• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

No. 01/07/72/Th. XII, 01 Juli 2009

P

ERKEMBANGAN

I

NDEKS

H

ARGA

K

ONSUMEN

/I

NFLASI

JUNI 2009 INFLASI SEBESAR 0,15 PERSEN

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Juni 2009 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS pada bulan Juni 2009 terjadi inflasi sebesar 0,15 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,86 pada bulan Mei 2009 menjadi 116,03 pada bulan Juni 2009. Laju inflasi tahun kalender (Juni 2009) sebesar 1,42 persen, sementara laju inflasi “year on year” (Juni 2009 terhadap Juni 2008) sebesar 5,83 persen.

Inflasi Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks hampir pada semua kelompok pengeluaran, seperti kelompok bahan makanan sebesar 0,66 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,13 persen, kelompok sandang sebesar 0,34 persen kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,12 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,02 persen. Sementara deflasi terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar -0,29 persen.

 Pada bulan Juni 2009 di Kota Palu terjadi inflasi sebesar 0,15 persen, dengan indeks dari 115,86 pada

Mei 2009 menjadi 116,03 pada Juni 2009. Dari 66 kota, tercatat 47 Kota mengalami inflasi dan 19 Kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan 1,44 persen dan terendah terjadi di Depok 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Ambon -2,70 persen dan terendah terjadi di Banda Aceh -0,02 persen.

 Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks hampir pada semua kelompok pengeluaran, seperti

kelompok bahan makanan sebesar 0,66 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau sebesar 0,13 persen, kelompok sandang sebesar 0,34 persen kelompok kesehatan sebesar 0,02 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,12 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan sebesar 0,02 persen. Sementara deflasi terjadi pada kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar sebesar -0,29 persen.

 Laju inflasi tahun kalender (Juni 2009) sebesar 1,42 persen, sementara laju inflasi “year on year” (Juni

(2)

Berita Resmi Statistik No. 01/07/72/Th. XII, 01 Juli 2009 2

tomat sayur, bayam, nangka muda, beras, gula pasir, ikan mujair, jagung manis, telur ayam ras, bawang putih, kol putih/kubis, buncis, pepaya, apel, garam, daun singkong, daging ayam ras, daging ayam kampung, pisang, makanan ringan/snack, minyak goreng, semangka, ayam hidup, cumi-cumi, ikan katamba, gula merah, kentang, ikan mas, ikan tongkol, ikan kakap merah, labu siam/jipang, emping mentah, dan susu bubuk. Sementara untuk kelompok non makanan sepatu pria, emas perhiasan, tas sekolah, bahan pelumas/oli, kayu balokan, pembasmi nyamuk bakar, tape recorder, seragam sekolah wanita, pembasmi nyamuk cair, sepatu anak, air conditioner (ac), papan, mesin cuci, tas tangan wanita, minyak rambut, sabun cair/cuci piring, celana dalam pria, seragam sekolah pria, kaos kaki, dan pembersih lantai.

Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan hargakelompok makanan adalah: susu untuk balita, kacang tanah, tepung terigu, udang kering (ebi), kecap (isi), terong panjang, telur ayam kampung, susu untuk bayi, wortel, kacang hijau, ikan asin belah, cabe merah, udang basah, ikan teri basah, tauge/kecambah, jeruk, daun kelor, ketela pohon, sawi hijau, ikan ekor kuning, ikan layang, ikan kembung/gembung, bawang merah, ikan teri kering, ikan bandeng, dan ikan selar. Sementara untuk kelompok non makanan lemari pakaian, sabun cream detergen, sabun detergen bubuk, paku, cat tembok, keramik, dan pasir.

Tabel 1

Inflasi Juni 2009, Tahun Kalender 2009, dan Tahunan

Juni 2009 Terhadap Juni 2008 di Kota Palu menurut Kelompok Pengeluaran (2007 = 100)

*) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2009 terhadap IHK bulan Mei 2009. **) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2009 terhadap IHK bulan Desember 2008 ***) Persentase perubahan IHK bulan Juni 2009 terhadap IHK bulan Juni 2008

(3)

Pada bulan Juni 2009 kelompok-kelompok komoditi memberikan andil inflas/deflasi adalah sebagai berikut: kelompok bahan makanan 0,1563 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0263 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar -0,0641 persen; kelompok sandang 0,0210 persen; kelompok kesehatan 0,0007 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,0064 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,0036 persen.

Tabel 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Palu Juni 2009 (persen)

Gambar 1

Perkembangan IHK Kota Palu (2007 =100), Juli 2008 - Juni 2009 90 100 110 120 130 140 Juli' 08 Agus tus Sept embe r Okto ber Nope mbe r Dese mbe r Jan uari 2 009 Febr

uariMaret April Mei Jun i Umum Bhn Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor

(4)

Berita Resmi Statistik No. 01/07/72/Th. XII, 01 Juli 2009 4

Gambar 2

Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Di Kota Palu Juni 2009

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1.

Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Juni 2009 mengalami perubahan indeks sebesar 0,66 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 126,67 pada Mei 2009 menjadi 127,50 pada Juni 2009.

Dari 11 sub kelompok dalam kelompok bahan makanan 8 sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan 3 sub kelompok mengalami penurunan indeks. Kenaikan indeks tertinggi terjadi pada sub kelompok sayur-sayura 14,47 persen dan terendah pada sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,06 persen. Sedangkan penurunan indeks tertinggi terjadi pada sub kelompok ikan segar -5,81 persen dan terendah pada sub kelompok kacang-kacangan -0,31 persen.

Kelompok ini pada Juni 2009 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,1563 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain: ikan cakalang, ketimun, kacang panjang, cabe rawit, kelapa, minyak kelapa, tomat buah, kangkung, tomat sayur, bayam, nangka muda, beras, ikan mujair, jagung manis, telur ayam ras, bawang putih, kol putih/kubis, buncis, pepaya, apel, garam, daun singkong, daging ayam ras,

(5)

daging ayam kampung, pisang, minyak goreng, semangka, ayam hidup, cumi-cumi, ikan katamba, gula merah, kentang, ikan mas, ikan tongkol, ikan kakap merah, labu siam/jipang, emping mentah, dan susu bubuk.

Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain: susu untuk balita, kacang tanah, tepung terigu, udang kering (ebi), kecap (isi), terong panjang, telur ayam kampung, susu untuk bayi, wortel, kacang hijau, ikan asin belah, cabe merah, udang basah, ikan teri basah, tauge/kecambah, jeruk, daun kelor, ketela pohon, sawi hijau, ikan ekor kuning, ikan layang, ikan kembung/gembung, bawang merah, ikan teri kering, ikan bandeng, dan ikan selar

susu untuk balita, bayam, susu untuk bayi, kacang tanah, udang kering (ebi), susu bubuk, tongkol, ikan mas, ikan asin belah, pisang, kacang merah/joglo, labu siam/jipang, susu cair kemasan, daun singkong, kacang hijau, minyak kelapa, kol putih/kubis, cabe merah, telur ayam ras, beras, ikan teri kering, bawang merah, wortel, jeruk, layang, kangkung, ikan selar, ikan cakalang, tomat buah, dan cabe rawit.

2.

Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Kelompok ini pada Juni 2009 mengalami perubahan indeks sebesar 0,13 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 126,36 pada Mei 2009 menjadi 126,53 pada Juni 2009.

Dari 3 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan 1 sub kelompok tidak berubah. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah: sub kelompok makanan jadi 0,07 persen, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol 0,55 persen, dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,00 persen.

Kelompok ini pada Juni 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0263 persen yang disumbangkan oleh komoditas gula pasir dan

makanan ringan/snack

. S

ementara

penyumbang deflasi

tidak ada

.

3.

Perumahan

,

Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

Kelompok ini pada Juni 2009 mengalami perubahan indeks sebesar -0,29 persen, atau terjadi penurunan indeks dari 114,66 pada bulan Mei 2009 menjadi 114,33 pada Juni 2009.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami kenaikan indeks, 1 sub kelompok mengalami penurunan indeks dan 1 sub kelompok tidak berubah. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah: sub kelompok biaya tempat tinggal -0,50 persen, sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,00 persen, sub kelompok perlengkapan rumah tangga 0,03 persen, dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,08 persen.

Pada Juni 2009 kelompok ini memberikan sumbangan deflasi sebesar -0,0641 persen. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah komoditi kayu balokan, pembasmi nyamuk bakar, tape recorder, pembasmi nyamuk cair, air conditioner (ac), papan, mesin cuci, sabun cair/cuci piring, dan pembersih lantai, sementara penyumbang deflasi lemari pakaian, sabun cream detergen, sabun detergen bubuk, paku, cat tembok, keramik, dan pasir.

(6)

Berita Resmi Statistik No. 01/07/72/Th. XII, 01 Juli 2009 6

4.

S a n d a n g

Kelompok sandang pada Juni 2009 mengalami perubahan indeks sebesar 0,34 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 111,09 pada Mei 2009 menjadi 111,47 pada Juni 2009.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, semua sub kelompok mengalami kenaikan indeks. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah: sub kelompok sandang laki-laki 0,48 persen, sub kelompok sandang wanita 0,12 persen, sub kelompok sandang anak-anak 0,18 persen, dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lain 0,71 persen.

Kelompok ini pada Juni 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,0210 persen yang disumbangkan oleh komoditi sepatu pria, emas perhiasan, seragam sekolah wanita, sepatu anak, tas tangan wanita, celana dalam pria, seragam sekolah pria, dan kaos kaki, sementara penyumbang deflasi tidak ada.

5.

K e s e h a t a n

Kelompok kesehatan pada Juni 2009 mengalami perubahan indeks sebesar 0,02 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 114,44 pada Mei 2009 menjadi 114,46 pada Juni 2009.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 1 sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan 3 sub kelompok tidak mengalami perubahan. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah: sub kelompok jasa kesehatan 0,00 persen, sub kelompok obat-obatan 0,00 persen, sub kelompok jasa perawatan jasmani 0,00 persen, dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,03 persen.

Kelompok ini pada Juni 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,0007 persen yang disumbangkan oleh komoditi minyak rambut, sementara penyumbang deflasi tidak ada.

6.

Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Juni 2009 mengalami perubahan indeks sebesar 0,12 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 116,16 pada Mei 2009 menjadi 116,30 pada Juni 2009.

Dari 5 sub kelompok dalam kelompok ini, 2 sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan 3 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah: sub kelompok jasa pendidikan 0,00 persen, sub kelompok kursus-kursus/pelatihan 0,00 persen, sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,48 persen, sub kelompok rekreasi 1,19 persen, dan sub kelompok olahraga 0,00 persen.

Kelompok ini pada Juni 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,0064 persen yang disumbangkan oleh komoditi tas sekolah dan tape recorder, sementara penyumbang deflasi tidak ada.

7.

Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Juni 2009 mengalami perubahan indeks sebesar 0,02 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 98,60 pada Mei 2009 menjadi 98,62 pada Juni 2009.

Dari 4 sub kelompok dalam kelompok ini, 1 sub kelompok mengalami kenaikan indeks dan 3 sub kelompok tidak mengalami perubahan indeks. Perubahan masing-masing sub kelompok adalah: sub kelompok transpor 0,03 persen, sub kelompok komunikasi dan pengiriman 0,00 persen, sub kelompok sarana dan penunjang transpor 0,00 persen, dan sub kelompok jasa keuangan 0,00 persen.

Kelompok ini pada Juni 2009 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,0036 persen yang disumbangkan oleh komoditi bahan pelumas/oli, sementara penyumbang deflasi tidak ada.

(7)

INFLASI TAHUNAN

Laju inflasi tahun kalender (Juni 2009) sebesar 1,42 persen, sementara laju inflasi “year on year” (Juni 2009 terhadap Juni 2008) sebesar 5,83 persen.

Tabel 3

Perbandingan Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year

Tahun 2007 – 2009

Inflasi

2007

2008

2009

1.

Juni

1,21

2,44

0,15

2.

Juni (Tahun Kalender)

2,49

5,80

1,42

3.

Juni terhadap Juni (

year on year)

(tahun n) terhadap (tahun n-1)

5,55

10,20

5,83

Gambar 3

(8)

Berita Resmi Statistik No. 01/07/72/Th. XII, 01 Juli 2009 8

Gambar 4

Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Desember to Juni) 2007-2009

Gambar 5

(9)

PERBANDINGAN NASIONAL DAN ANTAR KOTA DI KAWASAN TIMUR

Pada bulan Juni 2009 secara nasional terjadi inflasi sebesar .… persen. Dari 66 kota, tercatat 47 Kota mengalami inflasi dan 19 Kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tarakan 1,44 persen dan terendah terjadi di Depok 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Ambon -2,70 persen dan terendah terjadi di Banda Aceh -0,02 persen.

Tabel 6

Perbandingan Indeks dan Inflasi Juni 2009 Kota-Kota di Kawasan Timur Indonesia (2007=100)

Referensi

Dokumen terkait

Berangkat dari masalah yang ada, muncul pemikiran dan ide-ide untuk mengaplikasikan sekam padi yang dianggap sebagian besar masyarakat hanya sebagai sampah sisa untuk menjadi

Abstrak: Anemia sering ditemukan pada gagal jantung terutama pada pasien yang berusia tua, dengan jenis kelamin perempuan, menderita kelainan ginjal kronik, pengguna ACE inhibitor

Istilah management berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola, mengendalikan, dan memperlakukan. Namun kata manajemen sendiri

Angket dengan menggunakan skala Likert pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap modul sains-islam pada materi gerak lurus yang

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui biografi KH. Wahid Hasyim dalam pembaharuan sistem pendidikan pesantren. Abdul Wahid Hasyim relevansi pembaharuan

Pola tanam pada wilayah cluster 1, membutuhkan dua kali persiapan lahan, persiapan lahan pertama (PL I) dimulai saat bulan September hingga bulan Oktober, masa persiapan lahan

Manfaat dibuatnya penelitian ini adalah memberikan pengetahuan tentang perbandingan kinerja program sekuensial dan program konkuren, khususnya dalam akuisisi sensor

Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Klaten Nomor 10/PP.05.3-Kpt/3310/KPU- Kab/I/2018 tentang Pembentukan dan Pengangkatan Petugas Pemutakhiran Daftar Pemilih (PPDP) se