• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai kesempatan Pemerintah Indonesia menyampaikan. komitmennya untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai kesempatan Pemerintah Indonesia menyampaikan. komitmennya untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam berbagai kesempatan Pemerintah Indonesia menyampaikan komitmennya untuk melaksanakan pembangunan infrastruktur. Hal tersebut dikarenakan Pemerintah Indonesia berpendapat bahwa pembangunan infrastruktur akan mendorong pertumbuhan ekonomi (http://bisnis.liputan6.com). Berdasarkan RPJMN 2015 – 2019 beberapa infrastruktur yang akan dibangun adalah jalan baru sepanjang 2.650 km, jalan tol 1.000 km, jalur kereta api 3.258 km, pembangunan 15 bandara, pembangunan 24 pelabuhan dan 33 PLTA. Total investasi yang dibutuhkan sekitar Rp5.519 triliun.

Program pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia ini bukan suatu hal yang unik. Pemerintah di negara lain telah melakukan hal yang sama. Sebagai contohnya adalah Pemerintah Cina. Selama tiga dekade Cina telah melakukan investasi infrastruktur secara besar–besaran. Pada tahun 1993 investasi infrastruktur Cina sebesar 6,5 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sementara rata–rata negara berkembang hanya menginvestasikan sebesar 4 persen dari PDB. Pada tahun 2009 investasi infrastruktur Cina mencapai 15 – 20 persen dari PDB (Shi, 2013).

Studi mengenai dampak infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi merupakan topik penelitian yang sudah sering dilakukan. Beberapa diantaranya seperti yang telah dilakukan oleh Batuo (2015) di Afrika, Dash dan Sahoo (2010) di India dan Imran dan Niazi (2011) di Pakistan yang semuanya berkesimpulan

(2)

2 infrastruktur berkontribusi mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun hasil ini tidak berlaku secara umum. Menurut Straub (2008), dalam studi literaturnya mengenai dampak infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi, hanya 63 persen yang berkesimpulan positif signifikan, 31 persen tidak signifikan, dan 6 persen justru berkesimpulan negatif signifikan. Hal ini menjadi peringatan bagi Pemerintah Indonesia mengingat investasi infrastruktur membutuhkan biaya yang sangat besar jangan sampai nantinya hasil dari investasi tersebut tidak efektif.

Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengenai dampak infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Infrastruktur di sini meliputi infrastruktur sosial dan infrastruktur ekonomi. Menurut World Bank (1994, dalam Radiansyah, 2012), infrastruktur listrik, telekomunikasi, jalan, dan air bersih termasuk infrastruktur ekonomi sementara fasilitas kesehatan dan pendidikan termasuk infrastruktur sosial. Pada umumnya studi sebelumnya hanya meneliti dampak salah satu dari infrastruktur ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban pasti mengenai dampak infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

1.2 Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai kontribusi infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi sudah sering dilakukan sebelumnya, baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Batuo (2015), melakukan penelitian mengenai peranan infrastruktur telekomunikasi terhadap pertumbuhan ekonomi regional Afrika dengan hasilnya adalah infrastruktur telekomunikasi berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Di India penelitian dilakukan oleh Dash dan Sahoo (2010)

(3)

3 dan Pradhan et al. (2011). Dash dan Sahoo (2010), meneliti mengenai peranan infrastruktur sosial dan ekonomi terhadap pertumbuhan ekonomi India. Hasil dari penelitiannya adalah infrastruktur sosial dan ekonomi berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Pradhan et al. (2011), melakukan penelitian mengenai infrastruktur kesehatan dan hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi. Hasilnya adalah input kesehatan memiliki dampak signifikan terhadap output kesehatan, apabila kondisi kesehatan di India dapat ditingkatkan maka pada akhirnya dapat berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Imran dan Niazi (2011), melakukan penelitian mengenai infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi di Pakistan hasilnya adalah infrastruktur listrik, telekomunikasi dan air bersih berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Deng (2013), melakukan studi literatur mengenai penyebab mengapa hasil penelitian sebelumnya mengenai infrastruktur transportasi terhadap pertumbuhan ekonomi berbeda–beda. Hasil temuannya perbedaan tersebut disebabkan oleh (berdasarkan kategori) konteks penelitian yang berbeda–beda, fenomena penelitian yang berbeda–beda dan metode penelitian yang berbeda. Namun secara umum infrastruktur transportasi berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

Di dalam negeri penelitian mengenai kontribusi infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi dilakukan oleh Radiansyah (2012), yang hasilnya adalah infrastruktur jalan, listrik, dan telekomunikasi berpengaruh positif signifkan terhadap pertumbuhan ekonomi. Penelitian lainnya dilakukan oleh Nugroho (2012) dan Atmajaya (2014) yang masing–masing melakukan penelitian di

(4)

4 Provinsi Kalimantan Timur dan Provinsi Sumatera Selatan. Hasil penelitian Nugroho (2012) adalah infrastruktur listrik berpengaruh signifkan terhadap pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang sementara infrastruktur jalan hanya signifikan dalam jangka panjang. Hasil penelitian Atmajaya (2014) adalah infrastruktur listrik berkontribusi positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan infrastruktur jalan, kesehatan, dan air bersih tidak signifikan.

Secara singkat hasil dari penelitian–penelitian sebelumnya diuraikan dalam Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Hasil Penelitian Terkait Kontribusi Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

No. Peneliti Lokasi Periode Metode Kesimpulan

1. Rajkumar dan Swaroop (2008) 91 negara 1990 – 2003 Regresi data panel

Belanja publik sektor kesehatan berdampak lebih besar dalam mengurangi angka kematian anak di negara dengan pemerintahan yang baik.

Belanja publik sektor pendidikan berdampak lebih besar dalam meningkatkan tingkat tamatan pendidikan dasar di negara dengan pemerintahan yang baik.

2. Straub (2008) Negara berkembang

1989 – 2007 Studi literatur

Ada tiga potensi area penelitian yang dapat dikembangkan yaitu dari aspek makroekonomi, mikroekonomi dan ekonomi geografi.

Dalam hal pengembangan data mikroekonomi dilakukan dengan strategi pengumpulan data tingkat rumah tangga dan perusahaan mengenai aspek akses, kualitas dan biaya jasa.

Untuk data makroekonomi dan ekonomi geografi indikator dikumpulkan pada tingkat yang berbeda.

(5)

5 Tabel 1.1 lanjutan

No. Peneliti Lokasi Periode Metode Kesimpulan

3. Straub et al. (2008) Wilayah Asia Timur dan Pasifik (93 negara) 1971 – 1995 Regresi data panel

Hasil dari growth accounting: Infrastruktur berkontribusi terhadap pertumbuhan TFP di negara miskin tetapi tidak di negara kaya.

Hasil dari growth regression: interaksi antara dummy negara berpenghasilan rendah dengan infrastruktur negatif signifikan. 4. Escribano et al. (2010) 26 Negara Afrika 1999 – 2005 Regresi data panel

Kualitas infrastrukur yang buruk mengurangi produktifitas perusahaan–perusahaan di Afrika khususnya di negara berpenghasilan rendah di Afrika Tengah. 5. Dash dan Sahoo (2010) India 1970 – 2006 2SLS dan Dynamic OLS

Infrastruktur ekonomi (energi, transportasi, telekomunikasi) dan sosial (kesehatan dan pendidikan) berkontribusi positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. 6. Imran dan

Niazi (2011)

Pakistan 1975 – 2011 Regresi data time series

Analisis pertama: Pertumbuhan SDM, public capital stock, foreign direct investment dan perdagangan terbuka berpengaruh positif dan signifikan terhadap total factor productivty.

Analisis kedua: infrastruktur listrik, telekomunikasi dan air bersih berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi namun infrastruktur jalan tidak berpengaruh signifikan. 7. Straub dan Terada (2011) Wilayah Asia Timur dan Pasifik (102 negara) 1971 – 2006 (growth regression) 1961 – 2007 (growth accounting) Regresi data panel Pembangunan besar–besaran infrastruktur telekomunikasi, listrik, transportasi dan air bersih diperlukan agar berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

(6)

6 Tabel 1.1 lanjutan

No. Peneliti Lokasi Periode Metode Kesimpulan

8. Pradhan et.al. (2011)

India 1980 – 2005 ECM dan Granger Causality

Input kesehatan (rumah sakit, jumlah tempat tidur, puskesmas, sub-centres, pelayanan kesehatan primer, jumlah dokter, perawat, dokter gigi) memiliki dampak signifikan terhadap output kesehatan (tingkat kelahiran, tingkat kematian, angka kematian bayi, angka harapan hidup, angka KB).

Ada kausalitas unidirectional dari pertumbuhan ekonomi ke tingkat kelahiran, tingkat kematian, angka kematian bayi dan angka harapan hidup.

Infrastruktur kesehatan harus diarahkan dengan benar untuk mempertahankan status kesehatan yang lebih baik yang pada akhirnya akan memiliki dampak positif pada pertumbuhan ekonomi. 9. Radiansyah (2012) 26 Provinsi Indonesia 1996 – 2008 Regresi data panel

Investasi, pendidikan, otonomi daerah, infrastruktur jalan, infrastruktur listrik dan infrastruktur telekomunikasi berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. 10. Nugroho (2012) Provinsi Kalimantan Timur 1981 – 2010 Regresi data panel

Infrastruktur listrik berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka pendek maupun panjang. Infrastruktur jalan berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang tetapi tidak signifikan dalam jangka pendek.

11. Shi (2013) Cina 1990 – 2010 Regresi data panel

Secara umum infrastruktur berperan positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional Cina namun infrastruktur yang berlebihan justru merugikan pertumbuhan ekonomi.

(7)

7 Tabel 1.1 lanjutan

No. Peneliti Lokasi Periode Metode Kesimpulan

12. Deng (2013) - - Studi literatur

Penyebab luasnya perbedaan elastisitas output dari infrasrtuktur transportasi adalah: konteks penelitian yang berbeda–beda (periode penelitian, skala geografis, kemampuan negara dalam pembangunan ekonomi), fenomena penelitian yang berbeda–beda (sektor ekonomi yang berbeda, tipe infrastruktur transportasi yang berbeda, kualitas infrastruktur yang berbeda), metode penelitian yang berbeda– beda (ukuran yang digunakan untuk menggambarkan variabel dependen, ukuran yang digunakan untuk menggambarkan variabel independen, spesifikasi fungsional dan metode estimasi).

Secara umum infrastruktur transportasi berkontribusi terhadap peningkatan produktifitas dan pertumbuhan ekonomi. 13. Atmajaya (2014) Provinsi Sumatera Selatan 2007 – 2011 Regresi data panel

Infrastruktur listrik berkontribusi positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi sedangkan infrastruktur jalan, kesehatan dan air tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. 14. Batuo (2015) 44 negara Afrika 1990 – 2010 Regresi OLS dan GMM

Investasi, foreign direct investment, perdagangan bebas dan infrastruktur telekomunikasi berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Negara dengan teledensitas yang tinggi maka pertumbuhan ekonominya juga akan tinggi. Penelitian ini memiliki perbedaan jika dibandingkan dengan penelitian– penelitian sebelumnya. Jika dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Deng (2013), maka penelitian ini memiliki perbedaan metode penelitian yaitu menggunakan studi empiris. Dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Imran dan Niazi (2011), maka penelitian ini berbeda dalam hal data yang digunakan yaitu data panel. Dibandingkan penelitian Dash dan Sahoo (2010),

(8)

8 maka penelitian ini berbeda dalam hal alat analisisnya yaitu menggunakan regresi berganda data panel. Dibandingkan penelitian Radiansyah (2012), Nugroho (2012), dan Atmajaya (2014), maka penelitian ini berbeda dalam hal lokasi penelitian dan periode penelitian. Lokasi penelitian ini akan dilakukan di 33 provinsi Indonesia dengan periode penelitian 2006 – 2013. Variabel independen yang akan digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya (e.g. Pradhan et al., 2011; Batuo, 2015) yaitu infrastruktur transportasi, infrastruktur energi, infrastruktur air bersih, infrastruktur telekomunikasi, infrastruktur kesehatan, dan infrastruktur pendidikan. Untuk variabel dependen yang akan digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan yang digunakan oleh Radiansyah (2012), Nugroho (2012), dan Atmajaya (2014) yaitu pertumbuhan ekonomi. Perbedaan lainnya adalah penelitian ini memasukkan variabel kontrol sementara penelitian Radiansyah (2012), Nugroho (2012) dan Atmajaya (2014) tidak memasukkan variabel kontrol.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah disampaikan sebelumnya bahwa Pemerintah Indonesia saat ini berkomitmen untuk melakukan investasi infrastruktur secara besar–besaran. Harapan dari hasil investasi ini tentunya mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Namun dari hasil studi empiris tidak semuanya menyimpulkan bahwa infrastruktur mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini menarik untuk diteliti apakah di Indonesia infrastruktur berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi atau tidak.

(9)

9 1.4 Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka pertanyaan yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah infrastruktur jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi, pendidikan dan kesehatan mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh infrastruktur jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi, pendidikan, dan kesehatan terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. pemerintah dalam hal memberikan informasi untuk menentukan arah dan kebijakan dalam pembangunan infrastruktur yang sejalan dengan tujuan untuk menyejahterakan masyarakatnya;

2. peneliti selanjutnya dapat menjadi bahan referensi terkait masalah pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi.

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan tesis ini terdiri dari lima bab. Bab I Pendahuluan, menguraikan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian, keaslian penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori, berisikan tentang teori, studi empiris sebelumnya, model penelitian, dan hipotesis. Bab III Metode Penelitian,

(10)

10 menjelaskan tentang desain penelitian, metode pengumpulan data, definisi operasional dan metode analisis data. Bab IV Analisis, berisi deskripsi data, hasil estimasi dan pembahasan. Bab V Kesimpulan dan Saran, memuat kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan, implikasi penelitian, keterbatasan penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Objek merupakan bagian paling statik dari sebuah model, yang menjelaskan elemen–elemen lainnya dari sebuah konsep. Classes, sekelompok dari object yang mempunyai atribute, operasi,

Jawabannya sangat jelas: fakta bahwa peristiwa yang sama, yang saling berkaitan dalam berbagai rekaman sejarah berbagai bangsa tersebut, yang mana sangat kecil kemungkinannya

dimiliki guru ini 4 ternyata tidak memperoleh imbalan yang wajar dari pemerintah waktu itu, guru tidak mendapat manfaat yang setimpal. Di masa Orde Baru, guru merupakan profesi

Seluruh remaja akhir di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana yang telah bersedia membantu peneliti untuk mengisi skala

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar,

Pada suatu tempat tertentu, lapisan kerak bumi akan retak dan bergerak saling menjauh, dan rekahan yang ditinggalkannya akan segera terisi oleh lelehan magma yang kemudian juga

Metode Penelitian menggunakan Metode Eksperimen, berupa perancangan, pembuatan dan pengujian prototipe tenda meliputi (1) uji kekuatan bahan dan ketahanan bahan

Berbagai nubuatan yang tercatat di dalam Alkitab yang telah digenapi secara literal seharusnya sudah mampu meyakinkan setiap orang Kristen untuk mengakui kekristenan adalah