• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENGARUH PBRLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS SMAW BAJA AISI 1017 Ganti Rojer Desnal Panjaitanl, Hendri Hestiawgn2 SISTEM KEAMANAN DATA PADA HANDPHONB MENGGUNAKAN METODE LSB {LEAST SIGNIFICANT BlO STEGANOGRAFI Slam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STUDI PENGARUH PBRLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS SMAW BAJA AISI 1017 Ganti Rojer Desnal Panjaitanl, Hendri Hestiawgn2 SISTEM KEAMANAN DATA PADA HANDPHONB MENGGUNAKAN METODE LSB {LEAST SIGNIFICANT BlO STEGANOGRAFI Slam"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

KAJI

EKSPERIMENTAL SISTEM PENYULINGAN

MINYAK

DENGAN

MENGGUNAi<AN

TANAMAN

NILAM

(POGOSTEMON

CABLIN BENTII)

Angky Puspawun

---__/

STUDI PENGARUH PBRLAKUAN

PANAS

TERHADAP SIFAT

MEKANIK

DAN STRUKTUR

MIKRO

SAMBUNGAN

LAS SMAW BAJA

AISI

1017

Ganti Rojer Desnal

Panjaitanl, Hendri

Hestiawgn2

SISTEM KEAMANAN

DATA PADA HANDPHONB MENGGUNAKAN

METODE LSB

{LEAST

SIGNIFICANT

BlO

STEGANOGRAFI

Slamet Widodol, Muhammad

Rizkf

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUS,{N PEMBELIAN

PONSEL

MENGGUNAKAN

LOGIKA

FUZZY

Muhummad

Yatim

DESAIN"i,!.'mi"',H"1f

.UJ"Y#f,fffi

ffi

onmast

Rita Prima

Bendriyunti

PEMANFAATAN

NILAI

INTENSITAS PIXEL CITRA UNTUK SECURITY

DATABASES

INVENTARISASI STOK BARANG

Pramawira

Gintu
(2)

Kata Penganiar

Ass a{amu' alaikum Warahtnatull

ahi

Wab arakntuh

Puji

dan syukur

atas

kehadirat

Allah

SWT,

karena

atas Rahmat

dan

I{idayah}.iya, Jurnal Ilmiah Volume 5

Nomor

2 Bulan

April

Tahun 2013

ini

Capat

diterliitkan.

Jurnal

Ilmiah

ini

bernama

Telematik

yang

berarti

Teknik ELEktro,

teknik

inforMATtks., slstem informasi dan Kornputer akuntansi yang diterbitkan oleh Fakultas .feknik Universitas Mulrammadiyah Bengkulrr. ____-.-/

Dengan ditsrbitkannya

Jurnai

llmiah

Telematik

ini

diharapkan

dapat bermanfaat dalam perkembangan

Ilmu

Pengetahuan dan

Teknologi.

Berkenaan dengan harapan tersebut kepada para

peneliti produktif

dan staf pengajar yang

memiliki

hasil-hasil penelitian

untuk

dapat

kiranya

mengirimkan

naskah

ringkasannya

untuk

dimuat pada Jumal

Ilmiah

Telemahk

ini

dengan mengikuti ketenhnn sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pihak dewan redaksi.

Akhirnya

tak lupa kami mengucapkan banyak terima ka-qih kepada semua

pihak yang telah membantu penerbitan Jurnal

lkniah

Telematik ini.

f(

a s al a mtt' al a i irum War ahmatu I I

ahi

Wob ar aka tuh
(3)

Visi

Sebagai media yang dapat memberikan

Surn':arigan terhadap perkembangan llmu Pengetahuan dan Teknologi

Misi

Dapat menyumbangkan dan menyebarkan berupa Hasil penelitian(research) Maupun hasil kajian,

Pendqpat dan pemikiran dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pelindung / Penasehat

Dr. H. Khairil, M.Pd

(Rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu)

Penarggrug Jawab

Ir. Yukiman Armadi, M.Si

(Dekan Fakultas

Teknik)

r

Penyunting A.hli Dr- Batnin, M.Si lr-Z.Hartawan, MIvt DM

Pimpinan Redaksi

SastiaH. Wibowo, S-Kom, M.Kom

Sekretaris Redaksi Yulia Darmi, S.Kom, M.Kom

Staf Redaksi

Diana, S.Kom

Distribusi dan Pemasaran

Dedy Abdullah, ST

Penerbit

Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Alamat Redaksi

Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Jl. Bali Po. Box I 18 Bengkulu Telp. 0736-227 65, F ax. 07 36-26161

Email : jurnalilmiahtelematik@gmail.com

tr'rekuensi Terbit

(4)

fll

-I

1.

i:,

3.

DAFTAR

ISI

KAJI EKSPERIMENTAL

SISTEM

PENYULINGAN

MINYAK

DE}.JGAN

MENGGUNAKAN

TANAMAN

NILAM

(POGOSTEMON CABLIN BENTI{)

Angky

Puspawon

STI-]DI PENGARUI{

PERLAKUAN

PANAS

TERHADAP

SIFAT MEKANIK DAN STRUKTURMIKRO

SAMtsUNGAN LAS SMAW

tsAJA

AISI

1017

Ganti Rojer Desnal Panjaiianr,

Hendri

Hestiawanz SISTEM

KEAMANAN DATA

PADA

TL{NDPHONE

t

MENGGLINAKAN

METODE LSB OEAST

SIGNIFICANT

B/O

STEGANOGRAFI

Slamet

llidodol',

Muhsmmad

Rizkf

SISTEM PENDUKUNG

KEPUTUSAN PEMBELIAN

PONSFL

MENGGUNAKAN

LCGIT.A

FUZZY

Mul:ammsd

Yaiint

DESAIN APLIKASI

I.INTUK.

MENAMPILKAN

INFORMASI TINGKAT KELULUSAN MATIASISWA

Rita Prima

Bendriyanti

PEMANFAATAN

NILAI

INTENSITAS

PIXEL CITRA

UNTUK

SECUzuTY DATABASES

INVENTAzuSASI

STOK

BARANG

Pramawira

Ginta

1181

-

1190

1191

-

1198

1211

-

1215

1216

-1222

1223 -1227

4.

5.

6.

(5)

Telematik: ltol 5, No 2, April 2013 I 181

KAJI

EKSPERIMENTAL SISTEM PENYULINGAN MI}I-YAK DENGAN

MENGGUNAKAN

TANAMAN

NILAM

(POGOSTEMON

CABLIN BENTTI)

Oleh

: /-nglqy Puspawan

ABSTRAK

Minyak

Nilam

(Patchouli

Oil)

merupakan saloh satu komoditas penghasil devisa negqrd.

Minyak

ini

memiliki potensi

yang

strategis

di pasar

dunia yang

digunakan sebagai bahan pengikat wangi pada parfum,

kosmetika,

industri

farmasi, dan industri yang lainni,c. Minyak

nilam

(Patchouii

Oil)

dihasilkan

ruelalui proses penyulingan tanaman

nilam

(Pogostemon Coblin Benth). Namun,

kualitas

hasil produksi

minyak

nilam

yang

dihosilkan

di

Indonesia

masih

tergolong rendah karena

umumnya diusahakan

oleh

petani

atau

penyuling tradisional yang pengawasan mutunya sangat kurang diperhgtikan.

Oleh kqrena

itu,

dalom

penelitian

ini

dirancang

alat

sistem penyulingan dengan spesifikasi

skala laboratorium

agar

ntemudahkan

dalam

mengetahui efelctivitas

dan

efisien

alat

tersebut. Untuk mengetahui

hal

tersebut, dilakulcan

pengujian

(eksperimental)

secara

langsung terhadap

alat

system penyjttngan. Adapun data

yang diambil meliputi

:

volume

boiler

dan

kondenso-,

laiu

aliran

uap (steam), temperatur masuk dan keluar kandensor, serta temperatur

air yang

masuk dan keluar kondensor.

S e t e l a h d i l akukan p e r h i t u n gan, d i d ap a t kan efe kt i'r, i t as ko nd e n s

or

m i n im um

pada suhu 33 "C sebesar 50% dan efektivitas kondensor maksimum pada suhu 82 "C sebesar 83,33 ok.

Dan

dengan kapasitas bahan balat tanaman

nilam

kering 500

gram

mampu menghasilkan minyak nilam sebanyak 1,2 gram selama durasi u,ahu 2

jam-Kata-Kata

Kunci

: Laju

Aliran

Uap (Steam), Temperatur, Efektivitos.

PENDAHULUAN

Provinsi Bengkulu merupakan daerah penghasil minyak nilam terutama

di

daerah Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma.

Di

daerah

ini

banyak terdapat

perkebunan

nilam

yang

ditanam

oleh

masyarakat.

Namun dalam

proses

penyulingan

ini

masyarkat belum banyak yang mengetahui tentang penyulingan yang efektif dan efisien tanpa menggunakan alat ukur sesuai dengan prosedur.

Dilihat dari

proses

penyulingan

dari

masyaraka!

permasalahan yang

muncul

adalah masyarakat

hanya

dapat memproses

nilam

dan

sampai hasil minyak nilam tanpa mengetahui efektivitas dan efisiensi dari alat yang digunakan.

Dari

masalah yang muncul didapat tema perancangan alat dan

kaji

eksperimental sistem penyulingan yang efektivitas dan efisien, serta yang dapat menghasilkan minyak nilam secara

optimal-Kaji Eksperimenral Sistem Peryalingan fuIinyak Dengan lvfenggnakan Tanaman Nilam (Pogostemon Cablin Benth)

(6)

Telematik

:

Yol 5, No 2, April 2013

tt82

LANDASAII

TEORI

Pcnyulingan

upaya

pengembangan

produksi minyak,

atsiri

memang

masih

harus dipicu sebab kornoditas

ini

memiliki

peluang yang cukup potensial,

tidak

hanya

di

pasar

luar

negeri

tetapi

juga

pasar

dalam negeri.

Pemasaran

minyak

atsiri Indorresia pada masa

yang akan

datang akan mampu

memberiku,

p"ru,

yurrg

nyata dalam pembangunan

nasional. Upaya

pengembangan

tersebut

tentunya memberikan makna yang

lebih

besar

lagi, kalau Indonesia

dapat memproduksi berbagai

jenis

minyak

atsiri

yang selama

ini tidak

dikembangkan

di

negara lain (Lutoni dan Rahmayatr,

2A0\.

Minyak atsrr, minyak

mudah menguap, atau minyak terbang merupakan

senyawa yang ber'*"ujud cairan yang

memilki

komposisi rnaupun

titik

didih

yang beragam. Penyulingan dapat didefinisikan sebagai p.oses pemisahan

komponen-komponen

suatu

campuran

berdasarkan

perbedaan

titik

dktih

komponen-kompo nen senyawa tersebut.

Jen is-j enis Penyulingan

Pada dasarnya terdapat duajenis penyulingan yaitu :

1.

Penyulingan suatu campuran

yang

berwujud

cairan yang

tidak

saling

bercampu;,

hingga membentuk

dua

fasa

atau

dua lapisan-

Kead.aan

ini

teijadi

pada pemisahan

minyak

atsiri

dengan

uap air.

penyulingan dengan

uap

air

disebut

juga

hidrodestilasi. pengertian

umum

ini

memberf,an gambaran bahwa

penyulingan dapat dilakukan

dengan

cara

mendidihkan bahan tanaman dengan

air.

Pada proses

ini

akan dihasilkan uap

air

yang

dibutuhkan oleh alat

penlmlingan.

uap air

tersebut

juga

dapat^dihasilkan dari alat pembangkit uap air yang terpisah.

Penlulingan suatu cairan yang tercampur sempurna

hirggu

hanya membentuk satu fasa. Pada keadaan

ini

minyak atsiri menjadi

beberapu

ko*porr"nnya

sering disebut &aksinasi (Sastrohamidjojo, Z0A4t.

Perlakuan Bahan

untuk

mendarytlan hasil yang maksimal pada proses penyulingan minyak

ltti.,,

rnaka terdapat beberapa perlakuan bahan sebelum dilakukan

frnyulingan.

Perlakuan tersebut meliputi :

1.

Pemotongan atau Memperkecil Ukuran Bahan

Dalam tanaman, minyak

atsiri

terdapat dalam kelenjar minyak atau-pada

bulu-bulu kelenjar.

Minyak atsiri

hanya akan

keluar

setelah uap menerobos

jaringan-jaringan tanaman. Proses Iepasnya minyak hanya dapat te4aai

dengan

hidrodifusi atau

dengan penembusan

air

pada

jaringan-;iingan

tanaman.

Biasanya proses

difrri

berlangsung lambat.

Untuk

mempercepat proses

ini

maka sebelum penyulingan dilakukan bahan tanaman harus diperkecit dengan

cara dipotong-potong. Pemotongan merupakan upaya mengurangi ketebalan

bahan

sehingga

difusi

dapat

terjadi. Namun

tidak

serrura

bahan

hall

Kaii Eksperimental Sistem Peryulingan tv{inyak ,;:;1ff,Xffi#kanTonoman Nitam (pogostemon Cabtin Benth)

(7)

Telematik

:

Yol 5, No 2, Aprit 201j I 183

dipotong-potong.

Bahan

tanaman

seperti bunga

dan

daun dapat

disuling langsung karena dinding-<iinding sel bahaq tersebut cukup

tipis

htrgg

a

aapit

ditembus oleh uap.

2.

Penyimpanan Bahan Tanaman

Penyimpanan bahan tanaman sebaiknya ditempatkan pada ruangan yang bersuhu cukup rendah r.amun kering bebas terhadap sirkuiasi udarainisalnya disimpan pada ruangan yang be*AC (Sastrohamidjo:o, 2004).

Mctode

Umum

Penyulingan

Di

industri minyak atsiri dikenal 3 macam metode penyulingan. Perbedaan

pokok ketiga

trpe penyulingan teletak pada perbedaan cara penanganan bahan olahannya- Ketiga metode

ini

antara lain :

a,

Penyulingan dengan

Air

(Water

Distittction)

b.

Penyulingan dengan

Air

dan

lJap

(water

ond steam

Distillation)

c.

Penyulingan dengan

uap Langsung@irect

steam

Dktifioion)

Penyulingan dengan

Air

(Water Distiflation)

Pada metode

ini

bahan

yang

akan

disuling kontak

langsung dengan air

mendidih- Bahan tersebut mengapung

di

atas

air

atau terendam-s""it=

."irp*.,u

tergantung dari bobot jenis dan

jumlah

bahan yang

disuli

rerganrung oan DoDotJerus danJumlah bahan yang disuling.

Air

dapat dipanaskan

dengan cara

:

panas langsung,

mantel

uap,

pipa uap

*ilirrgkar

ingkar tertutup,

terruiup,

atauatau

dengan rnemakai prPa

uap berlingkar terbuka atau

berlubang.

Ciri

khas

dari metode

ini

adalah kontak iangsung antara bahan dan

air

merrdiaih. Jenis bahan

yang biasa disuling dengan metode

ini

biasanya berupa Lubuk dan bunga, seperti

bubuk

buah badam, bunga

mawar,

dan

orange btissom.

Bahan tersJbut tidak

dapat disuling dengan metode uap langsung karena bahan tersebut akan melekat

dan

membentuk gumpalan besar

yang

kompak,

sehingga

uap

tidak

dapat berpenetrasi ke dalam bahan. Gambar 2.1.

di

bawah

m.*pak*

contoh dari cara-cara pemanasao :

(i)

(ii)

(iii)

rak-rak

atau

Ketel

(boiler)

saringan.

Air

Gambar l. (i) pemanasan langsung (ii) pemanasan dengan pipa uap

(iii) Pemanasan dengan mantel uap

Penyulingan dengan

Air

dan

uap

(water

and steam

Disti[ation)

Pada metode

penyulingan

ini,

bahan

olah

diletakan pada

saringan berlubang atau bisa dinamakan dengan keranjang daun. suling

diisi

dengan

air

sampai permukaan

air

tidak

jauh

di

bawah
(8)

1 184

dapat ciipanaskaii dengan berbagai cara

yaitu

dengan uap

jenuh

yang basah dan

bcrtekanarr rendah.

Selain

itu

pemanasann)ra dapat

juga

menggunakal

panas langsung seperti pada pemanasan air.

Ciri

khas dari metode inr.adalah :

a.

Uap selalu dalam keadaan basah, jenuh dan tidak terlalu panas.

b.

Bahan yang

disuling

hanya berhubungan dengan uap

dan iidak

dengan atau

rnengenai air

panx.

c.

Bahan olahbiasanya

darijenis:

daun, akar, danbatang.

Gambar 2. Penyulingan Uap dan Ak (\4/ater qtid Steqm Distillation)

Penyulingan dengan Uap Langsung

(Direct

Steam

Distitlaion)

Ivletode

ketiga disebut

dengan

penyulingan

uap

atau penyulingan

uap

langsung.

Uap

yang digunakan adalah uap

jenuh

atau

uap

kelewat

panas (superhear) pada tekanan iebih

dari

1 atmosfir. Pembentukan uap yang digunakan untuk memanasi bahaa bia-"anya menggunakan peralatan tersendiri yang disebut

boiler.

Tipe

boiler

pada

penyuling uap

dengan panas

lanjui

(superheat) bisa

menggunakan boiler lorong api, boiler pipa-pipa api (/ire tube boiler), boiler pipa-pipa

air

(water

tube

boiler). Uap dialirkan melalui pipa

uap

melingkar

berpori

yang terletak

dibawah bahan,

dan uap

bergerak

ke

atas

melalui

bahan yang

terletak di atas saringan. Gambar 3. merupakan contoh peralatan penyulingan uap.

(0

(ii)

Ganfiar.3. (i) industri penytrlingan dengan aap (ii) Skema peryalingan uap dengan boiler lorong api

Niram (Pogostemon Cablin Benth)

Nilam

(Pogostemon

Coblin

Benth') adalah suatu semak

tropis

penghasil

sejenis minyak atsiri yang dinamakan sama (minyak

nilam).

Dalam periiagangan internasional, minyak nilam dikenal sebagai minyak

Potchouli

(dari bahasa Tamil

patchai (hrjau)

dan

ellai

(daun), karena minyaknya

disuling dari

daun). Aroma minyak nilam dikenal 'berat' dan 'kuat' dan telah berabad-abad digunakan sebagai

Kaji Ek:perimental Sistem Peryulingan ll[inyak Dengan Menggunokan Tanaman Nilam (Pogostemon Cablin Benth) Angky Puspawan

I

I

(9)

j,

rnangi-wangian (parfum) dan bahan dupa atau setanegi pada tradisi

timui.

Harga

jual

m.nyak

nilam

termasuk yang tertinggi apabila diba^tdingkan dengan minyak atsiri lainnya.

Tumbuhan nilam berupa gemak yang bisa mencap*i satu meter. Tumbuhan

ini

menyukai suasana teduh, hangat, dan lembab. Mudah.layu

jika

terkena sinar matahai langsung atau kekurangan air. Bunganya menyebarkan bau wangi yang kuat. Rijinya kecil. Perbanyakan biasanya dilakukan secara

vegetatf.

Gambar 4 (a) Bentuk Tanaman Nilam (b) dan Nilam yrng ludut Kering

Analisa

Perhitungan Kondensor

pada Penyulingan

Nilam

Range

Range

merupakan perbedaan antara temperatur

air

yang masuk dengan temperatur air yang keluar dari kondensor. Persamaannya adalah :

Rangegoodensor

: {Tr*rn,o*- Iir,.*.or")...

."(2.1)

Keterangan:

Ronge6on4ouo,

:

Perbedoan temperotur

air

mosuk dan keluar kondensor

(q

Thfi'*,

Touffl'sler

:

Temperatur

air

rnasuk kondensor ("C)

:

Temperatur

air

keluar kondensor

(C)

Gambar 5 dapat kita perhatikan skala ronge dan opproocll dibawah

ini

:

Gambar 5 Skala Range dan Approach

Approaclt

Approach

merupakan perbedaan

ailtara temperatur

keluar. kondensor

terhadap temperatur air yang masuk kekondensor. Persamaannya adalah :

A:pyrOaChKoad,e*ear

:

(To*f*rde..st?-

Trr"*.or.")

."t2.2)

Keterangan:

Approachxondensor

:

Perbedaon temperotur

keluor

kondensor dan temperotur uir yong masuk ("C)

Tnw**

= Temperatur

air

masuk kondensor ("C)

Toaporutensot

:

Temperatur

air

keluor kondensor ("C)
(10)

Teleniatik

:

Yol 5,'Nci 2,'ipiit 201 3 r 186

Efektivitas

(e)

Efekiivita-s merupakan perbandingan antara

range

dar. (range+approach) dalam persentase. Persamaannya adalah :

u

:

t"*,rffi"*ol

x

100o2i....

..,...(2,3)

r

:

x

10O?,t...-...-.-..(2.4)

-

[-iro:u:wcrer-rflIr'argr]*(rouriardens*-r*iguro']J

-'

-Kcterangan:

r

:

Elektivitas (%)

Tioy"rr,

:

Teniperatur

air

masuk kondensor ("C)

Tourg-aer :

Tenzpe;otur

oir

keluar kondensor ("C)

ToutKondersor

:

Tentperatur

air

kelaar kondensor ("C)

Perpindahan

Panas Koadensor (q)

Perpindahan panas kondensor merupakan sistem konveksi paksa, dimana

konveksi

paksa disebabkan karena adanya

gaya

pemaksa

yang

menyebabkan

fluida

bergerak Can mempunyai kecepatan. Sebagai gambaran adalah fenomena

Gambar 6. Perpindahan kalor menyeluruhdinyatakan dengan beda subu limbak

Dari

gambar 6 didapatkan persamaan perpindahan panas kondensor adalah

Q

:

rie.

Cp{Tirr**r.louor

Toutkondensor)...

...(2.5)

Keterangan :

laju perpindahcn panas (kl/s atau W)

rir

:

Iaju aliranJluida (kg/s)

Ce

= panasienis (klkg.'C)

T,rko,ut"oro,

:

temperqtur masuk kondensor (tC)

Tou*ondercor = temperatur keluar kondensor (C)

METODOLOGI PENELITIAN

Diagrzm

AIir

Penelitian Diagram

Alir

Perhitungan

(11)

Tele;;rutik:'Yol 5, No 2, April 2013

Skema

Titk

Pengukuran

Kondensor

Memudahkan dalam melihat data-data pengukurarr dapat kita.gambarkan

letak

titik-titik

pengukuran kondensor. Seperti pada Gambar 8 dibawah

ini.

Gambar 8. Skema letak titik-titik pengukuran kondensor

l'rosedur

Pengerjaan

AIat

1.

Menggambar desain alat.

2.

tvtenyiapkan alat dan

bahan.

t

3.

Penempaan ketel uap dan ketel kondensor berdiameter

31 cm

dan

tinggi

30

cm.

Serta dengan kapasitas volume air unfuk

boiler 8 liter

dan kondensor 26

liter

Denganjumlah bahan baku sebanyak 500 gram.

4.

Pemasangan pipa tembaga dari ketel uap ke ketel kondensor.

5.

Pemasangan alat-alat ukur dan tambahan alat pendiirgin pada kondensor.

6.

Pengelasan tumpuan

ketel

dari besil

L

serta penggerindaan pada sudut-sudut

lasan guna merapikan lasan.

7.

Pemasangan alat pemanas (bahan bakar)

8.

Melakukan pengujian alat

TIASTL

DAN

PEMBAHASAN

Hasil

Memudahkan dalam melihat data-data pengukuran dapat kita gambarkan

Ietak

titik-titik

pengukuran kondensor. Seperti pada Gambar 9 dibawah

ini.

Gambar 9- Skema letak titik-titik pengukuran kondensor

Dari

Gambar 9- data yang

diambil

dalam contoh perhitungan adalah data

no.

10,

dimana diketahui :

Tinwor",

ToulWater

:

30'C

:45

oC

Kaji Eksperimental Sistem Peryulingon l[inyak Dengan lo{enggunakan Tanaman Nilam (Pogostemon Cablin Bentk) Angky Puspwan

1187

"H-l:>

l>-l=--==--L I

(12)

1188

"'

Tinkondensor

:82"C

ToutKondensoi

:33

oC

rtruup

:9,67 x

10-5 kg/s

Dad tabel

A-9

Sifat-sifat air (zat cair ienuh) buku

Cpon

:

1,80 kJ/kg.'C

(T:82"C)

Sehingga dapat dihitung :

Range

Rattge sirnce;rser.

=

Range Kond.ensor: Rwige Kond,ansor:

Approach

perpindahan panas diperoleh :

{Toutit atsr

-

4nlreier-)

(+s"c-

30

"c) 15.C

Apyoachsgondsns*r

=

Ayyraachgondexsor

:

Apyroachglondanior

=

iTo utx ott e e nsor

-

Iiarretpr)

{Es

.c

-

30

"c}

3cc

Efektivitas

(e)

Rartgeyon4*,r,

15 cC

x

10078

{Range po*densor

*

Ayproashpor.d

"',"o.) x 1O09/+

{.15 cC+

3iC)

s

=

83,;?3 Yc

Perpindahan

pans

Kondensor

Q-r.o.a*rr"o. = rA

'Cp

x

(T*trona6rier

lo*stondrrr"o")

QkondsTrsor

:

t9,67

x

10-skg/s)

1,8OkJ/kg.GC

x

(82

0C-

33aC)

Qkondet*or

=

0,0S5

kl/s

Qkond.ar.sor: 8,53 r- 10

-lkl/s

Untuk memudahkan dalarn pembahasan hasil dari pengujian penyuling nilam, dibuat dalam beberapa grafik seperti Gambar 10 dan

l1

dibawah

ini.

s

*

-:ll

36 3A {O

tou. wad ('ct

Gambar 10. Grafrk hubungan antara perpindahan panas kondensor teriradap temp€ratur masuk kondensor

(13)

Telemcitik

:

Yol 5, No 2, April 2013 1,189 - "

-Gambar 1 1. Grafik hubungan antara efektivitas konden:or terhadap temperatur air yang keluar kondensor

Pembahasan

Dari

hasil

pengujian penyulingan

nilam

yang

Cilakukan dengan variasi waktu

(i5.C0 WIB,

15.10

WIB,

15.20

WIB,

15.3(l

WiB,

15-40

WIB,

l5-50 WIB,

16.00'ilrB,

16.10

wlB,

l6-2c \MIB,

16.30

WIB,

16.40

wIB,

16.50

WIB,

17-00

VnB)

atau setiap

l0

menit sekali.

Pengambilan data

yang dilakukan

dengan

melakukan

percobaan

dan

langsung mengamati al.at

ukur

yang

digunakan

kemudian

mencatatnya.

Selanjutnya

data

yang telah diperoleh dibuat

dalam

bentuk

tabel hasil

perhitungan

dan

gafik

agar

m8mpermudah

dalam

menganalisanya.

Pada

Gambar 10

grafft

hubungan antara perpindahan panas kondensor

terhadap ternperatur masuk kondensor didapat hasil bahwa menunjukan hubungan antar temperatur masuk kondensor berbanding lurus terhadap perpindahan panas kondensor, yang

ditunjulan

olch semakin besar

nilai

temperatur masuk kondensor sernakin besar

juga nilai

perpindahan panas kondensor yang dilepaskan.

Hal ini

dikarenakan udara

yang

digunakan sebagai pendingin

ikut

mempengaruhi

temperatur

air

di

kondensor,

sehingga

akan

berpengaruh

pada

nilai

kalor

kondensor. Dengan

kata lain

semakin besar

nilai

temperaf.r

masuk kondensor kemamprnn uap dalam menguapkan ekstrak/sari

nilam

berbanding lurus dengan

kemampuan kondensor

yang

berfungsi

untuk

mengkondensasikan steam (rrap) kandungan ekstrak untuk diubah menjadi cauan mlam.

Sedangkan pada gambar I

I

Grafft

hubungan antara efektivitas kondensor terhadap temperatur

air

yang keluar

kondensor

("C)

didapatkan

hasit

bahwa

semakin besar

nilai

ternperatur

air

yang

keluar

kondensor akan mempengaruhi

nilai

efektivitas

kondensor

yang

didapatkan semakin besar,

detgan kata

lain berbanding

lrrus.

Hal

ini

dikarenakan air pendingin yang bersirkulasi dengan baik

pada kondensor dan dengan bantuan udara yang digunakan sebagai pendingin air,

sehingga penyerapan panas dapat diserap dengan cepat, maka nrempengaruhi

nilai

efektivitas kondensor.

Dari

hasil pengujian didapatkan perbandingan antara bahan balru dengan

hasil penyulingan, dimana dengan menggunakan kapasitas bahan baku sebanyak

500 gram hanya mampu memperoleh 1,2 gram minyak nitam dalam durasi waktu

2 jarr.

Padahal dalam perencanium kapasitas bahan baku 500 gram dengan durasi

waktu

2

jatn

mampu menghasilkan

2

gram

minyak nilam.

Dengan demikian

terdapat selisih antara perencanaan dengan hasil pengujiaan.

KESIMPULAI\

Kaji Eksperimental Sistem Petgalingan Mirg'ak Dengan Menggltnalan Tanoman Nilom @ogostemon Cablin BentV

(14)

2.

J.

1 190

Dari

uraian pemhahasan yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

l.

Perpindahan panas kondensor mengalami peningkatan terhadap temperatur masuk kondensor atau berbanding lurus.

l.

Efektivitas

kondensor

dari hasil

perhitungan mengalami peningkatan, dapat

dilihat

pada temperatur

minimum

ait

yang

keluar

kondensor sebesar 33"C

diperoleh efektivitas

kondensor

sebesar 50%,

sedangkan pada temperatur n

ukri*,rn

air

yang keluar

kondensor sebesar

45"C diperoleh

efektiviias kondensor sebesar 83,31oh.

Perbandingan

antara bahan baku

der'gan

minyak

yang

<iihasilkao,

yaitu

dengan menggunakan bahan beku

nilam kering

berkapasitas

500

gram, alat

p"rr|riingu.,ini

ttut yu mampu menghasilkan minyak niiam sebariyak 1,2 gram

ialam

durasi waktu selama 2iatrr. Sedangkan dalam perencanaannya selama?

jam

dapat menghasilkan

minyak nilam

2

gram- Sehingga terdapat selisih antara perencanaan

dan

pengujian.

Namun

dari

segi

efeltivitas

kondensor

sesuai Cengan perencanaan sebesar 80o/o.

DAFTAR

PUSTAKA

Cengel, Yunus

A.,

1998.

Heat

Transfer,

Second

Edition,

Mc

Graw

Hill

internetional Book Company, New

York-Harris- lg87 -

Tanaman Minyak Atsiri,

Penebar Swadaya, Jakarta.

Holman, J.P. 1995.

Perpindahan Kalor,

Penerbit PT. Erlangga, Jakarta.

Perry

R. H.

and Green

D.,

1985. Perry',s Chemical

Engineers'Irand

Boole,

MC

Grcrw

Hill

International BookCompany,New

York-Shah, Ramesh

K.

and sekulic,

Dusan

P.

2003.

Fundamental

of

Heat

Tranfer,John Wiiey

&

Sons, New Jersey'

Kaji Eksperimental Sistem Peryalingan l,{inyak Dengan lv{enggunakan Tananan Nilam (Pogostenon Coblin Benth) AngkY PusPavan

2.

J.

4.

Gambar

Gambar 2. Penyulingan Uap dan Ak (/ater qtid Steqm Distillation)
Gambar 5 dapat kita perhatikan skala ronge dan opproocll dibawah ini :
Gambar 6. Perpindahan kalor menyeluruhdinyatakan dengan beda subu limbak
Gambar 9- Skema letak titik-titik pengukuran kondensor
+2

Referensi

Dokumen terkait

ﻂﺳﻮﺗ.. ﺚﺤﺑ ﻪﺠﻴﺘﻧ و يﺮﻴﮔ 5 ﺪـﻳﺪﺟ ﻪـﻌﻟﺎﻄﻣ ﻦـﻳا رد هﺪـﺷ ﻲﻳﺎﺳﺎﻨﺷ نﻮﻴﺳﺎﺗﻮﻣ شراﺰـــﮔ رﺎـــﺑ ﻦﻴـــﻟوا ياﺮـــﺑ و هدﻮـــﺑ ﻲـــﻣ دﻮـــﺷ. فﺬـﺣ ﻪﺑ

Kapasitas jalan adalah arus maksimum yang dapat dipertahankan persatuan jam yang melewati satu titik dijalan dalam kondisi yang ada atau dengan kata lain

Berdasarkan Diagram X dan nilai T yang disajikan pada Tabel IX maka dapat dihitung pengaruh langsung, tidak langsung dan pengaruh total mata kuliah Aljabar Linear

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan, solusi dalam mengatasi kendala yang dialami guru dalam penggunaan media dalam pembela- jaran sejarah adalahMenurut guru sejarah

g. Apabila seluruh komponen kebutuhan telah dipenuhi dan masih tersedia dana, maka sisa dana dapat dialokasikan/digunakan untuk memenuhi kebutuhan budidaya lainnya

Koalisi yang dibentuk oleh pemerintah (Presiden beserta partai pengusung), dibagi berdasarkan komposisi kursi diparlemen dan dukungan partai selama Pilpres (Pemilu

Adanya perubahan implementasi prinsip kedaulatan rakyat dalam UUD 1945 mengakibatkan perubahan kedudukan dan wewenang MPR.Sejak semua lembaga negara mendapatkan

Palem Putri ( Veitchia merillii ) merupakan tanaman cosmopolitan di daerah tropis dan subtropis termasuk di Indonesia. Pada biji palem putri terkandung alkaloid, flavonoid,