50
3.1Jenis Dan Sumber Data
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan, karena data diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data Primer yaitu data yang diperoleh peneliti dari sumber asli.1 Data primer dalam penelitian ini adalah jawaban responden atas pertanyaan-pertanyaan dari kuesioner yang dibagikan kepada responden. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi.2 Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari sumber lain diantaranya dari buku, skripsi terdahulu, dan instansi terkait atau yang erat hubungannya dengan penelitian ini.
3.2Populasi Dan Sampel 3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.3 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Rabbani Jepara dengan
1
Muhamad, Metodologi PenelitianEkonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008, hlm. 103.
2 Ibid, hlm. 102.
3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka
angka penjualan periode Januari 2010-Agustus 2012 sebanyak 35571 orang.4
3.2.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau sekelompok kecil individu yang dilibatkan langsung dalam penelitian. Sampel terdiri atas sekelompok individu yang dipilih dari kelompok yang lebih besar (populasi) di mana pemahaman dari hasil penelitian akan diberlakukan.5 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Yaitu, teknik sampling kebetulan yang dilakukan terhadap orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai. 6 Artinya siapa saja konsumen yang membeli produk Rabbani Jepara secara kebetulan bertemu dengan peneliti akan dijadikan sebagai sampel, jika dipandang orang yang ditemui cocok sebagai sumber data. Penentuan jumlah sampel ditentukan dengan rumus slovin. Karena jumlah respondennya sudah diketahui.7
Untuk memenuhi standar error sampel, maka digunakan rumus Slovin. Rumus penghitungan besaran sampel:8
=
( )
4
Wawancara dengan Nurul Qasidah sebagai Store Manager , 22 Mei 2012, pukul 17.30
5 Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, ed. 1, cet. 1, 1996, hlm. 133
6
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Op. Cit, hlm. 185.
7Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT
Grafindo Persada,2007, hlm. 137.
8 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Surabaya: Kencana, 2004, hlm.
Keterangan:
n : Jumlah sampel yang dicari N : Jumlah populasi d : Nilai presisi (0,1) Penghitungan Sampel: = ( , ) = , = 99,72 dibulatkan menjadi 100
3.3Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data tentang pengaruh brand equity terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk Rabbani, maka metode yang digunakan adalah melalui : penyebaran angket (kuesioner) , dokumentasi, dan wawancara.
3.3.1 Metode Kuesioner (angket)
Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 9 Kuesioner yang dipakai disini adalah model tertutup karena jawaban telah disediakan dan pengukurannya menggunakan skala likert, skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan lima alternatif jawaban dalam suatu daftar
9 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta, cet.
pertanyaan, responden diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Sebelum membuat daftar pertanyaan terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrumen dengan menjabarkan variabel menjadi sub variabel yang akan diukur, hal ini digunakan sebagai patokan untuk menyusun instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat negatif sampai sangat positif dengan 5 (lima) alternatif jawaban, dengan jawaban masing-masing berikut:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Ragu-Ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Dengan menggunakan skala likert masing-masing instrumen jawaban memiliki nilai sebagai berikut:
SS : 5 S : 4 N : 3 TS : 2 STS : 110 10 Ibid, hlm. 134.
3.3.2 Wawancara (Interview)
Adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.11
3.3.3 Dokumentasi
Metode dokumentsi adalah cara mengumpulkan beberapa informasi tentang data dan fakta yang berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian, baik dari sumber dokumen yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan, buku-uku, jurnal ilmiah, koran, majalah, website, dan lain-lain.12
3.4Variabel Penelitian dan Pengukuran
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun obyek yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.13
Berasarkan objek penelitian dan metode penelitian yang digunakan, maka di bawah ini diungkapkan operasionalisasi variabel penelitian sebagai berikut:
3.4.1 Variabel Bebas atau X (Independen Variabel)
Yaitu variabel yang dapat mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
11 Cholid Narbuko, et al, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, hlm.76. 12 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang: Fakultas Syari’ah IAIN
Walisongo Semarang, 2010, hlm. 26
Variabel bebas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah variabel
brand awareness, brand loyalty, brand association, perceived quality, dan core value Jihad.
3.4.2 Variabel terikat atau Y (Dependen Variabel)
Yaitu variabel yang dapat dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya vaiabel bebas. Variabel terikat yang dimaksud adalah keputusan pembelian konsumen.14
Tabel 3.1
Variabel Operasional penelitian
No Variable Definisi Indikator Pengukuran
1. Brand awarenees
Kesangupan seorang pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu
- kemantapan pelanggan mengenali logo merek - kemampun pelanggan mengingat model varian - kemampuan pelanggan mengingat salah satu iklan. Menggunak an skala likert 1-5, dengan teknik agree-dis agree scale 2. Brand loyalty
sejauh mana seorang pelanggan menunjukkan sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tertentu, dan berniat untuk terus membelinya di masa depan. - Pengenalan merek terhadap pelanggan. - Kesetiaan terhadp merek - Kefanatikan pelanggan terhadap suatu merek Menggunak an skala likert 1-5, dengan teknik agree-dis agree scale 3. Brand association
Segala hal yang berkaitan dengan ingatan (memori konsumen atau pelanggan mengenai sebuh merek)
- nilai produk yang lebih inovatif. - Asosiasi Rabbani terhadap gaya hidup dan Menggunak an skala likert 1-5, dengan teknik 14 Ibid, hlm. 61
aktivitas. - kredibilitas perusahaan. agree-dis agree scale 4. Perceived quality
Persepsi pelanggan atas atribut suatu merek yang dianggap penting baginya.
- Nilai produk yang populer - kesesuaian produk dengan selera konsumen - overall quality (kualitas keseluruhan) Menggunak an skala likert 1-5, dengan teknik agree-dis agree scale 5. Core value Jihad
hal-hal yang dihargai, dijunjung tinggi, dijalankan, dan merupakan jiwa dari sebuah organisasi.
- Visi dan misi perusahaan - Kegiatan operasinal perusahaan - Kategori perusahaan Menggunak an skala likert 1-5, dengan teknik agree-dis agree scale 6. Keputusan pembelian Konsumen
Rasa percaya diri yang kuat pada diri konsumen atau pelanggan yang merupakan keyakinan bahwa keputusan atas
pembelian yang
diambilnya adalah benar. . - Kemantapan membeli - Pertimbangan dalam membeli - Kesesuaian atribut antara keinginan dan kebutuhan Menggunak an skala likert 1-5, dengan teknik agree-dis agree scale
3.5Teknis Analisis Data
Dalam penelitian, kemudian akan dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian.
3.5.1 Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Instrumen dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang diinginkan dan
mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. 15
3.5.2 Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen sudah baik.16 Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur.17 Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban terntentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.18
3.5.3 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel kriterium, atau untuk mencari hubungan fungsional dua variabel prediktor atau lebih dengan variabel kriteriumnya, atau untuk meramalkan dua variabel prediktor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. Rumus persamaan garis regresi berganda adalah sebagai berikut: 19
Y : a + b1X1 + b2X2 +b3X3 +b4X4+b5X5+e Dimana :
Y : keputusan pembelian konsumen
15
Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hlm. 211.
16 Ibid, hlm. 221.
17 Moh. Nadzir, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, cet. 6, 2005. Hlm. 133 18 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, hlm. 211
a : konstanta b1,b2, b3, b4, b5 : koefisien variabel X1,X2, X3, X4,X5 X1 : brand awareness X2 : brand loyalty X3 : brand association X4 : perceived quality X5 : core value jihad
e : kesalahan random
3.5.4 Uji Hipotesis
3.5.4.1Uji Partial (Uji t)
Adalah uji yang digunakan untuk menyatakan signifikan pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat, langkah-langkah:
1. Menentukan hipotesis nihil dan alternatif.
Ha : b1,b2,b3,b4,b5 ≠ 0 (ada pengaruh yang signifikan antara brand equity terhadap keputusan pembelian konsumen.
H0 : b1,b2,b3,b4,b5 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara brand equity terhadap keputusan pembelian konsumen.
3. Kriteria pengujian
Pengujian dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 dan
degree of freedom (dk): n-k, maka diperoleh nilai t. Langkah
selanjutnya adalah membandingkan antara ttabel dengan t
hitung. Apabila jika thitung lebih kecil dari ttabel maka H0
diterima, artinya masing-masing variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai variabel dependen. Apabila thitung lebih besar dari ttabel maka H0
ditolak dan Ha diterima, artinya masing-masing variabel independen berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai variabel dependen.
4. Perhitungan nilai t Dimana:
B = koefisien regresi dari variabel (X). Sb1 = standar error koefisien regresi. 5. Kesimpulan
Dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dapat diketahui pengaruh brand equity terhadap keputusan pembelian konsumen.20
20 Imam Ghozali, Aplikasi analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang:
3.5.4.2Uji Simultan (Uji F)
Digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh antara lima variabel bebas (brand awareness, brand loyalty, brand
association, perceived quality, core value) terhadap variabel
terikat (keputusan pembelian konsumen) secara bersama-sama, sehingga bisa diketahui apakah dengan yang sudah ada dapat diterima atau ditolak. Adapun kriteria pengujiaannya adalah sebagai berikut:
1. H0 : b1=b2=b3=b4=b5 = 0 artinya bahwa brand awareness, brand loyalty, brand association, perceived quality, core value tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen.
2. Ha : b1≠b2≠b3≠b4≠b5 ≠ 0 artinya bahwa brand awareness, brand loyalty, brand association, perceived quality, core value mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan pembelian konsumen.
3. Menentukan level of signifikan α = 0,05
4. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:
a. Ha = diterima apabila F-hitung ≤ F-tabel b. H0 = ditolak apabila F-hitung > F-tabel
5. Kesimpulan:
Dengan membandingkan F hitung dan F table, jika F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.21
3.5.5 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Untuk menjelaskan aplikasi dengan menggunakan program SPSS.22
3.5.6 Uji Asumsi Klasik
Hasil dari regresi berganda akan dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik dan tidak bias bila memenuhi beberapa asumsi yang disebut sebagai asumsi klasik. Agar mendapatkan regresi yang baik harus memenuhi asumsi-asumsi yang diisyaratkan untuk memenuhi uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, uji normalitas.
3.5.6.1Uji multikolinieritas
Model regresi yang baik adalah model regresi yang varibel-variabel bebasnya tidak memiliki kolerasi yang tinggi
21 Log. Cit. 22 Ibid, hlm. 83.
atau bebas dari multikolinieritas. Deteksi adanya gejala multikolinieritas dengan menggunakan nilai Variance Infaction
Factor (VIF) dan toleransi melalui SPSS. Model regresi yang
bebas multikolinieritas memiliki nilai VIF dibawah 10 dan nilai toleransi diatas 0,1 dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Apabila memiliki nilai VIF (variance inflation factor) disekitar angka 1, (misal besarnya nilai VIF = 1,256)
2. Mempunyai angka Toleransi mendekati 1, (misalnya nilai Toleransi sebesar 0,687)
3. Apabila kedua kriteria tersebut dipenuhi, maka dinyatakan tidak ada problem multikolinieritas.
3.5.6.2Uji autokorelasi
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:
1. 1,65 < DW < 2,35 tidak ada autokorelasi
2. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 tidak dapat disimpulkan
3. DW < 1,21 atau DW > 2,79 terjadi autokorelasi
3.5.6.3Uji heteroskedasitas
Uji heteroskedasitas digunakan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian nilai residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Kemungkinan asdanya
gejala heteroskedasitas dapat dilakukan dengan menggunakan diagram scatterploot, dimana sumbu X adalah residual dan sumbu Y adalah nilai Y yang diprediksi. Jika pada grafik tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah sumbu 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi hereroskedasitas dalam suatu model regresi.23
3.5.6.4Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi memenuhi asumsi normalitas. Untuk mengujinya digunakan normal probability plot yaitu apabila grafik menunjukkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas. 24
23 Ibid, hlm. 91. 24 Ibid, hlm. 110.