• Tidak ada hasil yang ditemukan

Press Release Kegiatan Ilmiah dalam Rangka Dies Natalis ke-53 Universitas Brawijaya Malang, Februari 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Press Release Kegiatan Ilmiah dalam Rangka Dies Natalis ke-53 Universitas Brawijaya Malang, Februari 2016"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Export date : 2017-01-21 01:14:18

Press Release

Kegiatan Ilmiah dalam Rangka Dies Natalis ke-53 Universitas Brawijaya Malang, 11-12 Februari 2016

Sejak 2010, PBB telah menginisiasi upaya-upaya merencanakan Agenda Pembangunan Pasca-2015. Kongkritnya, akhir bulan Juli 2015 Sekjen PBB menetapkan 23 orang masuk dalam High Level Panel of Eminent Persons (HLP-EP) on Post 2015 Development Agenda. Tugas utama HLP-EP memberikan rekomendasi kepada sekjen PBB guna mengkonstruksi agenda pembangunan dunia pasca MDGs itu. Hingga akhirnya, PBB meluncurkan agenda pembangunan 2013 bertajuk “Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable Development”. PBB menetapkan 17 tujuan dan 169 target universal pembangunan berkelanjutan hingga 2030.

Sementara itu, sebagaimana situasi sejumlah negara berkembang dan berpendapatan menengah, Indonesia masih menyisakan beberapa target yang belum tercapai dalam tujuan pembangunan millennium (MDGs). Hingga akhir 2014, menurut laporan Bappenas (2015), masih terdapat sejumlah target inti MDGs yang belum tercapai.

Seperti, penurunan level angka kemiskinan hingga menyisakan 11,25 persen pada 2014, masih jauh dari target MDGs sebesar 7,55 persen di tahun 2015; angka partisipasi murni SD/sederajat masih menyisakan target ketercapaian 4 persen dan angka literasi masih menyisakan 1,12 persen pada 2014; dalam hal kesetaraan gender, ketercapaian 100 persen kesetaraan pendidikan SD hingga SMA sederajat justru dibayangi menurunnya angka partisipasi laki-laki pada perguruan tinggi, serta perempuan parlemen yang masih jauh dari target kuota 30 persen (17,3 persen). Selebihnya, Indonesia masih membutuhkan kerja keras pada lima bidang lainnya untuk mencapai target MDGs hingga akhir 2015.

Dua situasi tersebut merupakan paradoks bagi Indonesia. Di satu sisi, agenda pembangunan pasca-MDGs sudah ditetapkan dan mengarah pada agenda pembangunan berkelanjutan yang lebih luas dan maju dari target MDGs. Di sisi lainnya, Indonesia masih harus bekerja keras menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah yang belum sesuai target MDGs. Bahkan muncul masalah baru yang timbul pasca-MDGs, seperti ketimpangan gender dalam partisipasi pendidikan tinggi.

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan keputusan historikal para pemimpin dunia pada September 2015 yang berisikan tujuan-tujuan dan target-target pembangunan pasca-MDGs yang komprehensif, berpengaruh besar dan berpusat pada manusia. Prasyarat utama menjalankan SDGs terutama terletak pada kesadaran bahwa pengentasan kemiskinan pada segala bentuk dan dimensinya, termasuk kemiskinan ekstrem, merupakan tantangan pembangunan global dan sangat esensial. Tiga dimensi SDGs, yaitu pembangunan menjalankan pembangunan secara seimbang dan terintegrasi pada bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan.

SDGs menetapkan lima area utama pembangunan 15 tahun ke depan hingga 2030. Pertama, people (manusia) yaitu menetapkan mengentaskan kemiskinan dan kelaparan dalam seluruh dimensinya, dan menjamin bahwa semua warga dunia bisa memenuhi potensi harkat dan kesetaraan dan lingkungan yang sehat. Kedua, planet, yaitu menetapkan perlindungan planet dari degradasi, termasuk melalui produksi dan konsumsi yang berkelanjutan, pengelolaan secara berkelanjutan sumber daya alam dan mengambil tindakan perubahan iklim, sehingga bisa mendukung kebutuhan generasi sekarang dan masa depan.

Ketiga, prosperity (kesejahteraan), menjamin seluruh umat manusia bisa menikmati dan memenuhi hidup yang sejahtera dan kemajuan ekonomi, sosial dan teknologi berjalan selaras dengan alam. Keempat, peace (perdamaian), yaitu mendorong perwujudan masyarakat yang damai, baik dan inklusif yang terbebas dari ketakutan dan kekerasan. Prinsipnya, tak aka nada pembangunan berkelanjutan tanpa perdamaian dan tak aka nada perdamaian tanpa pembangunan berkelanjutan. Kelima, partnership (kemitraan), yaitu mendorong mobilisasi instrument yang dibutuhkan untuk

(2)

mengimplementasikan agenda-agenda ini melalui revitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan berdasarkan pada semangat memperkuat solidaritas global, terfokus utamanya pada kebutuhan-kebutuhan utama kaum termiskin dan paling rentan dan dengan partisipasi seluruh negara, seluruh pemangku kepentingan dan seluruh manusia. Untuk mencapai tujuan utama tersebut, PBB menetapkan 17 tujuan dan 169 target universal pembangunan berkelanjutan hingga 2030.

Indonesia telah merespon tujuan dan target SGDs melalui sejumlah langkah pemerintah, khususnya mengintegrasikan target SDGs ke dalam perencanaan pembangunan nasional. Indonesia telah mulai merancang strategi dan target capaian SDGs 2030.

Guna merespon situasi paradoksal pembangunan tersebut dan menyongsong tantangan pembangunan berkelanjutan 2030, Universitas Brawijaya (UB) berupaya berpartisipasi secara aktif berkontribusi mereduksi risiko ketidaktercapaian target MDGs dan menyongsong pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Dalam rangka pelaksanaan dies natalis ke-53 Universitas Brawijaya (2016), panitia dies natalis bidang ilmiah melaksanakan tiga kegiatan akademik terkait pembangunan berkelanjutan, yaitu:

1. Seminar Internasional Sustainable Food and Energy

2. Seminar Nasional Kontribusi Akademisi dalam Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan

3. Simposium Pembangunan Berkelanjutan

Adapun peran kontributif Universitas Brawijaya yang diharapkan dari tiga kegiatan tersebut, pertama, Universitas Brawijaya dan partisipan kegiatan bisa berkontribusi secara akademis terhadap upaya-upaya kongkrit pencapaian SDGs. Kedua, Universitas Brawijaya mampu

berkontribusi melalui rekomendasi percepatan pencapaian SDGs melalui sejumlah rekomendasi praktik dan gagasan cerdas yang bisa diaplikasikan secara nasional.

Adapun detail pelaksanaan masing-masing kegiatan tersebut, yaitu:

1. Seminar Internasional Sustainable Food and Energy

Tema: Sustainable Food and Energy (Pangan dan energi yang berkelanjutan) Tujuan: mendiseminasikan dan menentukan langkah aktif mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan 2030

Tema pembahasan:

1. Sustainable Development Goals (SDGs) World’s Targets and Strategies (Target dan strategi pembangunan berkelanjutan Dunia)

2. Targets and Strategies of Sustainable Development of Indonesia 2030 (Target dan strategi pembangunan berkelanjutan Indonesia 2030)

3. Developing Sustainable Industries for Better Competitiveness (Membangun industry berkelanjutan untuk daya saing lebih baik)

4. The Role of UB on Food Security and Sustainable Energy and Environment (Peran Universitas Brawijaya dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi dan lingkungan berkelanjutan)

5. Food Security and Sustainable Agriculture from Local Resources (Ketahanan pangan dan pertanian berkelanjuutan bersumber daya lokal)

6. Sustainable Energy and Environment for Developing Countries (Energi dan lingkungan berkelanjutan untuk negara berkembang)

(3)

Pembicara:

1. Tema 1: United Nations Development Program (UNDP) Perwakilan Indonesia (Dr. Harry Seldadyo Gurnadi – Senior Technical Specialist for Human Development, SDG’s and Proverty Reduction)

2. Tema 2: Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Dr. Wahyuningsih Darajati – Direktur Lingkungan Hidup)

3. Tema 3: Kementerian Perindustrian (Dr. Ngakan Timur Antara - Staf Ahli Penguatan Struktur Industri)

4. Tema 4: Pakar pangan Universitas Brawijaya (Prof. Dr. Ir. Harijono, MAppSc.)

5. Tema 5: Pakar internasional bidang ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan (Bruce Milligan – Sustainability and Product Stewardship Crop {Production Division, Asia Pacific, BASF South East Asia Pte Ltd, Singapore)

6. Tema 5: Pakar intenasional bidang energi dan lingkungan berkelanjutan (Prof. Tsuyoshi Imai Yamaguchi University, Jepang)

Partisipan: masyarakat umum, akademisi, institusi pemerintah (daerah dan nasional), mahasiswa, LSM, swasta, dan kalangan lain yang berminat dan relevan

Waktu Pelaksanaan: Kamis, 11 Februari 2016 pukul 08.00-16.00 WIB

Tempat: Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Malang 65145, Jawa Timur

2. Seminar Nasional Kontribusi Akademisi dalam Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan

Tema: Kontribusi Akademisi dalam Pencapaian Pembangunan Berkelanjutan

Tujuan: 1) Menfasilitasi para akademisi untuk menyumbangkan ide dan pemikiran sesuai dengan bidang kepakarannya dalam kerangka tema Sustainable Development Goals (SDGs). 2)

Mendiseminasikan hasil penelitian dan kegiatan ilmiah para akademisi sesuai tema dalam SDGs Tema pembahasan:

1. Energi Bersih dan Terbarukan

2. Ketahanan Pangan dan Perbaikan Nutrisi 3. Pemanfaatan Sumber Daya Ramah Lingkungan 4. Kesehatan untuk Semua

5. Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan (Green Economy) 6. Pendekatan Multi Dimensi untuk Pengentasan Kemiskinan 7. Pendidikan Berkelanjutan

8. Kesetaraan Gender

Pembicara: Pemakalah dari seluruh Indonesia yang terseleksi oleh panitia

Partisipan: Dosen, mahasiswa, guru, institusi swasta atau pemerintah, LSM, dan lainnya Waktu Pelaksanaan: Jumat, 12 Februari 2016 pukul 08.00-16.00 WIB

Tempat: Gedung Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Malang 65145, Jawa Timur

(4)

3. Simposium Pembangunan Berkelanjutan

Tema: “Kontribusi UB pada Pembangunan Berkelanjutan: Rekomendasi Delapan Bidang Pembangunan Berkelanjutan Indonesia 2030”

Tujuan:

1. Mempertemukan sekelompok pakar UB dalam bidang pangan, energi, lingkungan, pendidikan, gender, kemiskinan, ekonomi dan kesehatan (8 bidang simposium) dan civitas UB lainnya;

menunjukkan urgensi pembangunan berkelanjutan Indonesia

2. Membuat rekomendasi kebijakan pembangunan pada delapan (8) bidang pembangunan berkelanjutan Indonesia 2030.

Bidang Tema Simposium dan Ketua Tim Perumus:

No. Tema dan Bidang Ketua Tim Perumus

1 Rekomendasi kebijakan pembangunan dalam upaya-upaya Pembangunan Berkelanjutan Indonesia 2030 Bidang Energi

Prof. Sudjito, PhD

2 Rekomendasi kebijakan pembangunan dalam upaya-upaya Pembangunan Berkelanjutan Indonesia 2030 Bidang Ketahanan Pangan

Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani

3 Rekomendasi kebijakan pembangunan dalam upaya-upaya Pembangunan Berkelanjutan Indonesia 2030 Bidang Lingkungan Hidup

Dr. Ir. Bambang Rahadi

4 Rekomendasi kebijakan pembangunan dalam upaya-upaya Pembangunan Berkelanjutan Indonesia 2030 Bidang Kesehatan

Prof. Dr. dr. Djanggan Sargowo

5 Rekomendasi kebijakan pembangunan dalam upaya-upaya Pembangunan Berkelanjutan Indonesia 2030 Bidang Pendidikan

Prof. Dr. Ir. Kusmartono

6 Rekomendasi kebijakan pembangunan dalam upaya-upaya Pembangunan Berkelanjutan Indonesia 2030 Bidang Ekonomi

Prof. Dr. Agus Suman, DEA

7 Rekomendasi kebijakan pembangunan dalam upaya-upaya Pembangunan Berkelanjutan Indonesia 2030 Bidang Kemiskinan

Prof. Dr. Ir. Darsono Wisadirana, MS

8 Rekomendasi kebijakan pembangunan dalam upaya-upaya Pembangunan Berkelanjutan Indonesia 2030 Bidang Kesetaraan Gender

Partisipan:

1. Partisipan aktif dan pembahas

2. Dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan UB yang memiliki minat terhadap pembangunan berkelanjutan bidang pangan, energi, lingkungan, pendidikan, gender, kemiskinan, ekonomi dan kesehatan

3. Swasta dan masyarakat sipil yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan berkelanjutan bidang pangan, energi, lingkungan, pendidikan, gender, kemiskinan, ekonomi dan kesehatan 4. Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Daerah beserta anggota legislatif yang berkepentingan dengan pembangunan berkelanjutan bidang pangan, energi, lingkungan, pendidikan, gender,

(5)

kemiskinan, ekonomi dan kesehatan. Waktu Pelaksanaan:

1. Simposium bidang kesehatan dilaksanakan pada, Kamis, 11 Februari 2016 pukul 13.00-16.00 2. Simposium bidang Energi, Ketahanan Pangan, Lingkungan Hidup, Pendidikan, Ekonomi,

Pengentasan Kemiskinan, dan Kesetaraan Gender dilaksanakan pada Jumat, 12 Februari 2016 pukul 08.00-16.00 WIB

Tempat:

1. Simposium bidang kesehatan diselenggarakan di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Malang 65145, Jawa Timur

2. Simposium bidang Energi, Ketahanan Pangan, Lingkungan Hidup, Pendidikan, Ekonomi, Pengentasan Kemiskinan, dan Kesetaraan Gender diselenggarakan di Gedung Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Brawijaya, Jl. Veteran, Malang 65145, Jawa Timur.

Luaran Simposium:

Luaran dari simposium ini yaitu pembuatan kertas kebijakan (policy brief) delapan bidang pembangunan berkelanjutan Indonesia 2030 yang akan disampaikan kepada pemerintah. Kontak dan keterangan:

Untuk mengetahui lebih lanjut terkait penyelenggaraan kegiatan-kegiatan tersebut bisa menghubungi:

1. Dr. Teti Estiasih – mobile: +62-8123304966 – email: teties@yahoo.co.id (Koordinator bidang Ilmiah Dies Natalis ke-53 UB)

2. Aji Sutrisno, PhD – mobile: +62-81234504015 - email: aji_sutrisno@ub.ac.id (Koordinator Seminar Internasional)

3. Dr. Sucipto, STP, MP (08123317178); e-mail: ciptoub@yahoo.com (Koordinator Seminar Nasional)

4. Wawan Sobari, PhD – mobile: +62-82230904217 – email: wawansobari@gmail.com (Koordinator Simposium)

Referensi

Dokumen terkait

oesember 2014 Nomor : .../01-Fl\Kl20t4 tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Kota Denpasar tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015 dan

Flora dan fauna yang unik dan menarik dapat menjadi suatu objek dan daya tarik wisata yang penting, yang harus dilindungi sebagai daerah konservasi seperti taman nasional, taman

Kelemahan lainnya yang berkaitan dengan penggunaan sistem biaya tradisional untuk Kelemahan lainnya yang berkaitan dengan penggunaan sistem biaya tradisional untuk tujuan pengendalian

• 8uru meminta peserta didik untuk megajukan pertanyaan "erdasarkan apa yang tela# diamati, pertanyaan yang di#arapkan ;apa yang akan terjadi ketika campuran kapur

Kasim dan Segera (2012) Studi Kualitatif Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi rendahnya Penggunaan Tanaman Obat Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Cipeuyeum

Saya berpikir bahwa membeli suatu produk dari toko online di masa yang akan datang merupakan sesuatu yang sangat inginkan.. Norma Subjektif (Pavlou and

Mohon Bapak/Ibu/Saudara memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan kondisi rumah sakit tempat Bapak/Ibu/Saudara bekerja dengan memberikan tanda silang ( X ) pada kolom

Tingkat pengetahuan sebelum pendidikan kesehatan adalah cukup 20 (25%)dan setelah pendidikan kesehatan meningkatmenjadi baik sebanyak 37(46.25%)sikap sebelum