• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keragaman Jenis Anggrek (Orchidaceae) di Kebun Raya Baturraden Jawa Tengah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keragaman Jenis Anggrek (Orchidaceae) di Kebun Raya Baturraden Jawa Tengah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

263

Keragaman Jenis Anggrek (Orchidaceae) di Kebun Raya Baturraden

Jawa Tengah

Desi Ayu Prabawati1

, Eka Novita Sari, Umniyyatuz Zulfa, Annisa Lintang Malinda, Nurliana, Erik Prasetyo , Rina Wahyuningsih

Kelompok Studi Konservasi Satwa Liar dan Habitat “Green Community” Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang

Gedung Penangkaran Kupu-kupu, Komplek Kebun Wisata Pendidikan Universitas Negeri Semarang, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah

1Email : deepra31@gmail.com

Abstrak

Indonesia memiliki sekitar 5000 jenis anggrek, kurang lebih 731 jenis terdapat di Pulau Jawa. Upaya pemanfaatan kebun raya Baturraden sebagai kawasan pelestarian anggrek secara in-situ, akan lebih optimal apabila didukung dengan adanya data keragaman jenis anggrek di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendata keragaman jenis Anggrek di kawasan tersebut. Penelitian dilaksanakan pada Juli 2015 dengan menggunakan metode survei, didahului dengan penjelajahan seluruh kawasan guna mendapatkan gambaran umum kondisi anggrek secara keseluruhan pada 3 sub area. Sub area pertama merupakan hutan damar dengan tumbuhan bawah relatif jarang karena telah dilakukan pemeliharaan dalam program pengembangan kebun raya. Sub area ke dua merupakan hutan campuran dengan berbagai spesies pohon, sub area ke tiga merupakan hutan damar yang tidak dilakukan pemeliharaan sehingga tumbuhan bawah relatif padat. Teridentifikasi 39 jenis anggrek yang terdiri dari 20 genus. Genus tersebut adalah Acriopsis, Agrostophyllum, Appendicula, Bulbophyllum, Calanthe, Ceratostylis,

Coelogyne, Cryptostylis, Dendrobium, Eria, Goodyera, Liparis , Malaxis, Oberonia, Phaius, Pholidota, Podochilus, Preatia, Spathoglottis, dan Thrixspermum. Sebanyak 32 jenis

diantaranya adalah kelompok anggrek epifit dan 7 jenis anggrek terrestrial.Genus Bulbophyllum dan Dendrobium merupakan genus yang paling banyak dijumpai. Kata Kunci: Anggrek, Kebun Raya Baturraden, keragaman

Abstract

Indonesia has around 5,000 kinds of orchids, more or less 731 kind is in Java.The utilization of Baturraden botanical garden as orchids in-situ conservation areas, will more optimal when supported by the presence of data orchids diversity in the area.This study aims to for listing orchids diversity in the area Baturraden Botanical Garden. Research carried out in July 2015 by using the survey method, preceded by exploration the entire region of botanical garden in order to obtain a general overview of orchids overall in the three sub area. The first sub area is the resin forest with rarely herb because has done nurture in development program of botanical garden. The second sub area is forest with various species, and sub area three is resin forest with no maintenance and herb relatively densely populated. Identified 39 kinds of orchids consisting of 20 genus. The genus was Acriopsis , Agrostophyllum , Appendicula , Bulbophyllum , Calanthe ,

Ceratostylis , Coelogyne , Cryptostylis , Dendrobium , Eria , Goodyera , Liparis , Malaxis , Oberonia , Phaius , Pholidota , Podochilus , Preatia , Spathoglottis , and Thrixspermum. A total

of 32 type of them are a epifit orchid and 7 kinds of terestrial orchids. Genus

Bulbophyllum and Dendrobium constituting the genus most commonly found. Keywords: orchids , baturraden botanical gardens, diversity

(2)

264

PENDAHULUAN

Anggrek (Orchidaceae) merupakan salah satu famili tumbuhan berbunga dengan julmah yang cukup melimpah dan beragam, dengan jumlah jenis terbanyak kelima di dunia (Handerson, 1954). Jumlah jenisnya lebih dari 24.000 jenis yang terbagi dalam 800 genus tersebar di seluruh dunia (World Checklist of Monocotyledons, 2006). Menurut Gunadi (1986), Indonesia diperkirakan memiliki ±5.000 jenis yang tersebar di hutan-hutan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Menurut Comber (1990), terdapat 731 jenis anggrek di Pulau Jawa.

Kebun Raya Baturraden (KRBR) merupakan kawasan pelestarian ex situ yang berada di kawasan Gunung Slamet, Jawa Tengah dengan luas keseluruhan sekitar 143,5 ha. Iklim tropis dan kelembapan yang tinggi di Kebun Raya Baturraden menunjang bagi keberadaan anggrek. KRBR memiliki pusat konservasi dan pemeliharaan anggrek. Melalui kegiatan inventarisasi jenis anggrek di kawasan KRBR diharapkan dapat menunjang pengembangan kegiatan konservasi yang sedang dilakukan oleh KRBR.

Kebun Raya Baturaden memiliki flora yang beragam, sesuai fungsinya sebagai kawasan konservasi ex-situ berbagai jenis tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di kawasan Kebun Raya Baturaden antara lain: damar (Agathis lorantifolia), puspa (Schima wallichii), rasamala (Altingia excelsa), mahoni (Switenia macrophylla.), kaliandra (Callyandra calothyrsus), paku-pakuan, kantong semar dan spesies anggrek (Dinas Kehutanan Jateng, 2003).

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan keragaman jenis anggrek di Kebun Raya Baturraden sebagai salah satu upaya penunjang konservasi anggrek di kawasan tersebut. Kebun raya sebagai upaya pelestarian anggrek akan lebih optimal apabila didukung dengan data dasar mengenai keragaman jenis anggrek di kawasan tersebut. Belum adanya data base mengenai keragaman jenis anggrek di Kebun Raya Baturraden memotivasi peneliti untuk melakukan inventarisasi keragaman jenis anggrek di kawasan ini. Adanya data base keragaman jenis anggrek di Kebun Raya Baturaden diharapkan mampu mendukung upaya pengembangan, perlindungan, dan pelestarian anggrek di kawasan tersebut.

METODE

Alat yang digunakan selama pengamatan di antaranya GPS, kompas, worksheet, alat tulis, penggaris, pisau/silet, buku panduan identifikasi anggrek Orchid of Java, dan kamera.

Tabel 1. Alat dan Bahan Penelitian yang Diperlukan

Kegiatan Alat dan Bahan

Survey lokasi penelitian GPS, kompas, pita

Pengambilan sampel Worksheet, alat tulis, Penggaris, Pisau/silet, Kertas Papilot GPS.

Identifikasi Jenis Penggaris, Buku panduan identifikasi

Anggrek Orchid of Java

Dokumentasi Kamera makro

Pengukuran faktor lingkungan Termohygrometer, luxmeter, Soil tester

Penelitian ini dilaksanakan selama 5 hari pada tanggal 3-7 Juli 2015 di Kebun Raya Baturraden, Jalan Pancuran Tujuh Wanawisata, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah seperti terlihat pada Gambar 1 dan Gambar 2.

Pengambilan data keragaman jenis anggrek dibagi dalam tiga sub area berdasar wilayah yang mewakili keseluruhan kawasan Kebun Raya Baturraden. Sub area pertama merupakan

(3)

265

hutan damar dengan tumbuhan bawah relatif jarang karena telah dilakukan pemeliharaan dalam program pengembangan kebun raya. Sub area ke dua merupakan hutan campuran dengan berbagai spesies pohon, sub area ke tiga merupakan hutan damar yang tidak dilakukan pemeliharaan sehingga tumbuhan bawah relatif padat.

Penelitian dilakukan dengan metode survei, didahului dengan penjelajahan seluruh kawasan guna mendapatkan gambaran umum kondisi anggrek secara keseluruhan (Budiana & Sukarsa, 2012). Pengumpulan data dilakukan dengan penyisiran di tiga sub area yang ada di lokasi Kebun Raya Baturraden. Pencatatan data meliputi kehadiran masing-masing spesies pada setiap pohon inang dan penghitungan jumlah individu. Sampel tumbuhan anggrek yang ditemukan diambil, kemudian dicatat dan diamati ciri morfologinya.

Gambar 1. Peta lokasi KRBR Gambar 2. Sub area pengambilan data

Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Data hasil identifikasi keragaman disajikan dalam bentuk list keragaman jenis anggrek.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil identifikasi jenis anggrek, ditemukan 39 jenis anggrek yang terbagi dalam 20 genus. Jumlah anggrek epifit terdiri dari 32 jenis dan anggrek terestrial terdiri dari 7 jenis (Tabel 2).

Berdasarkan hasil pengamatan, genus yang paling kaya jenisnya adalah genus Bulbophyllum (5 jenis) dan Dendrobium (5 jenis). Genus Bulbophyllum adalah genus terbesar dari Orchidaceae (1200 jenis), yang tersebar dari Amerika Selatan ke Afrika, Madagaskar, melewati Asia Selatan dan Tenggara menuju Papua Nugini serta Kepulauan Pasifik, kemudian ke Cina dan Australia Selatan (Munawaroh & Aprilianti, 2011). Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Comber (1990) yang menyebutkan bahwa genus Dendrobium dan Bulbophyllum merupakan genus anggrek yang memiliki keanekaragaman jenis terbesar di kawasan Malaesia (kawasan sekitar semenanjung Malaysia dan Indonesia bagian barat).

Jika dilihat dari jumlah individu yang ditemukan, genus Eria memiliki jumlah terbanyak dibandingkan dengan genus lainnya. Jumlah individu dari genus Eria terhitung mencapai 868 individu. Hal ini disebabkan antara lain karena Eria mempunyai kebutuhan sinar matahari yang teduh sehingga sesuai kondisi alam kebun raya dengan ketinggian 700-1,600 m yang epifit pada pohon, persebaran luas sehingga diasumsikan daya adaptasi yang cukup tinggi.

(4)

266

Tabel 2. Jenis-jenis Anggrek di Kebun Raya Baturraden

No Spesies Habitus Jumlah

Lokasi (sub area)

1 2 3

1 Acriopsis javanica Rein.ex Blume Epifit 2 √ - √ 2 Agrostophyllum bicuspidatum J.J.Sm. Epifit 106 √ √ √ 3 Agrostophylum cyatiforme J.J.Sm. Epifit 19 √ √ -

4 Agrostophylum majus Hook.f. Epifit 36 √ √ -

5 Appendicula alba Blume, Bijdr Epifit 2 - - √

6 Appendicula cornuta Blume, Bijdr Epifit 12 √ - - 7 Appendicula purpurescens Blume. Epifit 4 √ - - 8 Bulbophyllum angustifolium Blume

Lindley

Epifit

40

√ - √

9 Bulbophyllum binnendijkii J.J.Sm. Epifit 4 - √ √ 10 Bulbophyllum comberi J.J.Verm. in

J.B.Comber

Epifit

1

- √ -

11 Bulbophyllum flavidoflorum (Liu & Su)

Seidenf Epifit 1 - - √

12 Bulbophyllum laxiflorum [Bl.] Lindl. Epifit 5 - - √ 13 Calanthe pulchra (Blume) Lindl. Terrestrial 66 - √ √ 14 Ceratostylis crassifolia J.J.Sm. Epifit 2 - - √

15 Ceratostylis sp. 1 Epifit 3 √ - -

16 Coelogyne sp. 2 Epifit 2 √ - -

17 Coelogyne spesiosa (Blume) Lindl. Epifit 34 √ - √

18 Coelogyne stremanii Rchb.f. Epifit 2 - - √

19 Cryptostylis javanica J.J. Sm. Terrestrial 2 √ - √

20 Dendrobium anosmum Lindley Epifit 3 √ - -

21 Dendrobium hymenophyllum Lindl. Epifit 6 - - √ 22 Dendrobium lobulatum Rolfe ex

J.J.Sm

Epifit

20

√ - -

23 Dendrobium mucrinatum Seidenf Epifit 3 √ - -

24 Dendrobium mutabile Blume Epifit 46 √ - -

25 Eria iridifolia Hook.f Epifit 966 √ √ √

26 Eria multiflora (Blume) Lindl. Epifit 2 √ - - 27 Goodyera procera (Ker Gawl.) Hook Terrestrial 5 - - √ 28 Goodyera rubicunda (Blume) Lindley Terrestrial 10 - - √ 29 Liparis condylobulbon Rchb.f. Epifit 4 √ - -

30 Malaxis sp. 1 Terrestrial 3 - - √

31 Oberonia padangensis Schltr. Epifit 1 √ - -

(5)

267 33 Phaius callosus (Blume) Lindl. Terrestrial 18 - √ √ 34 Pholidota gibbosa (Blume) Lindl Epifit 1 - - √

35 Pholidota ventricosa Blume Epifit 38 √ - -

36 Podochilus tenuis (Blume) Lindl. Terrestrial 5 √ - -

37 Preatia sp. 1 Epifit 13 √ - -

38 Spathoglottis plicata Bl., Bijdr Terrestrial 110 - √ - 39 Thrixspermum anceps (Blume) Rchb.f. Epifit 2 √ - -

1604

Anggrek epifit yang ditemukan pada setiap sub area memiliki pohon inang berupa pohon inang perca dan didominasi pohon inang puspa. Anggrek yang di temukan di ketiga sub area yaitu Eria iridifolia dan Agrostophyllum bicuspidatum. Jenis anggrek tersebut memiliki persebaran yang luas dan diasumsikan memiliki daya adaptasi yang tinggi.

Jumlah spesies anggrek epifit pada sub area satu lebih banyak dibandingkan kedua sub area lainya, hal ini disebabkan karena pohon populasi pohon inang yang merupakan habitat anggrek epifit lebih banyak ditemukan di sub area ini. Pada sub area satu vegetasi yang dominan merupakan hutan damar dengan tumbuhan bawah relatif jarang karena telah dilakukan pemeliharaan dalam program pengembangan kebun raya sehingga tidak memungkinkan bagi pertumbuhan anggrek terestrial. Sub area dua didominasi anggrek tanah Spathoglottis plicata dan Calanthe pulchra. Sub area tiga didominasi anggrek terestrial lebih banyak dibandingkan dengan sub area satu maupun dua. Hal ini disebabkan oleh kondisi wilayah sub area tiga adalah daerah yang ternaung pohon tinggi seperti damar, puspa, dan perca namun belum dilakukan pemeliharaan oleh KRKB sehingga tumbuhan bawah masih lebat termasuk anggrek terestrial.

Keragaman jenis anggrek di Kebun Raya Bturraden dipengaruhi berbagai faktor lingkungan seperti suhu dan kelembaban, intensitas cahaya, dan ketinggian tempat. Sastrapradja (1976) menyatakan bahwa daerah pegunungan memiliki jumlah jenis anggrek lebih banyak daripada di dataran rendah karena di daerah pegunungan mempunyai kelembaban yang tinggi, banyak curah hujan, suhu udara sejuk dan intensitas cahaya matahari yang sedang.

SIMPULAN

Hasil identifikasi jenis anggrek, ditemukan 39 jenis anggrek yang terbagi dalam 20 genus. Jumlah anggrek epifit terdiri dari 32 jenis dan anggrek terestrial terdiri dari 7 jenis. genus yang paling kaya jenisnya adalah genus Bulbophyllum (5 jenis) dan Dendrobium (5 jenis).

DAFTAR PUSTAKA

Amalia R., I. Lovadi & R. Linda. 2015. Kekayaan Jenis Anggrek di Hutan Alam Desa Beginjan Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau. Protobiont 4(1): 170-177.

Ariyanti E.E. & Pa’i. Inventarisasi Anggrek di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Biodiversitas 9(1): 21-24.

Comber J.B. 1990. Orchids of Java. England: The Bentham-Moxon Trust. Gunadi T. 1986. Anggrek dari Benua ke Benua. Bandung: Penerbit Angkasa.

Handerson M.R. 1954. Malayan Wild Flowers Monocotyledoneae. Kuala Lumpur: The Malayan Nature Society.

Lugrayasa I.N., I.P. Suprapta & I.G.P. Wendra. 2007. Pengaruh Temperatur dan Kelembaman Terhadap Laju Pertumbuhan Paphiopedilum javanicum (Reinw. ex Lindl.) Pfzer. di Kebun Raya Eka Karya Bali. Lap. Teknik Kebun Raya Eka Karya hlm 75-79.

(6)

268 Maryanto I., M. Noerdjito, & T. Partomihardjo. 2012. Ekologi Gunung Slamet Geologi,

Klimatologi, Biodiversitas dan Dinamika Sosial. Jakarta: LIPI Press Odum, E. P. 1996. Fundamental of Ecology. London: W.B.Saunder Company.

Paramintha I.G.A.A.P., I.G.P. Ardhana & M. Pharmawati. 2012. Keanekaragaman Anggrek Epifit di Kawasan Taman Wisata Alam Danau Buyan Tamblingan. Jurnal Metamorfosa 1(1): 11-16.

Puspitaningtyas D.M. 2005. Studi Keragaman Anggrek di Cagar Alam Gunung Simpang, Jawa Barat. Biodiversitas 6(2): 103-107.

Sastrapradja S. 1976. Buku Anggrek Indonesia. Bogor: Lembaga Biologi Nasional-LIPI. Schuttleworth F.S., H.S Zim, & G.W Dillon. 1970. A Golden Guide Orchids. New York:

Western Publishing Company, Inc.

Wibowo A.R.U., I.G. Tirta, & I.N. Peneng. 2015. Orchid (Orchidaceae) Diversity in Mount of Batukau,Bali, Indonesia . J.Appl.Environ.Biol.Sci. 5(8) 112-118.

World Checklist of Monocotyledons. 2006. The Board of Trustees of the Royal Botanic Gardens, Kew. Published online at: http://www.kew.org/wcsp/monocots/ [accessed 15 May 2015].

Gambar

Tabel 1. Alat dan Bahan Penelitian yang Diperlukan
Gambar 1. Peta lokasi KRBR    Gambar 2. Sub area pengambilan data

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melakukan kampanye politik, para politikus dapat melakukannya melalui media cetak, serperti surat langsung, surat kabar, poster, dsb, dan media elektronik seperti radio

Selain itu pomade  jenis water based adalah jenis pomade yang kurang cocok digunakan untuk kamu yang memiliki rambut panjang ataupun rambut tebal, karena daya

R.D Kandou Manado, mengenai gambaran fungsi ginjal pada anak dengan terapi leukemia limfoblastik akut, dapat disimpulkan bahwa fungsi ginjal anak usia 2-12 tahun pada

Setiap tanah mempunyai sifat-sifat yang khas yang merupakan hasil karya faktor- faktor pembentuk tanah ini, maka setiap jenis tanah akan menampakkan profil yang

Seperti halnya sumur lainnya yang mengalami kenaikan tekanan flowline pada saat-saat tertentu, terutama pada saat menjelang malam hingga pagi hari (19:00–10:00) atau jika

Hal ini menandakan bahwa secara terpisah (parsial) variabel bebas dalam penelitian ini tidak mempunyai pengaruh yang signifikan pada variabel terikat. 2) Jika nilai

Siklus I berlangsung selama lima pertemuan dengan kegiatan pembelajaran dan praktik pendekatan Rational Emotive Behavior Therapy (REBT). Siklus II juga dilakukan selama