JUDUL SKRIPSI DAN LATAR BELAKANG
Nama : Nysa BanithaProdi : Pendidikan Tata Rias
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN DAN PENGETAHUAN TATA RIAS WAJAH TERHADAP PENAMPILAN GURU SMK NEGERI 8
MEDAN
A. Latar Belakang
Berpenampilan menarik adalah keinginan oleh setiap wanita. Mendapatkan suatu penampilan yang menarik salah satunya mempunyai pengetahuan tentang tat arias wajah. Dalam penelitian ini yang diteliti hanya ibu-ibu khususnya yang melakukan perawatan terlebih dahulu seperti pembersihan dan peyegaran setelah itu baru merias wajah dengan memakai pelembab, alas bedak, membentuk alis, memakai perona mata, celak, perona pipi, perona bibir dan pelebat bulu mata.
Jadi, perawatan dan tat arias wajah merupakan salah satu cara untuk memperbaiki penampilan. Untuk mendapatkan penampilan yang menarik tentu memerlukan biaya. Setiap guru akan memperoleh pendapatan yang berbeda-beda tergantung tingkat golongannya. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk membuat penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Tingkat Pendapatan dan Pengetahuan Tata Rias Wajah Terhadap Penampilan Ibu-Ibu Guru SMK N 8 Medan.
B. Permasalahan a. Rumusan Masalah
1. Adakah hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan tata rias wajah terhadap penampilan ibu-ibu guru SMK N 8 Medan?
2. Seberapa besarkah hubungan antara tingkat pendapatan dengan pengetahuan tat arias wajah terhadap penampilan ibu-ibu guru SMK N 8 Medan ?
HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN PELAYANAN PRIMA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN SALON VANDANA JL. JAMIN GINTING
A. Latar Belakang
Saat ini kepuasan pelanggan menjadi fokus perhatian oleh hampir semua pihak, baik pemerintah, pelaku bisnis, konsumen dan sebagainya. Hal ini disebabkan semakin baiknya pemahaman mereka atas konsep kepuasan pelanggan sebagai strategi untuk memenangkan persaingan di dunia bisnis. Meskipun demikian tidaklah mudah untuk mewujudkan kepuasan secara menyeluruh. Pelanggan yang dihadapi saat ini berbeda dengan pelanggan pada beberapa dasawarsa lalu. Pelanggan sekarang semakin terdidik dan menyadari hak-haknya. Oleh karena itu, dapatlah dipahami bahwa tidak realistis bila suatu perusahaan mengharapkan tidak ada pelanggan yang tidak puas. Namun tentu saja setiap perusahaan harus berusaha meminimalkan ketidakpuasan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang semakin baik. Dan pada saat bersamaan perusahaan perlu pula memperhatikan pelanggan yang merasa tidak puas.
Dalam menciptakan kepuasan pelanggan, perusahaan harus dapat meningkatkan kualitas layanannya (service quality). Kepuasan pelanggan ini dapat diciptakan melalui kualitas layanan yang diberikan oleh perusahaan kepada para pelanggannya. Semakin baik kualitas layanannya, akan semakin tinggi pula kepuasan pelanggan terhadap perusahaan tersebut. Tingginya kualitas layanan juga tidak lepas dari dukungan internal perusahaan, terutama dukungan dari sumber daya manusianya.
Oleh karena itu, agar tidak terjadinya penurunan tingkat kepuasan pelanggan yang berkunjung ke salon, maka penyedia jasa salon kecantikan harus memperhatikan dan meningkatkan kualitas layanannya agar pelanggan merasa puas dan terus menjadi pelanggan salon tersebut serta tidak pindah ke salon lain.
HUBUNGAN ANTARA PROBLEM PSIKOLOGIS DENGAN KERONTOKAN RAMBUT TERHADAP MAHASISWI SEMESTER VIII
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
A. Latar Belakang
mahkota yang ikut serta andil meningkatkan rasa percaya diri dan performa bagi seorang wanita.
Secara sederhana, tidak hanya factor makanan yang dikonsumsi dan faktor umur, kebotakan kerap juga diakibatkan oleh problem psikologis seperti rasa tidak percaya diri yang berlebihan, depresi, stress dan hal-hal yang menyerupai itu. Oleh karena itu, ketentraman jiwa dan batin saat menghadapi tiap-tiap masalah, merupakan kunci penting untuk mencegah terjadinya kerontokan rambut. Hal inilah yang menyebabkan penulis tertarik untuk membuat penelitian yang berjudul “ Hubungan Antara Problem Psikologis Dengan Kerontokan Rambut Terhadap Mahasiswi Semester VIII Universitas Negeri Medan”.
B. Rumusan Masalah
1. Adakah hubungan antara problem psikologis dengan kerontokan rambut terhadap mahasiswi semester VIII Universitas Negeri Medan?
2. Seberapa besarkah hubungan antara problem psikologis dengan kerontokan rambut terhadap mahasiswi semester VIII Universitas Negeri Medan?
MODIFIKASI TATA RIAS PENGANTIN ADAT BATAK TOBA DITINJAU DARI WARNA KAIN ULOS
A. Latar Belakang
juga sudah mengalami berbagai modifikasi. Bahan yang digunakan, seperti katun, sutra dan lainya membuat kain tersebut nyaman digunakan.
Selain bahan, warna ulos juga mengikuti perkembangan zaman. Yang pada awalnya hanya berwarna merah, putih dan hitam, saat ini tersedia dengan beraneka ragam warna, mulai dari warna netral, cerah hingga gelap.