• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

 Angka Tetap (ATAP) produksi padi tahun 2013 sebesar 3.727.249 ton GKG, naik sebesar 11.735 ton

dibanding produksi ATAP tahun 2012. Kenaikan produksi disebabkan kenaikan hasil per hektar sebesar 1,61 ku/ha atau 3,32 persen.

 Angka Tetap (ATAP) tahun 2013 komoditas palawija seperti jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan ubi jalar mengalami penurunan produksi dibandingkan ATAP tahun 2012, sedangkan komoditas ubi kayu mengalami kenaikan produksi dibandingkan ATAP tahun 2012.

 Angka Sementara (ASEM produksi padi pada tahun 2014 sebesar 3.628.968 ton Gabah Kering Giling, turun sebesar 98.281 ton dibanding produksi ATAP tahun 2013. Penurunan produksi disebabkan penurunan luas panen sebesar 26.314 hektar atau 3,54 persen.

 Angka Sementara (ASEM) tahun 2014 komoditas palawija seperti jagung, kacang tanah, dan ubi kayu mengalami penurunan produksi sedangkan komoditas kedelai, kacang hijau dan ubi jalar mengalami kenaikan produksi dibandingkan ATAP tahun 2013.

No. 22/03/12/Thn. XVIII, 2 Maret 2015

P

RODUKSI

P

ADI DAN

P

ALAWIJA

S

UMATERA

U

TARA

(A

NGKA

S

EMENTARA

T

AHUN

2014)

ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2014 SEBESAR 3.628.968 TON GKG,

TURUN SEBESAR 26.314 TON DIBANDING PRODUKSI TAHUN 2013

1. PENDAHULUAN

Statistik produksi tanaman pangan yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini terdiri dari luas panen, produktivitas, dan angka produksi untuk komoditas padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Angka produksi tanaman pangan yang dirilis disajikan dengan tiga status angka yang berbeda, yaitu Angka Tetap (ATAP) 2012, Angka Tetap (ATAP) 2013, dan Angka Sementara (ASEM) 2014. ATAP 2012 dan ATAP 2013 adalah realisasi produksi selama satu tahun (Januari–Desember) sedangkan ASEM 2014 merupakan angka produksi realisasi Januari-Desember 2014.

(2)

2. URAIAN MENURUT JENIS KOMODITAS

2.1. PADI

Produksi padi pada tahun 2014 (ASEM) sebesar 3,63 ton Gabah Kering Giling, turun sebesar 98.281 ton dibanding produksi padi ATAP tahun 2013. Penurunan produksi disebabkan penurunan luas panen sebesar 26.314 hektar atau 3,54 persen.

Penurunan produksi padi pada tahun 2014 sebesar 98.281 ton (2,64%) terjadi pada subround Mei-Agustus sebesar 89.305 ton (7,93%) dan subround September-Desember sebesar 27.289 ton (2,49%) sedangkan pada subround Januari-April produksi naik sebesar 18.313 ton (1,22%) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama di tahun 2013.

Gambar 1.

Perkembangan Produksi Padi di Sumatera Utara Tahun 2012-2014 (ton)

Produksi padi selama tiga tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang fluktuatif. Produksi padi tahun 2013 naik sebesar 0,32 persen (11.735 ton) dibanding produksi tahun 2012 namun di tahun 2014 produksi padi turun sebesar 2,64 persen (98.281 ton) dibanding tahun 2013.

Tabel 1.

Luas Panen, Hasil per Hektar, dan Produksi Padi di Sumatera Utara Menurut ATAP 2012, ATAP 2013, dan ASEM 2014

Uraian Satuan (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ASEM) 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen Ha 765 099 742 968 716 654

Hasil / Hektar Ku/Ha 48,56 50,17 50,64

Produksi*) Ton 3 715 514 3 727 249 3 628 968 Keterangan *) : Bentuk hasil produksi GKG (Gabah Kering Giling)

3.500.000 3.550.000 3.600.000 3.650.000 3.700.000 3.750.000 3.800.000 2012 2013 2014 3.715.514 3.727.249 3.628.968 Ton

(3)

2.2. JAGUNG

Produksi jagung pada tahun 2014 (ASEM) sebesar 1,16 juta ton, turun sebesar 23.304 ton dibanding produksi jagung tahun 2013. Penurunan produksi disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 11.162 hektar atau 5,27 persen sedangkan hasil per hektar naik sebesar 1,95 ku/ha atau 3,49 persen.

Penurunan produksi jagung pada tahun 2014 sebesar 23.304 ton (1,97%) terjadi pada subround Januari-April sebesar 55.828 ton (11,69%) dan subround Mei-Agustus sebesar 39.489 ton (8,82%) sedangkan pada subround September-Desember produksi naik sebesar 72.013 ton (27,98%) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama di tahun 2013.

Gambar 2.

Perkembangan Produksi Jagung di Sumatera Utara Tahun 2012-2014 (ton)

Tabel 2.

Luas Panen, Hasil per Hektar, dan Produksi Jagung di Sumatera Utara Menurut ATAP 2012, ATAP 2013, dan ASEM 2014

Uraian Satuan (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ASEM) 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen Ha 243 098 211 750 200 588

Hasil / Hektar Ku/Ha 55,41 55,87 57,82

Produksi *) Ton 1 347 124 1 183 011 1 159 707

Keterangan *) : Bentuk hasil produksi pipilan kering 1.050.000 1.100.000 1.150.000 1.200.000 1.250.000 1.300.000 1.350.000 2012 2013 2014 1.347.124 1.183.011 1.159.707 Ton

(4)

5.419 3.229 5.705 0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 2012 2013 2014 Ton 2.3. KEDELAI

Produksi kedelai pada tahun 2014 (ASEM) sebesar 5.705 ton, naik sebesar 2.476 ton atau sebesar 76,68 persen dibanding produksi ATAP tahun 2013. Kenaikan produksi disebabkan oleh kenaikan luas panen sebesar 1.898 hektar atau 60,72 persen dan hasil per hektar naik sebesar 1,03 ku/ha atau 9,97 persen.

Kenaikan produksi kedelai pada tahun 2014 sebesar 2.476 ton (76,68%) terjadi pada subround Januari-April sebesar 114 ton (6,38%), subround Mei-Agustus sebesar 434 ton (56,51%) dan subround September-Desember sebesar 1.928 ton (286,05%) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama di tahun 2013.

Gambar 3.

Perkembangan Produksi Kedelai di Sumatera Utara Tahun 2012-2014 (ton)

Tabel 3.

Luas Panen, Hasil per Hektar, dan Produksi Kedelai di Sumatera Utara Menurut ATAP 2012, ATAP 2013, dan ASEM 2014

Uraian Satuan (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ASEM) 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen Ha 5 475 3 126 5 024

Hasil / Hektar Ku/Ha 9,90 10,33 11,36

Produksi *) Ton 5 419 3 229 5 705

Keterangan *) : Bentuk hasil produksi biji kering

2.4. KACANG TANAH

Produksi kacang tanah pada tahun 2014 (ASEM) sebesar 9.778 ton, turun sebesar 1.573 ton dibanding produksi ATAP tahun 2013. Penurunan produksi disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 1.066 hektar atau 11,37 persen sedangkan hasil per hektar mengalami penurunan sebesar 0,34 ku/ha atau 2,81 persen.

(5)

0 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 2012 2013 2014 12.074 11.351 9.778 Ton

Penurunan produksi kacang tanah pada tahun 2014 sebesar 1.573 ton (13,86%) terjadi pada subround Januari-April sebesar 757 ton (26,43%), subround Mei-Agustus sebesar 320 ton (8,26%) dan pada subround September-Desember produksi turun sebesar 496 ton (10,75%) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama di tahun 2013.

Gambar 4.

Perkembangan Produksi Kacang Tanah di Sumatera Utara Tahun 2012-2014 (ton)

Tabel 4.

Luas Panen, Hasil per Hektar, dan Produksi Kacang Tanah di Sumatera Utara Menurut ATAP 2012, ATAP 2013, dan ASEM 2014

Uraian Satuan (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ASEM) 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen Ha 10 154 9 377 8 311

Hasil per Hektar Ku/Ha 11,89 12,11 11,77

Produksi *) Ton 12 074 11 351 9 778

Keterangan *) : Bentuk hasil produksi biji kering

2.5. KACANG HIJAU

Produksi kacang hijau pada tahun 2014 sebesar 2.907 ton, naik sebesar 563 ton dibanding produksi ATAP tahun 2013. Kenaikan produksi disebabkan oleh kenaikan luas panen sebesar 473 hektar atau 22,21 persen, dan hasil per hektar mengalami kenaikan sebesar 0,17 ku/ha atau 1,55 persen.

Kenaikan produksi kacang hijau pada tahun 2014 sebesar 563 ton (24,02%) terjadi pada subround Januari-April sebesar 333 ton (40,46%) dan subround September-Desember sebesar 236 ton (29,21%) sedangkan pada subround September-Desember produksi turun sebesar 6 ton (0,84%) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama di tahun 2013.

(6)

Ton 0 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 2012 2013 2014 3.817 2.344 2.907 Ton Gambar 5.

Perkembangan Produksi Kacang Hijau di Sumatera Utara Tahun 2012-2014 (ton)

Tabel 5.

Luas Panen, Hasil per Hektar, dan Produksi Kacang Hijau di Sumatera Utara Menurut ATAP 2012, ATAP 2013, dan ASEM 2014

Uraian Satuan (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ASEM) 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen Ha 3 498 2 130 2 603

Hasil / Hektar Ku/Ha 10,91 11,00 11,17

Produksi *) Ton 3 817 2 344 2 907

Keterangan *) : Bentuk hasil produksi biji kering

2.6. UBI KAYU

Produksi ubi kayu pada tahun 2014 (ASEM) sebesar 1.382.926 ton, turun sebesar 135.295 ton dibanding produksi ATAP tahun 2013. Penurunan produksi disebabkan oleh penurunan luas panen sebesar 5.092 hektar atau 10,80 persen, sedangkan hasil per hektar naik sebesar 6,82 ku/ha atau 2,12 persen.

Penurunan produksi ubi kayu pada tahun 2014 sebesar 135.295 ton (8,91%) terjadi pada subround Mei-Agustus sebesar 199.257 ton (31,61%) dan subround September-Desember sebesar 14.857 ton (3,48%) sedangkan pada subround Januari-April produksi naik sebesar 78.819 ton (17,08%) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama di tahun 2013.

(7)

Gambar 6.

Perkembangan Produksi Ubi Kayu di Sumatera Utara Tahun 2012-2014 (ton)

Tabel 6.

Luas Panen, Hasil per Hektar, dan Produksi Ubi Kayu di Sumatera Utara Menurut ATAP 2012, ATAP 2013, dan ASEM 2014

Uraian Satuan (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ASEM) 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen Ha 38 749 47 141 42 049

Hasil / Hektar Ku/Ha 302,34 322,06 328,88 Produksi *) Ton 1 171 520 1 518 221 1 382 926 Keterangan *) : Bentuk hasil produksi umbi basah

2.7. UBI JALAR

Produksi ubi jalar pada tahun 2014 (ASEM) sebesar 146.622 ton, naik sebesar 29.951 ton dibanding produksi tahun 2013. Kenaikan produksi disebabkan oleh kenaikan luas panen sebesar 2.029 hektar atau 22,29 persen dan hasil per hektar mengalami kenaikan sebesar 3,54 ku/ha atau 2,76 persen.

Kenaikan produksi ubi jalar pada tahun 2014 sebesar 29.951 ton (25,67%) terjadi pada subround Januari-April sebesar 5.248 ton (13,70%), subround Mei-Agustus sebesar 5.607 ton (15,40%) dan pada subround September-Desember produksi naik sebesar 19.096 ton (45,54%) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama di tahun 2013. . 0 200.000 400.000 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000 1.600.000 2012 2013 2014 1.171.520 1.518.221 1.382.926 Ton

(8)

Gambar 7.

Perkembangan Produksi Ubi Jalar di Sumatera Utara Tahun 2012-2014 (ton)

Tabel 7.

Luas Panen, Hasil per Hektar, dan Produksi Ubi Jalar di Sumatera Utara Menurut ATAP 2012, ATAP 2013, dan ARAM I 2014

Uraian Satuan (ATAP) 2012 (ATAP) 2013 (ARAM I) 2014

(1) (2) (3) (4) (5)

Luas Panen Ha 14 595 9 101 11 130

Hasil / Hektar Ku/Ha 127,84 128,20 131,74

Produksi *) Ton 186 583 116 671 146 622

Keterangan *) : Bentuk hasil produksi umbi basah

0 20.000 40.000 60.000 80.000 100.000 120.000 140.000 160.000 180.000 200.000 2012 2013 2014 186.583 116.671 146.622 Ton

(9)

BPS PROVINSI SUMATERA UTARA

Informasi lebih lanjut hubungi:

1.

Kepala Bidang IPDS (Thomas Wunang Tjahjo)

2.

Kepala Bidang Statistik Produksi (Dwi Prawoto)

3.

Kepala Seksi Statistik Pertanian (Joni Mulyasri)

4.

Kepala Seksi Diseminasi dan Layanan Statistik (Pendi Dewanto)

Telepon/Fax: 061-8452343/8452773

E-mail:

bps1200@bps.go.id

Website:http://sumut.bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilatar belakangi hasilpengamatan peneliti, bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia di MI masih didominasi guru yang belum menggunakan atau memanfaatkan model

Peserta didik tidak lagi menerima informasi secara pasif, akan tetapi peserta didik bisa bersifat aktif di dalam pembelajaran, karena peserta didik diberikan kebebasan

1. Berperan sebagai fasilitas bagi individu untuk menjalin hubungan dengan individu lainnya sehingga memungkinkan seseorang untuk bersama-sama membangun atau

Pejabat yang membidangi kepegawaian setingkat eselon III kepada Kepala Dinas yang membidangi kehutanan untuk angka kredit Polisi Kehutanan Pelaksana Pemula, pangkat Pengatur

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berbicara anak kelompok A RA At-taqwa mengalami peningkatan setelah diterapkan penggunaan media kolam cerita, berupa

Lukis litar elektrik mengunakan simbol-simbol yang ditunjukkan dalam Rajah 3[b] bagi menghubungkan sebuah pengawal-mikro Raspberry Pi dengan sebuah penderia kelembapan dan suhu

Sesuai masalah tersebut, peneliti mengamati pelaksanaan yang dilakukan oleh guru dalam mengajarkan materi teks eksplanasi kompleks, dan hasil yang diperoleh siswa dalam

“ Berdasarkan dari tabel 3 diperoleh hasil bahwasannya Pada laporan keuangan KPRS An-Nahl berdasarkan PSAK 101, 102 dan 105 masih belum sesuai dengan standar dikarenakan