• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI MARET 2016 INFLASI 0,52 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI MARET 2016 INFLASI 0,52 PERSEN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

No. 3315.027/04/2016, 14 April 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI

KOTA

PURWODADI

MARET 2016 INFLASI 0,52 PERSEN

Pada Maret 2016 terjadi inflasi sebesar 0,52 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 126,18.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada 5 (lima) kelompok komoditi, yaitu kelompok bahan makanan 2,03 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen; kelompok sandang 0,58 persen serta kelompok kesehatan sebesar 1,35 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Maret 2016 relatif tidak mengalami perubahan.

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2016 sebesar 0,57 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2016 terhadap Maret 2015) sebesar 4,38 persen.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada Maret 2016 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan pada Maret 2016 terjadi inflasi 0,52 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 125,53 pada Februari 2016 menjadi 126,18 pada Maret 2016. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2016 sebesar 0,57 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2016 terhadap Maret 2015) sebesar 4,38 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada 5 (lima) kelompok komoditi, yaitu kelompok bahan makanan 2,03 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,06 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,02 persen; kelompok sandang 0,58 persen serta kelompok kesehatan sebesar 1,35 persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan relatif tidak mengalami perubahan.

Kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Maret 2016 ada 5 (lima) kelompok komoditi, yaitu kelompok bahan makanan 0,38 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,01 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,01 persen; kelompok sandang 0,03 persen serta kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen.

(2)

Tabel 1

IHK dan Tingkat Inflasi Kota Purwodadi Maret 2016, Tahun Kalender 2016 dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Inflasi bulan Maret 2016 1) Tingkat Inflasi tahun Kalender 2016 2) Inflasi Tahun ke tahun 3) Maret 2015 Desember 2015 Maret 2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) U m u m 120,89 125,47 126,18 0,52 0,57 4,38 1 Bahan Makanan 120,66 133,89 135,20 2,03 0,98 2,18 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 121,77 126,13 127,44 0,06 1,04 8,24 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 121,08 122,40 123,53 0,02 0,92 5,40 4 Sandang 115,05 114,58 115,75 0,58 1,02 4,86 5 Kesehatan 123,07 126,98 128,68 1,35 1,35 3,86 6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 115,61 119,01 119,01 0,00 0,00 2,39 7 Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 124,39 127,39 125,77 0,00 -1,27 16,50

1) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya.

2) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK Desember 2015 3) Persentase perubahan IHK bulan Maret 2016 terhadap IHK Maret 2015

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Purwodadi (2012=100) Maret 2016 (%)

Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi

(%)

(1) (2)

U M U M 0,52

1. Bahan Makanan 0,38

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0,01

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 0,01

4. Sandang 0,03

5. Kesehatan 0,09

6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0,00

(3)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Purwodadi Maret 2015–Maret 2016 114,00 118,00 122,00 126,00 130,00 134,00 138,00

Mar-15 Apr-15 Mei-15 Jun-15 Jul-15 Agt-15 Sep-15 Okt-15 Nov-15 Des-15 Jan-16 Feb-16 Mar-16

IH

K

Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan

Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

Gambar 2

Andil/Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Purwodadi (2012=100) Maret 2016 0,00 0,10 0,20 0,30 0,40 0,50 Umum Bah an mak anan Mak anan Jad i Per um ahan San dang Kes ehat an Pen didik an Tran spor A n d il ( %)

(4)

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada Maret 2016 mengalami inflasi 2,03 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 132,51 pada Februari 2016 menjadi 135,20 pada Maret 2016.

Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 7 subkelompok mengalami kenaikan; 3 subkelompok mengalami penurunan dan 1 subkelompok lainnya relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok sayur-sayuran 18,85 persen dan terendah subkelompok kacang-kacangan 0,43 persen. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasil-hasilnya 3,42 persen dan terendah adalah subkelompok daging dan hasil-hasilnya 1,13 persen.

Kelompok ini pada Maret 2016 memberikan sumbangan inflasi 0,38 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: tomat sayur 0,13 persen; bawang merah 0,11 persen; nangka muda 0,07 persen; bawang putih 0,06 persen; kelapa 0,05 persen; salak 0,05 persen; pepaya, bayam dan nila masing-masing 0,03 persen; ketimun, cabe hijau, buncis dan pir masing-masing 0,02 persen serta anggur, labu siam, sawi hijau, ketela pohon, kol putih, mujair, kacang hijau, minyak goreng dan semangka masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: beras 0,20 persen; telur ayam ras 0,05 persen; cabai merah dan kacang panjang masing 0,03 persen; daging ayam ras dan cabai rawit masing-masing 0,02 persen serta kentang dan wortel masing-masing-masing-masing 0,01 persen.

2. Makanan Jadi,

Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Maret 2016 mengalami inflasi 0,06 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 127,36 pada Februari 2016 menjadi 127,44 pada Maret 2016.

Dari 3 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami inflasi dan 2 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,29 persen.

Kelompok ini pada Maret 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah gula pasir 0,01 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar

Kelompok ini pada Maret 2016 mengalami inflasi 0,02 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 123,50 pada Februari 2016 menjadi 123,53 pada Maret 2016.

Dari 4 subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami kenaikan dan 3 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan. Subkelompok yang mengalami kenaikan adalah subkelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,16 persen.

Kelompok ini pada Maret 2016 memberikan sumbangan inflasi 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah sabun cair 0,01 persen.

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada Maret 2016 mengalami inflasi 0,58 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 115,07 pada Februari 2016 menjadi 115,75 pada Maret 2016.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 1 subkelompok mengalami inflasi dan 3 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan Subkelompok yang mengalami inflasi pada Maret 2016 adalah subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 2,29 persen.

(5)

Kelompok ini pada Maret 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan 0,03 persen.

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Maret 2016 mengalami inflasi 1,35 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 126,98 pada Februari 2016 menjadi 128,68 pada Maret 2016.

Dari 4 subkelompok dalam kelompok ini, 2 subkelompok mengalami inflasi dan 2 subkelompok relatif tidak mengalami perubahan Subkelompok yang mengalami inflasi pada Maret 2016 adalah subkelompok jasa kesehatan 0,25 persen serta subkelompok perawatan jasmani dan kosmetik sebesar 4,07 persen.

Kelompok ini pada Maret 2016 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,09 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah bedak 0,07 persen serta pelembab, ongkos bidan dan lipstik masing-masing 0,01 persen.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Maret 2016 relatif tidak mengalami perubahan harga terhadap bulan sebelumnya dengan indeks 119,01.

7.

Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Maret 2016 relatif tidak mengalami perubahan harga terhadap bulan sebelumnya dengan indeks 125,77.

(6)

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN

Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2016 sebesar 0,57 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2016 terhadap Maret 2015) sebesar 4,38 persen. Sedangkan tingkat inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2014 dan 2015 masing-masing 1,62 persen dan -0,47 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun untuk Maret 2014 terhadap Maret 2013 dan Maret 2015 terhadap Maret 2014 masing-masing 6,26 persen dan 5,81 persen.

Tabel 3

Inflasi Bulanan, Tahun kalender dan Tahun ke tahun Tahun 2014–2016

Inflasi 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4)

1. Maret -0,18 0,06 0,52 2. Tahun kalender (Maret) 1,62 -0,47 0,57

3. Maret terhadap Maret (tahun ke tahun)

(tahun n) (tahun n-1) 6,26 5,81 4,38

Gambar 3

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari-Maret) 2014-2016

Jan-Feb Jan Jan-Mar -0,60 -0,30 0,00 0,30 0,60 0,90 1,20 1,50 1,80 Infl asi ( %) 2014 2015 2016

(7)

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun ke Tahun 2014-2016

Mar-Mar Feb-Feb Jan-Jan 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 In fl a s i (%) 2014 thd 2013 2015 thd 2014 2016 thd 2015

Perbandingan Inflasi Kota Purwodadi, enam kab/kota SBH, Jawa Tengah dan Nasional

Pada Maret 2016 dari 6 kab/kota SBH di Jawa Tengah, semua mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Purwokerto sebesar 0,55 persen dengan IHK 121,31 dan terendah terjadi di Cilacap sebesar 0,11 persen dengan IHK 125,32 (lihat Tabel 4).

Tabel 4

Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Maret 2016 Purwodadi, 6 kab/kota SBH, Jawa Tengah dan Nasional

(2012=100) K o t a Maret 2016 IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1 Purwodadi 126,18 0,52 2 Semarang 122,35 0,39 3 Surakarta 120,82 0,42 4 Tegal 120,13 0,32 5 Purwokerto 121,31 0,55 6 Cilacap 125,32 0,11 7 Kudus 129,16 0,51 Jawa Tengah 122,60 0,39 Nasional 123,75 0,19

Referensi

Dokumen terkait

Tugas guru Pendidikan Agama Islam sebagai pengelola pendidikan dan pengajaran hendaklah dapat merangsang kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan perubahan

Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka Majelis Hakim pada persidangan

melekatnya lemak dan kolesterol selain itu zat kimia beracun seperti nikotin dan karbon monoksida. Aspek-aspek yang diukur adalah sebagai berikut: a) memastikan

Dalam upaya membantu Credit Analyst dalam kegiatan pengambilan keputusan konsumen layak kredit, diperlukan sebuah model sistem pendukung keputusan berbasis komputer

Pada tahap ini data yang telah terkumpul dianalisis berdasarkan sistem sapaan dalam bahasa Dayak Iban yang berkenaan dengan masalah yang diteliti oleh peneliti yaitu

Adakah pengaruh tatanan interior studio gambar manual lantai 3 lab FPTK UPI terhadap motivasi belajar mahasiswa jurusan pendidikan teknik arsitektur FPTK UPI angkatan 2004 dan

Kestabilan emulsi lateks polistirena dengan penambahan deterjen komersil menggunakan uji densitas diperoleh perbandingan emulsi lateks PS : air yaitu 90:10 dengan nilai densitas

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, susu kacang tanah, susu kacang hijau dan susu kacang kedelai dapat digunakan sebagai bahan baku dalam fermentasi kefir; kadar asam