PENGARUH KREATIFITAS GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR AKSARA JAWA KELAS IV DI MI
TARBIYATUL AULAD JOMBOR KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd)
Oleh: ULVA DWIANA
11514022
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
v MOTTO
“Kebahagiaan akan terasa lebih manis, lewat sebuah perjuangan yang sepenuh
hati”
(Iwan Setyawan )
Puji Syukur Kehadiran Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-NYA,
skripsi ini penulis persembahkan untuk :
1. Mamak dan Bapak ( Wahyu handayani dan Budiyanto), beserta keluarga
besarku yang telah mencurahkan seluruh kasih sayang, doa dan materi.
2. Pendamping hidupku Sandi Setia Budi yang selalu memberikan doa dan
semangat selama ini.
3. Saudara Perempuanku “Mak Nup” yang telah 4 tahun ini selalu berjuang
bersama dalam susah maupun senang.
4. Sahabat – sahabatku ( Ella, Aniq, Depi, Zulfa,) yang selalu memberi
semangat dan motivasi.
5. Bolo Kurowoku (Upa, Eka, Tami, Riska) yang juga selalu mencurahkan
doa harapan.
6. MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.Semarang
7. Teman-teman PGMI angkatan 2014 yang bersama-sama berjuang dari
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada penulis, sehingga penulis dapat
melakukan penelitian skripsi tentang Penelitian Kuantitatif di MI Tarbiyatul
Aulad Jombor kabupaten Semarang dengan lancar tanpa halangan suatu apapun.
Sholawat serta salam yang selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari
berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Bapak Suwardi, M. Pd.
3. Ketua jurusan PGMI IAIN Salatiga, Ibu Peni Susapti, M.Si.
4. Bapak Dr.Wahyudhiana, MM,Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya
untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga
hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca
pada umumnya. Amin.
Salatiga, 13 September 2018
vii ABSTRAK
Dwiana, Ulva. 2018. Pengaruh Kreatifitas Guru Dan Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Aksara Jawa Kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarng Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri SalatigaPembimbing: Dr. Wahyudhiana, MM.Pd.
.
Kata kunci: kreativitas guru, minat belajar siswa, hasil belajar aksara Jawa
Kreatifitas guru dan minat belajar siswa merupakan faktor yang mempengaruhi hasil belajar aksara Jawa. Penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara minat guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar aksara Jawa Kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor. Studi ini dimaksudkan dengan menjawab permasalahan:(1) Adakah pengaruh antara kreatifitas guru terhadap hasil belajar aksara Jawa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kab.Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018?(2) Adakah pengaruh antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar aksara Jawa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kab.SemarangTahun Pelajaran 2017/2018?(3) Adakah pengaruh antara kreatifitas guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar Aksara Jawa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kab.Semarang. Untuk menjawab permasalahan tesebut maka peneliti, dengan menitik beratkan pada korelasional pengaruh, digunakan analisis statistik regrasi linear berganda. Subjek penelitian sebanyak 24 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data kreatifitas guru, minat belajar siswa, dan hasil belajar aksara Jawa kelas IV diperoleh melalui dokumen nilaiulangan harian aksara Jawa. Untuk informasi lainnya, peneliti menggunakan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa: 1) Ada pengaruh antara kreatifitas guru terhadap hasil belajar Aksara jawa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kab.Semarang. Tampak bahwa variabel X1
(Kreatifitas Guru) sebesar , tanda b “+” berarti pengaruh hasil belajar aksara Jawa kelas IV dan kreatifitas guru adalah positif.2) Ada pengaruh antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar aksara Jawa Kelas IV di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kab.SemarangTahun Pelajaran 2017/2018. Tampak bahwa variabel X2 (Minat Siswa) sebesar 0,303 , tanda b “+” berarti pengaruh
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aksara Jawa merupakan aksara Asli Indonesia perwujudan dari
salah satu warisan budaya Jawa yang harus dilestarikan. Ceritanya aksara
Jawa merupakan symbol dari Ajisaka untuk mengenang abdinya yang
meninggal karena perkelahian yang tetap setia terhadap tuannya. Akan
tetapi menurut penelitian, aksara Jawa berasa; dari Bahasa India. Salah
satu cara melestarikan aksara Jawa yaitu menumbuhkan rasa cinta
terhadap aksara Jawa (Suparman dan Sutiyem,2013: 36).
Dalam pelajaran Bahasa Jawa kelas IV sekolah dasar kurikulum
2013 terdapat beberapa tujuan pembelajaran Antara lain : 1.mengenal
sandhangan panyigegen wanda dan sandhangan wyanjana dan
sandhangan wyanjana, 2.membaca kata-kata berhuruf Jawa yang
mengandung sandhangan panyigegen wanda dan sandhangan wyanjana
dan sandhangan wyanjana, 3.menulis kata-kata berhuruf jawa yang
mengandung sandhangan panyigegen wanda dan sandhangan wyanjana
dan sandhangan wyanjana, 4.membaca kalimat sederhana berhuruf Jawa
yang mengandung sandhangan panyigegen wanda dan sandhangan
wyanjana dan sandhangan wyanjana, 5.menulis kalimat sederhana
berhuruf Jawa yang mengandung sandhangan panyigegen wanda dan
2
berhuruf jawa yang mengandung sandhangan panyigegen wanda dan
sandhangan wyanjana dan sandhangan wyanjana (Suparman dan
Sutiyem,2013: 47)
Dalam pembelajaran Bahasa Jawa Materi Aksara Jawa, pada
praktiknya siswa siswi sekolah dasar masih banyak yang mengalami
kesulitan karena kebanyakan siswa menganggap bahwa materi aksara
Jawa sulit karena memiliki berbagai macam bentuk dan aturan penulisan
yang rumi, siswa kesulitan menghafalkan huruf-huruf aksara Jawa, apalagi
jam mata pelajaran Bahasa jawa tidak hanya membahas materi aksara
Jawa saja. Sehingga kebanyakan siswa tidak menyukai pelajaran Bahasa
Jawa materi Aksara jawa yang dianggab sulit dan membosankan.
Peran guru berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan sekolah. Di
Antara peran dan fungsi guru tersebut Antara lain sebagai pengelola
pembelajaran bahwa setiap guru harus mampu dan menguasai berbagai
metode pembelajaran dan memahami situasi belajar-mengajar di dalam
maupun di luar kelas (E.Mulsaya,2007:19).
Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia minat adalah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat merupakan
keinginan untuk melakukan suatu kegiatan dalam mencapai suatu tujuan.
Semakin tinggi keinginan meraih harapan akan semakin kuat pula minat
yang mendorongnya. Dengan demikian peran guru dan orang tua pada
anak sangat berpengaruh terhadap munculnya minat belajar anak. Hasil
3
factor salah satu faktor adalah kreatifitas guru dan minat belajar siswa
yang tinggi akan mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar
Bahasa Jawa khususnya materi aksara jawa.
Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai faktor,
seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru,
kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman, dan ketrampilan guru
dalam berkomunikasi. Jika faktor – faktor diatas, maka melalui
pembelajaran peserta didik akan belajar dengan baik. Sehubungan dengan
itu, sebagai orang yang bertugas menjelaskan sesuatu, guru harus berusaha
membuat sesuatu menjadi lebih jelas bagi peserta didik, dan harus lebih
terampil dalam menyelesaikan suatu masalah (E.Mulyasa,2007:65).
Pembelajaran aksara Jawa yang banyak tidak disenangi siswa namun suatu
kewajiban bagi siswa untuk mengikuti pelajaran tersebut. Membuat
pembelajaran aksara Jawa menjadi salah satu pelajaran tidak begitu
diminati.
Pentingnya kreatifitas guru dapat menimbulkan kesungguhan siswa dalam
belajar aksara Jawa. Sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar.
Guru dapat mengadopsi berbagai pendekatan terhadap pembelajaran yang
akan mendorong penyelesaian masalah, membangkitkan ke ingin tahuan
alamiah anak – anak dan hasrat alamiah untuk belajar (Florence
Beetlestone,2013:29).
Dengan kreatifitas guru minat belajar siswa dan faktor lainnya
4
pembelajaran. Memahami persoalan yang berkembang yang berkaitan
dengan kreatifitas guru, minat belajar siswa dan hasil belajar aksara Jawa,
maka penulis membuat judul PENGARUH KREATIFITAS GURU
DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR AKSARA JAWA KELAS IV DI MI MA’ARIF TARBIYAUL AULAD JOMBOR KEC.TUMTANG KAB.SEMARANG TAHUN 2017/2018
B. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh Antara kreatifitas guru terhadap hasil belajar aksara
Jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.tuntang Kab.Semarang tahun
2017/201s8 ?
2. Adakah pengaruh Antara minat siswa terhadap hasil belajar aksara Jawa
di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.tuntang Kab.Semarang tahun
2017/2018 ?
3. Adakah pengaruh Antara kreatifitas guru, minat belajar siswa, dan hasil
belajar aksara Jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.tuntang
Kab.Semarang tahun 2017/2018 ?
C. Tujuan Penelitian
1.Untuk mengetahui pengaruh Antara kreatifitas guru terhadap hasil
belajar aksara Jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.Tuntang
5
2.Untuk mengetahui pengaruh antara minat siswa terhadap hasil belajar
aksara Jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.tuntang Kab.Semarang
tahun 2017/2018.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara kreatifitas guru, minat belajar
siswa, dan hasil belajar aksara Jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Kec.tuntang Kab.Semarang tahun 2017/2018.
D. Manfaat Penelitian
Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Kegunaan teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana teoritik dalam
dunia pendidikan, terutama mengenai kreatifitas guru, minat belajar
aksara Jawa siswa
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontibusi bagi sekolah, guru Bahasa Jawa, serta pembaca pada
umumnya.
a.Bagi sekolah dapat meningkatkan mutu Pendidikan khusnya mata
pelajaran Bahasa Jawa materi Aksara Jawa di sekolah.
b.Sebagai informasi bagi guru bidang studi Bahasa Jawa tenyang
kreatifitas guru dan minat siswa.
c. Bagi pembaca dapat pengetahuan dalam mencapai tujuan
6
E. Definisi Operasional
1. Kreatifitas Guru
Kreatifitas menurut Campbell et.al (2014) menyatakan bahwa
kreatifitas adalah kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya
baru, berguna, dan dapat di mengerti. 1) Baru yang diartikan sebagai
inovatif, belum ada sebelumnya, segar, menarik, dan mengejutkan, 2)
berguna yang diartikan sebagai lebih enak, lebih praktis,
mempermudah, mendorong, mrngrmbangkan, mendidik,
memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan,
mendatangkan hasil yang baik, 3) dapat dimengerti yang diartikan
hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat di buat lain wakt, atau
sebaliknya peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tidak dapat di
mengerti, tidak dapat diramalkan, dan tidak dapat diulang (dalam
Donni Junni Priansa,2014:92)
Kreatifitas merupakan sesuatu yang universal dan oleh karenanya
semua kegiatan ditopang, dibimbing, dan dibangkitkan oleh
kesadaran itu. Ia sendiri adalah kreator dan motivator., yang berada
di proses pendidikan. Akibat dari fungsi ini, guru senantiasa
berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam melayani
peserta didik, sehingga peserta didik akan menilainya bahwa ia
memang krreatif dan tidak hanya melakukan cara yang rutin saja.
Kreatifitas menunjukan bahwa apa yang dikerjakan oleh guru
7
dikerjakan di masa dating lebih baik dari masa sekarang
(E.Mulyasa,2011:51)
Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli
yang dikutib diatas, dapat disimpulkan bahwa kreatiftas guru
merupakan upaya guru untuk memecahkan masalah, mengurangi
hambatan, mengatasi kesulitan pembelajaran dan berusaha untuk
menemukan cara yang lebih baik dalam melayani peserta didik.
2. Minat Belajar
Minat belajar (interest) secara sederhana dapat dipahami
kecenderungan dan gairah yang tinggi atau keinginan besar terhadap
suatu hal. Istilah minat merupakan terminology aspek kepribadian,
yang menggambarkan adanya kemauan, dorongan (force) yang
timbul dari dalam individu untuk memilih objek lain yang sejenis.
Slameto (2010) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang menyuruh. Djamarah (2008) menyatakan bahwa minat
merupakan suatu kecenderungan yang menetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa aktifitas (dalam Do ni Juni
Priansa,2014:282).
Belajar adalah suatu proses yang komplek terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya (azhar Arsyad, 2011:1). Belajar menuju
8
pengalaman yang berulang-ulang dan perubahan tingkah laku
tersebut tidak dapat di jelaskan atas dasar kecendurungan respon
bawaan, kematangan atau keadaan temporer dari subjek (misalnya
keletihan dan sebagainya) Hilgard dan Gordon (dalam
Hamalik,2011:48-49). Belajar dalam pandangan psikologis
merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
keutuhan hidupnya. Sedangkan menurut Skinner (dalam Muhibbin
syah) belajar adalah suatu proses adaptasi atu penyesuaian tingkah
laku yang berlangsung secara progresif. Slameto (2010) menyatakan
bahwa belajar ialah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan
lingkunannya (dalam Donni Juni Priansa, 2014:282).
Berdasarkan pengertian minat dan belajar yang dikutib dari
beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud minat
belajar adalah suatu keinginan atas kemauan yang disertai perhatian
dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang
dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan
ketrampilan, dan dapat disimpulkan bahwa minat belajar aksara Jawa
9
3. Hasil Belajar Aksara jawa
Suprijono, (2011:5) mengatakan bahwa hasil belajar aksara jawa
adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian,sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. Hasil belajar adalah suatu
kemampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman (sam”s,2010:33). Hasil belajar
atau achievement merupakan realisasi atau pemikiran dari
kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki
seseorang (Nana Syaodih Sukmadinata,2011:103). Penguasaan hasil
belajar seseorang dapat dilihat dari perilaku baik perilaku dari
penguasan, pengetahuan, ketrampilan berfikir, maupun motorik.
Dari definisi yang dikemukakan oleh para ahli yang telah di kutib
diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalahhasil penguasaan
belajar yang diperoleh setelah menempuh proses belajar.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi adalah:
Bab I Pendahuluan, terdiri: latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional,
metode penelitian, sestematika penulisan.
Bab II Kajian pustaka, terdiri dari: kreatifitas guru, minat siswa, dan hasil
belajar, mata pelajaran Bahasa Jawa materi aksara Jawa.
Bab III Hasil Penelitian, pemaparan hasil penelitian berisi tentang:
10
Bab IV Analisis data, terdiri dari: analisis terhadap tiap-tiap variable,
pengujian hipotesis, pembahasan hasil uji hipotesis.
Bab V Penutup, bab ini merupakan bab penutup atau bab akhir dari
penyusunan skripsi yang penulis susun. Bab lima ini penulis
11 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Kreatifitas Guru
a) Pengertian Kreatifitas Guru
Menurut Utami Munandar (1977) memberikan rumusan
tentang kreatifitas sebagai berikut: kreatifitas adalah kemampuan;
a) untuk memberikan kombinasi baru, informasi atau unsur yang
ada, b) berdasarkan informasi yang tersedia, menemukan banyak
kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana
penekannya adalah kualitas, ketepatgunaan, keluwesan, dan
orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi
suatu gagasan.
Kratifitas atau perbuatan kreatif berhubungan dengan
intelegensi. Sesorang yang perbuatan kreatif banyak berhubungan
dengan intelegensi. Seorang yang kreatif pada umumnya memiliki
intelegensi yang cukup tinggi. Seorang yang intelegensinya rendah,
maka kreatifitasnya relative rendah. Kreatifitas juga berkenaan
dengan kepribadian tertentu seperti: mandiri, bertanggung jawab,
bekerja keras, motivasi tinggi, optimis, punya rasa ingin tahu besar,
percaya diri, terbuka, memiliki toleransi, kaya akan pemikiran dan
12
E.Mulyasa (2011:51) mengemukakan bahwa kreatifitas
adalah sesuatu yang universal dan oleh karenanya semua kegiatan
ditopang, dibimbing, dan dibangkitkan oleh kesadaran itu, ia
sendiri adalah seorang kreator dan motivator, yang berada pada
proses pendidikan.
Menurut Agustins Soebachman (2014:15) secara umum
dalam Bahasa Indonesia sebutan guru biasanya merujuk pada
pendidik professional dengan tugas mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik. Guru adalah manusia yang memiliki kepribadian
individu. Guru adalah suatu profesi, sebelum bekerja sebagai guru,
terlebih dahulu pendidik tersebut dididik dalam suatu lembaga
pendidikan keguruan. Dalam lembaga pendidikan tersebut, ia
bukan hanya balajar ilmu pengetahuan bidang studi yang diajarkan,
ilmu metode mengajar, tetapi juga dibina agar memiliki
kepribadian sebagai guru (Nana Syaodih Sukmadinata,2011:252).
Pengembangan kreatifitas dapat dilakukan melalui proses
belajar diskaveri atau inkuiri dan belajar bermakna, tidak dapat
dilakukan hanya dengan kegiatan belajar yang bersifat ekspositori.
Karena kreatifitas adalah pengembangan kemampuan berfikir
divergen bukan konvergen. Berfikir divergen adalah proses berfikir
melihat suatu masalah tidak hanya dalam satu sudut pandang, atau
13
masalah. Untuk mengembangkan kemampuan demikian guru perlu
menciptakan situasi belajar mengajar yang banyak memberikan
kesempatan pada siswa untuk memecahkan masalah, melakukan
beberapa percobaan, mengembangkan gagasan, atu konsep-konsep
siswa sendiri. Situasi demikian menuntut pula sikap lebih
demokratis, terbuka, bersahabat dan percaya kepada siswa. Dengan
memberikan perhatian pada respon-respon emosional dan estetika
terhadap pembelajaran, kreatifitas akan meningkatkan pemahaman
dan mendorong perkembangan. Kreatifitas dapat mempertajam
bagian-bagian otak yang berhubungan dengan kognitif murni.
Dengan mengembangkan dan menggunakan semua kekuatan otak.
Pembelajaran akan dimaksimalkan Brierly (1984) (dalam Florence
Beetlestine,2013:18)
Pengertian kreatifitas guru menurut Baron yang dikutip
oleh M.Ali, kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru disini bukan berate hatus
baru, tetapi dapat juga sebagai kombinasi dari unsur-unsur yang
telah ada sebelumnya (Muhamad Ali dan Muhamd
Ansori,2006:41).
Dengan mengutib definsisi oleh para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa kreatifitas guru adalah perbuatan kreatif
banyak berhubungan dengan intelegensi untuk menuat kombinasi
14
kesulitan pembelajaran dan berusaha untuk menemukan cara yang
lebih baik dalam melayani peserts didik.
b) Tahapan Kegiatan Kreatif
Wallas (1921) mengemukakan bahwa ada empat tahap perbuatan
atau kegiatan kreatif (dalam Nana Syaodih Sukmadinata,2011:105)
yaitu :
(1) Tahapan persiapan atau Preparation
Merupakan tahap awal berisi kegiatan, pengenalan masalah,
mengumpulkan data atau informasi yang relevan, melihat
hubungan antara hipotesis dengan kaidah-kaidah yang ada,
tetapi belum sampai menemukan sesuatu, baru menjajagi
kemungkinan.
(2) Tahap pematangan atau inclubation
Merupakan tahap menjelaskan, membatasi, membandingankan
masalah. Dengan proses inklubasi atu pematangan ini
diharapkan ada pemisah hal-hal yang benar-benar penting dan
mana yang tidak, mana yang relevan dan mana yang tidak.
(3) Tahap pemahaman atau illumination
Merupakan tahap mencari dan menemukan kunci pemecahan
masalah, menghimpun informasi dari luar untuk di analisis
kemudian merumuskan beberapa keputusan.
15
Merupakan tahp dan pembuktian hipotesis, apakah keputusan
yang diambil itu tepat atau tidak.
c) Ciri- ciri Kreatifitas Guru
Untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada pada diri
anak, dibutuhkan guru yang kreatif dan guru yang kreatif itu
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
(1) Kreatifitas dan menyukai tantangan
Guru yang dapat mengembangkan potensi pada diri anak
adalah merupakan individu yang kreatif. Tanpa sifat ini, guru
sulit dapat memahami keunikan karya dan kreativitas anak.
Guru harus mempunyai tantangan dan hal yang baru sehingga
guru tidak terpaku pada rutinitas ataupun mengandalkan
progam yang ada.
(2) Menghargai karya anak
Karakteristik guru dalam mengembangkan kreatifitaas sangat
menghargai karya anak apapun bentuknya. Tanpa adanya sifat
ini anak akan sulit untuk mengekspresikan dirinya secara bebas
dan mandiri dalam menyelesaikan tugasnya.
(3) Motivator
Guru sebagai motivator yaitu seorang guru harus memberikan
dorongan dan semangat agar siswa mau dan giat belajar
16
Dalam hal ini guru harus menilai segi-segi yang harusnya
dinilai, yaitu kemampuan intelektual, sikap dan tingkah laku
peserta didik, karena dengan penilaian yang dilakukan guru
dapat mengetahui sejauh mana kreatifitas pembelajaran
dilakukan . dalam kelas yang menunjang kreatifitas adalah guru
menilai pengetahuandan kemajuan siswa melalui interaksi yang
terus menerus dengan siswa. Pekerjaan siswa dikembalikan
dengan catatan dari guru, terutama menampilkan segi-segi yang
baik dan kurang baik dari pekerjaan siswa
(E.Mulyasa,2011:41).
2. Minat Belajar
a) Pengertian Minat Belajar
Syariful Bahri Jamarah (2011: 191) mengemukakan bahwa
minat adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri,
semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.
Minat belajar (interest) secara sederhana dapat dipahami sebagai
kecendurungan dan gairah yang tinggi atau keinginan besar
terhadap suatu hal. Istilah minat merupakan terminology aspek
kepribadian, yang menggambarkan adanya kemauan, dorongan
(force) yang timbul dari dalam individu untuk memilih objek lain
yang sejenis (Donni Juni Priansa, 2014:282)
Belajar adalah suatu proses yang komplek terjadi pada diri
17
Belajar merujuk pada keperubahan dalam tingkah laku si subjek
dalam situasi tertentu berkat pengalaman yang berulang-ulang dan
perubahan tingkah laku tersebut tidak dapat dijelaskan atas
kecenderungan respon bawaan, kematangan atau keaadan temporer
dari si subjek misalnya keletihan dan sebagainya Hilgard dan
Gordon (dalam Hamalik,2011:48-49)
Berdasarkan definsi yang dikemukakan oleh para ahli yang
dikutib diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian minat dan
belajar adalah suatu keinginan atas kemauan yang disertai
perhatian dan keaktifan yang sengaja yang akhirnya melahirkan
rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa
pengetahuan, sikap, dan ketrampilan, dan dapat disimpulkan bahwa
minat belajar aksara jawa adalah keinginan besar, ketertarikan
siswa untuk belajar aksara jawa.
b) Macam-Macam minat (Donni Juni Priansa,2014:283)
Setiap individu peserta didik memiliki berbagai macam minat
yaitu:
1) Minat Personal
Minat personal terkait dengan sikap dan motivasi atas mata
pelajaran tertentu, apakah dia tertarik atau tidak,apakah dia
senang atau tidak, apakah dia mempunyai dorongan keras dari
dalam dirinya untuk menguasai mata pelajaran tersebut. Minat
18
menagarah pada minat khusus ilmu sosial, olah raga, sains,
music, kesusastraan, dan lain sebagainya. Selain itu minat
personal peserta didik juga dapat diartikan dengan minat
peserta didik dalam pilihan mata pelajaran.
2) Minat Situasional
Minat situasional menjurus pada minat peserta didik yang
tidak stabil dan realtif berganti – ganti tergantung dari faktor
rangsangan dari luar dirinya. Misalnya suasana kelas, cara
mengajar guru, dorongan keluarga, minat situasional ini
merupakan kaitan tema pelajaran yang diberikan.
3) Minat Psikogikal
Minat psikologikal erat kaitannya dengan adanya sebuah
interkasi antara minat personal dengan minat situasional yang
terus menerus dan perkesinambungan jika peserta didik
memiliki pengetahuan yang cukup punya peluang untuk
mendalaminya dalam aktivitas yang terstruktur (kelas) atau
pribadi (di luar kelas), serta punya penilain yang tinggi atas
mata pelajaran tersebut maka dinyatakan bahwa peserta didik
memiliki minat pskologikal terhadap mata pelajaran tersebut.
4) Faktor minat belajar siswa
Menurut Slameto (dalam Donni Juni Priansa, 2014:284)
faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik antara
19
a) Faktor Intern
(1) Faktor jasmaniah, seperti faktor kesehatan dan cacat
(2) Faktor psikologi, seperti intelegensi, perhatian,
bakat, kematangan dan kesiapan.
b) Faktor ekstern
(1) Faktor keluarga, seperti cara oarng tua mendidik,
relasi antar anggota keluarga, pengertian
orangtua,dan latar belakang kebudayaan.
(2) Faktor sekolah, seperti metode guru mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan peserta didik,alat
pengajaran, disiplin sekolah, waktu sekolah, standar
penilaian diatas ukuran,keadaan, keadaan
gedung,metode mengajar dan tugas rumah.
3. Hasil Belajar
1) Penegertian hasil Belajar
Suprijono, (2011:5) mengatakan bahwa hasil belajar adalah
pola-pola perbuatan, nilai-nilai ,penegrtian – penegrtian,
sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan. Hasil belajar adalah suatu
keampuan yang berupa ketrampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau pengalaman (Sam’s,2010:33). Hasil belajar
atau achievement merupakan realisasi atau kasitas yang dimiliki
20
Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari
perilakunya, baik perilaku pengusaan pengetahuan, ketrampilan
berpikir, maupun kemampuan motorik. Hamper sebagian besar
kegiatan atau perilaku yang di perlihatkan seseorang merupakan
hasil belajar. Disekolah hasil belajar ini dapat dilihat dari
penguasaan siswa akan mata pelajaran yang akan ditempuhnya.
Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil belajar dalam mata
pelajaran tersebut disekolah dilambangkan dengan angka-angka
seperti 0-10 pada pendidikan dasar damn menenga. Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang diperoleh
setalah menempuh proses belajar yang dilambangkan dengan
angka-angka.
2) Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat
kompleks. Oleh karena itu, masing-masing faktor perlu
diperhatikan agar proses belajar berhasil sesusai dengan tujuan
yang telah di tetapkan. Hal ini diperkuat oleh Surybrata, Elliot dan
Woolfol (dalam Sriyati, 2011: 23) yang menyatakan bahwa
keberhasilan belajar snagt dipengaruhi oleh faktor eksternal dan
internal, masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai
21
a) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat dari luar
individu, dalam proses belajar disekolahan. Faktor eksternal
berada di luar diri siswa, faktor-faktor eksternal terdiri dari
faktor non social dan faktor sosial.
(1) Faktor Non sosial
Faktor nonsial adalah faktor-faktor yang diluar
individu yang berups kondisi fisik yang ada
dilingkungan sekolah, keluarga, maupun masyarakat
aspekfisik dapat berupaperalatan sekolah, sarana
belajar, dan sejenisnya.
(2) Faktor Sosial
Faktor sosial faktor-faktor yang diluar individu,
yang berupa manusia, faktor eksternal bersifat sosial,
bisa dipilih menjadi faktor yang berasal dari keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat,
misalnya kehadiran orangtua dalam belajar,
keharmonisan keluarga dan lain sebagainya.
(3) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam
diri individu yang sedang belajar, faktor internal terdoro
dari faktor fisiologis dan psikologis
22
Kondisi fisik yang terdapat dalam diri individu
(5) Faktor Psikogis
Faktor psikis yang ada dalam diri individu,
faktor-faktor tersebut antara lain adalah otivasi, minat bakat
dan sebagainya.
3) Tujuan Hasil Belajar
Tujuan hasil belajar adalah sebagai berikut:
1) Memberi informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya
mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berbagai kegiatan
belajar. Informasi yang didapat dari hasil belajar menunjukan
adanya suatu perubahan yang mengalami kemajuan atau
kemunduran.
2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina
kegiatan-kegiatan belajar yang lebih lanjut. Informasi hasil
belajar dipertimbangkan baik dari segi kelebihan dan
kelemahan, yang dijadikan sebagai acuan untuk melaksanakan
kegiatan belajar selanjutnya.
3) Memberikan informasi tentang kemampuan siswa, menetapkan
kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan remedial
(perbaikan). Hasil belajar yang menunjukan adanya siswa yang
belum tuntas belajar supaya mengikuti progam perbaikan.
4) Memberikan informasi sebagai dasar untuk mendorong
23
dan merangsangnya untuk melakukan perbaikan. Informasi ini
berguna untuk menyadarkan siswa untuk memperbaiki diri
tanpa adanya paksaan dari pihak luar.
5) Memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku
siswa, sehingga guru dapat membantu perkembangannya
menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas
kehidupan siswa yang lebih baik.
6) Memberikan informasi yang tepat untuk membimbingn siswa
memlilih sekolah, atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan,
minat dan bakatnya. Informasi ini snagt penting dalam
mengambil keputusan dalam menentukan masa depan
(Hamalik,2003:160-161).
4. Mata Pelajaran Bahasa Jawa Materi Aksara Jawa
a) Aksara Legena
Aksara jawa minangka sawijining tilaran budaya kang ora
bisa di ukur regane. Dadi wong jawa wis saklumrahe kudu sukur
marang gusti kang akarya jagad kang wis nyipta sawijining ngilmu
ngenani aksara jawa. Maca wacan kang ditulis aksara jawa iku
kawitan saka ngereni aksara jawa, pasangan lan sandhangane, mula
saka iku sedurunge putra siswa diparingi materi kang gegayutan
karo maca aksara jawa (Suparman dan sutiyem, 2013:47). Ana 20
24
b) Sandhangan
Yaiku aksara teteger kang dienggo ngowahi utawa muwuhi ungele
aksara utawa pasangan, jenise sandang ing ngisor iki :
Nulis aksara jawa gunaake sandhangan wyanjana, sandangan
wyanjana ana 3 yaiku:
a) Sandhangan Cakra
Sandhangan cakra ditulis ana ngisore aksara legena kang
25
b) Sandhangan Keret
Sandhangan cakra keret ditulis ana ngisore aksara legena kang
dipasangi
c) Sandhsngsn Pengkal
Sandhangan pengkal ditulis ana ngisore aksara legena kang
26
B. Kajian Pustaka Terlebih Dahulu
Berdasarkan kajian pustaka terdahulu yang dilakukan oleh
(Hanifah,2016) bahwa dengan kreatifitas guru dapat mempengaruhi hasil
belajar, hal ini sapat diketahui dari analisis diskriptif menunjuka
n bahwa Metode penelitian yang digunakan adalahkuantitatif
dengan pendekatansurvei. Teknik pengumpulan data dengan cara
penyebara angket, dan wawancara.Hipotesis penelitian berbunyi semakin
guru kreatif maka hasil belajar siswa akanmeningkat. Teknik pengolahan
data penelitian berdasarkan hasil dari perhitungan SPSS Versi 21.0 bahwa
kreativitas mengajar guru ekonomi di SMAN 18 Bandung memiliki
kreativitas mengajar yang tergolong baik yaitu sebesar 80,27%. Hasil
penelitian berdasarkan uji regresi menunjukan bahwa ada hubungan antara
kreativitas mengajar guru dengan hasil belajar siswa sebesar 16,6%.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan terdapat pengaruh
kreativitas guru terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh (Puspitasari,2017)
bahwa penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
menggunkan metode diskriptif. Berdasarkan analisis deskriptif
menunjukkan bahwa kreativitas guruberada pada kategori baik 47,50%,
minat belajar pada kategori baik sebesar56,25%, motivasi belajar pada
kategori baik sebesar 51,25%, dan hasil belajarsiswa pada kategori baik
27
pengaruh yang positif dan signifikan antara kreativitas guruterhadap hasil
belajar siswa sebesar 35,05% (rx1y = 0,592; thitung
= 6,403; sig <,05). (2) ada pengaruh yang positif dan signifikan
antara minat belajar terhadaphasil belajar siswa sebesar 20,88% (rx2y=
0,457; t= 4,483;sig < 0,05). (3) adapengaruh yang positif dan signifikan
antara motivasi belajar terhadap hasil belajarsiswa sebesar 11,22% (rx3 =
0,335; thitung = 3,095; sig < 0,05). (4) ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara kreativitas guru, minat belajar siswa, dantivasi belajar
siswa secara bersama-sama terhadap hasil belajar siswa sebesar45,00%
(R= 0,687; Fhitung= 22,584; sig < 0,05) dan sisanya 55,00%
dipengaruhioleh variabel lain yang tidak diteliti. Persamaan regresi Y =
61,037+ 0,292 X1 +0,216 X2 + 0,0151 X3 dengan demikian hipotesis
yang diajukan diterima.
Berdasarkan penelitian skripsi yang tercantum di atas peneliti
menggunakan metode penelitian kuantitatif analisis diskriptif seperti yang
digunakan (Puspitasari, 2017) sebagai alat ukur untuk mengetahui
pengaruh kreatifitas guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar
28
C. Hipotesis penelitian
1. Ada pengaruh antara kreatifitas guru terhadap hasil belajar aksara jawa di
MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
Tahun pelajaran 2017/2018.
2. Ada pengaruh antara minat siswa terhadap hasil belajar aksara jawa di MI
Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
Tahun pelajaran 2017/2018.
3. Ada pengaruh antara kreatifitas guru, minat belajar terhadap hasil belajar
aksara jawa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang
29 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif
dikarenakan peneliti hanya mengumpulkan data sebanyak-banyaknya
mengenai faktor-faktor pendukung variabel, kemudian dianalisis untuk
menanamkan peranan antara variabel penelitian. Rancangan penelitian
adalah korelasi peneliti hanya mencari pengaruh antara variabel X1,
yaitu kreatifitas guru dan variabel X2 yaitu minat siswa dan variabel Y,
yaitu hasil belajar aksara Jawa.
Kerangka Berfikir
Dalam penelitian ini peneliti bermaksud meniliti pengaruh
kreatifitas guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar aksara
Jawa. Penelitian ini meliputi 3 variabel, yaitu kreatifitas guru (X1),
minat siswa (X2) dan hasil belajar aksara Jawa (Y). Asumsi dasar
penelitian ini adalah variabel X1 yaitu kretifitas guru, X2 minat siswa
yang berpengaruh variabel Y yaitu hasil Belajar Aksara Jawa.
Kreatifitas Guru (X1)
Minat Belajar (X2)
30
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec.
Tuntang Kab. Semarang. Bahwa di Mi tersebut terdapat sesuatu
yang menarik untuk di teliti yaitu Pengaruh Kreatifitas Guru Dan
Minat Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Aksara Jawa Kelas IV
MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan 6 minggu, terhitung 24 Agustus 2018
sampai selesai
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang
memiliki jumlah banyak dan luas (Deni Dermawan,2014:137).
Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Tarbiatul
Aulad Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun 2017/2018.
Jumlah keseluruhan siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad
Jombor Kec. Tuntang Kab. Semarang adalah sebagai berikut:
32
2. Sampel
Pada teknik penentuan sempel pada penelitian yang saya
lakukan ini menggunakan teknik sampel jenuh. Sugiyono
(2011:68) menyatakan bahwa sampel jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel.Sampel ini digunakan untuk penelitian dengan
jumlah sampel dibawah 30 orang.
Sehingga sampel ini menggunakan seluruh jumlah populasi
sebanyak 24 responden yaitu 24 murid kelas IV MI Tarbiyatul
Aulad Jombor Kecamatan tuntang Kabupaten Semarang.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian Dalam penelitian ini meliputi 3 variabel, yaitu
kreatifitas guru (X1), minat siswa (X2) dan hasil belajar aksara Jawa
(Y). Asumsi dasar penelitian ini adalah variabel X1 yaitu kretifitas
guru, X2 minat siswa yang berpengaruh variabel Y yaitu hasil Belajar
Aksara Jawa.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan suatu metode
(Suharsini Arikunto,2014:192).
a. Angket atau kuesioner
Ada dua instrumen yang diperlukan yaitu
33
Tabel 3.2
Kisi-kisi Indikator Kreatifitas Guru No. Indikator Kreatifitas
Guru
Indikator Operasional Angket No
1 Intelegensi yang Tinggi Intelegensi tinggi 1
2 Menemukan banyak
5 Memberikan dorongan kepada siswa agar giat
7 Penekanannya adalah kualitas
34
Keterangan :
1. Isilah Angket dibawah ini dengan menyilang kolom kosong
A,B,C,D sesuai dengan keadaan yang sebenarnya!
2. A bernilai 4, B bernilai 3, C bernilai 2, D bernilai 1
Tabel 3.3
Angket Kreatifitas Guru
No. Indikator Pernyataan/ Pertanyaan A B C D
1 Intelegensi tinggi Guru Bahasa jawa mampu mengajarkan aksara Jawa Dengan jelas.
2 Wawasan luas Guru Bahasa Jawa mampu menjawab pertanyaan ketika murid mengalami kesulitan saat belajar aksara Jawa.
3 Komunikatif Guru Bahasa Jawa selalu berbincang-bincang dengan murid.
4 Dialogis Guru Bahasa jawa selalu memberikan kesempatan murid untuk bertanya.
5 Bekerja keras Guru Bahasa Jawa selalu mengajak siswa untuk belajar menulis aksara Jawa
6 Optimis Guru Bahasa jawa selalu mengajak siswa untuk belajar menghafalkan aksara jawa 7 Pantang menyerah Guru Bahasa Jawa dapat
mengajarkan materi aksara Jawa secara sabar.
8 Motivasi Guru Bahasa Jawa dapat membuat kelas menjadi nyaman dan tidak membosankan.
9 Inovasi Guru Bahasa Jawa dapat ketika mengajarkan aksara jawa membawa sesuatu yang memudahkan anda untuk belajar aksara Jawa
35 yang sangat bagus?
11 Evaluasi Guru Bahasa Jawa selalu menyuruh anda untuk bisa membaca kalimat aksara Jawa ? 12 Humoris Guru Bahasa jawa ketika siswa mendapat nilai jelek
15 Apresiasi Guru memberi hadiah kepada siswa ketika mendapat nilai aksara Jawa bagus
Tabel 3.4
Kisi-kisi Indikator minat belajar siswa No Indikator Minat
belajar siswa
Indikator Operasional Angket No.
1 Keinginan untuk
36
3 Apakah anda sungguh-sungguh dalam belajar aksara Jawa?
4 Tertarik pada materi aksara Jawa dikarenakan faktor suasana Kelas.
Apakah suasana kelas menyenangkan untuk belajar Aksara Jawa?
5 Tertarik pada materi aksara Jawa karena faktor guru mengajar
Apakah menurut anda cara mengajar guru Bahasa jawa anda menarik dan menyenangkan?
6 Rasa ingin tahu dalam pembelajaran aksara jawa
Salalu bertanya ketika mngalami kesulitan saat belajar aksara jawa 7 Apakah merasa sedih jika tidak
37 8 Tertarik pada
pelajaran aksara jawa karena faktor orang tua
Apakah anda di ajari belajar aksara Jawa di rumah oleh orang tua?
9 Menulis huruf aksara jawa
Apakah anda sering menulis aksara Jawa?
10 Menghafalkan huruf aksara Jawa
Apakah anda sering menghafalkan huruf aksara Jawa?
11 Memperhatikan guru ketika sedang menerangkan
Selalu memperhatikan guru ketika sedang menerangkan materi aksara jawa.
12 Mengikuti jadwal pelajaran Bahasa jawa
Apakah anda mengerjakan pr aksara jawa tepat waktu?
13 Belajar aksara jawa bersama-sama teman ketika di rumah
15 Apakah anda berusaha mengartikan soal aksra Jawa dengan benar?
2) Instrumen untuk mengukur minat belajar siswa
Bentuk angketnya adalah multiple choice (pilihan ganda).
Penulis menggunakan skala ordinal (skala 4) , dengan alternative
jawaban pertabyaan adalah A:4, B:3, C:2, Dan D: 1. Jumlah
pertanyaan atau soal angket sebanyak 30 buah. Sumber datanya
adalah siswa kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan
38
b. Pedoman dokumen
Pengumpulan data yang dilakukan memlalui hasil ulangan harian
kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang.
F. Metode Pengumpulan Data
1. Angket atau kuesioner (Questionnaires)
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang tertuls yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 2014:192). Kuesioner
dipakai untuk menyebut metode maupun instrument. Jadi dalam
menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai
adalah angket atau kuesioner. Dipandang dari cara menjawab, maka
termasuk kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawbannya
sehingga responden tinggal memlilih.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang keatifitas
guru dan minat belajar siswa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Keceamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
2. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan melihat benda-benda tertulis seperti:
nilai ulangan harian kelas IV yang berhubungan dengan hasil belajar
39
Nilai hasil belajar siswa yang diambil adalah nilai Ulangan bahsa
jawa materi aksara Jawa, maka yang dimasukkan yaitu rata-ratanya
untuk keperluan analisisnya dibulatkan angkanya, kemudian
dimasukkan dalam rumus statistic.
3. Wawancara atau observasi
Digunakan untuk menunjang mengetahui tentang profil sekolah
G. Teknik analisis data
Analisis data adalah suatu metode dengan cara menganalisisa data
yang diperoleh untuk mencari ada tidaknya pengaruh kreatifitas guru dan
minat belajar siswa trhadap hasil belajar Aksara Jawa. Instrument
pengumpulan data dengan kuesioner, dengan titik berat korelasional
pengaruh, dimana satu variabel terikat yaitu hasil belajar aksara Jawa,
dipengaruhi oleh dua variabel bebas, digunakan analisis statistic regrasi
linier berganda. Regrasi linier berganda adalah regrasi linier dimana
sebuah variabel terikat (variabel Y) dihubungkan dengan dua/lebih
40 BAB IV
DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
A. Diskripsi Data
1. Sejarah singkat MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.Semarang
Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Aulad Jombor merupakan
Madrasah Ibtidaiyah setara dengan sekolah dasar pada umumnya.
Berdiri pada tanggal 1 Februari 1959 yang didirikan oleh Lembaga Pendidikan Ma’aarif Nahdlatul Ulama ( LP Ma’arif NU) merupakan
apparat departentasi Nahdlatul Ulama (NU) yang berfungsi sebagai
pelaksanan kebijakan-kebijakan pendidikan Nahdlatul Ulama, yang
ada di tingkat pengurus besar, penguruh wilayah, pengurus cabang, dan pengurus majlis wakil cabang. LP Ma’arif NU dalam
perjalanannya secara aktif melibatkan diri dalam proses-proses
pengembangan pendidikan di Indonesia.
a. Visi MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.Semarang
Menjadi Lembaga Pendidikan Ma’arif NU yang terbuka dan berkualitas guna menyiapkan generasi muda yang cerdas, kreatif, dan inovatif berdasarkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta berakhlakul karimah
b. Misi MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.Semarang
1) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga siswa berkembang optimal.
41
3) Menumbuhkembangkan penghayatan terhadap ajaran agama dan budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
4) Menerapkan menejemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah.
c. Tujuan MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.Semarang
1) Memberikan pelayanan pembelajaran yang efektif untuk perkembangan siswa secara optimal.
2) Memprioritaskan pendidikan akhlak agar siswa memikili wawasan dan perilaku akhlak karimah Mengintregrasikan nilai-nilai ke-islaman dalam setiap kegiatan pembelajaran intrakulikurel dan ekstrakulikuler.
3) Mengembangkan madrasah menjadi Lembaga pendidikan milik masyarakat dan warga sekolah sehingga terwujud MADRASAH BISA!
Tabel 4.1
Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2017/2018
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Siswa Keterangan
42
2. Penyajian Data
Setelah melalui penyebaran angket, pengumpulan data melalui
nilai ulangan Bahasa Jawa, terlebih dahulu disajikan data guna
memperlancar langkah suatu penelitian.
Untuk memperoleh data tentang kreatifitas guru dan minat belajar
siswa MI Tarbiyatul Aulad Jombor, penulis menggunakan angket yang
berisi indikator tentang kreatifitas guru dan minat belajar siswa yang
diberikan kepada sampel yakni kelas IV sebanyak 24 orang, dengan
pilihan A, B, C, dan D berjumlah 30 pertanyaan.
Berikut ini penulis sajikan data responden (tabel 4.1) dari hasil
penelitian di MI Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.Semarang Tahun
Pelajaran 2017/2018.
Tabel 4.2
Jawaban Angket Keatifitas Guru No.
Resp.
Item
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 A B B A A A B B C A B A B B A
2 C A C C A A A A A A B B A C A
3 A A A A A A A A A A A A A A A
4 C D C B A C B C C A A A A A A
5 A B A A A A A A A A B A A A B
43
7 B C A A A A A A A B A A A A A
8 A C A A D A A A A A A A A A A
9 C D C B D D A A A A A A A A A
10 A A A A A A A C B A A C A A D
11 A B A A A A A A B A A A A A A
12 D C A C C A A A A B A C A D D
13 A C A A A A A C A A D C A B A
14 A C A A A C C A A A A C A A A
15 A B A D C A A A A A A A A A A
16 A B A C B A A A A A A C A D A
17 A C A A A D A A A A A A A A D
18 A C D A A D C B A A A B A A C
19 A B A A C A A A A A A A A A D
20 A C B A A C A A A D A A A D C
21 A D A D D B C A A D D A A D C
22 A B A A A A A A A A A A A A B
23 A A A B A B A A A A A A A B C
24 A B B C C B B D D A C D C A D
Tabel di atas merupakan hasil jawaban angket Kreatifitas Guru
mata pelajaran Bahasa Jawa materi aksara Jawa kelas IV MI
44
Demikian juga akan digambarkan pada tabel jawaban angket varibel
minat belajar siswa mata pelajaran Bahasa Jawa Materi Aksara jawa
45
Tabel di atas merupakan hasil jawaban angket Minat belajar Siswa
mata pelajaran Bahasa jawa materi Aksara Jawa siswa kelas IV MI
Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.Semarang 2017/2018.
Tabel 4.4
Hasil Ulangan Bahasa Jawa kelas IV
NO Nama Nilai
6 Anggie Nakka Aisha Rizqullah 65
7 Denis Arista 80
8 Dheajeng Lintang Setianingrum 75
9 Duta Akbar Baihaqi 65
17 Muhammad Riyan Saputro 65
18 Nadin Ayu Anjani 65
19 Nihayatul Mustaghfiroh 80
20 Nisrina Luthfia Badriani 65
21 Vivi Mukhibatul Khumairoh 65
22 Yusuf Haidar Arif 80
46
24 Khanza Zami Al Mukhsita 65
B. ANALISIS DATA
1. Uji Coba Instrumen
a. Uji Validitas
Perhitungan uji validitas instrument tes dengan
menggunakan product moment data yang dianalisa diperoleh dari
hasil kuisoner yang terdiri dari 15 butir soal di setiap angket yang
terdiri dari 2 angket yaitu angket kreatifitas guru dan minat belajar
siswa, setelah didapatkan data maka dilakukan pengujian validitas
yang dihitung dengan menggunakan Microsoft excel. Kevalidan
instrumen berdasrkan kreteria validitas menurut
(Arikunto,2006:72) yang menyatakan rhitung > rtabel maka dinyatakan
valid. Diketahui bahwa rtabel menggunakan taraf signifikan 5%
dengan N =24 maka diperoleh rtabel 0,404.
Instrument tes dengan jumlah 30 item pertanyaan yang
dibagi menjadi 15 soal yang telah diuji cobakan, kemudian
dihitung dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil dari
perhitungan dengan menggunakan Microsoft Excel diperoleh pada
kisaran 0,404-598. Dan terdapat tiga data yang tidak valid antara
0.399-0,402.
47
Validitas Kreatifitas Guru
NO rhitung rtabel Keterangan
1 0,400 0,404 Tidak Valid
NO rhitung rtabel Keterangan
48
8 0,509 0,404 Valid
9 0,509 0,404 Valid
10 0,525 0,404 Valid
11 0,578 0,404 Valid
12 0,587 0,404 Valid
13 0,598 0,404 Valid
14 0,477 0,404 Valid
15 0,44 0,404 Valid
b. Reliabilitas
Uji reliabilitas tes dilakukan terhadap 30 item instrument
yang telah dinyatakan valid. Uji reliabilitas dihitung menggunakan
rumus Microsoft excel (=Correl). Dalam uji reabilitas (r11)
digunakan patokan apabila nilai r11 ≥ 0,60, maka instrumen
dinyatakan reliabel (dapat dipercaya) dan apabila nilai r11 ≤ 0,60,
maka instrumen dinyatakan tidak reliabel (tidak dapat dipercaya) .
Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan Microsoft
excel , maka diperoleh nilai r11 0,652. Berdasarkan data tersebut ,
49
Tabel 4.6
Tabel Reliabilitas data angket
Variabel Nilai Reliabel
Angket Kreatifas Guru 0,64 0,60
Angket Minat Belajar 0,81 0,60
2. Ananlisis Data
Untuk mengetahui ada tidaknya atau ada seberapa besar pengaruh
antara kreatifitas guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar
Aksara Jawa siswa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor, maka peneliti
mengadakan analisis dari data yang diperoleh dan langkah selanjutnya
adalah menganalisis dengan statistik.Analisais data ini dimaksudkan
untuk mengetahui sejauhmana tingkat pengaruh kreatifitas guru dan
minat belajar siswa terhadap hasil belajar Aksara Jawadi MI Maarif
Tarbiyatul Aulad Jombor Kab.semarang.
Dalam analisis ini dideskripsikan tentang pengaruh kreatifitas
guru dan hasil belajar siswa terhadap hasil belajar Aksara Jawa siswa di
MI Tarbiyatul Aulad Jombor, melalui data yang diperoleh
responden.Setelah diketahui data tersebut kemudian dihitung untuk
mengetahui tingkat pengaruh masing-masing variabel dalam penelitian
50
1) Analisis tentang Kreatifitas Guru MI Tarbiyatul Aulad Jombor
Untuk mengetahui tentang Kreatifitas Guru MI Tarbiyatul Aulad
Jombor maka peneliti mengadakan penskoran data yang di peroleh
untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi
untuk dihitung rata-rata kelas (mean) dari data yang terkumpul
melalui angket yang terdiri dari 15 item pertanyaan dengan criteria
jawaban dimana setiap soal terdapat 4 item jawaban, yaitu:
a. Jika jawaban A, nilai yang diberikan 4
b. Jika jawaban B, nilai yang diberikan 3
c. Jika jawaban C, nilai yang diberikan 2
d. Jika jawaban D, nilai yang diberikan 1
Tabel 4.7
Skor Jawaban Angket tentang Kreatifitas Guru
51
Hasil Skor tentang Kreatifitas Guru
52
Kemudian untuk menganalisis data tersebut, maka dilakukan
stastistik deskriptif dari tabel di atas yang dilakukan dengan proses
pembuatan tabel kerja ke dalam distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.9
53
Berdasarkan tabel tersebut maka untuk proses selanjutnya
dilakukan perhitungan sebagai berikut:
a. Mencari nilai rata-rata dari variabel X1 yaitu tentang kreatifitas
guru dengan cara menjumlahkan keseluruhan nilai angket dibagi
responden. Berdasarkan hal tersebut maka nilai rata-rata untuk
variabel X1 adalah:
̅=
=
= 43,29167 (dibulatkan 43)
Jadi nilai rata-rata untuk variabel X1 adalah sebesar 43
b. Menafsirkan nilai mean yang telah didapatkan interval kategori
dengan cara sebagai berikut:
54
Keterangan :
i : Interval kelas
R : Range (nilai tertinggi dikurangi nilai terendah)
K : Jumlah kelas (berdasarkan jumlah multiple choice)
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus:
R = H-L
H = Nilai terendah
= 15
L = Nilai tertinggi
= 60
R = H – L
= 60 –15
= 45
Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut:
i = +1
= +1
= 11,5
Berdasarkan hasil diatas dapat diperoleh nilai interval
11,5 dibulatkan menjadi 12 sehingga untuk mengatagorikan
pengaruh minat kreatifitas guru dapat diperoleh interval sebagai
55
Tabel 4.10
Nilai interval Variabel X1(Kreatifitas Guru)
No Interval Kualifikasi Kode
1 51– 60 Sangat Tinggi A
2 39 – 50 Tinggi B
3 27– 38 Sedang C
4 15 –26 Kurang D
Hasil di atas menunjukkan mean dengan nilai 43 dari
variabel X1 tentang kompetensi guru tergolong tinggi karena
termasuk dalam interval (39 – 50). Artinya pengaruh kreatifitas
guru termasuk tingkat kualifikasi tinggi untuk mempengaruh hasil
belajar aksara Jawa.
2) Analisis tentang minat belajar siswa di MI Tarbiyatul Aulad
Jombor, maka peneliti mengadakan penskoran data yang
diperoleh untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabel
distribusi frekuensi untuk di hitung rata-rata kelas (mean) dari
data yang terkumpul melalui angket yang terdiri dari 15 item
pertanyaan dengan criteria jawaban dimana setiap soal terdapat
4 item jawaban, yaitu:
a. Jika jawaban A, nilai yang diberikan 4
b. Jika jawaban B, nilai yang diberikan 3
56
d. Jika jawaban D, nilai yang diberikan 1
Tabel 4.11
Skor Jawaban Angket tentang Minat Belajar Siswa
57
Hasil Skor tentang Minat Belajar Siswa
58
18 9 1 1 4 36 3 2 4 45
19 12 3 0 0 48 9 0 0 57
20 7 3 4 1 28 9 8 1 46
21 4 4 4 3 16 12 8 3 39
22 12 3 0 0 48 9 0 0 57
23 11 4 0 0 44 12 0 0 56
24 7 4 2 2 28 12 4 2 46
Kemudian untuk menganalisis data tersebut, maka dilakukan
stastistik deskriptif dari tabel di atas yang dilakukan dengan proses
pembuatan tabel kerja ke dalam distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.13
Tabel Kerja Distribusi Frekuensi Minat belajar Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Aulad Jombor
No Skor Frekuensi (f) f.x1 Percent (%)
1 37 1 37 4
2 39 2 78 8
3 45 1 45 4
4 46 3 138 12
5 48 3 144 12
6 53 2 106 8
7 54 2 108 8
88 56 5 280 20
9 57 5 285 20
59
Berdasarkan tabel tersebut maka untuk proses selanjutnya dilakukan
perhitungan sebagai berikut:
a. Mencari nilai rata-rata dari variabel X2 yaitu tentang minat siswa
dengan cara menjumlahkan keseluruhan nilai angket dibagi
responden. Berdasarkan hal tersebut maka nilai rata-rata untuk
variabel X2 adalah:
̅ =
=
= 50.875 (dibulatkan 50)
Jadi nilai rata-rata untuk variabel X2 adalah sebesar 50
b. Menafsirkan nilai mean yang telah didapatkan interval kategori
dengan cara sebagai berikut:
i =
Keterangan :
i : Interval kelas
R : Range (nilai tertinggi dikurangi nilai terendah)
K : Jumlah kelas (berdasarkan jumlah multiple choice)
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus:
R = H-L
H = Nilai terendah
= 15
L = Nilai tertinggi
60
R = H – L
= 60 – 15
= 45
Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut:
i = +1
= +1
= 11,5
Berdasarkan hasil diatas dapat diperoleh nilai interval 11,5 dibulatkan
menjadi 12 sehingga untuk mengatagorikan pengaruh minat belajar dapat
diperoleh interval sebagai berikut:
Tabel 4.14
Nilai Interval Variabel X2 (Minat belajarSiswa)
No Interval Kualifikasi Kode
1 51 – 60 Sangat Tinggi A
2 39 – 50 Tinggi B
3 287– 38 Sedang C
4 15 – 26 Kurang D
Hasil di atas menunjukkan mean dengan nilai 50 dari variabel
X2tentang minat belajar siswa tergolong tinggi karena termasuk dalam
61
sangat tingkat kualifikasi sangat tinggi untuk mempengaruhi hasil belajar
aksara Jawa.
6 Anggie Nakka Aisha Rizqullah 75
7 Denis Arista 75
8 Dheajeng Lintang Setianingrum 70
9 Duta Akbar Baihaqi 70
17 Muhammad Riyan Saputro 70
18 Nadin Ayu Anjani 65
19 Nihayatul Mustaghfiroh 65
20 Nisrina Luthfia Badriani 65
21 Vivi Mukhibatul Khumairoh 70
22 Yusuf Haidar Arif 85
23 Safrida Azmi Maulana 80
62 Tabel 4.15
Kualifikasi Nilai Hasil Belajar
Cara mencari rentang predikat yakni dengan:
= = = 11,6 maka intervalnya adalah 12
No Nilai Kualifikasi Frekuensi (f) Percent (%)
1 91 – 100 Sangat Tinggi 0 0
2 78 – 90 Tinggi 3 13
3 65-77 Sedang 21 87
4 0 – 64 Kurang 0 0
24 100
Dari data tabel di atas dapat diketahui nilai rata-rata hasil belajar aksara
Jawa siswa di MI Tarbiyatul Aulad jombor mayoritas berada pada nilai rata-rata
65– 77 sebanyak 21 siswa di MI Tarbiyatul Aulad Jombor.Hal ini berarti rata-rata
hasil belajar siswa atau sebagian besar siswa termasuk tingkat kualifikasi Sedang.
3) Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui kuat rendahnya pengaruh dan diterima tidaknya
hipotesa yang diajukan dalam sekripsi ini, maka dibuktikan dengan
mencari nilai koefisien korelasi ganda antara variabel pengaruh kreatifita
guru (X1) dan minat belajar siswa (X2) terhadap hasil belajar aksara
Jawa(Y), yang dalam statistik lebih dikenal dengan korelasional, dengan
titik berat korelasional pengaruh, dimana satu variabel terikat yakni hasil
belajar aksara Jawa, dipengaruhi oleh dua variabel bebas, digunakan
63
Uji korelasi adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya pengaruh
dua variabel atau lebih secara bersama-sama dengan variabel lain.
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda X1 dan X2
terhadap Y ditentukan dengan rumus F0 kemudian dibandingkan dengan F
tabel.
Adapun untuk mencari nilai koefisien korelasi tersebut, maka
penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1. Membuat tabel kerja atau tabel perhitungan untuk mengetahui
pengaruh kreatifitas guru dan minat belajar siswa terhadap hasil
belajar aksara Jawa MI Tarbiyatul Aulad Jombor kec.Tuntang
Kab.SemarangTahun Pelajaran 2017/2018, sebagaimana tabel
berikut:
Tabel 4.16
Tabel Kerja atau Tabel Perhitungan Variabel X1, Variabel X2,
dan Variabel Y
No. X1 X2 Y X12 X22 Y2 X1.Y X2.Y X1.X2
1 51 56 75 2601 3136 5625 3825 4200 2856
2 50 48 70 2500 2304 4900 3500 3360 2400
3 60 54 85 3600 2916 7225 5100 4590 3240
4 43 53 65 1849 2809 4225 2795 3392 2279
5 57 56 75 3249 3136 5625 4275 4200 3192
6 54 48 65 2916 2304 4225 3510 3120 2592
7 56 57 80 3136 3249 6400 4480 4560 3192