• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK PEMBACAAN CERPEN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS XI OLAHRAGA SMA N 3 PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2013-2014 - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK PEMBACAAN CERPEN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS XI OLAHRAGA SMA N 3 PURWOKERTO TAHUN AJARAN 2013-2014 - repository perpustakaan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang diberikan di sekolah-sekolah mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia siswa dituntut untuk mampu menguasai empat aspek keterampilan yaitu: keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menyimak merupakan keterampilan yang penting dalam pendidikan seorang siswa. Hal ini dikarenakan setiap hari siswa menyerap materi ajar dari guru dengan memanfaatkan kemampuan menyimak. Semakin kuat kemampuan menyimak seorang siswa, semakin banyak materi yang diserapnya.

(2)

berbicara. Hal ini yang mendasari mengapa siswa dalam mengikuti pelajaran di dalam kelas tidak dapat menyerap materi yang disampaikan oleh gurunya dengan baik.

Peneliti juga pernah mengalami permasalahan yang sama ketika melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL). Pada semester I peneliti melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA N 3 Purwokerto tahun ajaran 2013-2014. Peneliti mendapatkan tugas untuk mengajar di kelas XI Olahraga, kelas XI Olahraga merupakan kelas yang mencirikhaskan SMA N 3 Purwokerto sebagai sekolah atlet. Pada dasarnya kelas XI Olahraga terlihat sama dengan kelas XI Reguler. Yang membedakan terletak pada keaktifan siswa. Siswa kelas XI Olahraga tergolong siswa yang hiperaktif karena siswa-siswanya tidak bisa diam dan tenang ketika mengikuti pelajaran. Ketika guru menyampaikan materi siswa selalu berbicara dengan teman sebangkunya. Hal itulah yang mengakibatkan siswa mengalami masalah dalam menyerap materi. Apabila sudah sepeti ini biasanya siswa akan bertanya kepada guru terkadang juga meminta guru untuk mengulangi materi yang baru saja disampaikan. Hal ini membuat jam mata pelajaran yang terbatas menjadi habis hanya untuk menyampaikan materi.

Mengingat pentingnya kemampuan menyimak, peneliti melakukan observasi di SMA Negeri 3 Purwokerto pada semester II, peneliti menemukan masalah pada hasil belajar kemampuan menyimak cerpen yaitu pada pembelajaran dengan kompetensi dasar “Mengidentifikasi alur, tokoh, dan latar dalam cerpen yang

(3)

ini dapat dilihat pada nilai rata-rata tugas Menyimak cerpen siswa kelas XI IPS 1 (kelas Olahraga) yang terdiri dari 30 siswa hanya mencapai nilai rata-rata 55. Padahal Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 77. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan menyimak cerpen siswa kelas XI Olahraga masih rendah.

Rendahnya nilai menyimak cerpen di kelas XI Olahraga dipengaruh oleh dua faktor, faktor siswa dan faktor model pembelajaran. Dari faktor siswa, saat guru menyampaikan materi ajar siswa ribut dan tidak kondusif. Hal itu terlihat ada siswa yang berbicara dengan teman sebangkunya, ada siswa yang secara sembunyi-sembunyi bermain handphone (HP), dan tidak jarang ada siswa tidur dalam kelas. Dari faktor model pembelajaran, guru masih menggunakan model pembelajaran tradisional. Guru menyampaikan materi dan siswa hanya mendengarkan. Hal inilah yang membuat suasana kelas menjadi tidak kondusif karena siswa merasa bosan dengan model pembelajaran yang monoton.

(4)

Melihat fenomena di atas peneliti bertanya kepada guru pengampu mata pelajaran. Setelah dijelaskan oleh guru pengampu mata pelajaran ternyata kelas XI Olahraga itu sangat suka mengerjakan tugas pada akhir pembelajaran, dengan alasan siswa kelas XI Olahraga lebih tertarik mendapatkan nilai daripada materi ajar. Hal ini disebabkan terkadang siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam satu hari penuh hanya empat atau tiga hari dalam satu minggu, dan sisanya siswa mengikuti acara kompetisi olahraga di luar kegiatan sekolah. Alasan tersebut yang membuat siswa lebih tertarik mengejar nilai daripada materi ajar. Oleh karena itu, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif siswa akan dituntut aktif dalam kegiatan belajar mengajar keterampilan menyimak. Siswa juga akan merasa senang jika menggunakan pembelajaran kooperatif karena siswa dapat saling bertukar pemikiran dengan teman-temannya ketika sedang berkelompok, melihat kelas Olahraga lebih suka bekerjasama dalam kelompok ketika menghadapi kesulitan dalam pemahaman materi ajar.

(5)

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan kemampuan menyimak pembacaan cerpen pada siswa kelas XI Olahraga SMA N 3 Purwokerto tahun ajaran 2013-2014? “

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan menyimak pembacaan cerpen melalui pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada siswa kelas XI Olahraga SMA N 3 Purwokerto tahun ajaran 2013-2014.

D.Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

(6)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Siswa : Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa untuk meningkatkan hasil prestasi belajar dan kemampuan menyimak cerpen. Selain itu siswa juga dapat memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan dan lebih komunikatif.

b. Bagi Guru : Hasil penelitian ini diharapkan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan, dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam mengajar serta dapat mengetahui metode dan media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran materi menyimak cerpen yang dibacakan.

Referensi

Dokumen terkait

Korpus teks yang paling intensif menggunakan preposisi di untuk menunjukkan tempat berada terdapat dalam korpus teks ilmiah pada data EW dengan

Kemudian terdapat pengaruh yang searah antara motivasi belajar mahasiswa ditinjau dari perbedaan jenis kelamin terhadap kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa di

Pihak Pertama dan Pihak kedua sepakat untuk mengadakan perjanjian sewa – menyewa tanah Kas Desa, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten dan disaksikan dari

Keywords: Rental Flats (Rusunawa) , Urban Poor People, Social Capital, Trust, Subjective

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan

2) Stres tingkat sedang, terjadi ketika seseorang merasa cukup mungkin akan kemampuannya untuk menghadapi suatu kejadian tetapi dia harus berusaha keras, maka seseorang

Dengan diketahuinya hubungan dukungan sosial keluarga dengan kesepian pada lanjut usia, dapat dijadikan sebagai bahan untuk usaha kesehatan baik promotif maupun

Tetapi, beda dengan produk ekonomi di mana relasi antara produsen dan konsumen relatif selesai dalam satu atau dua transaksi, dalam politik proses itu terus berlanjut karena