UJI SIFAT FISIK DAN PALATABILITAS RANSUM KOMPLIT
WAFER PUCUK DAN AMPAS TEBU UNTUK PEDET
SAPI FRIES HOLLAND
SKRIPSI WENY WIDIARTI
PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN
WENY WIDIARTI. D24103043. 2008. Uji Sifat Fisik dan Palatabilitas Ransum Komplit Wafer Pucuk dan Ampas Tebu untuk Ternak Pedet Sapi Fries Holland. Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Dr. Ir. Yuli Retnani, M.Sc Pembimbing Anggota : Ir. Kukuh B, Satoto, MS
Hijauan pakan ternak yang tersedia dalam jumlah yang cukup dengan kualitas baik merupakan syarat pokok di dalam mengembangkan peternakan, khususnya ternak ruminansia. Hijauan pakan yang biasa diberikan berupa rerumputan yang berasal dari pematang, tegalan, lapang. Pada saat keadaan langka hijauan, ternak hanya diberi hasil limbah seperti jerami jagung, jerami kedele, pucuk tebu dan ampas tebu (Saccharum officianarum L.).
Pucuk dan ampas tebu merupakan hasil samping PT. Pabrik Gula Rajawali II Cirebon, Unit PG. Jatitujuh, namun rendahnya nilai pakan yaitu rendahnya kadar protein dan kecernaan bahan kering merupakan faktor pembatas di dalam menggunakan pucuk dan ampas tebu, sehingga perlu dicari upaya pemecahannya. Upaya peningkatan nilai pakan pucuk dan ampas tebu sebagai pakan sapi potong antara lain dengan penambahan pakan konsentrat sebagai sumber protein. Sasaran utama pemanfaatan pucuk dan ampas tebu sebagai pakan ternak secara optimal, adalah limbah yang tersisa di lahan dengan cara mengubah bentuknya menjadi hijauan awetan bentuk wafer.
Rancangan yang digunakan adalah metode T-Test yaitu dengan cara membandingkan antara ransum satu dengan lainnya, guna mengetahui ransum mana yang lebih disukai oleh ternak, ransum yang digunakan ialah ransum R0 VS R1 R2 R3, ransum R1 VS R2, ransum R0 VS R3, ransum R3 VS R2. Perlakuan yang diberikan adalah berupa wafer ransum komplit dengan level sumber serat yang berbeda yaitu R0 (Ransum kontrol) = 20 % Rumput Lapang + 80 % Konsentrat; R1 = Ampas Tebu 20 % + 80 % Konsentrat; R2 = Pucuk Tebu 10 % + Ampas Tebu 10 % + 80 % Konsentrat; R3 = Pucuk Tebu 10 %. Peubah yang diamati meliputi kadar air, kerapatan, pengembangan tebal, daya serap dan palatabilitas dengan sistem kafetaria feeding.
Hasil penelitian berdasarkan sifat fisik menunjukkan bahwa ransum yang mengandung pucuk tebu mempunyai sifat fisik yang lebih baik, hal ini ditinjau dari kadar air rendah, kerapatan wafer tertinggi, aktivitas air rendah dan berat jenis tinggi. Palatabilitas ransum wafer yang mengandung rumput lapang dan pucuk tebu lebih disukai dari pada ampas tebu dan kombinasi pucuk dan ampas tebu. Rataan konsumsi ransum wafer pedet Fries Holland sebesar: R0 44 – 48 %, R1 6 – 10 %, R2 13 – 16 % dan R3 30 – 33 %.
Kata-kata Kunci : wafer ransum komplit, cafetaria feeding, bagasse, Saccharum officianarum L.
ii
7B
ABSTRACT
Physical Quality Test and Palatability of Wafer Complete Ration Based on Sugar Cane Sprout and Bagasse for Calf Fries Holland
W. Widiarti, Y. Retnani and K. B. Satoto
Sprout sugar cane and bagasse (Saccharum officianarum L.) represent result from other side PT. Pabrik Gula Rajawali II Cirebon, Unit PG. Jatitujuh, but lower assess feed that is lowering of protein rate and dry materials digesting represent constrictor factor in using sprout sugar cane and bagasse, so that require to look for its resolving effort. Effort of is make-up of sprout feed value and bagasse as crosscut ox feed for example with addition of concentrate feed as source of protein. Sugar cane sprout exploiting as livestock feed in an optimal performance, especial target is waste which remain farm by transforming it become green preserved form wafer that is wafer complete ration. Data were analysed by using T-Test method. Comparing between ration one otherly, utilize to know which is more prefer like to by livestock, follow the example of R0 ration with R1, R0 ration with R2, R0 ration with R3, R1 ration with R2, R1 ration with R3, R2 ration with R3. given Treatment is in the form of complete ration wafer with level of is source of different fibre that is R0 (Control ration = 20 % Spacious Grass + 80 % concentrate; R1 = Bagasse 20 + 80 % concentrate; R2 = Sprout Sugar cane 10 + Bagasse 10 + 80 % concentrate; R3 = Sprout Sugar cane 10 %. This Result of research pursuant to nature of physical indicated that pregnant ration of sugar cane sprout had the nature of better physical, this matter is evaluated from low water rate, closeness of highest wafer, low water activity and specific gravity highly. Pregnant ration wafer Palatability of spacious grass and sugar cane sprout prefer from sprout combination and bagasse and bagasse. Mean consume Fries Holland calf wafer complete ration equal to: R0 44 - 48 %, R1 6 - 10 %, R2 13 - 16 % and R3 30 - 33 %.
Key words : Wafer complete ration, feeding cafeteria system, bagasse, Saccharum officianarum L.
UJI SIFAT FISIK DAN PALATABILITAS RANSUM KOMPLIT
WAFER PUCUK DAN AMPAS TEBU UNTUK PEDET
SAPI FRIES HOLLAND
8B
WENY WIDIARTI D24103043
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan pada
Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
iv
UJI SIFAT FISIK DAN PALATABILITAS RANSUM KOMPLIT
WAFER PUCUK DAN AMPAS TEBU UNTUK PEDET
SAPI FRIES HOLLAND
9B
Oleh
10B
WENY WIDIARTI D24103043
Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan Komisi Ujian Lisan pada tanggal 29 Juli 2008
Pembimbing Utama Pembimbing Anggota
Dr. Ir. Yuli Retnani, M.Sc Ir. Kukuh B, Satoto, MS
NIP. 131 878 943 NIP. 130 540 382
Dekan Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Luki Abdullah, M.Sc. Agr NIP. 131 473 998
11B
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Cirebon pada tanggal 17 November 1984, penulis adalah anak kesatu dari tiga bersaudara dengan dua orang adik dari pasangan bapak H. R. Daja Suhardja dan ibu Hj. Aam Animah, S.Pd.
Pendidikan penulis diawali dengan memasuki jenjang Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Baru IV Cirebon pada tahun 1991 dan lulus tahun 1997, kemudian melanjutkan ke Sekolah Lanjutan tingkat Pertama Negeri (SLTPN) I Cirebon dan lulus pada tahun 2000. Setelah itu penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) 9 Cirebon lulus tahun 2003.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor pada tahun 2003 melalui USMI (Ujian Seleksi Masuk IPB). Selama kuliah penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan yaitu Paduan Suara “Graziono Simphony” Fakultas Peternakan periode 2004-2006 sebagai sekretaris dan pada tahun 2007-2008 sebagai pelatih Paduan Suara “Graziono Simphony” Fakultas Peternakan.
vi
12B
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi ini. Salawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Skripsi ini berjudul “Uji Sifat Fisik dan Palatabilitas Ransum Komplit Wafer Pucuk dan Ampas Tebu untuk Ternak Pedet Sapi Fries Holland” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penyusunan skripsi ini merupakan wujud peran aktif dan kontribusi dalam industri pakan dan dunia peternakan. Skripsi ini disusun dengan harapan dapat memberikan informasi pentingnya meningkatkan sifat fisik dan palatabilitas ransum komplit wafer pucuk dan ampas tebu untuk pedet sapi Fries Holland, oleh karena itu pucuk tebu dapat dipergunakan sebagai pengganti sumber serat hijauan untuk pedet sapi FH.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran sehingga skripsi ini menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat dalam dunia pendidikan dan peternakan serta menjadi catatan amal shaleh. Amin.
Tidak lupa ucapan terima kasih penulis sampaikan pada semua pihak yang turut membantu penyusunan skripsi ini, hanya Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang yang akan membalasnya.
Bogor, Juli 2008
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ... i
ABSTRACT ... ii
RIWAYAT HIDUP ... iii
0B KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix 1B DAFTAR GAMBAR ... x 2B DAFTAR LAMPIRAN ... xi 3B PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1 Perumusan Masalah ... 2 Tujuan ... 2 4B TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Tebu (Saccharum officianarum). ... 3
Botani dan Morfologi Tebu ... 3
Pucuk Tebu ... 4 Ampas Tebu ... 6 Molases ... 7 Rumput Lapang ... 7 Ransum Komplit ... 8 Wafer ... 9
Wafer Ransum Komplit ... 10
Sifat Fisik ... 10
Kadar Air ... 11
Aktivitas Air ... 12
Kerapatan ... 12
Berat Jenis ... 13
Sapi Fries Holland ... 13
Palatabilitas ... 14
5B METODE Lokasi dan Waktu ... 15
Materi ... 15
Peralatan Percobaan ... 15
Bahan Baku Ransum Komplit ... 15
Rancangan Percobaan ... 16
Formulasi Ransum ... 16
Prosedur ... 18
viii
Pengujian Wafer ... 18
Peubah yang diamati ... 19
6B HASIL DAN PEMBAHASAN Wafer Ransum Komplit ... 22
Sifat Fisik Wafer Ransum Komplit ... 25
Kadar Air ... 25
Aktivitas Air ... 26
Kerapatan ... 26
Berat Jenis ... 27
Palatabilitas Ransum Wafer ... 28
Konsumsi Ransum Wafer ... 28
Konsumsi Zat Makanan ... 29
Kondisi Ternak ... 30
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 32
Saran ... 32
UCAPAN TERIMA KASIH ... 33
DAFTAR PUSTAKA ... 34
13B
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Komposisi Nutrisi Rumput Lapang ... 8 2. Komposisi Zat Makanan Bahan Baku Ransum Komplit Wafer Pucuk dan
Ampas Tebu ... 16 3. Susunan dan Kandungan Zat Makanan dalam Ransum Komplit
Wafer Pucuk dan Ampas Tebu ... 17 4. Komposisi Zat Makan Berdasarkan Bahan Kering (100 %) ... 22 5. Hasil Analisis Kimia Ampas dan Pucuk Tebu... 24 6. Rataan Hasil Uji Sifat Fisik Ransum Komplit Wafer Pucuk
Dan Ampas Tebu... 25 7. Rataan Konsumsi Ransum Wafer (dalam bentuk segar atau bahan
kering) selama Periode Prelime dan Pengujian Palatabilitas... 28 8. Rataan Konsumsi Protein Kasar, Lemak Kasar, Serat Kasar, BETN
dan TDN ... 29 9. Rataan Bobot Badan Pedet selama Penelitian... 30