• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN KEPOLISIAN DALAM MELAKUKAN RAZIA LALU LINTAS TERHADAP ANAK PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI KOTA PADANG ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN KEPOLISIAN DALAM MELAKUKAN RAZIA LALU LINTAS TERHADAP ANAK PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI KOTA PADANG ARTIKEL"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 PERANAN KEPOLISIAN DALAM MELAKUKAN RAZIA LALU LINTAS

TERHADAP ANAK PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI KOTA PADANG

ARTIKEL

Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum

Oleh :

ANGELINA UNDRU

1010012111015

Bagian Hukum Pidana

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS BUNG HATTA

PADANG

(2)

2 FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS BUNG HATTA

LEMBAR PERSETUJUAN KARYA ILMIAH

Nama : Angelina Undru

Nomor Buku Pokok : 1010012111015 Program Kekhususan : Hukum Pidana

Judul Skripsi : Peranan Kepolisian Dalam Melakukan Razia Lalu Lintas Terhadap Anak Pengendara Sepeda Motor Di Kota Padang

Telah dikonsultasikan dan disetujui oleh pembimbing untuk upload ke website:

1. Yetisma Saini, S.H., M.H. (Pembimbing I) _____________

(3)

3 PERANAN KEPOLISIAN DALAM MELAKUKAN RAZIA LALU LINTAS

TERHADAP ANAK PENGENDARA SEPEDA MOTOR DI KOTA PADANG

1

Angelina Undru, 1Yetisma Saini, 1Deaf Wahyuni Ramadhani 1

Jurusan Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Bung Hatta Email : angelinaundru@yahoo.com

Abstract

One of the police role in highway traffic is conducting raids in the raid are there children who violate traffic rules because children are not eligible to have a license. Formulation of the problem is, How role of the police in a raid on a child traffic in Padang? What obstacles encountered by the police in conducting raids against child traffic motorcyclists in Padang?

Type juridical sociological research, the data source is a source of primary data and secondary data, data collection techniques by means of the study of documents, interviews and observations, the data were analyzed qualitatively.

Conclusions of the research, The role of the police in conducting raids against child traffic in the city of Padang, in the form of: reducing the rate of traffic accidents, especially to children motorcyclists; increase awareness of traffic laws to children in the form of counseling or advice; and called the child's parents to be briefed on traffic rules, constraints encountered by the police in conducting raids against child traffic motorcyclists in the city of Padang, in the form of: inadequate facilities and infrastructure in order to realize the traffic; lack of awareness of the activities of orderly traffic; implementation of training and education to schools is still lacking; lack of socializing in driving on the highway; lack of supervision on the implementation of the policy; and motor design earlier times higher than today, so the kids are hard to drive a motor.

Keywords: Roles, Police, Traffic, Children.

Pendahuluan

Aktivitas hukum sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah tindakan disebut perbuatan hukum jika mempunyai akibat yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum atau diakui oleh negara. Hukum atau ilmu hukum sendiri adalah suatu sistem aturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas melalui lembaga atau institusi hukum. Banyak sekali dijumpai permasalahan

yang berkaitan dengan pelanggaran hukum, mulai dari yang ringan hingga yang berat khususnya di Kota Padang. Pelanggaran ringan yang kerap terjadi salah satunya adalah tentang pelanggaran lalu lintas tertentu atau yang lebih dikenal dengan istilah tilang. Permasalahan ini sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat khususnya di Kota Padang. Pelanggaran lalu lintas sudah membudaya di kalangan masyarakat, sehingga setiap kali dilakukan operasi tertib lalu lintas di

(4)

4 jalan raya yang dilakukan oleh Polisi lalu

lintas, pasti banyak terjaring kasus pelanggaran lalu lintas tertentu. Menurut pihak kepolisian, tidak sedikit pengendara yang mengabaikan keselamatan dan kenyamanan saat di jalan raya serta tidak menyadari bahwa kecelakaan bermula dari pelanggaran lalu lintas.

Jalan raya adalah jalan besar yang menghubungkan satu daerah dengan daerah yang lain. Biasanya jalan raya ini digunakan untuk kendaraan bermotor, dan publik. pengunaannya diatur oleh Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (selanjutnya disebut UU LLAJ). Di sini harus di ingat bahwa bukan semua jalan yang dapat di lalui oleh kendaraan bermotor itu jalan raya, misalnya gang-gang komplek perumahan.

Jalan raya merupakan suatu landasan yang bertujuan untuk melewatkan lalu lintas dari suatu tempat ke tempat yang lain. Untuk itu jalan raya harus dibuat dengan aman, cepat, tepat, nyaman, efisien dan ekonomis. Agar transportasi jalan dapat berjalan secara aman dan efisien maka perlu dipersiapkan suatu jaringan transportasi yang handal. Secara makro jaringan jalan harus dapat melayani transportasi yang cepat dan langsung (sehingga efisien) namun juga dapat

memisahkan sekaligus melayani lalu lintas dengan berbagai tujuan. Untuk itulah dalam menata jaringan jalan perlu dikembangkan system hirarki jalan yang jelas dan didukung oleh penataan ruangan dan penggunaan jalan.

Syarat berkendara di jalan raya menurut Pasal 281 UU LLAJ adalah pengendara wajib memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan diwajibkan memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban. Syarat lain yang harus dipenuhi oleh pengendara adalah wajib berusia 18 tahun keatas atau usia dewasa, karena syarat utama untuk mendapatkan Surat Ijin Mengemudi (SIM) tersebut adalah wajib berumur 18 tahun keatas.

Anak adalah masa depan maupun generasi penerus bangsa yang memiliki keterbatasan dalam memahami dan melindungi diri dari berbagai pengaruh sistem yang ada. Di negara Indonesia sudah cukup memahami apa pentingnya dan arti anak itu sendiri sebagai suatu amanah dan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya.

(5)

5 Anak adalah tunas, potensi, dan generasi

muda penerus cita-cita perjuangan bangsa, memiliki peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus yang menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara pada masa depan. Agar setiap anak kelak mampu memikul tanggung jawab tersebut, maka ia perlu mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, baik fisik, mental maupun sosial dan berakhlak mulia.

Sesuai dengan perkembangan zaman, anak bukan lagi penerus yang baik, akibat dari pada pemanfaatan atau eksploitasi orang tua terhadap anak yang kurang memahami kehidupan dunia si anak yang berdasarkan kehidupan yang keras sehingga mengganggu kejiwaan atau psikologi si anak. Anak-anak di zaman sekarang kurang perhatian orang tuanya sehingga berdampak buruk bagi masa depannya, seperti memanfaatkan si anak di jalanan untuk meminta-minta yang seharusnya ia berada di sekolah untuk mengecam pendidikan yang sebagaimana mestinya bukan untuk meminta-minta di jalan.

Banyak dijumpai permasalahan yang berkaitan dengan pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak terutama disaat mengendarai sepeda motor, seperti tidak

memakai helm, menerobos lampu merah, tidak memiliki SIM atau STNK, tidak menghidupkan lampu pada siang hari, dan bonceng tiga. Pelanggaran lalu lintas seperti itu dianggap hal yang biasa bagi setiap pengguna jalan, sehingga setiap kali dilakukan operasi tertib lalu lintas di jalan raya oleh polisi lalu lintas, banyak anak yang terazia dalam kasus pelanggaran lalu lintas. Hal ini sering menimbulkan kecelakaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang.

Surat Izin Mengemudi (SIM) diatur dalam Pasal 77 ayat (1) UU LLAJ adalah merupakan bukti registrasi administrasi dan identifikasi yang diberikan oleh Kepolisian Repubklik Indonesia (Polri) kepada seseorang yang telah memenuhi persyaratan administrasi, sehat jasmani dan rohani, memahami peraturan lalu lintas dan terampil mengemudikan kendaraan bermotor. Setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) sesuai dengan jenis kendaraan bermotor yang dikemudikan.

Kasus pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak adalah penertiban jalan yang dilakukan oleh polisi lalu lintas di jalan Khatib Sulaiman Padang. Jajaran Polresta Padang melakukan penertiban

(6)

6 kendaraan roda dua milik pelajar yang

tidak dilengkapi surat-surat dan kelengkapan. Kapolresta Padang menjelaskan, kegiatan ini dalam rangka penertiban kendaraan pelajar yang tidak dilengkapi perlengkapan berkendara, seperti helm, kaca spion, STNK dan SIM. Hasilnya 15 unit sepeda motor milik pelajar berhasil ditertibkan. Setelah itu pihak kepolisian lalu lintas melakukan tindak tilang, dan melakukan teguran, himbauan terhadap pelajar yang tidak mematuhi aturan berkendara. Hal ini juga meminimalisir jumlah kecelakaan lalu lintas dikalangan pelajar dan masyarakat. Pihak kepolisian Polresta Padang berharap dengan kegiatan seperti ini dapat meminimalisir lakalantas di kalangan pelajar. Selain itu, melakukan penyuluhan hukum ke sekolah-sekolah.

Pelanggaran lalu lintas yang sering dilakukan oleh anak disebabkan karena kurang disiplinnya perilaku anak terhadap peraturan lalu lintas yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran terhadap lalu lintas. Anak kebanyakan belum mengerti dan memahami tentang aturan-aturan yang berlaku dalam berlalu lintas, jiwa yang masih labil itu menyebabkan anak seringkali melanggar peraturan-peraturan lalu lintas. Dengan perkembangan ilmu yang serba canggih membuat para anak itu

tertantang untuk ugal-ugalan di jalan raya dan tidak lagi mematuhi peraturan lalu lintas maka terjadilah pelanggaran di jalan raya dan pengaruh yang berlebihan serta juga tidak diimbangi dengan keimanan yang teguh sehingga anak akan bertingkah laku seenaknya saja.

Selain aparat kepolisian, lembaga yang dapat membantu di dalam penegakan hukum ialah lembaga pendidikan. Kesadaran hukum dapat dimulai dari bangku sekolah, misalnya saja dalam hal ketetiban lalu lintas, perlu diajarkan di sekolah. Mungkin di Sekolah Menengah Pertama (SMP) perlu ada ruangan sekolah untuk memberikan tata cara mengendarai sepeda motor dan pengetahuan tentang peraturan lalu lintasnya. Salah satu masalah pelanggaran lalu lintas adalah masalah-masalah yang timbul di jalan umum yang melibatkan pemakai jalan yang sedang bergerak dan dapat menimbulkan kemacetan sehingga perbuatan pelanggaran lalu lintas terhadap anak yang tidak mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM) dikategorikan sebagai tindak pidana.

Rumusan Masalah

1. Bagaiamanakah peranan polisi dalam razia lalu lintas terhadap anak

(7)

7 pengendara sepeda motor di Kota Padang

?

2. Apakah kendala yang ditemui oleh polisi dalam melakukan razia lalu lintas terhadap anak pengendara sepeda motor di Kota Padang ?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peranan polisi dalam razia lalu lintas terhadap anak pengendara sepeda motor di Kota Padang. 2. Untuk mengetahui kendala yang ditemui oleh polisi dalam melakukan razia lalu lintas terhadap anak pengendara sepeda motor di Kota Padang.

Metode Penelitian

Metode pendekatan yang dipakai adalah yuridis sosiologis. Metode pendekatan yuridis sosiologis adalah pendekatan penelitian yang melihat dan menguji peraturan perundang-undangan yang terkait dengan permasalahan yang menghubungkan kenyataan yang terjadi di lapangan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) sumber data, yaitu: 1. Data Primer

Data primer adalah data yang berkaitan dengan objek penelitian yang diperoleh secara langsung di lapangan dengan mewawancarai lima orang polisi yang pernah menangani kasus pelanggaran lalu

lintas, dan lima orang anak yang melalakukan pelanggaran lalu lintas.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Polresta Padang, berupa data statistik kriminal pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh anak yang tidak mempunyai Surat Izin Mengemudi (SIM) pada Tahun 2013.

Teknik pengumpulan data hasil penelitian ini, yaitu:

1. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data yang mengkehendaki komunikasi secara langsung antara si pewawancara dan informan di Polresta Padang. Wawancara ini ditujukan secara langsung kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah di persiapkan terlebih dahulu dan wawancara dilakukan secara terstruktur. Wawancara terstruktur adalah menyiapkan daftar pertanyaan terlebih dahulu sebelum mewawancarai responden.

2. Studi dokumen

Dengan mempelajari buku-buku kepustakaan atau literatur-literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, peraturan perundang-undangan

(8)

8 serta bahan lainnya yang berkaitan dengan

skripsi ini.

3. Observasi

Observasi adalah pengamatan menghasilkan gambaran-gambaran atau deskripsi khusus untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.

Analisis ini dilakukan untuk menganalisis data primer atau data sekunder dengan menggunakan metode kualitatif dengan mengelompokkan data menurut aspek-aspek yang diteliti dan selanjutnya diambil suatu kesimpulan yang relevan atau berhubungan dengan permasalahan dalam skripsi.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kasus Pelanggaran Lalu Lintas Anak yang diterima di Polresta Padang sebanyak 56 (lima puluh enam) kasus pelanggaran. Pada bulan Januari kasus pelanggaran lalu lintas anak sebanyak 4 pelanggaran, dan pada bulan Februari dan Maret pelanggaran lalu lintas anak tidak mengalami penurunan yaitu masih 4 pelanggaran. Pada bulan April pelanggaran lalu lintas anak meningkat menjadi 5 pelanggaran, selanjutnya pada bulan Mei kasus pelanggaran lalu lintas anak meningkat sebanyak 7 pelanggaran. Pada bulan Juni kasus pelanggaran lalu lintas anak mengalami penurunan yaitu

sebanyak 4 pelanggaran, dan pada bulan Juli kembali mengalami peningkatan sebanyak 6 pelanggaran. Bulan Agustus kasus pelanggaran lalu lintas anak kembali mengalami kenaikan sebanyak 7 pelanggaran, sedangkan pada bulan September, Oktober, dan November kasus pelanggaran lalu lintas anak mengalami penurunan menjadi 4 pelanggaran, dan di akhir tahun 2013 pada bulan Desember kasus pelanggaran lalu lintas anak kembali menurun dan pelanggaran paling sedikit dari bulan-bulan sebelumnya yaitu sebanyak 3 pelanggaran.

Peranan polisi dalam melakukan razia lalu lintas terhadap anak pengendara sepeda motor di Kota Padang sebagai berikut : 1. Mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas terutama terhadap anak pengendara sepeda motor dan memberikan arahan kepada anak yang melanggar peraturan lalu lintas tersebut lalu dipanggil orang tuanya ke kantor polisi agar orang tua bisa memberikan pembinaan tentang aturan berlalu lintas di jalan raya kepada anak yang tidak bisa mematuhi aturan lalu lintas. Sebaiknya orang tua lebih mengawasi anak, tidak memberikan sepeda motor seenaknya saja kepada anak, padahal anak tersebut belum pantas mengendarai sepeda motor dan

(9)

9 belum mengatahui aturan berkendara

sepeda motor di jalan raya.

2. Meningkatkan kesadaran hukum berlalu lintas kepada anak berupa penyuluhan atau nasehat, seperti memberikan penyuluhan ke sekolah-sekolah tentang tata cara berlalu lintas yang baik dan benar. Kegiatan razia dilakukan apabila ada perintah langsung secara tertulis, dan razia dilakukan dalam satu bulan sebanyak tiga kali, maka akan langsung dilaksanakan oleh anggota kepolisian lalu lintas di Polresta Padang. 3. Bagi anak yang terjaring dalam razia lalu lintas tersebut maka polisi akan membawa anak tersebut ke Polresta Padang dan akan dipanggil orangtuanya, bagi orangtua yang tidak bisa datang ke Polresta Padang, polisi akan memberi tindakan kepada anak tersebut dengan cara mencukur rambutnya agar mereka jera untuk melakukan pelanggaran lalu lintas. Kebanyakan anak yang mengendarai sepeda motor ugal-ugalan di jalan raya akan merugikan pengendara lain.

Dalam upaya penerapan hukum pelanggaran lalu lintas belum bisa dilaksanakan secara maksimal karena masih banyaknya beberapa faktor yang

menjadi penghambat dalam

pelaksanaanya, berdasarkan hasil

wawancara dengan polisi yang pernah menangani kasus pelanggaran lalu lintas terhadap anak di Kota Padang kendala yang ditemui yaitu:

1. Belum memadainya sarana dan prasarana dalam mewujudkan ketertiban dalam berlalu lintas seperti, jalan raya yang banyak mengalami kerusakan yang mengakibatkan kemacetan dan kecelakaan berlalu lintas, lalu masih banyak lampu lalu lintas yang tidak aktif dan memadai yang dapat menimbulkan kemacetan dan kecelakaan. Untuk mewujudkan ketertiban tersebut maka kepolisian harus perlu menambahkan sarana dan prasaran di jalan raya seperti, melengkapi rambu-rambu lalu lintas, memasang CCTV di jalan raya, menambahkan lampu jalan, dan membuat polisi tidur di jalan yang banyak keramaian.

2. Kurangnya waktu yang disediakan oleh pihak sekolah dalam informasi tata cara berlalu lintas di jalan raya. Kebanyakan di sekolah-sekolah banyak waktu dipakai untuk belajar tambahan, sehingga hanya sedikit waktu untuk penyuluhan tentang aturan berlalu lintas di sekolah-sekolah. Kebanyakan anak sudah lelah belajar seharian penuh dan tidak terlalu menyerap informasi-informasi tersebut. Oleh karena itu, masih banyak anak yang belum mengerti dan tidak bisa

(10)

10 sepenuhnya menerapkan

peraturan-peraturan yang diberikan oleh kepolisian lalu lintas, sehingga banyak terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh anak. 3. Kurangnya sosialisasi dalam berkendara di jalan raya sehingga masih timbul banyaknya pelanggaran lalu lintas, seperti memberi penyuluhan tentang tertib berlalu lintas kepada masyarakat agar masyarakat tersebut sadar hukum aturan berlalu lintas supaya tidak terjadi kecelakaan di jalan raya dan saling mengingatkan kepada sesama pengendara sepeda motor supaya mentaati peraturan yang sudah di tetapkan oleh UU LLAJ. 4. Kurangnya pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan, penanganan kecelakaan, dan pelaporan atas peristiwa yang terkait dengan lalu lintas dan angkutan jalan seperti, kurangnya pengawasan dari atasan kepada anggotanya untuk melihat langsung kelapangan atas peristiwa kecelakaan yang terjadi di jalan raya dan tidak melaksanakan kebijakan dengan baik. 5. Desain motor zaman dahulu berbeda dengan zaman sekarang ini, pada zaman dahulu desain motor dirancang lebih tinggi sehingga anak-anak tidak bisa memakai motor tersebut. Berbeda dengan zaman sekarang ini, dimana motor dibuat lebih modern, praktis, dan lebih mudah.

Desain motor zaman sekarang dibuat lebih rendah sehingga anak-anak lebih mudah untuk menggunakannya. Bahkan motor dibuat tanpa menggunakan gigi atau lebih dikenal dengan motor matic. Sehingga para anak-anak yang belum pantas mengendarai sepeda motor, dengan cepat bisa mengendarai sepeda motor matic tersebut.

Simpulan

1. Adapun peranan polisi dalam razia lalu lintas terhadap anak pengendara sepeda motor di Kota Padang sebagai berikut :

a. Mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas terutama terhadap anak pengendara sepeda motor dan memberikan arahan kepada anak yang melanggar peraturan lalu lintas tersebut lalu dipanggil orang tuanya untuk diberikan pengarahan kepada anak agar lebih mematuhi peraturan berlalu lintas di jalan raya.

b. Meningkatkan kesadaran hukum berlalu lintas kepada anak berupa penyuluhan atau nasehat, seperti memberikan penyuluhan ke sekolah-sekolah tentang tata cara berlalu lintas yang baik dan benar.

c. Bagi anak yang terjaring dalam razia lalu lintas tersebut maka polisi akan membawa anak tersebut ke Polresta

(11)

11 Padang dan akan dipanggil orangtuanya,

bagi orangtua yang tidak bisa datang ke Polresta Padang, polisi akan memberi tindakan kepada anak tersebut dengan cara mencukur rambutnya agar mereka jera untuk melakukan pelanggaran lalu lintas.

2. Kendala yang ditemui oleh polisi dalam melakukan razia lalu lintas terhadap anak pengendara sepeda motor di Kota Padang yaitu :

a. Belum memadainya sarana dan prasarana dalam mewujudkan ketertiban dalam berlalu lintas, seperti kerusakan jalan raya dan lampu lalu lintas yang banyak tidak berfungsi dengan baik. b. Kurangnya waktu yang disediakan oleh pihak sekolah dalam informasi tata cara berlalu lintas di jalan raya, sehingga anak kurang memahami tata cara aturan berlalu lintas yang baik dan benar di jalan raya.

c. Kurangnya sosialisasi dalam berkendara di jalan raya sehingga masih timbul banyaknya pelanggaran lalu lintas, seperti memberi penyuluhan tentang tertib berlalu lintas kepada masyarakat agar masyarakat tersebut sadar hukum aturan berlalu lintas supaya tidak terjadi kecelakaan di jalan raya.

d. Kurangnya pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan, penanganan

kecelakaan, dan pelaporan atas peristiwa yang terkait dengan lalu lintas dan angkutan jalan.

e. Desain motor zaman dahulu berbeda dengan zaman sekarang, pada zaman dahulu motor dibuat lebih tinggi sehingga anak-anak tidak bisa menggunakan motor tersebut, berbeda dengan zaman sekarang desain motor dibuat lebih rendah sehingga anak-anak lebih cepat menguasai cara menggunakan motor tersebut.

Saran

1. Pengendara sepeda motor harus memiliki etika kesopanan di jalan dan harus mematuhi atau melaksanakan tata tertib lalu lintas, terutama tata tertib keamanan berlalu lintas supaya tidak merenggut korban jiwa dan bisa merugikan orang lain. Hal ini harus disadari pada setiap pengendara sepeda motor dijalan agar tidak ada yang dirugikan.

2. Polisi lalu lintas harus tegas dalam menangani para pelanggar lalu lintas dan memprosesnya secara hukum. Polisi lalu lintas harus lebih sering merazia pengendara sepeda motor yang melanggar peraturan lalu lintas. Tidak hanya disiang hari tapi dimalam hari karena banyak pengendara sepeda motor yang ugal-ugalan atau menjalankan kendaraanya

(12)

12 terlalu cepat sehingga bisa mengancam

keselamatan dirinya maupun oran lain.

Daftar Pustaka 1. Buku-buku

Abdul Syani, 1997. Sosiologi Kriminalitas. Jakarta: Remaja Raya. Ali Ahmad, 1999. Pengadilan dan masyarakat. Makassar: UNHAS.

Andrew R, 2011. Penegakan Hukum Lalu-Lintas. Bandung: Nuansa.

A. Syamsudin Meliala dan E. Sumaryono, 1985. Kejahatan Anak Suatu Tinjauan dari Psikologis dan Hukum. Yogyakarta: Liberty.

Bisri Ilham, 1998. Sistem Hukum Indonesia. Jakarta: Grafindo Persada.

Djajoesman. S, 1962. Polisi dan Lalu Lintas, Jakarta: PT. Ghalia Indonesia. Icthiar Baru-van Hoeve, 1990. Bunga Rampai Hukum, Jakarta: Ensiklopedi Indonesia.

Kartini Kartono, 2010. Kenakalan Remaja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Akademi Kepolisian, 2009. Fungsi Teknis Lalu Lintas. Semarang: Kompetensi Utama.

Marlina, 2009. Peradilan Pidana Anak di Indonesia Pengembangan Konsep Diversi dan Restorative Justice. Bandung: PT Refika Aditama.

M. Nasir Djamil, 2013. Anak Bukan Untuk Dihukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Moeljatno, 1992. Kitab

Undang-undang Hukum Pidana, Jakarta: Bumi

Aksara.

Naning Ramadhan, 1983.

Menggairahkan kesadaran Hukum

Masyarakat Dan Disiplin Penegak Hukum Dalam Lalu Lintas, Surabaya: Bina Ilmu.

R. Abdoel Djamali,1993. Pengantar Hukum Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Romli Atmasasmita, 1983. Problema Kenakalan Anak-Anak. Bandung: Armico. Soerjono Soekanto, 1984. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI-PRESS.

W.J.S. Poerwadarminto, 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

2. Perundang-undangan

Undang-undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI

Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

3. Sumber Lain-lain

Harian Pagi Posmetro Padang, 15 Motor Pelajar Ditertibkan, Jum’at, 8 November 2013.

Pendidikan Masyarakat tentang Lalu Lintas (Police Traffic Education) //http://ml.scribd.com/doc/58869746/8/ diakses, 7 Maret 2014.

(13)

13

Pengertian Jalan Raya

//http://id.shvoong.com/exact-sciences/architecture/2190498, diakses, 10 April 2014.

Pengetahuan tentang Surat Izin Mengemudi//http://ferli1982.wordpress.co m, diakses, 6 Maret 2014.

Tugas dan Wewenang

Kepolisian//http://kakpanda.blogspot.com, diakses, 4 Maret 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Subdirektorat Pemanfaatan Ruang Wilayah Nasional, Kepulauan dan Pulau mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan strategi, koordinasi dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi skala produksi ayam broiler sudah berada di kondisi efisiensi karena increasing return to scale (IRS) atau berada pada tahap

faktor apa yang mempengaruhi penyandang kanker payudara memilih koping tersebut. untuk menyelesaikan tekanan yang

Tujuan : Ingin mengetahui gambaran tingkat kebugaran mahasiswa UKM yang diukur dengan tes bangku metode Queen’s College dan tes bangku metode tinggi tetap 25

Selain unsur-unsur tersebut, terdapat beberapa unsur yang turut memicu makna muishihyougen dalam kalimat bahasa Jepang yaitu unsur fukushi yang bermakna secara mendadak,

seseorang dengan DM tipe 2 mempunyai hasil yang rendah pada tes

Berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian ini melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen Gocchi Resto dan setelah diolah mengenai pengaruh store atmosfer

Penulis memfokuskan kajian dalam skripsi ini, dengan berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut: pertama apa