• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah Aset Lancar 1,153,055, ,345,694

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jumlah Aset Lancar 1,153,055, ,345,694"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

(Dalam ribuan Rupiah, kecuali harga per saham dalam Rupiah penuh)

Catatan 30-Jun-12 31-Dec-11

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 3 442,049,140 354,510,734

Aset keuangan lainnya 4 129,294,899 131,536,571

Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan

piutang ragu ragu sebesar Rp. 3,912,197 ribu tahun 2012 5 156,067,780 94,836,588 dan tahun 2011

Piutang lain-lain 41,986,913 25,180,779

Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa

Persediaan 9,254,552 6,548,370

Aset tersedia untuk di jual 352,511,272

-Pajak dibayar di muka 6 1,144,219 1,210,958

Uang muka investasi

-Biaya dibayar di muka 20,746,514 39,521,694

Jumlah Aset Lancar 1,153,055,289 653,345,694

ASET TIDAK LANCAR

Kas yang dibatasi penggunaannya 47,086,546 43,735,010

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 618.292.306 ribu per 30 Juni 2012

Rp.591,074,625 ribu per 31 Desember 2011 7 937,291,981 1,559,739,678 Properti investasi - setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sebesar Rp.500.173.672. ribu per 30 Juni 2012

Rp. 418,507,748 ribu per 31 Desember 2011 8 2,189,360,603 1,942,978,845

Beban tangguhan hak atas tanah - bersih 1,567,160 1,630,212

Aset pajak tangguhan - bersih 5,519,443 3,448,663

Uang jaminan 2,216,442 5,314,306

Aset lain-lain 22,445,500 22,648,880

Jumlah Aset Tidak Lancar 3,205,487,677 3,579,495,594

JUMLAH ASET 4,358,542,965 4,232,841,288

(2)

(Dalam ribuan Rupiah, kecuali harga per saham dalam Rupiah penuh)

Catatan 30-Jun-12 31-Dec-11

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang usaha 54,726,429 42,035,882 Utang lain-lain Pihak ketiga 40,553,461 40,948,330 Utang kontraktor 14,498,587 6,929,679 Utang retensi 809,052 806,329 Utang pajak 9 53,420,746 20,278,932

Biaya yang masih harus dibayar 50,074,457 50,784,083

Uang muka dan Jaminan 11 8,085,715 5,276,856

Pendapatan sewa yang diterima di muka 12 110,966,741 106,101,389

Liabilitas derivatif 13,894,560 7,144,196

Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo

dalam satu tahun 10 158,703,591 86,748,478

Jumlah LiabilitasJangka Pendek 505,733,339 367,054,154

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang bank jangka panjang setelah dikurangi

bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 10 685,428,510 764,060,498

Utang KEDIC 377,758,566

Uang Muka dan Jaminan 11 313,737,585 662,893,756

Liabilitas derivatif 29 34,226,507 44,452,087

Liabilitas imbalan pasca kerja 24 105,871,639 96,846,823

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1,517,022,808 1,568,253,164

EKUITAS

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal per saham Rp 200

Modal dasar - 5.000 juta lembar saham

Modal ditempatkan dan disetor - 3.550 juta lembar saham 13 710,000,000 710,000,000

Agio saham 22,656,487 22,656,487

Komponen ekuitas lainnya (32,408,638) (32,408,638)

Saldo laba

Telah ditentukan penggunaannya 142,000,000 142,000,000

Belum ditentukan penggunaannya 1,484,875,101 1,441,388,969

2,327,122,950 2,283,636,818 Kepentingan Non Pengendali 15 8,663,869 13,897,152

Jumlah Ekuitas 2,335,786,819 2,297,533,970

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4,358,542,966 4,232,841,288

(3)

(Dalam ribuan Rupiah, kecuali laba per saham dalam Rupiah penuh) 1,000

Catatan 30 Juni 2012 30 Juni 2011

PENDAPATAN 16 593,823,669 435,710,736

BEBAN POKOK PENDAPATAN 17 297,187,762 209,973,515

LABA KOTOR 296,635,907 225,737,221

Beban Umum dan Administrasi 19 148,606,723 133,854,508

Penghasilan Investasi 18 (8,249,997) (8,431,273)

Beban Keuangan 20 27,095,104 30,364,144

Keuntungan dan kerugian lain-lain bersih 21 60,403,591 (65,925,462)

LABA SEBELUM PAJAK 68,780,486 135,875,304

BEBAN PAJAK - BERSIH 22 (30,527,638) (38,025,650)

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 38,252,848 97,849,654

KERUGIAN TAHUN BERJALAN DARI OPERASI YANG DI HENTIKAN -

-LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 38,252,848 97,849,654

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN :

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing (0)

-PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK (0) -JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 38,252,848 97,849,654 LABA YANG DAPAT DI ATRUBUSIKAN KEPADA :

Pemilik Entitas Induk 43,486,132 100,138,963

Kepentingan Non Pengendali (5,233,283) (2,289,309)

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN 38,252,849 97,849,654

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF YANG DAPAT DI ATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik Entitas Induk 43,486,132 100,138,963

Kepentingan Non Pengendali (5,233,283) (2,289,309)

38,252,849 97,849,654

LABA PER SAHAM 23 12.25 28.21

(4)

Agio Selisih Kurs Penjabaran Kepentingan Jumlah

Modal Disetor Saham Laporan Keuangan

Telah ditentukan Penggunannya

Belum ditentukan

penggunaannya Non Pengendali Ekuitas

Saldo per 1 Januari 2011 710,000,000 22,656,487 (32,567,527) 142,000,000 1,359,547,221 2,201,636,181 21,643,526 2,223,279,707

Deviden tunai - - - - (8,875,000) (8,875,000) - (8,875,000)

Penambahan kepentingan nonpengendali - - - - - - 1,000 1,000 Jumlah laba komprehensif - - 158,889 - 90,716,748 90,875,637 (7,747,374) 83,128,263

Saldo per 31 Desember 2011 710,000,000 22,656,487 (32,408,638) 142,000,000 1,441,388,969 2,283,636,818 13,897,152 2,297,533,970 Saldo per 1 Januari 2012 710,000,000 22,656,487 (32,408,638) 142,000,000 1,441,388,969 2,283,636,818 13,897,152 2,297,533,970 Deviden tunai - - - - - - - -Penambahan kepentingan nonpengendali - - - - - - -

-Jumlah laba komprehensif - - - - 43,486,132 43,486,132 (5,233,283) 38,252,849

Saldo per 31 Desember 2012 710,000,000 22,656,487 (32,408,638) 142,000,000 1,484,875,101 2,327,122,950 8,663,869 2,335,786,819

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi Saldo Laba

(5)

(Dalam ribuan rupiah)

30 Juni 2012 30 Juni 2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 477,960,679 420,803,623

Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (194,268,064) (222,414,086)

Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi 283,692,615 198,389,537

Penerimaan dari restitusi Pajak Masukan dan badan

Pembayaran pajak 610,135 (28,495,171)

Pembayaran bunga (22,343,766) (26,697,201)

Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 261,958,984 143,197,165

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil penjualan investasi sementara 2,241,672 119,536,359

Penerimaan bunga 8,249,997 8,431,273

Hasil penjualan aset tetap 1,572,543 1,537,109

Perolehan properti investasi (1,046,220) (161,606)

Perolehan aset tetap (132,073,895) (92,792,709)

Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi (121,055,902) 36,550,426

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN

Pembayaran hutang bank (47,098,800) (232,632,213)

Pembayaran liabilitas derivatif (6,265,875) (31,150,250)

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (53,364,675) (263,782,463)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 87,538,407 (84,034,872)

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 354,510,734 437,357,993

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 442,049,141 353,323,121

(6)

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Plaza Indonesia Realty Tbk (Perusahaan) adalah perseroan terbuka yang berstatus Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri yang didirikan berdasarkan Akta No. 40 tanggal 5 Nopember 1983 dari Winanto Wiryomartani, S.H., notaris di Jakarta. Akta ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6944.HT.01.01.Th.84 tanggal 8 Desember 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1466/1986. Anggaran dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 44 tanggal 8 Agustus 2008 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-77866.AH.01.02 tanggal 24 Oktober 2008, serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 463/2009.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan alamat The Plaza Office Tower Lt. 10, Jl. MH. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perhotelan, pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen. Perusahaan adalah pemilik hotel Grand Hyatt Jakarta (Hotel), Plaza Indonesia Shopping Center, The Plaza (gedung perkantoran) dan Keraton (apartemen). Perusahaan melalui entitas anak, PT Sarana Mitra Investama, secara tidak langsung memiliki PT Plaza Lifestyle Prima, perusahaan pengelola fX (pusat gaya hidup). Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 1.356 karyawan untuk tahun 2012 dan 1.355 karyawan untuk tahun 2011.

Pada tanggal 30 Juni 2012 susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Franky Oesman Widjaja

Wakil Presiden Komisaris : M. Tachril Sapi-ie :

Komisaris Independen : Sintong Panjaitan :

Dewan Direktur

Presiden Direktur : Rosano Barack :

Wakil Presiden Direktur : Boyke Gozali :

Direktur : Lucy Suyanto :

: Herman Bunjamin Maria Rosario B. Egron Komite Audit

Ketua : Sintong Panjaitan

Anggota : Hadi Priatna

(7)

b. Entitas Anak

Perusahaan memiliki penyertaan langsung dan tidak langsung saham entitas anak berikut:

Mulai Jumlah Jumlah

Domisili Jenis Usaha Operasi Aset per Aset per

Entitas Anak 2012 2011 Komersial 30 Juni 2012 31 Desember 2011

Rp '000 Rp '000

Peny ertaan langsung

PT Plaza Nusantara Realti (PNR) Jakarta Properti 99,99% 99,99% 2004 673.974.695 415.183.402

Plaza Indonesia Finance B.V. (PIFBV) Belanda Jasa keuangan 100,00% 100,00% 1996 23.842 19.231

PT Jakarta Marcapada Media (JMM) Jakarta Media dan peny iaran 75,00% 75,00% - 20.678.847 20.834.469

PT Sarana Mitra Inv estama (SMI) Jakarta Properti 80,57% 80,57% 2007 442.399.185 418.484.917

Peny ertaan tidak langsung

MelaluiSMI:

PT Plaza Lif esty le Prima (PLP) Jakarta Properti 59,55% 59,55% 2007 445.560.422 418.466.989

MelaluiPNR:

PT Bangun Persada Prima (BPP) Jakarta Properti 99,96% - - 9.490.831

-Persentase Pemilikan

PIFBV didirikan pada tanggal 23 Oktober 1996 dan bergerak dalam bidang jasa keuangan.

Pada bulan Nopember 2006, Perusahaan mengakuisisi 75% kepemilikan atau 20.000 lembar saham JMM dari PT Global Mega Wisata Mandiri Internasional. Pada tahun 2006, kegiatan utama JMM meliputi perolehan ijin prinsip untuk televisi lokal dan ijin saluran frekuensi. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, JMM belum memulai kegiatan usahanya.

Pada bulan Nopember 2011, PNR mendirikan BPP dengan jumlah kepemilikan sebesar 99,96%. BPP bergerak dibidang pembangunan properti.

Sebelum dilakukannya penawaran umum perdana atas saham Perusahaan, para pendiri Perusahaan memiliki 80.000.000 saham Perusahaan. Pada tanggal 2 Mei 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat No. S-840/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 35.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 15 Juni 1992, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Sebelum dilakukannya penawaran umum perdana atas saham Perusahaan, para pendiri Perusahaan memiliki 80.000.000 saham Perusahaan. Pada tanggal 2 Mei 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat No. S-840/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 35.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 15 Juni 1992, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).

Pada tanggal 15 Nopember 1993, para pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal disetor Perusahaan dari 115.000.000 saham menjadi 230.000.000 saham yang berasal dari kapitalisasi agio saham.

(8)

Pada tanggal 4 Mei 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-796/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum terbatas sebanyak 115.000.000 saham.

Pada tanggal 27 Agustus 2003, para pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal disetor Perusahaan dari 345.000.000 saham menjadi 355.000.000 saham yang berasal dari penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Peningkatan modal tersebut dilakukan oleh PT Bimantara Citra Tbk dan PT Paraga Artamida, pemegang saham pendiri.

Pada tanggal 14 Nopember 2006, pemegang saham menyetujui untuk membagikan saham bonus sejumlah 355.000.000 lembar saham yang berasal dari selisih penilaian kembali aset tetap dan agio saham. Setiap pemegang saham menerima satu lembar tambahan saham untuk setiap saham yang dimiliki per tanggal 22 Desember 2006.

 PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan

Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan konsolidasian, termasuk revisi judul laporan keuangan konsolidasian.

Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Perusahaan dan entitas anak menyajikan semua perubahan pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Informasi komparatif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar.

Sebagai tambahan, standar revisi mengharuskan penyajian laporan posisi keuangan ketiga pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 karena perubahan klasifikasi kepentingan non-pengendali (sebelumnya disebut hak minoritas) menjadi bagian dari ekuitas. Pengungkapan tambahan juga dilakukan sehubungan dengan manajemen modal, penilaian kritis dalam menerapkan kebijakan akuntansi, dan sumber-sumber utama ketidakpastian estimasi.

 PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

Penerapan PSAK 4 (revisi 2009) mengubah akuntansi investasi entitas anak di laporan keuangan terpisah entitas induk yang disajikan sebagai informasi tambahan di halaman 70 sampai 74 dari metode ekuitas ke metode biaya.

 PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi.

Standar ini memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara mereka. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya pengungkapan atas kompensasi secara keseluruhan dan masing-masing kategori kompensasi yang diberikan kepada semua personil manajemen kunci juga diharuskan.

Perusahaan dan entitas anak telah mengevaluasi hubungan antara pihak-pihak berelasi dan mengungkapkannya sesuai dengan standar revisi ini.

Berikut ini standar baru dan standar revisi serta interpretasi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi mempengaruhi akuntansi untuk transaksi masa depan:  PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas

 PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim  PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi

 PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan  PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi

(9)

 PSAK 19 (revisi 2010), Aset Takberwujud  PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis  PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan

 PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan  PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset

 PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

 PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan  ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus

 ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa  ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan

 ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik

 ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer  ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web

 ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai a. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan

i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:  PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing  PSAK 13 (revisi 2011), Properti Investasi

 PSAK 16 (revisi 2011), Aset Tetap

 PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya  PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja

 PSAK 26 (revisi 2011), Biaya Pinjaman  PSAK 30 (revisi 2011), Sewa

 PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi  PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan

 PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian  PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham

 PSAK 55 (revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran  PSAK 56 (revisi 2011), Laba Per Saham

 PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan

 PSAK 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

 ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

 ISAK 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya  ISAK 16, Perjanjian Jasa Konsesi

 ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

 ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya

 ISAK 22, Perjanjian Konsensi Jasa: Pengungkapan  ISAK 23, Sewa Operasi - Insentif

 ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa.  ISAK 25, Hak Atas Tanah

 ISAK 26, Penilaian Ulang Derivatif Melekat

ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013:  PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali  ISAK 21, Perjanjian Kontrak Real Estat

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian.

(10)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyertaan Kepatuhan

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. b. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasian tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Pembukuan untuk transaksi Hotel, Pusat Perbelanjaan, Perkantoran dan Pemilik dilakukan secara terpisah. Transaksi Hotel dibukukan oleh pengelola hotel (PT Hyatt Indonesia), sedangkan transaksi Pusat Perbelanjaan, Perkantoran dan Pemilik dilakukan oleh Pemilik. Untuk penyajian laporan keuangan, dilakukan penggabungan dari laporan keuangan Pemilik, Hotel, Pusat Perbelanjaan dan Perkantoran dengan mengeliminasi saldo akun-akun yang saling berhubungan.

c. Prinsip Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasianan menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

Hasil dari entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian. Kepentingan nonpengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Efektif 1 Januari 2011, kepentingan nonpengendali pemegang saham pada awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan nonpengendali adalah jumlah kepentingan non pengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan nonpengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.

Sebelumnya, kepentingan non-pengendali diukur pada pengakuan awal pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali dalam biaya historis dari aset bersih yang dapat diidentifikasi dari pihak yang diakuisisi (acquiree). Bila kerugian dari kepentingan non-pengendali melebihi kepentingannya dalam ekuitas entitas anak, kelebihan dan setiap kerugian lebih lanjut yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali dibebankan kepada pemegang saham mayoritas kecuali kepentingan non-non-pengendali tersebut mempunyai liabilitas mengikat dan dapat menanggung rugi tersebut.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan dan entitas anak pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan entitas anak dan kepentingan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

(11)

d. Kombinasi Bisnis

Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi.Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laporan laba rugi. Untuk kombinasi bisnis tahun sebelumnya, setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung pada kombinasi bisnis dianggap sebagai bagian dari biaya kombinasi bisnis.

Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat.

Aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontijensi pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisi-kondisi pengakuan berdasarkan PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis, diakui pada nilai wajar, kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu diukur dengan menggunakan standar yang relevan. Untuk kombinasi bisnis tahun sebelumnya dimana Perusahaan mengakuisisi kurang dari seluruh saham entitas anak, proporsi minoritas atas aset dan liabilitas dinyatakan sebesar jumlah tercatat sebelum akuisisinya.

Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Perusahaan dan entitas anak melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui , untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.

Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Perusahaan memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi.

e. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan entitas anak, kecuali PIFBV, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode yang bersangkutan.

Pembukuan PIFBV diselenggarakan dalam mata uang Euro. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas PIFBV pada tanggal pelaporan dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah, masing-masing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata tahun yang bersangkutan. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari akun pendapatan komprehensif lainnya.

f. Transaksi Pihak-pihak Berelasi

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan entitas anak (entitas pelapor):

a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama entitas pelapor;

ii. memiliki pengaruh signifikan entitas pelapor; atau

iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor. b. Suatu entitas berelasi entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

(12)

i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, berikutnya terkait dengan entitas lain).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil

manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian. g. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

Aset keuangan Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sebagai berikut  Nilai wajar melalui laporan laba rugi

 Pinjaman yang diberikan dan piutang Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)

Aset keuangan kelompok diperdagangkan diklasifikasi sebagai FVTPL. Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

 diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

 merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

 merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 6.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Piutang nasabah dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan

(13)

nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

 kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

 pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

 terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual, akan dinilai penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan gagal bayar (default) atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.

Penghentian pengakuan aset keuangan

Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas

(14)

anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan entitas anak diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Perusahaan dan entitas anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Liabilitas keuangan

Utang usaha dan utang lainnya, jaminan, wesel bayar dan utang bank serta pinjaman lainya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.

Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadarluarsa.

i. Saling hapus antar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika dan hanya jika:

 saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

 berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

j. Kas dan Setara Kas

Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

k. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

l. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

(15)

m. Properti Investasi

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya. Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan setiap akumulasi kerugian penurunan nilai.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari properti investasi berikut ini:

Tahun/ Years

Bangunan 8 – 40

Mesin dan peralatan 12

Peralatan operasi 4 - 8

Prasarana gedung 4 – 10

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. n. Aset Tetap – Pemilikan Langsung

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun/ Years

Bangunan 40

Peralatan kantor 4 – 8

Mesin dan perlengkapan 12

Peralatan operasional 4 – 5

Perabot dan perlengkapan 4

Prasarana gedung 5 – 10

Kendaraan 4 - 5

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian pada tahun yang bersangkutan.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai dan siap digunakan.

(16)

o. Goodwill

Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal diperolehnya pengendalian (tanggal akuisisi). Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada) atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi.

Jika setelah penilaian kembali, kepemilikan Perusahaan dan entitas anak pada nilai wajar aset bersih yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi melebihi dari imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi dan nilai wajar dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi (jika ada), selisihnya diakui segera dalam laba atau rugi sebagai pembelian dengan diskon.

Efektif 1 Januari 2011, goodwilll tidak diamortisasi melainkan direview untuk penurunannya sekurang-kurangnya sekali setahun.

Pada pelepasan entitas anak, jumlah yang dapat diatribusikan dari goodwill termasuk dalam penentuan laba atau rugi atas pelepasan.

p. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan kecuali Goodwill

Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g.

q. Sewa

Sewa diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Sebagai lessor

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Dalam hal insentif diberikan dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai aset. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurang dari pendapatan sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pemilik.

r. Beban Tangguhan - Hak Atas Tanah

Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomiknya.

(17)

s. Beban Tangguhan Perangkat Lunak

Beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan dan ijin pemakaian software dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaat ekonomis antara tiga hingga lima tahun.

t. Provisi

Provisi diakui ketika Perusahaan dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan dan entitas anak diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas. Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara andal.

u. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan Hotel

Pendapatan hotel diakui pada saat jasa diberikan atau pada saat hotel telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli.

Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai.

Beban

Beban diakui pada saat terjadinya. v. Imbalan Pasca kerja

Perusahaan dan entitas anak membukukan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) yang mengacu pada Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

w. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

(18)

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas, kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

(19)

3. KAS DAN SETARA KAS

30 Juni 31 Desember

2012 2011

Rp'000 Rp'000

Kas 357,019 294,390 Cash on hand

Bank - pihak ketiga Cash in banks - third parties

Rupiah Rupiah

Bank Negara Indonesia 5,285,694 6,683,106 Bank Negara Indonesia

Bank Mandiri 4,366,902 2,948,563 Bank Mandiri

Bank Central Asia 2,757,252 2,856,574 Bank Central Asia

Bank Internasional Indonesia 6,858,908 2,203,801 Bank Internasional Indonesia

Citibank 380,319 519,849 Citibank

Bank CIMB Niaga 15,757,127 477,846 Bank CIMB Niaga

Bank Sinarmas 22,560 22,560 Bank Sinarmas

Bank Danamon 969,445 12,381 Bank Danamon

Bank Mega 1,965 1,965 Bank Mega

Bank Permata - 1,040 Bank Permata

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar

Bank Internasional Indonesia Bank Internasional Indonesia

(US$ 212.526 tahun 2012 dan

US$ 329.666 tahun 2011) 2,014,749 2,989,413

Bank CIMB Niaga Bank CIMB Niaga

(US$ 3.569.832 tahun 2012 dan

US$ 166.276 tahun 2011) 33,842,075 2,369,310

Bank Negara Indonesia Bank Negara Indonesia

(US$ 456.794 tahun 2012 dan

US$ 165.455 tahun 2011) 4,330,407 1,507,790

Sumitomo Mitsui Banking Sumitomo Mitsui Banking

Corporation (US$ 50.153 tahun Corporation

2012 dan US$ 50.177 tahun 2011) 475,453 455,002

Citibank (US$ 3.627 tahun 2012 Citibank

dan US$ 40.933 tahun 2011) 34,387 371,181

Bank Mandiri (US$ 8.567 tahun 2012 Bank Mandiri

dan US$ 11.069 tahun 2011) 81,212 100,373

Bank Danamon (US$ 1.435 tahun 2012 Bank Danamon

dan US$ 6.166 tahun 2011) 13,602 55,913

Commonw ealth (US$ 270 tahun 2011) - 2,446 Commonw ealth

Euro Euro

Ing Bank (EUR 1.858 tahun 2012 Ing Bank

dan 2011) 21,930 19,231

Jumlah Kas dan Bank 77,571,006 23,892,734 Total Cash on Hand and in Banks

Deposito berjangka - pihak ketiga Time Deposits - third parties

Rupiah Rupiah

Bank Internasional Indonesia 153,809,427 174,302,069 Bank Internasional Indonesia

Bank CIMB Niaga 103,912,058 103,571,886 Bank CIMB Niaga

Bank Mandiri - 12,623,348 Bank Mandiri

Bank Negara Indonesia 5,283,397 4,995,753 Bank Negara Indonesia

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar

Bank CIMB Niaga (US$ 9.218.351 Bank CIMB Niaga

tahun 2012 dan US$ 3.122.279

tahun 2011) 54,036,000 28,312,826 (US$ 3,122,279 in 2011)

Bank Internasional Indonesia Bank Internasional Indonesia

(US$ 5,003,933 tahun 2012 dan (US$ 751,226 in 2011 and

US$ 553.347 tahun 2011) 47,437,282 6,812,118 US$ 255,000 in 2010)

Jumlah Deposito Berjangka 364,478,164 330,618,000 Total Time Deposits

Jumah 442,049,170 354,510,734 Total

Tingkat bunga per tahun deposito Interest rate per annum for time

berjangka: deposits:

Rupiah 5,75% - 7,25% 5,75% - 7,25% Rupiah

Dollar Amerika Serikat 0,25% - 2,80% 0,25% - 2,80% U.S. Dollar

(20)

4. ASET KEUANGAN LAINNYA

30 Juni 31 Desember

2012 2011

Rp'000 Rp'000

Deposito yang dibatasi penggunaannya

(Catatan 12 dan 30d) 33,353,968 34,687,352

Investasi sementara 95,940,931 96,849,219

Jumlah 129,294,899 131,536,571

Detail dari investasi sementara:

Jumlah/ Jumlah/

NAB/Unit Unit To tal NAB/Unit Unit To tal

Rp'000 Rp'000

Inv estasi sementara Temporary inv estments

Rupiah Rupiah

Reksadana

Danamas Rupiah Plus 1,000 55,575 55,575 1,000 54,316 54,316 Danamas Stabil 2,120 18,959 40,188 2,042 18,959 38,713 Danamas Mantap 1,617 151,503 244,941 1,554 151,503 235,492 Jumlah 226,037 340,704 224,778 328,521 Pengelola Dana Sinarmas Sekuritas - - 76,015,112 - - 77,520,044 Pacif ic Way - - 19,429,609 - - 18,853,386 Jumlah - 95,444,721 - 96,373,430

Dollar Amerika Serikat US Dollar

Reksadana Danamas Dollar 13,135 11,839 155,506 12,439 11,839 147,268 Pengelola Dana Pacif ic Way - - - -Jumlah 237,876 95,940,931 236,617 96,849,219 Total 30 Juni 2012 31 Desember 2011

Rekasadana dan pengelolaan dana oleh fund manager sebagai efek yang diperdagangkan. Kontrak pengelolaan dana (investasi) adalah kontrak pengelolaan investasi dimana Perusahaan dan entitas anak memberikan kewenangan kepada manajer investasi untuk melakukan penempatan dana dalam berbagai jenis investasi. Investasi ini dikelola oleh Sinarmas Sekuritas dan Pacific Way.

Nilai wajar investasi reksadana ditentukan berdasarkan nilai aset bersih yang dipublikasikan.

Nilai wajar investasi pengelolaan dana yang tercatat di tentukan berdasarkan harga pasar dari instrumen yang dikeluarkan oleh pengelola dana.

(21)

5. PIUTANG USAHA

30 Juni 31 Desember

2012 2011

Rp'000 Rp'000

a. Berdasarkan pelanggan a.

Sew a kantor dan ruangan 113,159,227 87,669,660

Apartemen 25,525,144 -City Ledger 14,808,622 4,541,298 In-house guest 6,486,984 3,371,834 Kartu kredit - 1,811,677 Agen perjalanan - 1,354,316 Jumlah 159,979,977 98,748,785

Penyisihan piutang ragu-ragu (3,912,197) (3,912,197)

Bersih 156,067,780 94,836,588

b. Berdasarkan umur b.

Belum jatuh tempo 92,327,904 51,542,840

Sudah jatuh tempo:

kurang dari 30 hari 13,642,057 13,202,545

31 s/d 60 hari 11,295,430 4,184,306

61 s/d 90 hari 5,604,058 1,078,841

Lebih dari 90 hari 37,110,527 28,740,253

Jumlah 159,979,977 98,748,785

Penyisihan piutang ragu-ragu (3,912,197) (3,912,197)

Bersih 156,067,780 94,836,588

c. Berdasarkan mata uang c.

Rupiah 96,682,025 85,541,673

Dollar Amerika Serikat 63,297,952 13,207,112

Jumlah 159,979,977 98,748,785

Penyisihan piutang ragu-ragu (3,912,197) (3,912,197)

Bersih 156,067,780 94,836,588

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu

Saldo aw al 3,912,197 1,411,283

Penambahan (Catatan 21) - 2,500,914

Saldo akhir 3,912,197 3,912,197 Ending balance

Berdasarkan hasil review akan status dan kualitas kredit dari piutang, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup.

Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang tersebut di atas.

(22)

6. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

30 Juni 31 Desember

2012 2011

Rp'000 Rp'000

Pajak penghasilan Income tax

Pasal 22 895,755 895,755

Pasal 23 213,157 279,896

Fiskal 35,307 35,307

Jumlah 1,144,219 1,210,958 Total

7. ASET TETAP

1 Januari/ Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 Juni

2012 Additions Deductions Reclassifications 2012

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Biaya perolehan:

Tanah 9,474,083 - - - 9,474,083 Bangunan 495,166,482 - - 394,595,569 889,762,051 Peralatan kantor 24,895,758 182,890 - - 25,078,648 Mesin dan perlengkapan 69,618,177 369,128 - 52,492,936 122,480,241 Peralatan operasional 110,611,322 2,693,578 - 26,151,433 139,456,333 Perabot dan perlengkapan 39,244,310 83,260 - 30,306,701 69,634,271 Prasarana gedung 227,309,778 3,051,652 - - 230,361,430 Kendaraan 34,011,453 1,159,461 2,721,569 - 32,449,345 Aset dalam penyelesaian 1,140,482,940 124,197,885 - (1,226,568,245) 38,112,580

Jumlah 2,150,814,303 131,737,853 2,721,569 (723,021,606) 1,556,808,981

Akumulasi penyusutan:

Bangunan 201,815,533 7,833,729 - - 209,649,262 Peralatan kantor 23,347,950 1,346,583 - (732,626) 23,961,906 Mesin dan perlengkapan 50,114,811 3,120,882 - - 53,235,693 Peralatan operasional 87,043,593 5,312,999 - - 92,356,592 Perabot dan perlengkapan 32,983,174 1,665,802 - - 34,648,976 Prasarana gedung 175,466,501 8,780,722 - - 184,247,223 Kendaraan 20,303,063 3,216,765 2,102,482 - 21,417,346 Jumlah 591,074,625 31,277,483 2,102,482 (732,626) 619,517,000 Jumlah Tercatat 1,559,739,678 937,291,981 1,608,545,815 (671,253,833.42)

(23)

1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember 2011 2011 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Biaya perolehan: Tanah - 9,474,083 - - 9,474,083 Bangunan 495,166,482 - - - 495,166,482 Peralatan kantor 23,577,092 1,322,740 4,074 - 24,895,758 Mesin dan perlengkapan 73,192,395 1,475,367 5,049,585 - 69,618,177 Peralatan operasional 101,559,067 9,273,115 241,766 20,906 110,611,322 Perabot dan perlengkapan 37,823,813 1,449,884 29,387 - 39,244,310 Prasarana gedung 225,147,758 - 319,535 2,481,555 227,309,778 Kendaraan 32,113,703 6,688,800 4,791,050 - 34,011,453 Aset dalam penyelesaian 931,144,355 227,944,816 - (18,606,231) 1,140,482,940

Jumlah 1,919,724,665 257,628,805 10,435,397 (16,103,770) 2,150,814,303

Akumulasi penyusutan:

Bangunan 190,586,629 11,228,904 - - 201,815,533

Peralatan kantor 20,357,140 2,994,068 3,258 - 23,347,950 Mesin dan perlengkapan 51,366,574 3,797,822 5,049,585 - 50,114,811 Peralatan operasional 79,343,915 7,859,652 159,974 - 87,043,593 Perabot dan perlengkapan 32,156,432 850,797 24,055 - 32,983,174 Prasarana gedung 151,784,770 23,866,348 184,617 - 175,466,501 Kendaraan 18,277,390 6,084,241 4,058,568 - 20,303,063

Jumlah 543,872,850 56,681,832 9,480,057 - 591,074,625

Jumlah Tercatat 1,375,851,815 1,559,739,678

Penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah sebesar Rp 30.592.516 ribu untuk 6 bulan sampai dengan Juni 2012 dan Rp 56.681.832 ribu untuk tahun 2011.

Aset tetap dan properti investasi Perusahaan digunakan sebagai agunan atas utang bank jangka panjang (Catatan 12).

Pada tahun 2011, Perusahaan dan entitas anak mengasuransikan aset tetap dan properti investasinya, kecuali tanah, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya yang diselenggarakan oleh PT Kalibesar Raya Utama Insurance Broker, pihak hubungan istimewa (catatan 22), dan PT BGIB Insurance Broker, dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 631.664.000 dan Rp 19.715.950 ribu untuk tahun 2012 dan US$ 456.158 ribu dan Rp 24.369.500 ribu untuk tahun 2011. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Nilai wajar aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011, berdasarkan penilaian dari penilai independen KJPP Rengganis, Hamid & Rekan adalah sebesar Rp 2.403.000 juta. Penilaian dilakukan berdasarkan harga pasar.

(24)

8. PROPERTI INVESTASI

1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 30 Juni

2012 Additions Deductions Reclassification 2012

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Biaya perolehan:

Tanah 142,260,571 - - (5,237,374) 137,023,197

Bangunan 1,709,134,716 - - 303,885,649 2,013,020,365 Mesin dan perlengkapan 236,182,145 504,428 - - 236,686,573 Peralatan operasi 53,568,162 541,792 - - 54,109,954 Prasarana gedung 220,340,999 - - (237,477) 220,103,522

Jumlah 2,361,486,593 1,046,220 - 298,410,798 2,660,943,611

Akumulasi penyusutan:

Bangunan 195,199,763 22,949,154 - - 218,148,917

Mesin dan perlengkapan 64,072,364 9,803,128 - - 73,875,492 Peralatan operasi 40,141,990 3,340,858 - 735,040 44,217,888 Prasarana gedung 119,093,631 14,799,537 - 1,447,542 135,340,710

Jumlah 418,507,748 50,892,677 - 2,182,583 471,583,007

Jumlah Tercatat 1,942,978,845 2,189,360,604

1 Januari Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 31 Desember

2011 2011

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Biaya perolehan:

Tanah 142,260,571 - - - 142,260,571

Bangunan 1,709,134,716 - - - 1,709,134,716

Mesin dan perlengkapan 236,718,693 - 4,633,690 4,097,142 236,182,145

Peralatan operasi 52,119,086 177,956 - 1,271,120 53,568,162

Prasarana gedung 209,605,491 - - 10,735,508 220,340,999

Jumlah 2,349,838,557 177,956 4,633,690 16,103,770 2,361,486,593

Akumulasi penyusutan:

Bangunan 148,730,458 46,469,305 - - 195,199,763

Mesin dan perlengkapan 44,674,377 19,848,349 450,362 - 64,072,364

Peralatan operasi 31,230,243 8,911,747 - - 40,141,990

Prasarana gedung 89,583,545 29,510,086 - - 119,093,631

Jumlah 314,218,623 104,739,487 450,362 - 418,507,748

(25)

Keuntungan atas penjualan aset tetap dan properti investasi adalah sebagai berikut:

30 Juni 31 Desember

2012 2011

Rp'000 Rp'000

Harga jual 1,572,544 9,272,077

Nilai buku tercatat:

Properti investasi - 4,183,328

Aset tetap 619,088 955,340

Keuntungan penjualan aset (Catatan 21) 953,456 4,133,409

Nilai wajar properti investasi pada tanggal 31 Desember 2011, termasuk aset dari PLP dalam rangka Bangun-Kelola-Alih berdasarkan penilaian dari penilai independen KJPP Rengganis, Hamid & Rekan dan KJPP Anas Karim Rivai & Rekan adalah sebesar Rp 4.772.791 juta. Penilaian dilakukan berdasarkan harga pasar.

Properti investasi dan aset tetap Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka panjang (Catatan 10). 9. UTANG PAJAK 30 Juni 31 Desember 2012 2011 Rp'000 Rp'000 Pajak penghasilan: Pasal 4 (2) final 9,190,483 8,164,978 Pasal 21 302,437 2,532,846 Pasal 22 3,647,028 -Pasal 23 381,901 2,485 Pasal 26 131,910 1,212,174 Pajak pembangunan I 4,278,795 3,722,644

Pajak pertambahan nilai 20,902,395 4,643,805

Pajak pertambahan nilai barang mewah 14,585,797

(26)

10. UTANG BANK JANGKA PANJANG

30 Juni 31 Desember

2012 2011

Rp'000 Rp'000

Bank CIMB Niaga (US$ 89.964.000 31 Juni 2012 dan US$ 95.004.000

31 Desember 2011) 852,858,720 861,496,273

Biaya transaksi yang belum diamortisasi (8,726,618) (10,687,297)

Bersih 844,132,102 850,808,976

Jadw al pembayaran

Dalam satu tahun 162,449,280 90,643,728

Tahun kedua 245,863,800 221,848,620

Tahun ketiga 286,675,200 245,652,120

Tahun keempat 157,870,440 303,351,805

Tahun kelima -

-Jumlah 852,858,720 861,496,273

Biaya transaksi yang belum diamortisasi

Dalam satu tahun (3,745,689) (3,895,250)

Tahun kedua (2,921,253) (3,413,366) Tahun ketiga (1,748,315) (2,361,939) Tahun keempat (311,362) (1,016,742) Tahun kelima - -Bersih 844,132,102 850,808,976 Utang lancar 158,703,591 86,748,478

Utang jangka panjang 685,428,510 764,060,498

Bank CIMB Niaga

Pada tanggal 13 Desember 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar US$ 105.000.000 yang digunakan untuk pembayaran kembali pinjaman sindikasi yang diperoleh Perusahaan pada tanggal 22 September 2006.

Fasilitas pinjaman ini telah seluruhnya dicairkan pada tanggal 23 Desember 2010.

Berdasarkan perjanjian, suku bunga pinjaman untuk setiap periode bunga yang dikenakan adalah tingkat persentase per tahun agregat dari marjin (4% per tahun, atau 5% per tahun jika terjadi pelanggaran atas rasio keuangan yang dipersyaratkan) ditambah SIBOR untuk off-shorelender dan suku bunga diskonto LPS untuk on-shore lender dengan dasar pro-rata yang ditentukan oleh agen.

Fasilitas pinjaman ini dijamin secara fiducia dengan deposito secara gadai senilai US$ 3.634.000 (ekuivalen dengan Rp 32.953.112 ribu) pada tahun 2011, properti investasi dan aset tetap Perusahaan yang terdiri dari Plaza Indonesia, Hotel Grand Hyatt, The Plaza dan Keraton, seluruh piutang dan pendapatan yang ada dan yang akan diterima atas pendapatan dari Hotel, sewa dan penjualan Keraton serta seluruh penerimaan dari asuransi atas aset dijaminkan.

Perjanjian pinjaman mencakup persyaratan antara lain membatasi Perusahaan untuk menurunkan jumlah modal, melakukan merger, menjual atau mengalihkan asetnya kepada pihak diijinkan lain, membuat pinjaman lain selain yang dijinkan oleh bank, memberikan pinjaman kepada siapapun atau memberikan garasi kepada seseorang. Perusahaan juga diminta untuk menjaga rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan, yaitu perbandingan antara jumlah utang dengan kekayaan bersih berwujud tidak lebih dari 2 kali, debt service ratio tidak lebih dari 1,25 kali, security cover ratio tidak kurang dari 2.5 kali, total debt to EBITDA ratio untuk laporan keuangan per 31 Desember 2011 tidak lebih dari 4 kali dan untuk laporan keuangan setelah 31 Desember 2011 tidak melebihi 3,5 kali.

(27)

11. UANG MUKA DAN JAMINAN

30 Juni 31 Desember

2012 2011

Rp'000 Rp'000

Lancar Current

Tamu hotel dan penyewa 8,085,715 5,276,856 Hotel guests and tenants

Tidak Lancar Non-current

59,206,863

437,154,520 Deposit received for Keraton Exchangeable

Jaminan sewa pusat perbelanjaan 197,022,721 177,001,151 Tenants' deposits on shopping center

Jaminan sewa perkantoran 35,951,713 30,881,875 Tenants' deposit on office

Jaminan sewa pusat gaya hidup 17,134,386 13,434,308 Tenants' deposit on lifestyle centre

Jaminan sewa pusat hiburan 4,421,902 4,421,902 Tenants' deposits on entertainment center

Sub jumlah 313,737,585 662,893,756 Sub-total

Jumlah 321,823,299 668,170,612 Total

Berdasarkan mata uang By currency

Dollar Amerika Serikat 270,655,859 628,786,978

Rupiah 51,167,440 39,383,634

Jumlah 321,823,299 668,170,612

Uang muka Keraton Exchangeable Deposit Instrument Certificate

Uang Muka Keraton Exchangeable Deposit Instrument Certificate (KEDIC)

Berdasarkan Perjanjian Pemesanan, Perusahaan akan menerbitkan Keraton Exchangeable Deposit Instrument Certificate (KEDIC) sehubungan dengan proyek apartemen Keraton. KEDIC memiliki ketentuan dan persyaratan sebagai berikut:

 Pemesan diberi Hak Penukaran KEDIC untuk membeli langsung unit apartemen Keraton seperti yang dinyatakan dalam perjanjian pemesanan dari tanggal penerbitan KEDIC sampai tanggal serah terima atau menyewa unit tersebut untuk jangka panjang dengan opsi membeli dalam periode sewa atau pada saat jatuh tempo.

Dalam hal Pemesan tidak menggunakan hak opsi penukarannya, Pemesan akan dianggap memilih untuk menyewa unit apartemen dengan opsi membeli pada saat serah terima.

 Pemesan diberikan Hak Penukaran KEDIC untuk membeli langsung unit apartemen Keraton seperti yang dinyatakan dalam perjanjian pemesanan sejak tanggal penerbitan KEDIC sampai dengan saat serah terima atau membeli secara tidak langsung unit tersebut selama periode KEDIC sampai sebelum jatuh tempo.

Dalam hal Pemesan tidak melakukan penukaran opsi membeli pada saat jatuh tempo, Perusahaan akan membayar kepada Pemesan harga penggantian setelah kondisi tertentu dalam Perjanjian Pemesan dipenuhi.  Tingkat bunga 1% per tahun akan mulai diakui bila nilai KEDIC telah dibayar penuh.

 Tanggal jatuh tempo KEDIC sepuluh tahun sejak tanggal penerbitan KEDIC dengan pembayaran penuh dari jumlah nilai suatu instrumen.

Saldo uang muka KEDIC sebesar US$ 6.245.450 dan US$ 48.202.966 masing-masing pada tahun 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Pembayaran KEDIC oleh pemesan dicatat sebagai uang muka tidak lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

(28)

12. PENDAPATAN SEWA DITERIMA DIMUKA

30 Juni 31 Desember

2012 2011

Rp'000 Rp'000

Hotel 4,289,083 4,142,078 Hotel

Pusat perbelanjaan 55,638,085 57,268,743 Shopping center

Perkantoran 38,733,978 34,506,560 Office

Pusat gaya hidup 12,305,805 10,184,008 Lifestyle Center

Jumlah 110,966,952 106,101,389 Total

13. MODAL SAHAM

Jumlah Persentase Jumlah modal

saham kepemilikan disetor

Number of Percentage of Total paid-up shares ownership capital

% Rp'000

BSI Bank Limited 1,041,675,500 29.34 208,335,100

PT Paraga Artamida 908,314,500 25.59 181,662,900

PT MNC Land Tbk 898,880,500 25.32 179,776,100

UBS AG, Singapore 290,447,500 8.18 58,089,500

PT Danasw ara Utama 158,400,000 4.46 31,680,000

PT Agung Ometraco Muda 12,262,500 0.35 2,452,500

Lain-lain (masing-masing dibaw ah 5%) 240,019,500 6.76 48,003,900

Jumlah 3,550,000,000 100 710,000,000

30 Juni 2012 Nama pemegang saham

Jumlah Persentase Jumlah modal

saham kepemilikan disetor

% Rp'000

PT Global Land Development Tbk 875,129,500 24.65 175,025,900

PT Paraga Artamida 625,545,000 17.62 125,109,000

UBS AG, Singapore 464,230,500 13.08 92,846,100

BSI Bank Limited 431,888,500 12.17 86,377,700

Coutts and Co. Ltd. Singapore 329,005,000 9.27 65,801,000

Lain-lain (masing-masing dibaw ah 5%) 824,201,500 23.21 164,840,300

Jumlah 3,550,000,000 100.00 710,000,000

31 Desember, 2011

Nama pemegang saham

Agio saham merupakan kelebihan harga jual saham di atas nilai nominal.

Gambar

Tabel berikut ini adalah rincian nilai wajar instrumen keuangan:

Referensi

Dokumen terkait

 Tujuan penulisan penelitian ini adalah untuk melakukan analisa geometrik serta analisa informasi detil pada citra Quickbird multispektral yang telah ditingkatkan resolusinya

Studi geodinamika dengan menggunakan data pengamatan GPS yang pernah dilakukan di Pulau Jawa kebanyakan memiliki distribusi titik pengamatan di bagian tengah Pulau

Diharapkan penelitian selanjutnya mampu menggali lebih banyak lagi contoh praktik akuntansi kreatif di dalam dunia bisnis dan realita kepada informan yang sudah praktik

Sedangkan untuk menghindari bias serta mempermudah interpretasi, maka perusahaan yang dalam masa observasi terdapat penerapan standar akuntansi baru lainnya (4

Persediaan merupakan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan yang selanjutnya akan dijual dengan atau tanpa diolah terlebih dahulu. Persediaan sendiri merupakan elemen dari aktiva

1. Kondisi sehat jasmani dan rohani baru dapat dicapai apabila masyarakat, khususnya warga sekolah, sadar dan mau melaksanakan gerakan hidup sehat melalui Penjasorkes..

Sejauh ini untuk mengetahui sejauh mana pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Obyek Pajak (SISMIOP) yang telah digunakan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

“Guru reguler menyusun RPP untuk siswa reguler, sedangkan GPK membuat sendiri rencana pembelajaran dan jurnal harian dengan melihat silabus pembelajaran dari guru