• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI BANTEN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

NOMOR 65 TAHUN 2015

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

KABUPATEN PANDEGLANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PANDEGLANG,

Menimbang : a. bahwa untuk menyelaraskan urusan kewenangan perlu dilakukan pengalihan sebagian tugas pokok dan fungsi antar satuan kerja Perangkat Daerah;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pandeglang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

2.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

(2)

5. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 1);

9. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2014 Nomor 2);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Rincian Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pandeglang diubah sebagai berikut :

1.Ketentuan Pasal 122 ayat (3) diubah sehingga Pasal 122 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 122

(1) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas

melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

(3)

(3) Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan perencanaan bidang perhubungan, komunikasi dan

informatika;

b.perumusan kebijakan teknis bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;

c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;

d.pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan Bidang Perhubungan Darat, Pengendalian Operasional, Perhubungan Laut, Komunikasi dan Informatika;

e. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika;

f. pelaksanaan kegiatan penerangan jalan umum pada jalan Kabupaten; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

2.Ketentuan Pasal 130 ayat (3) diubah sehingga Pasal 130 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 130

(1) Bidang Perhubungan Darat dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika.

(2) Bidang Perhubungan Darat mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis pembinaan angkutan dan lalu lintas darat. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

Bidang Perhubungan Darat menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan program dan kegiatan Bidang Perhubungan Darat;

b.perumusan, pengoordinasian dan pelaksanaan kebijakan pembinaan angkutan dan lalu lintas darat;

c. fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi dan konsultasi pembinaan angkutan dan lalu lintas darat;

d.pelaksanaan pemasangan penerangan jalan umum pada jalan Kabupaten; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

3.Ketentuan Pasal 133 ayat (3) diubah sehingga Pasal 133 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 133

(1) Seksi Lalu Lintas dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Perhubungan Darat.

(2) Seksi Lalu Lintas mempunyai tugas pokok melaksanakan pengendalian lalu lintas darat.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Lalu Lintas menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan konsep perumusan kebijakan pengendalian dan pengembangan lalu lintas darat;

b.pelaksanaan fasilitasi, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi dan konsultasi lalu lintas darat;

(4)

c. penyelenggaraan kerjasama antar lembaga dalam pengawasan lalu lintas; d.penyelenggaraan pemasangan penerangan jalan umum pada jalan

Kabupaten;

e. penyelenggaraan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan lalu lintas darat.

4.Ketentuan Pasal 136 ayat (2) diubah sehingga Pasal 136 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 136

(1) Seksi Keselamatan Lalu Lintas Jalan dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Operasional.

(2) Seksi Keselamatan Lalu Lintas Jalan mempunyai tugas pokok melaksanakan ketertiban lalu lintas dan angkutan.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Keselamatan Lalu Lintas Jalan menyelenggarakan fungsi:

a. penyusunan konsep perumusan kebijakan Keselamatan Lalu Lintas Jalan;

b.pelaksanaan fasilitasi, Pembinaan, sosialisasi, bimbingan teknis, advokasi, supervisi dan konsultasi Pengendalian dan Keselamatan lalu lintas;

c. penyelenggaraan Pembinaan Pengendalian dan Keselamatan kecelakaan lalu lintas;

d.pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan penanggulangan kecelakaan lalu lintas.

5.Ketentuan Pasal 204 ayat (3) diubah sehingga Pasal 204 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 204

(1) Bidang Kebersihan dan Pertamanan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Cipta Karya, Penataan Ruang dan Kebersihan.

(2) Bidang Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis Kebersihan dan Pertamanan.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Kebersihan dan Pertamanan menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis Kebersihan dan Pertamanan;

b.pelaksanaan operasional kebersihan, retribusi kebersihan, pemeliharaan taman, penataan dekorasi dan reklame;

c. pelaksanaan pembinaan dan koordinasi dalam pembangunan dan pemeliharaan taman, penataan dekorasi dan reklame;

d.penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan kebersihan, taman, penataan dekorasi dan reklame;

e. penyelenggaraan pemasangan lampu taman dan lampu hias;

f. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan bidang kebersihan dan pertamanan;

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

6.Ketentuan Pasal 207 ayat (3) diubah sehingga Pasal 207 berbunyi sebagai berikut :

(5)

Pasal 207

(1) Seksi Pertamanan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan. (2) Seksi Pertamanan mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis

Pertamanan.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pertamanan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis Pertamanan;

b.pelaksanaan pembinaan dan koordinasi dalam pembangunan dan pemeliharaan taman, penataan dekorasi dan reklame;

c. penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan taman, penataan dekorasi dan reklame;

d.penyelenggaraan pemasangan lampu taman dan lampu hias; e. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan bidang pertamanan;

f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

7.Ketentuan Pasal 208 diubah sehingga Pasal 208 berbunyi sebagai berikut : Pasal 208

Rincian tugas Seksi Pertamanan adalah sebagai berikut: a.menyusun rencana kerja Seksi Pertamanan;

b.melaksanakan kegiatan pembangunan taman, lapangan terbuka, lapangan hijau kota dan penghijauan kota;

c. melaksanakan pengadaan, penyimpanan, penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan pembangunan taman;

d.melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat tentang pertamanan dan penghijauan;

e. melaksanakan perawatan dan pemeliharaan taman, jalur hijau serta tanaman penghijauan lainnya;

f. melaksanakan perantingan, serta pembentukan tanaman pelindung sesuai dengan kebutuhan keindahan lingkungan;

g. melaksanakan pembibitan dan pengadaan tanaman untuk kepentingan taman dan penghijauan kota;

h.melaksanakan penyaluran pembibitan untuk kepentingan taman dan penghijauan kota;

i. memelihara, merawat, memperbaiki bangunan taman, jaringan utilitas taman, sarana dan prasarana lapangan terbuka;

j. melaksanakan pembangunan, pemasangan dan pemeliharaan dekorasi kota meliputi ornamen, kolam kota, plaza, lapangan, lampu hias, lampu taman dan umbul-umbul;

k.melaksanakan pengawasan, pengendalian, pengaturan dan pemasangan dekorasi kota;

l. melaksanakan pengaturan, pengendalian dan pelayanan perizinan reklame; m. melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan dekorasi dan

reklame;

n.melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(6)

8.Ketentuan Pasal 437 ayat (3) huruf d dihapus sehingga Pasal 437 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 437

(1) Dinas Pertambangan dan Energi merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(2) Dinas Pertambangan dan Energi mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pertambangan dan energi berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

(3) Dinas Pertambangan dan Energi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan perencanaan bidang pertambangan dan energi; b.perumusan kebijakan teknis bidang pertambangan dan energi;

c. pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pertambangan dan energi;

d.dihapus

e. pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang geologi, pertambangan, energi, dan sumber daya mineral;

f. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Pertambangan dan Energi; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

9.Ketentuan Pasal 455 ayat (3) huruf e dihapus sehingga Pasal 455 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 455

(1) Bidang Energi dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pertambangan dan Energi.

(2) Bidang Energi mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan pengembangan usaha minyak bumi dan gas, kelistrikan dan energi terbarukan.

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Energi menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan program dan kegiatan Bidang Energi;

b.perumusan kebijakan teknis pengelolaan minyak bumi dan gas serta listrik dan energi terbarukan;

c. pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam pengelolaan minyak bumi dan gas serta listrik dan energi terbarukan;

d.pelaksanaan pengelolaan minyak bumi dan gas serta listrik dan energi terbarukan;

e.dihapus

f. pelaksanaan monitoring hemat energi;

g. pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengelolaan minyak bumi dan gas serta listrik dan energi terbarukan;

h.pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(7)

Pasal II

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pandeglang.

Ditetapkan di Pandeglang

pada tanggal 29 Desember 2015 BUPATI PANDEGLANG,

CAP/TTD ERWAN KURTUBI Diundangkan di Pandeglang

pada tanggal 29 Desember 2015

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG, CAP/TTD

AAH WAHID MAULANY

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengertian promosi di atas dapat disimpulkan bahwa promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang dilakukan untuk menyebarkan

Dengan adanya faktor-faktor resiliensi dalam diri seorang pecandu narkoba, maka hal ini akan membantu mereka untuk bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan yang dialami,

Dalam Penelitian ini masalah dibatasi pada mengkaji pengujian model p g j p g j regresi spasial dengan keberadaan korelasi error spasial menggunakan statistik uji LM dan Robust LM

Kesamaan pembilang yang dibandingkan dalam proses perhitungan recall dan precision (number of relevant items retrieved) memiliki arti bahwa hanya dokumen yang relevan

mengunduh informasi pornografi adalah bertentangan dengan keyakinan (belief) terhadap pornografi, namun karena rasa ingin tahu yang besar terhadap informasi seksualitas yang mereka

Perubahan sitem pemerintahan pada tahun ini dibuktikan dengan adanya dua kepala pemerintahan didalam kerajaan Gorontalo yang pertama adalah; pengangkatan seorang

informasi dan data ilmiah yang dapat diakses oleh pengguna melalui perangkat elektronik dan komunikasi; keuntungan penggunaan aplikasi ini digunakan untuk perbaikan dan peningkatan

Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Damanik (2012) yang menyatakan bahwa adaptasi dalam teman sebaya tidak memiliki pengaruh yang signifikan