• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMBINASI TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DAN PSIKORELIGIUS TERHADAP TINGKAT STRESS PASIEN PASCA PERAWATAN DI RUANG ICU-ICCU RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KOMBINASI TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DAN PSIKORELIGIUS TERHADAP TINGKAT STRESS PASIEN PASCA PERAWATAN DI RUANG ICU-ICCU RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH KOMBINASI TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM

DAN PSIKORELIGIUS TERHADAP TINGKAT STRESS PASIEN

PASCA PERAWATAN DI RUANG ICU-ICCU

RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh

Siti Umi Khoiriah NIM : A11300945

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

viii

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong Skripsi, Juni 2017

Siti Umi Khoiriah1),Ike Mardiati Agustin, M.Kep,Sp.Kep.J2),Cokro Aminoto SIP,M.Kes 3)

ABSTRAK

PENGARUH KOMBINASI TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DAN PSIKORELIGIUS TERHADAP TINGKAT STRESS PASIEN

PASCA PERAWATAN DI RUANG ICU-ICCU RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

Latar Belakang: Proses perawatan di ruang ICU/ICCU dapat membuat pasien

mengalami keadaan stress yang memicu terjadinya gangguan psikologi. Perawatan terapi berupa relaksasi nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) akan membantu pasien dalam mengatasi stressor yang muncul.

Tujuan penelitian: Mengetahui pengaruh kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius dengan tingkat stress pasien pasca perawatan di ruang ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan quasi-eksperiment dengan rancangan one group pretest posttest. Sampel berjumlah 35 responden. Proses analisis data dilakukan dengan Uji Wilcoxon.

Hasil Penelitian: Setelah dilakukan, didapatkan nilai z=(-2,724) dan nilai

p=(0,006<0,05). Ini artinya terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius mempengaruhi tingkat stress pasien pasca perawatan di ruang ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman

Kebumen.

Kesimpulan: Ada pengaruh kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius terhadap tingkat stress pasien pasca perawatan di ruang ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

Rekomendasi: Terapi direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan supportif dalam upaya penurunan tingkat stress pasien pasca perawatan ICU-ICCU.

Kata Kunci: ICU, tingkat stres,relaksasi nafas dalam, psikoreligius

(8)

S1 PROGRAM OF NURSING DEPT

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Minithesis, June 2017

Siti Umi Khoiriah1),Ike Mardiati Agustin, M.Kep,Sp.Kep.J2),Cokro Aminoto SIP,M.Kes 3)

ABSTRACT

THE EFFECT OF THE COMBINATION OF DEEP BREATHING RELAXATION AND PSYCHO-RELIGIOUS THERAPHY ON

STRESS LEVEL OF POST-TREATMENT PATIENT IN ICU-ICCU OF Dr. SOEDIRMAN HOSPITAL

KEBUMEN

Background: The treatment process in the ICU / ICCU room can cause a patient to get a stressful condition that triggers the occurrence of psychological disorders. Therapeutic treatments, such as deep breathing relaxation and psycho-religious therapy will help a patient to deal with the emerging stressors.

Objective: To know the effect of the combination of deep breathing relaxation and psycho-religious therapy on stress level of post-treatment patient in ICU-ICCU of Dr. Soedirman hospital of Kebumen.

Method: This study uses quasi-experiment approach with one group pretest – posttest design on 35 respondents. The data was analyzed by using Wilcoxon test.

Result: This study resulting in the findings that z = (- 2.724) and p = (0,006 <0.05). This means deep breathing relaxation and psycho-religious therapy influence the stress level of post-treatment patient in ICU-ICCU of Dr. Soedirman hospital of Kebumen.

Conclusion: There is an effect of the combination of deep breathing relaxation therapy and psycho-religious therapy on the stress level of post-treatment patient in ICU-ICCU of Dr. Soedirman hospital of Kebumen.

Recommendation: A therapy is recommended as a supportive nursing intervention in the effort of decreasing stress levels of post-treatment patient in ICU-ICCU.

Keywords: Stress level, deep breathing relaxation, psycho-religious therapy

(9)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, hidayah serta inayah-Nya, shalawat dan salam selalu dipanjatkan untuk Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Kombinasi Terapi Relaksasi Nafas Dalam dan Psikoreligius dengan Tingkat Stress Pasien Pasca Perawatan di Ruang ICU-ICCU

RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat agar mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong. Penulis menyadari banyak hambatan dalam membuat skripsi ini, namun berkat bimbingan, dorongan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Hj. Herniyatun, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.Mat selaku Ketua Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

2. Bapak Dr. Bambang Suryanto, M.Kes selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedirman Kebumen

3. Perawat dan Staf karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soedirman Kebumen

4. Ibu Isma Yuniar, S.Kep, Ns, M.kep selaku ketua Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong 5. Ibu Ike Mardiati Agustin, M.Kep,Sp.Kep.J selaku pembimbing I

6. Bapak Cokro Aminoto, SIP,M.Kes selaku pembimbing II

7. Seluruh staf karyawan dan dosen pengajar Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

(10)

adikku Arnivia Azzahra yang tidak langsung memberikan semangat melalui tawa dan keceriaannya.

9. Sahabat-sahabatku Sita Rusmindarti dan Sri Astuti yang selalu memberikan perhatian dan semangat.

10. Teman-teman seperjuangan di Program Studi S1 Keperawatan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan skripsi ini di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti dan pembaca yang mempergunakannya terutama untuk proses kemajuan pendidikan selanjutnya.

Kebumen, Juni 2017

(11)

xii

HALAMAN MOTTO

ا

:

ا

،

ا

:

ا

لإ

ا

“Orang yang menuntut ilmu bearti menuntut rahmat ; orang yang

menuntut ilmu bearti

menjalankan rukun Islam dan Pahala yang diberikan kepada sama dengan para

Nabi”.

Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan

ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. (Winston Chuchill)

“Allah mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia menyelesaikannya dengan baik”.

( HR. Thabrani )

Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena

(12)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan Segala Puji Syukur Kehadirat ALLAH SWT skripsi ini dapat

selesai tepat pada waktunya dan skripsi ini saya persembahkan

kepada :

1. Kedua orangtuaku yaitu Bapak Darsiman dan Ibu Suparni

dan nenekku Ibu Saikem serta adikku Arnivia Azzahra yang

menjadi motivasi dan inspirasi dan tiada henti memberikan

dukungan do'anya buat aku. “Tanpa keluarga, manusia,

sendiri di dunia, gemetar dalam dingin.”

2. Terimakasih yang tak terhingga buat dosen-dosen ku,

terutama pembimbingku yang tak pernah lelah dan sabar

memberikan bimbingan dan arahan kepada ku.

3. Sahabat-sahabatku Sita Rusmindarti dan Sri Astuti yang

senantiasa menjadi penyemangat dan menemani disetiap

hariku. “Sahabat merupakan salah satu sumber kebahagiaan

dikala kita merasa tidak bahagia.”

4. Dan untuk teman seperjuangan S1 Keperawatan baik kelas B

maupun kelas A yang saling memberi semangat dan selalu

membantu, berbagi keceriaan dan melewati setiap suka dan

duka selama kuliah, terimakasih banyak. "Tiada hari yang

(13)

xiv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL PENELITIAN ... i

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

HALAMAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN ABSTRAK ... vii

a. Pengertian tekhnik relaksasi nafas dalam ... 8

b. Manfaat dan tujuan nafas dalam ... 8

c. Prosedur tekhnik relaksasi nafas dalam ... 9

(14)

2. Terapi psikoreligius ... 12

a. Pengertian terapi psikoreligius ... 12

b. Unsur-unsur psikoreligius ... 12

c. Tujuan terapi psikoreligius ... 17

3. Stress ... 18

b. Pembagian ICU berdasarkan kelengkapan ... 29

c. Kriteria pasien masuk dan keluar ICU/ICCU ... 29

d. Peralatan ICU/ICCU ... 31

B. Kerangka teori ... 32

C. Kerangka konsep ... 33

D. Hipotesis ... 34

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 35

A. Metode penelitian ... 35

H. Instrumen penelitian ... 42

(15)

xvi

J. Etika penelitian ... 45 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 47 A. Hasil penelitian ... 47

1. Tingkat stress responden sebelum diberikan terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ... 47 2. Tingkat stress responden setelah diberikan terapi relaksasi

nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ... 47 3. Kemampuan responden sebelum diberikan terapi relaksasi

nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ... 48 4. Kemampuan responden sesudah diberikan terapi relaksasi

nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ... 48 5. Pengaruh kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan psiko

religius dengan tingkat stress pasien pasca perawatan di

ruang ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman Kebumen ... 49 B. Pembahasan ...

1. Tingkat stress responden sebelum diberikan terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ... 50 2. Tingkat stress responden setelah diberikan terapi relaksasi

nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ... 51 3. Kemampuan responden sebelum diberikan terapi relaksasi

nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ... 52 4. Kemampuan responden sesudah diberikan terapi relaksasi

nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ... 53 5. Pengaruh kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan psiko

religius dengan tingkat stress pasien pasca perawatan di

(16)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 57 A. Kesimpulan ... 57 B. Saran ... 58 DAFTAR PUSTAKA

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rancangan One Group Pretest Posttest ... 35

Tabel 3.2 Definisi operasional ... 38

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuisioner DASS-42 ... 43

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi nafas dalam dan dzikir ... 44

Tabel 4.1 Tingkat stress responden sebelum diberikan terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ... 47

Tabel 4.2 Tingkat stress responden sebelum diberikan terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ... 48

Tabel 4.3 Kemampuan responden sebelum diberikan terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ... 48

Tabel 4.4 Kemampuan responden setelah diberikan terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius (Dzikir) ... 49

(19)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Lampiran Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 Lembar Kuisioner Tingkat Stress

Lampiran 4 Lembar Observasi

Lampiran 5 SOP Nafas Dalam dan Psikoreligius : Dzikir

Lampiran 6 Lembar Rekap Intervensi Nafas Dalam dan Psikoreligius : Dzikir Lampiran 7 Output Uji Normalitas Data

Lampiran 8 Output Hasil Penelitian Lampiran 9 Surat Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 10 Surat Ijin Kesbangpol Lampiran 11 Surat Ijin Bappeda

Lampiran 12 Surat Ijin dari Rumah Sakit Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian

(20)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Proses perawatan di ruang ICU/ICCU dapat membuat pasien mengalami keadaan stress yang memicu terjadinya gangguan psikologi pasien. Stress dapat menjadi sebuah kondisi yang cukup serius dan mempengaruhi kesehatan dari pasien jika tidak mendapatkan perawatan secara khusus. Oleh sebab itu, setelah perawatan di ruang ICU/ICCU tidak pemantauan terus menerus, serta pengelolaan fungsi sistem organ tubuh secara terkoordinasi oleh tim intensive care. Hal tersebut dilakukan supaya pasien terhindar dari dekompensasi fisiologis serta dapat dilakukan pengawasan yang konstan, terus menerus dan pemberian terapi titrasi dengan tepat. Sedangkan penanganan penyakit jantung akut di RS disediakan tempat atau unit tersendiri yang memiliki staf dan peralatan khusus ditujukan untuk menganggulangi pasien gawat karena penyakit jantung serius yang disebut Intensive Cardiac Care Unit ( ICCU) (Kemenkes RI, 2010).

(21)

2

psikologis. Stress yang dialami pasien pasca ICU-ICCU biasanya berkaitan dengan pengalaman dirawat sebelumnya yang berupa faktor lingkungan yang asing, ketakutan, nyeri dan kecemasan (Bally, 2010).

Di Amerika Serikat sekitar 20% pasien pasca perawatan di ICU akan mengalami Post Traumatic Stress Disorder dengan gejala-gejala gangguan tidur dan mimpi buruk (Amir dalam Rusmaningsih., 2013). Sedangkan di Indonesia dari populasi orang dewasa yang mencapai 150 juta jiwa sekitar 11,6 % dan 17,4 juta jiwa mengalami gangguan emosional atau gangguan kesehatan jiwa yang berupa gangguan kecemasan dan depresi (Kemenkes RI, 2011). Stress dapat menghasilkan respon fisiologis dan biokimia yang unik pada setiap orang tergantung intensitas dan durasi stress. Respon psikofisiologi akibat stress dapat mengaktivasi hipotalamus, hipofisis, adrenal dan sistem syaraf simpatik yang ditandai oleh perubahan pemeriksaan hemodinamik. Perubahan yang muncul akibat respon stress seperti peningkatan frekuensi jantung, tekanan darah, frekuensi nadi perifer dan output jantung serta meningkatkan beban kerja pada system kardiovaskuler yang kemungkinan dapat mengancam jiwa (Bally, 2010).

(22)

3

Respon akibat stress dan kecemasan dapat dikurangi dengan cara menghilangkan sumber stress atau dengan terapi pendukung (Bally, 2010). Dunia kesehatan saat ini cenderung mengembangkan terapi kearah pendekatan keagamaan. Menurut World Health Organization (WHO), unsur spiritual (agama) sebagai salah satu dari empat unsur kesehatan. Diantara unsur kesehatan tersebut yaitu sehat secara fisik, sehat psikis, sehat sosial, dan sehat spiritual (Setyoadi, 2011). Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa tingkat stress seseorang erat hubungannya dengan kekebalan dan daya tahan tubuh dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan yang merupakan stressor psikososial (Setyoadi, 2011). Menurut teori Hawari (2011), bahwa penatalaksanaan stress dan kecemasan dapat dilakukan dengan psikoterapi yang meliputi suportif (dukungan), re-edukatif (pendidikan), re-konstruksi, kognitif (pengetahuan), psiko-dinamik, perilaku, keluarga dan psikoreligius.

Saat ini telah banyak dilakukan terapi-terapi keperawatan untuk menangani pasien yang mengalami stress, antara lain yaitu terapi religi atau psikoreligius dapat mempercepat penyembuhan. Hal ini telah dibuktikan oleh berbagai ahli seperti yang telah dilakukan oleh Ahmad Al-Qadhi dalam konferensi tahunan ke XVII Ikatan Dokter Amerika, wilayah Missuori AS. Beliau melakukan presentasi tentang hasil penelitian dengan judul pengaruh Al-Qur’an pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa mendengarkan ayat suci Al-Qur’an memiliki pengaruh dalam menurunkan ketegangan urat saraf reflektif dan hasil ini tercatat dan terukur secara kuantitatif dan kualitatif oleh sebuah alat berbasis komputer (Ahsin W, 2007)

(23)

4

Terapi psikoreligius yaitu terapi yang dilakukan dengan pendekatan terhadap kepercayaan yang dianut pasien, untuk membantu memenuhi kebutuhan spiritual klien sebagai bagian dari kebutuhan menyeluruh klien, antara lain dengan memfasilitasi kebutuhan spiritual klien, walaupun perawat dan klien tidak mempunyai keyakinan spiritual atau keagamaan yang sama (Yani dalam Prasetyo, 2008). Jenis terapi psikoreligius berupa do’a, sholat, dzikir, dan membaca Al–Qur’an. Ketika berdoa akan menimbulkan rasa percaya diri, rasa optimisme (harapan kesembuhan), mendatangkan ketenangan, damai, dan merasakan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa sehingga mengakibatkan tubuh merespon dengan mensekresi beberapa hormon tertentu (Taufik dalam Prasetyo, 2006).

Selain terapi psikoreligius, menurut Schwikert (2006) dalam teorinya menyatakan teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu bentuk manajemen stres dalam upaya melakukan modifikasi gaya hidup. Teknik relaksasi (non-farmakologis) yang tepat diantaranya adalah relaksasi otot progresif, latihan autogenik, pernafasan dan visualisasi. Teknik relaksasi nafas dalam merupakan salah satu terapi relaksasi yang mampu membuat tubuh menjadi lebih tenang dan harmonis, serta mampu memberdayakan tubuhnya untuk mengatasi gangguan yang menyerangnya. Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu teknik untuk melakukan nafas dalam, nafas lambat dan cara menghembuskan nafas secara perlahan ( Suwardianto, 2011). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh oleh Andy Sofyan Prasetyo (2012) dengan judul pengaruh pelaksanaan teknik relaksasi pernafasan terhadap perubahan respon stress pasien hipertensi di rawat inap rumah sakit umum RA Kartini Jepara memperlihatkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat pengaruh teknik relaksasi pernafasan terhadap respon stress pada pasien hipertensi di RSUD RA Kartini Jepara dengan nilai signifikansi 0,000 (<0,05).

(24)

5

psikoreligius dan teknik relaksasi nafas dalam kepada pasien agar pasien dapat mengatasi stress kearah yang adaptif sehingga dapat mengurangi tingkat stress pasien.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada pasien pasca ICU-ICCU RSUD Dr Soedirman Kebumen yang merupakan pusat rujukan pelayanan kesehatan di Kabupaten Kebumen dan sekitarnya pada tanggal 17 Februari 2017 didapatkan data perawatan pasien di ruang ICU dan ICCU antara bulan Januari – Desember 2016 sebanyak 1.138 pasien. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap 5 orang pasien, 3 pasien memperlihatkan gejala stress yang dimanifestasikan dengan adanya gangguan tidur, nafsu makan menurun, sulit untuk berkonsentrasi, gelisah dan sedih, 2 pasien lain tidak terdapat gejala stress. Sedangkan wawancara yang dilakukan mengenai kegiatan dzikir, mereka menyatakan tidak pernah melakukan

dzikir, sholat dan membaca al Qur’an namun hanya berdoa meminta

kesembuhan.

Berdasarkan hasil dari penelitian sebelumnya dan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius terhadap tingkat stress pasien pasca hospitalisasi di ruang ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman Kebumen.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut : Apakah ada “pengaruh kombinasi terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius terhadap tingkat stress pasien pasca perawatan di ruang ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.

C. Tujuan

1. Tujuan umum

(25)

6

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui tingkat stress pasien sebelum diberikan terapi relaksasi nafas dalam dan terapi psikoreligius dzikir .

b. Mengetahui tingkat stress pasien setelah diberikan terapi relaksasi nafas dalam dan terapi psikoreligius dzikir

c. Mengetahui kemampuan (nafas dalam dan Dzikir) pasien sebelum diberikan terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius dzikir.

d. Mengetahui kemampuan (nafas dalam dan Dzikir) pasien setelah diberikan terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius dzikir.

D. Manfaat

1) Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman dan menambah ilmu pengetahuan serta bahan pembelajaran untuk dapat menjadi perawat yang profesional sesuai dengan standar profesi, harapan pasien dan anggota keluarga.

2) Bagi Profesi Perawat

Terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius : dzikir dapat digunakan sebagai intervensi keperawatan supportif untuk menangani masalah psikologi pasien akibat stress perawatan di ICU.

3) Bagi Rumah Sakit

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan penyuluhan kepada perawat tentang terapi relaksasi nafas dalam dan psikoreligius : dzikir sebagai alternatif menangani masalah psikologi pasien akibat stress perawatan di ICU.

4) Bagi Institusi Pendidikan

(26)

7

E. Keaslian penelitian

Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya, akan tetapi ada beberapa penelitian yang hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, diantaranya adalah:

1. Penelitian dilakukan oleh Arifah (2013) dengan judul efektivitas terapi psikoreligius terhadap penurunan tingkat depresi lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Abiyoso Sleman Yogyakarta. Penelitian dilakukan untuk mengetahui efektivitas terapi terhadap penurunan tingkat depresi lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Abiyoso Sleman Yogyakarta. Metode penelitian menggunakan quasi Eksperiment (experiment design) dengan rancangan penelitian non Equivalent control group design dengan jumlah responden 34 orang. Hasil penelitian menggambarkan kelompok eksperimen dengan analisis data uji wilcoxon didapatkan skor Z sebesar -4, 638 dan nilai p 0.001. Hal ini dapat diartikan bahwa terapi psikoreligius efektif menurunkan depresi.

(27)

DAFTAR PUSTAKA

Aaronson P. I, Ward J. P.T. 2010. At Glance Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Penerbit Erlangga

Arfa, M. 2014. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam terhadap Penurunan Nyeri pada Pasien Post-Operasi Appendisitis di Ruangan Bedah RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo, Tesis. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo

Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media

Ahsin. (2007). Fiqih Kesehatan. Jakarta: Amzah

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arifah, Siti. 2013. Efektivitas Terapi Psikoreligius Terhadap Penurunan Tingkat Depresi Lansia Di Panti Social Tresna Werdha Abiyoso Sleman Yogyakarta. Semarang : Poltekes Kemenkes Semarang

Asrifa, Yuli. 2012. Hubungan Tingkat Stres Dengan Intensitas Perilaku Merokok Siswa SMA Walisongo Angkatan 2010. Undergraduate thesis. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Bally K, Debbie Campbell, Kathy Chesnick, Joan E. Tranmer. 2010. Efek Terapi Musik terhadap Nyeri dan Kecemasan pada Pasien Controlled Angiografi Koroner. http://www.aacn.org. Diakses tanggal 23 Januari 2017

Daniel schacter, Daniel gilbert Daniel Wegner. 2009. Psychology. New York:Worth Publishers. 595-602

Dharma, Kelana Kusuma. 2012. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta : CV. Trans Info Media

Departemen Kesehatan RI . 2006. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan di Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik.

Djuwita, E. 2013. Pengetahuan Psikologi Popular Memilih Dan Mencari Kerja Sesuai Dengan Bakat Dan Kepribadian. Tangerang: Kawan Pustaka Faruk, Umar. 2014. Terapi Psikoreligius Terhadap Pecandu Narkoba. Semarang :

Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Walisongo

(28)

Gregson, T. (2007). Life without stress. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya

Handayani, Sri. 2012. Efektivitas Terapi Religi Terhadap Penurunan Tingkat Stress Pada Lansia Janda. Klaten : Stikes Muhammadiyah Klaten

Handcock, P. A and Desmond, P. A. 2011. Stress. Workload, and Fatigue. USA: Lawrence Erlbaum Associate, 84

Harmono, R..2010 .Pengaruh latihan relaksasi otot progresif terhadap penurunan tekanan darah klien hipertensi primer di Kota Malang. Tesis. Depok: Program Studi Magister Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Haruyama, S. 2013. The Miracle Of Endorphin. Bandung: Mizan Pustaka

Haryono, Rudi. Pengaruh Kombinasi Pijat Punggung Dan Dzikir Terhadap Tingkat Stres Dan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pengasih II Kabupaten Kulon Progo. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Hastono S P.2007. Analisis Data Statistik. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Hawari, Dadang. 2008. Do’a dan Dzikir Sebagai Pelengkap Terapi Medis. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

. 2007. Integrasi Agama Dalam Pelayanan Medis. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

. 2011. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Hidayati, Eni. 2011.Pengaruh Terapi Kelompok Supportif Terhadap Kemampuan Mengatasi Perilaku Kekerasan Pada Klien Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Dr. Amino Gondohutomo Semarang. Jakarta: Universitas Indonesia Hilda, T.M. 2009. Guide to a Better Stress. Tangerang: Kawan Pustaka

Ilham Akhsanul. 2008. Model Puskesmas Era Desentralisasi. http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/. Diakses tanggal 23 Januari 2017

Izzo, Joseph, L., Sica, Domenic., & Black, Hendry R. 2008. Hipertension Primer: The Essentials of High Blood Pressure Basic Science, Population Science, and Clinical Management, Edisi ke-4, Philadelphia. USA: Lippincott Williams & Wilkins

(29)

Lazarus, R.S and Folkman, S. 2008. Stress, Apraisal and Coping. New York : Springer Publishing Company

Masyhudi, In’amuzzahidin., Arvitasari, Nurul Wahyu. 2006. Berdzikir dan Sehat. Semarang: Syifa Press

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 340/Menkes/PER/III/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Muhammad, Arfa. 2014. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Nyeri Pada Pasien Post-Operasi Appendisitis Di Ruangan Bedah Rsud Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo. Other Thesis. Gorontalo: Unversitas Negeri Gorontalo.

Nawawi, Ismail. (2008). Risalah Pembersih Jiwa: Terapi Prilaku Lahir & Batin Dalam Perspektif Tasawuf. Surabaya: Karya Agung Surabaya, 244

Nursalam.2008. Konsep Dan Penerapan Metoodologi Penelitian Ilmu Keperawatan . Jakarta: Salemba medika

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Potter, PA & Parry, AG. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, Praktik, Edisi 4. Jakarta : EGC

Prasetyo, Andriansyah Eko. 2015. Pengaruh terapi dzikir (Al-Baqiyatus Sholihat) terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi di paviliun mawar RSUD Jombang. Tesis. Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum

Prasetyo, Andy Sofyan.,Dharmawati, Endah. 2012. Pengaruh Pelaksanaan Tekhnik Relaksasi Pernafasan Terhadap Perubahan Stress Pasien Hipertensi Di Rawat Inap Rumah Sakit Umum RA Kartini Jepara. Kudus; Stikes Cendekia Utama Kudus

Putra, K.W. 2012. Terapi Psikoreligius. www://E:/therapy-psikoreligius.html. Diakses tanggal 20 Februari 2017

Rab, T. 2007. Agenda Gawat Darurat (Critical Care). Bandung: PT Alumni Rafi, Sapuri.2009. Psikologi Islam Tuntunan Jiwa Manusia Modern. Jakarta.

Rajawali Pers. 419-420

Resti, I.B., 2014, Teknik Relaksasi Otot Progresif untuk Mengurangi Stres pada Penderita Asma, Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, Volume 2, No. 1, Januari 2014, hlm: 1-20.

Rice, P.L. 2012. Stress and Health 2nd, ed. California : Wadsworth, inc.

(30)

Rozalino, R. 2009. Do’a dan Dzikir sebagai Terapi Psikoreligius. http:www.doa dan dzikir sebagai terapi psikoreligius-Ronaldo Rozalino. Diakses tanggal 8 Maret 2017

Rusmaningsih, Esri. 2013. Efektivitas kombinasi terapi Guided Imagery dan terapi musik dalam stabilitas hemodinamik akibat stress hospitalisasi di ICU di Rumah Sakit Islam Surakarta. Yogyakarta : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Sarafino, E.P. 2006. Health psychology biopsychosocial interaction 2nd edition. Canada: John Willey and Sons, inc.

Setyoadi dan Kushariyadi. 2011. Terapi modalitas keperawatan pada klien psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika

Sholikah, Hidayatu. 2009. Terapi Stress Melalui Psikoterapi Islam Menurut Pemikiran Dadang Hawari. Yogyakarta : UIN Sunan Kalijaga

Sitepu, N. F. 2009. Effect of zikir meditation on Postoperative pain among Muslim patients undergoing abdominal surgery. Medan Indonesia Unpublished Master thesis, Prince of Songkla University, Hat Yai, Thailand

Sudirman, Tebba. 2007. Meditasi Sufistik. Jakarta: Pustaka Irvan Sugiyono. 2007. Metodologi Penelitian. Bandung : Alfabeta

Sumantri, Arif, 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Kencana Prenada Media

Sunyoto. 2012. Sumber Daya Manusia (Praktik Penelitian) Edisi Pertama. Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).

Suwardianto, H. dan E. Kurnia.(2011) .Pengaruh Terapi Relaksasi Nafas Dalam (Deep Breathing) terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Puskesmas Kota Wilayah Selatan Kota Kediri. Kediri: Jurnal StikesRS. Baptis Kediri

Syukur, M Amin. 2012. Sufi Healing.Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal-82 Thobroni. 2011. The Spiritual Leadership. Malang: UMM Press

Wade, C dan Tavris, C. 2007. Psikologi. Jakarta : Erlangga Wangsadjaja, R. 2010. Stress. Jakarta : CV Sagung Seto

Wardani, Dian Wisnu. 2015. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Sebagai Terapi Tambahan Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Tingkat 1. Semarang : Universitas Negeri Semarang

Yosep, I.2007. Keperawatan Jiwa. Bandung : Pt. Refika Aditama

(31)
(32)
(33)

Lampiran 1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian Di Tempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong, akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kombinasi Terapi Relaksasi Nafas Dalam

dan Psikoreligius dengan Tingkat Stress Pasien Pasca Perawatan di Ruang

ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman Kebumen”.

Peneliti akan memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian ini, peneliti akan menjaga kerahasiaan diri Bapak/Ibu. Bila Bapak/Ibu merasa tidak nyaman, maka Bapak/Ibu berhak untuk mengundurkan diri. Bapak/ibu diminta untuk berperan serta dalam penelitian yang nantinya akan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dan akan mengikuti intervensi selama 2 (dua) hari. Untuk itu, saya mohon kesediaannya untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Jika bersedia menjadi responden, mohon untuk menandatangani lembar persetujuan yang telah disediakan.

Demikian surat permohonan ini saya buat, atas partisipasi dan perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Hormat saya,

(34)

Lampiran 2

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Alamat :

Setelah mendapatkan penjelasan dan mengerti tentang tujuan penelitian dengan judul “Pengaruh Kombinasi Terapi Relaksasi Nafas Dalam dan

Psikoreligius dengan Tingkat Stress Pasien Pasca Perawatan di Ruang

ICU-ICCU RSUD Dr. Soedirman Kebumen” yang akan dilaksanakan oleh Siti Umi Khoiriah.

Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam penelitian yang nantinya akan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dan akan mengikuti intervensi selama 2 (dua) hari. Sebelumnya saya sudah diberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian ini dan saya mengerti bahwa peneliti akan menjaga kerahasiaan diri saya. Bila saya merasa tidak nyaman, maka saya berhak untuk mengundurkan diri.

Demikian secara sadar, sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun, saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini dan bersedia menandatangani lembar persetujuan ini.

Kebumen, April 2017 Responden,

(35)

Lampiran 3

LEMBAR KUISIONER TINGKAT STRESS

PENGARUH KOMBINASI TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DAN

PSIKORELIGIUS DENGAN TINGKAT STRESS PASIEN PASCA

PERAWATAN DI RUANG ICU-ICCU RSUD DR. SOEDIRMAN

KEBUMEN

0 : Tidak sesuai dengan saya sama sekali, atau tidak pernah

1 : Sesuai dengan saya sampai tingkat tertentu, atau kadang-kadang 2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan

atau lumayan sering

3 : Sangat sesuai dengan saya, atau sering sekali

Selanjutnya, Bapak/Ibu diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda ceklist (

) pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman Bapak/Ibu belakangan ini. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, karena itu istilah sesuai dengan keadaan diri Bapak/Ibu yang sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang terlintas dalam pikiran Bapak/Ibu.

1 Saya merasa bahwa saya menjadi marah karena hal sepele

(36)

terhadap suatu situasi

3 Saya merasa sulit untuk bersantai 4 Saya menemukan diri saya mudah

merasa kesal

5 Saya merasa lelah menghabiskan banyak energy untuk merasa cemas 6 Saya menemukan diri saya menjadi

tidak sabar ketika mengalami penundaan ( misal: kemacetan lalu lintas, menunggu keluar dari rumah sakit).

7 Saya merasa mudah tersinggung 8 Saya merasa sulit beristirahat 9 Saya merasa sangat mudah marah 10 Saya merasa sulit untuk tenang 11 Saya sulit untuk sabar dalam

menghadapi gangguan terhadap hal yang sedang saya lakukan

12 Saya merasa gelisah

13 Saya tidak dapat memaklumi hal apapun yang menghalangi saya untuk menyelesaikan hal yang sedang saya lakukan

(37)

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI

PENGARUH KOMBINASI TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM DAN

PSIKORELIGIUS DENGAN TINGKAT STRESS PASIEN PASCA

PERAWATAN DI RUANG ICU-ICCU RSUD DR. SOEDIRMAN

KEBUMEN

1 Pasien membaca tasmiyah 2 Pasien mempersiapkan diri 3 Pasien memposisikan diri 4 Memejamkan mata

5 Pasien memikirkan kondisi yang membuat gelisah, cemas dan stress 6 Pasien melakukan nafas perut

(menarik nafas dalam melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)

(38)

8 Pasien menahan nafas hingga 3 hitungan

9 Pasien menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut bibir seperti meniup)

10 Pasien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari otot 11 Pasien mulai dan mengucapkan

Subhanallah, Allhamdulilah, Allahuakabar dan Laailahaillallah masing-masing 33x selama 20 menit dengan tasbih

12 Pasien membuka mata perlahan 13 Pasien merapihkan diri

14 Pasien melakukan terapi ini bila mengalami kegelisahan

SB : Melakukan dan benar tanpa bantuan

B : Melakukan , berurutan namun kurang benar TB : Melakukan namun tidak berurutan

(39)

Lampiran 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

RELAKSASI NAFAS DALAM DAN PSIKORELIGIUS : DZIKIR

No KEGIATAN

1 Fase orientasi

a. Memberikan salam sebagai pendekatan teraupetik

b. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada keluarga/klien c. Menanyakan persetujuan kesiapan klien

2 Tahap kerja

a. Membaca tasmiyah

b. Mempersiapkan pasien dengan menjaga privacy pasien c. Memposisikan pasien senyaman mungkin

d. Memejamkan mata

e. Pikirkan kondisi yang membuat gelisah, cemas dan stress

f. Melatih pasien melakukan nafas dalam ( menarik nafas dalam melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup) g. Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen (cegah

lengkung pada punggung)

h. Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan

i. Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat mulut bibir seperti meniup)

j. Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari otot

k. Mulai dan ucapkan Subhanallah, Allhamdulilah, Allahuakabar dan Laailahaillallah masing-masing 33x selama 20 menit l. Membuka mata perlahan

m. Merapikan pasien

(40)

3 Tahap terminasi

a. Melakukan evaluasi tindakan

(41)

Lampiran 6

LEMBAR INTERVENSI NAFAS DALAM DAN PSIKORELIGIUS DZIKIR

NO NAMA PELAKSANAAN

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu ke 4

1 R1

2 R2

3 R3

4 R4

5 R5

6 R6

7 R7

8 R8

9 R9

10 R10

11 R11

12 R12

13 R13

(42)

15 R15

16 R16

17 R17

18 R18

19 R19

20 R20

21 R21

22 R22

23 R23

24 R24

25 R25

26 R26

27 R27

28 R28

29 R29

30 R30

31 R31

(43)

33 R33

34 R34

35 R35

Keterangan Lembar Intervensi

: Pretest

(44)

Lampiran 7

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Lembar Observasi Pre-Test

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), Lembar Observasi Post-Test

b. Dependent Variable: Lembar Observasi Pre-Test

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .043 1 .043 .189 .667a

Residual 7.500 33 .227

Total 7.543 34

a. Predictors: (Constant), Lembar Observasi Post-Test

b. Dependent Variable: Lembar Observasi Pre-Test

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Lembar Observasi Pre-Test

(45)

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 3.00 3.12 3.11 .036 35

Residual -1.125 .875 .000 .470 35

Std. Predicted Value -3.219 .302 .000 1.000 35

Std. Residual -2.360 1.835 .000 .985 35

(46)

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 35

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .46966822

Most Extreme Differences Absolute .348

Positive .348

Negative -.338

Kolmogorov-Smirnov Z 2.058

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

(47)

Lampiran 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

(48)

Valid Baik 3 8.6 8.6 8.6

Sangat Baik 32 91.4 91.4 100.0

Total 35 100.0 100.0

Kuisioner DASS Pre-Test

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

(49)

Kuisioner DASS Pre-Test Positive Ranks 0b .00 .00

Ties 26c

Total 35

a. Kuisioner DASS Post-Test < Kuisioner DASS Pre-Test

b. Kuisioner DASS Post-Test > Kuisioner DASS Pre-Test

c. Kuisioner DASS Post-Test = Kuisioner DASS Pre-Test

Test Statisticsb

Kuisioner DASS

Post-Test -

Kuisioner DASS

Pre-Test

Z -2.724a

Asymp. Sig. (2-tailed) .006

a. Based on positive ranks.

(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)

JADWAL PENELITIAN No Jenis

Kegiatan

Okt’16 Nov’16 Des’16 Jan’17 Feb’17 Maret’17 April’17 Mei’17

4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Studi

pendahuluan 2 Penyusunan

proposal

3 Ujian

proposal 4 Pelaksanaan

penelitian 5 Analisa data 6 Penyusunan

(63)

Gambar

Gambar 2.2 kerangka Konsep ...............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Seleksi awal yang dilakukan silvia (2011) dengan menyeleksi 2 varietas yaitu Grobogan dan Detam II dengan menggunakan batas seleksi 10% dan varietas yang terpilih

Laadullinen tutkimukseni tarkastelee viimesijaisen toimeentulotuen hakemisen saamia merkityksiä toimeentu- lotukea hakeneiden aikuissosiaalityön asiakkaiden kertomana.

Apabila ada peserta lelang yang berkeberatan dengan pengumuman tersebut diatas dapat mengajukan sanggahan secara tertulis kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada

sistem operasi apapun pada direktory aktif dimana aplikasi berada..  Aplikasi latihan 3 diupload ke server

darah yang tinggi, sering digunakan sebagai kata lain untuk gagal ginjal akut. maupun kronis (Kenward dan Tan, 2003). Gagal

Formula sediaan tablet fast disintegrating natrium diklofenak dengan flowlac 90, starlac, dan tablettose 80 terbukti dapat mempengaruhi sifat fisik tablet yaitu

Di samping kelemahan diatas, data dalam bentuk ini mempunyai banyak kelebihan dibandingkan data analog, sifatnya yang diskret menyebabkannya tidak dipengaruhi oleh

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Munafiatul Khutfiah (2012) dengan judul “Analisis Fungsi dan Makna Prefiks pada