• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fasilitasi Assessment Center oleh PUSPENKOM ASN-BKN dengan tahapan:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fasilitasi Assessment Center oleh PUSPENKOM ASN-BKN dengan tahapan:"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1

Assessment Center adalah metode terstandar yang dilakukan untuk menilai/mengukur

kompetensi dan prediksi keberhasilan pegawai (Aparatur Sipil Negara) dalam suatu jabatan, dengan menggunakan alat ukur simulasi paling kurang 2 (dua) simulasi disamping alat ukur psikotes, kuesioner kompetensi, dan wawancara kompetensi berdasarkan persyaratan kompetensi jabatan dan dilakukan oleh beberapa Assessor.

A. Proses fasilitasi Assessment Center

Fasilitasi Assessment Center oleh PUSPENKOM ASN-BKN dengan tahapan:

1. Setiap instansi pengusul yang berasal dari Pemerintah Daerah agar menyampaikan surat permintaan fasilitasi penilaian (assessment) kepada Kepala PUSPENKOM ASN-BKN dengan tembusan kepada kepala BKN dan Kepala Kanreg BKN setempat, dan untuk Instansi Pusat cukup menyampaikan permintaan fasilitasi kepada Kepala PUSPENKOM ASN-BKN dengan tembusan Kepala BKN.

2. Isi surat permintaan menjelaskan kebutuhan terkait:  Tujuan penilaian (pemetaan atau promosi);  Jabatan yang akan diisi;

 Jumlah peserta yang akan dinilai; dan  Tempat dan waktu pelaksanaan.

3. PUSPENKOM ASN-BKN menjawab surat permintaan dan waktu penilaian yang disesuaikan dengan kesepakatan kedua belah pihak (instansi pengusul dan PUSPENKOM ASN-BKN).

4. Setelah terdapat kesepakatan waktu dan tempat, selanjutnya Tim Assessor

PUSPENKOM ASN-BKN menyusun agenda perencanaan penilaian (

pra-assessment) selama 2 (dua) minggu. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini

terdiri dari:

 Penyusunan MoU kerjasama yang ditandatangani kepala BKN dan instansi pengguna/pengusul;

(2)

2

 Pengambilan data/informasi yang dibutuhkan untuk penyusunan simulasi penilaian (assessment). Dalam hal ini Tim Assessor akan menggali data dengan cara melakukan wawancara dengan para pengambil keputusan, seperti: Sekretaris Jenderal/Gubernur/Wagub/Bupati/Wabup/Sekda dan kepala BKD. Disamping itu Tim juga akan mengumpulkan data sekunder antara lain berupa renja, renstra, visi dan misi Instansi/Daerah, dan capaian/target kinerja;

 Memastikan kompetensi yang dibutuhkan untuk para calon pejabat

(assessee), dengan meminta dokumen kompetensi tersebut untuk ditanda

tangani Pimpinan Kementerian/Lembaga/Gubernur/Bupati atau pejabat lainnya yang berwenang sebagai tanda kesepakatan kompetensi yang akan dijadikan dasar dalam penilaian;

 Penyusunan simulasi pada saat penilaian kompetensi disesuaikan (tailor made) dengan kebutuhan instansi pengguna.

5. Pelaksanaan assessment untuk setiap kelompok (batch) terdiri dari 6 (enam) orang dengan waktu 2 (dua) hari kerja, dan dilanjutkan dengan pengolahan hasilnya selama 1 (satu) minggu / 7 (tujuh) hari kerja.

6. Seluruh laporan penilaian kompetensi baik yang diselenggarakan oleh PUSPENKOM ASN-BKN dan/atau Kantor Regional BKN ditetapkan oleh Kepala PUSPENKOM ASN-BKN sebagai Penanggung Jawab dan Penjamin Mutu Hasil Penilaian Kompetensi;

7. Penyampaian hasil penilaian kepada instansi pengguna akan dipaparkan oleh Kepala Pusat Penilaian Kompetensi ASN-BKN atau pejabat lain yang ditunjuk.

(3)

3 Diperoleh kader potensial untuk pimpinan kedepan (talent pool) Memberikan gambaran tentang kebutuhan pengembangan pegawai (pelatihan, rotasi, mentoring,

dan lain-lain)

Memberikan gambaran tentang gap kompetensi

pegawai yang perlu dikembangkan Digunakan untuk mendapatkan calon pejabat sesuai dengan

kompetensi yang dipersyaratkan

Kegunaan Penilaian Kompetensi

Seleksi Promosi Rotasi Pengem-bangan Identifi-kasi kader Pimpinan Identifikasi gap kebutuhan kompetensi

P r o s e s

Assessment Center

ASN

Instansi Assessment Center Instansi

Persiapan Pelaksanaan Pengolahan Feedback Hasil & Rekomendasi BAPERJAKAT/ PANSEL Seleksi Admtrs. Prestasi Kerja/Kinerja Disiplin Tes Substansi Pengembangan Rotasi BAPERJAKAT Wawancara NS Pimpinan Instansi Talent Pool Promosi

(4)

4

Alur Penyelenggaraan Penilaian Kompetensi ASN

Pusat Penilaian Kompetensi ASN Badan Kepegawaan Negara

Penyusunan Laporan Penilaian Kompetensi;

Melaporkan / Presentasi Hasil Penilaian Kompetensi pada Instansi Pemohon.

PENDOKUMENTASIAN HASIL

Waktu: 4 jam (1 hari)

PIC: Kabid Perencanaan dan Penyelenggaraan Penilaian Kompetensi

Output: Arsip Dokumen

Laporan hasil penilaian kompetensi didokumentasikan baik dalam bentuk soft file maupun dokumen yang akan diarsipkan dalam tempat penyimpanan arsip dokumen laporan hasil penilaian kompetensi.

Menerima Permohonan Penilaian Kompetensi ASN dari Instansi Pemohon;

Menyiapkan Jawaban Surat Permohonan Penilaian Kompetensi ASN;

Pengambilan Data Awal;

Membuat Kesepakatan (MOU) Penilaian Kompetensi;

Mereview Standar Kompetensi;

Menyusun Simulasi, Kompetensi, dan Potensi.

PERSIAPAN

Waktu: 175 jam (25 hari x 7 jam)

PIC: Kabid Perencanaan dan Penyelenggaraan Penilaian Kompetensi

Output: Surat dan dokumen

PELAKSANAAN

Waktu: 35 jam (5 hari x 7 jam) PIC: Administrator, Assessor, Tester, Narasumber Output: Dokumen

Pelaksanaan Tes Psikometri;

Pelaksanaan Penulisan Proposal (Proposal Writing);

Pelaksanaan Simulasi Diskusi / LGD;

Pelaksanaan Simulasi Presentasi;

Pelaksanaan Wawancara;

Pelaksanaan Assessor Meeting.

PELAPORAN Waktu: 175 jam

(25 hari x 7 jam)

PIC: Kepala Pusat Penilaian Kompetensi, Administrator, dan Assessor

(5)

5

Tahapan Pelaksanaan

Penilaian Kompetensi

• Bahan struktur organisasi • Visi dan Misi

• Informasi jabatan, diskripsi kerja, kondisi dan informasi lainnya • Review kompetensi dan penetapan standar kompetensi

Penentuan

Kompetensi

• Penentuan alat ukur yang disesuaikan dengan standar kompetensi yang ditetapkan

• Menyusun Simulasi (In-Tray, Proposal Writing, Presentasi, Analisis Kasus, LGD, Role Play)

• Validasi/uji coba simulasi

Penyusunan

Simulasi

• Psikotes dan Penilaian Kompetensi • Integrasi data (assessor meeting)

Pelaksanaan

Assessment

• Penyusunan Laporan Individual • Laporan Komprehensif • Presentasi hasil kepada user

Laporan Hasil

Assessment

B. Perencanaan tahun 2015 - 2019

Salah satu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) PUSPENKOM ASN-BKN dalam tahun 2015 – 2019 yaitu melakukan penilaian kompetensi Pejabat ASN secara bertahap mulai dari Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) sampai dengan Pelaksana, sebagaimana dalam Roadmap penilaian potensi dan kompetensi ASN (2015-2019) berikut ini:

(6)

6 2014 2015-2016 2017-20182019 Model & aplikasi Assessment JPT Pratama & Administrator Pusat dan Daerah JPT Pratama, Administrator, dan Pengawas JPT Pratama, Pelaksana

Profil potensi & kompetensi ASN/Talent Pool (Kader Pimpinan Instansi) Profesionalisme ASN Kesesuaian Jabatan (Job Fit)

C. Program Penilaian JPT tahun 2015 - 2019

Program PUSPENKOM ASN-BKN tentang penilaian/pemetaan potensi dan kompetensi JPT periode 2015 – 2019: Tahun Jumlah JPT 2015 1.000 2016 1.600 2017 1.700 2018 1.850 2019 2.000

Pemetaan JPT tersebut diatas dimaksudkan untuk mendapatkan calon Pejabat JPT Pratama dan Madya yang kompeten (Talent Pool) secara nasional. Pemetaan

(7)

7

tersebut berasal dari seluruh Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kementerian/Lembaga (K/L).

D. Hasil Penilaian Kompetensi dan Gambaran Umum Hasil Pemantauan

Hasil Penilaian Kompetensi

Pemetaan Pegawai : - profil - kekuatan - kelemahan - saran penempatan - saran pengembangan Promosi Pegawai : - Memenuhi Syarat (MS)

- Masih Memenuhi Syarat (MMS) - Kurang Memenuhi Syarat (KMS)

Gambaran Umum

Hasil Pemantauan

 Secara umum tingkat mobilitasAssesseeMemenuhi Syarat (MS) dan Masih Memenuhi Syarat (MMS) lebih tinggi

daripadaAssesseeyang Kurang Memenuhi Syarat (KMS).  Sebesar 51 persenAssesseeMS dan 36 persen Assessee

MMS telah dipromosikan.

 Dari jumlahAssesseeMS dan MMS yang promosi, sekitar 2/3 dipromosikan sesuai saran AC-BKN.

 Dari jumlahAssesseeMS dan MMS yang dirotasi, sekitar 50 persen sesuai saran AC-BKN.

Sumber : Laporan Monitoring dan Evaluasi Pasca Penilaian Kompetensi PNS (Tim Puspenkom PNS BKN, 2010)

(8)

8 E. Profil Assessor

PUSPENKOM ASN-BKN didukung Assessor terlatih baik didalam maupun di luar negeri dengan bekerja sama dengan:

1. Dalam Negeri, diantaranya:

PPM, Dinas Psikologi AD, GAIA Solution, Daya Dimensi Indonesia (DDI) dan Hay-Group

2. Luar Negeri, diantaranya:

Philipina, Thailand, Australia, Jerman, dan China

F. Metode penilaian

No. Metode Jenjang Jabatan Keterangan

1. Assessment Center (AC) Jabatan Pimpinan Tinggi

2. Quasi AC Administrator, Pengawas,

Pelaksana

3. Psikometri CPNS, Pelaksana disesuaikan

dengan kebutuhan

G. Fasilitas yang dimiliki

(9)

9

Ruang Individu (Saat Wawancara)

(10)

10 Ruang Presentasi

(11)

11

Ruang Rapat Assessor

(12)

12 H. Narasumber

PUSPENKOM ASN-BKN didukung sejumlah narasumber berasal dari : Pejabat Pimpinan Tinggi, Praktisi dan Akademisi yang kompeten dibidangnya.

Assessor dan Narasumber PUSPENKOM ASN-BKN

I. Pengalaman fasilitasi Penilaian Kompetensi

Sejak tahun 2006 sampai dengan 2014, PUSPENKOM ASN-BKN telah melakukan penilaian kompetensi sejumlah 9.698 ASN yang meliputi:

a. Promosi Pegawai

No Instansi Tahun Jumlah

Assessee Target Jabatan 1 Badan Kepegawaian Negara 2006 s.d. 2014

3.135 Calon Eselon I, Calon Eselon II, Calon Eselon III, Calon Eselon IV, Calon Assessor,

Calon PNS

2 Kementerian Kelautan &

(13)

13 Perikanan 3 Badan Pusat Statistik 2011 s.d. 2013

119 Calon Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi)

4 Pemkot Bontang 2011, 2014 50 Calon Sekda (Eselon IIa dan Eselon IIb), Calon Eselon II

5 Pemkab Hulu Sungai Tengah

2011, 2013 12 Calon Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi), Calon Sekda (Eselon IIa)

6 Pemkab Berau 2011, 2012 10 Calon Sekda (Eselon IIa), Calon Kadis Pendidikan

7 Kemenakertrans 2011 24 Calon Assessor

8 Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak 2011 s.d. 2014

81 Calon Eselon I (Jabatan Pimpinan Tinggi Madya), Calon Eselon II, Calon Eselon IV (Pengawas)

9 Pemkot Balikpapan

2011 s.d. 2014

285 Calon Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi), Calon Eselon III (Administrator), Calon PNS

10 Lembaga Administrasi Negara

2012 14 Calon Kepala LAN (Jabatan Pimpinan Tinggi

Utama/Eselon Ia)

11 Arsip Nasional RI 2012 s.d. 2014

90 Calon Kepala ANRI, Calon Deputi ANRI (Jabatan Pimpinan Tinggi

Madya/Eselon Ia), Calon Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi), Calon Eselon III (Administrator), Calon Auditor.

(14)

14

Pimpinan Tinggi)

13 Pemkab Buru Selatan

2012 78 Calon Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi) 14 Kementerian Pekerjaan Umum 2013 117 Calon Assessor 15 Pemprov Sumatera Selatan

2013, 2014 146 Calon Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi), Calon Eselon III (Administrator)

16 Pemkot Banjarmasin

2013 160 Calon Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi) 17 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah

2014 53 Calon Eselon III

(Administrator), Calon Eselon IV (Pengawas)

18 Ombudsman RI 2014 5 Calon Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi)

19 Pemkab Muaraenim

2014 80 Calon Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi)

20 Pemkab Musi Banyuasin

2014 4 Calon Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi)

Jumlah Assessee 4.594

b. Pemetaan Pegawai

No Instansi Tahun Jumlah

Assessee Jenjang Jabatan 1 Badan Kepegawaian Negara 2006 s.d. 2012

2.227 BKN Pusat, Kanreg Manado, Kanreg Yogyakarta, Kanreg Pekanbaru, Kanreg

Denpasar, Kanreg Makassar, Kanreg Jayapura (Eselon II,

(15)

15

Eselon III, Eselon IV, Pelaksana, Jabatan Fungsional) 2 Badan Koordinasi Keluarga Bencana Nasional

2007 24 Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi)

3 Pemprov Maluku 2007 40 Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi), Eselon III

(Administrator)

4 Pemkot Tangerang

2008 400 Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi), Eselon III

(Administrator)

5 Pemprov Jawa Timur

2008 49 Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi), Jabatan Fungsional

6 Pemprov Kalimantan Timur 2008 18 Jabatan Fungsional 7 Pemkab Banyuwangi

2009 30 Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi), Eselon III

(Administrator)

8 Pemkab Buru Selatan

2009 34 Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi)

9 Pemkab Kutai Kartanegara

2009 23 Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi)

10 Pemkab Malinau 2009 6 Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi)

11 Pemkab Kutai Timur

2009 31 Eselon III (Administrator)

(16)

16

Sampang Tinggi)

13 Pemkot Bontang 2009 s.d. 2012

451 Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi), Eselon III

(Administrator), Eselon IV (Pengawas) 14 Pemkab Tanjung Jabung Timur 2009 s.d. 2011

183 Eselon III (Administrator), Eselon IV (Pengawas), Pelaksana

15 Kementerian Kelautan dan Perikanan

2010, 2011 245 Eselon III, Eselon IV (Pengawas), Pelaksana

16 Pemkab Hulu Sungai Tengah

2010, 2011 155 Eselon II, Eselon III, Eselon IV (Pengawas)

17 Pemkot Tanjung Pinang

2010, 2011, 2014

161 Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama), Eselon III (Administrator)

18 Arsip Nasional RI

2011 10 Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi)

19 Pemkot Balikpapan

2011 s.d. 2014

181 Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi), Eselon IV

(Pengawas)

20 Pemprov Gorontalo

2012, 2013 122 Eselon III (Administrator), Eselon IV (Pengawas) 21 Kementerian Pekerjaan Umum 2013 33 Eselon IV (Pengawas) 22 Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak 2013 34 Eselon IV (Pengawas), Pelaksana

(17)

17

23 Pemkab Berau 2013 60 Eselon III (Administrator)

24 Pemkab Bulungan

2013 82 Eselon III (Administrator), Eselon IV (Pengawas)

25 Pemprov Sumatera Selatan

2013 38 Eselon III (Administrator)

26 Pemkot Banjarmasin

2013, 2014 266 Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi), Eselon III

(Administrator)

27 Pemkab Muaraenim

2014 34 Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi)

28 Radio Republik Indonesia

2014 17 Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi)

29 Pemkab Musi Banyuasin

2014 81 Eselon II (Jabatan Pimpinan Tinggi), Eselon III

(Administrator)

Jumlah Assessee 5.104

Berikut ini beberapa kegiatan penilaian kompetensi di PUSPENKOM-ASN BKN

(18)

18

Saat diskusi assessee untuk calon Kepala Lembaga Instansi Pusat

(19)

19

Selain di BKN Pusat Jakarta, Assessment Center BKN didukung sejumlah Assessment

Center Kantor Regional BKN, seperti di: Kantor Regional VII BKN Palembang, Kantor

Regional X BKN Denpasar, dan Assessment Center yang lain.

Untuk peningkatan pelayanan penilaian PUSPENKOM ASN-BKN melakukan kolaborasi dengan melibatkan Assessor dalam satu Ikatan Assessor SDM Aparatur (IASA) yaitu

Assessor Kantor Regional BKN serta instansi lainnya yang memiliki Assessment Center

yang memenuhi persyaratan penyelenggaraan penilaian kompetensi.

J. Biaya

Dalam hal pembiayaan fasilitasi Assessment Center oleh PUSPENKOM ASN mengacu pada Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 11 Tahun 2012 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku pada BKN, setelah ijin prinsip penggunaannya terbit (masih dalam proses pengajuan), sebagai berikut :

Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Satuan Tarif 1. Penilaian Kompetensi Pegawai Negeri Sipil :

a. Assessment Center 2 hari

(untuk Jabatan Pimpinan Tinggi, per batch minimal 6 peserta)

b. Quasi Assessment Center 1 hari

(untuk Jabatan Administrator, per batch minimal 6 peserta)

c. Quasi Assessment Center 1 hari

(untuk Jabatan Pengawas, per batch minimal 6 peserta)

d. Konseling/Feedback pasca penilaian kompetensi (minimal 6 peserta)

per peserta per peserta per peserta per peserta Rp. 6.000.000,00 Rp. 3.800.000,00 Rp. 2.800.000,00 Rp. 700.000,00

2. Penilaian Potensi Pegawai Negeri Sipil

(20)

20 (untuk Jabatan Pimpinan Tinggi) b. Psikometri dan Wawancara (untuk Jabatan Administrator) c. Psikometri dan Wawancara (untuk Jabatan Pengawas) d. Psikometri, laporan pendek (untuk Semua Jabatan) e. Psikometri, laporan rangking (untuk semua jabatan)

per peserta per peserta per peserta per peserta Rp. 800.000,00 Rp. 600.000,00 Rp. 400.000,00 Rp. 300.000,00

3. Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil

a. Pengembangan Kompetensi 2 hari b. Pengembangan Kompetensi 4 hari

per peserta per peserta

Rp. 2.500.000,00 Rp. 4.700.000,00

Sepanjang belum diterbitkannya ijin prinsip PNBP tersebut oleh Kementerian Keuangan, maka pembiayaan fasilitasi Assessment Center oleh PUSPENKOM ASN-BKN sebagai berikut :

1. Segala biaya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada Tahun Anggaran yang berjalan dengan berpegang pada prinsip akuntabilitas dan transparansi;

2. BKN dalam hal ini PUSPENKOM ASN-BKN hanya menerima pembiayaan berupa honor fasilitator, honor narasumber, honor tim kegiatan, dan biaya perjalanan dinas yang dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur standar biaya. Honor-honor tersebut sesuai dengan Standar Biaya Umum (SBU) instansi pengusul.

3. Pembiayaan pada angka 2 didasarkan pada surat penetapan, penugasan, dan/atau permintaan tertulis instansi pengusul;

(21)

21

4. Permintaan tertulis sebagaimana dimaksud pada angka 3 yang ditindaklanjuti dengan surat penetapan dan/atau surat penugasan dari Sekretaris Utama BKN atau Kepala Pusat Penilaian Kompetensi ASN-BKN.

5. Untuk Informasi lebih lanjut dapat menghubungi :

a. PUSPENKOM ASN-BKN, Jalan Mayjend Sutoyo Nomor 12 Cililitan Jakarta Timur, 13640, Telp./Fax. (021) 8091744.

b. Kantor Regional BKN di seluruh Indonesia.

Jakarta, Maret 2015

Kepala

Pusat Penilaian Kompetensi ASN,

Ahmad Jalis, M.A. NIP. 19610212 198509 1 001

(22)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019, Agenda prioritas pembangunan nasional sebagai penjabaran operasional dari Nawa Cita yang

[(c) Suatu cip TLD dengan ketebalan 0.5 mm digunakan untuk menentukan dos terserap dalam air akibat suatu sumber gamma Co-60.. (i) Bolehkan teorem rongga Bragg-Gray cavity

Media pembelajaran adalah “Sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif

Hal ini sangat berkaitan bagaimana dengan cara anggota HmC membentuk kesamaan persepsi di dalam kelompoknya, image yang ingin dibentuk oleh kelompok ini adalah

Dengan merujuk pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Luar Negeri selama 2015-2019, Direktorat

a. Eksploitasi, baik ekonomi maupu seksual ; c. Kekejaman, kekerasan dan penganiayaan ; e. Perlakuan salah lainnya. Dalam hal orang tua, wali atau pengasuh anak melakukan

Gambar 5.8 Hubungan antara expected profit dengan mark up menggunakan multi distribusi normal untuk model Ackoff & Sasieni .... 87 Gambar 5.9 Hubungan antara

C++ adalah bahasa pemrograman komputer yang di buat oleh (Bjarne Stroustrup) merupakan perkembangan dari bahasa C dikembangkan di Bell Labs (Dennis Ritchie) pada