• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kapasitor & Rangkaian RC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kapasitor & Rangkaian RC"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

L

L

I

I

S

S

T

T

R

R

I

I

K

K

D

D

I

I

N

N

A

A

M

M

I

I

K

K

(

(

2

2

)

)

Kapasitor &

Rangkaian RC

B

B

A

A

B

B

5

5

F

F

i

i

s

s

i

i

k

k

a

a

D

D

a

a

s

s

a

a

r

r

I

I

I

I

(2)

1. PENDAHULUAN

Model Kapasitor pertama ”diciptakan” di Belanda, tepatnya kota Leyden pada abad ke-18 oleh para eksperimentalis fisika. Karenanya alat ini dinamakan Leyden Jar. Leyden Jar adalah wadah yang dibuat untuk menyimpan muatan listrik, yang pada prinsipnya berupa wadah seperti botol namun berlapis logam/konduktor yang diisi bahan isolator (dielektrik) misalnya air dan padanya dimasukkan sebuah batang logam yang bersifat konduktor, sehingga diperoleh lapisan konduktor-dielektrik-konduktor. Prinsip inilah yang dipakai untuk membuat kapasitor modern.

Fungsi kapasitor misalnya sebagai cadangan energi ketika sikuit elektronika terputus secara-tiba-tiba. Ia mungkin mirip seperti baterai singkat. Hal ini karena adanya arus transien pada kapasitor. Pada alat penerima radio, kapasitor bersama komponen elektronika lain dapat digunakan sebagai tapis (penyaring) frekuensi dan filter gelombang, selain dapat juga sebagai komponen pada sirkuit penyearah arus/tegangan ac menjadi dc atau disebut dengan penghalus riak sehingga alat-alat seperti walkman bisa digunakan dengan tegangan ac (PLN) tanpa baterai. Kapasitor juga dapat digunakan sebagai komponen pemberi cahaya singkat pada blitz kamera

Kapasitor (yang pada awalnya disebut kondensator) secara struktur prinsipnya terdiri dari dua buah pelat konduktor yang berlawanan muatan, masing-masing memiliki luas permukaan A, dan mempunyai muatan persatuan luas σ. Konduktor yang dipisahkan oleh sebuah zat dielektrik yang bersifat isolator sejauh d. Zat inilah yang nantinya akan memerangkap

Batang logam (konduktor) Muatan negatif Kertas Logam Tipis Muatan positif kawat Gb 5.1 Leyden Jar

(3)

(menampung) elektron-elektron bebas. Muatan berada pada permukaan konduktor yang jumlah totalnya adalah nol. Hal ini disebabkan jumlah muatan negatif dan positif sama besar. Bahan dielektrik adalah bahan yang jika tidak terdapat medan listrik bersifat isolator, namun jika ada medan listrik yang melewatinya, maka akan terbentuk dipol-dipol listrik, yang arah medan magnetnya melawan medan listrik semula

Bentuk dan jenis kapasitor beragam macamnya, namun untuk memudahkan pembahasan kita fokuskan pada satu jenis kapasitor saja yakni kapasitor pelat sejajar. Dari aspek bahan isolatorpun, jenis kapasitor beragam jenisnya, misalnya kapasitor berbahan keramik, poliester, polystyrene, teflon, tantalum, mika, dan lain-lain.

2. JENIS-JENIS KAPASITOR 2.1 Kapasitor Keping Sejajar

Kapasitor paling sederhana berbentuk pelat sejajar. Karena berbentuk pelat, dari hukum Gauss yang telah kita turunkan pada bab elektrostatik, jumlah medan listrik dua keping logam bermuatan adalah :

o o A Q σ E ∈ ⋅ = ∈ = + + + + + + + - - - - - - - + + + + + + + - - - - - - - Sebelum adanya muatan pada kedua pelat, bahan dielektrik memiliki dipole acak sehinga bersifat isolator

Setelah pelat bermuatan yg menghasilkan medan listrik ke arah kanan, muatan pada dielektrik terpolarisasi oleh medan listrik. Muatan positif perlahan-lahan menuju pelat negatif, dan muatan negatif ke pelat positif

Akibatnya terdapat medan listrik baru pada dielektrik yang melawan medan listrik semula yang saling menghilangkan, sehingga medan listrik total menjadi nol, dan arus berhenti mengalir

Gb. 5.2 Proses yang terjadi dalam kapasitor saat diberikan beda potensial

Gb. 5.3 Berbagai jenis kapasitor

(4)

Maka beda potensial antara kedua pelat adalah :

Ukuran Kapasitor biasanya dinyatakan dalam kapasitansi. Secara fisis kapasitansi C adalah seberapa banyak sebuah kapasitor dapat menampung/diisi oleh muatan. Dalam hal ini :

Satuan dari kapasitansi dalam MKS/SI adalah Farad (F).

Contoh :

Sebuah kapasitor keping sejajar masing-masing keping memiliki luas penampang 4 cm2 dengan jarak antara keping 2 mm. Hitunglah :

a. Kapasitansi daari kapasitor

b. Muatan yang dapat ditampung di dalamnya jika dihubungkan dengan tegangan 3 V

c. Medan listrik diantara kedua keping d. Energi yang tersimpan dalam kapasitor

Jawab : a. Melalui persamaan (1) : F 10 x 77 , 1 10 x 2 10 x 4 ) F/m 10 x 85 , 8 ( d A C 12 3 4 12 o − − − − = = =∈

b. Muatan yang bisa ditampung adalah :

C 10 x 31 , 5 ) 3 )( 10 x 77 , 1 ( CV Q= = −12 = −12

c. Medan listrik diantara dua keping dapat dihitung melalui :

m / V k 5 , 1 10 x 2 3 d V E= = 3 =

d. Energi yang tersimpan dalam kapasitor dapat dihitung karena mengingat hubungan : Vdq dW= karena V = q/c maka : d A V Q C o AB =∈ = A Qd d E V V V o b a ab = − = ⋅ = (1) +σσσσ - σσσσ d + + + + + + + - - - - - - -Gb. 5.4 Kapasitor Keping Sejajar

(5)

dq C

q

dW =

jika kita integrasikan akan menghasilkan :

C q 2 1 W 2 = atau : 2 CV 2 1 W=

dengan demikian energi yang tersimpan dalam kapasitor untuk kasus di atas adalah : J 10 x 655 , 2 ) 3 )( 10 x 77 , 1 ( 2 1 W= −12 = −12 2.2. Kapasitor Bola

Kapasitor bola terdiri dari dua kulit bola bermuatan sepusat sebagai berikut : Melalui hukum Gauss (yang merupakan tugas anda pada bahasan listrik statis) didapatkan bahwa antara bola R1 dan R2 adalah :

Sehingga kapasitansinya adalah :

2.3 Kapasitor Tabung

Kapasitor tabung atau silnder terdiri dari dua silinder konduktor berbeda jari-jari yang mengapit bahan dielektrik diantaranya.





=

2 1 o 12

R

1

R

1

̟

4

Q

V

1 2 2 1 o 2 1 o 12

R

R

R

R

̟

4

R

1

R

1

̟

4

V

Q

C

=





=

=

R2 R1 - σσσσ +σσσσ Gb. 5.5 Kapasitor Bola (2) -σσσσ +σσσσ l R1 R2 Gb 5.6 Kapasitor Silinder

(6)

Karena beda potensial diantara silinder adalah :

dengan demikian :

3. RANGKAIAN KAPASITOR

Sebagaimana hambatan, rangkaian kapasitor dapat kita klasifikasikan menjadi dua jenis konfigurasi yakni, seri dan paralel, akan tetapi aturannya berbeda dan bahkan kebalikan dari aturan hambatan (resistor).

Rangkaian Seri :

Kapasitor ekivalen (total/penggalnti dari sebuah rangkaian seri dapat dihitung sebagai berikut :

Karena besarnya arus dalam sebuah rangkaian seri sama dalam setiap kapasitor sesuai dengan hukum Kirchoff, maka dengan demikian jumlah muatan yang mengalirpun sama sehingga muatan di C1, C2 dan seterusnya kita sebut saja dengan Q1, Q2, dst akan sama besar :

4 3 2

1

Q

Q

Q

Q

=

=

=

beda potensial total pada keempat kapasitor pada gambar 5.7 tidak lain adalah jumlah beda potensial dari masing-masing kapasitor yaitu :

4 3 2 1 V V V V V= + + + karena hubungan : C Q V=

sehingga tegangan total dapat dituliskan sebagai :

4 4 3 3 2 2 1 1 C Q C Q C Q C Q C Q = + + + C1 C2 C3 C4 1 2 o 12

R

R

ln

l

Q

̟

2

1

V

=

1 2 o 12

R

R

ln

l

̟

2

V

Q

C

=

=

(3)

(7)

Karena muatan pada tiap kapasitor sama, maka diperoleh besarnya kapasitor ekivalen/total untuk rangkaian seri :

Untuk rangkaian paralel seperti gambar 4.8 di bawah kita ketahui bahwa beda potensial pada masing-masing kapasitor V1, V2, V3 dan V4 adalah sama besar : 4 3 2 1 V V V V = = =

Karena total arus (atau total muatan) adalah jumlah dari masing-masing muatan yang mengalir pada kapasitor maka :

4 3 2 1

Q

Q

Q

Q

Q

=

+

+

+

karena : V C Q= ⋅

maka total muata tersebut dapat dituliskan sebagai berikut : 4 4 3 3 2 2 1 1V C V C V C V C CV= + + +

dan karena tegangan pada masing-masing kapasitor adalah sama, maka : 3 2 1 4 2 1 4 3 1 4 3 2 4 3 2 1 4

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

C

+

+

+

=

C1 C2 C3 C4 CTOTAL=C1+C2+C3+C4 ... C 1 C 1 C 1 C 1 C 1 4 3 2 1 S + + + + = (4) (5)

(8)

4. RANGKAIAN RC & ARUS TRANSIEN DALAM KAPASITOR

4.1 Arus Transien Dalam Rangkaian RC

Sampai saat ini kita belum mengetahui apa yang terjadi jika arus listrik dc dihubungkan dengan sebuah kapasitor. Jika kita buat rangkaian RC seperti di bawah, mari kita perhatikan apa yang terjadi dengan arus dalam rangkaian dan tegangan pada kapasitor :

Menurut Hukum Kirchoff dalam rangkaian di atas berlaku :

VC =I⋅R−E − E R I C Q(t) = ⋅ −

Jika diturunkan terhadap waktu maka :

0 dt dI R dt dQ C 1 = − dt dI R I C 1 = − dt RC 1 I dI = B RC t -I(t) Ln = + RC t B B RC t e e e ) t ( I = − + = −

seperti yang akan kita lihat nanti, konstanta eB ini adalah arus awal atau arus pada t=0, sehingga :

dengan Io merupakan arus maksimum yang nilainya menurut hukum Ohm adalah E/R.

RC t oe I I(t)= − (6) Gb. 5.9 Rangkaian RC E C R Vc

(9)

Persamaan terakhir ini menggambarkan bagaiamana perilaku arus listrik jika dalam rangkaian terdapat kapasitor. Semakin lama arus akan semakin kecil., proses ini disebut arus transien (sementara).

Proses penurunan kuat arus ini terlihat jika kita sketsa dalam kurva berikut ini :

Arus transien terjadi karena kapasitor membutuhkan waktu untuk memenuhi dirinya dengan muatan dan sebaliknya juga terjadi dalam proses mengosongkan dirinya dari muatan. Terdapat dua proses yang terjadi pada kapasitor dalam rangkaian RC, yaitu pengisian muatan dan pengosongan muatan.

4.2 Pengosongan Muatan Listrik Dalam Kapasitor

Misalkan kapasitor pada awalnya dengan menggunakan baterai, telah terisi penuh oleh muatan kemudian baterai dilepas, sehingga diperoleh rangkaian di bawah : F 0.1 C ohm 1 R ) RCt e (1 5 . 1 C V = = − − =

Gb. 5.10 Arus Transien Dalam Rangkaian RC

Gb. 5.11 Rangkaian RC

C

(10)

Pada saat awal kapasitor kita anggap terisi muatan penuh maka ketika saklar kita hubungkan akan terdapat arus awal sebesar pada rangkaian sebesar :

R V

I o

o =

di mana Vo adalah tegangan (beda potensial) awal pada kapasitor yang bisa dituliskan sebagai Q/C, sehingga :

RC Q

I o

o =

menurut hukum Kirchoof berlaku :

Vkapasitor =I⋅R − karena V= Q/C, maka : dt dQ R C Q = − dt RC 1 Q dQ=

jika kedua ruas diintegrasi (ingat bahwa nilai R dan C adalah konstanta) :

=− dt RC 1 Q dQ A RC t LnQ=− +

karena sifat Lnx=A→x=eA, maka :

RC t A A RC t e e e Q= − + = −

atau kita tuliskan dalam bentuk baru dengan menuliskan eA sebagai C :

RC t

Ce

Q= −

konstanta C adalah muatan pada t=0 yakni pada saat saklar mulai dihubungkan, sehingga : RC t oe Q Q= −

jika kita plot dalam grafik untuk hambatan R = 1 kilo ohm dan kapasitansi C = 1 mF dan muatan awal sebesar 60 Coulomb, maka akan kita peroleh hasil sebagai berikut :

(11)

Gambar 5.12 menunjukkan pelepasan muatan yang ada di dalam kapasitor yang berkurang setiap saat secara eksponensial (maksudnya turun menurut kurva fungsi eksponen) hingga akhirnya pada t tak hingga (sangat lama) tidak ada muatan lagi dalam kapasitor.

Jika persamaan (7) kita turunkan terhadap waktu, maka akan kita peroleh kembali perilaku arus transien seperti pada persamaan (6) di atas :

RC t o e dt d Q dt dQ − = RC t e RC Q dt dQ − = − RC t o e R V I= − RC t oe I I= −

persamaan terakhir ini disebut dengan arus transien yang secara grafik digambarkan pada gambar 5.10 di atas.

4.3 Pengisian Muatan Listrik Dalam Kapasitor

Kita juga bisa mengisi kapasitor dengan cara menghubungkan kapasitor pada sebuah sumber tegangan (baterai) dalam waktu tertentu sebagaimana gambar berikut :

(12)

Kapasitor pada saat awal (t = 0) kita anggap kosong dari muatan listrik, maka arus listrik pada awalnya seperti pada gambar 5.13, maka menurut hukum Kirchoff berlaku :

0 V IR

E− − C =

dengan Vc merupakan beda potensial pada kapasitor, karena V = Q/C, maka :

0 C Q IR E− − = karena I=dQdt 0 C Q R dt dQ E− − = C Q R dt dQ E= +

jika kita kalikan dengan C pada masing-masing ruas :

Q RC dt dQ

EC= +

kita susun persamaan di atas hingga kita peroleh :

RC dt Q EC dQ =

jika kita integrasi kedua ruas :

= − RC dt Q EC dQ B RC t ) Q EC ln( − = + − karena sifat Lnx=A→x=eA: RC t Be e Q EC− = − −

jika kita sebut saja e-B sebagai A maka :

Gb. 5.13 Rangkaian pengisi kapasitor R

C

(13)

RC t

Ae CE

Q= − −

persamaan ini bisa kita sederhanakan dengan mengingat bahwa t = 0, muatan Q haruslah 0, sehingga : CE A A CE 0= − → = maka : ) e 1 ( CE Q RC t − − =

Nilai CE ini adalah tidak lain muatan maksimum (akhir) dari kapasitor, yang kita sebut saja sebagai Qmax :

Untuk E = 3 volt, R = 1 Kohm dan C = 3 mF, dihasilkan kurva pengisian kapasitor seperti di bawah :

Gambar 5.14 menunjukkan bahwa pada t = 0 muatan pada kapasitor adalah kosong dan kemudian terus menerus bertambah hingga menuju suatu nilai maksimum tertentu. Pada saat tersebut kapasitor akan memiliki polarisasi muatan yang berlawanan dengan baterai E.

Jika kita ingin melihat perilaku arus listrik pada saat pengisian kapasitor maka dengan menurunkan persamaan (8) terhadap waktu :

(8) ) e 1 ( Q Q RC t max − − =

(14)

RC t maxe RC Q dt dQ − = RC t e R E I= − RC t oe I I= −

Dalam gambar 5.15 berikut terlihat bahwa setelah terisi muatan, kapasitor memiliki arah polarisasi (positif-negatif) yang berlawanan dengan baterai

4.4 Perilaku Tegangan Pada Kapasitor

Pada saat pengisian kapasitor perilaku tegangan pada kapasitor dapat diperoleh sebagai berikut :

Pada t=0 maka Vc=0 sehingga B = E, untuk itu persamaan lengkapnya :

Dari penurunan di atas bisa kita lihat bahwa pada t = 0 tegangan pada kapasitor juga nol, akan tetapi makin lama makin membesar mendekati harga maksimum E (sumber tegangan)

B e E dt e RC E dt e R E C 1 dt I(t) C 1 C Q(t) V RC t RC t RC t C + ⋅ − = ∫ − = ∫ − = ∫ − = − = − − −

)

e

E(1

V

RC t C −

=

(9)

Gb. 5.15 Polarisasi Kapasitor Setelah Terisi Muatan R C E + + + + ----

(15)

Dari pengalaman sehari-hari, ketika anda mematikan sebuah alat listrik (apapun) yang mengandung kapasitor di dalamnya, kadang arus listrik tidak langsung mati, akan tetapi seringkali harus menunggu beberapa saat, ini terjadi karena seperti yang kita bahas di atas, bahwa arus dalam kapasitor memerlukan waktu untuk mengosongkan muatan sampai benar-benar kosong (arus sama dengan nol). Hal ini harus menjadi kehati-hatian anda agar menunggu beberapa saat setelah kontak dengan sumber tegangan diputus.

5. KONSTANTA WAKTU (ττττ)

Konstanta waktu τ merupakan ”indiktator” waktu yang diperlukan untuk sebuah kapasitor untuk mengosongkan muatan yang ada di dalamnya sehingga berkurang sebesar 1/e-nya, sehingga :

Dengan demikian persamaan (6) di atas dapat kita tuliskan menjadi :

Pada saat waktu = τ, secara grafis ditunjukan pada gambar di bawah :

Gb.5.16 Pengisian muatan dalam Dalam Rangkaian RC

RC

=

τ

(10) τ − = t oe I I(t) (11)

(16)

Contoh :

Sebuah baterai 6 volt digunakan untuk mengisi kapasitor dalam suatu rangkaian RC, dengan C = 4µF dan R = 1 kΩ, hitunglah :

a. Konstanta waktu b. Arus mula-mula

c. Besarnya muatan akhir pada kapasitor

Jawab : a. Konstanta waktu : ik det 10 x 4 ) 10 x 4 )( 1000 ( RC= −6 = −3 =

τ

b. Arus mula-mula : mA 6 1000 6 R E Io = = =

c. Besarnya muatan akhir yang terisi dalam kapasitor:

C 10 x 4 , 2 ) 6 )( 10 x 4 ( CE Q= = −6 = −5

Dalam contoh soal ini, nilai konstanta waktu τ 4x10-8 detik menunjukkan bahwa, rangkaian RC tersebut membutuhkan waktu 4x10-8 detik untuk mengurangi arusnya hingga Io/e nya yakni sekitar Io/2,718 atau 0,368Io = 2.208 mA

Gb. 5.17 Arus pada saat t =ττττ

ττττ

o

I e 1

(17)

5. KAPASITOR DALAM RANGKAIAN ARUS SEARAH

Dalam rangkaian arus searah, keberadaan kapasitor dalam waktu yang lama biasanya dapat dianggap sebuah kawat yang putus (rangkaian terbuka). namun proses tersebut tidak terjadi dengan sendirinya, namun melalui proses pengisian muatan terlebih dahulu. Ilustrasi berikut akan memperjelas proses yang terjadi pada kapasitor dalam sebuah rangkaian arus searah.

Pandanglah sebuah rangkaian sederhana dengan dua buah resistor dan sebuah kapasitor yang dilengkapi dengan sumber tegangan E seperti gambar di bawah 5.18 :

Pada saat awal, kapasitor belum terisi muatan sehingga dapat dianggap sebagai sebuah sirkuit tertutup (kawat terhubung) tanpa kapasitor seperti gambar 5.19 di bawah :

Arus akan memilih melalui kapasitor daripada melalui R2 karena hambatannya jauh lebih kecil. Dengan demikian tidak ada arus yang melalui R2. Sehingga jika diterapkan hukum Kirchoff akan menghasilkan :

0 IR

E− 1 =

Namun setelah cukup lama dan kapasitor telah terisi, kapasitor menjadi terpolarisasi secara berlawanan dengan arah baterai dan melawan arus. Sehingga kapasitor dapat dianggap sebagai kawat terbuka seperti pada gambar 5.20, dan arus I lebih memilih melalui R2 daripada melalui kapasitor

R1

R2 C

E I

Gb. 5.18 Rangkaian Arus searah dengan sebuah kapasitor dan dua buah resistor

R1

R2 E

I

Gb. 5.19 Pada saat awal arus lebih memilih melalui kapasitor dan keberadaan kapasitor dapat dianggap sebagai kawat terutup

(18)

Sehingga hukum kirchoff sekarang menjadi :

0 IR IR

E− 1 − 2 =

Pada umumnya, jika kapasitor berada dalam rangkaian dc dalam waktu yang cukup lama, maka kapasitor dapat dianggap sebagai kawat terbuka (tak-terhubung).

R1

R2 E

I

Gb. 5.19 Setelah beberapa waktu kapasitor dapat dianggap sebagai kawat terbuka

(19)

SOAL-SOAL

1. Pada gambar di bawah beda potensial antar pelat adalah 40 V. a. Manakah yang memilki potensial lebih tinggi ?

b. Berapakah usaha yang diperlukan untuk membawa suatu muatan +3C dari B ke A dan dari A ke B

c. Bila jarak antar pelat 5 mm, berapakah besarnnya medan antar pelat ?

2. Hitung kapasitansi ekivalen dari rangkaian kapasitor di bawah ini :

3. Kapasitor keping terdiri dari dua keping sejajar, masing-masing luasnya 200 cm2, berjarak 0,4 cm dalam udara.

a. Berapakah kapasitansinya ?

b. Jika kapasitor dihubungkan dengan sumber 500 V, berapakah muatan yang terhimpun di dalamnya

c. Berapa energi di dalamnya

d. Berapa medan listrik diantara pelat

4. Sebuah rangkaian RC dengan R = 1 MΩ dan C = 2 µF seperti pada gambar di bawah. Jika saklar dihubungkan, hitunglah :

A B 5 mm + + + + + + + - - - - - -

(20)

-a. Arus awal (sebelum terjadi penurunan secara transien) b. Konstanta waktu τ

c. Hitung arus setelah 2 detik kemudian

d. Muatan yang terkumpul pada kapasitor saat kapasitor penuh

5. Sebuah baterai 10 volt digunakan untuk mengisi kapasitor dalam suatu rangkaian RC, dengan C = 2µF dan R = 100 Ω, hitunglah :

a. Konstanta waktu dari rangkaian RC b. Arus mula-mula

c. Besarnya muatan akhir yang terisi pada kapasitor

6. Suatu rangkaian seri terdiri dari baterai 12 volt, resistor 1 MΩ dan sebuah kapasitor 4 µF serta sebuah sakelar. Ketika sakelar ditutup, hitunglah : a. Arus mula-mula

b. Konstanta waktu

c. Muatan dalam kapasitor saat t = τ d. Muatan akhir kapasitor

7. Kapasitor dengan kapasitansi 10 µF diisi dengan muatan sehingga berpotensial 10 kV. Kemudian kapasitor tersebut dirangkai seri dengan sebuah resistor 5 MΩ (tanpa baterai), hitunglah :

a. Arus mula-mula

b. Waktu yang diperlukan untuk mencapai beda potensial 37% dari nilai awal

8. Sebuah kapasitor diisi penuh hingga memiliki beda potensial 2 Mvolt, kemudian dibiarkan melepas muatan melalui resistor, berapakah beda potensialnya setelah 10 kali τ ?

9. Suatu kapasitor 5 µF diisi oleh sebuah baterai 40 V dan dengan hambatan sebesar 10 MΩ, hitunglah :

a. Muatan pada kapasitor

b. Arus pada hambatan setelah 50 detik

10.Suatu kapasitor yang telah berisi muatan dihubungkan seri dengan suatu hambatan 10 kΩ sehingga muatannya terlepas, hingga setelah 7 detik beda-potensial kapasitor tinggal 0,37 dari nilai awalnya. Berapakah kapasitansi dari kapasitor tersebut ?

Gambar

Gambar  5.12  menunjukkan  pelepasan  muatan  yang  ada  di  dalam  kapasitor  yang  berkurang  setiap  saat  secara  eksponensial  (maksudnya  turun  menurut  kurva  fungsi  eksponen)  hingga  akhirnya  pada  t  tak  hingga  (sangat  lama)  tidak ada muat
Gambar 5.14 menunjukkan bahwa pada t = 0 muatan pada kapasitor adalah  kosong dan kemudian terus menerus bertambah hingga   menuju suatu nilai  maksimum  tertentu

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mensimulasikan rangkaian listrik yang terdiri dari elemen elemen sumber tegangan, sumber arus, resistor, induktor, kapasitor, dan saklar, diperlukan metode

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,