• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Program-program Pendidikan Karakter SMA Negeri 1 Batui.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Program-program Pendidikan Karakter SMA Negeri 1 Batui."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Program-program Pendidikan Karakter SMA Negeri 1 Batui.

Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa di tingkat sekolah merupakan amanah pendidikan yang harus terus di wujudkan. Sebagai wujud konsistensi dalam proses pendidikan karakter terhadap siswa SMA Negeri 1 Batui sebuah program yang produktif akan menjadi kunci terpenting. Olehnya dalam sebuah lembaga pendidikan, kepala sekolah SMA Negeri 1 Batui harus terus melakukan terobosan-terobosan program baik yang bersifat jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, dengan mengetahui konsep pendidikan karakter, sesuai hasil wawancara sebagai berikut.

Menurut saya pendidikan karakter ini termasuk masih agak baru nanti akhir-akhir ini diprogramkan jadi memang sangat diperlukan, menyangkut masalah perilaku siswa itu sendiri diarahkan kehal-hal yang positif (1/W/KS/07.12.2011).

Pendidikan karakter disini adalah membina dan mengarahkan peserta didik dapat memahami arti bagaimana budaya-budaya ketimuran, bisa merekat di dalam pribadi siswa atau pribadi peserta didik itu dengan demikian kultur bangsa yang mencerminkan pekerti dari masyarakat indonesia itu di arahkah agar tidak menjurus pada hal-hal yang negatif kemudian dapat memicu perpecahan antara peserta didik, (1/W/GB/07.12.2011).

Pendidikan karakter berkaitan erat dengan bagaimana seseorang individu memahami dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya yang berlaku dimasyarakat. (1/W/WKS/07.12.2011).

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa guru di SMA 1 batui memandang bahwa pendidikan karakter, itu perlu dilaksanakan guna membina

(2)

dan mengarahkan peserta didik agar memahami arti bagaimana budaya-budaya ketimuran, bisa merekat di dalam pribadi siswa atau pribadi peserta didik itu dengan demikian kultur bangsa yang mencerminkan pekerti dari masyarakat indonesia itu di arahkah agar tidak menjurus pada hal-hal yang negatif.

Penuturan dari kepala sekolah SMA Negeri 1 Batui tentang penerapan pendidikan karakter di sekolah:

Pendidikan karakter sudah kita terapkan sekalipun belum terlalu terinci atau secara mendetail namun sudah kita laksanakan terutama melalui kegiatan-kegiatan sekolah di SMA Negeri 1 Batui ini apakah itu sifatnya intrakurikuler dan ekstra pendidikan karakter ini kita mulai laksanakan secara perlahan-lahan seperti kalau intrakurikuler itu setiap mata pelajaran itu memang sudah ada disisipkan tentang hal-hal menyangkut pendidikan karakter itu, kemudian kalau ekstra baik itu melalui kegiatan olahraga dan seni maupun kegiatan-kegiatan lainnya seperti kegiatan pagi siswa yang datang kesekolah itu jabat tangan dengan setiap guru khususnya guru jaga yang ada di depan pintu sekolah kemudian siswa itu langsung kekelas setelah jabat tangan dengan guru saya kira ini merupakan satu upaya dalam rangka pendidikan karakter atau mungkin karakter siswa yang lebih berahlak mulia. (2/W/KS/07.12.2011).

Selanjutnya wakil kepala sekolah menjelaskan bahwa sebenarnya penerapan pendidikan karakter ini telah diterapkan pada tahun 2006 kita bermitra dengan SMA Negeri 10 malang, banyak yang kita adopsi mengenai pola-pola pendidikan karakter. (1/W/WKS/07.12.2011).

Demikian pula penuturan dari guru bimbibingan konseling bahwa pendidikan karakter ini sudah diterapkan walaupun belum terinci dengan baik, dituangkan dalam proses pembelajaran sejak tahun 2006 mengadopsi

pola-pola yang dilaksanakan SMA Negeri 10 Malang.

(2/W/GBK/07.12.2011).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa SMA Negeri 1 Batui telah menerapkan pendidikan karakter sejak tahun 2006 kerjasama dengan SMA Negeri 10 Malang, apakah itu sifatnya intrakurikuler dan ekstra pendidikan karakter ini kita mulai laksanakan secara perlahan-lahan seperti kalau intrakurikuler itu setiap mata pelajaran itu memang sudah ada disisipkan tentang

(3)

hal-hal menyangkut pendidikan karakter itu, kemudian kalau ekstra baik itu melalui kegiatan olahraga dan seni maupun kegiatan-kegiatan lainnya.

Berikut penuturan beberapa informan tentang sejauh mana program pendidikan karaketer diterapkan di SMA Negeri 1 Batui.

Untuk mengukur sejauh mana penerapan pendidikan karakter yang telah dilaksanakan, selama ini sudah berjalan dengan baik, program-program yang dilaksanakan baik sebelum masuk kelas sampai dengan pulang sekolah sudah dilakasanakan secara utuh, ini dapat diukur pada tingkat partisipasi siswa pada kegiatan tersebut sangat antusias. (3/W/GBK/07.12.2011). Kami berusahan untuk menerapkan pendidikan karakter ini, sebelum diprogramkan oleh pemerintah pada saat ini, langkah yang kami tempuh adalah kerjasama dengan sekolah-sekolah yang sudah menerapkan pendidikan karakter, dimulai pada tahun 2006. (3/W/WKS/07.12.2011). Kami berusaha untuk menerapkan pendidikan karakter ini, sebelum diprogramkan oleh pemerintah pada saat ini, langkah yang kami tempuh adalah kerjasama dengan sekolah-sekolah yang sudah menerapkan pendidikan karakter, dimulai pada tahun 2006, bisa dikatakan cukup mengembirakan, karena ada perubahan sikap siswa mulai dari masuk sekolah sampai pulang sekolah. Setelah melihat perkembangan yang terjadi bahwa pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Batui, dengan adanya perubahan yang cukup signifikan perilaku di tingkatan peserta didik, terutama mentaati peraturan dan tata tertib sekolah serta sikap dan perilakunya yang baik terhadap guru dan sesama siswa maupun dengan orang lain (3/W/KS/07.12.2011).

Berdasarkan beberapa jawaban responden peneliti dapat menarik kesimpulan sejauh mana penerapan program pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Batui, bahwa pendidikan karakter ini sudah mulai diterapkan sejak tahun 2006, hasilnya banyak siswa yang antusias mengikuti program yang dilaksanakan sekolah seperti karakter yang diterapkan sebelum masuk kelas sampai dengan pulang sekolah.

(4)

2. Pelaksanaan Program Pendidikan Karakter

Peran kepala sekolah dalam pengembangan pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Batui sesuai hasil wawancara dengan beberapa responden sebagai berikut.

Kepala sekolah sebagai contoh dalam pengembangan pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Batui, begitu pula tentang pelaksanaan pembelajaran kepala sekolah mengharapkan agar menyisipkan nilai-nilai karakter dalam pembelajaran, agar perilaku siswa memenuhi karakter yang diharapkan, selanjutnya kepala sekolah mengadakan evaluasi tentang pelaksanaan pendidikan karakter, apakah berjalan efektif dan evisien, dengan mengadakan rapat setiap hari sabtu, selanjutnya ada program ekstra dan intrakurikuler yang dilaksanakan guru agar memperoleh hasil yang maksimal tentang penerapan nilai-nilai karakter. (4/W/WKS/07.12.2011). Selanjutnya kepala sekolah mengutarakan bahwa peran saya dalam pengembangan pendidikan karakter sebagai contoh, evaluator dan mediator, apabila guru dalam penerapan pendidikan karakter mengalami kendala, dan saling bertukar pikiran sesama guru. (4/W/KS/07.12.2011).

Pendapat yang hampir sama diungkapkan oleh Guru BK sebagai berikut. peran kepala sekolah dalam pengembangan pendidikan karakter selama ini kami nilai cukup baik, dengan memberi contoh kepada siswa berperilaku sesuai dengan norma dan susila yang berlaku, serta mengevaluasi efektifitas pelaksanaan program, apakah mengalami kendala dalam penerapannya, masalah-masalah yang ditemui di kelas maupun di luar kelas, dengan mengadakan rapat setiap hari sabtu. (4/W/GBK/07.12.2011).

Berdasakan beberapa jawaban responden dapat disimpulkan bahwa peran kepala sekolah dalam pengembangan pendidikan karakter adalah sebagai contoh, evaluator dan mediator untuk guru dan siswa, dan pengembangan program lain melalui kegiatan ekstra dan intrakurikuler, dan setiap hari sabtu kepala sekolah mengadakan evaluasi terhadap pengembangan pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Batui.

Selanjutnya hasil wawancara dengan beberapa informan tentang sikap setuju dengan penerapan pendidikan karakter.

(5)

Selaku kepala sekolah tentang pendidikan karakter ini sangat setuju, karena dengan pendidikan karakter ini siswa-siswa kita meningkat terutama dari segi perilakunya sehingga output dari pada SMA Negeri 1 Batui ini bisa dihandalkan. (5/W/KS/07.12.2011).

Pendapat lain sebagai berikut, saya sangat setuju dengan penerapan pendidikan karakter ini di sekolah, sebab melihat kondisi negara kita yang krisis akan moral dan etika, sehingga pembangunan nilai-nilai karakter bangsa melalui pendidikan, dengan diintegrasikannya pendidikan karakter pada kurikulum sekolah, maka kita dapat membangun bangsa yang heterogen ini menjadi bangsa yang satu, dan sikap primordialisme yang tinggi, bisa kita bina, (5/W/WKS/07.12.2011).

Selanjutnya hasil wawancara dengan guru BK sebagai berikut, saya sangat setuju dengan penerapan pendidikan karakter di sekolah agar terbina karakter warga negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berjiwa persatuan Indonesia, serta adil, dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan. (5/W/GBK/07.12.2011).

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Guru di SMA 1 Batui sangat setuju dengan penerapan pendidikan karakter agar terbina karakter warga negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berjiwa persatuan Indonesia, serta adil, dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan melihat kondisi negara kita yang krisis akan moral dan etika, sehingga pembangunan nilai-nilai karakter bangsa melalui pendidikan, dengan diintegrasikannya pendidikan karakter pada kurikulum sekolah, maka kita dapat membangun bangsa yang heterogen ini menjadi bangsa yang satu, dan sikap primordialisme yang tinggi, bisa dibina.

Berikut penturan beberapa informan tentang program-program yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Batui.

Di bidang ekstrakurikuler diantaranya dilaksanakan kegiatan olahraga berupa, kesenian dan budaya, pramuka, meating kelas dan pencak silat. Adapula kegitan siswa yang baru-bru ini dilaksanakan berkaitan pula dengan ekstrakurikuler yakni penanaman pohon di hutan lindung dan penangkaran burung maleo tepatnya di daerah Bangkiriang Kecamatan Batui selatan”. Pada bidang intrakurikuler di laksanakan kegiatan berupa koprasi kejujuran dan kartu kontrol tugas tiap-tiap mata pelajaran yang menunjang dalam proses belajar pembelajaran. (6/W/KS/07.12.2011)

(6)

Program Ekstra Kurikuler , Sejatinya program ekstrakurikuler adalah sebuah kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di luar dari jam proses pembelajaran. Menyangkut dengan program ektrakurikuler di SMA Negeri 1 Batui meliputi :

a. Kegiatan Olahraga : Mengadakan porseni tingkat sekolah se

Kecamatan Batui.

b. Mengadakan pergelaran kesenian dan budaya lokal, salah satunya adalah pada setiap hari sabtu di adakan latihan tarian daerah dan lagu-lagu Daerah Kabupaten Banggai

c. Mengadakan kegiatan penanaman bibit pohon di daerah hutan lindung

tepatnya di daerah bangkiriang.

Untuk mendukung agar program ekstrakurikuler bisa tercapai maka penting merumuskan program intrakurikuler. Berikut ini adalah penjelasan program tersebut. Menyangkut dengan program intrakurikuler merupakan sebuah kegiatan atau program pendidikan yang dilaksanakan berkaitan dengan proses belajar dan pembelajaran atau berada di sekitar lingkungan sekolah. Program intrakurikuler yang sudah dilaksanakan oleh SMA Negeri 1 Batui diantaranya :

a. Guru memberikan kartu kontrol kepada peserta didik, dengan tujuan memberikan kedisiplinan belajar kepada siswa agar lebih serius dalam mengikuti proses pembelajaran.

b. Memberikan ruang pelatihan penulisan karya ilmiah berupa peaper, artikel dan makalah, dengan tujuan melatih karakter berfikir siswa untul

leluasa dalam menuangkan segala kemampuannya.

(6/W/WKS/07.12.2011)

Dari kedua pernyataan guru di SMA Negeri 1 Batui di atas, tentunya akan membawa konstribusi besar terhadap perkembangan siswa, baik menyangkut proses peningkatan daya intelektual di bidang ektrakurikuler maupun intrakurikuler. Dua kegiatan ini akan ikut menjadi penopang terhadap pembentukan karakter siswa.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan pendidikan karakter Berikut penuturan kepala sekolah mengenai faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan pendidikan karakter.

Kalau disekolah kita ini berbicara tentang pendukung saya kira sudah cukup memadai saran-sarana yang ada di SMA Negeri 1 Batui ini sekalipun tidak

(7)

terlalu lengkap saya kira sudah cukup memadai, mengarah pada satu pendidikan karakter kemudian kalau penghambat, saya lihat karena kecamatan adalah kecamatan yang sementara dalam tahap perkembangan jadi ini sedikit mengalami hambatan terutama masalah lingkungan kemudian geografis daripada SMA Negeri 1 Batui ini, karena kita tahu siswa SMA Negeri 1 Batui ini banyak yang datang dari daerah-daerah yang jauh dari SMA Negeri 1 Batui paling tidak sedikitnya ada pengaruh terhadap karakter yang dimiliki oleh siswa yang ada di SMA Negeri 1 Batui ini. (7/W/KS/07.12.2011)

Faktor pendukung dalam pengembangan pendidikan karakter dari segi saran-sarana yang ada di SMA Negeri 1 Batui sudah memadai, orang tua juga mendukung, faktor penghambat, faktor perkembangan siswa, seperti pubertas turut menghambat, namun sekolah kami mengatasinya dengan mengarahkan siswa kehal-hal yang positif, memmbina potensinya, dengan kegiatan ekstra dan intra sekolah. 7/W/WKS/07.12.2011)

Selanjutnya pendapat yang hampir sama oleh wakil kepala sekolah, orang tua sangat mendukung pelaksanaan pendidikan karakter ini, sarana juga cukup memadai untuk mengembangkan karakter siswa, sedangkan faktor penghambat adalah dari siswa itu sendiri, faktor lingkungan keluarga, lingkungan sosial, cukup berpengaruh, namun itu merupakan hal yang wajar sebagai manusia, yang kami tempuh adalah bagaimana bersikap sebagai pengganti orang tua di sekolah, Alhamdulillah kejadian-kejadian yang tidak

diingikan tidak sampai terekspose oleh masyarakat luas.

7/W/GBK/07.12.2011)

Mencermati beberapa jawaban informan dapat disimpulkan bahwa faktor pendukung pengembangan pendidikan karakter adalah orang tua, dan sarana yang cukup memadai, faktor penghambat adalah dari siswa itu sendiri, faktor lingkungan keluarga, lingkungan sosial, kondisi geografis cukup berpengaruh, namun itu merupakan hal yang wajar sebagai manusia, yang ditempuh adalah bagaimana bersikap sebagai pengganti orang tua di sekolah.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah tipe kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap pengembangan pendidikan karakter, jawaban responden sebagai berikut.

(8)

Ya, tipe kepemimpinan juga sangat berpengaruh terhadap pengembangan pendidikan karakter, bila pemimpin memberi contoh yang baik, secara otomatis bawahannya akan mengikuti, begitupula siswa, siswa akan mengikuti hal-hal yang baik dari kepala sekolah, penentuan kebijakan tergantung pemimpin, program pelaksanaan sedikitnya kepala sekolah dapat menjalankan program, apalagi kepala sekolah saya anggap tipe kepemimpinan yang kharismatik sehingga tipe kepemimpinan ini sangat menentukan pengembangan pendidikan karakter. (8/W/GBK/07.12.2011) Berbicara sebagai pemimpin berarti ada yang dicontoh, dijadikan panutan, dan diberikan wewenang untuk mengambil kebijakan, sehingga cara yang ditempuh seorang pemimpin harus disukai oleh para bawahannya termasuk siswa, ini merupakan hal yang sulit dan bersifat relatif, di dalam suatu instansi manapun pemimpin turut menentukan berjalan atau tidaknya program yang sudah dicanangkan, begitu pula di sekolah kami, sehingga pemimpin ini sangat berpengaruh terhadap pengembangan pendidikan karakter. (8/W/KS/07.12.2011)

Pengembangan pendidikan karakter di sekolah semua elemen harus mendukung agar program yang dicanangkan berjalan dengan efektif, baik dia guru siswa, orang tua, lingkungan serta yang memimpin, sehingga pemimpin ini turut berpengaruh terhadap pengembangan pendidikan karakter dan kepala sekolah kami ini tipe pemimpin yang kharismatik. (8/W/WKS/07.12.2011)

Berdasarkan jawaban informan bahwa Pengembangan pendidikan karakter di sekolah semua elemen harus mendukung agar program yang dicanangkan berjalan dengan efektif, baik dia guru siswa, orang tua, lingkungan serta yang memimpin, sehingga pemimpin ini turut berpengaruh terhadap pengembangan pendidikan karakter, bila pemimpin memberi contoh yang baik, secara otomatis bawahannya akan mengikuti, begitupula siswa, siswa akan mengikuti hal-hal yang baik dari kepala sekolah, sebagai pemimpin berarti ada yang dicontoh, dijadikan panutan, dan diberikan wewenang untuk mengambil kebijakan, sehingga cara yang ditempuh seorang pemimpin harus disukai oleh para bawahannya termasuk siswa, ini merupakan hal yang sulit dan bersifat relatif, di dalam suatu instansi

(9)

manapun pemimpin turut menentukan berjalan atau tidaknya program yang sudah dicanangkan.

Selanjutnya pendapat informan tentang keterampilan guru dalam pengembangan pendidikan karakter.

Bicara tentang keterampilan guru saya rasa ini sangat penting karena tanpa keterampilan saya kira pencapaian tentang pendidikan karakter tidak akan tercapai. (9/W/KS/07.12.2011)

Keterampilan guru sangat penting untuk pengembangan pendidikan karakter, kalau guru tidak terampil program yang dicanangkan jalan ditempat. (9/W/GBK/07.12.2011)

Dalam pengemgangan pendidikan karakter memerlukan keterampilan guru, bagaimana mengintegrasikan karakter dalam pembelajaran sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. (9/W/WKS/07.12.2011)

Berdasarkan pendapat di atas keterampilan guru sangat penting karena dengan keterampilan ini guru dapat menjalankan program, serta tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Selanjutnya peran siswa dalam pengembangan pendidikan karakter di sekolah, sesuai jawaban responden sebagai berikut.

Kalau peran siswa, saya kira siswa cukup antusias dalam menyikapi setiap program yang dijalankan oleh sekolah khususnya program yang mengarah pada pendidikan karakter itu, buktinya setiap kegiatan yang kita laksanakan itu siswa yang menyambut dengan baik yang kita lihat siswa yang hadir dalam setiap kegiatan cukup lumayan datang atau melebihi dari pada jumlah-jumlah yang hampir seluruh siswa yang ada di SMA Negeri 1 Batui, walaupun ada yang tidak hadir itu berhalangan yang tidak bisa dihindari siswa, dengan harapan demi terciptanya satu sistem pendidikan yang lebih maju kemudian karakter atau ahlak daripada siswa khususnya tamatan atau output dari SMA Negeri 1 Batui ini bisa jadi lebih baikn sehingga benar-benar bisa dihandalkan baik lingkungan tempat diri sendiri, maupun

lingkungan secara umumnya ditengah-tengah masyarakat

(10)

Peran siswa, cukup positif dalam mengikuti program yang dijalankan oleh sekolah khususnya program yang mengarah pada pendidikan karakter, siswa menyambut dengan baik, (10/WW/GBK/07.12.2011)

Peran siswa, cukup penting dalam menentukan berhasil tidaknya program yang dijalankan oleh sekolah khususnya program pendidikan karakter, siswa sebagai cerminan dari guru, maupun sekolah, sehingga kami menjalankan program untuk memperoleh hasil yang baik, terasa lucu apabila guru yang sudah berusaha menjalankan program siswanya mencerminkan perilaku yang destruktif, pada intinya pendidikan karakter ini bagaiman membangun karakter anak bangsa yang masih berusia muda agar tidak terkontaminasi dengan perubahan jaman yang negatif, sehingga peran dan tanggungjawab sekolah masyarakat, dan lingkungan keluarga juga turut menentukan (10/WW/WKS/07.12.2011).

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa peran siswa cukup penting, dalam pengembangan pendidikan karakter di sekolah, berhasil tidaknya program pendidikan karakter, tercermin dari sikap siswa, pada intinya pendidikan karakter ini bagaiman membangun karakter anak bangsa yang masih berusia muda agar tidak terkontaminasi dengan perubahan jaman yang negatif, sehingga peran dan tanggungjawab sekolah masyarakat, dan lingkungan keluarga juga turut menentukan, di SMA Negeri 1 Batui siswa cukup antusias dalam menyikapi setiap program yang dijalankan oleh sekolah khususnya program yang mengarah pada pendidikan karakter itu, buktinya setiap kegiatan yang kita laksanakan itu siswa yang menyambut dengan baik yang kita lihat siswa yang hadir dalam setiap kegiatan cukup lumayan datang atau melebihi dari pada jumlah-jumlah yang hampir seluruh siswa yang ada di SMA Negeri 1 Batui, walaupun ada yang tidak hadir itu berhalangan yang tidak bisa dihindari siswa.

(11)

B. Temuan Penelitian

1. Program-program Pendidikan Karakter SMA Negeri 1 Batui.

(Bagan 1: Program-Program Pendidikan Karakter)

Pendidikan karakter ini sudah mulai diterapkan sejak tahun 2006, hasilnya banyak siswa yang antusias mengikuti program yang dilaksanakan sekolah seperti karakter yang diterapkan sebelum masuk kelas sampai dengan pulang sekolah, kerjasama dengan SMA Negeri 10 Malang, apakah itu sifatnya intrakurikuler dan ekstra pendidikan karakter ini mulai dilaksanakan secara perlahan-lahan seperti intrakurikuler disetiap mata pelajaran itu memang sudah bermuatan pendidikan karakter, untuk ekstra melalui kegiatan olahraga dan seni maupun kegiatan-kegiatan lainnya, karena guru di SMA 1 batui memandang bahwa pendidikan karakter, itu perlu dilaksanakan guna membina dan mengarahkan peserta didik agar memahami arti bagaimana budaya-budaya ketimuran, bisa merekat di dalam

(12)

pribadi siswa atau pribadi peserta didik itu dengan demikian kultur bangsa yang mencerminkan pekerti dari masyarakat indonesia itu di arahkah agar tidak menjurus pada hal-hal yang negatif.

2. Pelaksanaan Program Pendidikan Karakter

(Bagan 2: Pelaksanaan Program-Program Pendidikan Karakter)

Guru di SMA 1 Batui sangat setuju dengan penerapan pendidikan karakter agar terbina karakter warga negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berjiwa persatuan Indonesia, serta adil, dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan melihat kondisi negara kita yang krisis akan moral dan etika, sehingga pembangunan nilai-nilai karakter bangsa melalui pendidikan, dengan diintegrasikannya pendidikan karakter pada kurikulum sekolah, maka kita dapat membangun bangsa

(13)

yang heterogen ini menjadi bangsa yang satu, dan sikap primordialisme yang tinggi, bisa dibina

Program kegiatan yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Batui meliputi, Program ekstra kurikuler dan intra kurikuler. Program ekstra kurikuler, Sejatinya adalah sebuah kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di luar dari jam proses pembelajaran. Menyangkut dengan program ektrakurikuler di SMA Negeri 1 Batui meliputi :

a. Kegiatan Olahraga : Mengadakan perseni tingkat sekolah se Kecamatan Batui.

b. Mengadakan pergelaran kesenian dan budaya lokal, salah satunya adalah pada setiap hari sabtu di adakan latihan tarian daerah dan lagu-lagu Daerah Kabupaten Banggai

c. Mengadakan kegiatan penanaman bibit pohon di daerah hutan lindung tepatnya di daerah bangkiriang.

Untuk mendukung agar program ekstrakurikuler bisa tercapai maka penting merumuskan program intrakurikuler. Berikut ini adalah penjelasan program tersebut. Menyangkut dengan program intrakurikuler merupakan sebuah kegiatan atau program pendidikan yang dilaksanakan berkaitan dengan proses belajar dan pembelajaran atau berada di sekitar lingkungan sekolah. Program intrakurikuler yang sudah dilaksanakan oleh SMA Negeri 1 Batui diantaranya :

a. Guru memberikan kartu kontrol kepada peserta didik, dengan tujuan memberikan kedisiplinan belajar kepada siswa agar lebih serius dalam mengikuti proses pembelajaran.

(14)

b. Memberikan ruang pelatihan penulisan karya ilmiah berupa peaper, artikel dan makalah, dengan tujuan melatih karakter berfikir siswa untul leluasa dalam menuangkan segala kemampuannya.

Program yang dilaksanakan membawa konstribusi besar terhadap perkembangan siswa, baik menyangkut proses peningkatan daya intelektual di bidang ektrakurikuler maupun intrakurikuler. Dua kegiatan ini akan ikut menjadi penopang terhadap pembentukan karakter siswa.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan pendidikan karakter

(Bagan 3: Pelaksanaan Program-Program Pendidikan Karakter)

Pengembangan pendidikan karakter di sekolah semua elemen harus mendukung agar program yang dicanangkan berjalan dengan efektif, baik dia guru siswa, orang tua, lingkungan serta yang memimpin, sehingga pemimpin ini turut berpengaruh terhadap pengembangan pendidikan karakter, bila pemimpin memberi contoh yang baik, secara otomatis bawahannya akan mengikuti, begitupula siswa, siswa akan mengikuti hal-hal yang baik dari kepala sekolah,

(15)

sebagai pemimpin berarti ada yang dicontoh, dijadikan panutan, dan diberikan wewenang untuk mengambil kebijakan, sehingga cara yang ditempuh seorang pemimpin harus disukai oleh para bawahannya termasuk siswa, ini merupakan hal yang sulit dan bersifat relatif, di dalam suatu instansi manapun pemimpin turut menentukan berjalan atau tidaknya program yang sudah dicanangkan.

Keterampilan guru sangat penting karena dengan keterampilan ini guru dapat menjalankan program, serta tujuan yang diharapkan dapat tercapai

Peran siswa cukup penting, dalam pengembangan pendidikan karakter di sekolah, berhasil tidaknya program pendidikan karakter, tercermin dari sikap siswa, pada intinya pendidikan karakter ini bagaiman membangun karakter anak bangsa yang masih berusia muda agar tidak terkontaminasi dengan perubahan jaman yang negatif, sehingga peran dan tanggungjawab sekolah masyarakat, dan lingkungan keluarga juga turut menentukan, di SMA Negeri 1 Batui siswa cukup antusias dalam menyikapi setiap program yang dijalankan oleh sekolah khususnya program yang mengarah pada pendidikan karakter itu, buktinya setiap kegiatan yang kita laksanakan itu siswa yang menyambut dengan baik yang kita lihat siswa yang hadir dalam setiap kegiatan cukup lumayan datang atau melebihi dari pada jumlah-jumlah yang hampir seluruh siswa yang ada di SMA Negeri 1 Batui, walaupun ada yang tidak hadir itu berhalangan yang tidak bisa dihindari siswa.

C. Pembahasan

Pengembangan pendidikan karakter mengupayakan agar individu-individu memiliki karakter, yakni olah hati, olah pikir, olah raga, olah rasa dan karsa. Olah hati berkenaan dengan perasaan sikap dan keyakinan/keimanan. Olah pikir

(16)

berkenaan dengan proses nalar guna mencari dan menggunakan pengetahuan secara kritis, kreatif, dan inovatif. Olah raga berkenaan dengan proses persepsi, kesiapan, peniruan, manipulasi, dan penciptaan aktivitas baru disertai sportivitas. Olah rasa dan karsa berkenaan dengan kemauan dan kreativitas yang tecermin dalam kepedulian, pencitraan, dan penciptaan kebaruan.

Susuai hasil penelitian yang dilaksanakan di SMA Negeri 1 Batui dengan tujuan, 1) untuk mendapatkan gambaran tentang program kepala sekolah dalam pengembangan pendidikan karakter di sekolah SMA Negeri 1 Batui. 2) untuk mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan program pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Batui, 3) untuk mendapatkan gambaran tentang faktor pendukung dan penghambat kepemimpinan kepala sekolah dalam pengembangan pendidikan karakter di sekolah.

Pengembangan nilai-nilai dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa di tingkat sekolah merupakan amanah pendidikan yang harus terus di wujudkan. Sebagai wujud konsistensi dalam proses pendidikan karakter terhadap siswa SMA Negeri 1 Batui sebuah program yang produktif akan menjadi kunci terpenting. Olehnya dalam sebuah lembaga pendidikan, kepala sekolah SMA Negeri 1 Batui harus terus melakukan terobosan-terobosan program baik yang bersifat jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Pendidikan karakter, itu perlu dilaksanakan guna membina dan mengarahkan peserta didik agar memahami arti bagaimana budaya-budaya ketimuran, bisa merekat di dalam pribadi siswa atau pribadi peserta didik itu

(17)

dengan demikian kultur bangsa yang mencerminkan pekerti dari masyarakat indonesia itu di arahkah agar tidak menjurus pada hal-hal yang negatif.

SMA Negeri 1 Batui telah menerapkan pendidikan karakter sejak tahun 2006 kerjasama dengan SMA Negeri 10 Malang, apakah itu sifatnya intrakurikuler dan ekstra pendidikan karakter ini kita mulai laksanakan secara perlahan-lahan seperti kalau intrakurikuler itu setiap mata pelajaran itu memang sudah ada disisipkan tentang hal-hal menyangkut pendidikan karakter itu, kemudian kalau ekstra baik itu melalui kegiatan olahraga dan seni maupun kegiatan-kegiatan lainnya.

Peran kepala sekolah dalam pengembangan pendidikan karakter adalah sebagai contoh, evaluator dan mediator untuk guru dan siswa, dan pengembangan program lain melalui kegiatan ekstra dan intrakurikuler, dan setiap hari sabtu kepala sekolah mengadakan evaluasi terhadap pengembangan pendidikan karakter di SMA Negeri 1 Batui.

Seuai hasil wawancara bahwa guru SMA Negeri 1 Batui. sangat setuju dengan penerapan pendidikan karakter agar terbina karakter warga negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berjiwa persatuan Indonesia, serta adil, dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan melihat kondisi negara kita yang krisis akan moral dan etika, sehingga pembangunan nilai-nilai karakter bangsa melalui pendidikan, dengan diintegrasikannya pendidikan karakter pada kurikulum sekolah, maka kita dapat membangun bangsa yang heterogen ini menjadi bangsa yang satu, dan sikap primordialisme yang tinggi, bisa dibina, melalui ekstra dan intrakurikeler.

(18)

Program Ekstra Kurikuler, Sejatinya program ekstrakurikuler adalah sebuah kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di luar dari jam proses pembelajaran. Menyangkut dengan program ektrakurikuler di SMA Negeri 1 Batui meliputi :

a) Kegiatan Olahraga : Mengadakan perseni tingkat sekolah se

Kecamatan Batui.

b) Mengadakan pergelaran kesenian dan budaya lokal, salah satunya adalah pada setiap hari sabtu di adakan latihan tarian daerah dan lagu-lagu Daerah Kabupaten Banggai

c) Mengadakan kegiatan penanaman bibit pohon di daerah hutan lindung

tepatnya di daerah bangkiriang.

Untuk mendukung agar program ekstrakurikuler bisa tercapai maka penting merumuskan program intrakurikuler. Berikut ini adalah penjelasan program tersebut. Menyangkut dengan program intrakurikuler merupakan sebuah kegiatan atau program pendidikan yang dilaksanakan berkaitan dengan proses belajar dan pembelajaran atau berada di sekitar lingkungan sekolah. Program intrakurikuler yang sudah dilaksanakan oleh SMA Negeri 1 Batui diantaranya :

a. Guru memberikan kartu kontrol kepada peserta didik, dengan tujuan memberikan kedisiplinan belajar kepada siswa agar lebih serius dalam mengikuti proses pembelajaran.

b. Memberikan ruang pelatihan penulisan karya ilmiah berupa peaper, artikel dan makalah, dengan tujuan melatih karakter berfikir siswa untul leluasa dalam menuangkan segala kemampuannya.

(19)

Sesuai hasil wawancara dengan beberapa informan bahwa kedua kegiatan tersebut akan membawa konstribusi besar terhadap perkembangan siswa, baik menyangkut proses peningkatan daya intelektual di bidang ektrakurikuler maupun intrakurikuler. Dua kegiatan ini akan ikut menjadi penopang terhadap pembentukan karakter siswa.

Faktor pendukung pengembangan pendidikan karakter adalah orang tua, dan sarana yang cukup memadai, faktor penghambat adalah dari siswa itu sendiri, faktor lingkungan keluarga, lingkungan sosial, kondisi geografis cukup berpengaruh, namun itu merupakan hal yang wajar sebagai manusia, yang ditempuh adalah bagaimana bersikap sebagai pengganti orang tua di sekolah. Pengembangan pendidikan karakter di sekolah semua elemen harus mendukung agar program yang dicanangkan berjalan dengan efektif, baik dia guru siswa, orang tua, lingkungan serta yang memimpin, sehingga pemimpin ini turut berpengaruh terhadap pengembangan pendidikan karakter, apalagi SMA Negeri 1 Batui mempunyai pemimpin yang kharismatik, bila pemimpin memberi contoh yang baik, secara otomatis bawahannya akan mengikuti, begitupula siswa, siswa akan mengikuti hal-hal yang baik dari kepala sekolah, sebagai pemimpin berarti ada yang dicontoh, dijadikan panutan, dan diberikan wewenang untuk mengambil kebijakan, sehingga cara yang ditempuh seorang pemimpin harus disukai oleh para bawahannya termasuk siswa, ini merupakan hal yang sulit dan bersifat relatif, di dalam suatu instansi manapun pemimpin turut menentukan berjalan atau tidaknya program yang sudah dicanangkan, keterampilan guru juga menentukan

(20)

dan sangat penting karena dengan keterampilan ini guru dapat menjalankan program, serta tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Berhasil tidaknya program pendidikan karakter, tercermin dari sikap siswa, pada intinya pendidikan karakter ini bagaiman membangun karakter anak bangsa yang masih berusia muda agar tidak terkontaminasi dengan perubahan jaman yang negatif, sehingga peran dan tanggungjawab sekolah masyarakat, dan lingkungan keluarga juga turut menentukan, di SMA Negeri 1 Batui siswa cukup antusias dalam menyikapi setiap program yang dijalankan oleh sekolah khususnya program yang mengarah pada pendidikan karakter itu, buktinya setiap kegiatan yang kita laksanakan itu siswa yang menyambut dengan baik yang kita lihat siswa yang hadir dalam setiap kegiatan cukup lumayan datang atau melebihi dari pada jumlah-jumlah yang hampir seluruh siswa yang ada di SMA Negeri 1 Batui, walaupun ada yang tidak hadir itu berhalangan yang tidak bisa dihindari siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kaitannya dengan perdagangan internasional, maka produk pangan yang diperdagangkan harus memenuhi persyaratan yang berlaku di negara tujuan ekspor, antara lain

Viskometer stormer adalah !iskometer rotasi yang  biasanya digunakan dalam menentukan !iskositas dari

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dinyatakan bahwa perubahan bunyi dihasilkan oleh alat ucap serta cara artikulasi yang dilakukan oleh Mirza sebagai rangkaian

Penulis mengucapkan syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan kasih sayang-Nya, melimpahkan kemudahan dan jalan ketenangan hati serta semangat berusaha untuk

- bagi tebing sungai yang jauh dari sisi tembok pangkal bendung atau palung sungai di hulu bendung yang relatif jauh lebih lebar dibandingkan dengan lebar pelimpah bendung maka

Data yang didapat kemudian dideskripsikan berdasarkan hasil angket yang dibagikan.Setelah dilakukan penelitian didapatkan simpulan bahwa penggunaan CBT (Computer

Item pertama MENU adalah channel menu (hanya untuk sumber TV). Anda dapat mencari channel dan merubah program disini. Catatan: pencarian channel memerlukan waktu yang. cukup

Status Data : 08 Mei 2015.. Rekapitulasi Pelaksanaan Anggaran DAK TA 2014 Per Propinsi Sub Bidang Sanitasi.. Status Data : 08 Mei