Studi kasus Pada Percetakan Andi Offset Jalan Beo No 38 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh:
CHARLES. SAMOSIR
012214244
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Studi kasus Pada Percetakan Andi Offset Jalan Beo No 38 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun oleh:
CHARLES. SAMOSIR
012214244
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
YOGYAKARTA
2008
memikirkan apa yang terjadi atau apa yang anda
lakukan kemarin ? hidup adalah perjuangan tanpa
henti biarkan mengalir bagaikan sebuah sungai.
Abangku Donald. L. Samosir dan Adik ku Ucok Nico.
Samosir
Universitas Sanata Dharma
Dan Sahabatku serta orang-orang yang aku sayangi
Oleh : Charles. Samosir Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengendalian kualitas produk akhir dan kegiatan apa saja yang dilakukan dalam pengendalian kualitas produk akhir pada percetakan Andi Offset Yogyakarta untuk produk majalah Rohani “BAHANA”.
Data yang digunakan adalah data produksi bulanan majalah Rohani “BAHANA” selama tahun 2007. Metode analisis data menggunakan Diagaram Control (P-Chart) dan metode deskripsi.
Hasil penelitian yaitu kualitas produk akhir majalah Rohani “BAHANA” yang dicetak oleh Percetakan Andi Offset Pada tahun 2007 berada pada batas-batas pengendalian. Hal tersebut ditunjukkan oleh tingkat kerusakan produk akhir (tahun anggaran 2007) yang berada dibawah garis Upper Control Limit (UCL). Jadi semua kegiatan yang berhubungan dengan proses produksi harus terus di pertahankan di dalam range kualitas yang diharapkan.
Publisher Yogyakarta
Charles. Samosir Faculty Of Economic Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
The purpose of this research was to indentify fnished product control process and activities involved in end product control process at Andi Offset Publisher of Yogyakarta.
More specifically on the production of popular religious magazine “BAHANA”. Samples taken involved the total production of “BAHANA” Religious magazine in 2007. Data exploited in the research was those monthly production of “BAHANA” Religious magazine at Andi Offset Publisher of Yogyakarta in the year of 2007. Diagram control (P-Chart) and description were exploited as data analysis methods.
The result showed that the quality of “BAHANA” Religious magazine was regarded as within controlling limits. This was indicated from lower rejection level of end product (the 2007 budget year) than Upper Control Limit (UCL) line. Therefore, all activities related to production process should be maintained to reduce higher rejection level.
rahmat dan bimbingan-Nya yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR PADA
MAJALAH ROHANI POPULER “BAHANA” Skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak menghadapi hambatan, namun
berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya penulis bisa
menyelesaikan penulisan skripsi ini oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si.,Akt, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Drs. Marianus Moktar Modesir, M.M. selaku pembimbing I dalam
penyelesaian skripsi.
3. Bapak Drs. Rubiyatno, M.M. selaku pembimbing II yang telah banyak
memberikan masukan.
4. Bapak Cornelius selaku pimpinan Percetakan Andi Offset Yogyakarta
yang telah bersedia membantu penulisan untuk memberikan data yang
dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi.
6. Terima kasih juga kepada abang (Donal. L. Samosir) dan Adik (Ucok Nico
Samosir) yang selalu mendorong saya dalam menyelesaikan skripsi.
7. Teman-teman manajemen Angkatan ’01 dan Teman-teman yang ada di
Kalimantan Barat terima kasih yang sudah menyempatkan dan
menghabiskan pulsanya hanya untuk menyemangati penulis.
8. Teman-teman di Asrama Singkawang “Alianyang” terima kasih atas
segala dukungan yang diberikan hingga skripsi ini selesai.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan agar
lebih sempurna nya, sehingga skripsi ini lebih bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
xi
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN ... iii
MOTO ... iv
PERSEMBAHAN... v
PERYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRAC... viii
KATA PENGANTAR... ix
DAFTAR ISI ... xi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 2
B. Batasan Masalah... 3
C. Tujuan Penelitian... 3
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 5
A. Pengertian Pengendalian Kualitas... 5
B. Tujuan dan Manfaat Pengendalian Kualitas... 7
C. Pendekatan Pengendalian Kualitas... 9
D. Organisasi Pengendalian Kualitas... 20
E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas ... 20
F. Langkah-langkah Pengendalian Kualitas ... 21
G. Standarisasi ... 21
xii
D. Metode Pengumpulan Data... 28
E. Definisi Operasional ... 29
F. Variabel Penelitian... 29
G. Data dan Sumber Data ... 30
H. Analisis Data ... 30
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 34
B. Struktur Organisasi... 40
C. Kepegawaian ... 45
D.Produk ... 50
E. Produksi... 51
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 56
A. Analisis Data ... 56
B. Pembahasan... 59
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 63
A.Kesimpulan ... 63
B. Saran... 64
C.Keterbatasan Penelitian ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 67
xiv
Gambar IV.1.Diagram Kontrol Rata-rata Produk Rusak
Gambar V.1.
Gambar VI.1.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam mengahadapi persaingan yang makin tajam, sebagai akibat dari
arus globalisasi yang telah menjangkau berbagai aspek kehidupan, sehingga
menuntut perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor industri yang
dulunya bersaing hanya pada tingkat lokal atau regional, kini juga harus
bersaing dengan perusahaan dari seluruh dunia. Hanya perusahaan yang
mampu menghasilkan barang atau jasa berkualitas dunia yang dapat bersaing
dalam pasar global.
Perkembangan sektor industri dalam perekonomian Indonesia
mempunyai peran yang sangat penting, sehingga semakin banyak perusahaan
yang bergerak di bidang industri bermunculan di Indonesia. Hal ini
menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia usaha, oleh sebab itu
untuk menhadapi persaingan antar perusahaan-perusahaan yang memproduksi
barang sejenis, maka setiap perusahaan berusaha untuk meningkatkan kualitas
produksinya, hal ini sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu antara lain untuk
mencapai laba yang optimal, pencapaian volume penjualan tertentu
dan meningkatkan penguasaan pasar dan kembalinya modal dalam waktu
tertentu. Adapun tujuan-tujun tersebut bagi perusahaan adalah untuk tetap
mempertahankan kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan.
konsumen, pengendalian terhadap kualitas produksi sangat perlu dilakukan
karena pengendalian terhadap kualitas produksi merupakan salah satu cara
perusahaan untuk memperbaiki kualitas produk atau mempertahankan kualitas
produk akhir sehinga sesuai dengan keiginan konsumen.
Dengan pengendalian kualitas di dalam perusahaan, pelaksanaan
dengan kegiatan ini akan menekankan besarnya barang rusak (defect product)
di dalam proses produksi dengan demikian semakin kecil volume barang yang
rusak semakin kecil beban penanggungan mutu serta mempertingi nilai
produksi perusahaan di mata pelanggan sebagai produk dengan kualitas yang
dapat dipercaya. Hal ini tentu saja akan mampu meningkatkan volume
penjualan berdasarkan latar belakang di atas, dimana tuntutan konsumen
terhadap produsen untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik,
maka penulis tertarik pada judul "Pengendalian Kualitas Produk Akhir
Pada Majalah Rohani Populer “BAHANA”. Studi kasus pada Percetakan
Andi Offset.
B. Rumusan Masalah
Setiap perusahaan tentunya bersaing untuk mendapatkan pelanggan.
Agar perusahaan dapat bersaing secara global diperlukan kemampuan
mewujudkan produk yang memiliki sifat aman (tidak membahayakan), sehat
dan bermanfaat bagi konsumen atau dengan kata lain produk yang berkualitas.
Bahana Pada Percetakan Andi Offset Yogyakarta berada dalam batas
kontrol?
2. Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk mengendalikan kualitas produk
akhir untuk majalah Bahana pada percetakan Andi Offset Yogyakarta?
C. Batasan Masalah
1. Produk akhir yang diteliti adalah majalah Bahana hasil percetakan Andi
Offset Yogyakarta sebelum dipasarkan.
2. Kualitas produk akhir majalah Bahana yang dimaksud adalah dilihat dari
tingkat kerusakan.
3. Tingkat kerusakan yang dimaksud adalah produk akhir percetakan Andi
Offset yang tidak layak dipasarkan.
4. Kegiatan pengendalian yang dimaksud adalah semua kegiatan yang
berhubungan dengan pengendalian kerusakan pada produk akhir majalah
Bahana. Adapun kegiatan yang cukup adalah berhubungan dengan
pengawasan bahan baku, mesin, dan sumber daya manusia (SDM).
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, yaitu konsumen menginginkan
produk yang berkualitas baik, maka peneliti menentukan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui sejauh mana perusahaan dalam melakukan
pengendalian kualitas produk akhir pada percetakan Andi Offset berada
produk akhir pada percetakan Andi Offset?
E. Manfaat Penelitian
Penelitian pada pengendalian kualitas produksi untuk mempertahankan
produk akhir dipandang sangat bermanfaat bagi:
1. Perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam mempertimbangkan
pengadaan evaluasi terhadap kebijaksanaan pengendalian kualitas pada
perusahaan agar lebih meningkatkan kualitas produknya.
2. Penulis
Bagi penulis, penelitian ini dapat membandingkan teori-teori yang didapat
dari bangku kuliah dengan praktek yang dilakukan oleh perusahaan.
3. Universitas
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan bacaan bagi mahasiswa
serta bahan pertimbangan dan acuan untuk penelitian atau penulisan
skripsi yang berkualitas dengan pengedalian kualitas produksi untuk
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pengendalian Kualitas
Pada saat ini semakin banyak perusahaan yang didirikan, baik
perusahaan besar, menengah maupun kecil. Perusahaan tersebut dituntut untuk
menghasilkan prosuk yang dapat memenuhi selera konsumen. Dengan dasar
pemikiran tersebut penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka
panjang, salah satu faktor yang dapat memuaskan adalah kualitas produk yang
baik.
Perusahaan yang tidak memperhatikan kualitas produknya akan sulit
bersaing dipasar. Oleh sebab itu, semua perusahaan perlu memperhatikan
kualitas, agar produk yang dihasilkan berkualitas baik maka perusahaan harus
melakukan pengendalian kualitas.
Kualitas mempunyai pengertian yang bermacam-macam dan berbeda
satu dengan yang lainnya tergantung dari tujuan dan keguanaan
masing-masing produk. Berikut ini akan dijelaskan beberapa pendapat mengenai
kualitas :
1. Menurut AV. Felgenbaum : (Felgenbaum. AV. 1991; 7)
Keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran,
pembuatan dan pemeliharaan yang menbuat produk dan jasa yang
digunakan dapat memenuhi harapan-harapan pelanggan.
2. Menurut Hani Handoko : ( Handoko T, Hani, 1984;154)
Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suau produk yang
menyebabkan produk tersebut bernilai sesuatu dengan yang dimaksud
untuk apa produk tersebut diproduksi.
3. Menurut Agus Ahyari : (Ahyari Agus, 1987;238)
Kualitas adalah jumlah atribut atau sifat-sifat sebagaimana dideskripsikan
di dalam produk yang bersangkutan.
Pengendalian kualitas menyiapakan alat manajemen untuk
menentukan langkah-langkah yang perlu dilakukan manajemen terhadap
kualitas produk yang dihasilkan dari proses produksi. Dari pengendalian
kualitas dapat diperoleh informasi mengenai bagian produk yang rusak,
sebab-sebab kerusakan dan efek dari kerusakan tersebut.
Berdasarkan perencanaan mutu dan pengendaliannya diperoleh umpam
balik untuk melaksanakan tindakan koreksi terhadap proses produksi. Berikut
ini adalah beberapa pendapat mengenai pengendalian kualitas.
a. Menurut Reksohadi Sukamto dan Indriyo Gito, 1991; 234).
Pengendalian kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk
memperbaiki kualitas produk apabila diperlukan, mempertahankan kualitas
yang sudah tinggi dan mengurangi jumlah bahan yang rusak.
b. Menurut AV. Felgenbaum : ( Felgenbaum , AV . 1991; 6)
Pengendalian kualitas merupakan suatu yang efektif untuk
memadukan pengembangan mutu, pengendalian mutu, pemeliharaan mutu
pemasaran, kerekayasaan produk dan jasa dapat berada dalam tingkatan yang
paling ekonomis agar pelanggan mendapatkan kepuasan.
c. Menurut Agus Ahyari: ( Aliyari Agus2002; 239)
Pengendalian kualitas merupakan suatu aktifitas untuk menjaga dan
mengarahkan agar kualitas produk perusahaan dapat dipertahankan
sebagaiman telah direncanakan.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian kualitas
merupak kegiatan terpadau dalam perusahaan untuk menjaga dan
mengarahkan kualitas produk perusahaan sesuai dengan syarat yang telah
ditetapkan.
B. Tujuan Dan Manfaat Pengendalian Kualitas
Beberapa pendapat ahli mengenai tujuan pengendalian kualitas :
1. Menurut Agus Ahyari 1987 ;239 - 240
a. Terdapatnya peningkatan kepuasan konsumen
b. Proses produksi dapat dilaksanakan dengan biaya yang
serendah-rendahnya.
c. Selesai sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
2. Menurut Richard J. Tersine 1995; 679
a. Mempertahankan standar
b. Memenuhi spesifikasi-spesifikasi pelanggan.
d. Memenuhi keefektifan personil dan departemen
e. Menemukan dan mengoreksi produk-produk yang rusak
3. Menurut Sofyan Assauri 1993; 274
a. Agar barang hasil produksi dapat mencapai standar mutu yang telah
ditetapkan.
b. Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin.
c. Mengusahakan agar biaya design produk dan proses menggunakan
mutu produksi tersebut dapat menjadi sekecil mungkin.
d. Mengusahakan agar biaya produk dapat menjadi serendah mungkin.
Tujuan-tujuan pengendalian kualitas ini saling berkaitan satu sama
lain secara terpadu, yang berarti bahwa perusahaan tidak dapat
mementingkan salah satu dari tujuan tersebut saja. Apabila perusahaan
memilih satu tujuan untuk diutamakan, maka perusahaan tersebut tidak
melaksanakan pengendalian kualitas dengan baik.
Pengendalian kualitas juga memberi manaat bagi perusahaan,
karyawan dan konsumen sebagai pemakai hasil produksi perusahaan.
Beberapa manfaat pengendalian kualitas yang dapat dirasakan oleh
berbagai pihak:
1) Bagi Perusahaan
a. Dapat menghindari pemborosan, yang secara tidak langsung akan
meningkatkan keuntungan perusahaan.
b. Mengurangi pemborosan bahan baku.
d. Menjaga nama baik perusahaan dalam perusahaan.
2) Bagi Karyawan
a. Karyawan secara tidak langsung didorong untuk raenggunakan
kecakapannya agar dapat mencapai hasil produksi yang
memuaskan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
b. Karyawan akan lebih hati-hati dan teliti dalam melaakukan
pekerjaan.
c. Menimbulkan kegairan kerja dalam perusahaan, karena
masing-masing bagian berlomba melaksanakan tugasnya dengan baik.
3) Bagi Konsumen
a. Pengendalian kualitas akan memberikan jaminan bagi konsumen
bahwa produk yang dihasilkan perusahaan dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsuman.
b. Konsumen menjadi tidak ragu-ragu untuk membeli produk yang
dihasilkan oleh perusahaan.
C. Pendekatan Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas mempunyai kegiatan yang sangat luas karena
semua pengendalian terhadap kualitas haras diperhatikan. Pengendalian
kualitas secara garis besar dapat dikelompokkan dalam 3 tingkatan, yaitu :
1. Pendekatan bahan baku
2. Pendekatan proses produksi
3. Pendekatan produk akhir
Dalam pengendalian kualitas yang akan dilaksanakan, maka
manajemen perusahaan yang akan menentukan salali satu dari ketiga macam
pendekatan atau dua macam pendekatan atau bahkan ketiganya. Untuk
menentukan pemilihan pendekatan kualitas, manajemen perusaliaan harus
mempertimbangkan beberapa faktor yang ada dalam perusahaan yang
bersangkutan, yang mempunyai keterkaitan dengan pelaksaan pengendalian
kualitas.
Bebeapa faktor ini ataralain jumlah dan jenis bahan baku yang
digunakan , sifat bahan baku yang digunakan, tersedianya bahan baku di pasar,
bagaimana system produksi yang digunakan, kompleks tidaknya pelaksanaan
proses produksi dalam perusahaan. Disamping hal tersebut diatas, ada faktor
yang lebih penting, yaitu tersedianya dana untuk kegiatan pengendalian
kualitas, dalam pelaksanaannya perlu adanya pertimbangan pada penentuann
pendekatan pengendalian kualitas.
A. Pendekatan bahan baku
Pendekatan balian baku merupakan salah satu faktor yang sangat
penting bagi kelangsungan proses produksi sangat tergantung pada
ketersedianya bahan baku dan kualitas bahan baku itu sendiri, mka
sebaiknya pengendalian kualitas bahan baku hams diperhatikan pula oleh
Perusahaan memproduksi suatu produk dimana karakteristik bahan
baku sangat berpengaruh terhadapkarakteristik produk yang dihasilkan.
Dalam pendekatan ini terdapat beberapa hal yang dikerjakan oleh
manajemen prusahaan agar bahan baku yang diterima perusahaan yang
bersangkutan dapat dijaga kualitasnya, beberapa hal tersebut adalah :
a. Seleksi Sumber Bahan Baku
Pelaksanaan sumber bahan baku ini akan dapat dilakukan antara
lain dengan cara melihat kepada penglaman-pengalaman yang telah
lalu, atau dengan mengadakan evaluasi pada perusaliaan-perusahaan
pemasok bahan dengan mempergunakan daftar pertnyaan,atau dapat
lebih diteliti lagi dengan jalan melakukan penelitian kualitas
perusahaan pemasok tersebuit, beberapa cara tersebut dapat dipilih
salah satu atau dilaksanakan secara bersama, tergantung kepada
kebijaksanaan manajemen perusahaan yang bersangkutan dan
tersedianya dana untuk kepentingan hal tersebut tentunya.
b. Pengalaman Hubungan Pada Waktu Yang Lalu
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hubungannya
dengan karakteristik para pemasok bahan baku ini antara lain adalah
kualitas bahan baku yang dikrimkan, besarnya persentase kerusakan
bahan baku yang dikirimkan dan dalam penyimpangan, keterlambatan
pengiriman bahan baku, harga bahan baku yang ditawarkan, cara
pembayaran bahan baku yang telah dikirimkan dan lain debagainya.
perushaan bersangkutan akan dapat mengadakan pemilihan dan daftar
urutan prioritas para pemasok bahan baku yang diperlukan perusahaan
tersebut.
c. Evaluasi Dengan Daftar Pertanyaan
Untuk dapat mengetahui tentang karakteristik, pola dan
kebiasaan pemasok baru, atau pemaasok lama kepada perusahaan yang
baru tersebut, pada umumnya akan dilaksanakan dengan jalan
menyusun evaluasi terahadap para pemasok yang ada sehinga
perusahaan yang bersangkutan akan dapat menyusun daftar urutan
prioritas para pemasok bahan baku dalam perusahaan.
d. Penelitian Kualitas Pemasok
Dari penelitian yang dilaksanakan ini akan dapat diketahui
masing-masing karakteristik, pola kebiasaan serta beberapa hal lain
yang berhubungan dengan kegiatan pengirirman bahan baku yang
dilakukan oleh perusahaan tersebut. Misalnya pola pembayaran, pola
pengiriman, cara penggantian atas bahan baku yang rusak dalam proses
peyimpanan dalam jangka waktu tertentu dan lain sebagainya. Dengan
adanya seleksi yang baik untuk pemilihan para penisahaan pemasok
bahan baku ini diharapkan kualitas bahanbaku yang diperlukan
pnisahaan yang bersangkutan akan dapat dipertahankan dalam tingkat
kualitas yang tinggi, sedangkan ketepatan waktu pengiriman bahan
baku juga dapat dipertanggungjawabkan, sehinga tidak terjadi
terganggunya pelaksanaan proses produksi yang ada di dalam
perusahaan. Stabilitas pengiriman bahan baku berikut terjaminnya
kualitas bahan baku yang dikirimkan tersebut akan dapat menunjang
stabilitas kualitas pross produksi akhir dari perusahaan yang
bersangkutan.
e. Pemerikasaan Dokumen Pembelian
Dalam pemerikasaanini dililiat apakah setiap informasi yang telah
dituliskan didalam dokumen pembelian ini sudah benar-benar
dilaksanakan ataiikah belum. Didadaiam pelaksanaan pembelian atyau
pengiriman bahan baku tersebut apakah terjadi
peyimpangan-peyimpangan dari criteria yang telah dituliskan dalam dokumen
pembelian ataukah semua persyaratan yang ada tersebut dipenuhi
dengan baik.
Beberpa hal yang diperiksa ini pada umumnya akan meliputi
beberapa hal, antara lain tingkat harga bahan baku, tingkat kualitas
bahan baku, waktu pengiriman bahan, pemenuhan spesifikasi bahan
(misalnya panjang, lebar, dan sebagainya). Mengingat bahwa semua
pelaksanaan ini akan didasarkan atas dokumen pembelian yang ada.
maka dalam penyusunan dokumen pembelian ini sangat diperlukan
ketelitian dan kelengkapan informasi yang dituangkan didalam
f. Pemeriksaan Penerimaan Bahan
Dalam hubungannya dengan pengendaliaan kualitas bahan baku,
maka pemerikasaan penerimaan bahan bakau akan merupakan suatu hal
yang cukup besar arti dan fungsinya didalam perusahaan tersebut.
Apabila dokumen pembelian yang disusun tersebut cukup lengkap
maka dalam pemeriksaan penerimaan bahan baku tersebut akan dapat
didasarkan pada dokumen pembelian tersebut. Dengan demikian
sebenarnya kegiatan pengendalian kualitas bahan baku dengan jalan
pemeriksaan peneriamaan bahan yang dikirimkan ke dalam gudang
prusahaan ini akan memepunyai hubungan erat dengan penyususnaan
dokumen pembelian.
Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di dalam perusahaan
tersebut hendaknya dapat dilaksanakan secara terpadu sehingga akan
dapat diperoleh effiesiensi didalam kegiatan pemeriksaan bahan baku
tersebut.
a) Rencana Pemeriksaan
Sehubungan dengan penyusunan rencana pemeriksaan ini
terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh manajemen
perusahaan, anatara lain sebagai berikut :
Pola umum pemeriksaan
Diskripsi pemeriksaan yang jelas
Daftar bahan lain yang diperlukan untuk pemeriksaan
Penentuan frekuensi pemeriksaan.
b) Pemeriksaan Dasar
Dimaksudkan dengan pemeriksaan dasar ini adalah merupakan
pemeriksaan yang diterapkan untuk bahan baku yang sama sekali
bam, baik bentuk, jenis maupun kegunaanya.
Pemeriksaan dasar ini disamping diterapkan untuk bahan baku
yang lama namun melalui pemasok bahan yang baru.
c) Pemeriksaan Contoh Bahan
Mengigatkan bahwa pemeriksaan yang dilaksanakan kepada contoh
bahan ini hasilnya akan diperlakukan untuk seluruh populasi bahan
baku tersebut, maka hal ini berarti bahwa pengambilan contoh
bahan tersebut hams dilakukan dengan sebaik-baiknya pula.
Kekeliruan di dalam pengambilan contoh bahan in kan dapat
berakibat terhadap kekeliruan terhadap penerapan keputusan
penerimaan bahan baku tersebut.
Masalah yang harus mendapat perhatian di dalam hal ini disamping
pelaksanaan pemeriksaan bahan baku tersebut adalah cara
pengambilan contoh bahan baku yang akan diperiksa. Hal ini akan
meliputi metode pengambilannya serta jumlah contoh yang akan
diambil dari populasi bahan baku yang dikirimkan kedalam gudang
perusahaan tersebut. Pada umumnya perusahaan akan menentukan
setiap bahan baku yang ada tersebut akan mempunyai kesempatan
yang sama untuk menjadi contoh bahan.
d) Catatan Pemeriksaan
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh apabila perusahaan
selalu menyusun catatan pemeriksaan bahan baku yang dikirimkan
ke dalam gudang perusahaan ini antara lain adalah sebagai berikut:
Data tentang karakter para pemasok
Penyimakan terhadap perkembangan pemasok
g. Penjagaan Gudang Bahan Baku Perusahaan
Di dalam penjagaan gudang sebagai fasilitas penyimpanan bahan
baku yang akan dipergunakan untuk proses produksi dari perusahaan
tersebut terdapat beberapa macam faktor yang perlu untuk mendapat
perhatianyang cukup. Adapun beberapa faktor tersebut antara lain
adalah sebagai berikut:
Penulisan identitas yang jelas
Pembungkusan yang memadai
Rotasi pengambilan barang
Penulisan batas waktu penggunaan
B. Pendekatan proses produksi
Pada beberapa perusahaan, pross produksi lebih banyak menentukan
kualitas produk akhir dan bukan pada bahan bakunya. Perusahaan
semacam ini akan lebih baik apabila menggunakan pendekatan proses
Oleh karena sifat dan jenis dari proses produksi yang ada pada
perusahaan pada ummnya terdiri dari beberapa macam, untuk
melaksanakan pengendalian kualitas melalui pendekatan ini tidak akan
diperoleh hasil yang memadai apabila belum diketahui jenis proses
produksi yang akan diawasi tersebut. Hal ini disebabkan oleh karena
dengan jenis proses prodiiksi yang dilaksanakan akan diperlukan cara
pengendalian kualitas proses yang berbeda pula.
Dalam hubungannya dengan pengendalian kualitas proses, maka
proses prodiiksi yang ada didalam perusahaan pada umumnya akan
dipisahkan menjadilima macam, yaitu proses tipe A, B, C, D, dan E yang
masing-masing tipe proses produksi tersebut mempunyai kekhususan
sendiri-sendiri, terutama dalam hubungannya dengan pelaksanaan
pengenmdalian proses produksi yang ada pada masing-masing perusahaan
tersebut.
Proses produksi tipe A, merupakan proses produksi dimana setiap
tahap proses akan diperiksa dengan mudah, sehingga pengendalian
kualitas unfuk proses produksi jenis ini dapat dilaksanakan pada setiap
tahap. Penyimpangan atau kesalahan yang dapat inengakibatkan terjadinya
penurunan kualitas produk perusahaan dapat segera diketahui pada tahap
terjadinya kesalahan tersebut atau pada satu tahap selanjutnya. Dengan
demikian maka kesalahan proses ini segera dapat dibenahi sehingga tidak
akan mengakibatkan kerugian-kerugian yang berlarut atau kerugian yang
Proses produksi tipe B, ketergantungan masing-masing tahap proses
begitu kuat dan pemeriksaan perlu dilakukan dengan teliti, sebab apabila
terjadi kesalahan proses akan mempunyai akibat yang beruntun pada
proses berikutnya dan baru dapat diperbaiki, jika masih memungkinkan,
pada tahap berikutnya.
Proses produksi tipe C, adalah proses produksi assembling,
kebenaran dan ketelitian dalam proses perakitan ini merupakan unsure
yang sangat penting dalam pelaksanaan proses produksi.
Proses produksi tipe D, dalam proses produksinya menggunakan
mesin otomatis, pada umumnya pengendalian kualitas proses sudah
disertakan sebagai kelengkapan dari mesin dan peralatan produksi
tersebut. Alat pengendalian proses ini dapat berupa alarm atau
sinyal-sinyal tertentu yang akan memberitahukan kepada operator apabila ada
kerusakan proses.
Salah satu proses produksi yang kurang mendapat perhatian dalam
pengendalian kualitas produksinya adalah proses produksi perusahaan
dagang atau jasa. Bagaimanapun juga perusahaan dagang atau jasas juga
memerlukan pengendalian kualitas produksi sehingga konsuman akan
memperoleh kepuasan yang optimal. Namun karena sifat produksinya
berbeda dengan proses produksi yang lain, maka untuk pengendalian
prosesnya memerlukan metode yang khusus sesuai dengan kondisi
perusahaan. Untuk pengendalian kualitas produksi perusahaan dagang dan
Pada umumnya, pelaksanaan pengendalian kualitas produksi
dipisahkan menjadi tiga tahap :
a. Persiapan
Dimana tahap ini mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan pelaksanaan pengendalian kualitas produksi tersebut antara
lain kapan dan beberapa kali pemeriksaan.
b. Pengendalian proses
Dalam tahap ini, perusahaan betul-betul melaksanakan pengendalian
kualitas proses produksi yang sedang berjalan.
c. Pemeriksaan akhir
Tahap ini merupakan pemeriksaan saat terakhir dari proses yang ada
sebelum dimasukkan dalam gudang.
C. Pendekatan produk akhir
Pendekatan produk dalam pengendalian mutu perusahaan adalali
upaya perusahaan mempertahankan mutu produk yang dihasilkannya
dengan melihat mutu produk akhir. Pelaksaan pengendalian mutu dengan
pendekatan produk akhir dapat dilaksanakan dengan cara :
a. Memeriksa seluruh produk akhir
b. Memeriksa contoh (sample) produk akhir
c. Memberikan petunjuk pemakaian
D. Organisasi Pengendalian Kualitas
Pada umunya setiap pemsahaan mempunyai sifat pengendalian
kualitas, dimana hal ini biasanya dilakukan oleh bagian pengendalian kualitas,
tetapi tidak selalu perusahaan mempunyai fungsi pengendalian kualitas,
karena tergantung pada besar kecilnya perusahaan dan jenis produk yang
dihasilkan. Jika suatu perusahaan tidak mempunyai fimgsi pengendalian
kualitas, bisa ditunjuk bagian tertentu untuk menjalankan fungsi tersebut di
samping tugas utamanya, tetapi apabila perusahaan terdapat bagian
pengendalian kualitas, maka bagian ini merupakan staffiiya yang akan
membantu pimpinan perusahaan dalam mamberikan informasi serta saran
untuk menganbil keputusan-keputusan dalam kegiatan perusahaan. Secara
rinci dari pengendalian kualitas adalah : (Assauri, Soiyan. 1993, hal 275)
1. Mengawasi penerimaan dari barang-barang yang masuk
2. Mengendalikan kegiatan yang dilakukan pada berbagai tingkat produk.
3. Memeriksa kembali produk sebelum masuk gudang
4. Meneliti sebab-sebab terjadinya kerusakan
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
Kualitas dipengaruhi oleh faktor-faktor yang akan menentukan bahan
suatu barang dapat memenuhi kualitas antara lain : (Ibid, hal 269)
1. Fungsi barang
3. Biaya barang tersebut
F. Langkah-Langkah Pengendalian Kualitas
Pada umumya ada empat langkah dalam pengendalian kualitas, yaitu
(Felgenbaum, AV. 1991, hal 10):
1. Menetapkan Standar
Meliputi menetapkan standar mutu biaya, standar mutu prestasi kerja,
standar mutu keamanan dan standar mutu keandalan yang diperlukan
untuk produk tersebut.
2. Menilai Kesesuaian
Membandingkan kesesuaian dengan produk yang dibuat atau jasa yang
ditawarkan terhadap standar-standar ini.
3. Bertindak Bila Perlu
Mengoreksi masalah dan penyebabkan melalui faktor-faktor yang
mencakup pemasaran. pelaksanaan, rekayasa. produksi dan pemeliharaan
yang mempengaruhi kepuasan pemakaian produk.
4. Merencanakan perbaikan
Mengembangkan suatu upaya yang kontinyu untuk memperbaiki
standar-standar biaya produksi, keamanan dan keterhandalan.
G. Standarisasi
Dengan adanya standar maka pembuatan produk-produk bias
mempunyai arah atau sasaran, karena standar merupakan alat pengukuran agar
berfungsi untuk menetapkan, mambatasi, manyatakan atau menegaskan
sifat-sifat, ukuran, cara pengujian dala lain-lain, dari suatu banda atau beberapa
banda yang berlaku dalam jangka waktu tertentu.
1. Syarat-syarat standar
Standar yang harus memenuhi sifat-sifat antara lain :
a. Harus dapat diandalkan
b. Harus dapat memberikan manfaat bagi pemakainya
c. Harus dapat diterima oleh semua atau sebagian besar pihak
2. Tujuan standarisasi
Tujuan pokok dari standarisasi adalah :
a. Meningkatkan produksi
b. Meningkatkan kualitas
c. Menentukan biaya
d. Menghemat bahan baku
H. Teknik – Teknik Pengendalian Kualitas
Teknik pengawasan kualitas secara statistic menurut Sukanto
Reksohadiprodjo (1995 ; 384), dikelompokan dalam ;
1. MetodeControl Chart
Bagan kendali merupakan suatu alat pengendali berupa grafik (bagan)
untuk menjelaskan sejauh mana proses produksi berada dalam
pengendalian. Dengan demikian bila ada penyimpangan akan dengan
mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Penempatan
control chart di dalam klasifikasi ststistical quality control dapat
digambarkan sebagai berikut :
Proporsi produk rusak
UCL
UL
LCL
(waktu)
Gambar II.1. Diagram Kontrol
Keterangan :
Sumbu vertical :
Menunjukan penyimpangan karakteristik barang yang diperiksa.
Sumbu vertical :
Menunjukkan nomor sampel/ item dari barang yang diperiksa.
Sumbu UCL (upper control limit) :
Adalah garis yang menyatakan batas penyimpangan paling tinggi dari nilai
standar deviasi.
Sumbu CL (central line) :
tiap sampel.
Sumbu LCL (lower control limit) :
Adalah garis yang menyatakan batas penyimpangan paling rendah dari
nilai standar deviasi.
Ada dua jenis diagram kontrol, yaitu :
a. Bagan Kendali Untuk Data Variabel
Bila sebuah catatan (record) dibuat berdasarkan Karakteristik mutu yang
diukur secara sebenarnya, misalnya dimensi, bobot, atau volume, maka
karakteristik mutu tadi dapat dinyatakan oleh peubah-peubah (variable).
Penggunaan bagan kendali untuk data variable telah banyak digunakan
dan dapat memberikan informasi-informasi penting mengenai
keragaman dasar dari karakteristik mutu, kekonsistenan dalam
penampilan (performance) dan tingkat rata-rata karakteristik mutu. Jenis
bagan kendali untuk data variable dapat dijelaskan sebagai berikut :
1) Bagan Kendali X (XChart)
Bagan kendali X merupakan bagan kendali yang batas-batas
kendalinya dicari dari rata-rata nilai data yang dibagi dalam
subgroup.
2) Bagan Kendali R (R Chart)
Bagan kendali R merupakan bagan kendali yang batas-batas
subgroup.
b. Diagram kontrol Atribut
Banyak karakteristik mutu tidak dapat dinyatakan secara numerik.
Dalam kasus seperti ini, kita hanya dapat menggolongkan setiap item
yang diperiksa ke dalam suatu kriteria, yaitu memenuhi spesifikasi
karakteristik mutu tahu tidak.
Terminologi “cacat” atau “tidak cacat” sering digunakan untuk
mengidentifikasi dua penggolongan produk tersebut dan atau
“memenuhi syarat” atau “tidak memenuhi syarat”. Karakteristik mutu
yang hanya dapat diungkapkan dengan cara serupa, ini dikenal sebagai
atribut, sehingga data semacam ini disebut data atribut. Ada beberapa
jenis bagan kendali atribut yang digunakan, yaitu :
A. Bagan P (P Chart)
Bagan ini untuk mengetahui bagan (proporsi) produk yang ditolak
karena tidak sesuai spesifikasi. Proporsi yang ditolak didefinisikan
sebagai banyaknya barang yang tidak sesuai (rusak/cacat) terhadap
total barang yang diperiksa.
B. BaganC (C Chart)
Bagan ini untuk memeriksa jumlah kerusakkan (ketidakserasian)
spesifikasi yang tidak memenuhi syarat. Jadi suatu produk
cacat/rusak akan mengandung satu atau lebih titik spesifikasi yang
tidak memenuhi syarat.
2. Metode Acceptance Sampling
Acceptance Sampling berarti menerima atau menolak semua produk
berdasar banyaknya produk yang rusak dalam sample. Pemerikasa
dibertahu berapa yang perlu diperiksa dan berapa berapa barang yang
rusak yang diperbolehkan, bila sama dengan yang ditentukan atau lebih
sedikit semua produk lolos, bila lebih semua produk ditolak.
Dalam Acceptance Sampling digunakan kurva “Operating Charactivistic”
(Kurva OC) yang dapat membantu orang dalam menolak barang yang
rusak dan menerima barang yang baik. (Sukamto Reksohadiprodjo 2000;
258)
Dalam teknik sampling ini ada dua resiko, yaitu :
1. Resiko produsen adalah resiko mendapatkan sample dalam proporsi
kerusakan lebih tinggi dari keseluruhan paket barang dan menolak
paket yang baik.
2. Resiko konsumen adalah resiko mendapatkan sample yang mengandung proporsi
lebih rendah kerusakan dari pada paket keseluruhan dan menerima paket yang buruk.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian studi kasus
yaitu terhadap data subyek tertentu yang hendak diteliti berada di dalam atau
diluar batas control, di mana peneliti mengadakan pengamatan, wawancara
dan dokumentasi dalam mengumpulkan data. Pengumpulan data terhadap
objek tertentu yang hendak diteliti serta kesimpulan yang diambil hanya
terbatas pada objek yang diteliti.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
Penelitian akan dilakukan pada Percetakan Andi Offset.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan XX sampai dengan bulan XX
tahun 2008.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek peneitian adalah bagian
produksi, terutama karyawa bagian pemeriksaan. Yang ditugaskan khusus
untuk mengadakan pemeriksan produk akhir yang akan dikirimkan kepada
para konsumen. Subjek penelitian adalah pihak yang terlibat dalam
pemberian informasi yang berhubungan dengan penelitian. subjek
penelitian ini terdiri atas :
1. Kepala bagian produksi.
2. Karyawan bagian produksi.
3. Kepala bagian administrasi.
2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah data jumlah
produksi produk dan data jumlah produk rusak.
Sesuatu yang menjadi objek pembicaraan dalam penelitian ini, adalah :
1. Volume produksi dalam satu bulan.
2. Jumlah produk yang rusak dalam satu bulan.
3. Jenis produksi
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan yaitu :
1. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
menyalin data atau keterangan yang ada di perusahaan yang berhubungan
dengan masalah yang diteliti. (S. Hadi, 1995;95).
2. Wawancara
Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan jalan Tanya jawab secara
3. Obsrvasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis
atas gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti. (Arsyad dan Suratno,
1993;91).
E. Definisi Operasional
1. Kualitas adalah kemampuan suatu produk yang dibuat untuk memenuhi
standar atau keinginan perusahaan atau pemesan produk tersebut.
2. Pengendalian kualitas adalah keinginan untuk memeriksa suatu proses
produksi agar produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas
yang ditetapkan.
3. Produk akhir adalah produk yang dihasilkan perusahaan yang telah melalui
setiap proses produksi dan nantinya akan diterima oleh konsumen.
4. Produk rusak adalah produk yang dihasilkan perusahaan yang tidak sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah kualitas produk akhir, maksudnya kemampuan
suatu produk yang dibuat untuk memenuhi standar atau keinginan perusahaan
atau pemesan dengan produk yang dihasilkan telah melalui proses produksi
dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan dan nantinya akan diterima
G. Data Dan Sumber Data
Sumber data pada penulisan ini didasarkan pada data primewr dan data
sekunder. Pengertian kedua jenis sumber data tersebut adalah (Winarno,
Surackmad, 1985; 163):
1. Data primer
Adalah data yang secara langsung diperoleh dari sumber data oleh
penyelidik (tidak melalui media perantara). Data ini secara khusus
dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian.
2. Data sekunder
Adalah data yang berasal dari sumber-sumber lain yang mendukung data
primer, seperti bersumber pada buku, orang dan sumber lain.
H. Analisis Data
Analisis data dalam penilitian ini menggunakan metode deskripsi, di
mana penelitian deskripsi merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu
keadaan gejala menurut apa adanya pada suatu penelitian dilakukan.
Proses pengendalian kualitas produk akhir berada dalam batas kontrol
apabila persentase tingkat kerusakan produk akhir berada diantara Upper
Control Limit (UCL) dan Lower Control Limit (LCL). Sedangkan apakah
proses pengendalian kualitas produk akhir berada dalam batas baik apabila
tidak terjadinya penyimpangan persentase produk rusak yang melewati Upper
Penelitian ini juga menggunakan metode control chart, di mana
control chart(peta kendali) adalah sebuah grafik atau peta dengan garis batas,
dimana garis-garis ini disebut dengan garis kendali. Dalam control chart
terdapat tiga macam garis kendali, yaitu :Upper Contro Limit(UCL),Central
Line (CL) dan Lower Cintrol Limit (LCL). Adapun tujuan menggambarkan
peta kendali adalah untuk menetapkan apakah setiap titik pada grafik normal,
serta untuk mengetahui perubahan dalam proses dari mana data dikumpulkan.
Sehingga setiap titik pada grafik harus mengidentifikasi dengan tepat dari
proses mana data tersebut diambil (Ishikawa Kaoru, 1989;80).
Metode control chart yang digunakan adalali "P-Chart", karena
jumlah produksi perusahaan dengan kerusakan tidak konsisten dan yang
dicari beberapa persentase kerusakan pada produk yang rusak. Formulas!
P-Chart adalah : (Logothesis, N 1992; 251)
a. Menghitung proporsi produk rusak
P =
ni Di
dimana :
P = Proporsi produk rusak
Di = Produk rusak
ni = Produk yang diobservasi
b. Menghitung proporsi rata-rata produk rusak
P = Proporsi rata-rata produk rusak
Di = Banyaknya produk rusak
ni = Banyaknya produk yang diobservasic. Menghitung standar deviasi.
SP =
n P P(1 )
Sp = Standar Deviasi, yaitu parameter dalam statistik untuk
menyatakan ukuran penyimpangan dan nilai pengharapan.
P = Proporsi rata-rata produk rusak
N = Banyakanya produk yang diobservasi
d. menentukan batas pengendalian
Batas pengendalian = Rata-rata kerusakan ± 3 Standarisasi.
1) Upper Control Limit (UCL) = P+ 3SP
2) Central Line (CL) = P
3) Lower Control Limit (LCL) = P-3SP
e. Gambar diagram Kontrol
Keterangan :
Sumbu vertical :
Menunjukan penyimpangan karakteristik barang yang diperiksa.
Sumbu vertical :
Menunjukkan nomor sampel/ item dari barang yang diperiksa.
Sumbu UCL (upper control limit) :
Adalah garis yang menyatakan batas penyimpangan paling tinggi dari nilai
standar deviasi.
Sumbu CL (central line) :
Menggambarkan nilai standar yang menjadi dasar perhitungan pengamatan
tiap sampel.
Sumbu LCL (lower control limit) :
Adalah garis yang menyatakan batas penyimpangan paling rendah dari
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
CV. Andi Offset Yogyakarta adalah perusahaan yang bergerak di bidang
percetakan dan penerbitan buku-buku. Perusahaan ini didirikan sebagai
perusahaan perseorangan pada tanggal 4 Januari 1980 oleh Johanes Herman
Gondowidjoyo dengan ijin resmi dari Bupati Sleman, Drs. S. Prodjo Sunoto. Pada
awalnya CV. Andi Offset beralamatkan di Jalan Beo 38 Demangan Baru
Yogyakarta.
Pada saat itu seluruh aktivitas masih terbatas dalam bidang percetakan.
Namun dengan seiringnya waktu, perusahaan mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Sehingga pada akhirnya pada tahun 1980an perusahaan berekspansi
pada bisnis penerbitan. Dalam waktu kurang dari delapan tahun lokasi perusahaan
sudah tidak memungkinkan lagi, sehingga pada waktu itu juga perusahaan
memperluas lokasi sampai ke Jalan Beo 40 Demangan Baru, Sleman Yogyakarta
dengan luas tanah 1600m2. Demikian juga dengan status perusahaan yang
semula perusahaan perseorangan pada Februari 1988 diubah menjadi persekutuan
komanditer dengan akta no.15. Sebagai sebuah persekutuan CV. Andi Offset
Yogyakarta semakin berkembang, sehingga kegiatan perusahaan tidak lagi
terbatas pada percetakan saja melainkan sudah menerbitkan buku-buku baik
ilmiah maupun non ilmiah.
Nama perusahaan “Andi” diambil dari nama putra sulung Bapak Johanes
Herman Gondowidjoyo yang lahir pada 4 Januari. Nama “CV. Andi Offset” ini
merupakan cerminan dari visi dan misi kristiani perusahaan, karena oleh
pendirinya diartikan sebagai “Anak Didik Immanuel”. Hal ini dibuktikan dengan
menyisihkan sebagian kecil sahamnya untuk membantu kegiatan kerohanian
kristiani, khususnya untuk daerah Yogyakarta. Selain itu setiap pagi dan pada hari
Senin dan Jumat diadakan kebaktian bersama yang diikuti oleh seluruh karyawan
dan karyawati CV. Andi Offset yang beragama Kristen maupun Katolik. Kata
“Immanuel” berarti Tuhan beserta kita.
1. Lokasi Perusahaan
Penerbit dan percetakan Andi Offset di Jalan Beo 38-40 Demangan Baru,
Yogyakarta. Adapun alasan pemilihan Yogyakarta sebagai tempat berdirinya
perusahaan sebagai berikut:
a. Dekat dengan Penyedia Bahan Baku
Perusahaan terletak dengan penyediaan bahan baku yang berada di
Yogyakarta dan sekitarnya.
b. Dekat dengan Tenaga Kerja
Penduduk Yogyakarta dan sekitarnya cukup padat, sehingga tersedia banyak
tenaga kerja yang terampil. Dengan demikian, tenaga kerja bagi perusahaan
dapat terpenuhi dari sekitar daerah lokasi perusahaan.
c. Terletak di Lingkungan Sekolah dan Perguruan Tinggi
Yogyakarta adalah pasar yang potensial untuk dimasuki, karena di Yogyakarta
dibutuhkan. Hal ini mengingat bahwa pendidikan banyak membutuhkan
sarana yang dapat menunjang program pendidikan berupa buku-buku.
d. Sarana Transportasi dan Komunikasi yang Memadai
Lokasi perusahaan tidak jauh dari pusat kota, sehingga sarana transportasi dari
berbagai arah relatif terjangkau. Selain itu secara umum transportasi di
Yogyakarta termasuk sangat mudah. Sarana dan prasarana seperti pos,
telepon, dan lainnya cukup memadai, sehingga dapat mendukung
perkembangan usaha.
e. Potensi-potensi lain yang mendukung
Potensi-potensi lain yang mendukung pengembangan usaha percetakan dan
penerbitan, seperti banyaknya lembaga perbankan, banyaknya intelektual yang
mampu mengarang dan lain-lain.
Pada saat ini selain mencetak buku-buku ilmiah dan keagamaan yang
diterbitkan sendiri, percetakan Andi juga mencetak barang-barang pesanan seperti
brosur, majalah, kartu-kartu, formulir, kalender, dan sebagainya. Hal ini dilakukan
perusahaan mengingat besarnya minat masyarakat akan kebutuhan barang-barang
cetakan dewasa ini. Perusahaan Andi Offset menerbitkan buku-buku ilmiah dan
buku umum (PBU) seperti buku komputer, ekonomi, manajemen, matematika,
dan ilmu pengetahuan alam, teknik, kepariwisataan, dan sejenisnya. Sedangkan
PBMR Andi melayani penerbitan buku-buku rohani dan majalah rohani kristen
(Bahana, Renungan Malam, Efata). Dengan demikian ada tiga bidang usaha yang
dikerjakan oleh perusahaan Andi Offset yaitu bagian penerbitan buku umum,
dikelola oleh satu kesatuan CV. Andi Offset.
Selain yang disebutkan diatas, CV. Andi Offset juga mendirikan toko buku
yang baru dibuka sejak 2 November 2005. Toko buku diberi nama “Andi Star”.
Konsep dari toko buku ini adalah toko buku teknologi dan informasi terlengkap
dengan slogan toko buku discount dan berhadiah. Visi dari berdirinya toko buku
ini adalah sebagai wahana apresiasi dan kreasi IPTEK. Sedangkan misinya adalah
menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan menumbuhkembangkan IPTEK,
mengembangkan minat baca dan menulis masyarakat. Selain itu toko ini juga
menyediakan jasa penyewaan ruang untuk seminar, lomba dan lain-lain. Toko
buku Andi Star ini beralamatkan di Jalan Beo 38 Yogyakarta. Strategi pemasaran
yang digunakan adalah direct selling, direct mail, telemarketing, pameran,
discount, pembelian berhadiah dan media-media lain.
2. Tujuan Perusahaan
Tujuan umum perusahaan adalah :
a. Untuk melayani konsumen dengan sebaik-baiknya berdasarkan kasih tanpa
membedakan suku, agama dan ras. Selain itu Andi Offset juga berusaha
memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti perguruan tinggi, instansi
perbankan, rumah sakit dan sebagainya.
b. Andi Offset juga mendukung program-program pendidikan dan mencerdaskan
kehidupan bangsa dengan cara menerbitkan buku-buku ilmiah.
c. Memberikan kesempatan kerja pada masyarakat sekitar perusahaan sehingga
dapat mengurangi pengangguran, sekaligus dapat membantu meningkatkan
Tujuan khusus perusahaan adalah :
Mendapatkan laba perusahaan yang layak bagi pemilik dan layak bagi semua
karyawan guna menunjang kelangsungan hidup bersama.
3. Visi dari CV. Andi Offset
Sejak awal didirikan, penerbitan Andi konsisten dalam kiprahnya di dunia
penerbitan. Fokus ada pada buku komputer dan manajemen, disamping buku
umum lainnya. Seiring dengan berjalannya waktu serta komitmen perusahaan
terhadap konsistensi kualitas, buku-buku Andi Offset semakin mendapat tempat
tersendiri di hati masyarakat Brand Name. Peningkatan mutu buku dilakukan
melalui penyaringan naskah pada penulis lokal, maupun bekerja sama dengan
penerbit-penerbit luar negeri yang terkenal, serta didukung sumber daya penerbit
dan percetakan.
Penerbit Andi Offset memperluas cakupan pemasaran dengan membentuk
jaringan distribusi pemasaran secara aktif di berbagai tempat di Indonesia. Hal itu
mendukung ketersediaan maupun kemudahan buku Andi Offset sehingga
buku-buku mudah diperoleh di masyarakat.
4. Usaha dan Kegiatan
CV. Andi Offset memiliki dua bidang usaha yaitu penerbitan dan percetakan.
Percetakan dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu order luas dan order dalam. Dua
bidang usaha Andi Offset yaitu :
a. Percetakan
Order kecil (kartu nama, stiker, faktur, nota, kop surat dan amplop surat)
Jasa menngkilapkan cover buku
Order dalam meliputi penerbitan dan bekerjasama dengan pengarang.
b. Penerbitan
Penerbitan dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
Naskah Dalam
Naskah dalam sebelum diterima, penerbit dengan penulis terlebih dahulu
melakukan persetujuan dalam berbagai hal.
Naskah Luar
Setelah ada kesepakatan antara penerbit dengan penulis dalam melakukan
perjanjian, naskah diterima masuk dalam penilaian editor, naskah terjemahan
masuk dalam penerjemah. Setelah kontrak copyright dibuat, masuk ke
penjadwalan editing, setting, korektor dan persetujuan dari editor untuk masuk
cetak.
Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung proses kerja perusahaan antara lain :
1. Membeli dan mempergunakan teknologi baru, guna mendukung proses
percetakan dan penerbitan agar dapat dilakukan lebih cepat.
2. Mencari informasi yang lebih luas dari berbagai kalangan sesuai dengan
perkembangan zaman, guna memenuhi kebutuhan buku-buku ilmiah,
khususnya buku-buku komputer yang diterbitkan oleh penerbit buku umum
(PBU), dan penerbit buku rohani (PBMR) Andi.
3. Menjamin relasi dengan segala pihak baik dalam, maupun luar negeri guna
B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi di perusahaan ini berbentuk garis. Dimana pimpinan
tertinggi dipegang oleh Direksi atau Pemilik Perusahaan. Adapun dalam struktur
organisasi ini terdapat empat bidang pekerjaan utama, yaitu bidang keuangan,
umum, operasional dan penerbitan. Masing-masing bidang tersebut dikepalai oleh
seorang Direktur yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Direktur
Utama ini merupakan bawahan langsung dari Pemilik Perusahaan, selanjutnya
masing-masing Direktur membawahi seorang Manajer, kecuali bidang operasional
dan penerbitan membawahi dua manajer sekaligus.
Untuk melengkapi informasi mengenai struktur organisasi perusahaan,
berikut dijelaskan tugas dan tanggung jawab masing-masing.
1. Pemilik Perusahaan
Pemilik merupakan penyedia modal. Pemilik berhak meminta laporan
mengenai perkembangan perusahaan dan kebijakan-kebijakan yang diterapkan
perusahaan.
2. Direktur Utama
Tugas pokok direktur utama adalah memberikan laporan-laporan hasil
perkembangan perusahaan dan kebijakan-kebijakan perusahaan yang akan
dilaksanakan baik pada saat ini juga, maupun yang akan datang kepada pemilik
perusahaan.
Dalam menjalankan tugas ini, direktur utama dibantu oleh
bertanggung jawab penuh terhadap berlangsungnya kegiatan-kegiatan dalam
perusahaan. Selama ini direktur utama juga membuat perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan yang dibantu
oleh direktur masing-masing departemen. Direktur utama juga mewakili
perusahaan untuk berhubungan dengan lingkungan di luar perusahaan.
Sekretaris Direktur Utama
Sekretaris direktur utama memiliki tugas pokok membantu memperlancar
pelaksanaan tugas-tugas direktur utama dan menyediakan sarana-sarana guna
membantu pekerjaan direktur utama.
3. Wakil Direktur Utama
Wakil direktur utama bertugas untuk membantu pekerjaan direktur utama.
Wakil direktur utama berhak menggantikan kedudukan direktur utama apabila
direktur utama berhalangan hadir dan bertanggung jawab terhadap keputusan yang
diambil.
4. Direktur Keuangan
Direktur keuangan bertanggung jawab untuk mengatur agar perusahaan
tetap likuid dalam hal keuangan. Direktur keuangan harus mengawasi keluar
masuknya uang perusahaan dan merekomendasikan penggunaannya secara
profesional. Berkaitan dengan utang piutang, direktur keuangan wajib memeriksa
keadaannya dan melakukan pembayaran dan penagihan sekiranya mungkin.
Dengan alasan khusus, direktur keuangan wajib mengusulkan penghapusan
piutang sekiranya dianggap perlu. Selain itu direktur keuangan juga harus meneliti
dana pensiun.
Dalam bidang administrasi, direktur keuangan bertanggung jawab atas
data keluar masuknya uang seluruh perusahaan, penyimpangan surat-surat
berharga, penyelenggaraan pencatatan keuangan secara umum dan pembuatan
neraca keuangan secara periodik sesuai dengan kebutuhan dan bersama dengan
direktur utama berkewajiban untuk menandatangani aneka surat perjanjian yang
bersangkutan dengan masalah-masalah keuangan. Direktur keuangan bertanggung
jawab kepada direktur utama.
Direktur keuangan membawahi :
a. Kepala Biro Keuangan
b. Kepala Kasir
c. Kepala Bagian Administrasi Keuangan
d. Kepala Bagian Mineral
e. Kepala Bagian Internal Audit
5. Direktur Produksi
Direktur produksi bertanggung jawab atas kelancaran efektivitas dan
efisiensi proses produksi. Berkaitan dengan tenaga kerja, direktur produksi
berkewajiban mengatur para karyawan di bagian produksi agar dapat menjalankan
tugas dan fungsinya sebagaimana mestinya, terampil dan profesional.
Berkaitan dengan peralatan, direktur produksi bertanggung jawab untuk
menjamin keberadaan peralatan dalam keadaan baik, bersih dan siap pakai.
yang dibutuhkan perusahaan untuk memperlancar proses produksinya. Berkaitan
dengan bahan baku (kertas, tinta, plat, dan lain-lain), beliau bertanggung jawab
atas penggunaan secara efektif dan efisien.
Direktur produksi membawahi :
a. Inspektur Produksi
b. Kepala Biro Produksi
c. Kepala Bagian Persiapan Produksi
d. Kepala Bagian Cetak
e. Kepala Bagian Finishing
f. Kepala Bagian Penyela Cetak
6. Direktur Penerbitan
Direktur penerbitan mempunyai tugas dan wewenang untuk menentukan
buku-buku yang akan diterbitkan sebelum diserahkan kepada direktur produksi.
Jadi direktur penerbitan ini bertugas mengkoordinasi penanganan pelaksanaan
penerbitan. Direktur penerbitan juga bertanggung jawab dalam hal tersedianya
persiapan buku sebelum diterbitkan dan naskah yang diterbitkan, menjalin kerja
sama dengan pengarang atau penulis, serta pemilik lisensi dari suatu buku.
Direktur penerbitan membawahi :
a. Kepala Biro Umum
b. Kepala Bagian Editor
c. Kepala Bagian Administrasi
7. Direktur Umum
Direktur umum bertanggung jawab untuk mengawasi setiap karyawan agar
bekerja dengan baik sesuai dengan kewajibannya masing-masing. Tugas direktur
umum ini antara lain mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan
masalah rumah tangga, lingkungan, keamanan, dan transportasi; memprogramkan
peningkatan sumber daya manusia (karyawan). Selain itu, direktur umum juga
harus mengkoordinasi dan mengusahakan terciptanya ketertiban karyawan, tempat
kerja dan pemeliharaan alat-alat transportasi dan kantor. Ia juga harus berupaya
agar tercipta suasana harmonis dan menyenangkan di kantor.
Direktur umum membawahi :
a. Kepala Biro Umum
b. Kepala Bagian Personalia
c. Kepala Bagian Rumah Tangga dan Umum
d. Kepala Bagian Litbang
e. Kepala Bagian Konsumsi dan Dapur
8. Direktur Pemasaran
Direktur pemasaran bertanggung jawab atas penjualan produk-produk
perusahaan baik berupa barang, maupun jasa. Direktur pemasaran ini memiliki
kewajiban untuk mengusahakan agar penjualan terus mengalami peningkatan,
perluasan daerah pemasaran, dan bertanggung jawab dalam memberikan
menyusun konsep pemasaran dan distribusi baik dalam jangka pendek maupun
dalam jangka panjang dan memanfaatkan segala kesempatan dan peluang yang
ada.
Di bidang promosi misalnya menggunakan media yang memungkinkan
untuk digunakan dan mendatangkan keuntungan, serta melakukan pengawasan
terhadap penjualan buku, majalah dan order cetakan. Di bidang distribusi, ia harus
membangun relasi dengan para distributor, agen, toko-toko buku baik di daerah
Yogyakarta maupun kota lain yang memiliki potensi. Di bidang administrasi, ia
berkewajiban membuat catatan mengenai penjualan dan data-data lain yang
mendukung pemasaran produk perusahaan. Bersama dengan direktur keuangan,
bertanggung jawab untuk menentukan harga, discount, dan cara-cara pembayaran
yang efektif dan efisien berkaitan dengan situasi yang ada. Direktur pemasaran
membawahi :
a. Direktur Biro Perusahaan
b. Kepala Bagian Promosi
c. Kepala Bagian Administrasi
d. Kepala Bagian Logistik
e. Kepala Bagian Penjualan Buku
f. Kepala Bagian Pemilihan Pasar
g. Bagian Pelayanan Konsumen
C. Kepegawaian
Fungsi bagian personalia (umum) adalah mengkoordinasikan karyawan
keluar dari perusahaan.
1. Perekrutan
Penarikan karyawan CV. Andi Offset dilakukan melalui mass media yang
kemudian akan diseleksi. Calon karyawan yang berhasil lolos wawancara dan tes
akan dipanggil dan diadakan masa kerja yang bersifat percobaan, masa percobaan
berlangsung selama tiga bulan. Setelah masa percobaan selesai, akan dilihat jika
calon karyawan memiliki potensi dan kemampuan maka ia akan diangkat menjadi
karyawan tetap, tetapi jika calon karyawan tidak dapat menunjukkan
kemampuannya dan tidak memenuhi standar tertentu maka ia akan langsung
dihentikan.
2. Jumlah Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang ada di CV. Andi Offset saat ini terdiri dari 382
karyawan, yaitu :
a. Bagian penerbitan buku majalah rohani : 22 orang
b. Bagian pemasaran : 102 orang
c. Bagian produksi : 133 orang
d. Bagian penerbitan buku umum : 33 orang
e. Bagian keuangan : 50 orang
f. Bagian umum : 26 orang
g. Bagian staff khusus : 2 orang
h. Direktur dan sekretaris direktur : 9 orang
3. Jam Kerja dan Hari Kerja
Jam kerja untuk karyawan Andi Offset adalah sebagai berikut :
a. Bagian staff pukul 07.25-16.00
b. Bagian produksi pukul 07.25-15.00 dan pukul 15.20-20.20 (lembur)
c. Istirahat pukul 12.00-12.45
d. Hari libur dan libur nasional, karyawan diliburkan
e. Pada hari Senin dan Jumat, sebelum bekerja dilakukan doa dan renungan yang
diikuti oleh seluruh karyawan.
4. Sistem Penggajian
Gaji bersifat pribadi didasarkan atas :
a. Keahlian, kecakapan, serta prestasi dan tanggung jawab
b. Kemampuan perusahaan
c. Kondisi ekonomi pada umumnya
d. Pengalaman kerja
e. Pendidikan
f. Lama kerja
g. Jabatan
h. Tingkat upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah DIY
Pemberian gaji diberikan langsung kepada orang yang bersangkutan.
Apabila karyawan yang bersangkutan berhalangan hadir, maka pemberian gaji
dapat diwakilkan oleh orang yang ditunjukkan dengan surat kuasa diatas materai
Pengambilan gaji harus disertai kartu presensi yang telah disisakan oleh kepala
bagian personalia.
Sistem penggajian yang berlaku di CV. Andi Offset adalah sebagai berikut :
1) Gaji bulanan
Gaji bulanan diberikan kepada karyawan tetap. Gaji bulanan tidak
tergantung dari presensi, jika karyawan berhalangan hadir maka harus meminta
ijin atau membuat pemberitahuan.
2) Upah harian
Upah harian diberikan sebulan sekali. Dengan sistem ini, jika karyawan
berhalangan hadir tanpa ijin yang sah, maka upah akan dipotong sesuai dengan
jumlah absen karyawan.
3) Upah lembur
Upah lembur diberikan kepada karyawan yang bekerja diluar jam kerja
yang sudah ditentukan. Biasanya lembur dilakukan saat ada banyak pesanan.
Upah lembur disesuaikan dengan ketentuan pemerintah yang berlaku, yaitu untuk
hari kerja biasa, lembur jam pertama (Pukul 15.20-16.20) diberikan upah satu
setengah kali upah biasa. Untuk lembur jam kedua dan seterusnya (Pukul 16.20
dan seterusnya) akan diberikan upah dua kali upah biasa. Khusus untuk hari libur,
lembur untuk jam pertama (Pukul 08.00-14.00) akan diberikan upah tiga kali upah
biasa. Dan untuk lembur jam kedua, diberikan upah empat kali dari upah biasa.
4) Pemberian bonus
Bonus yang diberikan kepada karyawan berupa beras 10 kg. Bonus
5) Jaminan sosial dan kompensasi lainnya
Jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) merupakan hasil dari uangnya
sendiri yang berupa tabungan, bukan seratus persen dari perusahaan. Karyawan
mengasuransikan diri dengan jamsostek. Tabungan untuk jamsostek dimulai
setelah mencapai enam bulan kerja di perusahaan. Setelah enam bulan, maka
bagian personalia secara langsung mendaftarkan karyawan tersebut untuk
mengikuti program jamsostek. Karyawan memberikan potongan dua persen gaji
tiap bulan ditambah dengan subsidi dari perusahaan untuk membayar asuransi.
Bentuk dari asuransi ini antara lain berupa jaminan kematian, jaminan kecelakaan,
jaminan hari tua, dan lain-lain.
6) Tunjangan kesejahteraan
Beberapa kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan
diluar gaji pokok yang diterima adalah :
Makan siang sebanyak 1 kali setiap hari.
Makan sebanyak dua kali apabila seseorang melakukan kerja lembur.
Pelayanan kesehatan berupa obat-obatan bagi yang mengalami sakit ringan di
perusahaan. Bila ada karyawan yang sakit dan harus ke dokter maka
perusahaan menanggung 50% dari biaya berobat.
Mengadakan pertandingan olahraga, rekreasi untuk karyawan dan keluarga
sebanyak satu kali setahun.
Memberikan tunjangan akhir tahun dan tunjangan hari raya (THR).
Adanya koperasi simpan pinjam untuk melayani kebutuhan karyawan. Jumlah
sifatnya konsumtif, koperasi memberikan pinjaman maksimal gaji atau upah
setahun, kecuali ada pertimbangan tertentu.
Karyawan diasuransikan pada asuransi tenaga kerja dan kecelakaan.
Pemberian cuti kepada karyawan yang memiliki kepentingan tertentu. Cuti
bagi karyawan yang akan melahirkan selama tiga bulan (satu bulan sebelum
melahirkan sampai dua bulan setelah melahirkan). Cuti juga diberikan kepada
karyawan yang sedang berhalangan atau mempunyai kepentingan tertentu,
seperti : menikah, adanya kematian, datang bulan dan sebagainya.
D. Produk
Andi Offset ini memproduksi dua macam produk yaitu produk cetakan dan
produk buku. Adapun untuk masing-masing kelompok adalah :
1. Produk Cetakan
Jenis cetakan yang dihasilkan dari produk tersebut adalah :
Berbagai cetakan kartu, misalnya kartu nama, kartu natal, kartu lebaran, kartu
ucapan terima kasih, kartu undangan, dan lain-lain.
Blangko yang dibutuhkan oleh bank, sekolah-sekolah, instansi pemerintah,
kantor-kantor, toko-toko, dan lain-lain.
Label-label atau cap (etiket) untuk berbagai merek produk, seperti sirup,
kecap, dan lain-lain.
2. Produk Buku
Jenis buku yang diterbitkan antara lain :
Buku-buku ilmiah, yang sebagian besar adalah buku-buku perguruan tinggi,
buku-buku komputer, dan buku-buku ilmiah lain seperti : buku ekonomi,
teknik, statistika, hukum, filsafat, pertanian, lingkungan hidup, dan sastra.
Buku-buku rohani agama Kristen.
Buku-buku kumpulan cerita pendek.
3. Majalah BAHANA dan REMA
Majalah BAHANA adalah majalah rohani yang diterbitkan oleh Andi
Offset, majalah ini mulai terbit 16 Juli 1989. Ide berdirinya majalah ini datang
dari tiga staff yayasan dan karyawan Andi Offset. Sedangkan REMA (Renungan
Malam) adalah sebuah renungan yang diperuntukkan bagi mereka yang
sehari-hari sudah sangat sibuk dengan pekerjaan rutin, baik di kantor, sekolah,
masyarakat dan sebagainya. Satu renungan biasanya mengarahkan satu tema atau
pesan yang malam itu mungkin sedang dibutuhkan oleh pembaca. REMA
dikemas dengan ilustrasi (kisah, anekdot, peristiwa sehari-hari yang akrab dengan
pembacanya). Pesan yang disampaikan bersifat menghibur, menguatkan, memberi
pengharapan, menggugah semangat, dan lain-lain.
E. Produksi
1. Bahan Baku dan Alat yang Digunakan
Untuk memenuhi kebutuhan proses produksi, CV. Andi Offset