• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

38 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ilmiah metodelogi penelitian yang digunakan harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian, sehingga dalam pelaksanaan penelitian akan memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Metode penelitian berfungsi memberikan rambu-rambu yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang benar dalam penelitian agar tercapai tujuan penelitian yang diharapkan dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah (Sutrisno Hadi, 2000: 4 ). Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Suharsimi Arikunto, 2010:203).

A Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat diamana kita melakukan penelitian terhadap populasi yang akan diteliti. Lokasi yang akan dilaksanakan di SMP Negeri 3 Pusakanagara Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah siswa ekstrakulikuler SMP Negeri 3 Pusakanagara.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai pada tanggal 08 Maret 2022 s/d 30 Maret 2022 , 14 kali pertemuan dengan 12 kali perlakuan dilakukan 4 kali seminggu serta 2 kali pertemuan untuk pretes serta postest. Frekuensi latihan 4 kali perminggu. Hal ini sejalan dengan teori dan hasil penelitian yang

(2)

dikemukan oleh Nurhasan (2011: 25), menyatakan bahwa frekuensi latihan yang efektif sebaiknya dilakukan 3-5 kali dalam seminggu, sedangkan bila kurang dari 3 kali dalam seminggu maka tidak akan memberikan dampak pada tubuh“. Jadi Menurut Kutipan tersebut dapat diambil kesimpulan dalam Perlakuan eksperimen pada penelitian yang akan dilakukan sebanyak 12 kali pertemuan 4 kali dalam seminggu dan 2 kali pertemuan untuk pre tes serta postest dapat di lakukan.

B Metode dan Desain Penelitian

Penelitan ini berakar dari permasalahan untuk mengetahui pengaruh latihan Media Dinding terhadap passing bawah. Penelitan ini termasuk eksperimen, metode eksperimen dengan sampel tidak terpisah, karena tidak dapat mengontrol semua variabel yang mempengaruhi hasil eksperimen.

Metode eksperimen dengan sampel tidak terpisah maksudnya peneliti hanya memiliki satu kelompok (sampel), yang diukur dua kali, pengukuran pertama dilakukan sebelum subjek di beri perlakuan (pretest), kemudian perlakuan (treatment), yang akhirnya ditutup dengan pengakuan kedua (posttest). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “One Gruop Prettest Posttest Design” atau tidak ada kelompok kontrol, dan subjek tidak ditempatkan secara

acak (Maksum, 2012: 97), adapun rancangan tersebut dapat digambarkan sebagi berikut:

Tabel 3.1 Tabel One Gruop Prettest Posttest Design Sumber : (Maksum, 2012: 97)

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

(3)

Ketengaran:

O1 : Pretest ketepatan passing bawah X : Treatment jarak passing bawah O2 : Postest ketepatan passing bawah C Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Dalam melakukan penelitian dibutuhkan suatu kelompok yang berfungsi sebagai media informasi bagi penelitian yang dilakukan disebut dengan populasi. Berkaitan dengan itu diungkapkan Frankael dalam Suherman dan Rahayu (2015:67) menyatakan bahwa:”Populasi adalah kelompok yang diteliti, kelompok dimana peneliti akan melakukan generaslisasi hasil penelitiannya”. Hal yang sama juga diungkapkan Maksum (2012:53), menyatakan kan bahwa: ”Populasi adalah individu atau objek yang dimaksudkan untuk diteliti, yang nantinya akan dikenai generalisasi”. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan populasi adalah keseluruhan individu atau objek yang dimaksudkan diaman peneliti akan melakukan generalisasi hasil penelitiannya. Populasi pada penelitian ini adalah peserta ekstrakurikuler bola voli putri SMP Negeri 3 Pukasanagara yang berjumlah 15 orang.

2. Sampel Penelitian

Menurut Maksum (2012: 53), menyatakan “sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili dari seluruh anggota populasi yang ada “. Yang di maksud dengan sample diatas adalah sebagian dari populasi yang

(4)

mewakili jumlah dan karakteristik yang memiliki oleh populasi. Jumlah populasi sebanyak 15 orang anggota ekstrakulikuler bola voli putri di SMP Negeri 3 Pusakanagara semuanya digunakan sebagai sampel,dan disebut total sampling. Hal ini sesuia dengan pendapat yang dikemukan oleh Arikunto (2002:120), menyatakan bahwa “untuk sekedar patokan maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik ambil semua sehingga penelitinnya merupakan penelitian populasi”. Jadi sample yang digunakan berjumlah 15 orang.

D Instrumen Penelitian

Instrumen didefinisikan sebagai alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian dan Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diamati. Menurut Maksum (2012:111), menyatakan bahwa “instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian”. Yang dimaksud instrumen diatas adalah pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan lebih baik. Dalam suatu penelitian proses pengumpulan data sangat penting, karena dengan hasil yang di peroleh dari pengukuran dapat dilihat gejala atau perkembanganya yang terjadi pada sampel yang diteleti. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara langsung mengamati dilapangan dengan melakukan test.

Instrumen untuk tes passing bawah dalam penelitian ini adalah Brumbach forearm pass wall-volley test, yaitu cara melaksanakan tes dengan memantulkan bola ke sasaran tembok selama 60 detik.

(5)

Gambar 3.1 Instrument tes passing bawah Sumber: Maksum (2012:111), Alat-alat yang dibutuhkan dalam tes ini antara lain:

1) Dua buah bola voli 2) tembok sasaran 3) stopwatch 4) alat tulis.

5) Blangko skor tes

Testi berdiri menghadap sasaran dengan bola voli di tangan, setelah ada aba-aba peluit tanda mulai, testi mulai melempar bola ke tembok.

Bola yang memantul ke tembok di pukul (passing bawah) ke daerah sasaran. Para penghitung menghitung bola yang tepat sasaran. Apabila bola terlepas (luncas), bola dapat dipegang lalu mulai lagi dengan melempar bola ke tembok untuk dipukul kembali sampai waktu habis.

Waktu pelaksanaan selama 60 detik. Sampai peluit berbunyi tanda tes

(6)

selesai. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara langsung mengamati dilapangan dengan melakukan test. Berikut ini kriteria norma penilaian test Brumbach forearm pass wall-volley test.

Tabel 3.2. Kriteria norma penialian Passing Bawah Sumber: Nuril Ahmadi (2007:27)

Jurnal cerdas sifa Pendidikan.

No Nilai Katagori

1 17 – 20 Sangat Baik

2 13 – 16 Baik

3 9 – 12 Sedang

4 5 – 8 Kurang

5 0 – 4 Sangat Kurang

Penilaian:

Setiap bola yang memantul ke tembok, yang menggunakan seluruh bagian yang ada di tubuh kita yang sesuai dengan peraturan permainan, bola tersebut masuk ke daerah sasaran serta mengenai garis batas daerah sasaran diberi skor 1. hasil tes diambil dari 2 kali kesempatan masing- masing satu kesempatan diberi waktu selama 60 detik. dan hasil diambil dari skor tertinggi.

Rencana pemberian perlakuan (treatment) akan di laksanakan sebanyak 12 kali perlakuan pada subjek dengan frekuensi 4 kali dalam seminggu. Frekuensi latihan 4 kali perminggu. Hal ini sejalan dengan teori dan hasil penelitian yang dikemukan oleh Nurhasan (2011: 25), menyatakan bahwa frekuensi latihan yang efektif sebaiknya dilakukan 3- 5 kali dalam seminggu, sedangkan bila kurang dari 3 kali dalam seminggu maka tidak akan memberikan dampak pada tubuh“. Jadi

(7)

Menurut Kutipan tersebut dapat diambil kesimpulan dalam Perlakuan eksperimen pada penelitian yang akan dilakukan sebnyak 12 kali perlakuan pada subjek. Didukung pendapat lain menurut Junusul Hary (1989:217), menyatakan bahwa pengembangan kapasitas an-aerob yang terbesar adalah tiga atau lima sesion perminggu. Dari pendapat diatas maka dalam penelitian ini dilakukan latihan sebanyak empat kali dalam seminggu dan diberi jeda 1 hari agar tidak merusak tubuh anak karena kelelahan yang berat dan kondisi anak kembali keadaan semula (overcompensasi). Adapun jadwal latihan pada hari selasa, kamis, sabtu, minggu:

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dan dipilih oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah (Suharsimi Arikunto, 2002;

134), Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Instrument tes passing bawah Alat-alat yang dibutuhkan Sumber (Suharsimi Arikunto, 2002; 134).

(8)

E Prosedur Penelitian 1. Pretest (Test Awal)

Sebelum mendapatkan perlakuan (treatmeant), subjek diberikan tes berupa pelaksanaan passing bawah. Adapun intrumen tes dan passing bawah yang digunakan adalah Brumbach forearm pass wall-volley-test. Masing- masing subjek di berika satu kali kesempatan tes menggunakan media dinding, kemuadian hasil catatan waktu di catat sebagai hasil tes awal (Pretest).

2. Treatment (Perlakuan)

Perlakuan (treatment) diberikan sejalan dengan teori dan hasil penelitian yang dikemukan oleh Nurhasan (2011: 25), menyatakan bahwa frekuensi latihan yang efektif sebaiknya dilakukan 3-5 kali dalam seminggu, sedangkan bila kurang dari 3 kali dalam seminggu maka tidak akan memberikan dampak pada tubuh“. Jadi Menurut Kutipan tersebut dapat diambil kesimpulan dalam Perlakuan eksperimen pada penelitian yang akan dilakukan sebnyak 12 kali pertemuan dapat dilaksanakan. Didukung pendapat lain menurut Junusul Hary (1989: 217), menyatakan bahwa pengembangan kapasitas an-aerob yang terbesar adalah tiga atau lima sesion perminggu. Harsono (198:195), menyatakankan bahwa” Maka agar terjadi overconvensasi latihan perminggu perlu di atur dan di beri jarak latihan.

Masing-masing subjek diberi perlakuan 12 kali pertemuan dengan 4 kali dalam seminggu, selama 3 minggu”. Alur perlakuan pada penelitian ini diberikan pertemuan-1 diberikan pre-test, dari pertemuan-2 sampe

(9)

pertemuan-4 (Intensitas Rendah) diberikan perlakuan dengan waktu selama 8 menit, di pertemuan-5 sampai dengan pertemuan-8 (Intensitas Sedang) diberikan perlakuan waktu selama 16 menit, di pertemuan-9 sampai dengan pertemuan-11 (Intensitas Tinggi), diberikan perlukan waktu selama 24 menit, pertemuan-12 yaitu pos-test penilian akhir. Latihan di mulai dengan 8 menit diambil dari jumlah 40% persentasi dalam akumulasi menit bermain atau satu set pertandingan di perkirakan selama 60 menit, total menit dalam 1 set pertandingan 1jam/60 menit, treatment 40% dari total 1set pertandingan, 25 menit durasi latihan awal. 25 menit di bagi 3 fase kali pertemuan hasilnya 8 menit. Perlakuan peningkatan beban diberikan sebanyak 40% dari menit pada pertemuan sebelumnya, dengan kisaran waktu 8 menit pada setiap pertemuan. Hal tersebut sudah sesuai dengan materi atau teori berdasarkan Bompa 40% sampai 70%.Tiap zona intensitas yang di pilih siswa akan memperhatikan adaptasi neuromoscular yang yang berbeda. Dalam latihan beban yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan 40-60% repetisi maksimal tujuan peningkatan passing bawah oleh Bompa (2015:23). Pemilihan beban rendah 40-60% repetisi maksimal dikarenakan penelitian ini memiliki beberapa dapat yang digunakan.

Penentuan set latihan harus melihat aspek repetisi latihan hal ini dikarenakan jumlah repetisi yang tinggi, maka siswa tersebut akan memiliki kesulitan dalam melakukan set lebih dari tiga oleh Bompa (2015). Semua program latihan kekuatan periodisasi di mulai dengan sebuah fase adaptasi anatomi yang mempersiapkan tubuh untuk fase latihan yang akan

(10)

diikutinya. Latihan tersebut dilakukan selama 4 minggu di karenakan paling sedikit dilakukan selama 4-6 minggu oleh Bompa (2015).

3. Posttest (Tes Akhir)

Setelah mendapatkan perlakuan latihan media passing bawah, akan dilakukan test passing bawah untuk mengukur sejauh mana pengaruh latihan media passing bawah dalam permainan bola voli.

F Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis

a) Uji Normalitas

Uji normalitas tidak lain sebenarnya mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Pengujian normalitas menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test, dilakukan dengan bantuan program komputer Statistical Package for the Sosial Sciences SPPS Versi 23 IBM.

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan varians populasi penelitian. Pengujian homogenitas dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS Versi 23 IBM. Kriteria pengambilan keputusan apabila p sign > 0,05 atau thitung <ttabel, berarti sampel tersebur homogen.

(11)

2. Uji Hipotesis

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya menganalisa data tersebut. Teknik analis data untuk menganalisis data eksperimen dengan menggunakan uji t paired sampel test. Jika nilai sig < 0,05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antara latihan passing berpasangan dan pendekatan taktik pada pre-test post-test. Uji t paired sampel test akan dihitung dengan menggunakan program SPSS Versi 23 IBM

Referensi

Dokumen terkait

Objektif kajian ini adalah untuk meninjau berkenaan evidens pentaksiran dan pengurusannya dalam konteks Pentaksiran Berasaskan Sekolah (PBS) semasa proses pengajaran dan

Abdul Moeloek Bandar Lampung yang mengalami pre-eklampsia berat adalah lebih sedikit jika dibandingkan dengan responden yang tidak mengalami pre-eklampsia berat

Ketika daya yang dihasilkan generator tidak mencapai/kurang dari daya yang dibutuhkan maka akan dilakukan pengulangan tahap mencari debit dan head pada lokasi lain,

Interpersonal (Pintar orang – pengalaman sosial): keupayaan seseorang individu berkomunikasi dan berinteraksi dan bekerjasama dengan orang lain.. ntrapersonal (Pintar diri –

Atas dasar tersebut penulis ingin mencoba untuk melakukan sebuah penelitian tentang imobilisasi sel Saccharomyces cerevisiae menggunakan kalsium alginat-kitosan dalam

KPK dapat dikategorikan sebagai badan khusus yang berwenang untuk melakukan penanganan kasus-kasus korupsi tertentu seperti yang diisyaratkan oleh Pasal 11 dan 12

Karya sastra merupakan hasil dari curahan perasaan sentimentaldan abstraksi dari sebuah semesta kejiwaan, baik kesadaran maupun alam bawah sadar dalam memahami kehidupan

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Madrasah Aliyah Negeri di Kabupaten Banjarnegara yang terdiri dari MAN 1 Banjarnegara dan MAN 2 Banjarnegara