• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELlTlAN. Waktu dan Lokasi Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "METODOLOGI PENELlTlAN. Waktu dan Lokasi Penelitian"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

METODOLOGI PENELlTlAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2002, berlokasi di Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur, di daerah dengan tinggi tempat 44 meter dari permukaan laut. Lokasi penelitian terdiri dari tiga kecamatan meliputi Kec. Sukomoro, Kec. Rejoso dan Kec. Bagor. Tiga lokasi penelitian ini memiliki areal bawang merah yang lebih luas serta memiliki kontinuitas yang tinggi dibanding empat kecamatan lainnya sebagai sentra produksi bawang merah.

Metode Pengambilan Contoh

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei yaitu dengan teknik wawancara dan kuesioner kepada petani yang terpilih sebagai sampel untuk memperoleh data primer. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara stratified porposive random sampling berdasarkan kriteria yang pernah mengikuti SLPHT (SLPHT) dan yang belum pernah mengikuti SLPHT (Non SLPHT) yang distratifikasi berdasarkan jenjang pendidikan ( tidak tamat SD, SD, SLTP, SLTA).

Pengambilan sampel masing-masing kecamatan terdiri dari dua desa, setiap desa 16 sampel petani (responden) yang pernah mengikuti SLPHT dan 16 sampel petani yang tidak pernah mengikuti SLPHT, dengan 4 responden masing- masing tingkat pendidikan, jumlah keseluruhan setiap kecamatan 64 petani responden. Sehingga total keseluruhan responden yang menjadi objek penelitian berjumlah 192 perani responden.

(2)

Teknik Pengumpulan Data

Data primer diperoleh melalui hasil wawancara dengan memberikan pertanyaan berstruktur melalui pengisian kuesioner terpantau. Daftar pertanyaan yang telah dibuat dikonsultasikan dengan komisi pembimbing beserta orang yang mempunyai kapabilitas tinggi dibidang ini, selanjutnya diuji cobakan kepada beberapa responden sebagai upaya penyempurnaan khususnya hal-ha1 yang bersifat substansial serta mengukur tingkat reabilitasnya. Apabila dianggap cukup sempurna diaplikasikan untuk memperoleh data primer dengan menemui responden satu per satu.

Data sekunder diperoleh dari hasil pengumpulan data yang berasal dari instansi yang terkait dan wawancara dengan responden yang diyakini berkompeten dengan kegiatan penelitian termasuk dampak yang ditimbulkan penggunaan pestisida oleh petani, serta hasil pengamatan langsung dilapangan.

lnstrumen Penelitian

lnstrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi daftar pertanyaan tersturktur dengan cara wawancara kepada para petani responden guna memperoleh data primer. Buku catatan beserta referensi untuk mendokumentasikan data sekunder diperoleh dengan inventarisasi data dari lembagalinstansi terkait, petugas lapangan, serta petani responden..

Kuesioner terdiri dari empat bagian meliputi, bagian pertama berisi pertanyaan mengenai pengetahuan petani responden tentang substansi pestisida, pengetahuan tentang dampak yang ditimbulkan serta pengetahuan aturan penggunaan pestisida, bagian kedua berisi pertanyaan mengenai sikap petani

(3)

responden terhadap beberapa pernyataan tentang aturan penggunakan pestisida, bagian ketiga berisi pertanyaan mengenai tindakan petani responden dalam penggunakan pestisida. Bagian keempat pendapat petani tentang dampak penggunaan pestisida terhadap manusia dan lingkungan.

Analisa Data

Data primer yang bersifat kualitatif yang dikuantitatifkan (scoring) dengan menggunakan skala ordinal yang dikelompokan berdasarkan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan petani tentang penggunaan pestisida. Masing-masing variabel mempunyai nilai tersendiri yang dikomulatifkan.

Kelompok Pengetahuan

a. Jumlah pertanyaan yang berhubungan dengan pengetahuan tentang pestisida sebanyak 5 pertanyaan, yaitu (1) pengertian pestisida, (2) bahan aktif pestisida (3) sifat pestisida (persiten atau non persisten), (4) spektrum racun pestisida, (5) daya racun pestisida, Setiap pertanyaan yang dijawab dengan benar kategori tahu dengan nilai 3, jawaban kategori agak tahu dengan nilai 2, dan jawaban kategori tidak tahu dengan nilai 1. Dengan demikian nilai tertinggi adalah 15 dan terendah adalah 5.

b. Jumlah pertanyaan pengetahuan yang berhubungan dengan dampak penggunaan pestisida sebanyak 8 pertanyaan, meliputi (1) pestisida dapat meracuni manusia, (2) pestisida dapat meracuni hewan piaraan, (3) pestisida dapat terakumulasi di dalam tubuh rnanusia dan hewan, (4) pestisida dapat membunuh musuh alami, (5) pestisida dapat menimbulkan resistensi, (6) pestisida dapat meracuni tanaman, (7) pestisida dapat meninggalkan residu di

(4)

tanaman. (8) pestisida menimbulkan pencemaran perairan, udara dan tanah. Jumlah nilai tertinggi 24, nilai terendah 8.

c. Jumlah pertanyaan pengetahuan yang berhubungan aturan penggunaan pestisida sebanyak 10 pertanyaan, meliputi (1) pengendalian hama dan penyakit dilaksanakan secara terpadu, (2) penggunaan pestisida adalah alternatif terakhir dalam pengendalian organisme pengganggu, (3) penggunaan pestisida haaus memperhatikan keselamatan manusia, (4) penggunaan pestisida meminimalisasi membunuh organisme diluar sasaran, (5) penggunaan pestisida tidak boleh menimbulkan pencemaran lingkungan tanah (6) penggunaan pestisida tidak boleh menimbulkan pencemaran dilingkungan perairan (7) penggunaan pestisida tidak boleh menimbulkan pencemaran udara, (8) penggunaan pestisida harus mempertimbangkan timbulnya kerugian secara ekonomis. (9) Penggunaan pestisida harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan, (10) Penggunaan pestisida diatur oleh pemerintah. Jawaban tahu, agak tahu dan tidak tahu, Jawaban tahu (nilai 3), agak tahu (nilai 2) dan jawaban tidak tahu (nilai 1). Jumlah nilai tertinggi 30, dan terendah 10.

Kelompok Sikap

Jumiah pertanyaan yang berhubungan dengan sikap petani dalam penggunaan pestisida sebanyak 18 pertanyaan yaitu (1) Penggunaan pestisida adalah suatu keharusanlkewajiban, (2) membeli pestisida yang tidak berlabel asalkan daya bunuhnya tinggi, (3) Pestisida disebut sebagai obat, (4) pestisida bukan racun, (5) membeli pestisida tidak mempertimbangkan hamalpenyakit sasaran, (6) membeli pestisida tidak mempertimbangkan tinggi rendahnya harga pestisida, (7) melakukan penyemprotan secara terjadwal, (8) melakukan pengoplosanlpencampuran pestisida

(5)

(9) pencampuran dua atau lebih jenis pestisida pasti lebih beracun (10) berpakaian kaoslcelana pendek pada waktu menyemprot, ( I I ) tidak menggunakan masker pada saat menyemprot (12) Tidak perlu menggunakan pelindung mata pada saat menyernprot, (13) rnenyemprot dengan tidak sesuai dosis yang dianjurkan, (14) menyemprot dengan berlawanan arah angin, (1 5) makanlminum/merokok pada saat menyemprot, (16) tidak perlu membersihkan badan, pakaian setelah menyemprot, (17) membuang botol bekas dan sisa pestisida di sembarang tempat, di selokan, petakan sawah dan lainnya dan (18) mencuci alat penyemprot di sawah atau di sungai. Jawaban setuju, ragu-ragu dan tidak setuju. Jawaban diberi nilai 1 untuk setuju, nilai 2 untuk ragu-ragu dan nilai 3 tidak setuju. Dengan demikian jumlah nilai tertinggi 54 dan terendah 18.

Kelompok Tindakan

a. Jumlah pertanyaan yang berhubungan dengan tindakan petani dalam menggunakan pestisida sebanyak 11 pertanyaan meliputi ; (1) petani membeli pestisida yang berlabel, (2) membeli pestisida yang dianjurkan petugas, (3) membeli pestisida dengan mempertimbangkan harga, (4) membaca aturan dalam label pestisida terlebih dahulu sebelum menggunakan pestisida, (5) rnenyimpan sisa pestisida yang tidak terpakai ditempat yang aman, (6) mencuci alat semprot pestisida di saluran air, petakan sawah atau sungai (7) menggunakan alat pelindung pada saat menyemprot, (8) mandi dan ganti pakaian setelah selesai menyemprot dan (9) memisahkan pakaian setelah dipakai menyemprot dengan pakaian lainnya, (10) Menyemprot sesuai dengan dosis yang ditentukan, (11) Penyemprotan dengan rnelakukan pengoplosan.

(6)

Untuk jawaban yang benar (nilai 3) , kadang-kadang (nilai 2) dan jawaban yang salah diberi nilai 1. Jumlah nilai tertinggi 33, dan nilai terendah 11.

b. Jurnlah pertanyaan yang berhubungan dengan tindakan ketepatan aturan penggunaan pestisida sebanyak 6 pertanyaan yaitu (1) ketepatan dosis,

(2)

ketepatan aplikasilintensitas penyemprotan, (3) ketepatan komoditas, (4) ketepatan mutu, (5) ketepatan jenis.

Kelompok Dampak Pestisida

Dampak penggunaan pestisida ini didasarkan pada hasil survey dan pendapat petani ;

a. Dampdk terhadap kesehatan petani

b. Dampak terhadap Kesehatan manusia dan populasi organisme

Kateciori

penilaian

:

a. Kelompok A(a-c), B, dan C(a) penetapan kategori penilaian di atas dalam kategori tinggi, sedang dan rendah ditentukan berdasarkan rumus Sturge sebagai berikut :

Keterangan : i : Besar interval kelas k : Jumlah interval kelas R : Range

b. Kelompok C(b) (tindakan ketepatan aturan penggunaan pestisida) sebagai berikut ;

Tepat apabiia pertanyaan dijawab dengan benar

(7)

Setelah pemberian nilai dilanjutkan analisa data dengan menggunakan software SPSS, teknik analisis yang digunakan adalah ;

a. Analisa Univariat, yaitu analisa prosentase yang digunakan untuk melakukan analisis terhadap distribusi frekwensi meliputi : variabel pengetahuan, variabel sikap, variabel tindakan, ketepatan aplikasi dan dampak penggunaan pestisida

b. Analisa koreiasi Bivariat ( Uji K. Spearman's) yaitu analisa yang digunakan untuk mengetahui korelasi antara dua variabel.

c. Analisa Mann-Withney ; untuk menguji dua variabel yang tidak berhubungan (Two Independent Test)

Referensi

Dokumen terkait

Didapat representasi hasil maturity level seluruh klausul pada Gambar 2 dan terlihat bahwa Manajemen Aset dan Kejadian Keamanan Informasi memiliki nilai yang belum baik,

Hasil perbaikan pada revisi adalah produk akhir dari media pembelajaran SKI berbasis sparkol videoscribe sesuai dengan saran dan perbaikan sesuai dengan masukan

Adanya keempat jenis jamur pada ketiga jenis makanan tersebut berhubungan dengan sanitasi penyajian makanan jajanan oleh penjual, kondisi lingkungan dimana jajanan

Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PPKn dalam mengimplementasikan variasi media pandang masih kurang baik karena (1) guru tidak menggunakan media

Mewujudkan kemandirian ekonomi daerah dengan memacu produktivitas perdagangan dalam iklim usaha yang kondusif dan berdaya saing didukung pertumbuhan industri mikro, kecil, dan

Selain itu, al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, dengan penyebutan kata nafs yang begitu banyak sebenarnya telah memberikan konsep jiwa kepada manusia.. Meskipun hal tersebut

Penelitian dalam karya tulis tugas akhir ini berjudul “Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan dengan Kejadian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan

Organisasi yang baik adalah apabila organisasi tersebut mencerminkan suatu hubungan baik secara horizontal maupun vertikal maupun yang didalamnya terdapat suatu