• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL KARYA ILMIAH KEDUDUKAN HUKUM TAKSI ONLINE DALAM SISTEM HUKUM PENGANGKUTAN DARAT DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JURNAL KARYA ILMIAH KEDUDUKAN HUKUM TAKSI ONLINE DALAM SISTEM HUKUM PENGANGKUTAN DARAT DI INDONESIA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL KARYA ILMIAH

KEDUDUKAN HUKUM TAKSI ONLINE DALAM SISTEM HUKUM PENGANGKUTAN DARAT DI INDONESIA

Oleh :

ABDULLAH FUAD BAMASAQ D1A 011 003

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM

MATARAM 2016

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

KEDUDUKAN HUKUM TAKSI ONLINE DALAM SISTEM HUKUM PENGANGKUTAN DARAT DI INDONESIA

Oleh :

ABDULLAH FUAD BAMASAQ D1A 011 003

Menyetujui, Pembimbing Pertama,

(Dr. H. Sudiarto, SH., M.Hum) NIP. 19580101 198703 1 004

(3)

KEDUDUKAN HUKUM TAKSI ONLINE DALAM SISTEM HUKUM PENGANGKUTAN DARAT DI INDONESIA

ABDULLAH FUAD BAMASAQ D1A 011 003

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul kedudukan taksi online dalam sistem hukum pengangkutan darat di Indonesia, membahas tentang kedudukan hukum taksi online, tanggung jawab para pihak ketika terjadi hal-hal yang dapat merugikan konsumen serta bagaimana penyelesaian sengketa yang timbul dalam pengangkutan menggunakan taksi online. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kedudukan taksi online adalah mitra dari perusahaan angkutan bermotor umum tidak dalam trayek dan tanggung jawab perusahaan taksi online adalah ganti rugi akibat kesalahannya.

Kata kunci: kedudukan hukum taksi online.

TAXI ONLINE LEGAL POSITION IN LAW LAND TRANSPORT SYSTEM IN INDONESIA

ABSTRACT

This thesis titled notch taxi online in the legal system land transportation in Indonesia, discusses the legal position of the taxi online, the responsibilities of the parties in the event of things that can harm consumers as well as how to resolve disputes that arise in the transport using taxis online. These results indicate that the position of the cab line is the partner of motorized public transport companies are not in the stretch, and the responsibility of the taxi company online is compensation due to mistakes.

(4)

I. PENDAHULUAN

Kemudahan konsumen dalam mengakses data dan informasi tersebut semakin dimanjakan dengan lahirnya aplikasi berbasis teknologi seperti taksi online, taksi yang memakai aplikasi mobile dengan menggunakan yang lansung bisa diakses melalui smartphone konsumen pengguna jasa angkutan tersebut. keberadaan taksi online mulai dirasakan masyarakat sejak tahun 2014 di mana perusahaan taksi online menyediakan pelayanan jasa pengangkutan yang berbasis online atau memanfaatkan media internet dalam melakukan segala transaksi mulai dari pemesanan samapai dengan pembayaran.1

Hal tersebut mengakibatkan berbagai perusahaan pengelola jasa taksi online bermunculan mengkikuti kerasnya persaingan dalam dunia pengangkutan, di antara perusahaan tersebut yang paling populer digunakan yaitu uber taksi yang menyediakan pelayanan taksi berbasis online. Walaupun memiliki legalitas secara hukum akan tatapi permasalahan yang timbul adalah mengenai legalitas dari perusahaan pengelola jasa angkutan yang memanfaatkan aplikasi tersebut, serta kedudukan hukumnya menurut hukum perusahaan.

Ketentuan Pasal 41 ayat (4) terdapat pembatasan tentang kewenangan dari perusahaan pengelola aplikasi berbasis teknologi di mana perusahaan dilarang melakukan tindakan yang meliputi: Tindakan sebagai penyelenggara

1

http://infoubertaksi.blogspot.co.id/2015/08/profil-uber-taksi.html. Di akses pada, Rabu 08 Juli 2016, pukul 20.15 wita.

(5)

angkutan umum, menetapkan tarif, merekrut pengemudi dan menentukan besaran penghasilan pengemudi. disatu sisi perusahaan taksi online diakui secara hukum untuk melaksanakan kegiatan dalam hal pengelolaan sistem pelayanan transportasi disisi lain perusahaan dibatasi dengan oleh kewenangan yang dimilikinya. Bahkan dari kewenagan tersebut akan muncul hak dan kewajiban para pihak dan akan berujung pada tanggung jawab pengelola jasa transportasi yang tidak dijelaskan dalam aturan tersebut sebatas mana tanggunng jawab dari pengelola jasa angkutan bermotor umum tidak dalam trayek. Ketidak jelasan tentang kedudukan perusahaan yang mengakibatkan ketidak jelasan pula menganai tannggung jawab yang akan dijalaninya.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah mengenai: 1. Bagaimana Kedudukan Hukum Taksi Online Dalam Sistem Hukum Pengangkutan Darat Di Indonesia. 2. Bagaimana Tanggung Jawab Pelaku Usaha Taksi Online Jika Terjadi Hal-Hal Yang Merugikan Konsumen.

Penelitian ini bertujuan untuk Kedudukan Hukum Taksi Online Dalam Sistem Hukum Pengangkutan Darat Di Indonesia dan Tanggung Jawab Pelaku Usaha Taksi Online Jika Terjadi Hal-Hal Yang Merugikan Konsumen . Manfaat dari penelitian ini terdiri dari manfaat Akademis, Teoritis dan Praktis.

1. Manfaat akademis yaitu untuk menyelesaikan studi strata (S1) pada fakultas hukum universitas mataram, sedangkan 2. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran, dalam ilmu

(6)

pengetahuan tentang ilmu hukum khususnya dibidang ilmu hukum bisnis.yang terahir 3. manfaat praktis yaitu Dapat memberikan manfaat dalam menganalisa permasalahan seputaran hukum pengangkutan khususnya pengangkutan darat , serta sebagai bahan masukan kepada penegak hukum atau pihak-pihak yang berkepentingan pengangkutan darat.

Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini yaitu dengan menggunakan jenis penelitian normatif, dengan menggunakan. 1. Pendekatan Perundang-Undangan (statute approach), yaitu mengkaji peraturan perundang-undangan yang relevan dengan masalah yang diteliti dan 2. Pendekatan konseptual (conceptual approach), yaitu pendekatan dengan mengkaji konsep-konsep atau pandangan para ahli yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Jenis dan sumber bahan hukum dalam penelitian ini menggunakan Bahan hukum primer, bahan hukum sekunder. Bahan hukum diperoleh dari berbagai sumber yang berupa bahan-bahan kepustakaan dan dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

Teknik analisa teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan melalui data kepustakaan menggunakan studi dokumen, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan catatan-catatan tertulis, serta sumber-sumber lain yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.

(7)

II. PEMBAHASAN

Kedudukan Hukum Taksi Online Dalam Sistem Hukum Pengangkutan Darat Di Indonesia

Teknologi aplikasi merupakan hasil kreativitas para pelaku usaha yang melihat adanya peluang bisnis dalam wilayah di antara ‘pembeli’ dan ‘penjual’ jasa. Wilayah itulah yang dikembangkan para pelaku usaha untuk berbisnis dengan menciptakan teknologi aplikasi yang digunakan untuk menghubungkan masyarakat dan pelaku usaha. Teknologi aplikasi yang digunakan untuk memesan barang dan jasa menggunakan sistem dan jaringan elektronik untuk menghubungkan konsumen. Akses ke pasar yang secara mudah dan cepat, menjadi nilai jual dari teknologi aplikasi.

Penggunaan teknologi aplikasi sebagai salah satu akses penghubung pelaku usaha dan konsumen merupakan salah satu alternatif baru dalam pengembangan usaha di sektor perdagangan baik itu perdagangan barang maupun jasa. Munculnya beranekaragam situs jual beli online merupakan bukti nyata pengaruh dari penggunakan tehnlogi berbasis aplikasi sangat diminati oleh kalangan masyarakat. Melihat potensi yang ada pemanfaatan teknologi berbasis apikasi pada saat ini berkembang keranah usaha dibidang jasa seperti jasa pengangkutan yang laut, udara maupun darat.

(8)

Menurut Purwosutjipto 2 “pengangkutan adalah perjanjian timbal balik antara pengangkut dengan pengirim, di mana pengangkut mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang dan/atau orang dari suatu tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat, sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan.

Pasal 65 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 tentang Perdagangan yang pada intinya menyatakan bahwa mewajibkan pelaku usaha yang memperdagangkan barang dan atau jasa dengan menggunakan sistem elektronik untuk menyediakan dan atau informasi lengkap dan benar. Data dan informasi tersebut mengenai legalitas pelaku usaha, persyaratan teknis barang dan jasa, harga dan cara pembayaran serta cara penyerahan barang. Pelanggaran terhadap ketentuan di atas mempunyai akibat pencabutan terhadap izin usaha perusahaan.

Undang-Undang No 7 tahun 2014 tidak memberikan secara jelas tentang bentuk perusahaan yang mejalankan kegiatan usaha di bidang perdagangan barang maupun jasa, undang–undang tersebut hanya mengisyaratkan kepada setiap perusahaan yang sudah jelas mempunyai legalitas secara hukum megenai status perusahaan dan bentuk perusahaan.

Taksi online sebagai sebuah inovasi baru dalam bidang pengangkutan darat tidak dalam trayek adalah sebuah inovasi baru yang dibuat oleh perusahaan di luar pengelola taksi (pihak ketiga) dengan tujuan menghubungkan antar

2

H.M.N. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia III: Hukum Pengangkutan, Djambatan, Jakarta, 2003.

(9)

pengelola (driver) dan costumer dengan memanfaatkan teknologi berbasis aplikasi online terdapat pada smartphone sehingga memudahkan konsumen dalam melakukan pemesanan/reservation taksi dalam areal yang ditentukan. Penggunaan teknologi ini didasarkan pada ketentuan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016 tentang penyelenggara angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek memugkinkan adanya angkutan umum berbasis aplikasi dan teknologi dalam rangka meningkakatkan kemudahan pemesanan pelayanan angkutan orang tidak dalam trayek, perusahaan angkutan umum dapat melakukan pemabayaran secara tunai atau menggunakan aplikasi berbasis tehnologi.

Sebagai salah satu penyedia jasa angkutan umum tidak dalam trayek perusahaan taksi online harus berbadan hukum Indonesia serta bermitra dengan penyedia layanan angkutan umum lain dalam menyelenggarakan kegiatan usaha yang diajalankanya, status badan hukum tersebut dapat diperoleh sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau setidak-tidaknya perusahaan taksi online harus berbentuk PT ataupun Koperasi jika penyelenggaraan usahanaya dilakukan oleh pihak swasta.

Pasal 41 Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 tahun 2016 tentang penyelenggaraan angkutan orang dengan kendraaan bermootor tidak dalam trayek menyebutkan bahwa:

(10)

1. Perusahaan atau lembaga penyedia apalikasi berbasis tehnologi inormasi yang memfasilitasi dalam pemberian pelayanan angkutan orang wajib bekerjasama dengan angkutan umum yang telah memiliki izin penyelenggaraan angkutan

2. Perusahaan atau lembaga penyedia apalikasi berbasis tehnologi inormasi yang memfasilitasi dalam pemberian pelayanan angkutan orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh bertindak sebagai penyelenggara angkutan umum

3. Tindakan sebagai penyelenggara angkuatan umum seperti yang dimaksud dalam ayat (2) meliputi kegiatan:

a) Menetafkan tariff b) Merekrut pengemudi

c) Menentukan besaran penghasilan pengemudi

4. Perusahaan atau lembaga penyedia aplikasi berbasis tehnologi informasi sebagaiamana dimaksud pada ayat (1) wajib melaporkan pada direktur jendral meliputi:

a) Profil perusahaan penyedia jasa aplikasi berbasis internet b) Memberikan akses monitoring oprasional pelayanan c) Data seluruh angkutan umum yang bekerjasama d) Data seluruh kendaran dan pengemudi

e) Layanan pelanggan berupa telpone, email dan alamat kantor penyedia aplikasi berbasis tehnologi informasi.

Dari ketentuan di atas maka terlihat kedudukan perusahaan taksi online adalah sebagai mitra kerja dari perusahaan angkutan orang dengan kendaraan umum tidak dalam trayek, bukan sebagai perusahaan yang menajalanakan usahanya di bidang pengangkutan secara lansung. Hubungan kerja antar pelaku usaha dengan pengelola taksi online hanyalah sebatas pada hubungan kerjasama atau kemitraan antar kedua belahpihak berdasarkan kesepakatan yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama. Pihak taksi online tidak mempunyai kewenangan sedikitpun untuk melakukan kegiatan usaha layaknya perusahaan pengangkutan pada umumnya, akan tetapi apabila perusahaan taksi online menginginkan kewenangannya sama dengan pelaku

(11)

usaha di bidang pengangkutan maka harus melalui tahapan-tahapan perizinan sesuai dengan yang telah ditentukan dalam perturan perundang-undangan.

Tanggung Jawab Pelaku Usaha Taksi Online Jika Terjadi Hal-hal Merugikan Konsumen

Jika di tinjau dari pengaturan KUHPerdata Indonesia tentang perbuatan melawan hukum lainnya, sebagaimana juga dengan KUHPerdata di Negara sistem Eropa Kontinental, maka model tanggung jawab hukum adalah sebagai berikut:3

a) Tanggung jawab dengan unsur kesalahan,sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata.

b) Tanggung jawab dengan unsur kesalahan, khususnya unsur kelalaian, sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1366 KUHPerdata.

c) Tanggung jawab mutlak (tanpa kesalahan) dalam arti yang sangat terbatas sebagaimana yang diatur dalam Pasal 1367 KUHPerdata.

Di antara berbagai tanggung jawab di atas maka ketika terjadi hal-hal yang dapat merugikan konsumen terhadap penggunaan taksi online maka pertanggung jawabannya adalah pada perusahaan taksi online itu sendiri sebagai mitra dari perusahaan beserta dengan perusahaan pengelola jasa angkutan umum, perusahaan taksi online sebagai salah satu perusahaan yang

3

Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum Pendekatan Kontemporer, Citra Adiyta Bakti, Bandung, 2010, hlm. 3.

(12)

bermitra dengan pengelola jasa angkutan umum tidak dapat secara sepihak melemparkan tanggung jawab kepada mitra kerjanya akibat kesalahan yang dilakukan oleh salah satu pihak, hal ini berkaitan dengan hak dan kewajiban sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati bersama.4

Perusahaan angkutan umum juga bertanggung jawab atas segala kerugian kepada konsumen akibat dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang dipekerjakannya. Tanggung jawab pengelola angkutan umum tidak terbatas hanya dalam ranah perusahannya saja melainkan tanggung jawab tersebut juga melekat pada orang yang dipekerjakannya menjalankan kegiatan usaha di bidang transportasi.

Masalah atau sengketa layanan jasa taksi online oleh perusahaan taksi online dengan konsumen melalui luar pengadilan (non litigasi) bisa dilakukan melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK), melalui Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM), dan lembaga penyelesaian sengketa lainya sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Ataupun melalui lembaga peradilan. Dalam penyelesaian sengketa melalui pengadilan ini ditempuh karena tidak sesuainya kehendak (tidak terjadi kesepakatan antara perusahaan taksi online dengan konsumen) maka pihak yang merasa kepentingannya dirugikan bisa mengajukan gugatan ke peradilan umum, atas dasar jika terjadi kerugian bagi konsumen dalam pelaksanaan

4

http://infoubertaksi.blogspot.co.id/2015/08/tanggungjawab-uber-taksi.html. Di akses pada, Kamis, 09 Juli 2016, pukul 15.30 wita.

(13)

taksi online dan harus dapat membuktikan kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan taksi online selama konsumen dapat membuktikan kesalahan dari peyelenggara layanan taksi online, maka konsumen tersebut akan mendapatkan ganti rugi berdasarkan putusan pengadilan yang berwenang menangani perkara tersebut.

(14)

III. PENUTUP Simpulan

Berdasarkan beberapa uraian dari hasil penelitian di atas, maka terdapat simpulan sebagai berikut: 1. Kedudukan hukum perusahan taksi online adalah sebagai mitra kerja dari perusahaan angkutan bermotor umum tidak dalam trayek berdasarkan Pasal 41 Peraturan Menteri Perhubungan No 32 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor tidak dalam trayek. 2. Tanggung jawab penyedia layanan taksi online ketika terjadi hal-hal yang merugikan konsumen adalah melakukan ganti rugi bersama-sama dengan perusahaan pengelola jasa transportasi sepanjang hal-hal yang dapat merugikan konnsumen tersebut merupakan akibat dari kesalahannya.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Kedudukan perusahaan taksi online sebagai mitra dari perusahaan sebagaiamana dimaksud dalam Pasal 41 di atas harus diperjelas mengenai syarat-syarat menjadi mitra kerja taksi online, hak dan kewajiaban antar para pihak serta mempertegas masalah perizinan pengelola jasa taksi online. 2. Tanggung jawab ketika terjadi hal-hal yang dapat mergikan konsumen dalam hubungan kerja harus dipertegas dalam rangka meningkatkan pelayanan terhadap konsumen, perusahaan taksi online beserta partner kerjanya.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku

Fuady, Munir, 2010, Perbuatan Melawan Hukum Pendekatan Kontemporer, Citra Aditya Bakti, Bandung.

Purwosutjipto, H.M.N, 2003, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia III: Hukum Pengangkutan, Djambatan, Jakarta.

2. Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan, LNRI No. 260 Tahun 2014, TLNRI No. 5594 Tahun 2014.

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek, LNRI No. 494 Tahun 2016.

3. Internet

http://infoubertaksi.blogspot.co.id/2015/08/perkembangan-uber-taksi.html http://infoubertaksi.blogspot.co.id/2015/08/tanggungjawab-uber-taksi.html

Referensi

Dokumen terkait

- Selisih antara kuota pengambilan/tangkap dan kuota eksport adalah untuk kebutuhan penangkaran, penelitian, cindramata (souvenir) dan pemanfaatan lain di dalam negeri. -

Proses bisnis pendapatan atas pembayaran sewa kamar hotel pada Hotel Indah Cikampek diantaranya, proses pemesanan kamar, proses pencatatan check-in dan pembayaran, proses

Pengembangan media ini sangat baik sesudah anak melakukan atau diberikan kegiatan bermain Papan Pintar Angka (Papinka) ini oleh peneliti anak-anak diberikan sebuah media

intervensi (B) dengan mean level 86, kondisi estimasi kecenderungan arahnya yang meningkat, estimasi jejak datanya mengalami kenaikkan karena skor-skor yang didapat

Kegiatan inti, meliputi : (1) menyampikan informasi umum tetang aturan main dalam pembelajaran kooperatif STAD, (2) mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil

Kandungan fenolik terendah terdapat pada ekstrak pada akuades sebesar 2,34 mg as.galat/kg dan fenolik tertinggi pada ekstrak metanol 60% kemungkinan disebabkan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi terbaik dari arang aktif yang diaktifasi dengan H 3 PO 4 dalam perbaikan sifat fisiko- kimia dan

Gambaran sosial budaya di atas sekaligus menunjukkan masyarakat desa Menang memiliki keragaman paham keagamaan, sehingga potensi konflik dalam hal merespon terhadap kegiatan