Bagaimana Menulis Artikel Untuk Publikasi Internasional
POSISI RISET DAN IPTEK NASIONAL
Publikasi Internasional Indonesia dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN, 1996-2014
S
Perbandingan Jumlah Paten Indonesia dengan beberapa negara ASEAN di USPTO 2005-2014
0
1
5
Peringkat Paten Terdaftar di Beberapa Negara ASEAN, 2014
AS
EA
N
Publikasi Internasional:
Indonesia < Thailand < Singapore < Malaysia
Jumlah Paten USPTO:
Indonesia < Thailand < Malaysia < Singapore
SUMBER DAYA IPTEK NASIONAL
(Korelasi SDM Peneliti terhadap Kekuatan Ekonomi)
8.000 peneliti/sejuta penduduk 7.000 peneliti/sejuta penduduk 2.590 peneliti/sejuta penduduk
1.071 peneliti/sejuta penduduk 765 peneliti/sejuta penduduk
Kontribusi PTN dan PTS dalam publikasi
internasional
2010 2011 2012 2013
Data 2015, Sumber: www.simlitabmas.dikti.go.id per 31 Januari 2016 dan www.sciencedirect.com
PARAMETER PEMETAAN RISET PT
1
2 3
5
BUKU AJAR/TEKS
8 4
6
• Diseminasi hasil penelitian,
• Interaksi dengan peers dan society
• Promosi akademik
• Pengakuan ilmiah
• Meningkatkan reputasi peneliti, institusi, bangsa • Indikator kinerja yang terukur
• Idelisme sebagai dosen/peneliti
• Luaran wajib yang harus dilaporkan pada
penyandang dana
Ciri-ciri Jurnal Internasional
• Dewan penyunting mempunyai reputasi
internasional dan dari berbagai negara ( > 5)
• Terdistribusi secara global (online, dan/atau cetak) • Peer-reviewed
• Terindeks pada lembaga indexing internasional
dan bereputasi
Jenis Artikel Ilmiah Internasional (ref: Scopus)
• Artikel penelitian
• Review
• Short communication
• Prosiding/Proceeding
Isi Artikel Penelitian
Perluasan Model IMRAD
IMRAD format:
Introduction
Materials and Methods
Results and
– Materials and Methods – Results
Ciri umum dari ‘penelitian ilmiah’
• Memecahkan masalah/mencari solusi
• Mengembangkan teori
• Memiliki obyek yang jelas
• Memiliki metode yang telah disusun
• Memiliki tujuan yang jelas
• Bersifat obyektif
Artikel Review
• Title
• Authors and affiliations • Abstract
• Key words • Introduction
• Rest of the review articles (several headings) • Acknowledgements
Short Communication
• They should not exceed 4 printed pages, including figures and tables
(max 3)
• Should be written in a continuous style, without subdivisions of
introduction, materials and methods, results, discussion and conclusion
• Title
• Authors and affiliations • Abstract
Ciri khusus artikel yg baik
• Isi artikel:
1. Keaslian (Originality)
2. Keterbaruan/penyempurnaan (Novelty) 3. Dampak terhadap pengembangan IPTEK
(Impact)
• Ada unsur hasil analisis terhadap hipotesis,
Isi Artikel Penelitian
Perluasan Model IMRAD
IMRAD format:
Introduction
Materials and Methods
Results and
– Materials and Methods – Results
Judul
• Judul
– Singkat, jelas, mampu mengantarkan isi artikel dengan tepat,
informatif
– Tidak bersifat konotatif
– Beda dg judul laporan penelitian/skripsi/thesis
• Judul adalah nama artikel, dapat dipilih di akhir
setelah artikel siap
• Merupakan salah satu bagian dari artikel yang paling
Penulis dan Institusi
• Penulis
–mencantumkan nama lengkap penulis tetapi tanpa
menulis gelar akademik
• Institusi
–Semua yang tercantum di sini adalah alamat kantor
Micromechanical Inclinometer
U Mescheder and S Majer
Institut für Angewandte Forschung FH Furtwangen, Hochschule für Technik, FB Mechatronik und Mikrosysteme, Gerwigstraße, D-78120 Furtwangen, Germany
DESIGN OF A HIGH PRECISION FALLING BALL VISCOSIMETER
M. Brizard* ; M. Megharfi*; C. Verdier**; E. Mahé*
*Laboratoire National d’Essais (BNM-LNE), 1 rue Gaston Boissier 75015 Paris cedex 15
Gelar tdk perlu
Solid State pH Sensor Based on Light Emitting Diodes (LED) As Detector Platform
King Tong Lau*, R. Shepherd, Danny Diamond and Dermot Diamond*
National Centre for Sensor Research, School of Chemical Sciences, Dublin City University, Dublin, Ireland
Abstrak
•
Abstrak
– Berisi rangkuman singkat dari semua isi
artikel, tidak perlu memberikan sub
judul/bagian, jumlah kata juga dibatasi tidak boleh melebihi 250 kata (mencakup latar
Isi abstrak
15% Pendahuluan (P) (boleh ada / tidak)
35% Metode (M): apa yg dilakukan (Wajib)
40% Hasil dan Analisis (HA): apa yg dihasilkan (wajib ada)
10% Manfaat/pengaruh thd teori/penelitian/ perkembangan terkait yg ada skrg (I)
Contoh abstrak
Hasil kalibrasi sensor optik pada jarak 25mm memberikan tanggapan sebesar 200mV, pada jarak 110mm memberikan
tanggapan sebesar 35,53mV. Pada lebar pengukuran 25 – 110mm tanggapan fototransistor tidak linear, namun pada range 60 – 110mm memberikan tanggapan yang linear. Sistem sensor memiliki offset nilai keluaran sebesar 2.37V yang merupakan keluaran untuk sudut kemiringan sebesar 0o. Sensibilitas sistem
sensor yang terintegrasi dengan pengkondisi sinyal diperoleh nilai sebesar 67 mV/° untuk lebar pengukuran 1 – 30o.
Telah direalisasi dan dikarakterisasi suatu alat ukur tingkat
kemiringan suatu objek menggunakan prinsip sensor optik. Sistem terdiri dari sensor optik, sistem mekanik, dan rangkaian
pengkondisi sinyal. Pergerakan naik turun permukaan air mengindikasikan tingkat kemiringan objek yang diindera oleh sensor optik, semakin dekat jarak reflektor dengan titik referensi semakin tinggi tanggapan sensor optik.
P: tdk ada
M: Wajib ada
H: Wajib ada
I: ada
An evaluation of a novel plastic optical fibre sensor for axial strain and bend measurements
This paper reports the use of a low cost, intensity-based plastic optical fibre sensor for curvature and strain measurements in samples subjected to flexural and tensile loading conditions
respectively. This simple and robust sensor exhibits a high signal-to-noise ratio and excellent repeatability, rendering the system cost effective for operation in harsh environments. In addition, this inexpensive system offers a signal linearity and signal stability comparable to that of an in-fibre Bragg grating sensor and other more sophisticated optical fibre sensor systems. Test results have shown that the sensor exhibits a highly linear response to axial strains of up to 1.2% and bending strains up to 0.7% offering a strain resolution of up to 20 microstrain. Findings from a series of cyclic tests have demonstrated that the sensor response is highly repeatable, exhibiting only a very small amount of hysteresis. The
P: tdk ada
M: Wajib ada
Kata Kunci
•
Kata kunci
– Dipilih untuk dapat mewakili isi artikel
dan usahakan kata kunci dicari kata-kata yang belum tercantum pada judul dan abstrak (3 – 5 kata, mulai dari yang paling khusus ke umum)
Catatan penting: abstrak dan kata kunci
• Merupakan indikator penting ketertarikan
pembaca terhadap artikel kita.
• Hendaknya ditulis di akhir setelah artikel
Pendahuluan
• Berisi latar belakang masalah, tujuan, yang
kesemuanya tersirat langsung di isi paragraf.
• Untuk artikel ilmiah, penulisan judul sub
bab tidak perlu, tetapi langsung menyatu di dalam isi pendahuluan dengan urutan
tetap sama.
• Untuk proposal ilmiah, penulisan judul sub
• Pendahuluan (...lanjutan)
– Hasil - hasil penelitian yang terkait
sebelumnya harus terungkap, kelebihan kekurangan.
– Paragraf terakhir menyajikan apa yang
•
Tinjauan pustaka
– Bab/bagian tinjauan pustaka dalam
artikel ilmiah MAYORITAS tidak perlukan, sehingga letaknya menyatu dengan bab Pendahuluan.
– Hendaknya menggunakan sumber pustaka
primer artinya langsung dari sumber jurnalnya, bukan hanya mensitasi referensi
•
Tinjauan pustaka (...lanjutan)
– Jumlah sumber pustaka dari jurnal
hendaknya minimal 50% dari jumlah pustaka yang dipergunakan.
– Jurnal yang dipergunakan harus up to date
Pendahuluan
Data tentang tingkat kedataran atau kemiringan suatu obyek terhadap posisi referensi sangat diperlukan dalam segala bidang (industri manufaktur, transportasi, pertanian dan transportasi). Sebagai contohnya, pengetahuan akan tingkat kemiringan permukaan lambung kapal dan sayap serta badan pesawat terbang sangat diperlukan agar dapat mengurangi hambatan pada saat sadang berjalan. Pembangunan jalan, jembatan dan gedung bertingkat selalu memerlukan data tingkat kemiringannya, dengan demikian pengembangan sensor tingkat kemiringan sangat diperlukan.
Sejak tahun 1997, U Mescheder and S Majer telah mengembangkan sensor kemiringan berbasis sensor piezoelektrik [1]. Sensor dibuat dari bahan silicon dan menghasilkan sensitivitas antara 0.1 dan 1 mV per sudut kemiringan (°) tergantung dari nilai resistivitas dari bahan.
Desain, realisasi dan karakterisasi dari sensor kemiringan dalam bentuk
Micro Electro Mechanical System (MEMS) berbasis sensor piezoelektrik telah dikembangkan oleh Lijun Tang, et. al. 2009, sistem telah dikarakterisasi dan mampu mendapatkan sensitivitas sebesar 0.025 mV/° [2]. Karakterisasi teori dari sistem tersebut mampu menghasilkan standar deviasi sebesar 0.43874.
Sensor kemiringan berbasis sistem optik juga sudah dikembangkan oleh Wei Gao, et. al., 2006, dengan prinsip dua sensor optocoupler membentuk multi pancaran cahaya [3]. Perbedaan tanggapan masing-masing titik sensor memberikan gambaran tingkat kemiringan permukaan objek yang dikarakterisasi. Sistem mampu menghasilkan profil permukaan objek dalam orde mikro struktur. Mikro sensor kemiringan juga telah dikembangkan dan mampu mencapai resolusi sebesar 0.3° [4].
Prinsip sensor optocoupler telah dikembangkan dan dikarakterisasi sebelumnya menggunakan pasangan LED (light emitting diode) dengan phototransistor sebagai dasar sistem pendeteksian perubahan jarak lateral suatu obyek dan menghasilkan sensibilitas sebesar 56,7 mVolt/mm untuk range 30 – 70 mm. Sistem yang direalisasi selanjutnya dimanfaatkan sebagai dasar sistem pendeteksi perubahan massa dengan menggabungkan ke dalam sistem mekanis pegas dan menghasilkan sensibilitas sekitar 3,6 mVolt/gram dengan menggunakan pegas yang mempunyai sensibilitas terhadap perubahan jarak sebesar -20.1 gram/mm [5].
Beberapa penelitian sebelumnya tersebut di atas belum mengintegrasikan sistem pendeteksian dengan sistem tampilan yang bersifat portable. Sistem juga masih bersifat teknologi tinggi dan mahal.
Isi pendahuluan
1. Pentingnya penelitian (10 – 15%)
2. Penelitian terkait yg ada saat ini (65%) 3. Kelemahan dan kekurangan dari hasil
penelitian terkait saat ini (10 – 15%)
4. Celah yang masih bisa dilakukan (5 – 10%) 5. Rencana apa yg akan dilakukan dalam
1. Introduction
Nowadays scanning probe microscopes (SPM) are widely used in various scientific disciplines and industrial fields, and became an indispensable tool, particularly for nanotechnology. In spite of their achieved successes regarding measurement resolution and accuracy, traditional SPMs, comprising conventional components, still embody such unsurmountable disadvantages, like high cost, huge volume (which implies that it is impossible to apply them for on-site or in-situ measurement tasks), relative low image speed (which implies that it is difficult to apply them for imaging dynamic bodies, e.g. biological matter).
Noticing that MEMS technique and devices feature small size, low power consumption, high precision in manufacture, the potential for low cost through batch fabrication, the ability for on-site applications, etc., efforts to integrate SPM with MEMS technique have long been undertaken. For instance, in [1] an AFM tip was integrated with a two-dimensional micro-stage, which successfully took the image of a tungsten carbide needle. To some extent, self-actuated and/or self-deflection-sensing cantilever and cantilever arrays [2, 3] can also be regarded as results of the above efforts. Recently we have noticed that a so-called “single-chip AFM” [4] was proposed, in which the cantilever actuation, the deflection sensing and the digital signal processing (DSP) unit were realized within one chip.
However, as we know, the outstanding lateral resolution of an SPM thoroughly depends on the actual radius of the SPM tip, which in general dramatically increases after certain rounds of scanning, due to the wear with the surface under test. Comparing the complexity for fabrication and calibration of the integrated micro-system with its relatively short life-time, it seems that to integrate the SPM tip with acantilever or a micro-stage by “all-in-one” fabrication is not a perfect solution for a micro-SPM.
Here the concept of post assembly is presented to economically realize a micro-SPM, in which a typical conventional cantilever is proposed to be echanically mounted onto a micro-stage or dismantled from the micro-stage after its tip is worn out. In this way, the well-designed and calibrated micro-stage could then be repeatedly and efficiently utilized.
1
2
3
4
Metode
• Berisikan uraian tahapan penelitian, bahan
& alat, waktu, metode pengambilan data, metode analisis / pengolahan data
(questioner, survei dll)
• Metode bersifat umum sehingga dengan
•
Metode
– Dapat disajikan dalam flow chart/gambar jika
diperlukan.
– Penulisan alat, bahan, dan metode pada artikel
ilmiah tidak dipisahkan antar sub bab nya, tetapi menyatu.
Alat dalam penelitian ini adalah: 1- osciloscope
2- seperangkat komputer
Pengujian sinyal keluaran dari rangkaian analog dilakukan menggunakan osciloscope. Keluaran sinyal analog dikonversi menjadi sinyal digital dan
Contoh kurang tepat
Materials and Methods
Hasil dan Pembahasan
Berisikan uraian tentang hasil penelitian dalam bentuk data, hasil perhitungan dan
analisis/pembahasan yang dilakukan dengan komparasi terhadap referensi terkait dan
hipotesis (interpretasi data: kesamaan / perbedaan harus dibahas).
Data, hasil perhitungan dan
• Penulisan tabel atau gambar dalam artikel ilmiah
tidak tepat jika ada tulisan Gambar 3 di samping, Tabel 2 di atas dll., tetapi cukup menuliskan
Gambar 3 menunjukkan ... atau Tabel 2 memberikan ...
• Tabel, grafik, foto, diagram, bagan, peta, denah
dan gambar lainnya dll., harus memiliki
• Ikuti panduan / aturan penulisan gambar, tabel,
grafik dari jurnal yg dituju. Terkadang Figure 1. ,
terkadang Fig. 1. kadang juga harus ditulis tebal.
Jika sudah dilakukan perhitungan, hendaknya
tabel yang disajikan tidak hanya data secara khusus tetapi langsung data dan hasil
• Judul tabel selalu di atas
• penyajian tabel ikuti aturan jurnal, jk td ada lihat artikel yg sdh terbit • Perhatikan penulisan jmlh angka di belakang koma
Contoh paragraf analisis thd hasil sebelumnya:
Kesederhanaan rangkaian elektronik memberikan resolusi untuk pengukuran
waktu bernilai 0,75 x 10-1 s, dan resolusi secara integral dari sistem adalah 10
-1 s, nilai resolusi ini merupakan resolusi waktu secara integral antara rangkaian
hardware dan sistem software akuisisi. Metode pengukuran kecepatan bola
jatuh yang dilakukan oleh Fujita et al (2005) menggunakan prinsip
interferometer Michelson dengan merekam citra atau video selama bola jatuh menggunakan CCD camera [11]. Citra diproses untuk mendapatkan waktu jatuh dengan menganalisis pergeseran pixel antara gambar pertama
dan kedua, sehingga didapatkan waktu tempuh, sistem ini mempunyai
ketelitian hingga 10-4 s namun memerlukan waktu analisis yang bertahap,
lama dan belum bersifat real time memberikan data viskositas yang diukur.
Contoh penyajian grafik yang baik.
Contoh penyajian
grafik yang kurang baik.
?
Kesimpulan
• Memuat pernyataan singkat, padat, tegas dan
pasti dari hasil penelitian.
• Berisi kesimpulan hasil analisis/ pembahasan
dan bukan kesimpulan dari tinjauan pustaka.
• Berikan data-data kuantitatif dalam
kesimpulan.
• Disajikan juga kekurangan dari penelitian
Ucapan terima kasih
• Diberikan hanya kepada orang atau instansi
yang benar-benar mendukung dalam pelaksanaan penyelesaian penelitian / artikel.
• Sponsor dana
• Orang yg membantu pengukuran,
Daftar pustaka
• Hendaknya didominasi jurnal ilmiah yang bersifat
primer (minimal berjumlah 50% dari total daftar pustaka)
• Semua yang disitasi di artikel harus tercantum di
daftar pustaka (tidak boleh ada satupun yg terlewat/kelebihan)
• Adanya artikel baru, artikel kita, artikel dari jurnal
•Model nomor :
Dalam naskah : cukup nomor [1]. Dalam daftar pustaka :
[1] Duan Jihai, Wang Zhigong and Li Zhiqun. 2009. A 3–5 GHz UWB transmitter in 0.18-μm RF CMOS technology. Journal
of Semiconductors, Volume 30 Number 075006, p. 235-243.
•Model nama dan tahun :
Dalam naskah : (Brizard et al, 2005) Daftar Pustaka (urut abjad):
Brizard, M., M Megharfi, C Fredier & E Mahe. 2005. Design of a high precision falling ball viscosimeter, Review of Scientific
Kiat-kiat Menulis & Pengayaan Analisis di
artikel
•
Urutan penulisan:
1. Metode
2. Hasil dan Pembahasan
3. Pendahuluan
4. Kesimpulan
•
Artikel dikatakan “asli/original”, bila:
benar-benar baru: objek, bahan, metode,
alat, “tempat”.
•
Penyajian data hasil (log book)
– Penyajian data hasil hendaknya sistematis
Catatan penting:
• Artikel yg sdh siap hendaknya dicetak
berkali-kali untuk dapat diteliti dan dikoreksi ulang, terkadang hasil cetak
berbeda dengan versi soft file.
• Hati-hati artikel untuk proseding seminar,
karena banyaknya artikel terkadang panitia tidak mencetak artikel kita yang versi
Hal-hal penting yang harus diperhatikan:
Apakah penyajian secara keseluruhan telah sistematis ? Apakah hasil telah didukung oleh pengolahan data,
gambar ?
Apakah pembahasan hasil sudah berkaitan dengan
tujuan atau hipotesis ?
Apakah pembahasan sudah dibandingkan dengan
referensi yang disitasi?
Hal-hal penting yang harus diperhatikan:
Apakah penyajian tabel, gambar, grafik sudah
informatif ?
Apakah analisis statistik dilakukan dengan tepat ?
Apakah analisis sudah ada ?
Apakah analisis terkait dengan tujuan / hipotesis?
Apakah analisis sudah dibandingkan dengan
penelitian sejenis / teori/jurnal ?
Penutup
Artikel ilmiah adalah salah satu produk hasil penelitian, dan hasil penelitian akan tidak bermanfaat manakala tidak dipublikasikan melalui seminar, jurnal ilmiah, HKI, buku, difusi
Terima Kasih
Ardian Ulvan, Dr.-ing. (CTU), MSc. (SHU), S.T. (USU)
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Lampung
ardian.ulvan@eng.unila.ac.id, 081806700823 (telp.), 08887615540 (wa)
• 2016: Editor INSIST,
• 2012 – : Editorial board IEEE Transaction on Vehicular Technology, • 2011 – now: Editorial board IJACT,
• 2006-2008: Editorial board European Transaction on Wireless Communication (EURASIP),