• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KREATIFITAS GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR AKSARA JAWA KELAS IV DI MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KREATIFITAS GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR AKSARA JAWA KELAS IV DI MI TARBIYATUL AULAD JOMBOR KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh "

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KREATIFITAS GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR AKSARA JAWA KELAS IV DI MI

TARBIYATUL AULAD JOMBOR KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd)

Oleh: ULVA DWIANA

11514022

PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

v MOTTO

“Kebahagiaan akan terasa lebih manis, lewat sebuah perjuangan yang sepenuh

hati”

(Iwan Setyawan )

Puji Syukur Kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-NYA,

skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Mamak dan Bapak ( Wahyu handayani dan Budiyanto), beserta keluarga

besarku yang telah mencurahkan seluruh kasih sayang, doa dan materi.

2. Pendamping hidupku Sandi Setia Budi yang selalu memberikan doa dan

semangat selama ini.

3. Saudara Perempuanku “Mak Nup” yang telah 4 tahun ini selalu berjuang

bersama dalam susah maupun senang.

4. Sahabat – sahabatku ( Ella, Aniq, Depi, Zulfa,) yang selalu memberi

semangat dan motivasi.

5. Bolo Kurowoku (Upa, Eka, Tami, Riska) yang juga selalu mencurahkan

doa harapan.

6. MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.Semarang

7. Teman-teman PGMI angkatan 2014 yang bersama-sama berjuang dari

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat

melakukan penelitian skripsi tentang Penelitian Kuantitatif di MI Tarbiyatul

Aulad Jombor kabupaten Semarang dengan lancar tanpa halangan suatu apapun.

Sholawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW.

Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Bapak Suwardi, M. Pd.

3. Ketua jurusan PGMI IAIN Salatiga, Ibu Peni Susapti, M.Si.

4. Bapak Dr.Wahyudhiana, MM,Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah

membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya

untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,

maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga

hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca

pada umumnya. Amin.

Salatiga, 13 September 2018

(8)

vii ABSTRAK

Dwiana, Ulva. 2018. Pengaruh Kreatifitas Guru Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Aksara Jawa Kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarng Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri SalatigaPembimbing: Dr. Wahyudhiana, MM.Pd.

.

Kata kunci: kreativitas guru, minat belajar siswa, hasil belajar aksara Jawa

Kreatifitas guru dan minat belajar siswa merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar aksara Jawa. Penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara minat guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar aksara Jawa Kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor. Studi ini dimaksudkan dengan menjawab permasalahan:(1) Adakah pengaruh antara kreatifitas guru terhadap hasil belajar aksara Jawa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kab.Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018?(2) Adakah pengaruh antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar aksara Jawa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kab.SemarangTahun Pelajaran 2017/2018?(3) Adakah pengaruh antara kreatifitas guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar Aksara Jawa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kab.Semarang. Untuk menjawab permasalahan tesebut maka peneliti, dengan menitik beratkan pada korelasional pengaruh, digunakan analisis statistik regrasi linear berganda. Subjek penelitian sebanyak 24 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data kreatifitas guru, minat belajar siswa, dan hasil belajar aksara Jawa kelas IV diperoleh melalui dokumen nilaiulangan harian aksara Jawa. Untuk informasi lainnya, peneliti menggunakan wawancara.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa: 1) Ada pengaruh antara kreatifitas guru terhadap hasil belajar Aksara jawa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kab.Semarang. Tampak bahwa variabel X1

(Kreatifitas Guru) sebesar , tanda b “+” berarti pengaruh hasil belajar aksara Jawa kelas IV dan kreatifitas guru adalah positif.2) Ada pengaruh antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar aksara Jawa Kelas IV di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kab.SemarangTahun Pelajaran 2017/2018. Tampak bahwa variabel X2 (Minat Siswa) sebesar 0,303 , tanda b “+” berarti pengaruh

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aksara Jawa merupakan aksara Asli Indonesia perwujudan dari

salah satu warisan budaya Jawa yang harus dilestarikan. Ceritanya aksara

Jawa merupakan symbol dari Ajisaka untuk mengenang abdinya yang

meninggal karena perkelahian yang tetap setia terhadap tuannya. Akan

tetapi menurut penelitian, aksara Jawa berasa; dari Bahasa India. Salah

satu cara melestarikan aksara Jawa yaitu menumbuhkan rasa cinta

terhadap aksara Jawa (Suparman dan Sutiyem,2013: 36).

Dalam pelajaran Bahasa Jawa kelas IV sekolah dasar kurikulum

2013 terdapat beberapa tujuan pembelajaran Antara lain : 1.mengenal

sandhangan panyigegen wanda dan sandhangan wyanjana dan

sandhangan wyanjana, 2.membaca kata-kata berhuruf Jawa yang

mengandung sandhangan panyigegen wanda dan sandhangan wyanjana

dan sandhangan wyanjana, 3.menulis kata-kata berhuruf jawa yang

mengandung sandhangan panyigegen wanda dan sandhangan wyanjana

dan sandhangan wyanjana, 4.membaca kalimat sederhana berhuruf Jawa

yang mengandung sandhangan panyigegen wanda dan sandhangan

wyanjana dan sandhangan wyanjana, 5.menulis kalimat sederhana

berhuruf Jawa yang mengandung sandhangan panyigegen wanda dan

(10)

2

berhuruf jawa yang mengandung sandhangan panyigegen wanda dan

sandhangan wyanjana dan sandhangan wyanjana (Suparman dan

Sutiyem,2013: 47)

Dalam pembelajaran Bahasa Jawa Materi Aksara Jawa, pada

praktiknya siswa siswi sekolah dasar masih banyak yang mengalami

kesulitan karena kebanyakan siswa menganggap bahwa materi aksara

Jawa sulit karena memiliki berbagai macam bentuk dan aturan penulisan

yang rumi, siswa kesulitan menghafalkan huruf-huruf aksara Jawa, apalagi

jam mata pelajaran Bahasa jawa tidak hanya membahas materi aksara

Jawa saja. Sehingga kebanyakan siswa tidak menyukai pelajaran Bahasa

Jawa materi Aksara jawa yang dianggab sulit dan membosankan.

Peran guru berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan sekolah. Di

Antara peran dan fungsi guru tersebut Antara lain sebagai pengelola

pembelajaran bahwa setiap guru harus mampu dan menguasai berbagai

metode pembelajaran dan memahami situasi belajar-mengajar di dalam

maupun di luar kelas (E.Mulsaya,2007:19).

Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia minat adalah

kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat merupakan

keinginan untuk melakukan suatu kegiatan dalam mencapai suatu tujuan.

Semakin tinggi keinginan meraih harapan akan semakin kuat pula minat

yang mendorongnya. Dengan demikian peran guru dan orang tua pada

anak sangat berpengaruh terhadap munculnya minat belajar anak. Hasil

(11)

3

factor salah satu faktor adalah kreatifitas guru dan minat belajar siswa

yang tinggi akan mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar

Bahasa Jawa khususnya materi aksara jawa.

Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor,

seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru,

kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman, dan ketrampilan guru

dalam berkomunikasi. Jika faktor – faktor diatas, maka melalui

pembelajaran peserta didik akan belajar dengan baik. Sehubungan dengan

itu, sebagai orang yang bertugas menjelaskan sesuatu, guru harus berusaha

membuat sesuatu menjadi lebih jelas bagi peserta didik, dan harus lebih

terampil dalam menyelesaikan suatu masalah (E.Mulyasa,2007:65).

Pembelajaran aksara Jawa yang banyak tidak disenangi siswa namun suatu

kewajiban bagi siswa untuk mengikuti pelajaran tersebut. Membuat

pembelajaran aksara Jawa menjadi salah satu pelajaran tidak begitu

diminati.

Pentingnya kreatifitas guru dapat menimbulkan kesungguhan siswa dalam

belajar aksara Jawa. Sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar.

Guru dapat mengadopsi berbagai pendekatan terhadap pembelajaran yang

akan mendorong penyelesaian masalah, membangkitkan ke ingin tahuan

alamiah anak – anak dan hasrat alamiah untuk belajar (Florence

Beetlestone,2013:29).

Dengan kreatifitas guru minat belajar siswa dan faktor lainnya

(12)

4

pembelajaran. Memahami persoalan yang berkembang yang berkaitan

dengan kreatifitas guru, minat belajar siswa dan hasil belajar aksara Jawa,

maka penulis membuat judul PENGARUH KREATIFITAS GURU

DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR AKSARA JAWA KELAS IV DI MI MA’ARIF TARBIYAUL AULAD JOMBOR KEC.TUMTANG KAB.SEMARANG TAHUN 2017/2018

B. Rumusan Masalah

1. Adakah pengaruh Antara kreatifitas guru terhadap hasil belajar aksara

Jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.tuntang Kab.Semarang tahun

2017/201s8 ?

2. Adakah pengaruh Antara minat siswa terhadap hasil belajar aksara Jawa

di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.tuntang Kab.Semarang tahun

2017/2018 ?

3. Adakah pengaruh Antara kreatifitas guru, minat belajar siswa, dan hasil

belajar aksara Jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.tuntang

Kab.Semarang tahun 2017/2018 ?

C. Tujuan Penelitian

1.Untuk mengetahui pengaruh Antara kreatifitas guru terhadap hasil

belajar aksara Jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.Tuntang

(13)

5

2.Untuk mengetahui pengaruh antara minat siswa terhadap hasil belajar

aksara Jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.tuntang Kab.Semarang

tahun 2017/2018.

3. Untuk mengetahui pengaruh antara kreatifitas guru, minat belajar

siswa, dan hasil belajar aksara Jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor

Kec.tuntang Kab.Semarang tahun 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Kegunaan teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana teoritik dalam

dunia pendidikan, terutama mengenai kreatifitas guru, minat belajar

aksara Jawa siswa

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontibusi bagi sekolah, guru Bahasa Jawa, serta pembaca pada

umumnya.

a.Bagi sekolah dapat meningkatkan mutu Pendidikan khusnya mata

pelajaran Bahasa Jawa materi Aksara Jawa di sekolah.

b.Sebagai informasi bagi guru bidang studi Bahasa Jawa tenyang

kreatifitas guru dan minat siswa.

c. Bagi pembaca dapat pengetahuan dalam mencapai tujuan

(14)

6

E. Definisi Operasional

1. Kreatifitas Guru

Kreatifitas menurut Campbell et.al (2014) menyatakan bahwa

kreatifitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya

baru, berguna, dan dapat di mengerti. 1) Baru yang diartikan sebagai

inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, dan mengejutkan, 2)

berguna yang diartikan sebagai lebih enak, lebih praktis,

mempermudah, mendorong, mrngrmbangkan, mendidik,

memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan,

mendatangkan hasil yang baik, 3) dapat dimengerti yang diartikan

hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat di buat lain wakt, atau

sebaliknya peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tidak dapat di

mengerti, tidak dapat diramalkan, dan tidak dapat diulang (dalam

Donni Junni Priansa,2014:92)

Kreatifitas merupakan sesuatu yang universal dan oleh karenanya

semua kegiatan ditopang, dibimbing, dan dibangkitkan oleh

kesadaran itu. Ia sendiri adalah kreator dan motivator., yang berada

di proses pendidikan. Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa

berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani

peserta didik, sehingga peserta didik akan menilainya bahwa ia

memang krreatif dan tidak hanya melakukan cara yang rutin saja.

Kreatifitas menunjukan bahwa apa yang dikerjakan oleh guru

(15)

7

dikerjakan di masa dating lebih baik dari masa sekarang

(E.Mulyasa,2011:51)

Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli

yang dikutib diatas, dapat disimpulkan bahwa kreatiftas guru

merupakan upaya guru untuk memecahkan masalah, mengurangi

hambatan, mengatasi kesulitan pembelajaran dan berusaha untuk

menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik.

2. Minat Belajar

Minat belajar (interest) secara sederhana dapat dipahami

kecenderungan dan gairah yang tinggi atau keinginan besar terhadap

suatu hal. Istilah minat merupakan terminology aspek kepribadian,

yang menggambarkan adanya kemauan, dorongan (force) yang

timbul dari dalam individu untuk memilih objek lain yang sejenis.

Slameto (2010) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih

suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada

yang menyuruh. Djamarah (2008) menyatakan bahwa minat

merupakan suatu kecenderungan yang menetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa aktifitas (dalam Do ni Juni

Priansa,2014:282).

Belajar adalah suatu proses yang komplek terjadi pada diri setiap

orang sepanjang hidupnya (azhar Arsyad, 2011:1). Belajar menuju

(16)

8

pengalaman yang berulang-ulang dan perubahan tingkah laku

tersebut tidak dapat di jelaskan atas dasar kecendurungan respon

bawaan, kematangan atau keadaan temporer dari subjek (misalnya

keletihan dan sebagainya) Hilgard dan Gordon (dalam

Hamalik,2011:48-49). Belajar dalam pandangan psikologis

merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku

sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi

keutuhan hidupnya. Sedangkan menurut Skinner (dalam Muhibbin

syah) belajar adalah suatu proses adaptasi atu penyesuaian tingkah

laku yang berlangsung secara progresif. Slameto (2010) menyatakan

bahwa belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan

lingkunannya (dalam Donni Juni Priansa, 2014:282).

Berdasarkan pengertian minat dan belajar yang dikutib dari

beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud minat

belajar adalah suatu keinginan atas kemauan yang disertai perhatian

dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang

dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan

ketrampilan, dan dapat disimpulkan bahwa minat belajar aksara Jawa

(17)

9

3. Hasil Belajar Aksara jawa

Suprijono, (2011:5) mengatakan bahwa hasil belajar aksara jawa

adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,

pengertian-pengertian,sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. Hasil belajar adalah suatu

kemampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman (sam”s,2010:33). Hasil belajar

atau achievement merupakan realisasi atau pemikiran dari

kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki

seseorang (Nana Syaodih Sukmadinata,2011:103). Penguasaan hasil

belajar seseorang dapat dilihat dari perilaku baik perilaku dari

penguasan, pengetahuan, ketrampilan berfikir, maupun motorik.

Dari definisi yang dikemukakan oleh para ahli yang telah di kutib

diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalahhasil penguasaan

belajar yang diperoleh setelah menempuh proses belajar.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi adalah:

Bab I Pendahuluan, terdiri: latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional,

metode penelitian, sestematika penulisan.

Bab II Kajian pustaka, terdiri dari: kreatifitas guru, minat siswa, dan hasil

belajar, mata pelajaran Bahasa Jawa materi aksara Jawa.

Bab III Hasil Penelitian, pemaparan hasil penelitian berisi tentang:

(18)

10

Bab IV Analisis data, terdiri dari: analisis terhadap tiap-tiap variable,

pengujian hipotesis, pembahasan hasil uji hipotesis.

Bab V Penutup, bab ini merupakan bab penutup atau bab akhir dari

penyusunan skripsi yang penulis susun. Bab lima ini penulis

(19)

11 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Kreatifitas Guru

a) Pengertian Kreatifitas Guru

Menurut Utami Munandar (1977) memberikan rumusan

tentang kreatifitas sebagai berikut: kreatifitas adalah kemampuan;

a) untuk memberikan kombinasi baru, informasi atau unsur yang

ada, b) berdasarkan informasi yang tersedia, menemukan banyak

kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana

penekannya adalah kualitas, ketepatgunaan, keluwesan, dan

orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi

suatu gagasan.

Kratifitas atau perbuatan kreatif berhubungan dengan

intelegensi. Sesorang yang perbuatan kreatif banyak berhubungan

dengan intelegensi. Seorang yang kreatif pada umumnya memiliki

intelegensi yang cukup tinggi. Seorang yang intelegensinya rendah,

maka kreatifitasnya relative rendah. Kreatifitas juga berkenaan

dengan kepribadian tertentu seperti: mandiri, bertanggung jawab,

bekerja keras, motivasi tinggi, optimis, punya rasa ingin tahu besar,

percaya diri, terbuka, memiliki toleransi, kaya akan pemikiran dan

(20)

12

E.Mulyasa (2011:51) mengemukakan bahwa kreatifitas

adalah sesuatu yang universal dan oleh karenanya semua kegiatan

ditopang, dibimbing, dan dibangkitkan oleh kesadaran itu, ia

sendiri adalah seorang kreator dan motivator, yang berada pada

proses pendidikan.

Menurut Agustins Soebachman (2014:15) secara umum

dalam Bahasa Indonesia sebutan guru biasanya merujuk pada

pendidik professional dengan tugas mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik. Guru adalah manusia yang memiliki kepribadian

individu. Guru adalah suatu profesi, sebelum bekerja sebagai guru,

terlebih dahulu pendidik tersebut dididik dalam suatu lembaga

pendidikan keguruan. Dalam lembaga pendidikan tersebut, ia

bukan hanya balajar ilmu pengetahuan bidang studi yang diajarkan,

ilmu metode mengajar, tetapi juga dibina agar memiliki

kepribadian sebagai guru (Nana Syaodih Sukmadinata,2011:252).

Pengembangan kreatifitas dapat dilakukan melalui proses

belajar diskaveri atau inkuiri dan belajar bermakna, tidak dapat

dilakukan hanya dengan kegiatan belajar yang bersifat ekspositori.

Karena kreatifitas adalah pengembangan kemampuan berfikir

divergen bukan konvergen. Berfikir divergen adalah proses berfikir

melihat suatu masalah tidak hanya dalam satu sudut pandang, atau

(21)

13

masalah. Untuk mengembangkan kemampuan demikian guru perlu

menciptakan situasi belajar mengajar yang banyak memberikan

kesempatan pada siswa untuk memecahkan masalah, melakukan

beberapa percobaan, mengembangkan gagasan, atu konsep-konsep

siswa sendiri. Situasi demikian menuntut pula sikap lebih

demokratis, terbuka, bersahabat dan percaya kepada siswa. Dengan

memberikan perhatian pada respon-respon emosional dan estetika

terhadap pembelajaran, kreatifitas akan meningkatkan pemahaman

dan mendorong perkembangan. Kreatifitas dapat mempertajam

bagian-bagian otak yang berhubungan dengan kognitif murni.

Dengan mengembangkan dan menggunakan semua kekuatan otak.

Pembelajaran akan dimaksimalkan Brierly (1984) (dalam Florence

Beetlestine,2013:18)

Pengertian kreatifitas guru menurut Baron yang dikutip

oleh M.Ali, kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru disini bukan berate hatus

baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang

telah ada sebelumnya (Muhamad Ali dan Muhamd

Ansori,2006:41).

Dengan mengutib definsisi oleh para ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa kreatifitas guru adalah perbuatan kreatif

banyak berhubungan dengan intelegensi untuk menuat kombinasi

(22)

14

kesulitan pembelajaran dan berusaha untuk menemukan cara yang

lebih baik dalam melayani peserts didik.

b) Tahapan Kegiatan Kreatif

Wallas (1921) mengemukakan bahwa ada empat tahap perbuatan

atau kegiatan kreatif (dalam Nana Syaodih Sukmadinata,2011:105)

yaitu :

(1) Tahapan persiapan atau Preparation

Merupakan tahap awal berisi kegiatan, pengenalan masalah,

mengumpulkan data atau informasi yang relevan, melihat

hubungan antara hipotesis dengan kaidah-kaidah yang ada,

tetapi belum sampai menemukan sesuatu, baru menjajagi

kemungkinan.

(2) Tahap pematangan atau inclubation

Merupakan tahap menjelaskan, membatasi, membandingankan

masalah. Dengan proses inklubasi atu pematangan ini

diharapkan ada pemisah hal-hal yang benar-benar penting dan

mana yang tidak, mana yang relevan dan mana yang tidak.

(3) Tahap pemahaman atau illumination

Merupakan tahap mencari dan menemukan kunci pemecahan

masalah, menghimpun informasi dari luar untuk di analisis

kemudian merumuskan beberapa keputusan.

(23)

15

Merupakan tahp dan pembuktian hipotesis, apakah keputusan

yang diambil itu tepat atau tidak.

c) Ciri- ciri Kreatifitas Guru

Untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri

anak, dibutuhkan guru yang kreatif dan guru yang kreatif itu

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

(1) Kreatifitas dan menyukai tantangan

Guru yang dapat mengembangkan potensi pada diri anak

adalah merupakan individu yang kreatif. Tanpa sifat ini, guru

sulit dapat memahami keunikan karya dan kreativitas anak.

Guru harus mempunyai tantangan dan hal yang baru sehingga

guru tidak terpaku pada rutinitas ataupun mengandalkan

progam yang ada.

(2) Menghargai karya anak

Karakteristik guru dalam mengembangkan kreatifitaas sangat

menghargai karya anak apapun bentuknya. Tanpa adanya sifat

ini anak akan sulit untuk mengekspresikan dirinya secara bebas

dan mandiri dalam menyelesaikan tugasnya.

(3) Motivator

Guru sebagai motivator yaitu seorang guru harus memberikan

dorongan dan semangat agar siswa mau dan giat belajar

(24)

16

Dalam hal ini guru harus menilai segi-segi yang harusnya

dinilai, yaitu kemampuan intelektual, sikap dan tingkah laku

peserta didik, karena dengan penilaian yang dilakukan guru

dapat mengetahui sejauh mana kreatifitas pembelajaran

dilakukan . dalam kelas yang menunjang kreatifitas adalah guru

menilai pengetahuandan kemajuan siswa melalui interaksi yang

terus menerus dengan siswa. Pekerjaan siswa dikembalikan

dengan catatan dari guru, terutama menampilkan segi-segi yang

baik dan kurang baik dari pekerjaan siswa

(E.Mulyasa,2011:41).

2. Minat Belajar

a) Pengertian Minat Belajar

Syariful Bahri Jamarah (2011: 191) mengemukakan bahwa

minat adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri,

semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Minat belajar (interest) secara sederhana dapat dipahami sebagai

kecendurungan dan gairah yang tinggi atau keinginan besar

terhadap suatu hal. Istilah minat merupakan terminology aspek

kepribadian, yang menggambarkan adanya kemauan, dorongan

(force) yang timbul dari dalam individu untuk memilih objek lain

yang sejenis (Donni Juni Priansa, 2014:282)

Belajar adalah suatu proses yang komplek terjadi pada diri

(25)

17

Belajar merujuk pada keperubahan dalam tingkah laku si subjek

dalam situasi tertentu berkat pengalaman yang berulang-ulang dan

perubahan tingkah laku tersebut tidak dapat dijelaskan atas

kecenderungan respon bawaan, kematangan atau keaadan temporer

dari si subjek misalnya keletihan dan sebagainya Hilgard dan

Gordon (dalam Hamalik,2011:48-49)

Berdasarkan definsi yang dikemukakan oleh para ahli yang

dikutib diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian minat dan

belajar adalah suatu keinginan atas kemauan yang disertai

perhatian dan keaktifan yang sengaja yang akhirnya melahirkan

rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa

pengetahuan, sikap, dan ketrampilan, dan dapat disimpulkan bahwa

minat belajar aksara jawa adalah keinginan besar, ketertarikan

siswa untuk belajar aksara jawa.

b) Macam-Macam minat (Donni Juni Priansa,2014:283)

Setiap individu peserta didik memiliki berbagai macam minat

yaitu:

1) Minat Personal

Minat personal terkait dengan sikap dan motivasi atas mata

pelajaran tertentu, apakah dia tertarik atau tidak,apakah dia

senang atau tidak, apakah dia mempunyai dorongan keras dari

dalam dirinya untuk menguasai mata pelajaran tersebut. Minat

(26)

18

menagarah pada minat khusus ilmu sosial, olah raga, sains,

music, kesusastraan, dan lain sebagainya. Selain itu minat

personal peserta didik juga dapat diartikan dengan minat

peserta didik dalam pilihan mata pelajaran.

2) Minat Situasional

Minat situasional menjurus pada minat peserta didik yang

tidak stabil dan realtif berganti – ganti tergantung dari faktor

rangsangan dari luar dirinya. Misalnya suasana kelas, cara

mengajar guru, dorongan keluarga, minat situasional ini

merupakan kaitan tema pelajaran yang diberikan.

3) Minat Psikogikal

Minat psikologikal erat kaitannya dengan adanya sebuah

interkasi antara minat personal dengan minat situasional yang

terus menerus dan perkesinambungan jika peserta didik

memiliki pengetahuan yang cukup punya peluang untuk

mendalaminya dalam aktivitas yang terstruktur (kelas) atau

pribadi (di luar kelas), serta punya penilain yang tinggi atas

mata pelajaran tersebut maka dinyatakan bahwa peserta didik

memiliki minat pskologikal terhadap mata pelajaran tersebut.

4) Faktor minat belajar siswa

Menurut Slameto (dalam Donni Juni Priansa, 2014:284)

faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik antara

(27)

19

a) Faktor Intern

(1) Faktor jasmaniah, seperti faktor kesehatan dan cacat

(2) Faktor psikologi, seperti intelegensi, perhatian,

bakat, kematangan dan kesiapan.

b) Faktor ekstern

(1) Faktor keluarga, seperti cara oarng tua mendidik,

relasi antar anggota keluarga, pengertian

orangtua,dan latar belakang kebudayaan.

(2) Faktor sekolah, seperti metode guru mengajar,

kurikulum, relasi guru dengan peserta didik,alat

pengajaran, disiplin sekolah, waktu sekolah, standar

penilaian diatas ukuran,keadaan, keadaan

gedung,metode mengajar dan tugas rumah.

3. Hasil Belajar

1) Penegertian hasil Belajar

Suprijono, (2011:5) mengatakan bahwa hasil belajar adalah

pola-pola perbuatan, nilai-nilai ,penegrtian – penegrtian,

sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. Hasil belajar adalah suatu

keampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman (Sam’s,2010:33). Hasil belajar

atau achievement merupakan realisasi atau kasitas yang dimiliki

(28)

20

Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari

perilakunya, baik perilaku pengusaan pengetahuan, ketrampilan

berpikir, maupun kemampuan motorik. Hamper sebagian besar

kegiatan atau perilaku yang di perlihatkan seseorang merupakan

hasil belajar. Disekolah hasil belajar ini dapat dilihat dari

penguasaan siswa akan mata pelajaran yang akan ditempuhnya.

Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil belajar dalam mata

pelajaran tersebut disekolah dilambangkan dengan angka-angka

seperti 0-10 pada pendidikan dasar damn menenga. Dari uraian

diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang diperoleh

setalah menempuh proses belajar yang dilambangkan dengan

angka-angka.

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat

kompleks. Oleh karena itu, masing-masing faktor perlu

diperhatikan agar proses belajar berhasil sesusai dengan tujuan

yang telah di tetapkan. Hal ini diperkuat oleh Surybrata, Elliot dan

Woolfol (dalam Sriyati, 2011: 23) yang menyatakan bahwa

keberhasilan belajar snagt dipengaruhi oleh faktor eksternal dan

internal, masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai

(29)

21

a) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat dari luar

individu, dalam proses belajar disekolahan. Faktor eksternal

berada di luar diri siswa, faktor-faktor eksternal terdiri dari

faktor non social dan faktor sosial.

(1) Faktor Non sosial

Faktor nonsial adalah faktor-faktor yang diluar

individu yang berups kondisi fisik yang ada

dilingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat

aspekfisik dapat berupaperalatan sekolah, sarana

belajar, dan sejenisnya.

(2) Faktor Sosial

Faktor sosial faktor-faktor yang diluar individu,

yang berupa manusia, faktor eksternal bersifat sosial,

bisa dipilih menjadi faktor yang berasal dari keluarga,

lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat,

misalnya kehadiran orangtua dalam belajar,

keharmonisan keluarga dan lain sebagainya.

(3) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam

diri individu yang sedang belajar, faktor internal terdoro

dari faktor fisiologis dan psikologis

(30)

22

Kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu

(5) Faktor Psikogis

Faktor psikis yang ada dalam diri individu,

faktor-faktor tersebut antara lain adalah otivasi, minat bakat

dan sebagainya.

3) Tujuan Hasil Belajar

Tujuan hasil belajar adalah sebagai berikut:

1) Memberi informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya

mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan

belajar. Informasi yang didapat dari hasil belajar menunjukan

adanya suatu perubahan yang mengalami kemajuan atau

kemunduran.

2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina

kegiatan-kegiatan belajar yang lebih lanjut. Informasi hasil

belajar dipertimbangkan baik dari segi kelebihan dan

kelemahan, yang dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan

kegiatan belajar selanjutnya.

3) Memberikan informasi tentang kemampuan siswa, menetapkan

kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan remedial

(perbaikan). Hasil belajar yang menunjukan adanya siswa yang

belum tuntas belajar supaya mengikuti progam perbaikan.

4) Memberikan informasi sebagai dasar untuk mendorong

(31)

23

dan merangsangnya untuk melakukan perbaikan. Informasi ini

berguna untuk menyadarkan siswa untuk memperbaiki diri

tanpa adanya paksaan dari pihak luar.

5) Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku

siswa, sehingga guru dapat membantu perkembangannya

menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas

kehidupan siswa yang lebih baik.

6) Memberikan informasi yang tepat untuk membimbingn siswa

memlilih sekolah, atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan,

minat dan bakatnya. Informasi ini snagt penting dalam

mengambil keputusan dalam menentukan masa depan

(Hamalik,2003:160-161).

4. Mata Pelajaran Bahasa Jawa Materi Aksara Jawa

a) Aksara Legena

Aksara jawa minangka sawijining tilaran budaya kang ora

bisa di ukur regane. Dadi wong jawa wis saklumrahe kudu sukur

marang gusti kang akarya jagad kang wis nyipta sawijining ngilmu

ngenani aksara jawa. Maca wacan kang ditulis aksara jawa iku

kawitan saka ngereni aksara jawa, pasangan lan sandhangane, mula

saka iku sedurunge putra siswa diparingi materi kang gegayutan

karo maca aksara jawa (Suparman dan sutiyem, 2013:47). Ana 20

(32)

24

b) Sandhangan

Yaiku aksara teteger kang dienggo ngowahi utawa muwuhi ungele

aksara utawa pasangan, jenise sandang ing ngisor iki :

Nulis aksara jawa gunaake sandhangan wyanjana, sandangan

wyanjana ana 3 yaiku:

a) Sandhangan Cakra

Sandhangan cakra ditulis ana ngisore aksara legena kang

(33)

25

b) Sandhangan Keret

Sandhangan cakra keret ditulis ana ngisore aksara legena kang

dipasangi

c) Sandhsngsn Pengkal

Sandhangan pengkal ditulis ana ngisore aksara legena kang

(34)

26

B. Kajian Pustaka Terlebih Dahulu

Berdasarkan kajian pustaka terdahulu yang dilakukan oleh

(Hanifah,2016) bahwa dengan kreatifitas guru dapat mempengaruhi hasil

belajar, hal ini sapat diketahui dari analisis diskriptif menunjuka

n bahwa Metode penelitian yang digunakan adalahkuantitatif

dengan pendekatansurvei. Teknik pengumpulan data dengan cara

penyebara angket, dan wawancara.Hipotesis penelitian berbunyi semakin

guru kreatif maka hasil belajar siswa akanmeningkat. Teknik pengolahan

data penelitian berdasarkan hasil dari perhitungan SPSS Versi 21.0 bahwa

kreativitas mengajar guru ekonomi di SMAN 18 Bandung memiliki

kreativitas mengajar yang tergolong baik yaitu sebesar 80,27%. Hasil

penelitian berdasarkan uji regresi menunjukan bahwa ada hubungan antara

kreativitas mengajar guru dengan hasil belajar siswa sebesar 16,6%.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan terdapat pengaruh

kreativitas guru terhadap hasil belajar siswa.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Puspitasari,2017)

bahwa penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif

menggunkan metode diskriptif. Berdasarkan analisis deskriptif

menunjukkan bahwa kreativitas guruberada pada kategori baik 47,50%,

minat belajar pada kategori baik sebesar56,25%, motivasi belajar pada

kategori baik sebesar 51,25%, dan hasil belajarsiswa pada kategori baik

(35)

27

pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas guruterhadap hasil

belajar siswa sebesar 35,05% (rx1y = 0,592; thitung

= 6,403; sig <,05). (2) ada pengaruh yang positif dan signifikan

antara minat belajar terhadaphasil belajar siswa sebesar 20,88% (rx2y=

0,457; t= 4,483;sig < 0,05). (3) adapengaruh yang positif dan signifikan

antara motivasi belajar terhadap hasil belajarsiswa sebesar 11,22% (rx3 =

0,335; thitung = 3,095; sig < 0,05). (4) ada pengaruh yang positif dan

signifikan antara kreativitas guru, minat belajar siswa, dantivasi belajar

siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa sebesar45,00%

(R= 0,687; Fhitung= 22,584; sig < 0,05) dan sisanya 55,00%

dipengaruhioleh variabel lain yang tidak diteliti. Persamaan regresi Y =

61,037+ 0,292 X1 +0,216 X2 + 0,0151 X3 dengan demikian hipotesis

yang diajukan diterima.

Berdasarkan penelitian skripsi yang tercantum di atas peneliti

menggunakan metode penelitian kuantitatif analisis diskriptif seperti yang

digunakan (Puspitasari, 2017) sebagai alat ukur untuk mengetahui

pengaruh kreatifitas guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar

(36)

28

C. Hipotesis penelitian

1. Ada pengaruh antara kreatifitas guru terhadap hasil belajar aksara jawa di

MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Tahun pelajaran 2017/2018.

2. Ada pengaruh antara minat siswa terhadap hasil belajar aksara jawa di MI

Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Tahun pelajaran 2017/2018.

3. Ada pengaruh antara kreatifitas guru, minat belajar terhadap hasil belajar

aksara jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang

(37)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif

dikarenakan peneliti hanya mengumpulkan data sebanyak-banyaknya

mengenai faktor-faktor pendukung variabel, kemudian dianalisis untuk

menanamkan peranan antara variabel penelitian. Rancangan penelitian

adalah korelasi peneliti hanya mencari pengaruh antara variabel X1,

yaitu kreatifitas guru dan variabel X2 yaitu minat siswa dan variabel Y,

yaitu hasil belajar aksara Jawa.

Kerangka Berfikir

Dalam penelitian ini peneliti bermaksud meniliti pengaruh

kreatifitas guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar aksara

Jawa. Penelitian ini meliputi 3 variabel, yaitu kreatifitas guru (X1),

minat siswa (X2) dan hasil belajar aksara Jawa (Y). Asumsi dasar

penelitian ini adalah variabel X1 yaitu kretifitas guru, X2 minat siswa

yang berpengaruh variabel Y yaitu hasil Belajar Aksara Jawa.

Kreatifitas Guru (X1)

Minat Belajar (X2)

(38)

30

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.

Tuntang Kab. Semarang. Bahwa di Mi tersebut terdapat sesuatu

yang menarik untuk di teliti yaitu Pengaruh Kreatifitas Guru Dan

Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Aksara Jawa Kelas IV

MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan 6 minggu, terhitung 24 Agustus 2018

sampai selesai

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang

memiliki jumlah banyak dan luas (Deni Dermawan,2014:137).

Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Tarbiatul

Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun 2017/2018.

Jumlah keseluruhan siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad

Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang adalah sebagai berikut:

(39)
(40)

32

2. Sampel

Pada teknik penentuan sempel pada penelitian yang saya

lakukan ini menggunakan teknik sampel jenuh. Sugiyono

(2011:68) menyatakan bahwa sampel jenuh adalah teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel.Sampel ini digunakan untuk penelitian dengan

jumlah sampel dibawah 30 orang.

Sehingga sampel ini menggunakan seluruh jumlah populasi

sebanyak 24 responden yaitu 24 murid kelas IV MI Tarbiyatul

Aulad Jombor Kecamatan tuntang Kabupaten Semarang.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian Dalam penelitian ini meliputi 3 variabel, yaitu

kreatifitas guru (X1), minat siswa (X2) dan hasil belajar aksara Jawa

(Y). Asumsi dasar penelitian ini adalah variabel X1 yaitu kretifitas

guru, X2 minat siswa yang berpengaruh variabel Y yaitu hasil Belajar

Aksara Jawa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode

(Suharsini Arikunto,2014:192).

a. Angket atau kuesioner

Ada dua instrumen yang diperlukan yaitu

(41)

33

Tabel 3.2

Kisi-kisi Indikator Kreatifitas Guru No. Indikator Kreatifitas

Guru

Indikator Operasional Angket No

1 Intelegensi yang Tinggi  Intelegensi tinggi 1

2 Menemukan banyak

5 Memberikan dorongan kepada siswa agar giat

7 Penekanannya adalah kualitas

(42)

34

Keterangan :

1. Isilah Angket dibawah ini dengan menyilang kolom kosong

A,B,C,D sesuai dengan keadaan yang sebenarnya!

2. A bernilai 4, B bernilai 3, C bernilai 2, D bernilai 1

Tabel 3.3

Angket Kreatifitas Guru

No. Indikator Pernyataan/ Pertanyaan A B C D

1 Intelegensi tinggi Guru Bahasa jawa mampu mengajarkan aksara Jawa Dengan jelas.

2 Wawasan luas Guru Bahasa Jawa mampu menjawab pertanyaan ketika murid mengalami kesulitan saat belajar aksara Jawa.

3 Komunikatif Guru Bahasa Jawa selalu berbincang-bincang dengan murid.

4 Dialogis Guru Bahasa jawa selalu memberikan kesempatan murid untuk bertanya.

5 Bekerja keras Guru Bahasa Jawa selalu mengajak siswa untuk belajar menulis aksara Jawa

6 Optimis Guru Bahasa jawa selalu mengajak siswa untuk belajar menghafalkan aksara jawa 7 Pantang menyerah Guru Bahasa Jawa dapat

mengajarkan materi aksara Jawa secara sabar.

8 Motivasi Guru Bahasa Jawa dapat membuat kelas menjadi nyaman dan tidak membosankan.

9 Inovasi Guru Bahasa Jawa dapat ketika mengajarkan aksara jawa membawa sesuatu yang memudahkan anda untuk belajar aksara Jawa

(43)

35 yang sangat bagus?

11 Evaluasi Guru Bahasa Jawa selalu menyuruh anda untuk bisa membaca kalimat aksara Jawa ? 12 Humoris Guru Bahasa jawa ketika siswa mendapat nilai jelek

15 Apresiasi Guru memberi hadiah kepada siswa ketika mendapat nilai aksara Jawa bagus

Tabel 3.4

Kisi-kisi Indikator minat belajar siswa No Indikator Minat

belajar siswa

Indikator Operasional Angket No.

1 Keinginan untuk

(44)

36

3 Apakah anda sungguh-sungguh dalam belajar aksara Jawa?

4 Tertarik pada materi aksara Jawa dikarenakan faktor suasana Kelas.

Apakah suasana kelas menyenangkan untuk belajar Aksara Jawa?

5 Tertarik pada materi aksara Jawa karena faktor guru mengajar

Apakah menurut anda cara mengajar guru Bahasa jawa anda menarik dan menyenangkan?

6 Rasa ingin tahu dalam pembelajaran aksara jawa

Salalu bertanya ketika mngalami kesulitan saat belajar aksara jawa 7 Apakah merasa sedih jika tidak

(45)

37 8 Tertarik pada

pelajaran aksara jawa karena faktor orang tua

Apakah anda di ajari belajar aksara Jawa di rumah oleh orang tua?

9 Menulis huruf aksara jawa

Apakah anda sering menulis aksara Jawa?

10 Menghafalkan huruf aksara Jawa

Apakah anda sering menghafalkan huruf aksara Jawa?

11 Memperhatikan guru ketika sedang menerangkan

Selalu memperhatikan guru ketika sedang menerangkan materi aksara jawa.

12 Mengikuti jadwal pelajaran Bahasa jawa

Apakah anda mengerjakan pr aksara jawa tepat waktu?

13 Belajar aksara jawa bersama-sama teman ketika di rumah

15 Apakah anda berusaha mengartikan soal aksra Jawa dengan benar?

2) Instrumen untuk mengukur minat belajar siswa

Bentuk angketnya adalah multiple choice (pilihan ganda).

Penulis menggunakan skala ordinal (skala 4) , dengan alternative

jawaban pertabyaan adalah A:4, B:3, C:2, Dan D: 1. Jumlah

pertanyaan atau soal angket sebanyak 30 buah. Sumber datanya

adalah siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan

(46)

38

b. Pedoman dokumen

Pengumpulan data yang dilakukan memlalui hasil ulangan harian

kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang.

F. Metode Pengumpulan Data

1. Angket atau kuesioner (Questionnaires)

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang tertuls yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden untuk memperoleh

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau

hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2014:192). Kuesioner

dipakai untuk menyebut metode maupun instrument. Jadi dalam

menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai

adalah angket atau kuesioner. Dipandang dari cara menjawab, maka

termasuk kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawbannya

sehingga responden tinggal memlilih.

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang keatifitas

guru dan minat belajar siswa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor

Keceamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

2. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan melihat benda-benda tertulis seperti:

nilai ulangan harian kelas IV yang berhubungan dengan hasil belajar

(47)

39

Nilai hasil belajar siswa yang diambil adalah nilai Ulangan bahsa

jawa materi aksara Jawa, maka yang dimasukkan yaitu rata-ratanya

untuk keperluan analisisnya dibulatkan angkanya, kemudian

dimasukkan dalam rumus statistic.

3. Wawancara atau observasi

Digunakan untuk menunjang mengetahui tentang profil sekolah

G. Teknik analisis data

Analisis data adalah suatu metode dengan cara menganalisisa data

yang diperoleh untuk mencari ada tidaknya pengaruh kreatifitas guru dan

minat belajar siswa trhadap hasil belajar Aksara Jawa. Instrument

pengumpulan data dengan kuesioner, dengan titik berat korelasional

pengaruh, dimana satu variabel terikat yaitu hasil belajar aksara Jawa,

dipengaruhi oleh dua variabel bebas, digunakan analisis statistic regrasi

linier berganda. Regrasi linier berganda adalah regrasi linier dimana

sebuah variabel terikat (variabel Y) dihubungkan dengan dua/lebih

(48)

40 BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

A. Diskripsi Data

1. Sejarah singkat MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.Semarang

Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Aulad Jombor merupakan

Madrasah Ibtidaiyah setara dengan sekolah dasar pada umumnya.

Berdiri pada tanggal 1 Februari 1959 yang didirikan oleh Lembaga Pendidikan Ma’aarif Nahdlatul Ulama ( LP Ma’arif NU) merupakan

apparat departentasi Nahdlatul Ulama (NU) yang berfungsi sebagai

pelaksanan kebijakan-kebijakan pendidikan Nahdlatul Ulama, yang

ada di tingkat pengurus besar, penguruh wilayah, pengurus cabang, dan pengurus majlis wakil cabang. LP Ma’arif NU dalam

perjalanannya secara aktif melibatkan diri dalam proses-proses

pengembangan pendidikan di Indonesia.

a. Visi MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.Semarang

Menjadi Lembaga Pendidikan Ma’arif NU yang terbuka dan berkualitas guna menyiapkan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan inovatif berdasarkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta berakhlakul karimah

b. Misi MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.Semarang

1) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga siswa berkembang optimal.

(49)

41

3) Menumbuhkembangkan penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

4) Menerapkan menejemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah.

c. Tujuan MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.Semarang

1) Memberikan pelayanan pembelajaran yang efektif untuk perkembangan siswa secara optimal.

2) Memprioritaskan pendidikan akhlak agar siswa memikili wawasan dan perilaku akhlak karimah Mengintregrasikan nilai-nilai ke-islaman dalam setiap kegiatan pembelajaran intrakulikurel dan ekstrakulikuler.

3) Mengembangkan madrasah menjadi Lembaga pendidikan milik masyarakat dan warga sekolah sehingga terwujud MADRASAH BISA!

Tabel 4.1

Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2017/2018

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa Keterangan

(50)

42

2. Penyajian Data

Setelah melalui penyebaran angket, pengumpulan data melalui

nilai ulangan Bahasa Jawa, terlebih dahulu disajikan data guna

memperlancar langkah suatu penelitian.

Untuk memperoleh data tentang kreatifitas guru dan minat belajar

siswa MI Tarbiyatul Aulad Jombor, penulis menggunakan angket yang

berisi indikator tentang kreatifitas guru dan minat belajar siswa yang

diberikan kepada sampel yakni kelas IV sebanyak 24 orang, dengan

pilihan A, B, C, dan D berjumlah 30 pertanyaan.

Berikut ini penulis sajikan data responden (tabel 4.1) dari hasil

penelitian di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.Semarang Tahun

Pelajaran 2017/2018.

Tabel 4.2

Jawaban Angket Keatifitas Guru No.

Resp.

Item

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 A B B A A A B B C A B A B B A

2 C A C C A A A A A A B B A C A

3 A A A A A A A A A A A A A A A

4 C D C B A C B C C A A A A A A

5 A B A A A A A A A A B A A A B

(51)

43

7 B C A A A A A A A B A A A A A

8 A C A A D A A A A A A A A A A

9 C D C B D D A A A A A A A A A

10 A A A A A A A C B A A C A A D

11 A B A A A A A A B A A A A A A

12 D C A C C A A A A B A C A D D

13 A C A A A A A C A A D C A B A

14 A C A A A C C A A A A C A A A

15 A B A D C A A A A A A A A A A

16 A B A C B A A A A A A C A D A

17 A C A A A D A A A A A A A A D

18 A C D A A D C B A A A B A A C

19 A B A A C A A A A A A A A A D

20 A C B A A C A A A D A A A D C

21 A D A D D B C A A D D A A D C

22 A B A A A A A A A A A A A A B

23 A A A B A B A A A A A A A B C

24 A B B C C B B D D A C D C A D

Tabel di atas merupakan hasil jawaban angket Kreatifitas Guru

mata pelajaran Bahasa Jawa materi aksara Jawa kelas IV MI

(52)

44

Demikian juga akan digambarkan pada tabel jawaban angket varibel

minat belajar siswa mata pelajaran Bahasa Jawa Materi Aksara jawa

(53)

45

Tabel di atas merupakan hasil jawaban angket Minat belajar Siswa

mata pelajaran Bahasa jawa materi Aksara Jawa siswa kelas IV MI

Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.Semarang 2017/2018.

Tabel 4.4

Hasil Ulangan Bahasa Jawa kelas IV

NO Nama Nilai

6 Anggie Nakka Aisha Rizqullah 65

7 Denis Arista 80

8 Dheajeng Lintang Setianingrum 75

9 Duta Akbar Baihaqi 65

17 Muhammad Riyan Saputro 65

18 Nadin Ayu Anjani 65

19 Nihayatul Mustaghfiroh 80

20 Nisrina Luthfia Badriani 65

21 Vivi Mukhibatul Khumairoh 65

22 Yusuf Haidar Arif 80

(54)

46

24 Khanza Zami Al Mukhsita 65

B. ANALISIS DATA

1. Uji Coba Instrumen

a. Uji Validitas

Perhitungan uji validitas instrument tes dengan

menggunakan product moment data yang dianalisa diperoleh dari

hasil kuisoner yang terdiri dari 15 butir soal di setiap angket yang

terdiri dari 2 angket yaitu angket kreatifitas guru dan minat belajar

siswa, setelah didapatkan data maka dilakukan pengujian validitas

yang dihitung dengan menggunakan Microsoft excel. Kevalidan

instrumen berdasrkan kreteria validitas menurut

(Arikunto,2006:72) yang menyatakan rhitung > rtabel maka dinyatakan

valid. Diketahui bahwa rtabel menggunakan taraf signifikan 5%

dengan N =24 maka diperoleh rtabel 0,404.

Instrument tes dengan jumlah 30 item pertanyaan yang

dibagi menjadi 15 soal yang telah diuji cobakan, kemudian

dihitung dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil dari

perhitungan dengan menggunakan Microsoft Excel diperoleh pada

kisaran 0,404-598. Dan terdapat tiga data yang tidak valid antara

0.399-0,402.

(55)

47

Validitas Kreatifitas Guru

NO rhitung rtabel Keterangan

1 0,400 0,404 Tidak Valid

NO rhitung rtabel Keterangan

(56)

48

8 0,509 0,404 Valid

9 0,509 0,404 Valid

10 0,525 0,404 Valid

11 0,578 0,404 Valid

12 0,587 0,404 Valid

13 0,598 0,404 Valid

14 0,477 0,404 Valid

15 0,44 0,404 Valid

b. Reliabilitas

Uji reliabilitas tes dilakukan terhadap 30 item instrument

yang telah dinyatakan valid. Uji reliabilitas dihitung menggunakan

rumus Microsoft excel (=Correl). Dalam uji reabilitas (r11)

digunakan patokan apabila nilai r11 ≥ 0,60, maka instrumen

dinyatakan reliabel (dapat dipercaya) dan apabila nilai r11 ≤ 0,60,

maka instrumen dinyatakan tidak reliabel (tidak dapat dipercaya) .

Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan Microsoft

excel , maka diperoleh nilai r11 0,652. Berdasarkan data tersebut ,

(57)

49

Tabel 4.6

Tabel Reliabilitas data angket

Variabel Nilai Reliabel

Angket Kreatifas Guru 0,64 0,60

Angket Minat Belajar 0,81 0,60

2. Ananlisis Data

Untuk mengetahui ada tidaknya atau ada seberapa besar pengaruh

antara kreatifitas guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar

Aksara Jawa siswa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor, maka peneliti

mengadakan analisis dari data yang diperoleh dan langkah selanjutnya

adalah menganalisis dengan statistik.Analisais data ini dimaksudkan

untuk mengetahui sejauhmana tingkat pengaruh kreatifitas guru dan

minat belajar siswa terhadap hasil belajar Aksara Jawadi MI Maarif

Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.semarang.

Dalam analisis ini dideskripsikan tentang pengaruh kreatifitas

guru dan hasil belajar siswa terhadap hasil belajar Aksara Jawa siswa di

MI Tarbiyatul Aulad Jombor, melalui data yang diperoleh

responden.Setelah diketahui data tersebut kemudian dihitung untuk

mengetahui tingkat pengaruh masing-masing variabel dalam penelitian

(58)

50

1) Analisis tentang Kreatifitas Guru MI Tarbiyatul Aulad Jombor

Untuk mengetahui tentang Kreatifitas Guru MI Tarbiyatul Aulad

Jombor maka peneliti mengadakan penskoran data yang di peroleh

untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi

untuk dihitung rata-rata kelas (mean) dari data yang terkumpul

melalui angket yang terdiri dari 15 item pertanyaan dengan criteria

jawaban dimana setiap soal terdapat 4 item jawaban, yaitu:

a. Jika jawaban A, nilai yang diberikan 4

b. Jika jawaban B, nilai yang diberikan 3

c. Jika jawaban C, nilai yang diberikan 2

d. Jika jawaban D, nilai yang diberikan 1

Tabel 4.7

Skor Jawaban Angket tentang Kreatifitas Guru

(59)

51

Hasil Skor tentang Kreatifitas Guru

(60)

52

Kemudian untuk menganalisis data tersebut, maka dilakukan

stastistik deskriptif dari tabel di atas yang dilakukan dengan proses

pembuatan tabel kerja ke dalam distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.9

(61)

53

Berdasarkan tabel tersebut maka untuk proses selanjutnya

dilakukan perhitungan sebagai berikut:

a. Mencari nilai rata-rata dari variabel X1 yaitu tentang kreatifitas

guru dengan cara menjumlahkan keseluruhan nilai angket dibagi

responden. Berdasarkan hal tersebut maka nilai rata-rata untuk

variabel X1 adalah:

̅=

=

= 43,29167 (dibulatkan 43)

Jadi nilai rata-rata untuk variabel X1 adalah sebesar 43

b. Menafsirkan nilai mean yang telah didapatkan interval kategori

dengan cara sebagai berikut:

(62)

54

Keterangan :

i : Interval kelas

R : Range (nilai tertinggi dikurangi nilai terendah)

K : Jumlah kelas (berdasarkan jumlah multiple choice)

Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus:

R = H-L

H = Nilai terendah

= 15

L = Nilai tertinggi

= 60

R = H – L

= 60 –15

= 45

Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut:

i = +1

= +1

= 11,5

Berdasarkan hasil diatas dapat diperoleh nilai interval

11,5 dibulatkan menjadi 12 sehingga untuk mengatagorikan

pengaruh minat kreatifitas guru dapat diperoleh interval sebagai

(63)

55

Tabel 4.10

Nilai interval Variabel X1(Kreatifitas Guru)

No Interval Kualifikasi Kode

1 51– 60 Sangat Tinggi A

2 39 – 50 Tinggi B

3 27– 38 Sedang C

4 15 –26 Kurang D

Hasil di atas menunjukkan mean dengan nilai 43 dari

variabel X1 tentang kompetensi guru tergolong tinggi karena

termasuk dalam interval (39 – 50). Artinya pengaruh kreatifitas

guru termasuk tingkat kualifikasi tinggi untuk mempengaruh hasil

belajar aksara Jawa.

2) Analisis tentang minat belajar siswa di MI Tarbiyatul Aulad

Jombor, maka peneliti mengadakan penskoran data yang

diperoleh untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabel

distribusi frekuensi untuk di hitung rata-rata kelas (mean) dari

data yang terkumpul melalui angket yang terdiri dari 15 item

pertanyaan dengan criteria jawaban dimana setiap soal terdapat

4 item jawaban, yaitu:

a. Jika jawaban A, nilai yang diberikan 4

b. Jika jawaban B, nilai yang diberikan 3

(64)

56

d. Jika jawaban D, nilai yang diberikan 1

Tabel 4.11

Skor Jawaban Angket tentang Minat Belajar Siswa

(65)

57

Hasil Skor tentang Minat Belajar Siswa

(66)

58

18 9 1 1 4 36 3 2 4 45

19 12 3 0 0 48 9 0 0 57

20 7 3 4 1 28 9 8 1 46

21 4 4 4 3 16 12 8 3 39

22 12 3 0 0 48 9 0 0 57

23 11 4 0 0 44 12 0 0 56

24 7 4 2 2 28 12 4 2 46

Kemudian untuk menganalisis data tersebut, maka dilakukan

stastistik deskriptif dari tabel di atas yang dilakukan dengan proses

pembuatan tabel kerja ke dalam distribusi frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.13

Tabel Kerja Distribusi Frekuensi Minat belajar Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor

No Skor Frekuensi (f) f.x1 Percent (%)

1 37 1 37 4

2 39 2 78 8

3 45 1 45 4

4 46 3 138 12

5 48 3 144 12

6 53 2 106 8

7 54 2 108 8

88 56 5 280 20

9 57 5 285 20

(67)

59

Berdasarkan tabel tersebut maka untuk proses selanjutnya dilakukan

perhitungan sebagai berikut:

a. Mencari nilai rata-rata dari variabel X2 yaitu tentang minat siswa

dengan cara menjumlahkan keseluruhan nilai angket dibagi

responden. Berdasarkan hal tersebut maka nilai rata-rata untuk

variabel X2 adalah:

̅ =

=

= 50.875 (dibulatkan 50)

Jadi nilai rata-rata untuk variabel X2 adalah sebesar 50

b. Menafsirkan nilai mean yang telah didapatkan interval kategori

dengan cara sebagai berikut:

i =

Keterangan :

i : Interval kelas

R : Range (nilai tertinggi dikurangi nilai terendah)

K : Jumlah kelas (berdasarkan jumlah multiple choice)

Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus:

R = H-L

H = Nilai terendah

= 15

L = Nilai tertinggi

(68)

60

R = H – L

= 60 – 15

= 45

Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut:

i = +1

= +1

= 11,5

Berdasarkan hasil diatas dapat diperoleh nilai interval 11,5 dibulatkan

menjadi 12 sehingga untuk mengatagorikan pengaruh minat belajar dapat

diperoleh interval sebagai berikut:

Tabel 4.14

Nilai Interval Variabel X2 (Minat belajarSiswa)

No Interval Kualifikasi Kode

1 51 – 60 Sangat Tinggi A

2 39 – 50 Tinggi B

3 287– 38 Sedang C

4 15 – 26 Kurang D

Hasil di atas menunjukkan mean dengan nilai 50 dari variabel

X2tentang minat belajar siswa tergolong tinggi karena termasuk dalam

(69)

61

sangat tingkat kualifikasi sangat tinggi untuk mempengaruhi hasil belajar

aksara Jawa.

6 Anggie Nakka Aisha Rizqullah 75

7 Denis Arista 75

8 Dheajeng Lintang Setianingrum 70

9 Duta Akbar Baihaqi 70

17 Muhammad Riyan Saputro 70

18 Nadin Ayu Anjani 65

19 Nihayatul Mustaghfiroh 65

20 Nisrina Luthfia Badriani 65

21 Vivi Mukhibatul Khumairoh 70

22 Yusuf Haidar Arif 85

23 Safrida Azmi Maulana 80

(70)

62 Tabel 4.15

Kualifikasi Nilai Hasil Belajar

Cara mencari rentang predikat yakni dengan:

= = = 11,6 maka intervalnya adalah 12

No Nilai Kualifikasi Frekuensi (f) Percent (%)

1 91 – 100 Sangat Tinggi 0 0

2 78 – 90 Tinggi 3 13

3 65-77 Sedang 21 87

4 0 – 64 Kurang 0 0

24 100

Dari data tabel di atas dapat diketahui nilai rata-rata hasil belajar aksara

Jawa siswa di MI Tarbiyatul Aulad jombor mayoritas berada pada nilai rata-rata

65– 77 sebanyak 21 siswa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor.Hal ini berarti rata-rata

hasil belajar siswa atau sebagian besar siswa termasuk tingkat kualifikasi Sedang.

3) Pengujian Hipotesis

Untuk mengetahui kuat rendahnya pengaruh dan diterima tidaknya

hipotesa yang diajukan dalam sekripsi ini, maka dibuktikan dengan

mencari nilai koefisien korelasi ganda antara variabel pengaruh kreatifita

guru (X1) dan minat belajar siswa (X2) terhadap hasil belajar aksara

Jawa(Y), yang dalam statistik lebih dikenal dengan korelasional, dengan

titik berat korelasional pengaruh, dimana satu variabel terikat yakni hasil

belajar aksara Jawa, dipengaruhi oleh dua variabel bebas, digunakan

(71)

63

Uji korelasi adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya pengaruh

dua variabel atau lebih secara bersama-sama dengan variabel lain.

Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda X1 dan X2

terhadap Y ditentukan dengan rumus F0 kemudian dibandingkan dengan F

tabel.

Adapun untuk mencari nilai koefisien korelasi tersebut, maka

penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut :

1. Membuat tabel kerja atau tabel perhitungan untuk mengetahui

pengaruh kreatifitas guru dan minat belajar siswa terhadap hasil

belajar aksara Jawa MI Tarbiyatul Aulad Jombor kec.Tuntang

Kab.SemarangTahun Pelajaran 2017/2018, sebagaimana tabel

berikut:

Tabel 4.16

Tabel Kerja atau Tabel Perhitungan Variabel X1, Variabel X2,

dan Variabel Y

No. X1 X2 Y X12 X22 Y2 X1.Y X2.Y X1.X2

1 51 56 75 2601 3136 5625 3825 4200 2856

2 50 48 70 2500 2304 4900 3500 3360 2400

3 60 54 85 3600 2916 7225 5100 4590 3240

4 43 53 65 1849 2809 4225 2795 3392 2279

5 57 56 75 3249 3136 5625 4275 4200 3192

6 54 48 65 2916 2304 4225 3510 3120 2592

7 56 57 80 3136 3249 6400 4480 4560 3192

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 4.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Merangkai alat-alat seperti pada skema pada gambar praktikum Difraksi Fraunhofer dengan menggunakan laser yang telah d iketahui panjang gelombangnya (λ =

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatan hasil belajar siswa kompetensi dasar nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan

These three things should be integrated into the museum products, so as to add value to the product for visitors, and provide a comprehensive experience to

merumuskan masalah yang akan dibahas dalam Laporan Akhir ini adalah.. “ Bagaimana membuat suatu aplikasi untuk melakukan

Analisis data secara Structural Equation Modelling dari 200 sampel pengunjung MDS Mal Ciputra yang melakukan pembelian dalam enam bulan terakhir menunjukkan hasil bahwa: (1)

Sumberdaya yang tersedia, baik sumberdaya manusia (SDM), maupun pendanaan dan sarana prasarana penting untuk keadaan darurat merupakan potensi yang dapat mendukung

BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada Bank Umum Syariah di Indonesia NIM berpengaruh positif dan

Saya khawatir orang lain sulit menerima keadaan saya.. Saya mengikuti berbagai kegiatan sosial dengan