• Tidak ada hasil yang ditemukan

STIKES NU TUBAN. STIKES NU TUBAN Kode : KM.SPMI- STIKESNUTUBAN/01

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STIKES NU TUBAN. STIKES NU TUBAN Kode : KM.SPMI- STIKESNUTUBAN/01"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

STIKES NU TUBAN Kode : KM.SPMI-STIKESNUTUBAN/01

Alamat : Tanggal berlaku :

Kampus A : Jl. P. Diponegoro No. 17 Tuban 62313 11 Mei 2017 Tlp. (0356) 321287 Fax (0356) 333237

Kampus B : Jl.Letda Sucipto No.211 Tuban 62351 Tlp. (0356) 325789 Fax (0356)

www.stikesnu.ac.id

KEBIJAKAN MUTU SPMI Revisi: 21

(Quality Standars)

KEBIJAKAN SPMI PUSAT JAMINAN MUTU

(2)
(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Kebijakan SPMI 1. Latar Belakang Penyusunan 2. Tujuan dan Sasaran Penyusunan 3. Visi STIKES NU Tuban

4. Misi STIKES NU Tuban 5. Tujuan STIKES NU Tuban

6. Latar Belakang Menjalankan SPMI 7. Luas Lingkup Kebijakan SPMI 8. Daftar & Definisi Istilah 9. Garis Besar Kebijakan SPMI 10. Unit Penanggung Jawab SPMI

11. Daftar Standar SPMI STIKES NU Tuban

12. Ringkasan tentang Standar, Manual, dan Formulir SPMI STIKES NU Tuban 13. Keberlakuan Kebijakan SPMI

KEBIJAKAN SPMI PUSAT JAMINAN MUTU STIKES NU Tuban 3

(4)
(5)

I Kebijakan SMI

1. Latar Belakang Penyusunan

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi bertujuan menjamin pemenuhan Standar Pendidikan Tinggi secara sistemik dan berkelanjutan, sehingga tumbuh dan berkembang budaya mutu. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi berfungsi mengendalikan penyelenggaraan pendidikan tinggi oleh perguruan tinggi untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang bermutu.

Penjaminan mutu pendidikan tinggi merupakan program yang penting dan wajib dilaksanakan oleh semua institusi penyelenggara pendidikan tinggi berdasarkan Undang-undang No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Adapun pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan tinggi telah diatur sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. Pelaksanaan dan implementasi sistem penjaminan mutu merupakan aspek yang menentukan untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi.

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi terdiri atas: Sistem Penjaminan Mutu Internal(SPMI); dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). SPMI direncanakan, dilaksanakan,dikendalikan, dan dikembangkan oleh perguruan tinggi. SPME direncanakan, dilaksanakan,dikendalikan, dan dikembangkan oleh BAN PT dan/atau LAM melalui akreditasi sesuai dengan kewenangan masing-masing. Luaran penerapan SPMI oleh perguruan tinggi digunakan oleh BAN-PT atau LAM untuk penetapan status dan peringkat terakreditasi perguruan tinggi atau progam studi.

SPMI dan SPME mengacu pada Standar Pendidikan Tinggi. Pengelolaan Pendidikan Tinggi, yang dikenal dengan nama Tetrahedron Pendidikan Tinggi, menempatkan akuntabilitas, evaluasi, akreditasi dan otonomi pada setiap sudut tetrahedron sebagai prinsip dasar dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, sedangkan kualitas ditepatkan pada pusatnya. Penempatan tersebut bermakna bahwa mutu adalah pusat dari penerapan keempat prinsip pengelolaan pendidikan tinggi dalam tetrahedron tersebut .

Kewenangan otonom pada pendidikan tinggi menuntut prasyarat penerapan Good University Governance (GUG) terlebih dahulu, terutama dalam aspek akuntabilitas dan transparansi. Telah disadari bersama bahwa perbaikan dan

(6)

penjaminan mutu dapat menjadi titik awal untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan GUG di STIKES NU Tuban, penerapan Sistem Penjaminan Mutu merupakan suatu keharusan.

2. Tujuan dan Sasaran Penyusunan

Buku kebijakan mutu STIKES NU Tuban disusun untuk memberikan arah dan landasan pengembangan kebijakan mutu STIKES NU Tuban. Dokumen tertulis Kebijakan SPMI STIKES NU Tuban dimaksudkan untuk :

1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan Tridharma Pendidikan Tinggi di lingkungan STIKES NU Tuban sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. 2. Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, dan pemangku kepentingan (stakeholder) tentang penyelenggaraan tri dharma pendidikan tinggi sesuai dengan standar yang ditetapkan.

3. Mengajak semua pihak di lingkungan internal dan eksternal STIKES NU Tuban untuk bekerjasama mencapai tujuan dengan berpedoman pada standar mutu dan secara berkelanjutan berupaya untuk meningkatkan mutu.

4. Mendapatkan pengakuan kualitas akademik STIKES NU Tuban baik di level nasional maupun internasional sesuai dengan visi yang telah dicanangkan.

5. Sarana untuk mengkomunikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan tentang SPMI yang berlaku di dalam lingkungan sekolah tinggi;

6. Landasan dan arah dalam menetapkan semua standar dan manual atau prosedur dalam SPMI, serta dalam melaksanakan dan meningkatkan mutu SPMI.

7. Bukti otentik bahwa STIKES NU Tuban telah memiliki dan melaksanakan SPMI sebagaimana diwajibkan menurut peraturan perundang-undangan.

Sasaran penyusunan adalah terjadinya peningkatan mutu, efisiensi dan efektivitas kinerja di seluruh unit kerja di lingkungan STIKES NU Tuban. 3. Visi STIKES NU Tuban

Menjadi lembaga pendidikan kesehatan unggulan dan berkarakter Islami yang mampu berkompetisi secara global tahun 2025.

4. Misi STIKES NU Tuban

Untuk mewujudkan visi di atas, maka misi yang akan dilaksanakan oleh STIKES NU Tuban adalah berikut :

1). Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran secara professional dibidang kesehatan sesuai dengan standart kompetensi.

(7)

2). Mengembangkan kompetensi civitas akademika dalam penelitian, pengabdian masyarakat berdasarkan IPTEK dan IMTAQ.

3). Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan.

4). Mengembangkan kerjasama lintas sektoral dengan organisasi/ institusi dalam lingkup regional, nasional dan global.

5. Tujuan STIKES NU Tuban

a. Mewujudkan sumber daya manuasia yang produktif dan profesional dalam bidang kesehatan.

b. Mengemban tanggung jawab profesinya sesuai dengan program pendidikan kesehatan.

c. Melakasanakan dan mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi pengajaran/pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang kesehatan.

d. Melakukan dan mengembangkan pengkajian IPTEK dan IMTAQ dalam bidang kesehatan.

e. Memberikan peluang bagi generasi muda untuk mengembangkan minat dan karir dalam bidang kesehatan secara berkelanjutan serta membina kerjasama dengan lintas program maupun lintas sektoral untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang pelayanan kesehatan.mencetak lulusan dengan kemampuan soft skill dan memiliki jiwa enterpreneur yang berdaya saing nasional dan internasional.

6. Latar Belakang Menjalankan SPMI

a. Undang-undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi Pasal 51 Ayat (1) Pendidikan Tinggi yang bermutu merupakan Pendidikan Tinggi yang menghasilkan lulusan yang mampu secara aktif mengembangkan potensinya dan menghasilkan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi yang berguna bagi Masyarakat, Bangsa, dan Negara. Pasal 52 Ayat (1) : Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi merupakan kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi secara berencana dan berkelanjutan. Pasal 52 Ayat (2) : Penjaminan Mutu sebagaiamana dimaksud pada Ayat (1) dilakukan melalui penetapan, pelaksanaan, evaluasi pelaksanaan, pengendalian pelaksanaan, dan peningkatan standar Pendidikan Tinggi.

b. Permendikbud No. 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi menjadi landasan dalam implementasi Sistem Penjaminan Mutu di STIKES NU Tuban.

KEBIJAKAN SPMI PUSAT JAMINAN MUTU STIKES NU Tuban 7

(8)

c. Permenrsitekdikti 44/2015 Pasal 2, Ayat (1) : Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan, ditambah dengan Standar Nasional Penelitian, dan Standar Nasional Pengabdian Masyarakat. Pasal 2 Ayat (2) : Standar Nasional Pendidikan, Standar Nasional Penelitian, Standar Nasional Pengabdian Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan satu kesatuan yang tidak tidak terpisahkan dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi

7. Luas Lingkup Kebijakan SPMI

Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) STIKES NU Tuban adalah kegiatan sistemik di STIKES NU Tuban yang didorong oleh kebutuhan dan kesadaran internal (internally driven) untuk menjamin mutu penyelenggaraan pendidikan tinggi di STIKES NU Tuban. SPMI diperlukan untuk menetapkan, melaksanakan, mengevaluasi, mengendalikan dan meningkatkan kinerja penyelenggaraan Tri Dharma di STIKES NU Tuban secara konsisten dan berkelanjutan.

Cakupan implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal adalah pada aspek Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian dan Peningkatan standar mutu perguruan tinggi. Program Penjaminan Mutu STIKES NU Tuban dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan untuk menjamin: a) kepuasan pelanggan dan seluruh pemangku kepentingan ( stakeholders), b) transparansi, c) efisiensi dan efektivitas, dan d) akuntabilitas pada penyelenggaraan Tri Dahrma pendidikan tinggi oleh STIKES NU Tuban.

8. Daftar dan Definisi Istilah

a. Mutu pendidikan tinggi adalah tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.

b. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

c. Sistem Penjaminan Mutu Internal yang selanjutnya disingkat SPMI, adalah kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

(9)

d. Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi Standar Nasional Pendidikan ditambah dengan Standar Nasional Penelitian dan Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat.

e. Standar Pendidikan Tinggi yang Ditetapkan oleh Perguruan Tinggi adalah sejumlah standar pada perguruan tinggi yang melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

f. Kebijakan: pernyataan tertulis yang menjelaskan pemikiran,sikap, pandangan dari institusi tentang sesuatu hal.

g. Kebijakan SPMI: pemikiran, sikap, pandangan mengenai SPMI yang berlaku di STIKES NU Tuban.

h. Manual SPMI: dokumen tertulis berisi petunjuk praktis tentang bagaimana menjalankan atau melaksanakan SPMI.

i. Standar SPMI: dokumen tertulis berisi kriteria, patokan, ukuran, spesifikasi, mengenai sesuatu yang harus dicapai / dipenuhi.

j. Evaluasi Diri: kegiatan setiap unit dalam universitas secara periodik untuk memeriksa, menganalisis, dan menilai kinerjanya sendiri selama kurun waktu tertentu untuk mengetahui kelemahan dan kekurangannya.

k. Audit SPMI: kegiatan rutin setiap akhir tahun akademik yang dilakukan oleh auditor internal universitas untuk memeriksa pelaksanaan SPMI dan mengevaluasi apakah seluruh standar SPMI telah dicapai / dipenuhi oleh setiap unit dalam lingkungan STIKES NU Tuban.

9. Garis Besar Kebijakan SPMI

Seluruh sivitas academika STIKES NU Tuban berkeyakinan bahwa SPMI bertujuan untuk:

1. Menjamin bahwa setiap layanan pendidikan kepada mahasiswa dilakukan sesuai standar yang ditetapkan,sehingga apabila diketahui bahwa standar tersebut tidak bermutu atau terjadi penyimpangan antara kondisi riil dengan standar akan segera diperbaiki;

2. Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, khususnya orang tua / wali mahasiswa, tentang penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan standar yang ditetapkan;

3. Mengajak semua pihak dalam sekolah tinggi untuk bekerja mencapai tujuan dengan berpatokan pada standar dan secara berkelanjutan berupaya untuk meningkatkan mutu.

(10)

Model Manajemen Pelaksanaan SPMI STIKES NU Tubanmenganut sistem manajemen mutu dari siklus Penetapan- Pelaksanaan – Evaluasi – Pengendalian – Peningkatan (PPEPP) yang akan menghasilkan kaizen atau continuous quality improvement mutu Pendidikan Tinggi di PT. Adapun prinsip pelaksanaan siklus ini adalah :

a. Quality First, semua pikiran dan tindakan pengelola perguruan tinggi harus memprioritaskan mutu

b. Stakeholders-in, semua pikiran dan tindakan pengelola perguruan tinggi harus ditujukan pada kepuasan para pemangku kepentingan (internal dan eksternal) c. The next process is our stakeholders, setiap pihak yang menjalankan tugasnya

dalam proses pendidikan pada perguruan tinggi harus menganggap pihak lain yang menggunakan hasil pelaksanan tugasnya tersebut sebagai pemangku kepentingan yang harus dipuaskan.

d. Speak with data, setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan pada perguruan tinggi harus didasarkan pada analisis data; bukan berdasarkan asumsi atau rekayasa

e. Upstream management, setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan pada perguruan tinggi harus dilakukan secara partisipatif dan kolegial; bukan otoritatif.

10. Unit Penanggung Jawab SPMI

1. Penjaminan Mutu dilakukan oleh Pusat Jaminan Mutu STIKES NU Tuban.

2. Pelaksana Program yaitu ketua prodi bertanggungjawab atas tersusunnya spesifikasi program, pelaksanaan program dan tercapainya standar mutu serta pengawasan mutu.

3. Asesor internal sebagai tim yang akan menilai kinerja unit terhadap target sasaran mutu.

4. Unit Audit Internal sebagai mitra Unit Penjaminan Mutu dalam melakukan audit terhadap kepatuhan terhadap aturan dan kebijakan yang berlaku baik internal dan eksternal.

11. Daftar Standar SPMI STIKES NU Tuban

a. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pelaksanaan tridharma perguruan tinggi. SNPT terdiri atas: 1) Standar Nasional Pendidikan

(11)

2) Standar Nasional Penelitian; dan

3) Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. b. Standar Nasional Pendidikan Tinggi terdiri atas:

1) Standar kompetensi lulusan; 2) Standar isi pembelajaran; 3) Standar proses pembelajaran; 4) Standar penilaian pembelajaran;

5) Standar dosen dan tenaga kependidikan; 6) Standar sarana dan prasarana pembelajaran; 7) Standar pengelolaan pembelajaran; dan 8) Standar pembiayaan pembelajaran. c. Standar Nasional Penelitian terdiri atas:

1) Standar hasil penelitian; 2) Standar isi penelitian; 3) Standar proses penelitian; 4) Standar penilaian penelitian; 5) Standar peneliti;

6) Standar sarana dan prasarana penelitian; 7) Standar pengelolaan penelitian; dan

8) Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian

d. Standar Nasional Pengabdian kepada Masyarakat terdiri atas: 1) Standar hasil pengabdian kepada masyarakat;

2) Standar isi pengabdian kepada masyarakat; 3) Standar proses pengabdian kepada masyarakat; 4) Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat; 5) Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat;

6) Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat; 7) Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat; dan

8) Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat. e. Standar yang ditetapkan STIKES NU Tuban meliputi:

a. Standar Akademik

a.) Standar Rekognisi Dosen b.) Standar Beban Kerja Dosen

b.) Standar Kualifikasi dan Kecukupan Laboran c.) Standar Kegiatan Akademik Diluar Pembelajaran

(12)

KEBIJAKAN SPMI PUSAT JAMINAN MUTU STIKES NU Tuban 11 e.) Standar Publikasi

f.) Standar Sitasi g.) Standar Jurnal h.) Standar Tracer Study i.) Standar Karya Tulis Ilmiah b. Standar Non Akademik

a) Standar VMTS

b) Standar Penyusunan VMTS c) Standar Tata Pamong d) Standar Kepemimpinan e) Standar PJM

f) Standar Kerjasama

g) Standar Penerimaan Mahasiswa h) Standar Layanan Kemahasiswaan 12. Keberlakuan Kebijakan SPMI

Penjaminan Mutu STIKES NU Tuban merupakan tanggung jawab setiap komponen yang ada baik pimpinan sekolah tinggi, program studi serta unit unit terkait. Secara umum organisasi penyelenggara penjamin mutu di STIKES NU Tuban adalah : a. Di tingkat Sekolah Tinggi. Penjaminan mutu ditingkat Sekolah Tinggi dilakukan

oleh Senat Sekolah Tinggi, pimpinan Sekolah Tinggi dan PJM STIKES NU Tuban. Senat sekolah tinggi merupakan badan normatif tertinggi yang beranggotakan Ketua, Pembantu Ketua, Ketua Lembaga, dan Ketua Program Studi. Senat sekolah tinggi mempunyai tugas dan tanggung jawab terkait pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan penjaminan mutu di tingkat sekolah tinggi. Lembaga Penjaminan Mutu merupakan badan yang diangkat dengan keputusan Ketua yang mempunyai tugas dan tanggung jawab merumuskan kebijakan mutu sekolah tinggi. b. Di tingkat Program Studi. Penjaminan mutu di tingkat Program Studi di lakukan

oleh Unit Jaminan Mutu yang mana dilaksanakan oleh Ka.prodi dan Sek.Prodi. Dalam tugasnya, UJM berkoordinasi dengan PJM.

13. Referensi

a. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2003. Pedoman Penjaminan Mutu DIKTI. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

b. Peraturan Pemerintah RI No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta

(13)

c. Peraturan Pemerintah RI No 7 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

d. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No 63 Tahun 2009 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

KEBIJAKAN SPMI PUSAT JAMINAN MUTU STIKES NU Tuban 12

(14)

e. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 50 Tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

g. Peraturan Menristekdikti RI No 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

h. Statuta STIKES NU Tuban i. Renstra STIKES NU Tuban

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam keputusan dewan tanggal 14 Juni 1912, Komisi Pasar diberi wewenang untuk membangun sebuah los pasar di atas lahan yang telah diberikan oleh pemerintah.. Pada awalnya

PHPDLQNDQ SHUDQ SHQWLQJ GDODP PHPEDQJXQ KXEXQJDQ PHGLD WHUXWDPD GDODP PHPEHQWXN LGHQWLWDV FLWUD UHSXWDVL SHUXVDKDDQ DWDX RUJDQLVDVL GL HUD GLJLWDO VDDW LQL PHUXSDNDQ WDQWDQJDQ

Pengurangan resiko infeksi seperti, penggunaan personal precaution yang tepat dan jenis infeksi yang didapatkan saat perawatan di rumah sakit mayoritas mahasiswa

BlobAnalysis adalah metode untuk menghitung statistik untuk daerah yang berlabel atau daerah yang saling terkoneksi dalam satu region.Pada penelitian ini, fitur

‘Apa sudah masakkah kamu tadi?’ Bentuk prefiks {be-} dapat dilihat pada kata betokatn ‘memasak’ yang mempunyai makna sedang melakukan aktivitas dan berfungsi

Keluarga memiliki peranan yang penting dalam konsep sehat sakit anggota keluarganya yang sudah lansia, dimana keluarga merupakan sebuah sistem pendukung yang

Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor 10 Tahun 2014 tentang Penetapan tariff Bus Trans Metro Pekanbaru merupakan aturan yang harus di taati oleh semua penumpang angkutan umum

Kajian yang mendalam sangat diperlukan untuk dapat mengetahui seluk beluk respon tanaman pegagan terhadap berbagai perlakuan untuk dapat menigkatkan kandungan