• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN, KADAR ABU, DAN KADAR SARI LARUT ETANOL. Hasil perhitungan penetapan susut pengeringan serbuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAMPIRAN A HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN, KADAR ABU, DAN KADAR SARI LARUT ETANOL. Hasil perhitungan penetapan susut pengeringan serbuk"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN A

HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN, KADAR ABU, DAN KADAR SARI LARUT ETANOL

Hasil perhitungan penetapan susut pengeringan serbuk Replikasi Hasil Susut Pengeringan

1 6,9% 2 7,1% 3 6,8% Rerata±SD 6,93

±

0,15 Rata-rata 6,93%

Hasil Perhitungan Penetapan Kadar Abu

No Berat serbuk (g) Berat krus kosong (g) Berat krus + abu (g) Kadar abu (%) 1 2,0170 21,9026 21,9810 3,89 2 2,0087 21,9025 21,9911 4,41 3 2,0091 21,026 21,9910 4,40 Rerata±SD 4,23% ± 0,003 1. = = 11,27% 2.

(2)

3.

= 11,67%

Rata-rata 11,59%

Hasil perhitungan kadar sari larut etanol No Berat cawan + ekstrak setelah diuapkan Berat cawan kosong Berat ekstrak Kadar sari larut etanol (%) 1 65,4423 64,6236 5,0780 16,12 2 89,1984 88,4005 5,0045 15,94 3 82,8507 82,0620 5,0581 15,59 Rerata±SD 15,88 ± 0,03

1. Kadar sari larut etanol =

= % = 12,33%

2. Kadar sari larut etanol = =

= 12,20%

3. kadar sari larut etanol = =

= 12,38% Rata-rata = =12,30%

(3)

LAMPIRAN B

HASIL PERHITUNGAN HARGA RF

Hasil perhitungan harga RF pada pemeriksaan secara KLT dengan pelarut n-butanol : asam asetat : air (4 : 1 : 5)

Pengamatan Rf UV 254 1 0,60 2 0,60 UV 366 1 0,60 2 0,60 Contoh perhitungan RF pada uv : 0,60

(4)

LAMPIRAN C PERHITUNGAN STATISTIK

Rumus yang digunakan dalam perhitungan Anava

N (Jumlah subyek seluruhnya) = n1 + n2 + n3 + n4 + n5 J = (Jumlah data total) = + + +

+

=

= (Jumlah kuadrat) = + + + +

JKT ( Jumlah kuadrat total) = _ JKPy (Jumlah kuadrat perlakuan) = - JKEy (Jumlah kuadrat dalam) = JKT - JKPy dbt (Derajat bebas total) = N – 1 dbPy (Derajat bebas perlakuan) = P – 1 dbEy (Derajat bebas dalam) = dbt – dbPy RJKEy (Rataan jumlah kuadrat dalam) =

RJKPy (Rataan jumlah kuadrat perlakuan) =

F hitung =

Keterangan : n = jumlah subjek dalam satu kelompok P = jumlah perlakuan

(5)

LAMPIRAN D

PERHITUNGAN ANAVA VOLUME KAKI TIKUS

Perhitungan Anava Volume Kaki Tikus yang Dinyatakan dengan Perubahan Tinggi Kolom Plethysmometer (mm) pada Jam Ke-1

No.tikus Perlakuan Jumlah

K(-) K(+) E1 E2 E3 1 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 2 0,30 0,25 0,30 0,30 0,30 3 0,30 0,25 0,30 0,30 0,25 4 0,35 0,30 0,30 0,30 0,30 5 0,30 0,30 0,30 0,30 0,30 n 5 5 5 5 5 25 Rata-rata 0,31 0,28 0,30 0,30 0,29 Ji 1,55 1,40 1,50 1,50 1,45 7,40 Ji2 2,40 1,96 2,25 2,25 2,10 10,96 = 2,20 J = = 7,40

Keterangan : E1 : diberi suspensi ekstrak daun arbenan 1,0 g/kgBB (10% b/v) secara oral, E2 : diberi suspensi ekstrak daun arbenan 1,5 g/kgBB (15% b/v) secara oral, E3 : diberi suspensi ekstrak daun arbenan 2,0 g/kgBB (20% b/v) secara oral, K(-) : kelompok kontrol (Kelompok tikus yang diberi PGA 3% b/v) secara oral, K(+) : kelompok pembanding (kelompok tikus yang diberi fenilbutazon 18 mg/kgBB) secara oral.

(6)

Tabel Anava

SV Db JK RJK F hitung F (0,05)

Py 4 0,0039 0,0010 1,25 2,87 Ey 20 0,0160 0,0008

Total 24 0,0199

Kesimpulan : karena F hitung < F (0,05) maka tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

Perhitungan Anava Volume Kaki Tikus yang Dinyatakan dengan Perubahan Tinggi Kolom Plethysmometer (mm) pada Jam Ke-2

No.tikus Perlakuan Jumlah

K(-) K(+) E1 E2 E3 1 0,35 0,25 0,30 0,25 0,25 2 0,35 0,25 0,30 0,25 0,25 3 0,30 0,20 0,30 0,30 0,25 4 0,35 0,25 0,30 0,30 0,30 5 0,35 0,25 0,25 0,25 0,25 n 5 5 5 5 5 25 Rata-rata 0,34 0,24 0,29 0,27 0,26 Ji 1,70 1,20 1,45 1,35 1,30 7,00 Ji2 2,89 1,44 2,10 1,82 1,69 9,94 = 2,00 J = = 7,00 Tabel Anava SV Db JK RJK F hitung F (0,05) Py 4 0,0280 0,0070 11,67 2,87 Ey 20 0,0120 0,0006 Total 24 0,0400

Kesimpulan : karena F hitung > F (0,05) maka ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

(7)

Pengujian HSD 5% dan HSD 1% Perlakuan Mean K (-) 0,34 K (+) 0,24 E1 0,29 E2 0,27 E3 0,26 K (-) 0,34 0 0,1 SB 0,05 B 0,07 SB 0,08 SB K (+) 0,24 0 0,04 TB 0,03 TB 0,02 TB E1 0,29 0 0,01 TB 0,02 TB E2 0,27 0 0,01 TB E3 0,26 0 q (0,05; p;db) = 4,24 HSD 5% = q HSD 5% = 0,046 q (0,05; p;db) = 5,29 HSD 1% = q HSD 1% = 0,058 Keterangan : SB : perbedaan sangat bermakna, karena perbedaannya > HSD 1%, B : perbedaannya bermakna, karena perbedaannya > HSD 5%, TB : perbedaannya tidak bermakna, karena perbedaannya < HSD 5%.

Perhitungan Anava Volume Kaki Tikus yang Dinyatakan dengan Perubahan Tinggi Kolom Plethysmometer (mm) pada Jam Ke-3

No.tikus Perlakuan Jumlah

K(-) K(+) E1 E2 E3 1 0,35 0,25 0,30 0,25 0,25 2 0,35 0,20 0,25 0,25 0,25 3 0,35 0,20 0,30 0,30 0,20 4 0,35 0,25 0,25 0,25 0,25 5 0,35 0,20 0,25 0,25 0,25 n 5 5 5 5 5 25 Rata-rata 0,35 0,22 0,27 0,26 0,24 Ji 1,75 1,10 1,35 1,30 1,20 6,70 Ji2 3,06 1,21 1,82 1,69 1,44 9,22 = 1,86 J = = 6,70

(8)

Tabel Anava

SV Db JK RJK F hitung F (0,05)

Py 4 0,0484 0,0121 15,13 2,87 Ey 20 0,0160 0,0008

Total 24 0,0644

Kesimpulan : karena F hitung > F (0,05) maka ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

Pengujian HSD 5% dan HSD 1% Perlakuan Mean K (-) 0,34 K (+) 0,24 E1 0,29 E2 0,27 E3 0,26 K (-) 0,35 0 0,12 SB 0,08 SB 0,09 SB 0,11 SB K (+) 0,22 0 0,04 TB 0,03 TB 0,01 TB E1 0,27 0 0 TB 0,03 TB E2 0,26 0 0,02 TB E3 0,24 0 q (0,05; p;db) = 4,24 HSD 5% = q HSD 5% = 0,054 q (0,05; p;db) = 5,29 HSD 1% = q HSD 1% = 0,067 Keterangan : SB : perbedaan sangat bermakna, karena perbedaannya > HSD 1%, B : perbedaannya bermakna, karena perbedaannya > HSD 5%, TB : perbedaannya tidak bermakna, karena perbedaannya < HSD 5%.

(9)

Perhitungan Anava Volume Kaki Tikus yang Dinyatakan dengan Perubahan Tinggi Kolom Plethysmometer (mm) pada Jam Ke-4

No.tikus Perlakuan Jumlah

K(-) K(+) E1 E2 E3 1 0,35 0,20 0,20 0,20 0,20 2 0,35 0,20 0,20 0,20 0,20 3 0,35 0,20 0,25 0,25 0,20 4 0,40 0,20 0,20 0,20 0,20 5 0,35 0,20 0,20 0,20 0,20 n 5 5 5 5 5 25 Rata-rata 0,36 0,20 0,21 0,21 0,20 Ji 1,80 1,00 1,05 1,05 1,00 5,90 Ji2 3,24 1,00 1,10 1,10 1,00 7,44 = 1,50 J = = 5,90 Tabel Anava SV Db JK RJK F hitung F (0,05) Py 4 0,0956 0,0239 39,83 2,87 Ey 20 0,0120 0,0006 Total 24 0,1076

Kesimpulan : karena F hitung > F (0,05) maka ada perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.

(10)

Pengujian HSD 5% dan HSD 1% Perlakuan Mean K (-) 0,34 K (+) 0,24 E1 0,29 E2 0,27 E3 0,26 K (-) 0,36 0 0,16 SB 0,15 SB 0,15 SB 0,16 SB K (+) 0,20 0 0,01 TB 0,01 TB 0 TB E1 0,21 0 0 TB 0,01 TB E2 0,21 0 0,01 TB E3 0,20 0 q (0 q (0,05; p;db) = 4,24 HSD 5% = q HSD 5% = 0,046 q (0,05; p;db) = 5,29 HSD 1% = q HSD 1% = 0,058 Keterangan : SB : perbedaan sangat bermakna, karena perbedaannya > HSD 1%, B : perbedaannya bermakna, karena perbedaannya > HSD 5%, TB : perbedaannya tidak bermakna, karena perbedaannya < HSD 5%.

(11)

LAMPIRAN E

PERHITUNGAN KOEFISIEN KORELASI VOLUME KAKI TIKUS PUTIH

Perhitungan Koefisien Korelasi Volume Kaki Tikus Putih yang Dinyatakan dengan Perubahan Tinggi Kolom Plethysmometer pada Jam Ke-1 No X Y X2 Y2 XY 1 1,0 9,09 1,00 82,63 9,09 2 1,5 9,09 2,25 82,63 13,64 3 2,0 18,18 4,00 330,51 36,36 Total 4,5 36,36 7,25 495,77 59,09

− − − = 2 2 2 2 ( ). ( ) ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N r r = 0,8660 r tabel (0,05) = 0,9970

Keterangan : X = dosis ekstrak daun arbenan, Y = % inhibisi radang tikus putih.

Perhitungan Koefisien Korelasi Volume Kaki Tikus yang Dinyatakan dengan Perubahan Tinggi Kolom Plethysmometer pada Jam Ke-2

No X Y X2 Y2 XY 1 1,0 35,71 1,00 1275,20 35,71 2 1,5 50,00 2,25 2500,00 75,00 3 2,0 57,14 4,00 3264,98 114,28 Total 4,5 150,00 7,25 7601,96 232,14

= N XY ( X)( Y) r

(12)

r = 0,9819

r tabel (0,05) = 0,9970

Keterangan : X = dosis ekstrak daun arbenan, Y = % inhibisi radang tikus putih.

Perhitungan Koefisien Korelasi Volume Kaki Tikus yang Dinyatakan dengan Perubahan Tinggi Kolom Plethysmometer pada Jam Ke-3

No X Y X2 Y2 XY 1 1,0 53,33 1,00 2844,09 53,33 2 1,5 60,00 2,25 3600,00 90,00 3 2,0 73,33 4,00 5377,29 146,66 Total 4,5 186,67 7,25 11644,8 9 283,34

− − − = 2 2 2 2 ( ). ( ) ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N r r = 0,9820 r tabel (0,05) = 0,9970

Keterangan : X = dosis ekstrak daun arbenan, Y = % inhibisi radang tikus putih.

Perhitungan Koefisien Korelasi Volume Kaki Tikus yang Dinyatakan dengan Perubahan Tinggi Kolom Plethysmometer pada Jam Ke-4

No X Y X2 Y2 XY 1 1,0 93,75 1,00 8789,06 93,75 2 1,5 93,75 2,25 8789,06 140,63 3 2,0 100,00 4,00 10000,00 200,00 Total 4,5 287,50 7,25 27578,12 434,38

− − − = 2 2 2 2 ( ). ( ) ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N r r = 0,8660

(13)

r tabel (0,05) = 0,9970

Keterangan : X = dosis ekstrak daun arbenan, Y = % inhibisi radang tikus putih.

(14)

LAMPIRAN F TABEL UJI F

(15)
(16)

LAMPIRAN G TABEL UJI HSD (0,05)

(17)

LAMPIRAN H TABEL UJI HSD (0,01)

(18)

LAMPIRAN I TABEL UJI R

(19)

LAMPIRAN J

(20)

LAMPIRAN K SERTIFIKAT TIKUS PUTIH

Gambar

Tabel Anava
Tabel Anava
Tabel Uji F (lanjutan)

Referensi

Dokumen terkait

Susut pengeringan serbuk buah ketumbar diukur dengan alat moisture balance dengan.. replikasi sebanyak

The mean difference is significant at the .05 level...

[r]

1) Normal probability plot of the studentized residuals to check for normality of residuals. 2) Studentized residuals versus predicted values to check for constant error.

Proceed to Diagnostic Plots (the next icon in progression). Be sure to look at the:.. 2) Studentized residuals versus predicted values to check for constant error. 3)

oeI&gt;oopi

[r]

Perhitungan Penetapan Kadar Senyawa yang Larut dalam Etanol Ekstrak Daun Saga (Abrus precatorius L.).. Kadar Senyawa yang Larut