... 101

4.2.2.6 Tabel set_ujian... 101

4.2.2.7 Tabel detail_set_ujian ... 102

4.2.2.8 Tabel detail_soal ... 102

4.2.2.9 Tabel jawaban... 102

4.2.2.10 Tabel nilai... 103

4.2.2.11 Tabel calon_mhs ... 103

(21)

xx

4.4.2 Tampilan Menu Utama Admin ... 106

4.4.3 Tampilan Form Tambah Petugas ... 107

4.4.4 Tampilan Form Cari Petugas ... 108

4.4.5 Tampilan Menu Utama Admin P2TKP ... 109

4.4.6 Tampilan Form Tambah Jenis Soal... 111

4.4.7 Tampilan Form Cari Jenis Soal... 112

4.4.8 Tampilan Form Tambah Bacaan Soal ... 114

4.4.9 Tampilan Form Cari Bacaan Soal ... 115

4.4.10Tampilan Form Tambah Soal ... 117

4.4.11Tampilan Form Cari Soal ... 119

4.4.12Tampilan Form Tambah Set Sejenis ... 121

4.4.13Tampilan Form Cari Set Sejenis ... 123

4.4.14Tampilan Form Tambah Set Ujian... 125

4.4.15Tampilan Form Cari Set Ujian... 126

4.4.16Tampilan Form Perhitungan ... 128

4.4.17Tampilan Form Analisis Soal ... 134

4.4.18Tampilan Form Aktifasi Soal... 136

4.4.19Tampilan Menu Utama Admin Peserta Ujian... 136

4.4.20Tampilan Form Tambah Peserta Ujian... 137

(22)

xxi

4.4.25Tampilan Form Ujian Online... 145 4.4.26Tampilan From Hasil Ujian ... 149

BAB V

ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

... 150 5.1 Kelebihan Sistem ... 150 5.2 Kekurangan Sistem ... 151

BAB VI

PENUTUP

... 152 6.1 Kesimpulan... 152 6.2 Saran... 153

DAFTAR PUSTAKA... 154

(23)

xxii

(24)
(25)

xxiv

(26)

xxv

(27)

xxvi

(28)

xxvii

(29)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Dewasa ini kebutuhan masyarakat akan informasi semakin meningkat. Perkembangan teknologi dalam bidang komunikasi dan informasi menjawab kebutuhan itu. Salah satu teknologi yang dapat digunakan adalah media elektronik. Melalui sebuah situs web dapat disajikan berbagai informasi yang bisa didapat secara cepat, mudah, di mana dan kapan saja serta oleh siapa saja. Informasi dapat disajikan secara lebih dinamis dan interaktif karena web sebagai media komunikasi yang dapat menyajikan informasi dalam bentuk text, grafis, animasi, audio, ataupun video.

Sejalan dengan berkembangnya teknologi, kebutuhan akan pendidikan juga semakin tinggi. Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pendidikan menyebabkan berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta saling berlomba menyaring mahasiswa baru yang berkualitas, sehingga untuk memperoleh mahasiswa yang berkualitas berbagai perguruan tinggi melakukan seleksi mahasiswa baru melalui ujian masuk perguruan tinggi.

(30)

baru yang berkualitas dan dapat memenuhi standard pendidikan yang dipakai di perguruan tinggi tersebut. Proses ujian masuk perguruan tinggi tersebut tidak terlepas dari proses pembuatan soal ujian masuk.

(31)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada di atas maka permasalahan yang muncul adalah “Bagaimana membuat sebuah sistem informasi yang dapat mendukung pembuatan soal ujian masuk perguruan tinggi yang berbasis web, sehingga sistem ini nanti dapat mendukung proses ujian masuk perguruan tinggi secara terkomputerisasi? ”.

1.3 Batasan Masalah

Beberapa batasan masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah: 1. Studi kasus dilakukan hanya pada Universitas Sanata Dharma yaitu di

Pusat Pelayanan Test dan Konsultasi Psikologi (P2TKP).

2. Bagian yang akan dianalisis dan didesain dibatasi hanya pada proses pembuatan soal dan proses pelaksanaan tes seleksi calon mahasiswa. 3. Data calon mahasiswa yang digunakan hanya sebagai sampel.

1.4 Tujuan dan Manfaat

(32)

Dengan perancangan dan pengimplementasian sistem informasi ini diharapakan dicapai beberapa manfaat berikut:

1. Memudahkan panitia pembuatan soal ujian masuk dalam membuat soal dan mendokumentasikan soal-soal.

2. Meningkatkan efisiensi waktu dalam memeriksa hasil ujian masuk para calon mahasiswa.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini meliputi:

1. Studi literatur

Metode pustaka ini untuk mencari referensi buku acuan yang akan dijadikan sebagai dasar teori pembuatan tugas akhir ini dan tuntunan yang dapat membimbing dalam pembuatan program.

2. Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi yang digunakan penulis dalam mengembangkan sistem adalah metodologi pengembangan sistem secara terstruktur yaitu dengan menggunakan RPL terstruktur (Whitten, 2004). Tahap-tahap dalam pengembangan metodologi secara terstruktur ini antara lain:

a. Analisis sistem

(33)

dilakukan melalui interview yang dilakukan pada bagian P2TKP. Sehingga dapat memperoleh gambaran tentang proses pembuatan soal ujian masuk dan proses pelaksanaan tes seleksi calon mahasiswa. Dari hasil yang diperoleh selanjutnya dilakukan pendefinisian dan perumusan kebutuhan sistem yang baru yang akan dibuat dalam bentuk use-case, diagram berjenjang dan DFD.

b. Perancangan

Pada tahap ini penulis membuat rancangan sistem yang meliputi ER-diagram, perancangan masukan (input design), perancangan keluaran (output design), dan perancangan antar muka pengguna (user interface design).

c. Implementasi

Setelah melakukan perancangan sistem, maka tahap selanjutnya yaitu melakukan implementasi pada sistem dengan menterjemahkannya dalam bahasa pemrograman.

d. Pengujian

(34)

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memberikan gambaran umum tentang perancangan Tugas Akhir. Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan pemanfaatan penulisan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang dasar-dasar teori yang digunakan dalam pembangunan sebuah sistem informasi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini mendeskripsikan tentang sistem yang ada dan telah dipakai saat ini. Termasuk di dalamnya analisis terhadap sistem yang saat ini digunakan, prosedur pembuatan soal, prosedur pelaksanaan tes seleksi, gambaran umum sistem yang akan dikembangkan dan analisis yang dilakukan terhadap sistem yang akan dikembangkan tersebut.

BAB IV IMPLEMENTASI

Bab ini menjelaskan tentang pengimplementasian perancangan sistem kedalam bahasa pemrograman.

BAB V ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

(35)

BAB VI PENUTUP

(36)

8

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Definisi Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponennya atau elemennya. Definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur yaitu (Jogiyanto, 1999) :

Sedangkan definisi sistem yang lebih menekankan pada komponen / elemen yaitu (Jogiyanto, 1999) :

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:

• Komponen Sistem (components)

(37)

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen- komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

• Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan situasi sistem yang dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

• Lingkungan Luar Sistem (environment)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

• Penghubung Sistem (interface)

(38)

Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu kesatuan.

• Masukan Sistem (input)

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukkan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).

• Keluaran Sistem (output)

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.

• Pengolah Sistem (Procces)

Pengolah sistem merupakan bagian yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

• Sasaran Sistem (Objectives) atau Tujuan (Goal)

(39)

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Definnisi Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, kerdil dan akhirnya berakhir. Informasi dapat diartikan sebagai berikut (Jogiyanto, 1999) :

Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk yang jamak dari bentuk tunggal data atau data aitem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (events) dan kesatuan nyata (fact dan entity).

2.2.2 Siklus Informasi

(40)

sejumlah data kembali. Gambar siklus informasi dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Siklus Informasi

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeless) dan relevan (relevance)

• Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

• Tepat pada waktunya

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan dapat berakibat fatal bagi

INPUT MODEL(PROSES) OUTPUT

PENERIMA HASIL

TINDAKAN

DATA KEPUTUSAN

(41)

organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut di dapat, sehingga diperlukan teknologi- teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

• Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.3.1 Definisi Sistem Informasi

(42)

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (controls block). Ke enam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya. Gambar blok sistem informasi dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Blok Sistem Informasi

Keterangan : 1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

input model output

teknologi basis data kendalii

(43)

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirim keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data (database) adalah merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas..

6. Blok Kendali

(44)

dan terapkan untuk meyakinkan bahwa hal- hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terjadi kesalahan - kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.3.3 Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki disebabkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut (Jogiyanto, 1999) :

1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama, permasalahan yang timbul dapat berupa ketidakberesan, atau pertumbuhan organisasi.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan.

3. Adanya instruksi-instruksi (dari pimpinan atau dari luar organisasi misalnya pemerintah).

Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi peningkatan-peningkatan pada sistem yang baru. Peningkatan ini berhubungan dengan PIECES, yaitu sebagai berikut :

1. Perfomance (kinerja)

Peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. Peningkatan kinerja dapat diukur dari :

(45)

b. Response time, yaitu rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan tersebut.

2. Information (informasi)

Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan. 3. Economy (ekonomis)

Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.

4. Control (pengendalian)

Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.

5. Efficiency (efisiensi)

Peningkatan terhadap efisisensi operasi yaitu bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan paling minimum.

6. Service (pelayanan)

Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

2.3.4 Metodologi Pengembangan Sistem

(46)

Dalam pengembangan sistem informasi, suatu metodologi dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama proses pengembangan ini. Dengan mengikuti metode atau prosedur-prosedur yang diberikan oleh suatu metodologi, maka pengembangan sistem diharapkan akan dapat diselesaikan dengan berhasil.

Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan oleh metodologi pengembangan sistem yang terstruktur, maka dibutuhkan ala-alat untuk melaksanakannya. Alat-alat yang digunakan antara lain Use-Case, DFD (Data Flow Diagram) dan E-R Diagram.

2.4 Use-Case Diagram

Use-case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dan eksternal sistem dan pemakai. Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem. Use-case merupakan bagian dari keseluruhan sistem. Digambarkan secara grafik dengan elips yang horizontal dengan nama dari use-case tertera di atas, di bawah atau di dalam ellips. Simbol use-case dapat dilihat pada Gambar 2.3.

(47)

Akor merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan sistem untuk mengubah informasi. Dapat berupa orang, organisasi atau sistem informasi yang lain atau juga suatu waktu kejadian. Gambar Simbol akor dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Simbol Aktor

Use-case depends on relationship merupakan sebuah relasi use-case yang menentukan bahwa use-case yang lain harus dibuat sebelum use-case yang sekarang. Digambarkan sebagai anak panah yang dimulai dari satu use-case dan menunjuk ke use-use-case yang depend on kepadanya. Setiap relasi depend on diberi label “<<depend on>>”

2.5 Diagram Arus Data ( Data Flow Diagram)

DFD digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (Structured Analysis and Design).

(48)

1. Kesatuan luar (External entity)

Kesatuan luar merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input dan menerima output dari sistem. Simbol kesatuan luar dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Simbol Kesatuan Luar

2. Arus data (Data flow)

Arus data menggambarkan aliran data baik berupa masukan maupun keluaran dari kesatuan luar, simpanan data maupun dari proses sistem. Adapun simbol dari arus data dapat dilihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Simbol Arus Data

3. Proses (Process)

Proses adalah suatu kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dalam mengolah masukan atau menghasilkan keluaran. Gambar simbol proses dapat dilihat pada Gambar 2.7.

atau

Gambar 2.7 Simbol Proses I d e n ti f ik a s i

(49)

4. Simpanan data (Data store)

Simpanan data merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan data yang dapat berupa file, arsip, tabel acuan manual, dan juga dapat berupa agenda atau buku. Gambar simbol simpanan data dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8 Simbol Simpanan Data

2.6 ER-Diagram

Entity Relationship Model merupakan sutau model yang menunjukkan diagram hubungan antar table atau entitas yang menerangkan hubungan antara table atau entitas yang ada. Dua komponen utama pembentuk ER Model yaitu :

1. Entitas (Entity)

Entitas merupakan sebuah obyek yang nyata ada dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol entitas dapat dilihat pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Simbol Entitas

2. Relasi (Relationship)

Relasi merupakan hubungan antar entitas. Macam-macam relasi : a. Relasi satu lawan satu (One to One Relationship)

media nama simpanan data

(50)

Satu entity pada himpunan entity A punya relasi dengan maksimal satu entity pada himpunan entitas B, dan begitu pula sebaliknya. Gambar relasi satu lawan satu dapat dilihat pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Relasi Satu Lawan Satu

b. Relasi satu lawan banyak (One to Many Relationship)

Satu entity pada himpunan entitas A punya relasi dengan banyak entity pada himpunan entity B, tetapi tidak berlaku sebaliknya (setiap entity pada himpunan entity B punya relasi dengan maksimal satu pada himpunan entity A). Gambar relasi satu lawan banyak dapat dilihat pada Gambar 2.11.

Gambar 2.11 Relasi Satu Lawan Banyak

(51)

c. Relasi banyak lawan banyak (Many to Many Relationship)

Satu entitas pada himpunan entity A punya relasi dengan banyak entity pada himpunan entitas B, demikian pula sebaliknya. Relasi banyak lawan banyak dapat dilihat pada Gambar 2.12.

Gambar 2.12 Relasi Banyak Lawan Banyak

Notasi ER Model

Ada banyak variasi bentuk notasi ER Model. Lambang yang banyak dipakai adalah sebagai berikut :

: himpunan entity

: attribute

(atribut yang berfungsi sebagai primary key digaris bawahi)

(atribut yang berfungsi sebagai primary key dihitami)

: relasi (relationship)

: penghubung antar entity dengan relasinya

(52)

2.7 Konsep Dasar Intranet

Intranet adalah jaringan yang berdasarkan standar teknologi internet yang sejenis World Wide Web internal dalam suatu organisasi. Intranet adalah penggunaan teknologi internet di dalam suatu jaringan internal sebuah perusahaan berdasarkan teknologi web. Intranet hanya akses di dalam organisasi, sedangkan internet adalah jaringan global yang terbuka bagi semua orang. Internet berhubungan erat dengan intranet.

Internet dan intranet berbagi perangkat lunak dan perangkat jaringan yang sama, dan berbicara dengan bahasa komputer yang sama pula. Intranet dijalankan pada jaringan di dalam suatu perusahaan, serta tertutup bagi internet dari luar dengan menggunakan firewall yang memungkinkan orang dalam melihat keluar, tetapi mencegah orang luar melihat ke dalam.

Kompatibilitas intranet (sebagaimana internet) sangat tinggi terhadap sistem lainnya sehingga mudah diterapkan, dipelajari, dikembangkan dan dikonfigurasi ulang. Dukungan aplikasi, program dan sistem operasi yang luas akibat dari popularitas internet menjadikan intranet sebagai masa depan LAN. Keistimewaan fasilitas intranet yang tidak terdapat pada jaringan lokal (LAN) konvensional adalah :

1 Tampilan web (grafis, multimedia) pada sistem operasi, navigasi, aplikasi maupun databasenya.

(53)

3 Apliksi internet yang kaya seperti search engine, mailing list, newsgroup, archie, gopher, wais dan sebagainya.

4 Script Programming Universal CommonGateway Interface (CGI), Perl, Visual Basic, C dan Java yang mendukung operasi database.

5 Dukungan integrasi database dan kompatibilitas dengan perangkat lunak yang telah ada seperti Foxpro, SQL maupun Oracle.

6 Teknologi LAN seperti manajemen database, sistem terdistribusi, client server, sharing resource dan peripheral tetap dipertahankan.

2.8 Konsep Dasar WEB

WWW atau yang sering disebut World Wide Web (Jaringan Dunia Luas) atau biasa disebut dengan web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Informasi web didistribusikan melalui pendekatan hypertext yang memungkinkan suatu text pendek menjadi acuan untuk membuka dokumen lain. Dengan pendekatan hypertext ini seseorang dapat memperoleh informasi dengan meloncat dari suatu dokumen ke dokumen lain. Dokumen-dokumen yang diaksespun dapat tersebar diberbagai mesin dan bahkan diberbagai negara.

Berdasarkan proses kerjanya WWW dibagi menjadi beberapa komponen, yaitu (Bunafit, 2004) :

1. Protocol

(54)

2. Address.

Address merupakan alamat yang berkaitan dengan penamaan sebuah komputer di dalam jaringan. Alamat ini sebenarnya merupakan sebuah nomor yang dimiliki sebuah komputer yang sering disebut dengan nomor IP (IP Address). Dengan berkembangnya jaman, nomor IP diganti dengan sebuah alamat yang dinamakan URL (Uniform Resource Locator).

3. HTML

HTML (Hypertext Markup Language) merupakan sebuah bahasa Scripting yang dapat menghasilkan halaman Web Site sehingga halaman tersebut dapat diakses pada setiap komputer pengakses (Client).

Dari beberapa komponen diatas dapat dijelaskan dengan penggambaran pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13 Hubungan antara Protocol, Address dan HTML

Aplikasi web sendiri dapat dibagi menjadi 2, yaitu web statis dan web dinamis.Web statis hanya dibentuk menggunakan HTML saja. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi dengan model aplikasi web dinamis. Cara mengatasinya dengan memperluas kemampuan HTML, yakni dengan

(55)

menggunakan perangkat lunak tambahan, perubahan informasi dalam halaman-halaman web dapat ditangani melalui perubahan data, bukan melalui perubahan program. Sebagai implementasinya, aplikasi web dapat dikoneksikan ke basis data. Dengan demikian perubahan informasi dapat dilakukan oleh para operator atau yang bertanggung jawab terhadap kemutakhiran data, dan tidak menjadi tanggung jawab pemrogram atau web master.

Prinsip kerja pengaksesan dokumen web yang berbasis HTML adalah sebagai berikut:

1. Browser meminta sebuah halaman ke suatu situs web melalui protokol HTTP.

2. Permintaan diterima oleh web server.

3. Web Server segera mengirimkan dokumen HTML yang diminta ke client.

4. Browser pada client segera menampilkan dokumen yang diterima berdasarkan kode-kode performat yang terdapat pada dokumen HTML.

2.9 Perangkat Lunak yang Digunakan

2.9.1 PHP

(56)

HTML dan dijalankan di server. Artinya semua sintaks yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja. Keuntungan penggunaan PHP, kode yang menyusun program tidak perlu diedarkan ke user sehingga kerahasiaan kode dapat dilindungi. Hal lainnya adalah PHP bisa digunakan untuk mengakses berbagai macam database seperti Access, Oracle, MySQL, dan lain-lain.

Untuk dapat menjalankan script PHP pada website, ada beberapa hal yang perlu ditambahkan. Pertama, web server yang akan mengatur atau memberikan tempat untuk mengeksekusi script PHP. Kedua, PHP Parser yang merupakan program yang digunakan untuk menterjemahkan (interpreter) kode script dan kemudian mengeksekusinya.

(57)

2.9.2 MySQL

MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta menggunakan suatu bahasa permintaan standar yang bernama SQL (Structure Query Language) yaitu sebuah bahasa permintaan yang distandarkan pada beberapa database server seperti Oracle, PostGreeSQL.

MySQL memiliki dua bentuk lisensi, yaitu FreeSoftware dan Shareware. MySQL yang biasa digunakan adalah MySQL FreeSoftware yang berada di bawah lisensi GNU/GPL (General Public License).

MySQL merupakan sebuah database server yang free, artinya kita bebas menggunakan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau membayar lisensinya. MySQL merupakan sebuah database yang dapat digunakan baik sebagai Client maupun Server sehingga sering disebut database client/server, yang open source dengan kemampuan di OS (Operating System) manapun dengan Platform Windows maupun Linux. Beberapa kelebihan lain dari MySQL dibandingkan dengan database lainnya, antara lain :

1. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan atau yang disebut Multi-Threading.

(58)

3. MySQL merupakan sebuah database yang dapat diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti Delphi maupun Visual Basic.

4. MYSQL adalah database yang dapat menggunakan enskripsi password, jadi database ini cukup aman karena memiliki password untuk mengaksesnya.

5. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per tabel, dan dalam satu kunci memungkinkan berisi belasan Field ( kolom ).

6. MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci uniq (atau Unique).

7. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan dan peng-update-an table.

2.9.3 Apache

Apache merupakan web server yang paling banyak dipergunakan di Internet. Program ini pertama kali didesain untuk sistem operasi lingkungan UNIX. Namun demikian, pada beberapa versi berikutnya Apache mengeluarkan programnya yang dapat dijalankan di Windows. Apache web server adalah salah satu aplikasi web server atau server HTTP (HTTPD) yang salah satu gunanya antara lain untuk membuat aplikasi web programming khususnya server-side web programming seperti : PHP, ASP, JSP, dan lain-lain.

(59)

program pendukung yang cukup banyak. Hal ini memberikan layanan yang cukup lengkap bagi penggunanya. Beberapa dukungan Apache :

1. Kontrol Akses

Kontrol ini dapat dijalankan berdasarkan nama host atau nomor IP. 2. CGI (Common Gateway Interface), yang paling terkenal untuk

digunakan adalah Perl (Practical Extraction and Report Language), didukung oleh Apache dengan menempatkannya sebagai modul (mod_perl).

3. PHP (PHP Hypertext Processor), program dengan metode semacam CGI, yang memproses teks dan bekerja di server. Apache mendukung PHP dengan menempatkannya sebagai salah satu modulnya (mod_php). Hal ini membuat kinerja PHP menjadi lebih baik.

2.10 Tes Potensi Akademik Plus

(60)

Calon mahasiswa yang memperoleh skor tes potensi akademik plus tinggi berarti calon mahasiswa tersebut mempunyai potensi atau kemampuan belajar yang tinggi. Dengan kemampuan belajar yang baik akan memudahkan mahasiswa untuk menguasai setiap kuliah yang diikutinya, sehingga setelah mengikuti evaluasi hasil belajar kemungkinan memperoleh indeks prestasi yang baik.

Alat tes ini merupakan kombinasi antara tes bakat dan tes prestasi, sehingga alat tes ini disebut tes potensi akademik plus. “Plus”-nya itu adalah Tes Bahasa Inggris yang merupakan tes prestasi. Sedangkan sub tes dari Tes Potensi Akademik ada empat, yaitu Tes Penalaran Verbal, Tes Penalaran Mekanik, Tes Hubungan Ruang, dan Tes Kemampuan Numerik.

(61)

2.11 Kualitas Aitem

Kualitas dari suatu tes yang baik tidak dapat dilepaskan dari kualitas aitem-aitem yang menyusunnya. Tujuan dari analisis aitem adalah untuk mengidentifikasi aitem-aitem yang tidak memuaskan dari tes sebelumnya sehingga aitem-aitem tersebut dapat direvisi, dihilangkan, atau digantikan dengan aitem baru. Analisis terhadap aitem-aitem dalam suatu tes penting untuk dilakukan karena kualitas dari aitem-aitem yang menyusun sebuah tes sangat berpengaruh terhadap kualitas tes secara keseluruhan.

Analisis aitem / soal dapat dilakukan secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Analisis aitem secara kualitatif meliputi pertimbangan terhadap validitas isi dan evaluasi aitem-aitem berkenaan dengan prosedur penulisan aitem yang efektif. Sedangkan analisis aitem secara kuantitatif meliputi kualitas-kualitas statistik aitem yang terdiri dari pengukuran terhadap indeks kesukaran aitem dan indeks diskriminasi aitem. Kedua perhitungan tersebut dihitung secara terpisah. Namun dalam evaluasi / analisa terhadap aitem, keduanya tidak berdiri secara sendiri-sendiri melainkan dilihat sebagai kesatuan komponen yang akan menentukan apakah suatu aitem dapat dianggap baik atau tidak.

2.11.1 Indeks Kesukaran Aitem

(62)

yang dapat menjawab aitem dengan benar dengan total keseluruhan subjek. Formulasi dari indeks kesukaran aitem adalah:

p = ni / N

ni = Banyaknya subjek yang menjawab aitem dengan benar

N = Banyaknya subjek yang menjawab aitem

Tujuan dari pengukuran taraf kesukaran aitem adalah untuk memilih aitem-aitem yang memiliki level kesukaran yang sesuai. Sebagian besar tes-tes bakat yang terstandarisasi disusun dengan tujuan untuk mengukur seakurat mungkin tingkat pencapaian individu dalam kemampuan-kemampuan atau bakat-bakat khusus. Apabila semua subjek dapat menjawab aitem tersebut dengan benar atau sebaliknya tidak ada subjek yang dapat menjawab aitem tersebut dengan benar maka aitem tersebut harus direvisi karena sama sekali tidak dapat mencerminkan perbedaan tingkat kemampuan antar individu.

(63)

2.11.2 Indeks Diskriminasi Aitem

Daya diskriminasi aitem mengacu pada sejauh mana suatu aitem dapat membedakan kemampuan antara individu satu dengan individu yang lain berkaitan dengan kemampuan yang ingin diukur oleh suau tes. Pengukuran terhadap daya diskriminasi aitem dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain dengan menghitung indeks diskriminasi aitem.

Indeks diskriminasi aitem merupakan indeks statistik yang menyatakan seberapa efisien suatu aitem dapat membedakan antara individu-individu yang memperoleh skor yang tinggi dan rendah dalam suatu tes. Indeks diskriminasi aitem disimbolkan dengan huruf d. Indeks daya diskriminasi aitem dapat dihitung dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:

d = niT / NT – niR / NR

niT = Banyaknya penjawab aitem dengan benar dari Kelompok Tinggi

NT = Banyaknya penjawab dari Kelompok Tinggi

niR = Banyaknya penjawab aitem dengan benar dari Kelompok Rendah

NR = Banyaknya penjawab dari Kelompok Rendah

(64)

Apabila proporsi penjawab benar dari dua kelompok tersebut sama maka artinya aitem tersebut tidak mampu membedakan subjek yang memiliki kemampuan tinggi dan subjek yang memiliki kemampuan rendah. Terlebih lagi apabila proporsinya terbalik, dimana penjawab benar dari Kelompok Tinggi lebih sedikit daripada penjawab dari Kelompok Rendah. Seorang ahli psikometri, Ebel (dalam Supratiknya,1999) menyarankan kriteria evaluasi indeks diskriminasi dalam empat kategori. Kriteria evaluasi indeks diskriminasi dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Indeks Diskriminasi Evaluasi

0,4 atau lebih Bagus sekali

0,3 – 0,39 Lumayan bagus tapi mungkin masih perlu peningkatan

0,2 -0,29 Belum memuaskan, perlu diperbaiki Kurang dari 0,2 Jelek dan harus dibuang

Tabel 2.1 Tabel Kriteria Evaluasi Indeks Diskriminasi

2.12 Reliabilitas

Relibilitas merupakan penerjemahan dari kata reliabillity yang berasal dari kata rely dan ability. Reliabilitas berbicara mengenai keterandalan suatu tes yaitu sejauh mana hasil yang diperoleh dari suatu tes dapat dipercaya (Azwar, 1997).

(65)

memang belum berubah. Dalam hal ini, relatif sama berarti tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Bila perbedaan itu sangat besar dari waktu ke waktu maka hasil pengukuran tidak dapat dipercaya dan dikatakan tidak reliabel.

Tinggi Rendahnya reliabilitas suatu tes ditunjukkan oleh koefisien reliabilitas tes tersebut. Koefisien reliabilitas berkisar mulai dari 0,0 sampai dengan 1,0 tetapi dalam pengukuran aspek-aspek psikologis, koefisisen reliabilitas sebesar 1,0 tidak mungkin dapat dicapai karena ada berbagai sumber eror dari individu (Azwar, 1997).

Ada berbagai macam metode pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan estimasi terhadap reliabilitas. Masing-masing metode pendekatan dikembangkan sesuai dengan sifat dan fungsi alat ukur yang bersangkutan dengan mempertimbangkan pula segi-segi praktisnya. Secara tradisional, menurut prosedur yang dilakukan dan sifat koefisien yang dihasilkan, terdapat tiga macam pendekatan reliabilitas yaitu pendekatan tes-ulang (test-retest), pendekatan bentuk paralel (parallel-form), dan pendekatan konsistensi internal (internal consistency).

2.12.1 Pendekatan Tes Ulang

(66)

Asumsi yang menjadi dasar dalam cara ini adalah bahwa suatu tes yang reliabel tentu akan menghasilkan skor tampak yang relatif sama apabila dikenakan dua kali pada waktu yang berbeda. Semakin besar variasi perbedaan skor subjek antara kedua pengenaan itu berarti semakin sulit untuk mempercayai bahwa tes itu memberikan hasil ukur yang konsisten.

Kelemahan utama dari pendekatan tes ulang ini adalah adanya “carry-over effect” atau efek bawaan. Hal ini berarti pengetesan yang pertama mempengaruhi pengetesan yang kedua. Carry-over dapat terjadi melalui berbagai macam cara. Pada pengetesan kedua, subjek mungkin masih mengingat jawaban-jawaban pada pengetesan pertama sehingga subjek hanya sekedar mengulang jawaban-jawaban sebelumnya. Selain itu, efek bawaan juga dapat terjadi karena adanya “practice effect” yaitu kecenderungan peningkatan kinerja subjek pada pengetesan kedua.

Selang waktu antara pengetesan pertama dan kedua yang lama juga dapat menimbulkan masalah. Selang waktu yang terlalu panjang dapat menimbulkan efek yang lebih dipengaruhi oleh adanya kemungkinan perubahan informasi atau perubahan suasanan hati.

2.12.2 Pendekatan Bentuk Paralel

(67)

Kelemahan dari pendekatan ini adalah tetap adanya “carry-over effect” yang bersumber dari “response styles”, sikap subjek, dan sebagainya. Selain itu, adanya selang waktu pengukuran juga dapat menimbulkan permasalahan. Jika selang waktu pengetesan terlalu singkat akan ada bahaya pengaruh ingatan atau “practice effect”, akan tetapi jika selang waktunya terlalu panjang maka pendekatan ini tidak cocok untuk mengukur sifat yang mudah berubah.

2.12.3 Pendekatan Konsistensi Internal

Pendekatan konsistensi internal dalam estimasi reliabilitas dimaksudkan untuk menghindari masalah-masalah yang biasanya ditimbulkan oleh pendekatan tes ulang dan oleh pendekatan bentuk paralel. Dalam pendekatan konsistensi internal prosedurnya hanya memerlukan satu kali pengenaan sebuah tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Oleh karena itu pendekatan ini mempunyai nilai praktis dan efisiensi yang tinggi dan cocok untuk perhitungan reliabilitas untuk tes masuk perguruan tinggi, karena tes tersebut hanya dilakukan sekali pada sekelompok individu.

Banyak sekali cara yang dapat digunakan dalam perhitungan nilai reliabilitas pada pendekatan ini, antara lain:

1. Pembelahan tes

2. Formula Sperman-Brown untuk Belah-dua 3. Formula Rulon

4. Koefisiensi Alfha (α )

(68)

6. Formula-Formula Kuder-Richardson 20 7. Formula Kristof untuk Belah-Tiga

Perhitungan estimasi reliabilitas yang akan digunakan disini adalah dengan menggunkan formula Kuder-Richardson 20 yang dikenal pula dengan nama koefisien α -20, Koefisien KR-20 atau α-20 merupakan rata-rata estimasi reliabilitas dari semua cara belah-dua yang mungkin dilakukan. Koefisiensi ini juga mencerminkan sejauhmana kesetaraan isi aitem-aitem dalam tes. Rumusan formulasi Kuder-Richardson 20 adalah:

(69)

41 3.1. Analisis Sistem

3.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama

Metode pembuatan soal dan pelaksanaan ujian masuk / pelaksanaan tes seleksi yang saat ini masih digunakan oleh Universitas Sanata Dharma adalah metode pembuatan soal yang masih kurang terkomputerisasi dan masih bersifat manual pada pelaksanaan tes seleksinya. P2TKP merupakan salah satu panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) USD yang bertugas mempersiapkan soal tes seleksi calon mahasiswa USD dan merupakan petugas yang menjaga jalannya tes seleksi. Dalam menyiapkan soal ujian tersebut, P2TKP membentuk susunan panitia pembuatan soal. Adapun prosedur pembuatan soal ujian masuk yang digunakan oleh P2TKP adalah:

1. Panitia pembuatan soal ujian masuk menganalisis soal yang telah diujikan sebelumnya yaitu dengan melihat nilai indeks kesukaran aitem, indeks diskriminasi aitem, dan koefisien reliabilitas.

2. Panitia mengeset soal ujian yang baru. 3. Soal siap untuk diujikan.

(70)

kertas. Proses analisis soal itu sendiri dapat dilakukan apabila panitia sudah menerima hasil jawaban ujian calon mahasiswa. Hasil jawaban calon mahasiswa tersebut diperoleh dari hasil scan form lembar jawaban yang telah dikerjakan oleh calon mahasiswa saat ujian yang dilakukan oleh BAPSI. Setelah panitia menerima hasil jawaban ujian tersebut maka panitia bisa menganalisis soal-soal yang telah diujiankan tersebut melalui diskusi tim panitia pembuatan soal ujian masuk. Proses analisis soal tersebut dilakukan dengan melihat hasil perhitungan nilai koefisien reliabilitas setiap set soal yang sejenis, indeks kesukaran setiap aitem dan indeks diskriminasi setiap aitem. Karena dengan melihat ketiga nilai tersebut, panitia pembuatan soal ujian masuk dapat mengetahui kualitas soal yang telah dibuat dan dapat mengidentifikasi aitem-aitem yang tidak memuaskan dari tes tersebut sehingga aitem-aitem tersebut dapat direvisi, dihilangkan atau digantikan. Proses perhitungan nilai koefisien reliabilitas, indeks kesukaran aitem dan indeks diskriminasi setiap aitem yang saat ini dilakukan oleh panitia masih dalam perhitungan secara manual dengan menggunakan rumus-rumus yang telah dijelaskan pada Bab II.

Pelaksanaan tes seleksi calon mahasiswa yang saat ini digunakan oleh USD juga manual. Prosedure pelaksanaan tes seleksi yang saat ini masih digunakan adalah:

1. Peserta dengan membawa Kartu Peserta Tes-nya masing-masing menuju ruang tes yang telah ditentukan.

(71)

3. Petugas PMB memberi lembar jawaban kepada peserta tes, serta membacakan tata tertib pelaksanaan.

4. Petugas PMB membagikan buku soal kepada peserta tes sesuai dengan tata tertib tes, berdasarkan urutan waktu pengerjaan soal dan urutan materi tes.

5. Tes seleksi dimulai. Tiap peserta tes diwajibkan untuk mengerjakan soal-soal sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan dikerjakan secara individu.

6. Setelah waktu tes berakhir, petugas PMB mengumpulkan buku soal dan lembar jawaban peserta, dan memastikan bahwa semua sudah terkumpul (dengan menghitung jumlahnya).

7. Peserta tes boleh meninggalkan ruang tes.

3.1.2 Gambaran Umum Sistem Baru

Sistem yang ingin dikembangkan adalah aplikasi pembuatan soal ujian masuk berbasis web. Sistem ini dikembangkan untuk dapat digunakan dalam rangkaian proses pembuatan soal ujian masuk dan pendokumentasian soal secara terkomputerisasi. Dengan menggunakan sistem ini nantinya juga dapat dikembangkan suatu metode baru dalam pelaksanaan tes seleksi dari yang semula menggunakan metode manual menjadi terkomputerisasi.

(72)

kertas sebagai media pembuatan dan pendokumentasi soal. Sedangkan pada sistem ini pembutaan soal, pendokumentasian soal sampai dengan pelaksanaan tes dilakukan secara terkomputerisasi.

Panitia pembuatan soal ujian masuk dapat menganalisis soal melalui sistem ini yaitu dengan melihat nilai koefisien reliabilitas, indeks kesukaran aitem dan indeks diskriminasi setiap aitem yang telah dihitung secara otomatis oleh sistem dengan menggunakan rumus yang sama sehingga memudahkan panitia pembuatan soal ujian dalam menentukan aitem mana yang perlu diganti tanpa melakukan perhitungan secara manual lagi. Apabila dengan melihat ketiga nilai tersebut ditemukan aitem yang sudah tidak layak dan perlu diganti, maka panitia harus mengganti aitem / soal tersebut dan mengeset soal ujian yang baru melalui sistem ini.

Untuk menjaga keakuratan dan kekonsistenan dokumentasi soal-soal ujian, maka tidak semua panitia pembuatan soal ujian masuk mempunyai hak untuk melakukan perubahan terhadap dokumentasi soal-soal yang ada pada sistem. Hanya panitia tertentu saja yang mempunyai hak untuk melakukan perubahan terhadap dokumentasi soal-soal ujian. Sedangkan panitia yang lain hanya berhak untuk melihat dokumentasi soal-soal ujian tersebut agar mempermudah saat panitia melakukan analisis soal.

(73)

juga mempunyai hak untuk merubah set soal ujian. Perubahan set soal ujian dapat dilakukan oleh admin P2TKP setelah diadakan kesepakatan panitia pembuatan soal pada saat menganalisis soal. Sebelum melakukan perubahan dokumentasi soal-soal ujian dan set soal ujian, admin P2TKP harus login dahulu untuk masuk ke sistem ini. Setelah admin P2TKP sukses login, maka admin P2TKP dapat mulai melakukan perubahan.

User P2TKP merupakan panitia pembuatan soal ujian masuk yang hanya mempunyai hak untuk melihat dokumentasi soal-soal yang ada pada sistem. Baik dokumentasi soal-soal yang belum pernah dijadikan soal ujian maupun yang pernah diujikan. Sebelum melihat data soal-soal ujian, user P2TKP harus login dulu untuk masuk ke sistem ini. Setelah user P2TKP sukses login, maka user P2TKP dapat melihat data-data soal ujian masuk.

Admin merupakan pihak yang mempunyai wewenang untuk mengelola data petugas atau panitia pembuatan soal. Sedangkan admin peserta ujian merupakan pihak yang mempunyai wewenang untuk mengelola data peserta ujian / calon mahasiswa yang akan ujian.

Agar sistem ini dapat berjalan dengan sempurna maka prosedur pelaksanaan tes seleksi juga harus dilakukan secara terkomputerisasi. Adapun prosedur pelaksanaan tes seleksi dengan menggunakan sistem yang baru ini adalah:

1. Peserta dengan membawa Kartu Peserta Tes-nya masing-masing menuju ruang tes yang telah ditentukan.

(74)

3. Petugas PMB memeriksa Kartu Peserta Tes tiap-tiap peserta dan memberitahu username dan password tiap-tiap peserta.

4. Setelah selesai semuanya, setiap peserta tes dapat mulai mengerjakan soal-soal tes seleksi dengan memasukkan nomor pendaftaran dan password.

5. Soal tes ditampilkan ke layar komputer dan proses pengerjaan soalnya dilakukan secara langsung di dalam komputer.

6. Bila peserta selesai mengerjakan soal, peserta dapat melihat skor yang diperolehnya.

7. Proses tes seleksi selesai, peserta dapat meninggalkan ruang tes.

3.1.3 Arsitektur Jaringan

Arsitektur jaringan untuk implementasi sistem ini yaitu arsitektur client server. Hubungannya antara komputer server dan client ditunjukkan pada Gambar 3.1.

(75)

3.1.4 Analisis Peran Pengguna

1. Admin

Admin merupakan orang yang mempunyai username dan password untuk mengelola data petugas yang berwewenang menggunakan sistem ini nantinya.

2. Admin Peserta Ujian

Admin peserta ujian merupakan orang yang mempunyai username dan password untuk mengelola data untuk setiap calon mahasiswa yang akan menggunakan sistem ini pada saat tes seleksi.

3. Admin P2TKP

Admin P2TKP merupakan orang yang mempunyai username dan password yang berwewenang mengelola data soal-soal ujian baik mengupdate soal maupun mengeset soal ujian masuk.

4. User P2TKP

User P2TKP merupakan pihak yang yang mempunyai username dan password yang hanya dapat melihat soal dan set soal yang telah didokumentasikan oleh admin P2TKP.

5. Calon Mahasiswa

(76)

3.1.5 Requirement Analysis

3.1.5.1Use-Case Diagram

Use-Case Diagram dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.2.

(77)

3.1.6 Logical Desain

3.1.6.1Desain Proses

3.1.6.1.1 Contex Diagram

Context diagram dari sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.3.

(78)

3.1.6.1.2 Diagram Berjenjang

(79)
(80)

3.1.6.1.3 DFD Level 0

(81)
(82)

3.1.6.1.4 DFD Level 1 untuk Proses 1

DFD level 1 untuk proses 1 yaitu proses login pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6 DFD Level 1 untuk Proses 1

3.1.6.1.5 DFD Level 1 untuk Proses 2

DFD level 1 untuk proses 2 yaitu proses update jenis soal pada

sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.7.

(83)

3.1.6.1.6 DFD Level 1 untuk Proses 3

DFD level 1 untuk proses 3 yaitu proses update bacaan soal

pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.8.

(84)

3.1.6.1.7 DFD Level 1 untuk Proses 4

DFD level 1 untuk proses 4 yaitu proses update soal pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.9.

(85)

3.1.6.1.8 DFD Level 1 untuk Proses 5

DFD level 1 untuk proses 5 yaitu proses update set_sejenis pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.10.

(86)

3.1.6.1.9 DFD Level 1 untuk Proses 6

DFD level 1 untuk proses 6 yaitu proses update set_ujian pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.11.

(87)

3.1.6.1.10 DFD Level 1 untuk Proses 9

DFD level 1 untuk proses 9 yaitu proses analisis soal pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.12.

(88)

3.1.6.1.11 DFD Level 1 untuk Proses 10

DFD level 1 untuk proses 10 yaitu proses ujian pada sistem ini dapat dilihat pada gambar 3.13.

(89)

3.1.6.1.12 DFD Level 1 untuk Proses 11

DFD level 1 untuk proses 11 yaitu proses update data petugas pada sistem ini dapat dilihat pada gambar 3.14.

(90)

3.1.6.1.13 DFD Level 1 untuk Proses 12

DFD level 1 untuk proses 12 yaitu proses update data peserta ujian pada sistem ini dapat dilihat pada gambar 3.15.

(91)

3.1.6.1.14 DFD Level 1 untuk Proses 13

DFD level 1 untuk proses 13 yaitu proses cari pada sistem ini dapat dilihat pada gambar 3.16.

(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)

3.1.6.2Desain Data Model

3.1.6.2.1 E-R Diagram

E-R Diagram dari sistem yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.18.

(99)

3.2. Perancangan Sistem

3.2.1 Desain Database

3.2.1.1 Logical Database Design

Pada desain database ini terdapat 12 tabel yaitu tabel jenis_soal, tabel bacaan, tabel soal, tabel detail_set_sejenis, tabel set_sejenis, tabel detail_set_ujian, tabel set_ujian, tabel detail_soal, tabel jawaban, tabel nilai, tabel calon_mhs, dan tabel petugas. Relasi antar tabel di dalam desain database dapat dilihat pada Gambar 3.19.

(100)

3.2.1.2 Physical Database Design

Desain database dari sistem yang dibuat adalah sebagai berikut : 1. Tabel jenis_soal

No Field Tipe Lebar Key

1 kode_jenis int 20 PK

2 nama_jenis varchar 100 3 alokasi_wkt varchar 20

4 petunjuk text

Tabel 3.1 Tabel Jenis Soal

2. Tabel bacaan

No Field Tipe Lebar Key

1 kode_bacaan varchar 20 PK

2 bacaan text

(101)

3. Tabel soal

(102)

5. Tabel set_sejenis

Tabel 3.5 Tabel Set Sejenis

6. Tabel detail_set_ujian

No Field Tipe Lebar Key

1 kode_dsu int 20 PK

2 kode_set_ujian int 20 FK

3 kode_sejenis int 20 FK

4 reliabilitas float

5 cat_sejenis varchar 200

Tabel 3.6 Tabel Detail Set Ujian

7. Tabel set_ujian

(103)

8. Tabel detail_soal

Tabel 3.8 Tabel Detail Soal

(104)

11. Tabel calon_mhs

Tabel 3.11 Tabel Calon Mahasiswa

(105)

Gambar 3.20 Desian Form Login Petugas

3.2.2.2 Form Menu Utama Admin

Halaman ini merupakan halaman utama untuk admin. Pada halaman ini terdapat beberapa menu yang dapat digunakan oleh admin untuk mengupdate data petugas. Menu-menu tersebut yaitu menu home, menu tambah petugas, menu cari petugas, dan menu logout. Gambaran desain untuk form menu utama admin dapat dilihat pada Gambar 3.21.

Gambar

Gambar relasi satu lawan satu dapat dilihat pada Gambar 2.10.
Gambar 2.12 Relasi Banyak Lawan Banyak
Gambar 3.2.
Gambar 3.3 Context Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan ketiga Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengatur hal baru dalam hal Kekuasaan Kehakiman, antara lain pengaturan tentang

Tingkat defoliasi memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi ubi jalar meliputi parameter jumlah daun, panjang daun, intersepsi cahaya, berat umbi dan

Arsitektur aplikasi dirancang supaya pengembang dengan mudah menggunakan kembali komponen yang sudah digunakan ( reuse ).Sehingga bisa disimpulkan application

Berdasarkan hasil perhitungan kerentanan ekonomi di Kabupaten Bengkalis dalam bencana kebakaran hutan dan lahan gambut, diketahui bahwa kerentanan ekonomi di Kabupaten

Kegiatan ini melibatkan pendamping di Yayasan Lentera Harmoni Jiwa (LemJiwa), ODGJ beserta keluarganya. Tim pengabdian masyarakat akan berperan da- lam mentransfer pengetahuan

Indonesia memasuki orde reformasi sejak tahun 1998 hingga era reformasi diberlakukannya undang-undang nomor 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua,

Luas panen, produksi, dan rata-rata produksi tanaman pangan di Kecamatan Parang ditunjukkan oleh Tabel 5.5 dan 5.6 Produksi padi tahun 2006 sebesar 124.096 Kw dengan luas panen

KHOLIQ BAHASA INDONESIASMP ISLAM AL HIDAYAH 26 Surya Indah... Songgoriti