• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prediksi dan pembuktian kemungkinan fotosensitisasi ciprofloxacin dan furosemide dengan paparan radiasi UVA dan pencegahannya dengan antioksidan alpha lipoic acid [ALA] - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Prediksi dan pembuktian kemungkinan fotosensitisasi ciprofloxacin dan furosemide dengan paparan radiasi UVA dan pencegahannya dengan antioksidan alpha lipoic acid [ALA] - USD Repository"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

PREDIKSI DAN PEMBUKTIAN KEMUNGKINAN FOTOSENSITISASI CIPROFLOXACIN DAN FUROSEMIDE

DENGAN PAPARAN RADIASI UVA DAN PENCEGAHANNYA DENGAN ANTIOKSIDAN ALPHA LIPOIC ACID (ALA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh:

Cendani

NIM : 048114106

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(2)

ii

CIPROFLOXACIN DAN FUROSEMIDE

DENGAN PAPARAN RADIASI UVA DAN PENCEGAHANNYA DENGAN ANTIOKSIDAN ALPHA LIPOIC ACID (ALA)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh: Cendani NIM : 048114106

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(3)

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(4)
(5)

v

Do all the goods you can,

All the best you can,

In all times you can,

In all places you can,

For all the creatures you can.

Anonim

M Y LORD JESUS CHRI ST & M OTHER M ARY

M Y LOVELY M OM

ATAS KERJA KERAS, DOA, & DUKUN GAN N YA

M Y BEST BROTHER, TOM Y SALAHUDDI N

SEM OGA KI TA SELALU SUKSES

N EN EK, TAN TE LI LY, OM HEN DRA

UN TUK DOA DAN DUKUN GAN N YA

M ESAKH ARDI PRAYOGA, A.M d.

UN TUK KETULUSAN CI N TA DAN PERHATI AN

SEHI N N GA HI DUPKU LEBI H BERARTI

ALM AM ATERKU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(6)

vi

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Cendani

Nomor Mahasiswa : 048114106

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“Prediksi dan Pembuktian Kemungkinan Fotosensitisasi Ciprofloxacin dan Furosemide dengan Paparan Radiasi UV A dan Pencegahannya dengan Antioksidan Alpha Lipoic Acid (ALA)”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 17 Juli 2008

Yang menyatakan

(7)

vii

PRAKATA

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Adapun skripsi ini disusun

dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Strata 1

(S1) Program Studi Ilmu Farmasi (S.Farm.).

Dalam proses penyusunan skripsi ini sangatlah tidak mudah. Dibutuhkan

banyak bantuan pikiran, tenaga, semangat, doa, dan tentunya dana yang tidak sedikit

sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan

kerendahan hati pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Tuhan Yesus dan Bunda Maria untuk cinta dan penuntunan terbaik.

2. Rita Suhadi, M.Si., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

3. Prof. Dr. Sri Noegrohati, Apt., selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

4. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK., selaku dosen penguji atas kesediaan memberikan

waktu, masukan, kritik, dan saran bagi penulis.

5. Jeffry Julianus, M.Si., selaku dosen penguji atas kesediaan memberikan

waktu, kritik, saran, dan masukan bagi penulis.

6. dr. Widodo Wirohadidjojo, Sp.KK., yang telah banyak membantu dalam

penyelesaiaan skripsi, tanpa beliau penulis tidak bisa mendapat gelar S.Farm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(8)

viii skripsi sehingga menjadi karya ilmiah.

8. Mamaku tersayang untuk cinta, kerja keras, doa, semangat, dan dukungannya.

9. Mesakh Ardi Prayoga, A.Md., yang selalu mencintai dan berada disisiku

untuk memberi semangat.

10.Tomy Salahudin adikku tersayang, untuk dukungannya dan semoga kita selalu

sukses.

11.Nenekku tersayang, untuk doa dan dukungannya.

12.Tante Lily dan Om Hendra, untuk doa, semangat, dan dukungannya.

13.Tante Irene, Om Anda, Om Tony, Om Bibi, Om Ranto, Jojo, dan Mba Ram

untuk cinta, semangat, dan kasih sayangnya.

14.Papa dan Mama Ardi, untuk doa dan dukungannya.

15.Ci Mon dan Ci Nike yang telah menjadi ciciku yang baik selama ini.

16.Tekla Rosa Oktivia teman seperjuanganku dalam suka dan duka, akhirnya kita

selesai juga.

17.Teman-teman FST 2004, kelas C, dan kelompok praktikum E, atas suka dan

duka yang kita alami selama kuliah dan praktikum.

18.Teman-teman Kos AMAKUSA (Ci Mon, Yemmy, Lia, Dian, Tata, Mira, Uut,

Dewi, Ita, Titin, Nova, Nike, Desy, Chipi, Putri, Indri, Retha, Flori, D-K,

Henny, Ineke, Ci Linda, Ci Feli, Ayu, Tyas, Ci Dian, Ci Eko, Ci Nana, Jenny)

(9)

ix

19.Mba Nur yang telah banyak membantu di laboratorium Kedokteran Kulit dan

Kelamin Fakultas Kedokteran UGM.

20.dr. Resati dan dr. Herwinda, atas bantuan dalam menyelesaikan kerja

dilaboratorium. Tak lupa dr. Devi, dr. Yuyun, dr. Arum, dr. Layli, dan dr.

Febri atas kebersamaan kita selama dilaboratorium.

21.Para Laboran Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah

membantu penulis dalam penyelesaian skripsi.

22.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan

karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, dengan

rendah hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun sehingga

berguna bagi penelitian selanjutnya. Demikian, semoga skripsi ini berguna bagi

pembaca sekalian. Tuhan memberkati. Amin.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(10)

x

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimananya karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 Juli 2008

Penulis

(11)

xi

INTISARI

Penggunaan obat sebagai terapi pengobatan tidak jarang menimbulkan efek samping. Fotosensitivitas merupakan salah satu efek samping ciprofloxacin dan furosemide. Ciprofloxacin merupakan antibiotik berspektrum luas dan Furosemide merupakan diuretik yang kuat. Keduanya memiliki kesamaan efek samping yakni kemampuan mentransfer elektron sehingga dapat menjadi fotosensitiser. Namun, energi yang menyebabkan reaksi fotosensitasi masih belum pasti diketahui. Oleh sebab itu, dilakukan prediksi kemungkinan fotosensitasi dengan menggunakan komputasi pemodelan molekul sedangkan pembuktiannya dengan menggunakan metode fotohemolisis.

Berdasarkan hasil prediksi pemodelan molekul, diperoleh bahwa induksi UV A tidak dapat menyebabkan reaksi fotosensitasi ciprofloxacin dan furosemide. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian fotohemolisis. Lebih lanjut, fenomena ini dibuktikan dengan tidak terdapatnya perbedaan yang signifikan ketika Alpha Lipoic Acid (ALA)

ditambahkan sebagai antioksidan (p 0,05).

Kata kunci: Alpha Lipoic Acid (ALA), fotohemolisis, ciprofloxacin, furosemide,

UVA, fotosensitiser

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(12)

xii

The usage of drugs as medication therapy not rarely generate side effects. Photosensitivity is one of the site effects of Ciprofloxacin and Furosemide. Both, Ciprofloxacin, a broad spectrum, and Furosemide, a potent diuretic has similar side effect. Due to their ability in transfering electron, which is manifested as photosensitizer. However, the energy required to cause photosensitizing still uncertain Therefore, in this study the prediction of photosensitization possibilities were done by computational molecule modeling’s. While their confirmation were carried out by photohaemolysis.

The molecule modeling predicted that the energy of UV A could not induced photosensitization of Ciprofloxacin and Furosemide which in line with photohaemolysis result. Further, this phenomena was confirmed by no significant differences when Alpha Lipoic Acid (ALA) was added antioxidant.

Keyword: Alpha Lipoic Acid (ALA), photohaemolysis, ciprofloxacin, furosemide,

UVA, photosensitizer

(13)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...vi

PRAKATA... vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...x

INTISARI ...xi

ABSTRACT... xii

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR TABEL... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ...xx

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG... 1

1. Permasalahan... 4

2. Keaslian penelitian... .4

3. Tujuan Penelitian... 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(14)

xiv

b. Tujuan Khusus... 5

B.MANFAAT ... 5

1. Manfaat Teoritis ... 5

2. Manfaat Praktis ... 6

BAB II. PENELAHAAN PUSTAKA... 7

A. Alpha Lipoic Acid (ALA) ... 7

B. Fotosensitivitas... 8

C. Fotosensitiser... 10

D. Sinar Ultraviolet ... 11

E. Furosemide... 12

F. Ciprofloxacin... 13

G. Landasan Teori... 14

H. Hipotesis ... 14

I. Rancangan Penelitian... 15

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 16

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 16

B. Variabel dan Definisi Operasional ... 16

1. Variabel... 16

2. Definisi Operasional... 16

C. Alat dan Bahan Penelitian ... 17

(15)

xv

2. Bahan Penelitian... 17

D. Tatacara Penelitian... 18

1. Pretreatment ... 18

2. Pembuatan Pelet Eritrosit ... 20

3. Treatment ... 20

4. Pengukuran Hemolisis ... 21

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

A. Penentuan dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) ... 23

B. Pemodelan Komputasi Ciprofloxacin dan Furosemide ... 23

1. Pemodelan Komputasi HOMO dan LUMO Ciprofloxacin dan Furosemide ... 24

2. Pemodelan Komputasi Spektrum Ciprofloxacin dan Furosemide ... 25

C. Pengaruh Radiasi UV A 18 J/cm2 terhadap Fotosensitivitas Ciprofloxacin 0,08 mg/ml dan Furosemide 0,008 mg/ml ... 29

1. Hasil Pengukuran Ciprofloxacin UV dan Non UV ... 31

2. Hasil Pengukuran Furosemide UV dan Non UV ... 32

D. Pengaruh Variasi Dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) terhadap Fotosensitivitas Ciprofloxacin 0,08 mg/ml dan Furosemide 0,008 mg/ml yang diradiasi UV A energi 18 J/cm2... 33

1. Pengukuran Hemolisis Variasi Dosis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(16)

xvi

dengan diadiasi UV A 18 J/cm2 ... 34

2. Pengukuran Hemolisis Variasi Dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) dengan Furosemide dengan diadiasi UV A 18 J/cm2 ... 37

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

A. KESIMPULAN ... 42

B. SARAN ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43

LAMPIRAN ... 47

(17)

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Energi HOMO, LUMO, ?Energi Ciprofloxacin ... 24

Tabel II. Energi HOMO, LUMO, ?Energi Furosemide ... 24

Tabel III. Panjang Gelombang Ciprofloxacin Hasil Komputasi... 25

Tabel IV. Panjang Gelombang Furosemide Hasil Komputasi... 27

Tabel V. Absorbansi Ciprofloxacin dan Furosemide antara UV dan Non UV... 30

Tabel VI. Mean dan Standar Deviasi (SD) Ciprofloxacin ... 31

Tabel VII. Mean dan Standar Deviasi (SD) Furosemide ... 32

Tabel VIII. Absorbansi Variasi Dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) dengan Ciprofloxacin ... 34

Tabel IX. Mean dan Standar Deviasi (SD) Variasi Dosis Alpha Lipoic Acid (ALA dengan Ciprofloxacin ... 35

Tabel X. Absorbansi Variasi Dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) dengan Furosemide ... 37

Tabel XI. Mean dan Standar Deviasi (SD) Variasi Dosis Alpha Lipoic Acid (ALA dengan Furosemide... 37

Tabel XII. PostHoc Furosemide... 39

Tabel XIII. Keseragaman Bobot Tablet Mecola Forte®... 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(18)

xviii

Halaman

Gambar 1. Struktur Alpha Lipoic Acid (ALA) ... 7

Gambar 2. Bagan Mekanisme Fotosensitisasi... 9

Gambar 3.Mekanisme Fotosensitiser ... 10

Gambar 4. Spektrum Ultraviolet ... 12

Gambar 5. Struktur Furosemide ... 12

Gambar 6. Struktur Ciprofloxacin... 13

Gambar 7. Peta Microplate... 22

Gambar 8. Gambar Spektrum Ciprofloxacin dengan metode MNDO, AM1, dan PM3... 26

Gambar 9. Gambar Spektrum Furosemide dengan metode MNDO, AM1, dan PM3... 28

Gambar 10. Diagram Absorbansi Ciprofloxacin... 31

Gambar 11. Diagram Absorbansi Furosemide ... 32

Gambar 12. Diagram Absorbansi Variasi Dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) dengan Ciprofloxacin ... 35

Gambar 13. Diagram Absorbansi Variasi Dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) dengan Furosemide ... 38

Gambar 14. Pemodelan Komputasi Alpha Lipoic Acid (ALA)... 40

(19)

xix

Gambar 16. Laminar Air Flow (LAF)... 74

Gambar 17. Microplate Reader (Anthos Reader 2001) ... 75

Gambar 18. Lampu LIPI UV A... 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(20)

xx

Halaman

Lampiran 1. Keseragaman Bobot dan Perhitungan Berat Serbuk

Mecola Forte® yang ditimbang ... 47

Lampiran2. SPSS Ciprofloxacin yang diradiasi UV A dan tanpa UV A... 48

Lampiran 3. SPSS Furosemide yang diradiasi UV A dan tanpa UV A... 51

Lampiran 4. SPSS Variasi Dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) dengan Ciprofloxacin ... 53

Lampiran 5. SPSS Variasi Dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) dengan Furosemide ... 58

Lampiran 6. Gambar Spektrum Furosemide ... 64

Lampiran 7. Gambar Spektrum Ciprofloxacin... 65

Lampiran 8. Cara Komputasi dengan Hyperchem... 67

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan obat sebagai terapi pengobatan tidak jarang menimbulkan efek

samping. Ada beberapa efek samping yang ringan, seperti sakit kepala yang ringan.

Ada beberapa efek samping yang bertahan hanya beberapa hari atau minggu,

sementara yang lain dapat bertahan selama obat yang mengakibatkannya masih

dipakai, atau bahkan setelah dihentikan. Ada efek samping yang muncul beberapa

hari atau minggu setelah kita mulai penggunaan obat penyebab, ada yang baru

menimbulkan masalah setelah obat dipakai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.

Fotosensitivitas merupakan salah satu efek samping obat yang responnya

tampak pada kulit. Fotosensitivitas dikategorikan dalam 2 bentuk, yaitu fototoksisitas

dan fotoalergi. Namun insidensi reaksi fototoksisitas lebih besar dibandingkan

dengan reaksi fotoalergi (Buck, 1998; Dubakiene dan Kupriene, 2006; Lugovic,

Šitum, Ožanic-Bulic, Sjerobabski-Masnec, 2007). Reaksi fototoksisitas terjadi

apabila obat mengabsorbsi UV A dan mengakibatkan kerusakan seluler (Moore,

2002; Allen, 1993; Berbardi, 2004; Morison, 2001).

Paparan sinar ultraviolet baik ultraviolet A maupun ultraviolet B bersama

dengan fotosensitiser dapat memacu reaksi fotooksidasi membran sel. Hal ini

berkaitan dengan kondisi molekuler adanya spesies oksigen reaktif (Konig, 1997;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(22)

Grossweiner, 1999). Spesies oksigen reaktif dapat dihasilkan baik pada proses normal

metabolisme sel maupun kondisi-kondisi prooksidan lainnya seperti akibat paparan

sinar ultraviolet (Bogdanoviq, 1997; Lee, 2001). Pada eritrosit, kerusakan oksidatif

membran akan berpengaruh pada kerapuhan membran yang akan berakibat timbulnya

hemolisis (May, dan Davis, 1998). Banyak peneliti menggunakan eritrosit sebagai

model fotoksidasi membran sel (Konig, 1997; Grossweiner, 1999).

Fotohemolisis dapat terjadi jika terdapat sinar ultraviolet dan atau

fotosensitiser. Fotosensitiser adalah reaktivitas suatu senyawa sensitiser terhadap

substrat biologis akibat sinar buatan atau sinar matahari yang mengandung sinar

ultraviolet. Apabila substrat biologis tersebut berupa membran sel darah merah

hingga menyebabkan lisis, maka proses tersebut dinamakan fotohemolisis.

Berdasarkan asalnya, fotosensitiser dibedakan menjadi dua, yakni fotosensitiser

endogen dan eksogen. Fotosensitiser endogen adalah fotosensitiser yang berasal dari

dalam tubuh misalnya flavin dan porfirin, sedangkan fotosensitiser eksogen adalah

fotosensitiser yang berasal dari luar tubuh misalnya kosmetik dan obat-obatan.

Ciprofloxacin dan furosemide merupakan obat yang tergolong fotosensitiser

(Dubakiene et al, 2006).Kedua obat ini diinduksi oleh radiasi UVA (Vassileva et al.,

1998).

Reaksi fotosensitasi banyak dilaporkan terjadi pada agen antibakterial

berbagai golongan fluoroquinolon seperti cip rofloxacin, ofloxacin, norfloxacin,

enoxacin, lomefloxacin, pefloxacin, dan sparfloxacin (Food and Drug Administration,

(23)

3

fotosensitiser dan antibiotik golongan quinolon berspektrum pengobatan luas.

Antibiotik quinolon mengandung substituen flourin yang umum disebut sebagai

flouroquinolon. Insiden fotosensitasi pada ciprofloxacin dilaporkan antara 1-4%

(Stalhmann, 1990).

Furosemide dilaporkan menimbulkan efek samping berupa fotosensitivitas,

fotohemolisis yang tergantung pada oksigen, dan fotoperoksidasi lipid (Broch,

Esteve-Romero, Ruiz-Angel, Garcia-Alvarez-Coque, 2002).

Dalam kehidupan, spesies oksigen reaktif dapat didegradasi oleh

antioksidan dan enzim-enzim tertentu yang berkaitan (Bogdanoviq, 1997; Koniq,

2002).

Alpha Lipoic Acid (ALA) merupakan antioksidan universal yang larut dalam

air maupun lemak, disintesis dalam mitokondria sel dan berikatan secara kovalen

dengan proton melalui lisin, Alpha Lipoic Acid (ALA) mempunya i aktifitas

antioksidan direct (secara langsung dengan memakan radikal bebas) dan indirect

(mendaur ulang antioksidan lain, seperti vitamin C, vitamin E dan glutation) sehingga

antioksidan lain dapat bertahan lebih lama dalam tubuh (Morikawa, 2001; Biewenga,

1997; Naguib, 2004).

Alpha Lipoic Acid (ALA) mempunyai kemampuan antioksidan yakni

dengan menghancurkan radikal bebas antara lain: superoksida, hidroperoksida, dan

hidroksil. Oleh sebab itu, dilakukan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan

Alpha Lipoic Acid (ALA) sebagai antioksidan dalam menghambat fotohemolisis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(24)

akibat fotosensitizer ciprofloxacin dan furosemide yang diinduksi ultraviolet A

dimana penelitian ini belum banyak dilakukan.

1. Permasalahan

a. Apakah Ciproflo xacin (antibiotik) dapat berfungsi sebagai fotosensitiser dengan

induksi sinar ultraviolet A?

b. Apakah Furosemide (diuretik) dapat berfungsi sebagai fotosensitiser dengan

induksi sinar ultraviolet A?

c. Apakah variasi dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) dapat mencegah fotohemolisis

akibat fotosensitizer Ciprofloxacin (antibiotik) dan Furosemide (diuretik) yang

diinduksi sinar ultraviolet A?

2. Keaslian Penelitian

Sejauh yang diketahui penulis sudah ada penelitian yang serupa mengenai

perbandingan potensi Asam Alfa Lipoat dan Glutation berdosis sama kajian pada

fotooksidasi membran eritrosit oleh Panonsih et al. Namun, penelitian mengenai

prediksi dan pembuktian kemungkinan fotosensitisasi Ciprofloxacin dan Furosemide

dengan paparan radiasi UV A dan pencegahannya dengan antioksidan Alpha Lipoic

(25)

5

3. Tujuan

a. Tujuan umum

Untuk mengetahui apakah Alpha Lipoic Acid (ALA) dapat digunakan untuk

mencegah fotohemolisis

b. Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui apakah Ciprofloxacin (antibiotik) dapat berfungsi sebagai

fotosensitiser dengan induksi sinar ultraviolet A.

2. Untuk mengetahui apakah Furosemide (diuretik) dapat berfungsi sebagai

fotosensitiser dengan induksi sinar ultraviolet A.

3. Untuk mengetahui apakah Alpha Lipoic Acid (ALA) dapat digunakan untuk

mencegah fotohemolisis akibat fotosensitizer Ciprofloxacin (antibiotik) dan

Furosemide (diuretik) yang diinduksi sinar ultraviolet A.

B. Manfaat

Penelitian mengenai prediksi dan pembuktian kemungkinan fotosensitisasi

Ciprofloxacin dan Furosemide dengan paparan radiasi UV A dan pencegahannya

dengan antioksidan Alpha Lipoic Acid (ALA) diharapkan memiliki beberapa manfaat

antara lain:

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat melengkapi dan

memperkaya teori yang telah ada mengenai kemampuan Alpha Lipoic Acid (ALA)

sebagai antioksidan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(26)

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat diketahui kemungkinan

(27)

7

BAB II

PENELAHAAN PUSTAKA

A. Alpha Lipoic Acid (ALA)

S S

OH O

C8H14O2S2 BM 206,32

Gambar 1. Struktur Alpha Lipoic Acid (ALA) Asam 5-[(3R)-ditiolan-3-il]pentanoat (Anonim, 2008b)

Alpha Lipoic Acid (ALA) disebut juga thiotic acid. Didalam tubuh Alpha

Lipoic Acid (ALA) mempunyai 2 fungsi yaitu fungsi metabolik dan antioksidan.

ALA bekerja didalam sel dan membran. Yang paling penting, Lipoic Acid dan

metabolitnya berpotensi sebagai antioksidan, yang dapat menghancurkan hampir

semua radikal bebas seperti superoksida, hidroperoksida, dan hidroksil (Anonim,

2008c).

Alpha Lipoic Acid (ALA) merupakan antioksidan universal yang larut dalam

air maupun lemak, disintesis dalam mitokondria sel dan berikatan secara kovalen

dengan proton melalui lisin. Alpha Lipoic Acid (ALA) mempunyai kemampuan

antioksidan direct (secara langsung dengan menghancurkan radikal bebas dan

indirect (mendaur ulang antioksidan lain seperti vitamin C, vitamin E, dan glutation)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(28)

sehingga lebih bertahan lama didalam tubuh (Morikawa, 2001; Biewenga, 1997

Naguib, 2004).

B. Fotosensitivitas

Fotosensitivitas merupakan efek farmakologi yang tidak diinginkan pada kulit

yang terjadi ketika seseorang menggunakan senyawa kimia atau obat digunakan

secara topikal maupun sistemik, atau keduanya, dan terpapar sinar UV atau tampak,

baik secara alami maupun disengaja (Dubakiene et al., 2006; Vassileva et al., 1998).

Fotosensitivitas dapat dikategorikan menjadi 2 bentuk, yaitu fototoksisitas dan

fotoalergi. Namun reaksi fototoksisitas lebih besar dibandingkan dengan reaksi

fotoalergi (Buck, 1998; Dubakiene et al., 2006; Lugovic et al., 2007).

Fototoksisitas dapat terjadi setelah penggunaan obat untuk pertama kali dan

tidak berhubungan dengan mediator imunologi. Umumnya, reaksi fototoksisitas

muncul pada penggunaan obat secara sistemik. Respon fototoksisitas berupa eritema,

edema, dan hiperpigmentasi (Buck, 1998; Dubakiene et al., 2006). Faktor yang

mempengaruhi insidensi dan intensitas reaksi fototoksik adalah:

1. konsentrasi, absorpsi, dan farmakokinetika obat;

2. kuantitas dan spektrum radiasi energi;

3. faktor yang berhubungan dengan kulit, seperti ketebalan stratum corneum,

kuantitas melanin, temperatur, dan kelembaban (Dubakiene et al., 2006;

(29)

9

Pada tingkat molekular, umumnya reaksi fototoksisitas menyebabkan

kerusakan nukleus, sitoplasma, dan komponen membran sel (Vassileva et al., 1998;

Spielmann et al., 1994).

Gambar 2. Bagan Mekanisme Fotosensitasi (Spielmann et al., 1994)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(30)

Salah satu metode invitro untuk melihat reaksi fotosensitivitas adalah

fotohemolisis. Fotohemolisis merupakan metode yang digunakan untuk melihat

kerusakan membran akibat adanya fotosensitiser (Vassileva et al., 1998; Spielmann et

al., 1994).

Fotohemolisis adalah suatu istilah yang menggambarkan kerusakan sel darah

merah yang diinduksi oleh cahaya dan dimonitor dengan mengukur pelepasan

hemoglobin ke dalam medium (de Paolis et al., 1984). Fotohemolisis dapat

mendeteksi kerusakan dari fungsi dan integritas selaput sel (Nam et al., 2004).

Pada keadaan normal (terjadi fotohemolisis) Fe2+ dari heme akan dioksidasi

oleh K3Fe(CN)6 menjadi Fe3+. Selanjutnya Fe3+ akan bereaksi dengan CN- dari KCN

dan memberikan warna merah (Kim and Stroupe, 1999).

C. Fotosensitiser

(31)

11

Pada diagram diatas menjelaskan bahwa senyawa yang berada pada groud

state (S0) ketika diinduksi oleh sinar ultraviolet (h?) akan tereksitasi menjadi singlet

state (S1). Kemudian melalui ISC (Intersystem Crossing) terjadi transfer energi dari

singlet state (S1) ke triplet state (T1). Kemudian pada triplet state (T1), senyawa

berikatan dengan oksigen singlet (1O2) dan terbentuk sensitizer (Baier, 2007).

D. Sinar Ultraviolet

Sinar matahari memberi efek yang sangat besar terhadap kulit tanpa disadari

diantaranya menyebabkan penuaan dini, kanker kulit, dan perubahan sebagian besar

kulit. Sembilan puluh persen UV A atau UV B dari sinar matahari menyebabkan

penuaan dini pada kulit (Anonim, 2007).

Sinar matahari memancarkan sinar ultraviolet yang dapat dibagi menjadi 3

jenis berdasarkan panjang gelombangnya yaitu:

• UVC pada panjang gelombang 100 sampai 290 nm.

• UVB pada panjang gelombang 290 sampai 320 nm menyebabkan sunburn.

• UVA pada panjang gelombang 320 sampai 400 nm biasa disebut black light.

(Anonim, 2007)

Diantara ketiga panjang gelombang tersebut, hanya UV A dan UV B yang

menyebabkan reaksi fotosensitivitas, sedangkan UV C tidak sampai ke bumi karena

sudah diblock oleh lapisan ozon (Gonza´lez, 1996; Epstein, 1983; Warin, 1978).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(32)

Sinar UV A menyebabkan kerusakan pada sel target dengan adanya fotosensitiser dan

reactive oxygen species (ROS)(Peak et al., 1993; de Gruijil, 2000).

Gambar 4. Spektrum Ultraviolet (Ting et al., 2003)

E. Furosemide

O H2CHN

COOH

Cl H2NS

O

O

C12H11ClN2O5S BM 330,74

Gambar 5. Struktur Furosemide

(33)

13

Furosemide dilaporkan menimbulkan efek samping berupa fotosensitivitas,

fotohemolisis yang tergantung pada oksigen, dan fotoperoksidasi lipid (Broch et al.,

2002). Furosemide memiliki serapan maksimal pada panjang gelombang 330 nm.

Furosemide memiliki potensi yang tinggi untuk terdegradasi oleh cahaya (Rubino,

2005). Furosemide menyebabkan reaksi fototoksisitas tetapi tidak menyebabkan

fotoalergi.

F. Ciprofloxacin

C17H18FN3O3 BM 331,346

Gambar 6. Struktur Ciprofloxacin

Asam 1-siklopropil-6-fluoro-4 -oxo-7-piperazin-1-ilkuinolin-3- karboksilat (Anonim, 2008a)

Ciprofloxacin merupakan antibiotik berspekrum luas. Ciprofloxacin

merupakan antibiotik yang sering disebut atau digolongkan sebagai fluoroquinolones,

ciprofloxacin bekerja dengan melawan bakteri yang ada pada tubuh yaitu dengan

menghentikan multiplikasi bakteri dengan cara menghambat reproduksi dan

perbaikan materi genetik atau DNA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(34)

Ciprofloxacin menunjukkan reaksi fotosensitivitas. Reaksi fotosensitivitas

yang ditimbulkan oleh ciprofloxacin tergolong dalam kategori ringan (Ting,

Jun-Ling, Xiao-Chao, Jian, Zeng-Hong, 2003).

G. Landasan Teori

Fotosensitivitas dapat dikategorikan dalam 2 bentuk, yaitu fototoksisitas dan

fotoalergi. Namun reaksi fototoksisitas lebih besar dibandingkan dengan reaksi

fotoalergi (Buck, 1998; Dubakiene et al., 2006; Lugovic et al., 2007). Ciprofloxacin

menunjukkan reaksi fotosensitivitas demikian pula dengan furosemide. Meskipun

demikian mekanismenya belum jelas. Oleh karena itu dilakukan prediksi secara

komputasi untuk mengetahui jenis sinar UV yang dapat memulai terjadinya reaksi

fotosensitasi.

Alpha Lipoic Acid (ALA) merupakan suatu antioksidan sehingga dapat

menghambat fotohemolisis.

H. Hipotesis

1. Struktur Ciprofloxacin memungkinkan berfungsi sebagai fotosensitiser apabila

diinduksi sinar ultraviolet A.

2. Struktur Furosemide memungkinkan berfungsi sebagai fotosensitiser apabila

diinduksi sinar ultraviolet A.

3. Alpha Lipoic Acid (ALA) mempunyai kemampuan mencegah fotohemolisis

(35)

15

I. Rancangan Penelitian

1. Prediksi energi yang diperlukan agar Ciprofloxacin berfungsi sebagai

fotosensitiser dengan komputasi pemodelan molekul.

2. Prediksi energi yang diperlukan agar Furosemide berfungsi sebagai

fotosensitiser dengan komputasi pemodelan molekul.

3. Pengaruh Alpha Lipoic Acid (ALA) terhadap fotohemolisis akibat

fotosensitiser Ciprofloxacin.

4. Pengaruh Alpha Lipoic Acid (ALA) terhadap fotohemolisis akibat

fotosensitiser Furosemide.

5. Analisis hasil dengan uji signifikansi berbagai perlakuan dengan SPSS 13.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(36)

16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah eksperimental murni acak pola satu arah.

B. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL

1. Variabel

a. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dosis Alpha Lipoic Acid (ALA).

b. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah absorbansi

c. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah cahaya, suhu, %CO2

d. Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah O2.

2. Definisi Operasional

a. Fotosensitivitas merupakan efek farmakologi yang tidak diinginkan yang

timbul akibat penggunaan ciprofloxacin dan furosemide sebagai fotosensitiser

yang diradiasi UVA dan muncul sebagai reaksi fototoksisitas dan ditunjukkan

dengan terjadinya fotohemolisis.

b. Fotosensitiser merupakan senyawa kimia yang setelah diradiasi UVA dapat

menyebabkan timbulnya reaksi fotosensitivitas. .

c. Fotohemolisis adalah rusaknya membran eritrosit sehingga hemoglobin dapat

(37)

17

mengalami fotohemolisis jika absorbansi yang ditunjukkan kelompok

tersebut secara signifikan lebih besar daripada absorbansi kelompok kontrol.

d. Absorbansi adalah serapan yang ditunjukkan lewat pembacaan pada

mikroplate reader dan menunjukkan nilai serapan antara 0,100-2,500.

C. ALAT DAN BAHAN PENELITIAN 1. Alat

Alat-alat yang digunakan untuk penelitian ini, antara lain:

Inkubator merk RS Biotek; tabung eppendorf 1,5 ml steril dan rak; Hettich

Zentrifugen Universal 32R; Laminar Air Flow (LAF) model AUC4A1 nomor serial

2003-5108; micropipet merk BioH-T Proline; blue tip; yellow tip; tabung venoject 3

ml yang mengandung EDTA (Ethylene Diamine Tetraacetic Acid) merk BD Franklin

Lakes NJ USA; jarum suntik 3 ml merk Terumo; plate 96-well merk Corning; lampu

UV (PUVA) merk Slit Kim LIPI; autoklaf; milipore; Reader UV 2001.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini, antara lain:

Eritrosit yang diambil dari darah 3 relawan bergolongan darah B; Albumin

(Human) 25%, USP, Plasbumin®-25; Baquinor Infusion i.v SANBE; Mecola® Forte,

Pilapi Labotories; PBS (Phosphat Buffer Saline) Steril; TCM Buffer II; aquadest

steril; larutan Drabkin Ecoline®.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(38)

D. TATA CARA PENELITIAN 1. Pre -treatment

a. Pembuatan TCM Buffer II (Konsentrasi 2X) stok 200 ml

1.200 ml aquadest

2.1,2 g Tris

3.0,12 g KCl

4.0,6 g CaCl2.2H2O

5.0,08 g MgCl2.6H2O

Kemudian disterilkan dengan autoklaf.

b.Pembuatan Stok ALA konsentrasi 0,36 mg/ml

Timbang 0,0125 g serbuk tablet Mecola Forte®. Larutkan dengan

aquadest hingga 25ml. Setelah larut, saring dengan menggunakan milipore.

c. Pembuatan sediaan ALA yang mengandung TCM Buffer II & 0,03% Albumin

masing-masing stok 10 ml

1.Ambil 0,0125 g serbuk Mecola Forte® dan dilarutkan ke dalam Aquades hingga

25 mL (larutan A; konsentrasi 0,36 mg/ml A-LA) kemudian disterilkan dengan

(39)

19

2.Ambil 3 tabung steril 20 mL :

vAmbil 10000 µL TCM Buffer II ditambah 24 µL Albumin 25% ditambah

5000 µL larutan A ditambah 4976 µL aquades steril (ALA 0,09 mg/ml =

dosis 1)

vAmbil 10000 µL TCM Buffer II ditambah 24 µL Albumin 25% ditambah

6660 µL larutan A ditambah 3316 µL aquades steril l (ALA 0,12 mg/ml =

dosis 2)

vAmbil 10000 µL TCM Buffer II ditambah 24 µL Albumin 25% ditambah

8340 µL larutan A ditambah 1636 µL aquades steril (ALA 0,15 mg/ml =

dosis 3)

d.Pembuatan sediaan Ciprofloxacin 0,08 mg/ml yang mengandung TCM Buffer II &

0,03% Albumin stok 50 ml

Ambil 10000 µL TCM Buffer II ditambah 24 µL Albumin 25% ditambah

800 µL Ciprofloxacin 2 mg/ml ditambah 9176 µL aquades steril

e. Pembuatan sediaan Furosemide 0,008 mg/ml yang mengandung TCM Buffer II &

0,03% Albumin stok 50 ml

Ambil 10000 µL TCM Buffer II ditambah 24 µL Albumin 25% ditambah

16µL Furosemide ditambah 9960 µL aquades steril

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(40)

f. Pembuatan larutan TCM Buffer II dan Albumin 0,03%

15.000 µL TCM Buffer II + 36 µL Albumin 25% + 14964 µL aquadest steril.

2. Pembuatan Pelet Eritrosit

Darah diambil dari 3 relawan masing-masing 3 ml. Kemudian tempatkan

dalam venoject yang mengandung EDTA. Sentrifugasi venoject dengan kecepatan

2100 rpm selama 10 menit. Buang supernatan dengan perlahan dengan bantuan pipet.

Kemudian cuci eritrosit dengan menambahkan PBS steril sebanyak 2 ml. Kocok

venoject dengan penggoyangan ringan. Kemudian sentrifugasi 4200 rpm selama 5

menit. Kemudian buang supernatan. Lakukan cara yang sama sampai 3 kali. Semua

tahap ini dilakukan pada Laminar Air Flow (LAF).

3. Treatment HARI I

Pipet 396 µL TCM Buffer yang mengandung 0,03% albumin dengan

berbagai konsentrasi ALA dan masukkan ke dalam eppendorf steril. Tambahkan 4 µL

pelet eritrosit ke dalam eppendorf steril, kocok dengan penggoyangan ringan.

Inkubasi dalam gelap selama 18 jam dengan kondisi inkubator 5% CO2 37°C. Semua

(41)

21

HARI II

Sentrifugasi ependorf dengan kecepatan 2100 rpm selama 10 menit.

Kemudian buang supernatan dengan mikropipet secara perlahan. Tambahkan PBS

steril sebanyak 80 µL. Kemudian sentrifugasi eppendorf dengan kecepatan 4200 rpm

selama 5 menit. Kemudian buang supernatan dengan mikropipet secara perlahan.

Tambahkan 200 µL fotosensitiser (Ciprofloxacin 0,08 mg/ml atau Furosemide 0,008

mg/ml) ke dalam tabung eppendorf. Inkubasi selama 1 jam dengan kondisi inkubator

5% CO2 pada suhu 37°C.

Pindahkan suspensi ke dalam microplate steril sesuai peta well. Radiasi

dengan UVA dengan energi 18.000 mJ/cm2 (18 J/cm2). Pindahkan suspensi ke dalam

tabung eppendorf kemudian inkubasi selama 24 jam dengan kondisi inkubator 5%

CO2 pada suhu 37°C. Semua tahap ini dilakukan pada Laminar Air Flow (LAF).

4. Pengukuran hemolisis

Sentrifugasi eppendorf dengan kecepatan 2600 rpm selama 10 menit.

Kemudian ambil 20 µL supernatan, masukkan ke mikroplate (sesuai peta awal).

Tambahkan 180 µL larutan Drabkin dan dikocok dengan penggoya ngan ringan. Baca

absorbansi larutan pada panjang gelombang 450 nm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(42)

A1F A2F A3F A1C A2C A3C F

C

Gambar 7. Peta mikroplate

Keterangan:

A1F : Alpha Lipoic Acid (ALA) 0,09 mg/ml (dosis 1) dan Furosemide A2F : Alpha Lipoic Acid (ALA) 0,12 mg/ml (dosis 2) dan Furosemide A3F : Alpha Lipoic Acid (ALA) 0,15 mg/ml (dosis 3) dan Furosemide A1C : Alpha Lipoic Acid (ALA) 0,09 mg/ml (dosis 1) dan Ciprofloxacin A2C : Alpha Lipoic Acid (ALA) 0,12 mg/ml (dosis 2) dan Ciprofloxacin A3C : Alpha Lipoic Acid (ALA) 0,15 mg/ml (dosis 3) dan Ciprofloxacin F : Furosemide

(43)

23

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penentuan dosis Alpha Lipoic Acid (ALA), Ciprofloxacin, Furosemide

Dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) pada penelitian ini diacu dari penelitian

Panonsih et al. mengenai perbandingan potensi antioksidan antara asam alpha lipoat

dan glutation berdosis sama kajian pada fotooksidasi membran eritrosit. Dosis yang

digunakan adalah 0,09 mg/ml (setara 450 mg per hari) dan 0,15 mg/ml (setara 750

mg per hari).

Sedangkan dosis ciprofloxacin dan furosemide yang digunakan adalah

penggunaan 1 kali terapi pengobatan, yaitu 0,08 mg/ml (400 mg) dan 0,008 mg/ml

(40 mg). Dosis kedua obat tersebut dikonversikan ke dalam satuan mg/ml dengan

membagi dosis obat tersebut dengan volume darah, yaitu 5 L.

B. Pemodelan Komputasi Ciprofloxacin dan Furosemide

Tujuan dari pemodelan dengan komputasi ini adalah untuk mengetahui

berapakah energi yang dibutuhkan ciprofloxacin dan furosemide untuk menjadi

fotosensitiser dan untuk melihat apakah ciprofloxacin dan furosemide memberikan

serapan pada range UV A. Pada pemodelan ini menggunakan 3 metode

semi-empirical yaitu MNDO (Modified Neglect of Diatomic Overlap), AM1 (Austin Model

1), dan PM3 (Parameterized Model 3).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(44)

1. Pemodelan Komputasi HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital) dan LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital) Ciprofloxacin dan Furosemide

Untuk mengetahui energi yang dibutuhkan ciprofloxacin dan furosemide

agar terbentuk radikal sehingga dapat menjadi fotosensitiser, maka dengan program

Hyperchem penulis mencari energi HOMO, LUMO, dan ?energi ciprofloxacin dan

furosemide. Tabel I dan II dibawah ini menunjukkan hasil komputasi energi HOMO,

LUMO, dan ?energi ciprofloxacin dan furosemide:

Tabel I. Energi HOMO, LUMO, ?Energi Ciprofloxacin

Metode LUMO (eV) HOMO (eV) ? Energi (eV)

AM1 - 0,8454623 -9,152633 8,3071707 PM3 - 0,9318895 - 9,036491 8,1046015 MNDO - 0,9374977 - 9,120571 8,1830733

Tabel II. Energi HOMO, LUMO, ?Energi Furosemide

Metode semi empirical LUMO (eV) HOMO (eV) ?Energi (eV)

AM1 - 0,8592892 - 9,369098 8,5098088 PM3 - 1,04166 - 9,284696 8,243036 MNDO - 1,521695 - 9,693231 8,171536

Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ?Energi Furosemide lebih

besar daripada ?Energi Ciprofloxacin. Hal ini menunjukkan bahwa furosemide

membutuhkan energi yang lebih besar untuk dapat tereksitasi dibanding

Ciprofloxacin. ?Energi mempengaruhi panjang gelombang untuk memulai

(45)

25

2. Pemodelan Komputasi Spektrum Ciprofloxacin dan Furosemide

Tujuan dari pemodelan ini adalah untuk mengetahui apakah ciprofloxacin

dan furosemide memberikan serapan pada range UV A. Sebelum menentukan

spektrum ciprofloxacin dan furosemide, dilakukan optimasi geometri dengan

menggunakan 3 metode yaitu MNDO, AM1, dan PM3. kemudian dilakukan

penentuan spekrum serapan ciprofloxacin dan furosemide dengan metode

semi-empirical ZINDO/s.

Tabel III. Panjang Gelombang Ciprofloxacin Hasil Komputasi Panjang Gelombang Metode semi-empirical

UV C UV B

MNDO 208,47 302,04

AM1 214,32 296

PM3 229,553 292,04

Pada tabel III dapat dilihat hasil spektrum yang diperoleh menunjukkan

bahwa ciprofloxacin berada pada range panjang gelombang UV B (290-320 nm) dan

UV C (100-290 nm).

Dibawah ini merupakan spektrum UV C yang diperoleh dari hasil

komputasi pada ciprofloxacin sedangkan pada UV B dapat dilihat pada lampiran 7

dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(46)
(47)

27

Gambar 8. Gambar spektrum Ciprofloxacin dengan metode MNDO, AM1, PM3 (berurutan)

Tabel IV. Panjang Gelombang Furosemide Hasil Komputasi Metode semi-empirical Panjang Gelombang

MNDO 247,37

AM1 245,29

PM3 268,31

Pada tabel IV dapat dilihat hasil spektrum yang diperoleh menunjukkan

bahwa furosemide berada pada range panjang gelombang UV C (100-290 nm). Hasil

spektrum dapat dilihat pada gambar 9 dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(48)
(49)

29

Gambar 9. Gambar spektrum Furosemide dengan metode PM3, AM1, MNDO (berurutan)

C. Pengaruh Radiasi UV A 18 J/cm2 terhadap Fotosensitivitas Ciprofloxacin 0,08 mg/ml dan Furosemide 0,008 mg/ml

Pada penelitian ini peneliti membagi menjadi 2 kelompok yaitu yang

diradiasi UVA dan tanpa diradiasi UV A (Non UV). Kelompok Perlakuan tanpa

radiasi UV A digunakan sebagai kontrol untuk mengetahui apakah pada kelompok

perlakuan yang diradiasi UV A 18 J/cm2 dapat menimbulkan reaksi fotosensitivitas.

Data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel III dibawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(50)

Tabel V. Absorbansi Ciprofloxacin dan Furosemide antara UV dan Non UV

F NUV F UV C NUV C UV 0.133 0.18 0.131 0.14 0.091 0.162 0.164 0.144 0.135 0.144 0.102 0.146 0.092 0.125 0.217 0.158 0.148 0.133 0.146 0.147 0.129 0.147 0.127 0.138 0.126 0.155 0.125 0.12 0.146 0.139 0.12 0.153 0.133 0.136 0.131 0.142 0.126 0.129 0.132 0.136 0.138 0.131 0.145 0.149 0.117 0.153 0.118 0.155 0.125 0.14 0.123 0.126 0.142 0.133 0.144 0.131 0.142 0.129 0.132 0.134 0.138 0.118 0.131 0.136 0.132 0.133 0.137 0.148 0.135 0.135 0.144 0.132

Keterangan:

F NUV : Furosemide tidak diradiasi UV A

F UV : Furosemide diradiasi UV A

C NUV : Ciprofloxacin tidak diradiasi UV A

C UV : Ciprofloxacin diradiasi UV A

Sebenarnya terdapat 2 data yang dieliminasi oleh penulis pada furosemide

yaitu 0,091 dan 0,092. Hal ini dikarenakan data tidak memenuhi linieritas yang

disyaratkan pada alat yang digunakan membaca absorbansi Anthos reader 2001, yaitu

(51)

31

1. Hasil Pengukuran hemolisis Ciprofloxacin UV dan Non UV Tabel VI. Mean dan Standar Deviasi (SD) Ciprofloxacin

Kelompok Perlakuan Ciprofloxacin

Mean Standar Deviasi

Non UV 0,137 0,024 UV 0,141 0,010

Gambar 10. Diagram Absorbansi Ciprofloxacin

Berdasarkan hasil tes normalitas dengan program SPSS 13.0, data kelompok

perlakuan ciprofloxacin 0,008 mg/ml tanpa radiasi UVA menunjukkan distribusi

yang tidak normal. Maka dilakukan transformasi data menjadi log absorbansi, namun

distribusi masih tidak normal. Oleh karena itu, penulis menguji data kelompok

ciprofloxacin 0,08 mg/ml dengan uji non parametrik untuk dua kelompok yang tidak

berpasangan, yaitu Uji Mann Whitney. Dari uji tersebut diperoleh hasil tidak berbeda

UV non_UV

0.200

0.150

0.100

0.050

0.000

Mean_Absorbansi

Kelompok Perlakuan Ciprofloxacin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(52)

bermakna secara signifikan antara kelompok ciprofloxacin tanpa radiasi UVA dengan

kelompok ciprofloxacin yang diradiasi UVA yaitu dengan p 0,074 (p>0,05).

2. Hasil Pengukuran hemolisis Furosemide UV dan Non UV Tabel VII. Mean dan Standar Deviasi (SD) Furosemide

Kelompok Perlakuan

Furosemide Mean Standar Deviasi Non UV 0,129 0,016

UV 0,140 0,014

Gambar 11. Diagram Absorbansi Furosemide

Pada Furosemide 0,008 mg/ml, baik yang tidak diradiasi UVA maupun

yang diradiasi UVA, menunjukkan distribusi yang normal. Untuk melihat apakah

terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok, penulis melakukan uji t

UV Non_UV

0.200

0.150

0.100

0.050

0.000

Mean_Absorbansi

(53)

33

tidak berpasangan. Dari uji tersebut diperoleh nilai p 0,160 (p>0,05). Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

absorbansi kelompok furosemide 0,008 mg/ml yang tidak diradiasi UVA dengan

kelompok furosemide 0,008 mg/ml yang diradiasi UVA.

Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan di atas, tidak terjadi fotohemolisis

pada kelompok ciprofloxacin 0,008 mg/ml dan furosemide 0,008 mg/ml yang

diradiasi UVA. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan tidak terjadinya

fotohemolisis pada kelompok tersebut.

Pada penelitian ini tidak didapat perbedaan bermakna mungkin disebabkan

oleh dosis fotosensitiser yang kurang besar sehingga tidak cukup membentuk radikal

sehingga ketika berikatan dengan oksigen singlet belum mampu merusak lapisan lipid

pada membran sehingga fotohemolisis tidak terjadi.

D. Pengaruh variasi dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) terhadap Fotosensitivitas Ciprofloxacin dan Furosemide yang diradiasi UV A dengan energi 18 J/cm2

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek Alpha Lipoic Acid

(ALA) dalam mencegah fotohemolisis yang disebabkan oleh fotosensitiser

ciprofloxacin dan furosemide. Maka penulis membuat beberapa kelompok perlakuan

dengan dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) yang berbeda.

Pada perhitungan hemolisis antara variasi dosis Alpha Lipoic Acid (ALA)

dengan fotosensitiser yang diradiasi UV A dengan menggunakan SPSS 13.0 dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(54)

uji One Way ANOVA dengan tingkat kepercayaan 0,05 yang didahului uji normalitas

Shapiro-Wilk dan uji homogenitas.

1. Pengukuran hemolisis variasi dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) dengan Ciprofloxacin dengan diradiasi UV A 18 J/cm2

Tabel VIII. Absorbansi Variasi Dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) dan Ciprofloxacin

A1C A2C A3C C UV

0.126 0.158 0.128 0.14 0.1 0.127 0.143 0.144 0.125 0.148 0.138 0.146 0.139 0.133 0.136 0.158 0.16 0.146 0.136 0.147 0.122 0.14 0.125 0.138 0.126 0.122 0.127 0.12 0.144 0.134 0.134 0.153 0.144 0.11 0.118 0.142 0.132 0.129 0.132 0.136 0.122 0.144 0.117 0.149 0.163 0.135 0.206 0.155 0.134 0.149 0.115 0.126 0.13 0.138 0.129 0.131 0.134 0.136 0.148 0.132

Keterangan:

(55)

35

Tabel IX. Mean dan Standar Deviasi (SD) Variasi Dosis ALA dan Ciprofloxacin dengan Ciprofloxacin yang diradiasi UV A

Kelompok Perlakuan Mean Standar Deviasi

Ciprofloxacin yang diradiasi UVA 0,141 0,010 ALA 0,09 mg/ml dengan Ciprofloxacin 0,133 0,016 ALA 0,12 mg/ml dengan Ciprofloxacin 0,137 0,012 ALA 0,15 mg/ml dengan Ciprofloxacin 0,135 0,022

Absorbansi Variasi Dosis ALA_Cipro dan Cipro UV

0.11 0.118 0.126 0.134 0.142 0.15

Cipro UV Cipro_ALA

0.09mg/ml Cipro_ALA 0.12mg/ml Cipro_ALA 0.15mg/ml Kelompok Perlakuan Mean Absorbansi UV 0,15mg/ml 0,12mg/ml 0,09mg/ml 0.000 -0.200 -0.400 -0.600 -0.800 -1.000 Mean Absorbansi

Dosis Alpha Lipoic Acid (ALA)

Gambar 12. Diagram absorbansi variasi dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) dengan Ciprofloxacin dan Ciprofloxacin yang diradiasi UV A

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(56)

Hasil yang diperoleh menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna

antara ketiga dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) dan Ciprofloxacin dengan Ciprofloxacin

yang diradiasi oleh UV A (p>0,05).

Sesuai dengan hasil komputasi bahwa Ciprofloxacin dapat terjadi

fotosensitasi pada kisaran panjang gelombang UV B (290 - 320 nm) dan UV C

(100-290 nm). Oleh sebab itu, pada UV A tidak menyebabkan Ciprofloxacin mengalami

fotosensitasi sehingga tidak menjadi fotosensitiser. Hal ini sesuai dengan hasil

penelitian dengan radiasi UV B (Panonsih, R.N., in pres). Pada penelitian tersebut

terdapat perbedaan bermakna pada dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) 0,15 mg/ml

dibandingkan dengan plasebo (p 0,01) dengan radiasi UV B 720 mJ/cm2.

Oleh sebab itu, penulis dapat mengatakan bahwa dosis ciprofloxacin 0,08

mg/ml sudah dapat menimbulkan reaksi fotosensitivitas yang dilihat dengan

(57)

37

2. Pengukuran hemolisis variasi dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) dan Furosemide yang diradiasi UV A dengan energi 18 J/cm2

Tabel X. Absorbansi Variasi Dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) dan Furosemide

A1F A2F A3F FUV

0.138 0.128 0.133 0.18 0.134 0.138 0.16 0.162 0.145 0.143 0.152 0.144 0.124 0.141 0.139 0.125 0.124 0.123 0.14 0.133 0.127 0.152 0.137 0.147 0.125 0.137 0.134 0.155 0.126 0.13 0.125 0.139 0.123 0.112 0.118 0.136 0.116 0.135 0.126 0.129 0.117 0.155 0.129 0.131 0.143 0.141 0.116 0.153 0.127 0.157 0.115 0.14 0.141 0.126 0.151 0.133

0.129 0.118 0.133 0.135

Keterangan:

A1F : Alpha Lipoic Acid (ALA) 0,09 mg/ml (dosis 1) dan Furosemide A2F : Alpha Lipoic Acid (ALA) 0,12 mg/ml (dosis 2) dan Furosemide A3F : Alpha Lipoic Acid (ALA) 0,15 mg/ml (dosis 3) dan Furosemide F UV : Furosemide yang diradiasi UV A

Tabel XI. Mean dan Standar Deviasi (SD) Variasi Dosis ALA dan Furosemide dengan Furosemide yang diradiasi UV A

Kelompok Perlakuan Mean Standar Deviasi

Furosemide yang diradiasi UVA 0,14 0,015 ALA 0,09 mg/ml dengan Furosemide 0,129 0,009 ALA 0,12 mg/ml dengan Furosemide 0,137 0,012 ALA 0,15 mg/ml dengan Furosemide 0,134 0,014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(58)

Absorbansi variasi dosis ALA_Furo & Furo UV

0.11 0.118 0.126 0.134 0.142 0.15

furo UV furo_ALA

0.09mg/ml

furo_ALA 0.12mg/ml

furo_ALA 0.15mg/ml

Kelompok Perlakuan

Mean Absorbansi

Gambar 13. Diagram absorbansi variasi dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) dengan Furosemide dan Furosemide yang diradiasi UV A

Hasil yang diperoleh menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna

antara dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) 0,12 mg/ml dan 0,15 mg/ml dan Furosemide

dengan yang diradiasi oleh UV A (p>0,05). Sedangkan pada dosis Alpha Lipoic Acid

UV 0,15mg/ml

0,12mg/ml 0,09mg/ml

0.000

-0.200

-0.400

-0.600

-0.800

-1.000

Mean_Absorbansi

(59)

39

(ALA) 0,09 mg/ml terdapat perbedaan bermakna yaitu p 0,024 (p<0,05). Untuk

membuktikannya dapat dilihat pada tabel PostHoc dibawah ini:

Tabel XII. PostHoc Furosemide

Multiple Comparisons

Dependent Variable: trans_absorbansi LSD

-.02445 .01539 .118 -.0553 .0064 -.01425 .01539 .358 -.0451 .0166 -.03378* .01451 .024 -.0628 -.0047 .02445 .01539 .118 -.0064 .0553 .01020 .01539 .510 -.0206 .0410 -.00934 .01451 .523 -.0384 .0197 .01425 .01539 .358 -.0166 .0451 -.01020 .01539 .510 -.0410 .0206 -.01953 .01451 .184 -.0486 .0095 .03378* .01451 .024 .0047 .0628 .00934 .01451 .523 -.0197 .0384 .01953 .01451 .184 -.0095 .0486 (J) kp furo_0,12mg/ml furo_0,15mg/ml furo_UV furo_0,09mg/ml furo_0,15mg/ml furo_UV furo_0,09mg/ml furo_0,12mg/ml furo_UV furo_0,09mg/ml furo_0,12mg/ml furo_0,15mg/ml (I) kp furo_0,09mg/ml furo_0,12mg/ml furo_0,15mg/ml furo_UV Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 95% Confidence Interval

The mean difference is significant at the .05 level. *.

Keterangan:

Furo_0,09mg/ml: Furosemide dengan Alpha Lipoic Acid (ALA) dosis 0,09 mg/ml Furo_0,12mg/ml: Furosemide dengan Alpha Lipoic Acid (ALA) dosis 0,12 mg/ml Furo_0,15mg/ml: Furosemide dengan Alpha Lipoic Acid (ALA) dosis 0,15 mg/ml Furo_UV : Furosemide yang diradiasi UV A (kontrol)

Tetapi walaupun pada dosis Alpha Lipoic Acid (ALA) 0,09 mg/ml dan

furosemide yang diradiasi UV A terdapat perbedaan bermakna, namun secara logika

hal ini tidak mungkin. Hal ini terjadi mungkin karena kesalahan teknis saat

pengukuran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(60)

Pada keadaan normal bila terjadi fotohemolisis, Fe2+ dari hemoglobin akan

dioksidasi oleh K3Fe(CN)6 menjadi Fe3+. Kemudian Fe3+ akan bereaksi dengan CN

-dari KCN dan memberikan warna merah. Namun karena pada percobaan tidak terjadi

fotohemolisis, maka tidak terdapat hemoglobin yang keluar dari eritrosit. Berarti

induksi UVA pada fotosensitiser tidak berpengaruh. Dengan demikian tidak terdapat

Fe2+ dari hemoglobin yang akan dioksidasi oleh K3Fe(CN)6 sehingga tidak terbentuk

warna merah. Namun Fe3+ dari K3Fe(CN)6 masih mungkin bereaksi dengan CN- dari

KCN sehingga memberikan sedikit warna merah.

Pada penelitian ini digunakan ALA sebagai antioksidan. Penulis melakukan

pemodelan dengan komputasi untuk mengetahui pada ikatan mana pada ALA yang

merupakan daerah aktif transfer elektron.

(61)

41

Seperti terlihat pada gambar bagian aktif transfer elektron terbesar terletak

pada ikatan S-S karena pada bagian tersebut orbital HOMO dan LUMO banyak

terdapat pada ikatan tersebut. Pada ikatan S-S memungkinkan kebolehjadian

berikatan dengan ROS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(62)

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

1. Berdasarkan prediksi komputasi, Ciprofloxacin dapat berfungsi sebagai

fotosensitiser tidak diinduksi oleh UV A.

2. Berdasarkan prediksi komputasi, Furosemide dapat berfungsi sebagai

fotosensitiser tidak diinduksi oleh UV A.

3. Karena Ciprofloxacin dan Furosemide tidak dapat berfungsi sebagai fotosensitiser

bila diradiasi dengan UV A, sehingga dalam penelitian ini belum dapat ditentukan

kemampuan Alpha Lipoic Acid (ALA) dalam mencegah fotohemolisis.

B. Saran

1. Perlu dilakukan scanning pada Ciprofloxacin dan Furosemide untuk mengetahui

pada panjang gelombang berapa keduanya dapat memberi serapan maksimum.

2. Perlu dilakukan penelitian pada dosis berapa Alpha Lipoic Acid (ALA) dapat

(63)

43

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1995, Farmakope Indonesia IV, 400, Departemen Kesehatan republik

Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2007, Ultraviolet, From Wikipedia the free encyclopedia, http://en.wikipedia.org/wiki/Ultraviolet , diakses tanggal 19 Agustus 2007.

Anonim, 2008a, Ciprofloxacin, http://en.wikipedia.org/wiki/Pharmaceutical_manufacturer, diakses tanggal 18 April 2008.

Anonim, 2008b, Lipoic Acid, http://en.wikipedia.org/wiki/Lipoic_acid, diakses

tanggal 5 Mei 2008.

Anonim, 2008c, New Product Mecola® Forte, http://www.lapilaboratories.com/products/info_prod_mecolaforte.htm, diakses 28 Mei 2008.

Allen, J.E., 1993, Drug-induced photosensitivity, 12:580-7, Clin Pharm.

Assegaff, H., Widjaja A., 1993, Peranan Oksidan dan Antioksidan pada Penyakit Paru Obstruktif Kronik. Seputar Bronkitis Kronik dan Antioksidan, 69.

Baier, J., T. Fuß, C. Pöllmann, C. Wiesmann, K. Pindl, R. Engl, D. Baumer, M. Maier, M. Landthaler, and W. Bäumler, 2007, Theoretical and experimental analysis of the luminescence signal of singlet oxygen for different photosensitizers, J. Photochem. Photobiol. B, Biol., http://www.jbaier.de/research/so/so.htm8l, diakses tanggal 6 Juni 2008.

Berbardi R.R., 2004, Handbook of nonprescription drugs, 14th ed., American

Pharmacists Association, Washington D.C.

Biewenga G.P., Haenen G.R., Bast A., 1997, The pharmacology of the antioxidant lipoic acid. Gen Pharmacol, 29:315-331.

Bogdanoviq V., Bogdanovic G., Lajsic G.G., 1997, Effect of irradiation on enzymes of antioxidative defense system in L929 cell-culture in the presence of alfa-tocopherol-acetate, 8(4):157-9, Arch of Oncology.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(64)

Broch, S., Esteve-Romero, J., Ruiz-Angel, M. J., Garcia-Alvarez-Coque, M. C., 2002, Determination of Furosemide in Urine Sampples by Direct Injection in a Micellar Liquid Chromatographic System, 127, 29-34, Analyst.

Buck M.L., 1998, Drug-induced photosensitivity, Pediatr Pharmacother, 4,6.

Christ, W., and Lehnert, T., 1990, Toxicity of the quinolones. In The New Generation

of Quinolones (C. Siporin, C. L. Heifertz, and J. M. Domagala, Eds.), pp. 165-187, Dekker, New York, Basel.

Cole A.S., Eastoe J.E., 1988, Chemistry and Oral Biology, 2nd ed; Wright,: 1579.

de Gruijl F.R., 2000, Photocarcinogenesis: UVA vs UVB, Methods Enzymol, 319,

359–66.

Dubakiene, Ruta and Kupriene, Migle, 2006, Scientific Problems of Photosensitivity,

619-624, Vilnius University, Antalkanio, http://medicina.kmu.lt/0608/0608-02e.pdf, diakses tanggal 6 Juni 2008.

Epstein JH, 1983, Phototoxicity and photoallergy in man, 8:141-147, J Am Acad

Dermatol.

Ferguson J., Dawe, R., 1997, Journal of Antimicrobial Chemotherapy, 40, Suppl. A,

93–98,Photobiology Unit, Department of Dermatology, Ninewells Hospital, Dundee DD1 9SY, UK.

Food and Drug Administration of USA, 1993, FDA committee urges stronger warnings on Searle's Maxaquin. SCRIP 1810/11, 32-33.

Gitawati R., 1995, Radikal Bebas-Sifat dan Peran dalam menimbulkan Kerusakan/ KematianSel, 102: 336, Cermin Dunia Kedokteran.

Gonza´lez E, Gonza´lez S., 1996, Drug Photosensitivity, idiopathic photodermatoses, and sunscreens, 35:871-885, J Am Acad Dermatol.

Grossweiner L.I., 1999, Photosensitization of red blood cell hemolysis : a brief review, http//www.photobiology.com/reviews.

(65)

45

Konig B.E., Placzek M., Przybilla B., 1997, Phototoxic lysis of erythrocytes from humans is reduced after oral intake of ascorbic acid and d-alfa-tocoperol.

Photodermatol Photoimmunol Photomed, 13:173-7.

Konig D, Berg A., 2002 Exercise and oxidative stress: is there a need for additional antioxidants. Osterreichisches Jour Fur Sportmedizin, 3:6-13.

Lautan, Jensen, 1997, Radikal Bebas pada Eritrosit dan Leukosit, Cermin Dunia

Kedokteran No. 116,

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/13RadikalBebaspadaEritrositdanLeko sit116.pdf/13RadikalBebaspadaEritrositdanLekosit116.html, diakses tanggal 19 Mei 2008.

Lugovic, L., Šitum, M., Ožanic-Bulic, S., Sjerobabski-Masnec, I., 2007, Phototoxic and Photoallergic Skin Reactions, Coll. Antropol, 31 (1), 63-67.

Mayes, P.A., 1993, Structure & Function of The Lipid-Soluble Vitamins. Dalam:

Murray KM, Granner DX, Mayes PA, Rodwell VW. Harpers Biochemistry 23rd ed., 5925, Connecticut: Appleton & Lange.

Mayes P.A., 1990, Lipids of Physiologic Significance, Dalam: Murray KM. Granner

D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W. Harpers Biochemistry, 22nd ed., 1423, Connecticut: Appleton & Lange.

Morikawa T., Yasuno R., Wada H., 2001, Do mammalian cells synthesize lipoic acid? Identification of a mouse cDNA encoding a lipoic acid synthase located in mitochondria. FEBS Lett, 498: 16-21.

Moore D.E., 2002, Drug-induced cutaneous photosensitivity. Drug Saf, 25: 345-72.

Morison W.L., 200, Photosensitivity, N Engl J Med, 350;1111-7.

Murray R.K., 1993, Red & White Blood Cells, Dalam: Murray KM, Granner D.K.,

Mayes P.A., Rodwell V.W., Harper's Biochemistry, 23rd ed., ,688703, Connecticut: Appleton & Lange.

Naguib, Y., 2004, Alpha-Lipoic Acid: A Versatile Antioxidant. Vitamin Retailer

Magazine, 1-6.

Nam, C., An, S., Lee, E., Moon, S., Kang, J., and Chang, I., 2004, An In Vitro Phototoxicity Assay Battery (Photohaemolysis and 3T3 NRU PT test) to Assess Phototoxic Potential of Fragrances, 693, Chungbuk National

University, Korea.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(66)

Panonsih, R.N., Etnawati, K., Wirohadidjojo, Y. W., (in press), Perbandingan

Potensi Antioksidan antara Asam Alpha Lipoat dan Glutation Berdosis Sama, Kajian pada Fotooksidasi Membran Eritrosit.

Peak M.J., Peak J.G., 1993, Solar ultraviolet effects on mammalian cell DNA. In:

Oxidative Stress in Dermatology (Fuchs J, Packer L, eds), 86 – 169, New York: Marcel Dekker.

Rubino, M. D., 2005, Xenobiotics in The Environment : Abotic Transformations and Toxicity, 1-104, Università degli Studi di Napoli Federico II.

Spielmann, H., Lovell, W.W., Holzle, E., Jonhson, B.E., Maurer, T., Miranda, M.A., Pape, W.J.W, Sapora, O., Sladowski, D., 1994, In Vitro Phototoxicity Testing, The Report and Recommendationof ECVAM Workshop, Atla, 22,

314-348.

Stahlmann R., 1990, Safety profile of the quinolones, J Antimicrob Chemother,

20(suppl D):31-44.

Suyatna, F.D., 1989, Radikal Bebas dan Iskemia. Cermin Dunia Kedokteran, 57: 258.

Ting, W., Vest, C., dan Sontheimer, R., 2003, Practical and Experimental Consideration of Sun Protection in Dermatology, 506, University of Iowa

Health Care, I.A.

Vassileva, S. G., Mateev, G., Parish, L.C., 1998, Antimicrobial Photosensitvity Reactions, Arch Intern Med., 158, 1993-2000.

Warin, A.P., 1978, The ultraviolet erythemas in man. Br J Dermatol, 98:473-477.

Yamaguchi, J., Oguchi, H., Tokudome, Y., and Katsuyama, M., 1994, A Case of Photosensitive Drug Eruption Induced by Sparfloxacin, Nishinihon J. Dermatol, 56, 1146, 1149.

Zhang, A.Y., Elmets C.A., Drug-induced photosensitivity. 2005. Available from:

(67)

47

LAMPIRAN

Lampiran 1. Keseragaman Bobot dan Perhitungan berat serbuk Mecola Forte® yang ditimbang

Tabel XIII. Data Keseragaman Bobot Tablet Mecola Forte® Bobot tablet dengan

salut (gram)

Berat salut (gram)

Bobot tablet tanpa salut (gram)

0,887 0,058 0,892 0,890 0,062 0,828 0,907 0,067 0,840 0,883 0,055 0,828 0,889 0,060 0,829 Berat rata-rata tablet tanpa salut (gram) 0,8308

Perhitungan berat serbuk Mecola Forte® yang ditimbang

Konsentrasi ALA 0,36mg/ml dilarutkan dalam 25 ml aquadest

V m

C =

25 36 ,

0 = m

m = 9 mg

Berat serbuk yang ditimbang = 0,8308 0,012462 0,0125g

600 9

≈ =

Χ

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(68)

Lampiran 2. Ciprofloxacin diradiasi UV A dan tanpa UV A

Case Processing Summary

18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

KP_UV Ciprofloxacin tanpa diradiasi UVA Ciprofloxacin diradiasi UVA Absorbansi

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases Descriptives .13717 .005672 .12520 .14913 .13469 .13150 .001 .024064 .102 .217 .115 .020 2.221 .536 7.131 1.038 .14083 .002404 .13576 .14591 .14104 .14100 .000 .010199 .120 .158 .038 .015 -.218 .536 -.406 1.038 Mean Lower Bound Upper Bound 95% Confidence

Interval for Mean

5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Mean Lower Bound Upper Bound 95% Confidence

Interval for Mean

5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis KP_UV Ciprofloxacin tanpa diradiasi UVA Ciprofloxacin diradiasi UVA Absorbansi

(69)

49

Tests of Normality

.246 18 .005 .784 18 .001

.083 18 .200* .986 18 .992

KP_UV Ciprofloxacin tanpa diradiasi UVA Ciprofloxacin diradiasi UVA Absorbansi

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance. *.

Lilliefors Significance Correction a.

Case Processing Summary

18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

KP_UV Ciprofloxacin tanpa diradiasi UVA Ciprofloxacin diradiasi UVA Tran_Absorbansi

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases Descriptives -.8681 .01600 -.9019 -.8344 -.8726 -.8811 .005 .06788 -.99 -.66 .33 .06 1.448 .536 4.518 1.038 -.8524 .00750 -.8682 -.8366 -.8514 -.8508 .001 .03183 -.92 -.80 .12 .05 -.378 .536 -.224 1.038 Mean Lower Bound Upper Bound 95% Confidence

Interval for Mean

5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Mean Lower Bound Upper Bound 95% Confidence

Interval for Mean

5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis KP_UV Ciprofloxacin tanpa diradiasi UVA Ciprofloxacin diradiasi UVA Tran_Absorbansi

Statistic Std. Error

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(70)

Tests of Normality

.205 18 .044 .870 18 .018

.089 18 .200* .981 18 .962

KP_UV Ciprofloxacin tanpa diradiasi UVA Ciprofloxacin diradiasi UVA Tran_Absorbansi

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

This is a lower bound of the true significance. *.

Lilliefors Significance Correction a.

Mann-Whitney Test

Ranks

18 15.36 276.50

18 21.64 389.50 36 KP_UV Ciprofloxacin tanpa diradiasi UVA Ciprofloxacin diradiasi UVA Total Absorbansi

N Mean Rank Sum of Ranks

Test Statisticsb

105.500 276.500 -1.790 .073 .074a Mann-Whitney U Wilcoxon W Z

Asymp. Sig. (2-tailed) Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]

Absorbansi

Not corrected for ties. a.

(71)

51

Lampiran 3. Furosemide yang diradiasi UV A dan tanpa radiasi UV A

Case Processing Summary

16 100.0% 0 .0% 16 100.0%

18 100.0% 0 .0% 18 100.0%

KP_UV Furosemide tanpa diradiasi UVA Furosemide yang diradiasi UVA Absorbansi

N Percent N Percent N Percent

Valid Missing Total

Cases Descriptives .13406 .002073 .12964 .13848 .13424 .13400 .000 .008290 .117 .148 .031 .014 -.183 .564 -.184 1.091 .14011 .003507 .13271 .14751 .13912 .13550 .000 .014879 .118 .180 .062 .018 1.220 .536 1.822 1.038 Mean Lower Bound Upper Bound 95% Confidence

Interval for Mean

5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis Mean Lower Bound Upper Bound 95% Confidence

Interval for Mean

5% Trimmed Mean Median Variance Std. Deviation Minimum Maximum Range Interquartile Range Skewness Kurtosis KP_UV Furosemide tanpa diradiasi UVA Furosemide yang diradiasi UVA Absorbansi

Statistic Std. Error

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

(72)

Group Statistics

16 .13406 .008290 .002073 18 .14011 .014879 .003507 KP_UV

Furosemide tanpa diradiasi UVA Furosemide yang

Gambar

Gambar 18. Lampu LIPI UV A............................................................................
Gambar 1. Struktur Alpha Lipoic Acid (ALA)
Gambar 2. Bagan Mekanisme Fotosensitasi (Spielmann et al., 1994)
Gambar 3. Mekanisme fotosensitiser (Baier, 2007)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi bobot telur dengan daya tetas pada itik Khaki Campbell yang dipelihara secara intensif Di Lombok Timur..

Data primer merupakan data diperoleh secara langsung dari objek diteliti baik dari pribadi (responden) maupun dari suatu perusahaan yang mengolah data untuk

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Selection of High Oil Yielding Trees of Millettia pinnata (L.) Panigrahi, Vegetative Propagation and Growth in the Field.. Ni Luh Arpiwi 1 *, I Made Sutha Negara 2 , I

Dalam pembuatan pakan ikan, analisis proksimat beberapa bahan baku dan pakan buatan pelet sangat diperlukan untuk menjaga kualitasnya, demikian halnya untuk kebutuhan ikan baik

Forum seminar LEMHI, tak hanya menjadi forum ilmiah bagi mahasis- wa, namun juga turut dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Desa, Kementerian Hukum dan HAM,

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkahnya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “PREDIKSI

Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang Makassar yang menunjukkan bahwa pelaksanaan tata kelola perusahaan perbankan sudah terwujud dengan persentase sebesar