• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR : KEP / 137 / IV / KA /OT.01/ 2016 /BNN

TENTANG

PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH NARKOBA

DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL,

Menimbang : a. bahwa untuk memenuhi kebutuhan formasi Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba serta dalam rangka pembinaan profesi dan karir Penyuluh Narkoba perlu dilakukan pengangkatan Pegawai Negeri Sipil ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba melalui penyesuaian/Inpassing.

b. bahwa dalam rangka pelaksanaan penyesuaian/Inpassing perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Narkotika Nasional tentang Pedoman Uji Kompetensi dalam rangka Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba di lingkungan Badan Narkotika Nasional.

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Narkotika Nasional tentang Pedoman Uji Kompetensi dalam rangka Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba di lingkungan Badan Narkotika Nasional.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062);

(2)

/- 2 -

2. Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang

Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135);

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60);

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1807);

8. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 16 Tahun 2014 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2085);

(3)

9. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 3 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Narkotika Nasional Provinsi dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 493) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 6 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1014);

10. Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 47 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 46 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 12);

11. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 8 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 13);

12. Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 9 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 14);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL TENTANG PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH NARKOBA DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL.

KESATU : Pelaksanaan Uji Kompetensi Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba di lingkungan Badan Narkotika Nasional ini adalah sebagai pedoman pelaksanaan uji kompetensi dalam proses pengangkatan kedalam jabatan fungsional Penyuluh Narkoba melalui penyesuaian/inpassing.

(4)

/- 4 -

KEDUA : Pelaksanaan Uji Kompetensi Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba di lingkungan Badan Narkotika Nasional adalah sebagaimana dalam Diktum KESATU meliputi : BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan C. Pengertian

BAB II Pelaksanaan Uji Kompetensi A. Persyaratan Uji Kompetensi

B. Pengumuman Penyesuaian/Inpassing C. Prosedur Pengusulan

D. Kelengkapan Administrasi Penyesuaian/Inpassing E. Tahapan Pelaksanaan Uji Kompetensi

F. Pejabat yang Berwenang Menetapkan

BAB III Mekanisme Penentuan Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba

A. Penentuan Perolehan Angka Kredit B. Pengangkatan dalam Jabatan

C. Kenaikan Pangkat dan Penyesuaian Jabatan BAB IV Penutup

KETIGA : Pelaksanaan Uji Kompetensi Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba di lingkungan Badan Narkotika Nasional adalah sebagaimana terdapat dalam lampiran keputusan Kepala ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan Narkotika Nasional.

(5)

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kesalahan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : J a k a r t a

Pada tanggal : 29 April 2016

KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL

ttd

Drs. BUDI WASESO

Paraf :

1. Ksb. Tata Laksana : …..

2. Kabag Ortala : …..

3. Karo Kepeg & Org : …..

4. Dir. Advokasi : ….. 5. Dir. Diseminasi : ….. 6. Dir. Hukum : ….. 7. Dep. Cegah : ….. 8. Kabag TU : ….. 9. Karo Um : ….. 10. Sestama : …..

(6)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 137 TAHUN 2016 TENTANG

PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PENYESUAIAN/INPASSING

JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH NARKOBA

PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH NARKOBA

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Pasal 70 huruf b Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2009 menyebutkan bahwa tugas Badan Narkotika Nasional (BNN) adalah mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika.

Khusus dibidang pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika, BNN melakukan kegiatan penyebarluasan komunikasi, informasi, dan edukasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba melalui berbagai media dengan sasaran lingkungan pendidikan, masyarakat dan ketenagakerjaan.

Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 46 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba, Peraturan Kepala BKN Nomor 47 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyuluh Narkoba, Peraturan Kepala BNN Nomor 8 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba, dan Peraturan Kepala BNN Nomor 9 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian / Inpassing Jabatan

(7)

Fungsional Penyuluh Narkoba maka terbentuk payung hukum tentang penyuluh narkoba di Lingkungan BNN.

Sebagai acuan pelaksanaan uji kompetensi Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba diperlukan pedoman pelaksanaannya yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala BNN.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud disusunnya Keputusan Kepala BNN tentang pelaksanaan uji kompetensi Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba adalah untuk mengangkat Pegawai Negeri Sipil di lingkungan BNN dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba.

Tujuan disusunnya Keputusan Kepala tentang pelaksanaan uji kompetensi Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba adalah agar dapat menjadi pedoman pelaksanaan uji kompetensi Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba di lingkungan BNN.

BAB II

PELAKSANAAN UJI KOMPETENSI

A. Persyaratan Uji Kompetensi

1. Pegawai ASN yang pada saat ditetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2014 telah dan masih melaksanakan tugas di bidang penyuluhan narkoba berdasarkan keputusan pejabat sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dapat disesuaikan/inpassing dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba.

2. Pegawai ASN yang akan mengikuti uji kompetensi dalam rangka penyesuaian/inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba harus memenuhi syarat:

(8)

- 3 -

a. Penyuluh Narkoba Ahli Pertama

1) Berijazah paling rendah Sarjana (S-1)/Diploma IV (D-IV) bidang komunikasi, kesehatan masyarakat, sosiologi, psikologi, hukum, dan bidang lain yang ditentukan oleh pimpinan instansi pembina 2) Pangkat Penata Muda s.d Penata Muda Tk. I, golongan ruang

III/a sampai dengan III/b;

3) Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas dibidang penyuluhan narkoba paling kurang 2 (dua) tahun;

4) Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan

5) Usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun. b. Penyuluh Narkoba Ahli Muda

1) Berijazah paling rendah Sarjana (S-1)/Diploma IV (D-IV) bidang komunikasi, kesehatan masyarakat, sosiologi, psikologi, hukum, dan bidang lain yang ditentukan oleh pimpinan instansi pembina.

2) Pangkat Penata s.d penata Tk. I, golongan ruang III/c sampai dengan III/d;

3) Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas dibidang penyuluhan narkoba paling kurang 2 (dua) tahun;

4) Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan

5) Usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun. c. Penyuluh Narkoba Ahli Madya

1) Berijazah paling rendah Sarjana (S-1)/Diploma IV (D-IV) bidang komunikasi, kesehatan masyarakat, sosiologi, psikologi, hukum, dan bidang lain yang ditentukan oleh pimpinan instansi pembina.

2) Pangkat Pembina s.d Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/a sampai dengan IV/c;

3) Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas dibidang penyuluhan narkoba paling kurang 2 (dua) tahun;

(9)

4) Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan

5) Usia paling tinggi 57 (lima puluh tujuh). d. Penyuluh Narkoba Ahli Utama

1) Berijazah paling rendah Sarjana (S-1)/Diploma IV (D-IV) bidang komunikasi, kesehatan masyarakat, sosiologi, psikologi, hukum, dan bidang lain yang ditentukan oleh pimpinan instansi pembina.

2) Pangkat Pembina Utama Madya s.d Pembina Utama, golongan ruang IV/d sampai dengan IV/e;

3) Memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas dibidang penyuluhan narkoba paling kurang 2 (dua) tahun;

4) Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan

5) Usia paling tinggi 57 (lima puluh tujuh) tahun.

B. Pengumuman Penyesuaian/Inpassing

Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba diumumkan melalui Website BNN bnn.go.id, Sistem Aplikasi Pegawai Badan Narkotika Nasional (SIMPEG BNN) simpeg.bnn.go.id dan pengiriman surat melalui e-mail satuan kerja di lingkungan BNN.

C. Prosedur Pengusulan

1. Kepala Satuan Kerja menyampaikan usulan kepada Kepala Badan Narkotika Nasional selaku Pimpinan Instansi Pembina untuk mendapatkan rekomendasi dengan melampirkan:

a. Surat pernyataan dari kepala satuan kerja yang menyatakan bahwa yang bersangkutan masih dan telah menjalankan tugas penyuluhan narkoba berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang sebagaimana terlampir dalam anak lampiran 1 Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 9 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba;

(10)

- 5 -

b. Fotokopi ijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV (D-IV); c. Fotokopi Surat Keputusan kenaikan pangkat terakhir;

d. Fotokopi Sasaran Kerja Pegawai (SKP) atau penilaian prestasi kerja 1 (satu) tahun terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; dan

e. Fotokopi Surat Keputusan Pengangkatan dalam Jabatan Struktural atau Jabatan Fungsional.

2. Surat pernyataan bersedia diangkat dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba, tidak rangkap jabatan, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas penyuluhan narkoba sebagaimana terlampir dalam anak lampiran 2 Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 9 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba.

D. Kelengkapan Administrasi Penyesuaian/Inpassing

Berkas tambahan yang harus dilengkapi oleh calon Pejabat Fungsional Penyuluh Narkoba meliputi:

1. Daftar Riwayat Hidup (DRH) lengkap yang dapat diunggah lewat SIMPEG BNN; dan

2. Salinan bukti pendukung kegiatan Penyuluhan Narkoba (Surat Keputusan Jabatan, Pangkat, Golongan / Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Penyuluhan Narkoba / Surat Perintah / Laporan dan data dukung lainnya).

E. Tahapan Pelaksanaan Uji Kompetensi 1. Seleksi Administrasi

Tim seleksi administrasi melaksanakan tugas berdasarkan Surat Deputi Pencegahan selaku Pembina Fungsi Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba.

(11)

PEDOMAN PENILAIAN SELEKSI ADMINISTRASI

KRITERIA STANDAR KOMPETENSI POKOK DAN PENUNJANG

UNSUR-UNSUR SKOR

UNSUR POKOK

A Pendidikan Sesuai Standar Kompetensi Jabatan

S-3 S-2 S-1/D-IV

5 4 3

B Jurusan/ Program Studi

Sesuai Standar Kompetensi Jabatan Sesuai Cukup Sesuai Kurang Sesuai

5 4 3

C Diklat Kompetensi

Sesuai Standar Kompetensi Jabatan Sesuai Cukup Sesuai Kurang Sesuai

5 4 3

D Pangkat/ Golongan

Sesuai Standar Kompetensi Jabatan Pangkat Tertinggi Pangkat Terendah Setingkat Dibawah Pangkat Terendah 5 4 3 UNSUR PENUNJANG E Korelasi Pengalaman Jabatan

Jabatan Struktural/Fungsional yang pernah diduduki sebelumnya

Sangat Sesuai

Sesuai Cukup Sesuai

5 4 3

F Penilaian Prestasi Kerja

Sangat Baik Baik

5 3

G Aktifitas Penunjang

Kriteria Penilaian

Sesuai Cukup Sesuai Kurang Sesuai

5 4 3

Indeks 3 (tiga) merupakan syarat minimal yang dipakai dalam menentukan kelulusan seleksi administrasi.

(12)

- 7 -

3. Hasil penilaian seleksi administrasi sebagaimana terlampir dalam anak lampiran 3 Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 9 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba.

4. Peserta yang lulus administrasi diumumkan melalui Website BNN bnn.go.id, Sistem Aplikasi Pegawai Badan Narkotika Nasional (SIMPEG BNN) simpeg.bnn.go.id dan pengiriman surat melalui e-mail satuan kerja di lingkungan BNN.

5. Melakukan pemanggilan peserta bagi yang lulus seleksi administrasi untuk mengikuti uji kompetensi.

6. Teknik Uji Kompetensi, adalah sebagai berikut : a. Ujian Akademis

1) Bidang Kelembagaan

Organisasi BNN dan strategi P4GN 2) Bidang Teknis

a) Kerangka pikir penetapan sasaran Penyuluh Narkoba; b) Performa komunikasi dihadapan publik; dan

c) Pendekatan strategis pelaksanaan penyuluhan secara interpersonal dan massa.

b. Wawancara

1) Mampu menjelaskan bidang Kelembagaan BNN; 2) Mampu menjelaskan bidang Teknis;

3) Mampu menjelaskan Sosial-Kultural; dan 4) Mampu menjawab kasus.

7. Pegawai ASN yang akan diangkat dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba dengan cara penyesuaian/Inpassing diharuskan lulus uji kompetensi.

8. Angka Kredit Kumulatif untuk Penyesuaian/Inpassing digunakan sebagai tabel maksimal untuk memverifikasi data dalam administrasi calon Penyuluh Narkoba.

9. Penetapan calon Penyuluh Narkoba kedalam Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba dilakukan dengan menggunakan hasil uji kompetensi.

(13)

10. Tim uji kompetensi melaporkan hasil penyesuaian/inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba kepada Deputi Pencegahan selaku Pejabat Pembina Fungsi Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba.

11. Pegawai ASN yang dinyatakan tidak lulus dalam uji kompetensi dalam rangka Penyesuaian/Inpassing dapat diusulkan menjadi Penyuluh Narkoba melalui proses pengangkatan dari jabatan lain kedalam Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

F. Pejabat yang berwenang menetapkan

Berdasarkan laporan hasil penyesuaian/inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba, Deputi Pencegahan merekomendasikan peserta lulus uji kompetensi penyesuaian/inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba kepada Kepala BNN untuk menetapkan surat keputusan sebagai Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba.

BAB III

MEKANISME PENENTUAN

JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH NARKOBA

A. Penentuan Perolehan Angka Kredit

1. Berdasarkan Angka Kredit Kumulatif yang digunakan untuk menetapkan Jenjang Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba.

2. Pangkat dan golongan digunakan sebagai acuan awal dalam Penetapan Angka Kredit Kumulatif.

3. TMT dalam pangkat dan golongan untuk penyesuaian/inpassing sebagaimana dihitung dalam pembulatan kebawah, yaitu :

a. Kurang dari 1 (satu) tahun, dihitung kurang 1 (satu) tahun;

b. 1 (satu) tahun sampai dengan kurang dari 2 (dua) tahun, dihitung 1 (satu) tahun;

c. 2 (dua) tahun sampai dengan kurang dari 3 (tiga) tahun, dihitung 2 (dua) tahun;

(14)

- 9 -

d. 3 (tiga) tahun sampai dengan kurang dari 4 (empat) tahun, dihitung 3 (tiga) tahun; dan

e. 4 (empat) tahun atau lebih, dihitung 4 (empat) tahun. Contoh:

Hariyodjati pada saat ini memiliki pangkat Penata Muda Tk.I/III-b dan akan naik pangkat Penata Golongan ruang III-c pada bulan Oktober 2016.

Pada bulan Juni 2016 Hariyodjati mengikuti uji kompetensi untuk menjadi Penyuluh Narkoba Ahli Pertama.

Sesuai dengan ketentuan diatas maka Angka Kredit Kumulatif yang ditetapkan untuk Hariyodjati adalah 3 (tiga) tahun.

4. Angka Kredit Kumulatif ini hanya merupakan “indikasi” awal bukan merupakan hasil akhir dalam Penetapan Angka Kredit Kumulatif, hasil uji kompetensi akan digunakan untuk menentukan dan menetapkan Angka Kredit Kumulatif akhir calon Pejabat Fungsional Penyuluh Narkoba.

B. Pengangkatan dalam jabatan

1. Bagi Pegawai ASN yang lulus uji kompetensi, Badan Narkotika Nasional sebagai Instansi Pembina menerbitkan Surat Rekomendasi dan Penetapan Angka Kredit Kumulatif yang akan di tandatangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional sebagaimana terlampir dalam anak lampiran 4 Peraturan Kepala Badan Narkotika Nasional Nomor 9 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba.

2. Surat Rekomendasi dan Penetapan Angka Kredit yang sudah ditandatangani oleh Kepala Badan Narkotika Nasional dimaksud pada angka 1 di atas digunakan untuk mengangkat calon Pejabat Fungsional Penyuluh Narkoba.

3. Pengangkatan kedalam Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba terhitung mulai tanggal ditetapkan atau selambat-lambatnya tanggal 31 Oktober 2017 setelah ditandatanganinya Surat Rekomendasi oleh Kepala Badan Narkotika Nasional.

(15)

4. Keputusan pengangkatan ditembuskan kepada: a. Kepala BNN;

b. Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN); c. Menteri Keuangan;

d. Sekretaris Utama BNN; e. Inspektur Utama BNN;

f. Deputi Bidang Pencegahan BNN;

g. Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi Settama BNN; h. Kepala Biro Keuangan BNN;

i. Sekretaris Tim Penilai Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba; j. Pejabat lain yang dianggap perlu.

5. Keputusan Pengangkatan sebagaimana dimaksud pada angka 4 diberikan sesuai dalam anak lampiran 9 Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 47 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 46 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba.

6. Pejabat yang berwenang mengangkat ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba adalah Kepala Badan Narkotika Nasional.

7. Dalam hal Pegawai ASN yang telah mendapatkan persetujuan teknis oleh Kepala Badan Narkotika Nasional tetapi belum diangkat ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba oleh Pejabat Pembina Kepegawaian dalam jangka waktu selambat-lambatnya tanggal 31 Oktober 2017 setelah ditandatangani Surat Rekomendasi oleh Kepala Badan Narkotika Nasional, berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Pengangkatan ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba dilakukan melalui mekanisme pengangkatan dari jabatan lain ke dalam Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

b. Sertifikasi atas uji kompetensi yang diperoleh melalui Penyesuaian/Inpassing dinyatakan tidak berlaku apabila melebihi batas waktu yang ditentukan.

(16)

- 11 -

C. Kenaikan Pangkat dan Penyesuaian Jabatan

Bagi Pegawai ASN yang telah diangkat menjadi Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba berlaku ketentuan jabatan yang diatur dalam peraturan perundangan-undangan mengenai Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba.

BAB IV PENUTUP

Demikian untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 29 April 2016

KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, ttd Drs. BUDI WASESO Paraf : 1. Ksb. Tata Laksana : ….. 2. Kabag Ortala : …..

3. Karo Kepeg & Org : …..

4. Dir. Advokasi : ….. 5. Dir. Diseminasi : ….. 6. Dir. Hukum : ….. 7. Dep. Cegah : ….. 8. Kabag TU : ….. 9. Karo Um : ….. 10. Sestama : …..

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk pengolahan databasenya menggunakan MySQL.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem yang digunakan adalah perancangan sistem

Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, dan pemangku kepentingan (stakeholder) tentang penyelenggaraan tri dharma pendidikan tinggi sesuai

– Ekonomi tidak memiliki otonomi mutlak, didalam menjalankan ekonomi harus di lakukan sebagai penatalayanan kepada Allah (Oikos-nomos dekat dengan theo-nomi).. – Kehidupan

Perubahan biogas menjadi energi listrik dilakukan dengan memasukkan gas dalam tabung penampungan kemudian masuk ke conversion kit yang berfungsi menurunkan tekanan

Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jawa Barat ditetapkan dengan keputusan Gubernur 2003 mengacu kepada keputusan Presiden Sebelum terbentuknya BNP Jawa Barat, wadah

Sifat penjabaran hasil penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah bersifat deskriptif yaitu menggambarkan data yang diperoleh secarah ilmiah dari

Undang No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika Jo Pasal 55 ayat (1) KUHP, mengingat Pasal 127 ayat (2) bahwa hakim wajib memperhatikan ketentuan sebagaimana dalam

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik dari ikan gurami yang meliputi asal ukuran tubuh (panjang dan berat), dan rendemen ikan, serta untuk