• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PELAYANAN PENUMPANG PELABUHAN PT. ASDP (PERSERO) BAKAUHENI PROVINSI LAMPUNG - FISIP Untirta Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "EFEKTIVITAS PELAYANAN PENUMPANG PELABUHAN PT. ASDP (PERSERO) BAKAUHENI PROVINSI LAMPUNG - FISIP Untirta Repository"

Copied!
222
0
0

Teks penuh

(1)

PROVINSI LAMPUNG

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Menempuh Gelar Sarjana Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

Siti Rohma Nurjanah NIM. 6661091305

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

(2)
(3)
(4)
(5)

Demi Dzat yang diriku ada dalam genggaman-Nya

“Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tidak

menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan.”

(QS. Hud: 115)

Jazzakumullahu khairan katsiran, kepada semua pihak yang terus

memberikan semangat, motivasi serta untaian doa-doa yang terus

mengalir untuk penulis.

(6)

Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Univesritas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I Deden M. Haris, M.Si. Pembimbing II Maulana Yusuf, M.Si

Kata Kunci: Efektivitas, Pelayanan, Penumpang

PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni sebagai penyelenggara, penyedia fasilitas pelayaran dan penyeberangan sangat berperan penting dalam memberikan pelayanan yang efektif kepada pengguna jasa. Tujuan penelitian ini untuk mengukur tingkat Efektivitas Pelayanan Penumpang di Pelabuhan PT.ASDP (Persero) Bakauheni. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Surjadi prinsip-prinsip penyelenggaraan pelayanan publik dengan indikator kesederhanaan, kepastian dan ketepatan waktu, keamanan dan kenyamanan, kedisiplinan, kesopanan dan keramahan, kelengkapan sarana dan prasarana, serta bertanggungjawab. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik

(7)

Sultan Ageng Tirtayasa University. Supervisor I Deden M. Haris, M.Si. Supervisor II Mulana Yusuf, M.Si

Kata Kunci: Effectiveness, Service, Passenger

(8)

i

Assalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Selain itu atas Ridha-Nya

pula peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi ini. Shalawat serta salam

senantiasa selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada

keluarga, sahabat serta tidak lupa kepada kita yang senantiasa selalu diberi

keistiqomahan untuk menjalankan sunnah-sunnahnya.

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul

“EFEKTIVITAS PELAYANAN PENUMPANG PELABUHAN PT. ASDP

(PERSERO) CABANG BAKAUHENI”. Skripsi ini tentunya tidak lepas dari

bantuan dan dukungan banyak pihak baik secara moril maupun materil. Maka

dengan ketulusan hati, peneliti ingin mengucapkan rasa terimakasih yang tak

terhingga kepada pihak-pihak sebagai berikut:

1. Prof Dr. H.Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Rahmawati, M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

(9)

ii

5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos, M.Si selaku Wakil Dekan III Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Listyaningsih, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

7. Riswanda, Ph.D selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi

Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa.

8. DR. Suwaib Amirudin, M.Si seleku dosen pembimbing akademik yang

selalu memberikan bimbingan dan saran selama perkuliahan.

9. Deden M. Haris, M.Si selaku pembimbing I skripsi yang senantiasa

selalu membimbing dan mengarahkan penulisan yang lebih baik.

10.Maulana Yusuf, M.Si selaku selaku pembimbing II skripsi yang

senantiasa selalu membimbing dan mengarahkan penulisan yang lebih

baik.

11.Semua Dosen dan Staf Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa yang membekali ilmu yang bermanfaat.

12.PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni yang telah bersedia membantu

dalam memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan selama proses

(10)

iii

agar menjadi anak shaleh dan shalehah berhasil dunia akhirat.

14.Adik-adik tercinta yang selalu memberikan semangat serta

memberikan percikan doa-doa yang terus mengalir untuk kesuksesan

peneliti dalam menjalankan perkuliahan.

15.Sahabat Magadir Club tersayang Nurul Faizah, Imas Masruroh, Vera

Mariana Agustina dan Yulinda Sari Latifah yang memberikan

sepenggal sejarah hidup yang takkan pernah terlupakan.

16.Fitri Wahyuni S.Sos Sahabat sekaligus teteh terbaik yang telah

bersedia menjadi pendengar yang baik bagi peneliti.

17.Teman-teman Ikhwafillah ADK Untirta khususnya angkatan 2009

yang telah banyak memberikan banyak makna tentang perjuangan,

ilmu, pengorbanan dan pengalaman berharga.

18.Teman-teman Ikhwafillah di Organisasi UKMF FoSMaI FISIP Untirta

dan KAMMI Komisariat Untirta yang menjadi rumah pertama bagi

peneliti yang banyak memberikan banyak pelajaran berharga.

19.Teman-teman Ilmu Administrasi Negara angkatan 2009 khususnya

kelas B reguler dan kelas A dan C yang selama ini mewarnai hari-hari

perkuliahan di kampus.

20.Semua pihak yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan

(11)

iv

menerima segala bentuk masukan baik kritik dan saran yang membangun bagi

peneliti untuk memperbaiki karya yang lebih baik dan bermanfaat. Akhir kata

peneliti mengucapkan jazzakumullahu kahiran katsiran.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Serang, Juni 2016

Peneliti

(12)

v LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR DIAGRAM ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 23

1.3Batasan Masalah……….... ... 24

1.4Rumusan Masalah... 24

1.5Tujuan Penelitian ... 24

1.6Manfaat Penelitian ... 25

(13)

vi

2.1.1 Teori Efektivitas ... 33

2.1.2 Teori Pelayanan Publik ... 37

2.1.3 Standar Pelayanan Publik ... 42

2.1.4 Kepuasan Pelanggan ... 44

2.1.5 Pengertian Pelabuhan ... 46

2.2Penelitian Terdahulu ... 46

2.3Kerangka Pemikiran ... 49

2.4Hipotesi Penelitian ... 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1Pendekatan dan Metode Penelitian... 54

3.2Ruang Lingkup Penelitian ... 55

3.3Lokasi Penelitian ... 55

3.4Variabel Penelitian ... 56

3.4.1 Definisi Konsep ... 56

3.4.2 Definisi Operasional ... 57

3.5Instrumen Penelitian ... 59

3.6Populasi dan Sampel Penelitian ... 61

3.6.1 Populasi ... 61

3.6.2 Sampel ... 62

3.7Teknik Pengolahan dan Analisis Data... 64

(14)

vii BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1Deskripsi Objek Penelitian ... 71

4.1.1 Keadaan Geografis... 71

4.1.2 Latar Belakang Singkat Perusahaan ... 72

4.1.3 Visi, Misi, Peran, Nilai Inti dan Motto Perusahaan ... 73

4.1.4 Layanan dan Jasa Perusahaan ... 76

4.1.5 Lintasan, Armada dan Pelabuhan ... 77

4.1.6 Sumber Daya Manusia ... 79

4.1.7 Struktur Organisasi ... 79

4.2Deskripsi Data ... 87

4.2.1 Identitas Responden ... 87

4.2.2 Analisis Data ... 89

4.3Pengujian Persyaratan Statistik ... 126

4.3.1 Uji Validitas Instrumen... 126

4.3.2 Uji Reabilitas Instrumen ... 129

4.4Pengujian Hipotesis ... 130

4.5Interpretasi Hasil Penelitian ... 133

(15)

viii

5.2 Saran ... 150

(16)

ix

Halaman

Tabel 1.1 Fasilitas Pelayanan PT. ASDP Bakauheni..……….. 4

Tabel 1.2 Fasilitas Pendukung Pelayanan PT. ASDP Bakauheni ……….. 5

Tabel 1.3 Perusahaan Penyedia Kapal RoRo ...……..……….. . 6

Tabel 1.4 Daftar Angkutan Penyeberangan Pelabuhan dari Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni ...……..………... 8

Tabel 1.5 Tarif Pengguna Jasa Penyeberangan PT ASDP (Persero) Bakauheni...……..……….. 12

Tabel 1.6 Daftar Nominator Karyawan PT.ASDP Bakauheni………….. 14

Tabel 2.1 Kerangka Berfikir...……….... 52

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian……….. 58

Tabel 3.2 Skor Item-item Instrumen...………. 59

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian...………. 70

(17)

x

Halaman

Gambar 1.1 Alur Penjualan Tiket ...……….. 9

Gambar 1.2 Syarat Pembelian Tiket di PT. ASDP (Persero) Cabang

Bakauheni...………... 11

Gambar 4.1 Gerbang Masuk Pelabuhan Bakauheni ...….……... 71

(18)

xi

Halaman

Diagram 4.1 Kategori Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 88

Diagram 4.2 Kategori Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 88

Diagram 4.3 Tanggapan Responden Prosedur Tidak Berbelit-belit ... 91

Diagram 4.4 Tanggapan Responden Menggunakan Jasa Penyeberangan Mudah .... 92

Diagram 4.5 Tanggapan Responden Mudah Memperoleh Informasi Jadwal Kapal 93 Diagram 4.6 Tanggapan Responden Mudah Memahami Informasi ... 94

Diagram 4.7 Tanggapan Responden Sesuai Tarif Tiket dengan Fasilitas ... 95

Diagram 4.8 Tanggapan Responden Sesuai Harga Tiket dengan Pelayanan... 96

Diagram 4.9 Tanggapan Responden Jam Pelayanan Dijalankan dengan Baik ... 97

Diagram 4.10 Petugas Mamberi Pelayanan Sesuai Jam Kerja ... 98

Diagram 4.11 Rentang Waktu Pemberi Pelayanan Tidak Lama... 99

Diagram 4.12 Lama Waktu Pelayanan Sesuai SOP ... 101

Diagram 4.13 Keamanan di Pelabuhan Bakauheni sudah Baik ... 102

Diagram 4.14 Kenyamanan di Pelabuhan Bakauheni sudah Baik ... 104

Diagram 4.15 Petugas Memberi Pelayanan dengan Sopan ... 106

Diagram 4.16 Petugas Memberi Pelayanan dengan Ramah ... 107

Diagram 4.17 Petugas selalu Bersikap Baik ... 108

Diagram 4.18 Petugas sangat Disiplin dalam menjalankan Tugas ... 109

Diagram 4.19 Fasilitas yang ada sudah sesuai dengan Standar Kelayakan ... 110

(19)

xii

Diagram 4.23 Fasilitas Digunakan Sesuai dengan Fungsi yang Seharusnya ... 115

Diagram 4.24 Prasarana yang Ada Sudah Sangat Baik ... 117

Diagram 4.25 Sesuai antara Kemampuan dengan Tugas dan Fungsi Petugas ... 118

Diagram 4.26 Petugas Mampu Menyelesaikan Masalah Insidental dengan Baik .... 120

Diagram 4.27 Petugas Merespon Keluhan Penumpang dengan Baik ... 121

Diagram 4.28 Petugas Cepat Tanggap dalam Menyelesaikan Masalah ... 122

Diagram 4.29 Petugas Selalu Ada Ketika Jam Kerja ... 124

(20)

xiii Lampiran 1 Surat Penelitian

Lampiran 2 Catatan Bimbingan

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian

Lampiran 4 Tabel Jawaban Responden

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas

Lampiran 6 Hasil Uji Reabilitas

Lampiran 7 Gambaran Fasilitas PT.ASDP (Persero) Bakauheni

Lampiran 8 Struktur Organisasi

Lampiran 9 Kilas Sejarah

Lampiran 10 Visi dan Misi Perusahaan

Lampiran 11 Multi Peran Perusahaan

Lampiran 12 Foto Dermaga PT.ASDP (Persero) Bakauheni

Lampiran 13 Traffic Pelabuhan dan Kapasitas Parkir

Lampiran 14 Perkembangan Armada Enam Tahun Terakhir

Lampiran 15 Armada Kapal 2015

Lampiran 16 Proses Bisnis

Lampiran 17 Penjelasan Alur Penjualan Tiket

Lampiran 18 Tarif Tiket

Lampiran 19 Angkutan Penyeberangan Penumpang dan Kendaraan Tujuh Tahun

Terakhir

(21)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Negara kepulauan yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah,

mulai dari hasil bumi, hasil laut. Dalam Dahuri dkk (2008: 1) menyatakan

bahwa berdasarkan fakta fisik menunjukan bahwa negara Indonesia merupakan

negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, dengan garis

pantai sepanjang 81.000 km dan luas laut sekitar 3,1 juta km2 (0,3 juta km2

perairan teritorial dan 2 juta km2 perairan nusantara) atau 62% dari luas garis teritorialnya, dengan demikian maka negara indonesia diberikan hak berdaulat

(sovereign right) untuk memanfaatkan Zona Ekonomi Eksklusif seluas 2,7 juta

km2 yang menyangkut eksplorasi, eksploitasi dan pengelolaan sumber daya hayati maupun non hayati. Keniscayaan memiliki sumber daya alam yang

berlimpah tersebut dapat dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia sebesar-besarnya

untuk kepentingan rakyat.

Negara dengan sebagian besar 2/3 adalah lautan ini menandakan

bahwa tak salah jika Indonesia disebut sebagai negara maritim. Wilayah pesisir

dan lautan Indonesia serta daerah pantai banyak dimanfaatkan oleh masyarakat

sebagai modal memenuhi kebutuhan sehari-hari serta penunjang pembangunan

ekonomi masyarakat Indonesia. Tidak hanya lautan luas yang dimiliki negara

Indonesia tetapi juga sungai serta danau besar yang menghubungkan satu pulau

dengan pulau lainnya sebagai sarana bagi masyarakat dalam melakukan

(22)

Indonesia sebagai negara yang sebagian besar daerahnya adalah

perairan maka transportasi air tidak akan bisa terpisahkan dari kehidupan

bangsa Indonesia dan termasuk sebagai sistem transportasi sungai, danau dan

laut. Salah satu penunjang dari sistem transportasi tersebut adalah adanya

sektor kepelabuhanan yang merupakan bagian strategis dari sistem transportasi

nasional dan merupakan faktor yang sangat penting dalam aktivitas pelayaran.

Sektor pelabuhan merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dalam melayani

kebutuhan masyarakat dalam memberikan pelayanan berupa pelayanan dalam

bidang jasa transportasi.

Pelabuhan Bakauheni sebagai pelabuhan yang dikelola oleh Perusahaan

Terbatas Angkutan Sungai Danau Penyebrangan yang disingkat dengan PT.

ASDP (Persero) Cabang Bakauheni memberikan pelayanan dalam bidang jasa

penyebrangan barang dan penumpang dari dan ke Pulau Jawa. PT. ASDP

merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bernaung dibawah Departemen

Perhubungan, sebagai penyedia jaringan transportasi publik bagi wilayah

daerah terpencil dan juga daerah perbatasan guna mempercepat pembangunan

daerah dan membuka isolasi geografis. Sebagai perusahaan penyedia jaringan

transportasi maka sarana serta fasilitas menjadi hal yang diperhatikan, selain

itu juga ada perusahaan-prusahaan yang bekerjasama menyediakan kapal RoRo

juga perusahaan penyedia jasa pengamanan. Sarana yang diberikan oleh pihak

PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni yakni dengan menyediakan dermaga

(23)

penumpang, penyedia tiket terpadu yang nantinya akan bagi hasil kepada

perusahaan swasta penyedia kapal RoRo.

Perusahaan Terbatas Angkutan Sungai Danau Penyebrangan (PT.

ASDP) Persero adalah untuk menunjang dan melaksanakan kebijakan program

pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya,

khususnya penyelenggaraan dibidang jasa pelayaran angkutan sungai, danau

dan angkutan penyebrangan, jasa dermaga, jasa kepelabuhanan sungai, danau

penyebrangan, dan jasa angkutan laut serta perdagangan dalam dan luar negeri

ekspor dan impor dalam bidang alat/peralatan keselamatan kapal atau mesin

kapal serta memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. PT. ASDP

(Persero) Cabang Bakauheni juga menyediakan fasilitas berupa ruang tunggu,

loket penjualan tiket, toilet, kantin dan terminal bagi penumpang yang akan

menggunakan jasa penyebrangan dari dan ke pulau Jawa. Bagi perusahaan

swasta penyedia kapal RoRo harus menyediakan fasilitas didalam kapal yang

sudah berstandar nasional, seperti memiliki ruang penumpang yang nyaman,

toilet yang bersih, alat pemadam kebakaran, jaket keselamatan (life jacket) bagi

penumpang, ruang informasi dan sekoci.

Pelayanan jasa penyeberangan yang diberikan memiliki fasilitas

pelayanan yang harus dimiliki oleh penyedia pelayanan publik adalah: fasilitas

ruangan yang terdiri dari ruangan-ruangan pelayanan yang cukup aman dan

tertib, seperti misalnya meja layanan dan loket yang cukup untuk penerimaan

surat dan lain-lain, ruangan informasi yang dilengkapi dengan bahan-bahan

(24)

berkepentingan. Ruang tunggu dilengkapi dengan penerangan yang cukup

untuk membaca, tempat duduk, meja kecil seperlunya, asbak dan bak sampah,

jika ruangan tunggu cukup luas bisa dilengkapi dengan kantin yang

menyediakan keperluan ringan orang-orang yang sedang menunggu supaya

tidak jenuh. Ruangan ibadah, terutama bagi mereka yang beragama Islam.

Kamar mandi atau kamar kecil yang dilengkapi dengan pengairan yang baik

agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap dan terjaga kebersihannya.

Adapun gambaran umum dan fasilitas yang dimiliki oleh PT. ASDP

(Persero) Cabang Bakauheni antara lain,

Tabel 1.1 Fasilitas Pelayanan

PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni

No Prasarana Jumlah Keterangan

1 Dermaga RoRo 7 Unit - Sumber: Arsip PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni, 2015

Adapun fasilitas pendukung pelayanan yang dimiliki oleh PT. ASDP

(25)

Tabel 1.2

Fasilitas Pendukung Pelayanan PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni

No Prasarana Jumlah Keterangan

1 Rubber Boat 1 Unit -

15 AreaParkir 3.160 Unit Campuran

Sumber: Arsip PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni, 2015

Salah satu fungsi dari keberadaan PT. ASDP (Persero) Cabang

Bakauheni yakni perusahaan yang bekerja dan memberikan pelayanan yang

terbaik kepada masyarakat pengguna jasa penyeberangan. Jenis pelayanan

yang diberikan oleh PT. ASDP adalah sebagai penyedia sarana dan prasarana

yang dapat menunjang bongkar muat penumpang dan kendaraan dengan

memberikan pelayanan sebaik-baiknya. PT. ASDP (Persero) Cabang

Bakauheni memberikan dua jenis pelayanan yakni pelayanan kepada

penumpang baik penumpang pejalan kaki maupun penumpang berkendaraan.

PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni sebagai perusahaan terbatas memiliki

waktu pelayanan selama 24 jam yang melayani bongkar muat barang maupun

(26)

PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni memiliki kerjasama dengan

perusahaan penyedia kapal RoRo sebanyak 20 perusahaan dan perusahaan

swasta PT. Mata Pensil yang mengelola penjualan tiket penumpang dan tiket

kendaraan. Adapun perusahaan penyedia kapal RoRo tersebut sebagai berikut:

Tabel 1.3

Perusahaan Penyedia Kapal RoRo Di PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni

No Nama Perusahaan Jumlah Kapal

(Unit)

1 PT. ASDP Ferry (Persero) 9 Unit

2 PT. Atosim Lampung Pelayaran 3 Unit

3 PT. Jemla Ferry 6 Unit

4 PT. Putera Master Sarana Penyeberangan 6 Unit

5 PT. Jembatan Nusantara 3 Unit

6 PT. Prima Eksekutif 4 Unit

7 PT. Windu Karsa 3 Unit

8 PT. Sekawan Maju Sejahtera (SMS) Kertanegara 3 Unit

9 PT. Gunung Makmur Permai 1 Unit

18 PT. Bukit Merapin Nusantara 2 Unit

19 PT. Trimitra 1 Unit

20 PT. Raputra Jaya 1 Unit

Sumber: Arsip PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni, 2015

Dalam hal ini PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni sebagai penyedia

dermaga dan pelabuhan yang mengatur waktu keseluruhan dalam pelayanan

bongkar dan muat barang atau penumpang ke kapal RoRo. Berdasarkan hasil

(27)

Operasional Bapak Putu mengemukakan bahwa waktu maksimal bongkar muat

(port time) yang sesuai dengan standar operasional yaitu 60 menit yang terbagi

sebagai berikut 15 menit persiapan sandar, 15 menit bongkar, 15 menit muat

dan 15 menit persiapan berangkat.

Aktivitas operasi pelayaran selama sehari yang dilakukan di Pelabuhan

Bakauheni dengan penyedia kapal RoRo dibagi kedalam dua tipe pola yaitu:

pola operasi normal dan pola operasi padat. Pola operasi normal yang

dilakukan sehari memiliki target trip sebanyak 108 dari 27 kapal yang

dikalikan 4 trip dari tiap-tiap kapal yang beroperasi, sedangkan pola operasi

padat dilakukan sehari memiliki target trip sebanyak 112 dari 28 kapal yang

dikalikan 4 trip dari tiap-tiap kapal yang beroperasi. Dalam data yang peneliti

dapatkan dari bagian operasional bapak Putu, bahwasannya angkutan yang

disebrangkan dari Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni selama 6 tahun

(28)

Tabel 1.4

Dewasa 1.250.913 1.204.953 1.153.976 1.088.913 1.027.293 1.151.933 2. Ekonomi

Anak 115.638 123.817 133.972 140.786 120.949 118.399 Jumlah 1.366.551 1.328.770 1.287.948 1.229.703 1.148.242 1.270.332

Sumber: Arsip PT.ASDP (Persero) Cabang Bakauheni, 2015

Berdasarkan data tersebut maka peneliti mengambil rata-rata angkutan

penumpang yang diseberangkan dari pelabuhan penyeberangan Bakauheni

pada tahun 2015 sebanyak 1.270.332. Maka peneliti mengambil rata-rata 3.529

penumpang perhari.

Apabila masyarakat yang ingin menggunakan jasa penyebrangan dari

Pelabuhan Bakauheni ke Pelabuhan Merak maka diharuskan mengikuti

(29)

Gambar 1.1

Alur Pelayanan Penjualan Tiket

Tiket Terjual

Klaim Hasil Klaim OK

Sumber: Arsip PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni, 2015

Pengguna jasa baik kendaraan maupun penumpang pejalan kaki

membeli tiket elektronik (e-ticket) di loket penumpang atau di loket kendaraan

(toll gate) sesuai dengan jenis dan golongan, penumpang atau kendaraan

menuju dermaga sebelum masuk ke kapal kemudian di dermaga petugas portir

pelayaran melakukan pengecekan tiket saat pemakai jasa akan masuk ke kapal,

setelah mencocokkan jumlah tiket dengan petugas teli ASDP, penumpang dan

kendaraan masuk ke kapal sedangkan petugas portir pelayaran membawa kartu

elektronik ke ruang klaim tiket, membuat laporan hasil penjualan tiket dan

klaim tiket (penagihan) setelah itu menyetorkan hasil penjualan tiket ke

keuangan, bagian keuangan melakukan penyetoran hasil penjualan tiket dan

klaim tiket (pelayaran, asuransi dan pelabuhan) ke bank, kemudian pihak bank

menyetorkan hasil pendapatan kepada masing-masing rekening (pelayaran,

(30)

Waktu pelayanan di loket penjualan tiket penumpang berdasarkan

standar operasional prosedur yang dimiliki oleh perusahaan swasta yang

bertanggungjawab melayani penjualan tiket adalah selama 15-20 detik dan

untuk waktu pelayanan di loket penjualan tiket kendaraan selama 20 detik, ini

berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan wakil kepala cabang PT. Mata

Pensil yaitu bapak Edo pada tanggal 25 Mei 2015. Hal ini pun sejalan dengan

pemaparan bapak Putu selaku Staff Operasional/Usaha PT. ASDP (Persero)

Cabang Bakauheni bahwa waktu pelayanan di loket penumpang dan kendaraan

maksimal 20 detik. Jadi standar operasional yang dimiliki PT. Mata Pensil

tetap mengacu pada standar operasional yang dimiliki oleh PT. ASDP

(Persero) Cabang Bakauheni.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di loket penjualan tiket, petugas

melayani setiap penumpang selama 20-23 detik, kemudian pada tanggal 18 Juli

2015 pukul 13.41 WIB peneliti melakukan wawancara kepada penumpang Ibu

Sulasmiati yang menggunakan jasa penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni

bahwa menurutnya saat membeli tiket di loket penjualan tiket tidak lama

kurang lebih 20 detik. Di loket penjualan tiket penumpang dan lolet kendaraan,

penumpang harus mempersiapkan kartu identitas diri seperti: Kartu Tanda

Penduduk, Surat Izin Mengemudi, Kartu Pelajar atau Kartu Mahasiswa untuk

kemudian di scan sebagai bukti pencatatan data base penumpang yang

nantinya akan dikoordinasikan sebagai asuransi jika terjadi kecelakaan saat

(31)

Gambar 1.2

Syarat Pembelian Tiket di PT.ASDP (Persero) Cabang Bakauheni

Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2015

PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni sebagai pelayan publik

memiliki beberapa regulasi, salah satunya dengan terbitnya Peraturan Menteri.

5 Tahun 2016 Tanggal 12 Januari 2016 dan Ketetapan Direksi.

11/OP.404/ASDP-2016 Tanggal 14 Januari 2016 dari regulasi tersebut

menentukan tarif bagi pengguna jasa penyeberangan di PT. ASDP (Persero)

(32)

Tabel 1.5

Tarif Pengguna Jasa Penyeberangan PT.ASDP (Persero) Bakauheni

Jenis Tipe Pengguna

Jasa Tarif Jasa Keterangan Penumpang Ekonomi B Golongan III Rp. 102.000 Sepeda Motor > 500 Cc Golongan IV

Barang Rp. 607.000 Truk/Tangki Panjang s.d 7 Meter Golongan VI

Penumpang Rp. 1.225.000 Bus Panjang > 7 Mater s.d 10 Meter Golongan VI

Barang Rp. 888.000 Truk/Tangki Panjang > 7 Meter s.d 10 Meter Golongan VII Rp. 1.353.000 Tronton/Alat Berat > 10

Meter s.d 12 Meter Golongan VIII Rp. 2.031.000 Treller/Alat Berat > 12

Meter s.d 16 Meter Golongan IX Rp. 3.329.000 Treller/Alat Berat > 16

Meter Sumber: Arsip PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni, 2016

Berdasarkan tarif yang telah ditetapkan oleh pihak PT.ASDP kepada

penumpang pejalan kaki maupun kendaraan, maka peneliti melakukan

wawancara kepada ibu Murtini pada tanggal 18 Januari 2016 pukul 13.55 WIB,

beliau salah satu penumpang pejalan kaki yang telah membeli tiket di loket

penjualan. Bahwa harga yang harus di bayar untuk mendapatkan dua tiket yang

(33)

anak, maka ibu Murtini harus membayar Rp.20.500. Ini berarti untuk

pembelian satu tiket penumpang dewasa seharga Rp. 13.000, dan untuk satu

tiket penumpang anak sebesar Rp. 7.500. Ini berarti adanya kesesuaian antara

tarif yang telah ditetapakan oleh pihak PT.ASDP dengan yang ada di

lapangan/loket penjualan tiket.

PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni sebagai salah satu perusahaan

negara yang melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat tentunya harus

mengutamakan kepuasan pelanggan dan memberikan pelayanan prima bagi

pengguna jasa layanan. Pelayanan prima pada sektor publik dapat

diimplementasikan oleh aparat pemberi layanan apabila kepuasan pelanggan

yang menjadi tujuan utama. Agar kepuasan pelanggan yang menjadi tujuan

utama maka aparat pemberi layanan harus mengetahui pemakai jasa layanan.

Aparatur pelayanan tidak memiliki alasan untuk tidak mengutamakan kepuasan

pelanggan, karena kepuasan pelanggan akan menjadi barometer dalam

mengukur keberhasilan dalam pelayanan kepada pelanggan/pengguna jasa

layanan. Dalam hal ini sumber daya manusia menjadi tiang utama keberhasilan

dalam mencapai pelayanan prima. Adapun data karyawan yang peneliti peroleh

dari bapak Ahmad Budiyono selaku Staff Sumber Daya Manusia dan Umum

PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni pada tanggal 25 Mei 2015 sebagai

(34)

Tabel 1.6

Daftar Nominator Karyawan PT.ASDP (Persero) Bakauheni

No Jabatan Jumlah

1 Staf Kantor Staff SDM dan Umum 11 Orang Staff Operasional/Usaha 13 Orang Staff Keuangan 8 Orang

Staff Teknik 8 Orang

Jumlah Karyawan 144 Orang

Sumber: Arsip PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni, 2015

Menurut staff sumber daya manusia dan umum jumlah karyawan 144

karyawan terdiri dari 9 karyawan wanita dan 135 karyawan laki-laki. Staff

operasional lapangan yang terdiri dari tiga regu memiliki satu orang

penanggungjawab untuk mengawasi jalannya pelayanan di loket penjualan

tiket penumpang dan loket kendaraan, sedangkan pelaksana teknis yang

langsung melayani penjualan tiket adalah pegawai outsourcing yang dikontrak

oleh perusahaan swasta yaitu PT. Mata Pensil yang bekerja sama dan

berkoordinasi dengan PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni. Karyawan yang

sedang memasuki masa pensiun adalah yang memiliki usia maksimal 60 tahun

yaitu sebanyak sembilan orang. PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni

memiliki sembilan kapal RoRo, maka dari itu PT. ASDP (Persero) Cabang

Bakauheni menempatkan tujuh karyawannya di kapal yang bertugas

(35)

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti pada

tanggal 16 Mei 2015 PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni masih kurang

maksimal dalam memberikan pelayanan kepada pangguna jasa

layanan/penumpang serta ketidak sesuaian fungsi penggunaan sarana dan

prasarana yang tersedia. Terlihat dari hasil observasi yang dilakukan peneliti

antara lain kondisi fisik pelabuhan Bakauheni saat ini, masih dalam tahap

pembangunan infrastruktur gedung-gedung baru seperti ruang tunggu, terminal

bus dan angkutan umum, gang way pejalan kaki di dermaga 1 dan dermaga 2.

Kondisi ini tentu saja membuat para calon penumpang yang hendak

menggunakan jasa pelayanan PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni merasa

terganggu dengan kondisi yang kurang kondisional. Hal ini terlihat sekali

dilokasi penjualan e-ticket, dimana penumpang harus melalui rute yang

berkelok-kelok serta berdebu untuk sampai ke loket penjualan E-ticket.

Salah satu prinsip-prinsip dalam menyelenggarakan pelayanan publik

adalah keamanan dan kenyamanan, yaitu proses dan produk pelayanan publik

dapat memberikan rasa aman, nyaman dan kepastian hukum, yang

dikemukakan oleh Surjadi (2009:65). Pihak PT.ASDP (Persero) Cabang

Bakauheni memiliki petugas keamanan yang menjaga area pelabuhan sebanyak

(36)

Tabel 1.7 2 Pengaturan Antrian Parkiran

1. Dermaga I

3. Pengatur Jalur Masuk Dermaga I, Dermaga II

4. Pengaturan Antrian Motor

2 2. Operator Remot Control Scure

Parking Samping Musolah

4 2

8 Traffic III

1. Pengatur Jalur Masuk Dermaga III 2. Pengatur Kendaraan Keluar

Pelabuhan

4

3 9 Roda Baru (Jalur Keluar Penumpang) 4

10 Pos I 2

11 Pos Kantor 2

12 Piket Kantor 2

Sumber: Arsip PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni, 2015

Meskipun pihak PT.ASDP Bakauheni telah memiliki petugas keamanan

yang telah ditugaskan menjaga di area Pelabuhan Bakauheni, namun belum

(37)

berfungsi sebagai ruang menunggu bagi para penumpang yang ingin

menggunakan jasa pelayanan, justru digunakan sebagai tempat berkumpulnya

para pedagang asongan yang menjajakan dan berlalu-lalang barang

dagangannya. Meskipun saat ini gedung ruang tunggu telah mengalami

perbaikan, tetapi tidak merubah keberadaan para pedagang asongan tersebut.

Fasilitas yang tersedia di ruang tunggu seperti kursi-kursi penumpang dijadikan

tempat peristirahatan oleh pedagang asongan. Hal seperti ini dapat

mengganggu kenyamanan, keamanan penumpang dan juga tidak berfungsi

sebagaimana mestinya.

Jumlah tempat duduk yang terdapat di ruang tunngu yang berjumlah 52

kursi terdiri dari 24 kursi terletak disisi kiri loket penjualan tiket dan 28 kursi

terletak di sisi kanan loket penjualan tiket. Ini belum sebanding dengan jumlah

penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan dari Bakauheni sebanyak

3.529 orang perhari. Jumlah tempat kursi yang ada di ruang tunggu belum

mampu menampung para penumpang yang mengantri membeli tiket. Hal

serupa juga terjadi ketika para penumpang menunggu kapal yang akan bongkar

muat barang di gang way harus menunggu tanpa adanya fasilitas tempat duduk.

Belum tegasnya pengelola ASDP dalam menertibkan pedagang

asongan dan calo-calo penumpang, ini terlihat tidak hanya pedagang asongan

yang berlalu lalang di ruang tunggu, tetapi di area parkir kendaraan yang ingin

masuk ke kapal di dermaga dan di gang way penumpang yang hendak masuk

ke kapal. Bagi para pedagang seharusnya cukup menjajakan dagangannya di

(38)

penumpang yang akan menggunakan jasa pelayaran. Meskipun ada dua orang

petugas keamanan yang berjaga di pintu keluar penumpang menuju teminal

bus, tetap ada calo-calo penumpang yang bermain kasar dan menyakiti

penumpang pun terlihat di pintu keluar penumpang menuju terminal bus.

Pemandangan seperti ini tentu saja mengganggu keamanan dan kenyamanan

para penumpang yang hendak menuju terminal bus.

Keberadaan loket e-ticket hanya dibuka satu pintu, sedangkan 4 loket

yang lain tidak digunakan, sehingga para penumpang yang hendak membeli

tiket harus menunggu lama dengan panjang antrian pada setiap loket 7-8 meter.

Ini menandakan belum adanya kecepatan pihak ASDP dalam memberikan

pelayanan yang maksimal kepada pelanggannya. Kondisi ini tidak jauh berbeda

pada waktu tertentu seperti libur sekolah dan hari libur nasional. Kecepatan

petugas dalam melayani penumpang kurang cepat, loket penjualan kartu

elektronik tambahan baru dibuka ketika penumpang sudah antri.

E-ticket merupakan hasil inovasi baru dari ASDP yang sebelumnya

menggunakan tiket manual berupa tiket kertas. Dengan adanya E-ticket bagi

penumpang diharapkan adanya kemudahan bagi para petugas untuk mencatat

dan memverifikasi data dan jumlah penumpang yang menggunakan jasa

pelayaran melalui PT. ASDP. Dari hasil observasi terlihat adanya kejanggalan

dari penggunaan E-ticket, alat sensor E-ticket yang seharusnya difungsikan

karena para pengguna jasa tidak mengetahui cara menggunakan tiket elektronik

tersebut. Petugas yang berjaga disamping alat sensor tidak menyensor kartu

(39)

jalur yang tidak dilalui alat sensor tersebut. Hal ini berdasarkan pernyataan

pengguna jasa penyeberangan ibu Murtini yang telah membeli tiket elektronik

(wawacara dengan ibu Murtini pada 16 Mei 2105, pukul 14.55 WIB)

Teknologi yang diterapkan di ASDP sendiri tentunya harus diimbangi dengan

kualitas sumber daya manusia yang siap dan tanggap dalam menerima

perubahan teknologi yang disediakan, adanya tiket elektronik tidak berfungsi

sebagaimana mestinya.

Sumber daya manusia menjadi salah satu tiang pendiri dari

keberlangsungan organisasi dalam ketercapaian tujuan organisasi tersebut.

Petugas PT. ASDP harus siap menghadapi segala perubahan yang ada, baik

perubahan teknologi, perubahan lingkungan dan lain-lain. Tidak terlepas dari

penampilan serta kerapihan dalam berpakaian yang menjadi nilai tersendiri dari

suatu badan usaha milik negara agar tercipta suasana yang nyaman dan rapih.

Saat jam kerja masih berlangsung dari hasil observasi peneliti pada tanggal 17

Mei 2015 pukul 14.30 WIB, masih terlihat adanya petugas yang kurang rapih

dalam berpakaian dan pegawai yang bertugas menjaga toll gate e-ticket yang

digantikan oleh seorang petugas keamanan yang sebenarnya itu adalah tugas

pegawai PT. ASDP. Masih adanya pegawai kontrak yang belum dapat bekerja

secara maksimal serta sedikitnya petugas PT. ASDP yang memiliki kompetensi

dalam bidangnya, seperti petugas penjaga loket penjualan e-ticket yang terlihat

bingung ketika komputer error saat digunakan.

Fasilitas lorong pejalan kaki (Gang Way) yang digunakan oleh

(40)

Bakauheni hanya difungsikan di dermaga 1, dermaga 2 dan dermaga 3,

sedangkan Gang Way di dermaga 5 yang saat ini sudah selesai dan bisa

digunakan oleh penumpang pejalan kaki belum difungsikan dan lokasi yang

cukup jauh dari loket penjualan tiket sehingga menyebabkan penumpang

pejalan kaki harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk menuju ke kapal

jika melewati Gang Way dermaga 5. Fasilitas Gang Way tersedia di dermaga 5

akhirnya terkesan kurang efektif dan tidak berfungsi, hanya bangunan yang

dimanfaatkan oleh pedagang asongan sebagai tempat istirahat.

Adapun untuk memeperlancar lalu lintas kapal yang ada di Pelabuhan

Bakauheni maka PT.ASDP Bakauheni, maka Ship Traffic Control (STC)

menjadi bagian yang amat penting. Maka sesuai dengan Instruksi Kerja

Operasional Pelayanan Jasa Penyeberangan Di Pelabuhan (Arsip PT.ASDP

Bakeuheni tahun 2005), petugas Ship Traffic Control (STC) memiliki tugas

mengatur lalu lintas kapal yang akan sandar atau berangkat sesuai dengan

petunjuk pelaksanaan Ship Traffic Control (STC), memberikan informasi

jadwal kapal, dan mengingatkan kapal terhadap waktu keberangkatan dan

situasi keamanan dermaga yang akan disandari kapal. Dengan demikian

diharapkan tidak ada kapal yang melebihi waktu sandar yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di lapangan pada tanggal 18

Januari 2016 masih ada kapal yang melebihi waktu sandar. Hal ini terbukti

ketika petugas Ship Traffic Control (STC) memberikan pemberitahuan pada

pengeras suara bahwa Kapal Motor Penumpang (KMP) SMS Kertanegara

(41)

aktifitas memuat kendaraan selama 10 menit dan waktu persiapan berangkat 10

menit. Jadi jika waktu maksimal kegiatan bongkar muat barang 60 menit,

apabila ada kapal yang melebihi waktu 10-20 menit. Maka setiap kapal

melakukan bongkar muat 70-80 menit. Kondisi seperti ini jika dibiarkan maka

akan menghambat kapal yang akan sandar berikutnya.

PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni sebagai sebuah perusahaan

yang bergerak dalam memberikan pelayanan kepada publik tentu erat dengan

pelayanan yang sistematis dan komprehensif yang lebih dikenal dengan konsep

pelayanan prima. Kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan atau

pengguna jasa layanan menjadi hal yang harus diutamakan oleh perusahaan,

karena dapat menumbuhkan nilai kepuasan serta kepercayaan pelanggan atau

pengguna jasa layanan. Hal ini dapat menimbulkan peningkatan kepercayaan

dan kepuasan pelayanan apabila pelayanan yang diberikan oleh petugas kepada

pelanggan semakin baik.

Merujuk atas pemaparan yang telah peneliti jelaskan berdasarkan

observasi yang dilakukan oleh peneliti di PT. ASDP (Persero) Cabang

Bakauheni, Provinsi Lampung, ada beberapa hal yang menjadi

permasalahan-permasalahan yang berkaitan tentang penyelenggaraan efektivitas pelayanan

pelabuhan teerhadap pengguna jasa layanan, antara lain:

1. Kurang maksimalnya penggunaan fasilitas yang tersedia di PT. ASDP

(42)

2. Penggunaan alat sensor yang kurang maksimal, terlihat dari para petugas

jaga yang hanya memfungsikan satu koridor toll gate penumpang pejalan

kaki

3. Petugas PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni terlihat kurang rapih dan

disiplin, hal ini terlihat dari sebagian besar pegawai yang kurang rapih

dalam menggunakan pakaian saat jam kerja sedang berlangsung, serta saat

jam kerja masih berlangsung pegawai yang bertugas menjaga toll gate

e-ticket digantikan oleh seorang petugas keamanan yang sebenarnya itu

adalah tugas pegawai PT. ASDP. Dan masih adanya pegawai kontrak yang

belum dapat bekerja secara maksimal serta sedikitnya petugas PT. ASDP

yang memiliki kompetensi dalam bidangnya, seperti petugas penjaga loket

penjualan e-ticket yang terlihat bingung ketika komputer error saat

digunakan.

4. Jadwal keberangkatan bongkar muat barang yang ada di dermaga sering

melebihi waktu yang telah ditetapkan oleh pihak PT. ASDP yaitu 45-60

menit untuk satu kali bongkar muat barang. Hal ini bisa menghambat

kegiatan bongkar muat barang kapal berikutnya, sehingga kapal berikutnya

harus menunggu proses bongkar muat barang kapal yang melebihi waktu

sandar di dermaga dan terjadilah ketidak sesuaian jadwal pelayanan kapal

berikutnya, ini terlihat kurang efektif jika dilihat dari ketepatan waktu

pelayanan. Sehingga membuat para penumpang menunggu di gang way

(43)

5. Biaya yang telah dikeluarkan oleh penumpang pengguna jasa

penyebrangan PT. ASDP belum diimbangi dengan pelayanan prima dan

berkualitas.

Dari latar belakang diatas, maka peneliti mengambil judul “Efektivitas

Pelayanan Penumpang Pelabuhan PT. ASDP (Persero) Bakauheni

Provinsi Lampung.”

1.2 Identifikasi Masalah

Dari permasalahan yang dijelaskan dalam latar belakang masalah diatas,

maka peneliti dapat mengidentifikasikan masalah yang ada sebagai berikut:

1. Kurang maksimalnya penggunaan fasilitas yang tersedia oleh PT. ASDP

(Persero) Cabang Bakauheni.

2. Kurangnya kesadaran serta tanggung jawab petugas dalam menjalankan

tugas dengan baik.

3. Kurangnya ketegasan pihak PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni dalam

memberikan sanksi kepada kapal yang melebihi waktu sandar yang telah

ditentukan.

4. Biaya yang telah dikeluarkan oleh penumpang pengguna jasa

penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni belum diimbangi dengan pemberian

pelayanan yang baik.

5. Kurang maksimalnya penggunaan alat sensor kartu elektronik, terlihat dari

para petugas jaga yang hanya memfungsikan satu koridor toll gate

(44)

1.3 Batasan Masalah

Dari uraian-uraian yang ada dalam latar belakang masalah dan

identifikasi masalah peneliti mempunyai keterbatasan kemampuan dan berfikir

secara menyeluruh, maka dengan itu peneliti membatasi penelitiannya hanya

pada “Efektivitas Pelayanan Penumpang Pelabuhan PT. ASDP (Persero)

Cabang Bakauheni Provinsi Lampung.”

1.4 Rumusan Masalah

Mengingat masalah yang akan diteliti merupakan suatu masalah yang

sangat kompleks, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup kajian dengan

memfokuskan penelitian pada Efektivitas pelayanan pelabuhan PT. ASDP

(Persero) Cabang Bakauheni Provinsi Lampung, maka rumusan masalah yang

akan dikaji yaitu: “Seberapa besar efektivitas pelayanan penumpang yang

diberikan oleh PT. ASDP (Persero) Cabang Bakauheni, Provinsi Lampung?”

1.5 Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti ingin mencari jawaban dari

semua permasalahan yang telah dirumuskan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk

mengetahui Efektivitas Pelayanan Penumpang di Pelabuhan PT. ASDP

(45)

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Secara teoritis

1) Diharapkan penelitian ini dapat mengembangkan teori-teori yang

telah ada sehingga memperkaya hasil ilmu pengetahuan

2) Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan khususnya mengenai Pelayanan Publik

2. Secara praktis:

1) Karya ilmiah ini berguna untuk mengembangkan kemampuan

peneliti dalam hal mempelajari tentang Efektivitas pelayanan

pelabuhan PT ASDP Cabang Bakauheni Lampung khususnya, dan

khasanah ilmu pengetahuan lain selama mengikuti program studi

ilmu administrasi negara.

2) Karya ilmiah ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan

sehingga dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam

mengimplementasikan keefektifan pelayanan yang diberikan oleh

lembaga pelayanan publik.

3) Karya ilmiah ini merupakan sumbangan pemikiran dari penulis

dalam rangka pengembangan manajemen perusahaan dan dapat

dijadikan bahan evaluasi bagi perusahaan dalam menganalisis dan

mengambil kebijakan dalam hal memberikan pelayanan bagi

(46)

4) Diharapkan penelitian ini berguna bagi para pembaca dan bagi

warga masyarakat dapat merasakan Efektivitas pelayanan yang

diberikan oleh pemerintah.

5) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan penambah

informasi bagi pembaca guna penelitian lebih lanjut

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah mendapatkan gambaran dalam pembahasan,

maka ringkasan sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan permasalahan secara umum yang meliputi latar

belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

1.1Latar belakang masalah

Latar belakang menggambarkan lingkup dan kedudukan masalah yang

akan dibentuk diteliti dalam uraian secara deduktif, dari lingkup yang

paling umum hingga masalah yang spesifik yang relevan dengan judul

skripsi.

1.2Identifikasi masalah

Identifikasi masalah adalah mengidentifikasi masalah yang akan diteliti,

dikaitkan dengan tema / topik / judul dan fenomena yang akan diteliti.

(47)

pembatasan masalah lebih difokuskan pada masalah-masalah yang akan

diajukan dalam rumusan masalah yang akan diteliti.

1.3Perumusan masalah

Perumusan masalah adalah mendefinisikan permasalahan yang telah

ditetapkan dalam bentuk definisi konsep dan definisi operasional.

1.4Tujuan penelitian

Tujuan masalah mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai

dengan dilaksanakannya penelitian.

1.5Kegunaan penelitian

Menjelaskan manfaat teoritis dan praktis temuan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini di uraikan mengenai Kajian Teori, Kerangka Berfikir dan

Hipotesis Penelitian.

2.1Landasan Teori

Mengkaji berbagai macam teori-teori dan konsep yang relevan

dengan permasalahan dari variabel penelitian, kemudian

menyusunnya secara teratur dan rapih yang digunakan untuk

merumuskan hipotesis.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah kajian-kajian yang pernah dilakukan oleh

(48)

baik skripsi, tesis, disertasi atau jurnal penelitian. Selain dalam

bentuk uraian ditulis dalam bentuk tabel.

2.3 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir menggambarkan alur pikiran peneliti sebagai

konsep kelanjutan dari kajian teori untuk memberikan penjelasan

kepada pembaca.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap

permasalahan yang diteliti dan akan diuji kebenarannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai Metode Penelitian, Instrumen Penelitian,

Populasi dan Sampel Penelitian, Teknik Pengolahan dan Analisis Data, Tempat

dan Waktu Penelitian.

3.1 Metode Penelitian

Menjelaskan metode yang dipergunakan dalam penelitian. Metode

penelitian antara lain dapat berbentuk ; ex post facto, experiment, survey,

descriptive,case study, action research dan sebagainya.

3.2 Ruang Lingkup / Fokus Penelitian

Menjelaskan dan membatasi substansi materi kajian penelitian yang

(49)

3.3 Lokasi Penelitian

Menjelaskan tempat (locus) penelitian dilaksanakan. Menjelaskan tempat

penelitian, serta alasan memilihnya.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Definisi konseptual memberikan penjelasan tentang konsep dari

variabel yang akan diteliti menurut pendapat peneliti berdasarkan

kerangka teori yang digunakan.

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran konsep atau variabel

penelitian dalam rincian yang terukur (indikator penelitian), yang

dilengkapi dengan tabel matriks variabel, indikator, dan sub indikator dan

nomor pertanyaan sebagai lampiran.

3.5 Instrumen Penelitian

Menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alat pengumpulan

data yang digunakan, proses pengumpulan data dan penentuan teknik

penentuan kualitas instrument (Validitas dan Reabilitasnya)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

Menjelaskan wilayah generalisasi atau populasi penelitian, penetapan

(50)

adalah bahwa dengan mengambilnya bagian-bagian dari populasi, kesimpulan

tentang keseluruhan populasi dapat diperoleh untuk mendapatkan sampel yang

baik (representatif) beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu: Akurasi,

Ketelitian, dan Representasi. Teknik pengambilan sampel antara lain: Randem,

Cluster, Stratified, quota dan multistage.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Menjelaskan teknik analisis dan rasionalisasinya. Teknik analisis data

harus sesuai dengan sifat data yang diteliti. Analisis data dilakukan melalui

pengkodean data dan pengkodingan data (berdasarkan kategorisasi data),

reduksi data,triangulasi, penulisan laporan hasil dan keabsahan data.

3.8 Jadwal Penelitian

Menjelaskan jadwal penelitian secara rinci beserta tahapan penelitian

yang akan dilakukan. Jadwal penelitian ditulis dalam bentuk tabel.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Pada bab ini berisi gambaran umum dari objek penelitian dan data yang

diperoleh, analisis data, hasil analisis dan pembahasan.

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitian,

struktur organisasi dari populasi atau sampel yang berhubungan dengan objek

(51)

4.2 Deskripsi Data

Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan

menggunakan teknik analisis data, baik kuantitatif maupun kualitatif.

4.3 Pengujian Persyaratan Statistik

Melakukan pengujian terhadap persyaratan statistik dengan

menggunakan uji statistik tertentu.

4.4 Pengujian Hipotesis

Melakukan pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan teknik

analisis statistik yang sudah ditentukan semua, seperti korelasi dan atau regresi,

baik sederhana maupun ganda.

4.5 Interpretasi Hasil Penelitian

Melakukan penafsiran terhadap hasil akhir pengujian hipotesis.

4.6 Pembahasan

Melakukan pembahasan lebih lanjut terhadap analisis data, pada akhir

pembahasan penelitian dapat mengemukakan berbagai keterbatasan yang

mungkin terdapat dalam pelaksanaan penelitiannya.

BAB V PENUTUP

Pada bab terakhir berisi tentang kesimpulan hasil penelitian yang diperoleh dari

(52)

5.1 Simpulan

Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkap secara singkat, jelas dan

mudah dipahami.

5.2 Saran

Berisi tindak lanjut dari sumbangan penelitian terhadap bidang yang

(53)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Mengkaji berbagai macam teori - teori dan konsep yang relevan dengan

permasalahan dari variabel penelitian, kemudian menyusunnya secara teratur

dan rapih yang digunakan untuk merumuskan hipotesis. Deskripsi teori harus

mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan merujuk

pada sumber aslinya. Untuk meningkatkan kualitas kajian teori,

pembahasannya perlu dikaitkan dengan masing-masing penelitian terdahulu

yang relevan sebagai acuan penelitian yang akan dilakukan.

2.1.1 Teori Efektivitas

Pada dasarnya pengertian efektivitas yang umum menunjukkan pada

taraf tercapainya hasil, sering atau senantiasa dikaitkan dengan pengertian

efisien, meskipun sebenarnya ada perbedaan diantara keduanya. Efektivitas

menekankan pada hasil yang akan dicapai, sedangkan efisien lebih melihat

pada bagaimana cara mencapai hasil yang dicapai itu dengan membandingkan

antara input dan outputnya istilah efektif dan efisien merupakan dua istilah

yang saling berkaitan dan patut dihayati dalam upaya untuk mencapai tujuan

suatu organisasi.

Menurut beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang efektivitas

antara lain:

(54)

Menurut McDonald dan Lawton (1997) dalam Ratminto dan Winarsih

(2010:174) mengemukakan bahwa efektivitas adalah tercapainya tujuan yang

telah ditetapkan, baik itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang dan misi

organisasi. Definisi efektivitas menurut Ratminto dan Winarsih (2010: 179)

adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, baik itu dalam bentuk target,

sasaran jangka panjang maupun misi organisasi, akan tetapi pencapaian tujuan

ini harus juga mengacu pada visi organisasi. Georgopualos dan Tannebuam

dalam Tangkilisan (2005: 139) mengungkapkan:

:...oraganization effectiveness as the extent to which an organization as a social system, given certain resource and mean, fulfill it’s objective without incapucitating it’s mean and resources and without placing strain upon it’s members.” (...efektivitas organisasi adalah tingkat sejauh mana suatu organisasi yang merupakan sistem sosial dengan segala sumber daya dan saran tertentu yang tersedia memenuhi tujuan-tujuannya tanpa pemborosan dan menghindari ketegangan yang tidak perlu).

Steers dalam Tangkilisan (2005: 142) menilai efektivitas organisasi

sebagai ukuran seberapa jauh sebuah organisasi berhasil mencapai tujuan yang

layak dicapai. Bastian dalam Tangkilisan (2005: 176) berpendapat ada tiga

indikator yang umumnya digunakan sebagai ukuran sejauh mana kinerja

organisasi berorientasi keuntungan, salah satunya adalah efektivitas yaitu

hubungan antara output dan tujuan, dimana efektivitas diukur berdasarkan

seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur dari organisasi mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.

Sama halnya dengan apa yang diungkapkan oleh Miller (1977:292)

(55)

“Effectiveness be define as the degree to which a social system achieve its goals. Effectiveness must be distinguished from efficiency. Efficiency is mainly concerned with goal attainments.”(Efektivitas dimaksud sebagai tingkat seberapa jauh suatu sistem sosial mencapai tujuannya. Efektivitas ini harus dibedakan dengan efesien. Efesien terutama mengandung pengertian perbandingan antara biaya dan hasil, sedangkan efektivitas secara langsung di hubungkan dengan pencapaian suatu tujuan).

Sementara Efektivitas organisasi menurut Argris dalam Tangkilisan (2005:

139) adalah:

Organizational effectiveness than is balanced organizational optimal emphasis upon achieving object solving competence and human energy utilization.” (efektivitas organisasai adalah keseimbangan atau

pendekatan secara optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan, dan pemanfaatan tenaga manusia).

Konsep tingkat efektivitastas organisasi menunjuk pada tingkat jauh

organisasi melaksanakan kegiatan atau fungsinya sehingga tujuan yang telah

ditetapkan dapat tercapai dengan menggunakan alat-alat dan sumber daya yang

ada secara optimal. Konsep efektivitas organisasi meliputi dua aspek yaitu:

tujuan organisasi dan pelaksanaaan fungsi atau cara untuk mencapai tujuan

tersebut. Selanjutnya Gibson dalam Waluyo (2007: 89) menjelaskan lima

kategori umum kriteria keefektifan mulaidengan dimensi waktu jangka pendek

yaitu:

1. Kriteria produksi, mencerminkan kemampuan organisasi untuk menghasilkan jumlah dan kualitas keluaran yang dibutuhkan lingkungan

2. Kriteria efisiensi, perbandingan keluaran terhadap masukan yang mengacu pada ukuran pengguna sumber daya yang langka dalam organisasi

3. Kriteria kepuasan, adalah ukuran keberhasilan organisasi dalam memenuhi kebutuhan karyawan dan anggotanya termasuk pelanggan 4. Kriteria keadaptasian, tingkat dimana organisasi dapat dan

(56)

5. Kriteria pengembangan, menukur kriteria organisasi untuk meningkatkan kapasitasnya menghadapi lingkungan.

Efektivitas dalam suatu organisasi bisa diukur dengan beberapa kriteria

yang disebutkan olehGibson et al dalam Tangkilisan (2005: 141)yakni:

1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai 2. Kejelasan strategi yang pencapaian tujuan

3. Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang mantap 4. Perencanaan yang matang

5. Tersedianya sarana dan prasarana

6. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik.

Sejalan dengan pendapat Sharma (1982) dalam Tangkilisan (2005: 140)

memberikan kriteria atau ukuran Efektivitas organisasi yang menyangkut

faktor internal dan eksternal organisasi yang meliputi antara lain:

1. Produktivitas organisas atau output

2. Efektivitas organisasi dalam bentuk keberhasilannya menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan di luar dan di dalam organisasi.

3. Tidak adanya ketegangan di dalam organisasi atau hambatan-hambatan konflik di antara bagian-bagian organisaasi.

Kriteria dalam pengukuran efektivitas organisasi Steers dalam Makmur

Syarif (2008: 125) sebagai berikut:

1. Produktivitas

2. Kemampuan adaptasi atau fleksibilitas 3. Kepuasan kerja

4. Kemampuan berlaba 5. Pencarian sumber daya

Menurut Makmur (2011: 7) dari segi kriteria efektivitas, unsur

unsurnya antara lain:

1. Ketepatan penentuan waktu 2. Ketepaan perhitungan biaya 3. Ketepatan dalam pengukuran

(57)

5. Ketepatan berfikir

6. Ketepatan dalam melakukan perintah 7. Ketepatan dalam menentukan tujuan 8. Ketepatan dalam sasaran

Dari beberapa pengertian teori efektivitas yang telah dikemukakan

diatas, maka dalam penelitian ini peneliti dapat menyimpulkan bahwa

efektivitas merupakan ukuran yang digunakan oleh organisasi dalam mencapai

tujuan organisasi yang sesuai dengan target, visi maupun misi organisasi yang

telah ditetapkan.

2.1.2 Teori Pelayanan Publik

Pengertian pelayanan publik perlu adanya telaah secara konseptual

oleh para ahli, perlu dibahas kata demi kata. Menurut Kotler dalam Sinambela

(2008: 4), pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu

kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak

terikat pada suatu produk secara fisik. Sedangkan Sampara dalam Sinambela

(2008: 5) berpendapat pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan

yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau

mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan. Definisi yang sangat

simpel dikemukakan oleh Ivancevich, Lorenzi, Skinner, dan Crosby (1997)

dalam Ratminto dan Winarsih (2010:2) pelayanan adalah produk-produk yang

tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha-usaha manusia dan

menggunakan peralatan. Berbeda dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Sinambela (2008:42) pelayanan sebagai proses pemenuhan kebutuhan melalui

(58)

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian pelayanan

dalam hal, cara atau hasil pekerjaan melayani. Sedangkan melayani adalah

menyuguhi (orang) dengan makanan atau minuman, menyediakan keperluan

orang lain, mengiyakan, menerima, menggunakan. Menurut Budiman Rusli

dalam Sinambela (2008:3) bahwa selama hidupnya, manusia selalu

membutuhkan pelayanan, menurutnya bahwa pelayanan sesuai dengan life

cycle theory of leadership (LCTL) bahwa pada awal kehidupan manusia (bayi)

pelayanan secara fisik sangat tinggi, tetapi seiring dengan usia manusia

pelayanan yang dibutuhkan akan semakin menurun.

Menurut Gronroos (1990) dalam Ratminto dan Winarsih (2010:2)

mengemukakan bahwa:

“Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan.”

Pelayanan berkaitan erat dengan masyarakat, sehingga pelayanan

kepada masyarakat lebih dikenal dengan istilah pelayanan publik. Definisi

publik yang berasal dari serapan bahasa inggris yaitu public artinya umum,

masyarakat, negara. Menurut para ahli ada beberapa pengertian publik antara

lain, menurut Inu dkk dalam Sinambela (2008:5) sejumlah manusia yang

memiliki kebersamaan berfikir, perasaan, harapan, sikap dan tindakan yang

(59)

Pendapat yang dikemukakan oleh Moenir (2006: 26) bahwa pelayanan

umum adalah

“kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur, dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya.”

Dari dua kata tersebut maka definisi pelayanan publik menurut

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Penyelenggaraan

Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka

pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan

administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Definisi

yang dikemukakan oleh Ratminto dan Winarsih (2010:5) mengemukakan

pelayanan publik adalah

“segala bentuk pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggungjawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di Pusat, di Daerah dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan."

Mempunyai pendapat yang berbeda, pelayanan publik menurut

Sinambela (2008:5) adalah pemenuhan keinginan dan kebutuhan masyarakat

oleh penyelenggara negara. Berdasarkan pada ciri-ciri, sifat, kegiatan serta

produk pelayanan yang telah dihasilkan. Ada tiga jenis pelayanan yang

dilakukan oleh instansi pemerintah dan BUMN / BUMD yaitu: pelayanan

administratif, pelayanan barang dan pelayanan jasa. Dari ciri-ciri tersebut maka

(60)

jasa. Jenis pelayanan jasa yang diberikan oleh PT. ASDP adalah berupa sarana

dan prasarana serta penunjang yang dapat digunakan sebagai transportasi

angkutan barang dan penumpang. Pelayanan jasa ini bersifat memberikan

manfaat bagi penerimanya secara langsung dan habis terpakai dalam jangka

waktu tertentu.

Pengertian pelayanan menurut Kotlern dalam Sinembela (2008: 4)

adalah “setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau

kesatuan dan menawarkan keputusan meskipun hasilnya tidak terkait pada

suatu produk secara fisik.” Demikian halnya menurut Hardiyansyah (2011:15)

pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani)

keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada

organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

Berbeda dengan pelayanan menurut Sampara Lukman dalam Sinambela (2008:

5) mengemukakan pendapatnya bahwa pelayanan adalah suatu kegiatan atau

urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan

orang lain atau masih secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan.

Adapun indikator-indikator yang dapat menunjang keberhasilan

pelayanan publik, antara lain yang dikemukakan oleh Fitzsimmons dalam

Sinambela (2008:7) adalah:

a. Reliability: pemberian pelayanan dengan tepat dan benar.

b. Tangibles: penyedia yang memadai, sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

c. Responsiviness: keinginan melayani konsumen dengan cepat.

(61)

e. Empathy: tingkat kemampuan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen.

Menurut Surjadi (2009:65) mengemukakan prinsip-prinsip

penyelenggaraan pelayanan publik antara lain:

1. Kesederhanaan: prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan

2. Kejelasan

1) Persyaratan teknis dan administrasi pelayanan publik

2) Unit kerja atau pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan, persoalan, sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik

3) Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran

3. Kepastian dan tepat waktu: pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan

4. Akurasi: produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah 5. Tidak diskriminatif: tidak membedakan suku, ras, agama, golongan,

gender dan status ekonomi

6. Bertanggungjawab: pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan persoalan dalam pelaksanan pelayanan publik

7. Kelengkapan sarana dan prasarana

8. Kemudahan akses: tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat dan dapat memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi

9. Kejujuran

10.Kecermatan: hati-hati, teliti, telaten 11.Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan

12.Keamanan dan kenyamanan: proses dan produk pelayanan publik dapat memberikan rasa aman, nyaman dan kepastian hukum

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan berdasarkan pada asas-asas umum kepemerintahan yang baik dikemukakan oleh Surjadi (2009:8) meliputi:

Gambar

Tabel 1.1 Fasilitas Pelayanan
Tabel 1.2 Fasilitas Pendukung Pelayanan
Tabel 1.3 Perusahaan Penyedia Kapal RoRo
Tabel 1.4 Daftar Angkutan Penyeberangan dari
+7

Referensi

Dokumen terkait