• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEFENISI DAN TUJUAN TASAWUF docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DEFENISI DAN TUJUAN TASAWUF docx"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DEFENISI DAN TUJUAN TASAWUF

Disusun Oleh:

Nama:Lansari Daulay Nim :0705163050 Prodi :Fisika-2

PROGRAM STUDY FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

(2)

BAB I PENDAHULUAN

Salah satu ilmu yang dapat membantu terwujudnya manusia yang berkualitas adalah ilmu tasawuf.Esensi tasawuf itu telah ada sejak masa Rosulullah SAW.Namun tasawuf sebagai ilmu keislaman adalah hasil kebudayaan islam sebagaimana ilmu-ilmu keislaman lainnya seperti Fiqh dan ilmu tauhid. Tasawuf dan Islam tidak dapat dipisahkan , Tasawuf sebagai ilmu keislaman yaitu hasil kebudayaan Islam sebagaimana ilmu-ilmu lainnya, mempelajari ilmu Tasawuf adalah penting

Tasawuf sebagai perwujudan dari ihsan, yang berarti ibadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya. Apabila tidak mampu demikian, maka harus didasari bahwa Dia melihat dari kita, adalah kualitas penghayatan dari seseorang terhadap agamanya. Dengan demikian tasawuf sebagaimana mistisme pada umumnya, bertujuan membangun dorongan-dorongan yang terdalam pada diri manusia. Yaitu dorongan-dorongan merealisasikan diri sebagai makhluk , yang secara hakiki adalah bersifat kerohanian dan kekal.

(3)

BAB II PEMBAHASAN

1.Definis Tasawuf

a. Defenisi Tasawuf secara etimologi

Dalam mengajukan teori tentang defenisi tasawuf,baik secara etimologi maupun secara istilah, para ahli berbeda pendapat.Secara etimologi, definisi tasawuf terdiri atas beberapa macam pengertian,seperti di bawah ini.

Pertama, tasawuf berasal dari istilah yang dikonotasikan dengan “ahlu suffa”( ةفصلا لهأ) yang berarti sekelompok orang pada masa Rosulullah SAW yang hidupnya diisi dengan banyak berdiam di serambi-serambi masjid , dan mereka mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah SWT.

Kedua, tasawuf berasal dari kata “shafa” (ءافص) maksudnya adalah orang-orang yang menyucikan dirinya di hadapan Tuhan-Nya.

Ketiga, istilah tasawuf berasal dari kata “shaf” (فص).Makna shaf ini dinisbahkan kepada orang –orang yang ketika shalat selalu berada di shaf yang paling depan. Keempat, istilah tasawuf dinisbahkan kepada orang-orang dari bani shufah.

Kelima, tasawuf dinisbahkan dengan kata istilah bahasa Girk atau Yunani , yakni “saufi”( يف وس). Istilah ini disamakan maknanya dengan kata “hikmah”( ةمكح) yang berarti kebijaksanaan.Orang yang berpendapat seperti ini adalah Mirkas ,yang kemudian diikuti oleh Jurji Zaidan,dalam kitabnya Adab Al-Lughah Al-‘Arabiyyah.Jurji Zaidan menyebutkan bahwa para filsuf Yunani dahulu telah menegaskan pemikiran atau kata-katanya yang di tuliskan dalam buku-buku filsafat yang penuh mengandung kebijaksanaan.Ia mendasari pendapatnya dengan argumentasi bahwa istilah sufi atau tasawuf tidak ditemukan sebelum ada masa penerjemahan kitab-kitab yang berbahasa yunani ke dalam bahasa Arab.Pendapat ini di dukung juga oleh Nouldik ,yang mengatakan bahwa dalam penerjemahan dari bahasa Yunani ke dalam bahasa arab terjadi proses asimilasi.Misalnya ,orang Arab mentransliterasikan huruf “sin”(س)menjadi huruf “shad”(ص),seperti dalam kata tasawuf (فوس)menjadi tashawuf(فوصت).

Keenam,tasawuf itu bersal dari kata “shaufanah” yaitu sebangsa buah-buahan kecil yang berbulu-bulu, yang banyak sekali tumbuh di padang pasir di tanah Arab. Ini dilihat dari pakaian kaum sufi yang berbulu-bulu seperti buah itu pula,dalam kesederhanaannya. Ketujuh, tasawuf itu berasal dari kata “shuf” (فوص) yang berarti bulu domba atau wol.

(4)

Al-Qusyari, dan lainnya, walaupun dalam kenyataannya , tidak setiap kaum sufi memakai pakaian wol .1

b.Definisi tasawuf secara terminologis

Adapun defenisi tasawuf secara terminologis sebagai berikut:

1). Menurut ‘Amir bin Usman Al-Makki. Ia pernah berkata,

تق ولا ىف ىلوأ وه امب تقو لك ىف دبعلا نوكي نأ

Artnya :

“(Tasawuf)adalah seseorang hamba yang setiap waktunya mengambil waktu yang utama “

2). Menurut Al-Junaidi. Ia mendefinisikn , “ Tasawuf adalah membersihkan hati dari apa yang mengganggu perasaan kebanyakan makhluk , berjuang menanggalkan pengaruh budi yang asal (instink) kita, memadamkan sifat-sifat kelemahan kita sebagai manusia, menjauhi segala seruan hawa nafsu, mendekati sifat-sifat suci kerohanian, bergantung pada ilmu-ilmu hakikat ,memakai barang penting dan terlebih kekal, menaburkan nasihat kepada semua umat manusia ,

memegang teguh janji dengan Allah SWT dalam hal hakikat, dan mengkuti contoh Rasulullah dalam hal syariat.

3). Muhammad Ali Al-Qassab memberikan ulasannya sebagai berikut ,”Tasawuf adalah akhlak yang mulia,yang timbul pada masa yang mulia dari seseorang yang mulia di tengah-tengah kaumnya yang mulia.

4).Syamnun menyatakan ,”Tasawuf adalah bahwa engkau memiliki sesuatu dan tidak dimiliki sesuatu.”

5).Ma’ruf Al-Karakhi mengungkapkan defenisi tasawuf sebagai,”Mengambil hakikat dan berputus asa apa yang ada di tangan makhluk.

Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa tasawuf adalah,”Ilmu yang mempelajari usaha membersihkan diri,berjuang memerangi hawa nafsu,mencari jalan kesucian dengan

makrifat menuju keabadian,saling mengingatkan antara manusia,serta berpegang teguh pada janji Allah SWT dan mengikuti syariat Rasulullah SAW dalam mendekatkan diri dan mencapai keridaannya”.

(5)

2.Tujuan Tasawuf

Tujuan tasawuf tidak dapat dilepaskan dari tujuan hidup manusia sebagaimana dijelaskan dalam ajaran Islam.Alquran menegaskan bahwa manusia diciptakan dengan suatu tujuan tertentu. Pada dasarnya hakikat Tasawuf adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui penyucian diri dan perbuatan-perbuatan (amaliyah) Islam. Oleh karena itu, beberapa tujuan Tasawuf adalah Ma’rifatullah (mengenal Allah secara mutlak dan lebih jelas). Inti sari ajaran Tasawuf bertujuan memperoleh hubungan langsung dengan Allah SWT, Sehingga seseorang akan merasa berada di hadirat-Nya.

Tasawuf bertujuan memperoleh suatu hubungan khusus langsung dari Tuhan.Hubungan tersebut mempunyai makna dengan penuh kesadaran bahwa manusia sedang berada di hadirat Tuhan.Kesadaran ini menuju kontak komunikasi dan dialog antara roh manusia dan

Tuhan.Dengan cara bahwa manusia perlu mengasingkan diri.Keberadaannya yang dekat dengan Tuhan akan terbentuk 2ittihad (bersatu)dengan Tuhan.Tasawuf beresensi pada hidup dan

berkembang mulai dari bentuk hidup “kezuhudan”(menjauhi kemewahan duniawi).

Tasawuf memliki tujuan yang baik yaitu kebersihan diri dan taqorrub kepada Allah SWT. Namun, Tasawuf tidak boleh melanggar apa-apa ynag telah jelas diatur dalam Al-Qur’an dan As-sunnah , baik dalam aqidah, pemahaman ataupun tata cara yang dilakukan, Mustafa Zuhri mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlak itu, ialah untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah sehingga hati menjadi suci dan bersih, bagaikan cermin yang dapat menerima Nur cahaya Tuhan.

BAB III PENUTUP

(6)

a.Kesimpulan

Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari usaha membersihkan diri ,berjuang memerangi hawa nafsu, mencari jalan kesucian dengan makrifat menuju keabadian,saling mengingatkan antara manusia,serta berpegang teguh pada janji Allah SWT dan mengikuti syariat Rasulullah SAW dalam mendekatkan diri dan mencapai keridaan-Nya.Tasawuf bertujuan memperoleh suatu hubungan khusus langsung dari Tuhan.Hubungan tersebut mempunyai makna dengan penuh kesadaran bahwa manusia sedang berada di hadirat Tuhan.Kesadaran ini menuju kontak komunikasi dan dialog antara roh manusia danTuhan.Dengan cara bahwa manusia perlu

mengasingkan diri. Pada intinya tujuan tasawuf untuk bisa berhubungan langsung dengan tuhan.

b.Saran

Penulis banyak berharap para pembaca bisa memberikan krtik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis serta bagi pembaca.

Daftar Pustaka

Anwar,Rosihon.2010.Akhlak Tasawuf.Bandung:CV.Pustaka Setia

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran E-learning berbasis integrasi keislaman disini adalah pembelajaran LMS berbasis moodle yang digunakan di UIN Sultan Syarif Kasim Riau yang dihubungkan

Setelah semua tahapan dilakukan dan semua konfigurasi file telah dilakukan dengan baik maka akan dihasilkan aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) berbasis

Kompleksitas – kompleksitas perusahaan – perusahaan besar yang sedang berkembang saat ini sangat dituntut untuk menggunakan sistem pengelolaan yang cukup simpel namun

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bahkan dalam mukaddimah Piagam Permesta secara nyata dikatakan bahwa gerakan ini merupakan suatu upaya antisipatif dari kondisi bangsa

Standar industry untuk current Ratio adalah sebanyak 200%. Jika banyaknya Current Rasio berada jauh dibawah standar industri hal ini menunjukkan bahwa

(1) Bagi tempoh darurat berkuat kuasa, walau apa pun apa-apa peruntukan Perlembagaan Persekutuan, Yang di-Pertuan Agong atau mana-mana orang yang diberi kuasa oleh

Penelitian kepustakaan, dilakukan dengan usaha memahami peraturan perundang-undangan bidang tata ruang, seperti: Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang,