• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pembahasan - PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP BERBANTUAN AL-QUR’AN PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN - Raden Intan Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pembahasan - PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMP BERBANTUAN AL-QUR’AN PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN - Raden Intan Repository"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil utama dari penelitian dan pengembangan ini adalah modul berbantuan Al-Qur’an materi himpunan. Penelitian dan pengembangan ini dilakukan dengan menggunakan prosedur pengembangan menurut Sugiyono yang telah disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Data hasil setiap tahapan prosedur penelitian dan pengembangan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Potensi Masalah

Potensi dalam penelitian pengembangan ini adalah pengembangan modul matematika SMP berbantuan Al-Qur’an pada pokok bahasan himpunan dikelas VII SMP/MTs. Potensi pengembangan produk tersebut berguna untuk meminimalisir permasalahan di kelas bahwa kurangnya media pembelajaran, sehingga siswa kurang termotivasi dan cepat merasa bosan, selain itu belum ada modul pembelajaran dengan berbantuan

Al-Qur’an. Pada tahap ini yang terpenting dilakukan adalah analisis kebutuhan

(2)

2. Pengumpulan Data

Setelah tahap potensi dan masalah selanjutnya dilakukan pengumpulan dan mengolah data yang menunjang pengembangan bahan ajar. Sumber atau referensi untuk pengembangan bahan ajar didapatkan dari sumber yang releven yaitu:

a. Buku “Matematika SMP /MTs Kelas VII Semester 1” oleh As’ari Abdur

Rahman

b. Buku “Matematika 1Kelas VII SMP/MTs” oleh Umi Salamah.

c. Buku “Matematika Kelas VII SMP/MTs” oleh Kementerian Pendidikan

Dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013.

d. Buku “Matematika Konsep dan Aplikasinya Kelas VII SMP/MTs” oleh

Dewi Nuharini

(3)

berdasarkan kurikulum 2013. Bahan ajar berbantuan Al-Qur’an pada materi himpunan menggunakan ukuran kertas B5; skala space 1,5, font 12 pt, dan jenis huruf Comic Sans Ms. Adapun desain penyajian bahan ajar ini disusun secara urut yang terdiri dari sampul depan, sampul dalam, kata pengantar, daftar isi, petunjuk penggunaan bahan ajar, bab judul yang berisi kompetensi dasar dan pengalaman belajar.

a. Sampul/Cover Modul

Gambar 4.1 Tampilan Sampul Bagian Depan Modul

(4)

Sampul bahan ajar berupa modul terdiri dari sampul bagian depan dan sampul bagian belakang. Sampul bagian depan terdiri atas tulisan modul berbantuan Al-Qur’an, judul modul, kelas dan nama penulis. Sampul bagian belakang terdiri dari identitas penulis.

Gambar yang dipilih pada sampul disesuaikan dengan materi pembelajaran himpunan yang dikemas dalam gambar yang menarik. Tata letak halaman sampul disusun sedemikian rupa agar menarik perhatian siswa untuk mempelajari modul ini.

b. Kata Pengantar

Gambar 4.3 Tampilan Kata Pengantar

(5)

c. Petunjuk Penggunaan

Gambar 4.4 Tampilan Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar

Petunjuk penggunaan bahan ajar berisi tentang cara-cara penggunaan bahan ajar yang baik dan benar, berisikan perintah apa saja yang ada di dalam modul aktifitas, perintah baca terlebih dahulu setiap kolom, serta memudahkan siswa mengetahui tata cara penggunaan bahan ajar dan mengetahui bagaimana cara mempelajari modul ini. d. Daftar Isi

(6)

Daftar isi dirancang sebagi media untuk memudahkan pembaca dalam mencari halaman pada bahan jar yang diinginkan, daftar isi dirancang yang terdiri dari judul materi dan nomer halaman.

e. Tampilan Kompetensi

(7)

Kompetensi dirancang sebagai acuan bahan ajar dengan materi yang sesuai dengan apa yang akan dipelajari oleh siswa

Gambar 4.7 Tampilan Awal Materi

Gambar 4.8 Tampilan Salah Satu Materi

(8)

contoh serta latihan-latihan soal sesuai dengan materi yang telah dijelaskan dan berdasarkan potensi masalah yang telah didapatkan pada siswa sebelum membuat modul ini.

f. Daftar Pustaka

Gambar 4.9 Tampilan Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan sebagai bahan rujukan penulisan bahan ajar (modul) yang berisi nama penulis, judul buku, penerbit, identitas penerbit dan tahun terbit.

4. Validasi Desain

(9)

pendidikan S2. Instrument validasi menggunakan skala Likert. Adapun hasil validasi ahli sebagai berikut:

a. Hasil Validasi Ahli Materi

Materi dalam produk di nilai oleh ahli materi yaitu: 2 dosen matematika dari UIN Raden Intan Lampung. Hasil data validasi materi pada tahap 1 dan 2 dapat dilihat pada tabel 4.1

Tabel 4.1 Hasil Validasi Tahap 1 dan Oleh Ahli Materi

(10)

Lampung. Dapat diketahui bahwa validasi ahli materi memperoleh nilai sebagai berikut, tahap 1 dan 2 validator 1 rata-rata sebesar 3.8 dengan

kriteria “baik”. Pada tahp 1 dan 2 validator 2 diperoleh rata-rata dengan

kriteria 3.071 dengan kriteria “baik” dan skor nilai rata-rata 2 validator 3.435 dengan kriteria “baik”. Dari hasil validasi tersebut dapat dilihaat bahwa nilai rata-rata validasi ahli materi sudah baik. Selain dalam bentuk tabel hasil validasi oleh ahli materi disajikan juga data dalam bentuk grafik berikut untuk melihat hasil penelitian perbandingan ahli materi.

Gambar 4.10 Hasil Validasi perbandingan antara tahap 1 dan 2 Ahli Materi b. Hasil Validasi Ahli Media

Validasi ahli media bertujuan untuk menguji kegrafikan dan penyajian bahan ajar(modul) tersebut. Adapun ahli media terdiri dari 2 dosen UIN Raden Intan Lampung.

(11)

Tabel 4.2 Hasil Validasi Tahap 1 dan Tahap 2 Oleh Ahli Media

Aspek Indikator Validator

1 2 Lampung. Dapat diketahui bahwa validasi ahli media memperoleh nilai sebagai berikut, tahap 1 dan 2 validator 1 rata-rata sebesar 3.9 dengan

(12)

dengan kriteria “sangat baik” dan skor nilai rata-rata 2 validator 4.075 dengan kriteria “sangat baik”. Dari hasil validasi tersebut dapat dilihaat bahwa nilai rata-rata validasi ahli media sudah sangat baik maka bahan ajar (modul) tidak dilakukan kembali perbaikan. Selain dalam bentuk tabel hasil validasi oleh ahli media disajikan juga data dalam bentuk grafik berikut untuk melihat hasil penelitian perbandingan ahli media.

Gambar 4.11 Hasil Validasi perbandinagan antara tahap 1 dan 2 Ahli Media c. Hasil Validasi Ahli Agama

Validasi agama bertujuan untuk mengkaji kesesuaian hubungan antara pokok bahasan himpunan dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dikembangkan. Adapun validator yang menjadi ahli agama yang terdiri dari 3 dosen UIN Raden Intan Lampung. Hasil data validasi ahli agama dapat dilihat pada tabel 4.3

(13)

Tabel 4.3 Hasil Validator Tahap 1 dan 2 Oleh Ahli Agama Lampung. Dapat diketahui bahwa validasi ahli agama memperoleh nilai sebagai berikut, tahap 1 dan 2 validator 1 rata-rata sebesar 3.9 dengan

kriteria “baik”. Pada validator 2 diperoleh rata-rata 4 dengan kriteria

“sangat baik”. Pada validator 3 diperoleh rata-rata sebesar 3.571 dengan

(14)

sudah sangat baik maka bahan ajar (modul) tidak dilakukan kembali perbaikan. Selain dalam bentuk tabel hasil validasi oleh ahli agama disajikan juga data dalam bentuk grafik berikut untuk melihat hasil penelitian perbandingan ahli agama.

Gambar 4.12 Gambar 4.12 Hasil Validasi tahap 1 dan 2 Ahli Agama 5. Perbaikan Desain

Setelah desain produk divalidasi melalui penilaian ahli materi, ahli media, dan ahli agama, peneliti melakukan revisi terhadap desain produk yang dikembangkan berdasarkan masukan-masukan ahli tersebut. Berikut ini masukan-masukan dari penilaian para ahli serta tindak lanjut dari para ahli. a. Ahli materi, setelah melakukan validasi penilaian ahli materi, maka

(15)

memperjelas peta konsep. Dari masukan tersebut maka peneliti melakukan tindak lanjut sesuai dengan saran dari ahli materi, revisi ini telah sampai bahan ajar (modul) layak digunakan. Tindak lanjut dari perbaikan dari ahli materi disajikan gambar sebagai berikut:

Gambar 4.13 Gambar bahan ajar (modul) sebelum dan sesudah revisi dengan ahli materi

b. Ahli Agama, setelah melakukan validasi penilaian ahli agama, maka penelitian melakukan revisi terhadap materi-materi sebelumnya yaitu penambahan sumber informasi , dari masukan tersebut maka peneliti melakukan tindak lanjut sesuai dengan saran dari ahli materi, revisi ini

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

(16)

telah sampai bahan ajar (modul) layak digunakan. Tindak lanjut dari perbaikan dari ahli materi disajikan gambar sebagai berikut:

Gambar 4.14 Gambar bahan ajar (modul) sebelum dan sesudah revisi dengan ahli Agama

c. Ahli Media setelah melakukan validasi penilaian ahli materi, maka peneliti melakukan revisi terhadap materi-materi sebelumnya yaitu mengubah desain cover depan dan mengubah warna isi dalam modul, dari masukan tersebut maka peneliti melakuakan tindak lanjut dengan memperbaiki semua sesuai dengan masukan sehingga bahan ajar (modul) lebih baik dari sebelumnya, sampai akhirnya bahan ajar (modul) layak digunakan. Tindak lanjut dari pebaikan dari ahli media disajikan dalam gambar sebagai berikut

(17)

Gambar 4.15 Gambar bahan ajar (modul) sebelum dan sesudah revisi dengan ahli Media

6. Uji Coba Produk

Setelah produk melalui tahap validasi oleh ahli materi, agama, dan ahli media serta telah selesai diperbaiki, selanjutnya produk diuji cobakan dengan uji coba kelompok kecil yang terdiri dari 10 siswa, uji coba kelompok besar yang terdiri dari 22 siswa kelas VII adapun hasil uji coba produk sebagai berikut :

a. Uji coba Kelompok Kecil

Pada uji coba kelompok kecil dimaksudkan untuk menguji kemenarikan produk, siswa/i dalam uji kelompok kecil ini melihat bahan ajar (modul) berbantuan Al-Qur’an yang diberikan, dan diakhir uji coba produk dengan melibatkan 10 siswa yang dipilih secara

heterogen berdasarkan kemampuan di kelas dan jenis kelamin kemudian siswa diberi angket untuk menilai kemenarikan media pembelajaran. Uji kelompok kecil dilakukan di SMPN 3 Bandar Lampung. Hasil respon

(18)

siswa terhadap bahan ajar (modul) berbantuan Al-Qur’an diperoleh rata-rata 4,3 dengan kriteria interpretasi yang di capai yaitu “sangat baik”, hal ini berarti bahan ajar (modul) berbantuan Al-Qur’an yang dikembangkan oleh peneliti mempunyai kriteria menarik untuk digunakan sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar pada materi himpunan untuk kelas VII SMP/MTs.

b. Uji coba Lapangan

Setelah melakukan uji coba kelompok kecil, kemudian produk diuji cobakan kembali ke uji coba lapangan. Uji coba lapangan ini dilakukan untuk meyakinkan data dan mengetahui kemenarikan produk secara luas. Responden pada uji kelompok besar ini berjumlah 22 siswa/i SMP/MTs kelas VII dengan cara memberi angket untuk mengetahui respon siswa terhadap kemenarikan media pembelajaran. Uji coba lapangan ini dilakukan di SMPN 3 Bandar Lampung. Hasil uji coba lapangan memperoleh rata-rata 4.277 dengan kriteria interpretasi yang

di capai yaitu “sangat baik”, hal ini berarti bahan ajar (modul)

(19)

Tabel 4.5 Hasil rata-rata uji coba siswa angket tingkat kepuasan

No Uji Coba Skala Kecil Uji Coba Skala besar

1 4,3 4.277

hasilnya menurun namun sama-sama memiliki kriteria sangat baik, jadi produk bahan ajar (modul) berbantuan Al-Qur’an tersebut layak digunakan. Selain dalam bentuk tabel hasil uji coba juga dapat dilihat dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Gambar. 4.16 Grafik uji coba siswa

4.3 4.277

Uji Coba Kecil Uji Coba Lapangan

HASIL UJI COBA ANGKET

SISWA

(20)

7. Revisi Produk

Setelah dilakukan uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar untuk mengetahui kemenarikan bahan ajar (modul) berbantuan Al-Qur’an, pada materi himpunan, produk dikatakan kemenarikannya sangat tinggi, sehingga tidak dilakukan uji coba ulang. Selanjutnya modul dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta didik dan guru di SMP/MTs pada materi himpunan untuk kelas VII.

B. Pembahasan

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan dari Borg dan Gall yang sudah dimodifikasi oleh Sugiyono dan hanya dibatasi tujuh langkah penelitian dan pengembangan , yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, perbaikan desain, uji coba produk, dan revisi produk. Alasan peneliti membatasi hanya sampai tujuh langkah penelitian dan pengembangan ini dikarenakan sampai pada tahap 7 sudah dapat menjawab hasil penelitian.

Data hasil validasi modul berbantuan Al-Qur’an diperoleh dari beberapa validator, yaitu 7 dosen. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa angket penilaian dan data kualitatif berupa tanggapan saran, kritik dan kesimpulan secara umum terhadap modul berbantuan Al-Qur’an yang dikembangkan.

(21)

dikembangakn. Data kuantitatif dianalisis dengan perhitungan nilai rata-rata dari angket yang berupa skala penilaian 1, 2, 3, 4, 5. Nilai dari 7 validator dirata-rata untuk setiap aspek dan indikatornya kemudian dirata-rata kembali untuk memperoleh nilai validitas akhir. Nilai ini selanjunya dirujukan pada interval penentuan tingkat kevalidan produk hasil pengembangan sehingga diperoleh kriteria validator terhadap modul berbantuan Al-Qur’an.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, modul berbantuan Al-Qur’an pada materi himpunan yang telah dikembangkan sudah layak untuk digunakan / diterapkan pada proses pembelajaran dengan data validasi yang diisi oleh ahli media, ahli materi, dan ahli agama sebagai validator, maka media pembelajaran ini dinyatakan memenuhi persyaratan untuk layak digunakan sebagai media pembelajaran dengan dibuktikan dengan nilai skor 4 (sangat baik) dari ahli media, skor 3.678 (baik) dari ahli materi, dan skor 3.857 (baik) dari ahli agama.

(22)

Pernyataan yang ditulis dalam angket, terdapat juga tanggapan yang berupa kritik dan saran dari para responden yang diberikan, seperti modul berbantuan Al-Qur’an sangat menarik dan kreatif. Terdapat juga masukan didalam modul tidak terdapat kunci jawaban sehingga siswa tidak mengetahui apakah hasil latihan benar atau salah. Beberapa tanggapan dari siswa sebagian besar sangat tertarik dan berminat menggunakan modul ini karena proses belajar dengan modul ini lebih menarik dibandingkan dengan cara konvensional.

Kelebihan produk hasil pengembangan produk pengembangan ini memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:

a. Modul yang dikembangkan memberikan wawasan pengetahuan baru pada peserta didik, baik dalam segi materi matematika maupun keterkaitannya anata materi himpunan dengan ayat-ayat Al-Qur’an.

b. Modul ini berbantuan ayat-ayat Al-Qur’an pada materi himpunan membuat pembelajaran menarik.

c. Modul yang disusun terdapat ayat-ayat Al-Qur’an, tokoh himpunan, latihan soal, sehingga peserta didik memotivasi peserta didik dalam belajar

d. Modul berbantuan Al-Qur’an pada materi himpunan efektif jika digunakan secara mandiri maupun kelompok.

Kekurangan produk hasil pengembangan produk hasil pengembangan ini memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut:

Gambar

Gambar 4.1 Tampilan Sampul Bagian Depan Modul
Gambar 4.3 Tampilan Kata Pengantar
Gambar 4.5 Tampilan Daftar Isi
Gambar 4.6 Tampilan Kompetensi
+7

Referensi

Dokumen terkait

qasidahnya yang kemudian keduanya di patenkan. “Aku mulai ndiriin pertunjukan musik ki tahun 2012, awal e mbiyen grup musik qasidahan terus akhir-akhie iki berubah dadi

Hasil Wawancara dengan Ibu Nur Azizah Selaku pembeli atau pelangan hasil budidaya ikan tambak, wawancara dilakukan tgl.. Indramanyu, Subang, Sumedang, Bandung, Sukabumi, Bogor

Jadi dalam penelitian ini fenomena yang akan diteliti adalah mengenai keadaan penduduk yang ada di Kabupaten Lampung Barat berupa dekripsi, jumlah pasangan usia

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat- Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Caregiver Self-efficacy dengan

I-2 : Citra CP Prima yang sedang menurun memang membutuhkan proses atau waktu yang tidak singkat untuk mengembalikannya seperti sebelumnya tetapi saya sangat yakin bahwa

Oleh itu, penting untuk melaksanakan program dalam pemaham- an dan persepsi apa yang didengar daripada Akidah Islamiah secara khu- sus dan ilmu-ilmu syariat yang lain, yang

Fruit leather terpilih dari hasil penelitian ini adalah fruit leather perlakuan N 1 M 3 yang memiliki kadar air (11,00%), kadar abu (0,63%), derajat keasaman (5,36), kadar

Sektor perikanan merupakan suatu komoditas yang bernilai bagi suatu negara, mengingat konsumsi ikan di merupakan suatu komoditas yang bernilai bagi suatu negara,