• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi

No. 52/10/61/Th 2017, 2 OKTOBER 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Perkembangan Indeks Harga

Konsumen/Inflasi

Inflasi Kota

Pontianak

September 2017

0,24 Persen

Pada September 2017 di Kota Pontianak terjadi inflasi 0,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 140,14.

Inflasi terjadi karena adanya penurunan indeks pada dua kelompok pengeluaran dan kenaikan indeks pada lima kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok bahan makanan -0,45 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga -0,01 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 1,28 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,25 persen, kelompok sandang 0,39 persen, kelompok kesehatan 0,03 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,18 persen.

Tingkat inflasi tahun kalender September 2017 sebesar 3,96 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2017 terhadap September 2016) sebesar 4,63 persen.

(2)

1.

Pendahuluan

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan, Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Mulai Februari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang, Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya.

SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru, Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13,608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136,080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34,020 sampel rumahtangga.

2.

Inflasi Kota Pontianak September 2017

Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Pontianak pada September 2017 terjadi inflasi 0,24 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 139,80 pada Agustus 2017 menjadi 140,14 pada September 2017. Tingkat inflasi tahun kalender September 2017 sebesar 3,96 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2017 terhadap September 2016) sebesar 4,63 persen.

Inflasi terjadi karena adanya penurunan indeks pada dua kelompok pengeluaran dan kenaikan indeks pada lima kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok bahan makanan -0,45 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga -0,01 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau

(3)

1,28 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,25 persen, kelompok sandang 0,39 persen, kelompok kesehatan 0,03 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,18 persen,

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga tertinggi secara berurutan pada September 2017 adalah : sawi hijau; rokok kretek filter; rokok kretek; teh manis; kangkung; angkutan udara; tomat sayur; minyak goreng; kayu balokan; cabe merah kering.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga tertinggi secara berurutan pada September 2017 adalah : daging ayam ras; sotong; bawang merah; cabai rawit; udang basah; telur ayam ras; ketimun; ayam hidup; cumi-cumi dan semangka.

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Pontianak Bulan September 2017, Tahun Kalender 2017 dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (Tahun 2012 = 100)

IHK IHK Inflasi Inflasi Inflasi

Kelompok Pengeluaran Agst Sept Sept Tahun

Tahun Ke 2017 2017 2017*) 2017**) Tahun ***) [1] [2] [3] [4] [5] [6] Umum 139,80 140,14 0,24 3,96 4,63 1 Bahan Makanan 143,46 142,82 -0,45 2,48 2,17 2

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan

Tembakau 141,24 143,05 1,28 3,58 3,67

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 149,56 149,93 0,25 6,40 8,16

4 Sandang 125,18 125,67 0,39 4,82 5,08

5 Kesehatan 146,25 146,30 0,03 4,25 4,86

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 131,34 131,33 -0,01 8,08 8,37 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 129,15 129,38 0,18 1,43 3,02

*) Persentase perubahan IHK Sept 2017 terhadap IHK Agst 2017 **) Persentase perubahan IHK Sept 2017 terhadap IHK Des 2016 ***) Persentase perubahan IHK Sept 2017 terhadap IHK Sept 2016

Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada September 2017 yaitu : kelompok bahan makanan -0,1049 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,2404 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0552 persen; kelompok sandang 0,0233 persen; kelompok kesehatan 0,0015 persen; kelompok pendidikan,

(4)

rekreasi dan olahraga -0,0006 persen; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,0300 persen.

Tabel 2.

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Pontianak (2012 = 100) Bulan September 2017

Kelompok Andil Inflasi (%)

[1] [2]

Umum 0,2449

1 Bahan Makanan -0,1049

2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,2404

3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,0552

4 Sandang 0,0233

5 Kesehatan 0,0015

6 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga -0,0006

7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,0300

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Pontianak (2012 = 100)

September 2016 – September 2017

(5)

3.

Uraian Menurut Kelompok Pengeluaran

3.1 Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada September 2017 mengalami deflasi -0,45 persen atau terjadi penurunan indeks dari menjadi 143,46 pada Agustus 2017 menjadi 142,82 pada September 2017.

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan, 6 sub kelompok mengalami deflasi dan 5 sub kelompok mengalami inflasi. Sub kelompok yang mengalami deflasi adalah sub kelompok daging dan hasil-hasilnya -6,49 persen; sub kelompok ikan segar -1,45 persen; sub kelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya -0,37 persen; sub kelompok kacang-kacangan -1,10 persen; dan sub kelompok bumbu-bumbuan -3,99 persen. Sedangkan sub kelompok yang mengalami inflasi adalah sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,29 persen; sub kelompok ikan diawetkan 0,22 persen; sub kelompok sayur-sayuran 7,20 persen; sub kelompok buah-buahan 0,47 persen dan sub kelompok lemak dan minyak 1,96 persen.

Kelompok ini pada September 2017 memberikan sumbangan deflasi -0,1049 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi tertinggi secara berurutan sawi hijau; kangkung; tomat sayur; minyak goreng; cabai merah kering; daging babi; dencis; pisang; wortel; ikan singapura.

3.2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada September 2017 mengalami inflasi 1,28 persen atau terjadi penurunan indeks dari 141,24 pada Agustus 2017 menjadi 143,05 pada September 2017.

Dari tiga sub kelompoknya, semua sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok makanan jadi 0,17 persen; sub kelompok minuman yang tidak beralkohol 1,36 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 4,55 persen.

Kelompok ini pada September 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,2404 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yaitu rokok kretek filter; rokok kretek; teh manis; rokok putih; nasi dengan lauk; kopi manis; ikan bakar; minuman ringan; coklat bubuk instan.

(6)

3.3 Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok ini pada September 2017 mengalami inflasi 0,25 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 149,56 pada Agustus 2017 menjadi 149,93 pada September 2017.

Dari 4 sub kelompoknya, semua sub kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal 0,25 persen; sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,01 persen; sub kelompok perlengkapan rumah tangga 1,24 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,08 persen.

Kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi 0,0552 persen. Komoditi pada kelompok ini yang memberikan sumbangan inflasi tertinggi berurutan adalah kayu balokan; kursi; semen; kain gorden; sabun cair cuci; mesin cuci; lampu tl/neon/pl/xl; kasur.

3.4 Sandang

Indeks Harga Konsumen pada kelompok Sandang pada September 2017

mengalami inflasi 0,39 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 125,18 pada Agustus 2017 menjadi 125,67 pada September 2017.

Dari empat sub kelompoknya tiga sub kelompok mengalami inflasi yaitu sub kelompok sandang wanita 0,18 persen; sub kelompok sandang anak-anak 0,39 persen dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya 0,84 persen. Sedangkan satu sub kelompok yang tidak mengalami perubahan indeks adalah sub kelompok sandang laki-laki.

Kelompok ini pada September 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,0233 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi tertinggi berurutan emas perhiasan; sepatu anak-anak; baju tidur wanita; tas tangan wanita.

3.5 Kesehatan

Kelompok kesehatan pada September 2017 mengalami inflasi 0,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari menjadi 146,25 pada Agustus 2017 menjadi 146,30 pada September 2017.

(7)

Pada September 2017 ini, tiga sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks yaitu sub kelompok jasa kesehatan; sub kelompok jasa perawatan jasmani dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika. Sedangkan sub kelompok obat-obatan mengalami inflasi 0,18 persen.

Kelompok ini secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil inflasi 0,0015 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini adalah vitamin; obat flu; obat sakit kepala; obat gosok.

3.6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada September 2017 mengalami deflasi -0,01 persen atau terjadi penurunan indeks 131,34 pada Agustus 2017 menjadi 131,33 pada September 2017.

Dari lima sub kelompok dalam kelompoknya, satu sub kelompok yang mengalami kenaikan indeks; satu sub kelompok mengalami penurunan indeks dan satu tiga sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Sub kelompok yang mengalami kenaikan indeks yaitu perlengkapan/peralatan pendidikan 0,23 persen. Sub kelompok mengalami penurunan indeks yaitu sub kelompok rekreasi -0,22 persen. Sedangkan yang tidak mengalami perubahan indeks yaitu sub kelompok kursus-kursus/pelatihan, sub kelompok jasa pendidikan dan sub kelompok olahraga.

Kelompok ini pada September 2017 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi -0,0006 persen. Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi pada kelompok ini laptop/notebook dan komputer tablet. Sedangkan yang memberikan sumbangan deflasi adalah televisi berwarna.

3.7 Transpor dan Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa pada mengalami inflasi sebesar 0,18 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 129,15 pada Agustus 2017 menjadi 129,38 pada September 2017.

Dari empat sub kelompoknya, dua sub kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu sub kelompok transpor 0,27 persen dan sub kelompok sarana dan penunjang

(8)

transpor 0,10 persen. Dua sub kelompok lainnya tidak mengalami perubahan indeks yaitu sub kelompok komunikasi dan pengiriman dan sub kelompok jasa keuangan.

Secara keseluruhan kelompok ini pada September 2017 memberikan sumbangan inflasi 0,0300 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah angkutan udara; sepeda; rantai + gear motor; bahan pelumas/oli.

4. Perbandingan Inflasi Tahunan

Tingkat inflasi tahun kalender (September) 2017 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2017 terhadap September 2016) masing-masing sebesar 3,96 persen dan 4,63 persen. Sedangkan tingkat inflasi kalender pada periode yang sama tahun kalender 2015 dan 2016 masing-masing 5,38 persen dan 3,22 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun untuk (September 2015 terhadap September 2014) dan (September 2016 terhadap September 2015) masing-masing 9,40 persen dan 4,00 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Tahun ke Tahun, Tahun 2015 – 2017

Inflasi 2015 2016 2017

(1) (2) (3) (4)

1. September 0,16 -1,06 0,24

2. Januari – September (Tahun Kalender) 5,38 3,22 3,96 3. September - September (Year on Year) 9,40 4,00 4,63

5. Perbandingan Antar Kota

5.1 Perbandingan Antar Kota Di Indonesia

Pada September 2017 dari 82 Kota IHK di Indonesia tercatat 50 kota mengalami inflasi dan 32 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tual 1,59 persen dengan IHK 153,62 dan terendah terjadi di Mamuju 0,01 persen dengan IHK 129,55. Deflasi tertinggi terjadi di Manado -1,04 persen dengan IHK 128,26 dan terendah di Tembilahan -0,01 persen dengan IHK 133,95.

(9)

5.2 Perbandingan Antar Kota Di Pulau Kalimantan

Kota-kota IHK di wilayah Pulau Kalimantan yang berjumlah 9 kota, pada September 2017 tercatat empat kota mengalami inflasi dan lima kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Singkawang 0,71 persen dengan IHK 131,24 sedangkan inflasi terendah terjadi di Banjarmasin 0,11 persen dengan IHK 130,58. Deflasi tertinggi terjadi di Tanjung -0,62 persen dengan IHK 128,92, sedangkan deflasi terendah terjadi di Samarinda -0,17 persen dengan IHK 132,99.

Tabel 4

Perbandingan IHK dan Inflasi/Deflasi Agustus 2017 Kota-Kota di Pulau Kalimantan (2012=100)

SEPTEMBER NO KOTA IHK Inflasi/Deflasi (%) [1] [2] [3] 1 SINGKAWANG 131,24 0,71 2 PONTIANAK 140,14 0,24 3 BALIKPAPAN 133,51 0,20 4 BANJARMASIN 130,58 0,11 5 SAMARINDA 132,99 -0,17 6 PALANGKARAYA 126,78 -0,24 7 TARAKAN 139,98 -0,24 8 SAMPIT 129,82 -0,28 9 TANJUNG 128,92 -0,62 Gambar 2.

Perbandingan Inflasi Bulan September 2017 Antar Kota di Pulau Kalimantan (%)

0.24 0.71 -0.28 -0.24 -0.62 0.11 0.2 -0.17 -0.24 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0 0.2 0.4 0.6 0.8

(10)

Tabel 5

Indeks Harga Konsumen Kota Pontianak September 2017 dan Perubahannya Serta Sumbangan Inflasi (Tahun 2012 = 100)

Kelompok/Sub Kelompok IHK Agst 2017 IHK Sept 2017 % Perubahan Terhadap Agst 2017 Sumbangan Inflasi [1] [2] [3] [4] [5] UMUM 139,80 140,14 0,24 0,2449 I. BAHAN MAKANAN 143.46 142,82 -0,45 -0,1049

Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 131,84 132,22 0,29 0,0132 Daging dan Hasil-hasilnya 127,38 119,11 -6,49 -0,1751 Ikan Segar 153,80 151,57 -1,45 -0,0631 Ikan Diawetkan 157,20 157,54 0,22 0,0024 Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 131,03 130,54 -0,37 -0,0121 Sayur-sayuran 188,46 202,03 7,20 0,1783 Kacang – kacangan 128,91 127,49 -1,10 -0,0067 Buah – buahan 152,04 152,76 0,47 0,0072 Bumbu – bumbuan 168,85 162,12 -3,99 -0,0688 Lemak dan Minyak 121,86 124,25 1,96 0,0227 Bahan Makanan Lainnya 158,03 153,45 -2,90 -0,0029

II, MAKANAN JADI,MINUMAN,ROKOK & TEMBAKAU 141,24 143,05 1,28 0,2404

Makanan Jadi 138,95 139,18 0,17 0,0191 Minuman yang Tidak Beralkohol 138,65 140,54 1,36 0,0437 Tembakau dan Minuman Beralkohol 151,02 157,89 4,55 0,1776

III,

PERUMAHAN, AIR, LISTRIK, GAS & BAHAN

BAKAR 149,56 149,93 0,25 0,0552 Biaya Tempat Tinggal 150,34 150,72 0,25 0,0306 Bahan Bakar, Penerangan dan Air 158,67 158,68 0,01 0,0005 Perlengkapan Rumahtangga 141,27 143,02 1,24 0,0221 Penyelenggaraan Rumahtangga 130,82 130,93 0,08 0,0020 IV, SANDANG 125,18 125,67 0,39 0,0233 Sandang Laki-laki 139,98 139,98 0,00 0,0000 Sandang Wanita 129,98 130,21 0,18 0,0024 Sandang Anak-anak 148,06 148,64 0,39 0,0055 Barang Pribadi dan Sandang Lain 101,79 102,65 0,84 0,0154

V, KESEHATAN 146,25 146,30 0,03 0,0015 Jasa Kesehatan 151,52 151,52 0,00 0,0000 Obat-obatan 125,23 125,45 0,18 0,0015 Jasa Perawatan Jasmani 208,73 208,73 0,00 0,0000 Perawatan Jasmani dan Kosmetika 139,29 139,29 0,00 0,0000

VI, PENDIDIKAN, REKREASI, DAN OLAHRAGA 131,34 131,33 -0,01 -0,0006

Jasa Pendidikan 137,87 137,87 0,00 0,0000 Kursus-kursus/Pelatihan 119,52 119,52 0,00 0,0000 Perlengkapan/Peralatan Pendidikan 118,60 118,87 0,23 0,0016 Rekreasi 122,24 121,97 -0,22 -0,0022 Olahraga 149,91 149,91 0,00 0,0000

VII, TRANSPOR, KOMUNIKASI & JASA KEUANGAN 129,15 129,38 0,18 0,0300

Transpor 139,52 139,90 0,27 0,0284 Komunikasi dan Pengiriman 108,81 108,81 0,00 0,0000 Sarana dan Penunjang Transpor 138,75 138,89 0,10 0,0016 Jasa Keuangan 114,76 114,76 0,00 0,0000

(11)

Tabel 6.

Perbandingan IHK Dan Inflasi September 2017 di 82 Kota Se Indonesia (Tahun 2012 = 100) No Kota IHK September 2017 % Perubahan Terhadap Agst 2017 [1] [2] [3] [4] 1 TUAL 153,62 1,59 2 MANOKWARI 124,67 1,09 3 MEDAN 135,31 1,08 4 SIBOLGA 134,17 0,93 5 SINGKAWANG 131,24 0,71 6 BANDA ACEH 123,87 0,62 7 BOGOR 130,43 0,59 8 MAUMERE 123,82 0,59 9 PEMATANG SIANTAR 134,90 0,55 10 BATAM 130,18 0,53 11 PADANGSIDIMPUAN 128,01 0,40 12 MEULABOH 128,78 0,37 13 SEMARANG 128,07 0,34 14 TANJUNG PINANG 129,16 0,33 15 KUPANG 129,55 0,33 16 TANGERANG 136,78 0,32 17 BUKITTINGGI 126,62 0,31 18 KEDIRI 126,09 0,31 19 PEKANBARU 131,65 0,30 20 BEKASI 126,13 0,26 21 SURABAYA 129,85 0,26 22 BANDAR LAMPUNG 130,28 0,25 23 CILACAP 132,12 0,25 24 TASIKMALAYA 128,54 0,24 25 PONTIANAK 140,14 0,24 26 MATARAM 127,42 0,20 27 BALIKPAPAN 133,51 0,20 28 LHOKSEUMAWE 125,88 0,16 29 PANGKAL PINANG 135,08 0,15 30 BAU-BAU 132,65 0,14 31 PADANG 134,43 0,13 32 YOGYAKARTA 126,78 0,13 33 TEGAL 126,19 0,12 34 MADIUN 127,70 0,12 35 CILEGON 136,74 0,12 36 BANDUNG 128,21 0,11 37 PROBOLINGGO 126,00 0,11 38 BANJARMASIN 130,58 0,11 39 METRO 136,45 0,10 40 KUDUS 135,51 0,10 41 PARE-PARE 125,44 0.10

(12)

No Kota IHK September 2017 % Perubahan Terhadap Agst 2017 [1] [2] [3] [4] 42 GORONTALO 126,32 0,10 43 JEMBER 125,83 0,06 44 DUMAI 132,19 0,05 45 DKI JAKARTA 129,94 0,05 46 MALANG 130,07 0,05 47 SERANG 138,70 0,04 48 SUMENEP 125,89 0,03 49 DEPOK 128,56 0,01 50 MAMUJU 129,55 0,01 51 TEMBILAHAN 133,95 -0,01 52 SUKABUMI 129,13 -0,02 53 BANYUWANGI 125,10 -0,02 54 BENGKULU 138,80 -0,04 55 PALOPO 127,48 -0,04 56 PURWOKERTO 126,71 -0,06 57 SURAKARTA 124,64 -0,06 58 BULUKUMBA 136,31 -0,06 59 MAKASSAR 130,61 -0,08 60 PALEMBANG 127,19 -0,09 61 SORONG 128,93 -0,12 62 PALU 132,06 -0,13 63 CIREBON 125,44 -0,14 64 WATAMPONE 126,73 -0,14 65 SAMARINDA 132,99 -0,17 66 AMBON 127,74 -0,23 67 PALANGKARAYA 126,78 -0,24 68 TARAKAN 139,98 -0,24 69 BUNGO 127,98 -0,28 70 SAMPIT 129,82 -0,28 71 DENPASAR 125,64 -0,33 72 JAMBI 127,54 -0,34 73 LUBUKLINGGAU 126,79 -0,45 74 TERNATE 131,86 -0,51 75 BIMA 131.46 -0.57 76 TANJUNG 128.92 -0.62 77 MERAUKE 131.51 -0.64 78 JAYAPURA 129.04 -0.64 79 KENDARI 125.89 -0.76 80 SINGARAJA 136.19 -0.78 81 TANJUNG PANDAN 136.74 -0.87 82 MANADO 128.26 -1.04 Diterbitkan oleh:

Referensi

Dokumen terkait

Namun dalam pembuatannya tersebut diperlukan suatu analisa yang mana diperlukan untuk mengetahui kelayakan produk melalui beberapa pengujian terkait produk pangan

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan studi cross sectional dan subjek penelitian sejumlah 36 orang guru dan karyawan SMA Negeri 1

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “ Pengujian Serta Analisis Berbagai Bentuk Kolom Beton Bertulang Terhadap Kapasitas Lentur dan Daktilitas Menahan

Mereka melihat realiti sebagai subjektif dan didefinisikan oleh individu sendiri. Oleh yang demikian, seseorang bertanggungjawab kepada diri sendiri dan dengan demikian bebas

Desa Umpanga Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali dengan keterlibatan masyarakat Desa Umpanga pada pengukuran kembali areal lokasi transmigrasi, pembukaan

Hasil pengkajian menunjukkan bahwa penerapan teknologi budidaya sesuai anjuran memberikan pertumbuhan bawang merah yang lebih baik dibanding dengan pertumbuhan

(a) Panel Pemeriksa diberikan 5 minit untuk berbincang tentang prestasi pelajar semasa peperiksaan (long case & short case). (b) Pada akhir perbincangan,

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler pramuka di sekolah dasar, (2) Kandungan nilai karakter gotong royong pada