BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sesuai Undang-‐Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-‐undangan. Selanjutnya UU Nomor 32 Tahun 2004 juga mendefinisikan daerah otonom sebagai berikut: “Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-‐batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam menyelenggarakan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah. Pemerintahan Daerah menjalankan otonomi seluas-‐luasnya kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-‐undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat, untuk mengatur dan mengurus diri sendiri berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam menyelengarakan Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah dibantu oleh Staf ahli yang nantinya berfungsi sebagai pembantu kepala daerah dalam melaksanakan tugas dan membantu kepala daerah dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkannya. Staf ahli Kepala Daerah, suatu jabatan baru sesuai dengan PP 41 Tahun 2007 secara teoritis suatu jabatan yang sangat strategis, karena
merupakan orang yang dipercayakan oleh Kepala Daerah dibidang tertentu untuk membantu tugas Kepala Daerah.
Tugas pokok dan fungsi Staf Ahli masing-‐masing daerah tidak sama, namun sebagai garis besar staf ahli membantu memberikan masukan dan pertimbangan-‐ pertimbangan kepada Kepala Daerah dalam mengatasi sebuah masalah atau menjalankan sebuah program, baik diminta maupun tidak (proaktif dan kreativitas sendiri) sesuai bidang keahliannya. Memberi pertimbangan tertentu terhadap sesuatu kasus, diminta atau tidak oleh kepala daerah. Masukan tersebut baik secara lisan maupun secara tertulis secara langsung. Staf Ahli yang mempunyai posisi sebagai pembantu Kepala Daerah, bisa juga disebut sebagai “Tangan Kanan” Kepala Daerah tentunya harus membantu Kepala Daerah dalam segala bidang, termasuk membantu Kepala Daerah dalam mewujudkan Visi dan Misinya.
Tugas pokok dan fungsi Staf Ahli Kabupaten Tanah Datar menurut Peraturan Bupati Nomor 43 Tahun 2011 BAB ketiga adalah sebagai berikut:
1. Staf Ahli mempunyai tugas pokok memberikan telahaan dibidang Pemerintahan, Hukum, Politik, Kemasyarakatan, Sumber Daya Manusia, Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Staf Ahli mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan perumusan bahan telahaan dibidang Pemerintahan, Hukum, Politik, Kemasyarakatan, Sumber Daya Manusia, Pembangunan, Ekonomi, Keuangan.
b. Menyelenggarakan dan pemberian telahaan dibidang Pemerintahan, Hukum, Politik, Kemasyarakatan, Sumber Daya Manusia, Pembangunan, Ekonomi, Keuangan.
c. Menyelenggarakan tugas lain dari Bupati sesuai dengan bidang tugas, diluar tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah.
Dalam Peraturan Bupati Nomor 43 Tahun 2011 pada BAB empatnya juga membahas tentang uraian dan rincian tugas pokok dan fungsi dari masing-‐masing Staf Ahli ini, berikut adalah uraian tugas pokok dan fungsi Staf Ahli bidang Pemerintahan, Hukum, Politik, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia uraiannya sebagai berikut:
1. Staf Ahli bidang Pemerintahan, Hukum, Politik, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas pokok memberikan telahaan dibidang pemerintahan, hukum, politik, kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia.
2. Uraian Tugas Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, Politik, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia adalah:
a. Menyelenggarakan perumusan bahan telahaan dibidang pemerintahan, hukum, politik, kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.
b. Menyelenggarakan dan pemberian telahaan pemerintahan, hukum, politik, kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.
c. Menyelengarakan tugas lain dari bupati sesuai dengan bidang tugas, diluar tugas pokok dan fungsi Perangkat daerah.
3. Rincian Tugas Staf Ahli Pemerintahan, Hukum, Politik, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia adalah:
a. Pengamatan atas kondisi penyelenggaraan pemerintahan yang berkaitan dengan Pemerintahan, Hukum, Politik, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia yang tumbuh dan berkembang dimasyarakat. b. Penganalisaan dampak positif dan negatif terhadap kebijakan
Pemerintah Daerah.
c. Pengkajian kondisi Pemerintahan, Hukum, Politik, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia serta permasalahan yang dihadapi Pemerintah Daerah.
d. Perumusan alternatif pemecahan masalah Pemerintahan, Hukum, Politik, Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia.
e. Pelaksanaan koordinasi dan konsultasi data informasi bidang tugas dengan pihak dan lembaga terkait.
f. Pemberian telahaan dan pertimbangan yang diperlukan untuk pembangunan daerah sesuai dengan bidang tugas kepada Bupati Tanah Datar melalui Sekretaris Daerah.
g. Menyelenggarakan hubungan kerja sesuai dengan bidang tugas dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersifat konsultasi dan koordinasi.
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsi melalui Sekretaris Daerah
Selanjutnya adalah rincian Tugas Pokok dan Fungsi Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan, uraiannya adalah sebagai berikut:
1. Staf Ahli bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan mempunyai tugas pokok memberikan telahaan dibidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan.
2. Uraian Tugas Staf Ahli Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan, adalah: a. Menyelenggarakan perumusan bahan telahaan dibidang Pembangunan,
Ekonomi dan Keuangan.
b. Menyelenggarakan dan pemberian telahaan dibidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan.
c. Menyelenggarakan tugas lain dari Bupati sesuai dengan bidang tugas, diluar tugas pokok dan fungsi Perangkat daerah.
3. Rincian Tugas Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan. Adalah:
a. Pengamatan atas kondisi penyelenggaraan pemerintahan yang berkaitan dengan Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan yang tumbuh dan berkembang dimasyarakat.
b. Penganalisaan dampak positif dan negatif terhadap kebijakan pemerintah daerah.
c. Pengkajian kondisi Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan serta permasalahan yang dihadapi pemerintah daerah.
d. Perumusan alternatif pemecahan masalah dibidang Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan.
e. Pelaksanaan koordinasi dan konsultasi data informasi bidang tugas dengan pihak dan lembaga terkait.
f. Pemberian telahaan dan pertimbangan yang diperlukan untuk pembangunan daerah sesuai dengan bidang tugas kepada Bupati Tanah Datar melalui Sekretaris Daerah.
g. Menyelenggarakan hubungan kerja sesuai dengan bidang tugas dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang bersifat konsultasi dan koordinasi. h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsi melalui Sekretaris Daerah
Dalam mencapai visi dan misinya kepala daerah tentunya perlu bantuan dari staf ahli yang secara spesifik merupakan pembantu dari Kepala Daerah untuk
melakukan tugasnya. Banyak keluhan dari Kepala Daerah terpilih yang memper-‐ soalkan eksistensi Staf Ahli Kepala Daerah yang ada. Mereka dianggap belum secara optimal mampu memberikan masukan dan pandangan yang strategis bagi pencapaian visi dan misi seorang Kepala Daerah. Seperti diungkapkan oleh Kepala Daerah Kabupaten Tanah Datar M.Shadiq Pasadigue dalam wawancaranya dengan penulis pada 26 Desember 2010 menyebutkan bahwa:
Tugas Staf Ahli ini mencakup dengan bidang-‐bidang yang ditanganinya, yang nantinya ditentukan berdasarkan job deskription, masukan kepada Pimpinan Daerah dan Kepala Daerah memberikan tugas sesuai dengan bidangnya untuk mempelajari dan mengkaji dan menyampaikan hasil kajian kepada Pimpinan Daerah untuk dijadikan bahan dalam mengambil kebijakan atau solusi terhadap suatu permasalahan. kerja Staf Ahli ini belum dirasakan secara optimal, seharusnya Staf Ahli minimal memberikan masukan walaupun tidak secara rutin namun pada kenyataan Staf Ahli tidak melakukan hal yang sama, lebih sering menunggu perintah dari Bupati.
Keterbatasan Kepala Daerah (khususnya yang baru terpilih) untuk mema-‐ hami administrasi penyelenggaraan pemerintahan daerah, seyogyanya mampu diantisipasi dengan keberadaan Staf Ahli untuk memberikan masukan dan pandangan secara lebih komprehensif tentang sistem administrasi yang ada.
Untuk mencapai visi dan misi pemerintahan dengan baik, maka kinerja dari Staf Ahli ini harus ditingkatkan. Seperti yang dikatakan oleh Zauhar (1996:9) yang menyebutkan : “… peningkatan kinerja individu dapat dilihat dari keterampilannya, kecakapan praktisnya, kompetensinya, pengetahuan dan informasinya, keleluasaan pengalamannya, sikap dan prilakunya, kebajikannya, kreativitasnya, moralitasnya
dan lain-‐lain. Kinerja kelompok dilihat dari aspek kerjasamanya, keutuhannya, disiplinnya, loyalitasnya dan lain-‐lain”.
Dari pendapat diatas, Kinerja dari staf Ahli sebagai seorang individu yang membantu Kepala Daerah harus mempunyai banyak criteria yang harus dipenuhi sehingga bisa memaksimalkan perannya untuk membantu Kepala Daerah dalam rangka mewujudkan visi dan misinya.
Selanjutnya Donald dan Lawton (dalam Keban,1995) mengatakan bahwa penilaian kinerja organisasi dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam kurun waktu tertentu dan penilai tersebut juga dapat dijadikan input bagi perbaikan dan peningkatan kinerja organisasi. Jadi, kulitas dari kerja Staf Ahli ini harus selalu ditingkatkan, karena visi dan misi Pemerintah Daerah itu bukan hanya tanggungan dari Kepala Daerah, namun juga tanggungjawab dari Staf Ahli sebagai staf yang ahli dalam membantu tugas Kepala Daerah.
Seperti di kabupaten tanah datar provinsi sumatera barat, memiliki visi dan misi pada periode masa jabatan 2009-‐2014 ini yaitu:
”Tanah Datar Sebagai Pusat Budaya Minangkabau Yang Maju, Sejahtera dan Berkeadilan’’
Penjelasan dari visi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tanah Datar sebagai pusat Budaya Minangkabau adalah sebagai pusat rujukan, untuk keperluan pendidikan adat dan pengembangan kebudayaan Minangkabau secara umum, baik di sekitaran Propinsi Sumatera Barat, maupun dalam konteks internasional (center of excelent). Hal ini sudah merupakan perjalanan sejarah, dimana Tanah Datar sebagai Luhak Nan Tuo, daerah yang secara etnografis sebagai yang dituakan.
2. Maju berarti suatu kondisi masyarakat yang merasakan kemajuan pendidikan, sehingga menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni pada masanya dibarengi dengan kualitas iman dan takwa. 3. Sejahtera berarti kemakmuran yang dirasakan oleh seluruh warga
dengan terpenuhinya kebutuhan jasmaniah dan rohaniah (fisik, mental, spritual dan emosional) dalam berbagai aspek kehidupan sebagai individu dan anggota masyarakat.
4. Berkeadilan adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya keseimbangan antara hak yang diterima dan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap individu, kelompok, dan golongan, serta dikawal oleh prinsip kepatuhan hukum dan peraturan perundang-‐ undangan yang berlaku secara konsisten dan konsekwen.
Misi nya adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan Kabupaten Tanah Datar sebagai pusat budaya Minangkabau baik secara lokal, nasional, maupun internasional, melalui peningkatan pendidikan, pemahaman dan pengamalan ajaran agama, adat, dan budaya serta penguatan kelembagaan sosial budaya juga melakukan penggalian situs-‐situs sejarah budaya.
2. Mewujudkan kualitas sumberdaya manusia yang tinggi melalui peningkatan pemerataan, pelayanan, kualitas pendidikan dan pembinaan pemuda dan olahraga.
3. Mewujudkan masyarakat yang terdepan menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya pada masanya.
4. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan kesejahteraan sosial.
5. Mewujudkan masyarakat sejahtera melalui peningkatan laju pertumbuhan ekonomi daerah dan pemerataan pendapatan serta mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran melalui : (a) pengembangan kawasan strategis dengan pola kemitraan usaha dan jaringan kerja serta revitalisasi sektor unggulan. (b) Meningkatkan aksesibilitas, kualitas sarana, dan prasarana, serta lingkungan yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
6. Mewujudkan masyarakat yang sadar hukum dan berkeadilan melalui Penyuluhan hukum dan Penegakan Peraturan Perundang-‐ undangan yang berlaku.
7. Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih, melalui revitalisasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik. (web resmi kabupaten tanah datar)
Penelitian penulis sebelumnya mengatakan bahwa, peran dan fungsi Staf Ahli di Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat belum maksimal, masih banyak peran dan fungsi yang belum dijalankan atau tidak sesuai dengan seharusnya atau yang digariskan oleh PP no 41 tahun 2007. Namun pada tataran fakta konseptualnya Staf Ahli itu berperan sebagai pembantu Kepala Daerah untuk melaksankan tugasnya, oleh karena itu Staf Ahli juga sangat berperan dalam pencapaian visi dan misi Kepala Daerah itu sendiri.
Data lebih lanjutnya dapat diuraikan sebagai berikut: table 1
No Kriteria Keterangan
1 Kebutuhan pemerintah
terhadap Staf Ahli Pemerintah Daerah ini memang membutuhkan adanya Staf Ahli untuk membantu Bupati dalam menjalakan tugas-‐tugasnya.
2 Aspek-‐aspek yang
dibantu oleh Staf Ahli Staf Ahli Kepala Daerah Tanah Datar terbagi kedalam 3 bidang yaitu: 1). Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik. 2). Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan. 3). Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumberdaya Manusia. Masing-‐masing staf ahli membantu kepala daerah berdasarkan bidang yang mereka tangani.
3 Wewenang Staf Ahli Staf Ahli Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar tidak mempunyai wewenang yang melekat pada dirinya. Staf Ahli ini hanya mempunyai wewenang jika ditugaskan oleh Bupati atau diberikan wewenang oleh Bupati untuk melaksanakan tugas.
4 Optimalisasi kerja Staf
Ahli Kerja dari Staf Ahli ini belum dirasakan secara optimal oleh Kepala daerah. kurang optimalnya kerja dari Staf Ahli ini bukan hanya disebabkan oleh keterbatasan dari pribadi Staf Ahli itu, namun juga ada keterbatasan-‐keterbatasan lain yang menghambat optimalisasi kerja dari Staf Ahli ini. 5 Pelaksanaan tugas Staf
membantu Bupati dengan memberikan telaahan dan saran-‐saran terhadap suatu masalah atau terhadap yang ditugaskan oleh Bupati, Staf Ahli juga mempunyai tugas mewakili bupati dalam menghadiri acara-‐acara tertentu dan mengadakan rapat dengan SKPD terkait dengan bidang yang ditanganinya.
6 Koordinasi dengan
lembaga-‐lembaga terkait koordinasi antara Staf Ahli dengan Sekda dan lembaga-‐lembaga terkait biasanya berlangsung dalam rapat-‐rapat koordinasi. Dalam rapat tersebut biasanya Staf Ahli diundang sebagai peserta rapat atau sebagai pimpinan rapat. Dalam rapat tersebut, Staf Ahli biasanya memberikan sumbangan-‐ sumbangan pikiran untuk peserta rapat koordinasi tersebut.
7 Fungsi Staf Ahli Berdasarkan Perda No 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Staf Ahli. Dalam pasal 9 menyebutkan bahwa Staf Ahli itu berfungsi membantu Bupati dalam melaksanakan tugasnya, Staf Ahli diangkat dan di berhentikan oleh bupati dari pegawai negeri sipil. Dalam tahun 2009 Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik hanya memberikan 1 telaahan staf kepada Bupati, sedangkan tuntutan pekerjaan Bupati sangat tinggi, dengan kata lain dengan hanya 1 telaahan ini tidak cukup membantu bupati dalam menjalankan tugasnya.
8 Peran dan fungsi staf ahli peran dan fungsi dari Staf ahli ini belum berjalan dengan baik. Namun keberadaan Staf ahli ini memang dibutuhkan untuk membantu tugas dari Bupati. Peran dan fungsi Staf ahli ini adalah untuk membantu Bupati baik itu mewakili Bupati dalam acara-‐acara tertentu atau untuk memberikan masukan terhadap suatu masalah atau telaahan terhadap kebijakan yang akan diambil oleh Bupati, telaahan tersebut akan dijadikan pertimbangan terhadap keputusan yang akan diambil oleh Bupati
Dalam keadaan seperti ini apakah pemerintah daerah bisa bekerja dengan maksimal, sedangkan bantuan dari Staf Ahli yang diandalkan sebagai tenaga ahli Kepala Daerah itu sendiripun belum berjalan dengan cukup baik. Sumbangsih seperti apa yang harus diberikan oleh Staf Ahli dalam membantu Kepala Daerah mencapai visi dan misi yang telah dikemukakannya merupakan aspek yang sangat penting untuk dikaji karena itu sangat berpengaruh pada pencapaian daerah itu sendiri. Agar Staf Ahli ini benar-‐benar bisa membantu Kepala Daerah dalam mencapai visi dan misinya.
Idealnya Staf Ahli itu seharusnya bisa membantu Kepala Daerah melalui masukan pandangan ataupun analisisnya terhadap masalah program dan pencapainan visi dan misi pemerintahan daerah tersebut. Namun, berdasarkan data dan fakta diatas, Staf Ahli itu sendiri belum bekerja secara optimal, hal ini tentunya bisa mempengarui pencapaian dari visi dan misi yang diusung oleh pemerintah daerah tersebut.
Masukan dan pandangan
B. Rumusan Masalah
Dari penjabaran latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mengoptimalkan kinerja Staf Ahli terhadap pencapaian Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar.
2. Faktor-‐faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja Staf Ahli dalam mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Daerah.
C. Tujuan Penelitian
Maka dapat dilihat tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis cara mengoptimalkan kinerja Staf Ahli terhadap pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah Kabupaten.
2. Untuk menganalisis faktor-‐faktor yang mempengaruhi kinerja Staf Ahli terhadap pencapaian Visi dan Misi Kepala Daerah.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini secara umum adalah untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi ilmu pengetahuan sosial terutama Ilmu Administrasi Publik, sekaligus untuk dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi pemerintah Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Sedangkan manfaat khususnya adalah untuk memberikan masukan-‐masukan sekaligus bahan pertimbangan bagi daerah-‐daerah lain yang ingin mengetahui dan meningkatkan kualitas Kinerja Staf Ahli di daerah masing-‐masing.