• Tidak ada hasil yang ditemukan

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi"

Copied!
130
0
0

Teks penuh

(1)

91

ANALISIS KEPUASAN KERJA GURU-GURU SEKOLAH

DASAR (SD) KANISIUS KOTA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

YOANNA MEGA ROSARIA INDAH

NIM: 021324018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Hanya pada Allah saja kiranya aku tenang sebab dari pada-Nyalah harapanku

(Mazmur 62 : 6)

Hidup adalah rangkaian pelajaran yang harus dihayati untuk dimengerti

(Ralph W. Emerson)

Cinta tak memberi apapun kecuali dirinya sendiri

Cinta tak meminta apapun karena dirinya kebahagiaan

Cinta bukan untuk memiliki dan dimiliki

Karena cinta adalah keabadian

(Kahlil Gibran)

Persembahan :

Jesus Christ

Bapak dan D’ Dinda yang telah kembali pulang ke rumah Bapa di Surga

Ibu, Mba Via, dan D’ Menik Tercinta

Almamaterku USD

(5)

v

Pernyataan Keaslian Karya

Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Agustus 2010 Penulis

(6)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Yoanna Mega Rosaria Indah

Nomor Mahasiswa : 021324018

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Analisis Kepuasan Kerja Guru-Guru Sekolah Dasar (SD) Kanisius Kota Yogyakarta. Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 25 Agustus 2010

Yang menyatakan

(7)

vii

ABSTRAK

ANALISIS KEPUASAN KERJA GURU-GURU SEKOLAH DASAR (SD) KANISIUS KOTA YOGYAKARTA

YOANNA MEGA ROSARIA INDAH Universitas Sanata Dharma

YOGYAKARTA 2010

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah ada perbedaan kepuasan kerja antara guru laki-laki dengan perempuan, untuk menguji dan menganalisis apakah ada perbedaan kepuasan kerja antara guru tetap dengan guru tidak tetap, dan untuk menguji dan menganalisis pengaruh umur dan masa kerja terhadap kepuasan kerja.

Jenis penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah Independen Sampel T-test dan Analisis Regresi Linier Berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan kepuasan kerja antara guru laki-laki dan guru perempuan. Guru perempuan mempunyai nilai thitung 2,822 > ttabel yaitu 1,671 dan guru laki-laki mempunyai nilai thitung 2,659 >

ttabel yaitu 1,671. Adanya perbedaan kepuasan kerja antara guru tetap dan guru

tidak tetap. Guru tetap mempunyai nilai thitung 4,724 > ttabel 1.671 dan guru tidak

tetap mempunyai nilai thitung 4,885 > ttabel yaitu 1,671.

Ada pengaruh positif antara umur dan masa kerja terhadap kepuasan kerja. Variabel umur (β umur : 0,573 dengan sig 0,010) dan variabel masa kerja (β

masa kerja : 0,461 dengan sig 0,017). Pengaruh umur dan masa kerja terhadap

(8)

viii

ABSTRACT

JOB SATISFACTION ANALYSIS OF KANISIUS ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS YOGYAKARTA

YOANNA MEGA ROSARIA INDAH Sanata Dharma University

YOGYAKARTA 2010

This study aims to examine and analyze : whether there are different job satisfaction between male teachers and female teachers, whether there are different job satisfaction between permanent teachers and unpermanent teachers, and the influence of ages and the length of the services towards job satisfaction .

This research is a descriptive research. Method of data collection is questionnaire, While the analysis of data is an Independent Samples T-test and Regression Analysis.

The results shows that there is different job satisfaction between male teachers and female teachers. Female teachers have a value of 2.822 t> 1.671 and ttable, the male teachers have a value of 2.659 t> ttable is 1.671. There is different job satisfaction between permanent teachers and unpermanent teachers. Permanent teachers have a value of 4.724 t> ttable 1671 and unpermanent teachers do not have a value of 4.885 t> ttable namely 1.671.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak memperoleh dukungan, bimbingan dan doa. Semua yang penulis terima sangat mendukung kelancaran penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu perkenankan penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada :

1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing II yang selama ini dengan sabar memberikan bimbingan, semangat dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

(10)

x

4. Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si. yang telah memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Teguh, Bapak Yoni, Bapak P.A Rubiyanto, Ibu Catur, Bapak Heri, Bapak Muhadi, Bapak Markiswo dan Dosen-Dosen yang telah memberi mata kuliah dari awal perkuliahan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

6. Mbak Titin selaku staf Sekretariat PE yang telah banyak membantu penulis dalam segala urusan.

7. Drs. A.I.B. Hartana, SJ selaku Direktur Yayasan Kanisius Cabang Yogyakarta yang telah nengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di SD Kanisius Kota Yogyakarta.

8. TH. Paimin, Y. Maryono Susanto, Christina Isminarti, AP. Suharyatno, S.Pd, Drs. Ign. Dalijo. HS, Hr. Klidi Atmoko, Tugiyo, S.Pd, A. Tukijo selaku kepala sekolah SD Kanisius Tegalmulyo, SD Kanisius Gowongan, SD Kanisius Pugeran I, SD Kanisius Pugeran II, SD Kanisius Wirobrajan yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

9. Para Bapak dan Ibu Guru SD Kanisius Kota Yogyakarta yang telah membantu dalam pengisian Kuesioner.

(11)

xi

11. Ibu, Mba Via, D’Menik yang telah memberikan dukungan doa, dorongan, dan semangat kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

12. Yunarto, Aris, Didik, Willy, Kristin dan Retno. Serta teman-teman PE’02 yang selalu mendukungku dari awal kuliah, terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

13. Natalie, sahabatku yang paling baik. Kamu selalu ada di saat aku lagi sedih, susah dan senang. Terima kasih atas perhatian dan bantuannya selama ini. 14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan doa dan dorongan hingga terselesainya skripsi ini. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis harapkan kritik dan saran yang sifatnya membantu. Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Yogyakarta, 25 Agustus 2010 Penulis

(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul………...i

Halaman Persetujuan Pembimbing……….ii

Halaman Pengesahan………..iii

Halaman Motto dan Persembahan………..iv

Pernyataan Keaslian Karya………..v

Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah………...vi

Abstrak………...vii

Abstract………...viii

Kata Pengantar………ix

Daftar Isi………xii

Daftar Tabel………..xvi

Daftar Gambar……….xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………...1

B. Rumusan Masalah………5

C. Tujuan Penelitian……….5

D. Manfaat Penelitian………...6

(13)

xiii

1. Definisi Kepuasan Kerja………...7

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja………...9

3. Teori-Teori Kepuasan Kerja………...12

4. Pengukuran Kepuasan Kerja………...14

5. Gejala-Gejala Ketidakpuasan Kerja………15

6. Penyembuhan Terhadap Ketidakpuasan……….16

B. Penelitian Terdahulu………..17

C. Kerangka Berpikir Dan Hipotesis………..19

BAB III METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian………..24

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian………24

C. Subjek Dan Objek Penelitian……….24

D.Populasi Dan Sampel Penelitian………25

E. Variabel Penelitian……….26

F. Data-Data Yang dibutuhkan………...26

G.Teknik Pengumpulan Data……….27

H.Definisi Operasional, Pengukuran Variabel dan Indikator………27

I. Teknik Analisis Instrumen……….29

1. Pengujian Validitas……….29

2. Pengujian Reliabilitas……….33

J. Teknik Analisis Data………..34

(14)

xiv

2. Uji Prasyarat Analisis Regresi………35

a. Uji Normalitas……….35

b. Uji Linearitas………...36

3. Uji Asumsi Klasik………...37

a. Uji Multikolinieritas………37

b. Uji Heteroskedastisitas………38

K.Pengujian Hipotesis………38

BAB IV GAMBARAN UMUM A.Yayasan Kanisius………...45

1. Sejarah Singkat Yayasan Kanisius……….45

2. Visi Yayasan Kanisius………46

3. Misi Yayasan Kanisius………46

B. SD Kanisius Tegalmulyo………...47

C. SD Kanisius Gowongan……….48

D.SD Kanisius Gayam………...50

E. SD Kanisius Kota Baru………..51

F. SD Kanisius Notoyudan……….54

G.SD Kanisius Pugeran I………...56

H.SD Kanisius Pugeran II………..58

I. SD Kanisius Wirobrajan………60

(15)

xv

A.Deskriptif Data………...63

1. Deskripsi Responden………...63

2. Deskripsi Kepuasan Kerja Guru………..66

B. Analisis Data………..68

1. Uji Prasyarat Regresi………...68

a. Uji Normalitas……….68

b. Uji Linieritas………70

2. Uji Asumsi Klasik………...71

a. Uji Multikolinearitas………...71

b. Uji Heterokedastisitas……….72

C. Pengujian Hipotesis………....73

D.Pembahasan………79

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan………84

B. Saran………...85

DAFTAR PUSTAKA……...………87

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Pengukuran Variabel Kepuasan kerja………..28

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pengembangan Indikator Kepuasan Kerja………....28

Tabel 3.3 Validitas Kepuasan Kerja………..31

Tabel 3.4 Reliabilitas………....33

Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………..63

Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur………....64

Tabel 5.3 Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja………...65

Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Kepegawaian…………66

Tabel 5.5 Batasan Skor PAP Tipe II……….67

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Kerja……….68

Tabel 5.7 Uji Normalitas………...69

Tabel 5.8 Uji Linieritas Umur………...70

Tabel 5.9 Uji Linieritas Masa Kerja………..70

Tabel 5.10 Uji Multikolinearitas………...71

Tabel 5.11 Uji Heterokedastisitas……….72

Tabel 5.12 T-test Jenis Kelamin………73

Tabel 5.13 T-test Status Kepegawaian………..74

Tabel 5.14 Hasil Regresi Berganda………...76

Tabel 5.15 Hasil Regresi Berganda Dengan 2 Prediktor………..77

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pendidikan adalah ilmu dasar bagi profesi pendidikan dan keguruan. Ilmu dasar inilah yang membedakan identitas profesi satu dengan profesi yang lainnya. Guru adalah pekerja intelektual, berinteraksi dengan puluhan ragam karakter manusia, bergerak di bidang jasa pendidikan dengan misi mulia yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Bagi seorang guru atau pendidik, belajar terus-menerus adalah sesuatu yang mutlak dilakukan. Mutu pendidikan memang bukan tergantung semata pada sarana gedung dan bangunan yang baik saja melainkan pada hal-hal yang juga terkait dengan pembelajaran di sekolah. Agar proses pembelajaran berhasil dan mutu pendidikan meningkat maka diperlukan guru yang memahami dan menghayati profesinya dan tentunya guru yang memiliki wawasan pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat membuat proses pembelajaran aktif, menciptakan suasana pembelajaran inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

(19)

Perhatian terhadap guru sekolah dasar tidak boleh lagi sebagai sampingan dan hendaklah menjadi prioritas pembenahan pendidikan dasar. Pendidikan bagi para calon guru sekolah dasar hendaklah disiapkan lebih seksama dengan pengenalan secermat mungkin tentang lingkup pendidikan yang akan dihadapinya http://www.indomedia.com/sripo/2003/05/05/0505 opl.htm.

Pihak sekolah juga memainkan andil yang sangat besar di dalam memacu semangat kaum guru untuk bekerja, dalam hal ini memotivasi, datang ke sekolah sesuai jadwal, masuk ke kelas tepat waktu dan mengajar dengan baik dan benar.

(20)

Masa kerja sangat penting sekali dalam penarikan tenaga kerja, sebab nantinya akan berpengaruh terhadap kelangsungan suatu perusahaan atau organisasi. Dengan semakin lama masa kerja tersebut karyawan bisa menggunakan bakat, keahlian maupun keterampilan untuk mendukung berbagai kegiatan di dalam pekerjaannya. Bisa diperkirakan bahwa adanya kecenderungan semakin lama masa kerja seseorang itu bekerja maka akan semakin banyak pula pengalaman yang dimiliki, selain itu karyawan yang bersangkutan memang mempunyai keahlian dan keterampilan kerja yang relatif tinggi. Lain halnya kalau karyawan itu masa kerjanya belum lama akan menunjukkan semakin rendahnya tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki.

Suatu perusahaan akan cenderung untuk memilih karyawan yang sudah lama masa kerjanya dari pada karyawan yang belum lama masa kerjanya, sebab bagi mereka yang sudah lama masa kerjanya akan dipandang lebih mampu dalam melaksanakan berbagai kegiatan nantinya. Selain itu produktivitas merosot dengan makin bertambahnya usia seseorang. Usia secara positif berhubungan dengan kinerja bagi para karyawan muda. Para karyawan yang lebih tua bukan kurang produktif tetapi usia dan pengalaman juga memprediksikan kinerja yang lebih baik untuk pekerjaan yang lebih kompleks dari pada pekerjaan biasa dan pengalaman kerja memiliki hubungan yang kuat dengan kinerja dari pada usia.

(21)

karyawan dapat mempunyai status kepegawaian sesuai dengan pendidikan dan keahlian yang dimilikinya. Sebab nantinya mereka harus bisa mengikuti perkembangan dan perubahan yang akan terjadi. Dengan bekal lamanya masa kerja, kualitas, dan kemampuan kerja seseorang akan bertambah dan berkembang dengan demikian efisiensi dan efektifitas kerja akan meningkat.

(22)

Sekolah sebagai tempat bekerja haruslah mampu menciptakan iklim yang sehat dan kondusif bagi guru di dalam melaksanakan tugasnya.

http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005/0805/22/1104.htm.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Kepuasan Kerja Guru-Guru Sekolah Dasar (SD) Kanisius Kota Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah ada perbedaan kepuasan kerja antara guru laki-laki dengan perempuan?

2. Apakah ada perbedaan kepuasan kerja antara guru tetap dan guru tidak tetap ?

3. Apakah ada pengaruh umur dan masa kerja terhadap kepuasan kerja?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji dan menganalisis apakah ada perbedaan kepuasan kerja

antara guru laki-laki dengan perempuan.

2. Untuk menguji dan menganalisis apakah ada perbedaan kepuasan kerja antara guru tetap dan guru tidak tetap.

(23)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja para guru dengan lebih memperhatikan usaha-usaha untuk meningkatkan kepuasan kerja guru-guru di sekolah.

2. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan penulis tentang kepuasan kerja guru-guru Sekolah Dasar (SD) Kanisius Kota Yogyakarta.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

(24)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kepuasan Kerja

1. Definisi Kepuasan Kerja

Karyawan merupakan asset yang mempunyai andil terbesar dalam perusahaan, di mana karyawan menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan, mempunyai pikiran, perasaan dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikapnya terhadap pekerjaannya. Salah satu sikap karyawan yang menjadi kunci pendorong moral, kedisiplinan, dan prestasi kerja karyawan dalam mewujudkan tujuan perusahaan adalah kepuasan kerja karyawan.

Menurut Handoko (1993: 143) kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Sedangkan menurut Robbins (1996: 139) kepuasan kerja adalah sikap umum seorang pegawai terhadap pekerjaannya, selisih antara banyak ganjaran yang diterima seorang pegawai dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya mereka terima.

(25)

kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.

Kepuasan kerja dalam pekerjaan merupakan kepuasan kerja yang dirasakan dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan,dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih menyukai kepuasan kerja jenis ini akan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa. Kepuasan kerja di luar pekerjaan merupakan kepuasan kerja yang dirasakan di luar pekerjaannya, berupa besarnya balas jasa yang diterima dari hasil kerja. Karyawan yang lebih menyukai kepuasan kerja jenis ini akan lebih mengutamakan balas jasa daripada pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya. Sedangkan kepuasan kerja kombinasi dalam dan luar pekerjaan dipahami sebagai kepuasan kerja yang dicerminkan oleh sikap emosional yang seimbang antara balas jasa dengan pelaksanaan pekerjaan. Karyawan yang lebih suka kepuasan kerja jenis ini akan merasa puas apabila ada keseimbangan antara hasil kerja dengan balas jasa. Pengertian akan adanya keseimbangan ini yaitu perasaan adil dan layak yang dirasakan oleh karyawan.

(26)

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Menurut As’ad (1995: 101) faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai berikut:

a. Faktor kepuasan finansial, yaitu terpenuhinya karyawan terhadap kebutuhan finansial yang diterima untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari sehingga kepuasan kerja bagi karyawan dapat terpenuhi. Hal ini meliputi: sistem, besarnya gaji, jaminan sosial, tunjangan, fasilitas yang diberikan serta promosi.

b. Faktor kepuasan fisik, yaitu faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja dan kondisi fisik karyawan. Hal ini meliputi: jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan jam istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan atau suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan dan umur.

c. Faktor kepuasan sosial, yaitu faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial baik antara sesama karyawan dengan atasannya maupun karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya. Hal ini meliputi: rekan kerja yang kompak, pimpinan yang adil dan bijaksana, serta pengarahan dan perintah yang wajar.

(27)

Sedangkan menurut Gilmer dalam Rizeni (2004: 20-21) tentang faktor-faktor kepuasan kerja sebagai berikut:

a. Kesempatan untuk maju

Dalam hal ini ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama bekerja.

b. Keamanan kerja

Faktor ini sering disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi karyawan pria maupun wanita. Keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan karyawan selama bekerja.

c. Gaji

Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang mengekpresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang diperolehnya.

d. Perusahaan dan manajemen

Perusahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil. Faktor ini yang menentukan kepuasan kerja karyawan.

e. Pengawasan

(28)

f. Faktor intrinsik dari pekerjaan

Atribut yang ada pada pekerjaan mensyaratkan ketrampilan tertentu. Sukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan.

g. Kondisi kerja

Termasuk disini adalah kondisi tempat, ventilasi, penyinaran, kantin dan tempat parkir.

h. Aspek sosial dalam pekerjaan

Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak puas dalam pekerjaan.

i. Komunikasi

Komunikasi yang lancar antar karyawan dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami, dan mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.

j. Fasilitas

(29)

3. Teori-Teori Kepuasan Kerja

a. Teori Perbedaan (Discrepancy Theory)

Teori ini berpendapat bahwa mengukur kepuasan dapat dilakukan dengan cara menghitung selisih antara apa yang seharusnya didapatkan dengan kenyataan yang dirasakan pegawai.

Menurut Locke dalam Rizeni (2004: 8) kepuasan atau ketidakpuasan pegawai bergantung pada perbedaan antara apa yang didapat dengan apa yang diharapkan pegawai. Apabila yang didapat pegawai ternyata lebih besar dari apa yang diharapkan maka pegawai tersebut menjadi puas. Sebaliknya apabila yang didapat pegawai lebih rendah daripada yang diharapkan akan menyebabkan pegawai tidak puas.

b. Teori Keadilan (Equity Theory)

Equity Theory beranggapan bahwa orang akan merasa

puas atau tidak puas tergantung apakah ia merasakan adanya keadilan (Equity) atau tidak atas suatu situasi. Perasaan equity dan inequity atas suatu situasi, diperoleh orang dengan cara membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain yang sekelas, sekantor, seangkatan, maupun yang bekerja ditempat lain.

c. Teori Dua Faktor (Two Factor Theory)

(30)

membutuhkan keahlian dan peluang untuk mengembangkan kemampuan”

Ada dua faktor yang mempengaruhi timbulnya rasa puas atau tidak puas.

1) Satisfiers (motivator) adalah faktor-faktor atau situasi yang dibuktikan sebagai sumber kepuasan kerja, dimana hal itu terdiri dari : achievement (prestasi), recognition (pengakuan), work it self (hasil pekerjaan) dan pertanggungjawaban, serta kemajuan.

2) Dissatisfier adalah faktor-faktor yang terbukti menjadi sumber ketidakpuasan, antara lain : Policy perusahaan dan administrasi, teknik pengawasan, upah, interpersonal relation, kondisi pekerjaan, job security dan status.

d. Teori Pengharapan (Exectancy Theory)

Menurut teori ini motivasi akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang dan perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya itu. Artinya apabila seseorang sangat menginginkan sesuatu dan jalan tampaknya terbuka untuk memperoleh hal yang diinginkan itu tipis, motivasinya pun akan menjadi rendah.

e. Teori Pemenuhan Kebutuhan (Need Fullfillment Theory)

(31)

kebutuhan karyawan yang terpenuhi, makin puas pula karyawan tersebut. Begitu pula sebaliknya apabila kebutuhan karyawan tidak terpenuhi maka karyawan tersebut merasa tidak puas.

f. Teori Pandangan Kelompok (Social Referency Group Theory)

Teori ini menjelaskan bahwa kepuasan kerja karyawan tidak hanya bergantung pada pemenuhan kebutuhan saja, namun justru sangat bergantung pada pandangan atau pendapat kelompok yang oleh para karyawan dipandang sebagai sebagai kelompok acuan. Apa yang menjadi pendapat atau pandangan kelompok acuan menjadi tolak ukur untuk menilai diri karyawan dan lingkungannya. Selanjutnya kepuasan akan dicapai apabila hasil kerja karyawan sesuai dengan minat dan kebutuhan yang diharapkan oleh kelompok acuan.

4. Pengukuran Kepuasan kerja

Pengukuran kepuasan kerja antara lain dapat dilakukan dengan menggunakan skala indeks deskripsi jabatan, skala kepuasan kerja berdasarkan ekspresi wajah, dan kuesioner kepuasan kerja Minnesota (Mangkunegara, 2001: 126-127).

a) Pengukuran Kepuasan kerja dengan berdasarkan Skala Indeks Deskripsi Jabatan

(32)

sangat buruk. Skala pengukuran ini mengukur sikap dari lima area yaitu kerja, pengawasan, upah, promosi, dan co-worker. Setiap pertanyaan yang diajukan harus dijawab oleh karyawan dengan cara menandai jawaban ya, tidak atau tidak ada jawaban.

b) Pengukuran Kepuasan Kerja dengan berdasarkan ekspresi wajah Skala pengukuran ini dikembangkan oleh Kunin pada tahun 1955. Skala ini terdiri dari segi gambar wajah-wajah orang mulai dari sangat gembira, gembira, netral, cemberut, dan sangat cemberut. Karyawan diminta untuk memilih ekspresi wajah yang sesuai dengan kondisi pekerjaan yang dirasakan pada saat itu.

c) Pengukuran Kepuasan Kerja dengan Kuesioner Minnesota

Skala pengukuran kepuasan kerja ini dikembangkan oleh Weiss, Dawis, dan England pada tahun 1967. Skala ini terdiri dari pekerjaan yang dirasakan sangat puas, tidak puas, netral, memuaskan, dan sangat memuaskan. Dalam penggunaannya karyawan diminta untuk memilih satu alternatif jawaban yang sesuai dengan kondisi pekerjaannya.

5. Gejala-Gejala Ketidakpuasan Kerja

(33)

terutama menyangkut pribadi masing-masing, pemakaian barang-barang dinas dengan boros, banyak waktu luang, keteledoran dan ketidakhati-hatian dan ketidaksediaan untuk bekerjasama dengan bawahannya.

Menurut Siagian (As’ad, 1978: 67) hal-hal yang dapat dilihat bila ketidakpuasan terjadi dikalangan karyawan meliputi hal-hal sebagai berikut: labor turn over (pindahnya pegawai), sering terjadi pertikaian perburuhan (labor disputes), yang dapat mengakibatkan pemogokan, terlalu banyak pegawai yang tidak masuk atau sering terlambat, moral kerja yang rendah berupa kemalasan serta apatisme.

6. Penyembuhan Terhadap Ketidakpuasan

Jika sumber ketidakpuasan telah ditentukan maka beberapa pendekatan dapat digunakan untuk mengatasi masalahnya. Pendekatan pertama yaitu mengadakan perubahan-perubahan dalam kondisi kerja, pengawasan, kompensasi, atau rancangan pekerjaan yang tentunya tergantung pada faktor pekerjaan mana yang menjadi penyebab ketidakpuasan kerja.

Pendekatan kedua yaitu memindahkan pekerja ke pekerjaan yang lain untuk mendapatkan pasangan yang lebih baik antara karakteristik pekerja dengan karakteristik pekerjaannya.

(34)

cocok bila para pekerja memiliki kesalahan konsepsi yang didasarkan pada informasi yang tidak memadai atau tidak benar.

B. Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti

Tahun Judul Penelitian Teknik Analisis Data

Hasil

1.Kristi ana Sherly

2005 Pengaruh konsep Diri Guru dan Kepuasan Kerja Guru terhadap Sikap Guru Dalam Proses Belajar Mengajar

Teknik Korelasi Product Moment, dan Teknik Analisis Korelasi Ganda 2 Prediktor

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa : (1) ada pengaruh positif dan signifikan konsep diri terhadap sikap guru dalam proses belajar mengajar (rxy=0,807 dan t

hitung=7,24 > t table =2,048); (2) ada pengaruh positif dan signifikan kepuasan kerja guru terhadap sikap guru dalam proses belajar mengajar (rxy=0,608 dan t hitung=4,058

(35)

2.Indrie Hapsari

2004 Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Komitmen Organisasional Tenaga Kerja Langsung Bagian Finishing

Koefisien Korelasi Product Moment, dan Uji-t digunakan untuk menguji signifikansi korelasi

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif dan signifikan antara kepuasan finansial dengan komitmen organisasional (rxy=0,46

α=5%); (2) ada hubungan

positif dan signifikan antara kepuasan fisik dengan komitmen organisasional (rxy=0,547 α=5%); (3) ada

hubungan positif dan signifikan antara kepuasan sosial dengan komitmen organisasional (rxy=0,477

α=5% dan t hitung=3,760 > t

table=1,677); dan (4) ada hubungan positif dan signifikan antara kepuasan psikologi dengan komitmen organisasional (rxy=0,471

(36)

C. Kerangka Berpikir Dan Hipotesis

Kepuasan kerja nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Karyawan yang mempunyai kepuasan kerja akan menunjukkan sikap positif dan menyenangkan terhadap pekerjaannya. Sikap positif dapat ditunjukkan dengan kesediaan untuk menerima nilai-nilai yang dianut perusahaan tempat ia berkerja. Nilai-nilai yang dianut oleh karyawan tersebut merupakan aspek yang terdapat dalam sebuah perusahaan yang berkaitan dengan pekerjaan. Sementara itu sikap karyawan untuk bersedia berusaha bagi kepentingan perusahaan juga merupakan sikap positif dan menyenangkan terhadap pekerjaan yang ditunjukkan oleh karyawan yang mempunyai kepuasan kerja. Ketika seorang karyawan melakukan pekerjaannya dengan sebaik mungkin berarti ia telah berusaha untuk kepentingan perusahaan.

(37)

dibandingkan pria. Manajer dan professional perempuan menerima 70,5% dari gaji kaum pria. Meskipun perempuan digaji sama dengan kaum pria, mereka tidak mendapat kesempatan kerja yang sama. Selain itu karyawan perempuan juga kurang mendapat promosi karena mereka kurang berpengalaman dalam manajemen umum, perempuan yang tidak mempunyai bakat sebagai eksekutif memerlukan waktu lama untuk diangkat menjadi eksekutif, tidak diikutsertakan dalam jaringan kerja informal sehingga menjadi halangan terbesar dalam promosi mereka. Penelitian psikologis menunjukkan bahwa wanita lebih bersedia untuk mematuhi wewenang dan pria lebih agresif dan bermungkinan lebih besar dari pada wanita untuk memiliki harapan atas keberhasilan. Setiap individu baik pria maupun wanita akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda dengan system-sistem, nilai-nilai yang berlaku pada masing-masing individu tersebut. Kepuasan kerja akan berlangsung terus dan kepuasan itu sendiri bersifat relatif, artinya bagi setiap individu tidak akan sama tergantung sejauh mana individu mengharapkan kebutuhannya terpenuhi.

Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan oleh guru. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis pertama yaitu adanya perbedaan kepuasan kerja antara guru laki-laki dengan guru perempuan.

(38)

mempunyai konsekuensi-konsekuensi perilaku yang utama bila individu mempresepsikan antara apa yang mereka yakini tentang bagaimana status mereka dan apa yang orang lain persepsikan. Suatu pekerjaan yang mendasarkan pada tingkat pangkat atau status kepegawaian didasarkan oleh tingkat pendidikan karyawan itu sendiri, sehingga pekerjaan tersebut memberikan kedudukan tertentu pada orang yang melakukannya. Semakin tinggi tingkat pendidikan dan profesionalisme pekerja semakin tinggi kemungkinan ia melakukan perbandingan sosial dengan orang-orang yang profesinya sama di luar organisasi. Jika upah atau gaji yang diberikan oleh organisasi lebih rendah dari upah yang berlaku dalam masyarakat untuk suatu tipe pekerjaan maka para pekerja mungkin sekali tidak akan puas dengan upah atau gajinya. Selain itu fasilitas yang diterima oleh masing-masing individu juga berbeda, tergantung oleh status kepegawaian yang dimiliki oleh masing-masing individu tersebut. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis kedua yaitu adanya perbedaan kepuasan kerja antara guru tetap dan guru tidak tetap.

(39)
(40)

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Pengaruh kepuasan kerja terhadap Jenis Kelamin, Umur, Masa Kerja dan Status Kepegawaian

Kepuasan Kerja Masa kerja

Status Kepegawaian

Jenis kelamin

(41)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dilihat dari cara dan pembahasannya penelitian ini tergolong ke dalam penelitian:

Deskriptif karena terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagai mana adanya sehingga hanya sekedar mengungkapkan fakta.

B. Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Penulis melakukan penelitian terhadap guru-guru Sekolah Dasar (SD) Kanisius Kota Yogyakarta. Alasan penentuan lokasi ini karena guru-guru SD Kanisius Kota Yogyakarta cukup beragam tingkat pendidikannya dari berbagai kalangan sehingga memungkinkan hasil penelitian cukup bervariasi.

2. Waktu Penelitian : Juli 2007

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

(42)

2. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kepuasan kerja, jenis kelamin, umur, masa kerja dan status kepegawaian.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain (Arikunto, 1992: 107). Perbedaan ini disebabkan karena adanya karakteristik yang berlainan sesuai dengan masalah yang diteliti, maka populasi penelitian ini adalah guru-guru SD Kanisius Kota Yogyakarta.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam menentukan besar kecilnya sampel tidak ada ketepatan yang mutlak. Penelitian ini penulis menggunakan teknik accidental sampling yaitu penentuan sampel secara “asal ambil atau asal pilih”.

(43)

E. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1992: 102). Adapun variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel bebas atau variabel yang mempengaruhi. Variabel independen (X) adalah jenis kelamin, umur, masa kerja dan status kepegawaian.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen merupakan variabel terikat atau yang dipengaruhi. Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja.

F. Data-Data Yang Dibutuhkan

Data Primer

(44)

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian data dikumpulkan dengan berbagai cara, Setiap cara pengumpulan data sesuai dengan jenis dan sumber data. Pada penelitian ini metode pengambilan data yang digunakan adalah:

Kuesioner

Kuesioner yaitu metode pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk diisi dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan responden yang sebenarnya. Melalui cara yang dimaksudkan untuk memperoleh data primer yaitu kepuasan kerja pada guru SD.

H. Definisi Operasional, Pengukuran Variabel Dan Indikator

(45)

Tabel III. 1. Kriteria Pengukuran Variabel Kepuasan Kerja

Kriteria Jawaban Skor Positif Skor Negatif

Sangat Setuju 5 1

Setuju 4 2

Ragu-Ragu 3 3

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju 1 5

Tabel III. 2. Kisi-Kisi Pengembangan Indikator Kepuasan Kerja

No Indikator (+) No. Item (-) No. Item Jumlah 1 Kondisi kerja 3 9, 20, 35 5 6, 18, 23,

26, 34

8

2 Gaji yang

diterima

4 1,13, 22 , 28 4 4, 10, 19, 29 8

3 Hubungan dengan atasan

2 3, 30 2 12, 21 4

4 Hubungan dengan rekan kerja

2 7, 25 1 16 3

5 Hubungan dengan pekerjaan itu sendiri

5 5, 11, 17, 27, 33

8 2, 8, 14, 15, 24, 31, 32, 36

(46)

Jenis Kelamin adalah penggolongan yang menandakan ciri umum di antara anggotanya dan oleh ciri itu membedakan dengan anggota lain (sifat jantan betina atau laki-laki dan perempuan). Variabel ini diukur dengan pertanyaan terbuka (open question).

Umur yaitu lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan). Variabel ini diukur dengan pertanyaan terbuka (open question).

Masa kerja adalah lamanya karyawan bekerja di dalam suatu perusahaan atau organisasi. Masa kerja diukur dengan satuan waktu, misalnya bulan atau tahun. Variabel ini diukur dengan pertanyaan terbuka (open question).

Status kepegawaian adalah kedudukan atau reputasi seseorang di dalam suatu kelompok, bisa digunakan untuk secara sosial membedakan orang tersebut dengan anggota-anggota lain dari kelompok yang sama atau dengan kelompok yang lain. Variabel ini diukur dengan pertanyaan terbuka (open question).

I. Teknik Analisis Instrumen

1. Pengujian Validitas

(47)

validitas suatu alat ukur semakin tepat alat pengukur itu mengenai sasarannya. Sebaliknya semakin rendah validitas suatu alat pengukur, semakin jauh pula alat pengukur itu mengenai sasarannya.

Untuk menguji tingkat validitas skor masing-masing item suatu variabel dikorelasikan dengan skor variabel tersebut dengan menggunakan Teknik Korelasi Product Moment. Rumus Korelasi Product Moment adalah sebagai berikut :

rxy =

{

2 2

}{

2 2

}

Y) ( -Y N X) ( -X N Y) ( X) ( -XY N Σ Σ Σ Σ Σ Σ Σ Dimana:

rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N : Jumlah Sampel

X : Total skor dari setiap butir item Y : Total skor

Taraf signifikasi 5% atau 0,05. Apabila rhitung > rtabel berarti

ada korelasi yang nyata antara masing-masing item dengan variabel yang diukur (kepuasan kerja) sehingga alat ukur tersebut dianggap valid. Sedangkan apabila rhitung < rtabel berarti tidak ada korelasi yang nyata

(48)

Variabel Kepuasan Kerja Tabel 3.3 Validitas Kepuasan Kerja

No Item Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

1 Item 1 0,335 0,169 Valid

2 Item 2 0,330 0,169 Valid

3 Item 3 0,368 0,169 Valid

4 Item 4 0,321 0,169 Valid

5 Item 6 0,365 0,169 Valid

6 Item 7 0,351 0,169 Valid

7 Item 8 0,357 0,169 Valid

8 Item 9 0,425 0,169 Valid

9 Item 10 0,324 0,169 Valid

10 Item 11 0,348 0,169 Valid

11 Item 12 0,355 0,169 Valid

12 Item 13 0,343 0,169 Valid

13 Item 14 0,343 0,169 Valid

14 Item 15 0,335 0,169 Valid

15 Item 16 0,318 0,169 Valid

16 Item 17 0,356 0,169 Valid

17 Item 18 0,364 0,169 Valid

18 Item 19 0,365 0,169 Valid

(49)

20 Item 21 0,338 0,169 Valid

21 Item 22 0,333 0,169 Valid

22 Item 23 0,585 0,169 Valid

23 Item 24 0,330 0,169 Valid

24 Item 25 0,334 0,169 Valid

25 Item 26 0,350 0,169 Valid

26 Item 27 0,320 0,169 Valid

27 Item 28 0,327 0,169 Valid

28 Item 29 0,324 0,169 Valid

29 Item 30 0,313 0,169 Valid

30 Item 31 0,356 0,169 Valid

31 Item 32 0,343 0,169 Valid

32 Item 33 0,346 0,169 Valid

33 Item 35 0,325 0,169 Valid

34 Item 36 0,429 0,169 Valid

Sumber : Hasil Olah Data Penelitian 2007

Item pertanyaan pertama dari variabel kepuasan kerja mempunyai rhitung sebesar 0,335 dan jika dibandingkan dengan rtabel

sebesar 0,169 dengan taraf signifikansi 5% dan dk = n-2 (dk = 60-2 = 58) maka rhitung > rtabel. Begitu juga dengan item kedua sampai item

(50)

2. Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui taraf kepercayaan dari suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan reliabilitas bila instrumen digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2004: 267). Untuk mengukur koefisien dalam penelitian ini menggunakan koefisien Alpha Cronbach dengan taraf signifikansi 5% (Suharsimi, 2000: 236).

Rtt =

⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ Σ ⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ 2 2 1 1 -k k at ab Keterangan :

Rtt = reliabilitas instrumen

K = jumlah butir pertanyaan 2

ab

Σ = jumlah variabel soal 2

at = variabel soal

Jika koefisien alpha lebih besar dari r tabel dengan taraf

signifikansi 5%, maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika koefisien Alpha lebih kecil dari r tabel dengan taraf

signifikansi 5%, maka kuesioner tersebut dinyatakan tidak reliabel. Tabel 3.4 Reliabilitas

(51)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja mempunyai nilai rhitung sebesar 0,838 dan jika dibandingkan dengan

rtabel sebesar 0,169 dengan taraf signifikansi 5% dan dk = n-2 (dk = 60-2

= 58) maka rhitung > rtabel. Dengan demikian instrumen kepuasan kerja

reliabel.

J. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis Perbedaan Dengan t-test

Uji Homogenitas

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis Independen Sampel t-test. Independen Sampel t-test (sampel yang tidak berkolerasi) adalah sampel yang tidak berkaitan satu sama lain dan bertujuan untuk membandingkan perbedaan rata-rata dua kelompok data yang tidak berhubungan satu dengan yang lain. Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian, dapat dilakukan dengan mengawali pengujian varian ke dua sampel homogen atau tidak. Pengujian homogenitas varian digunakan uji F. Prosedur yang digunakan untuk menguji homogenitas varian adalah dengan jalan menemukan harga Fmax Adapun rumus yang digunakan untuk menguji homogenitas varian yaitu: h ianTerenda gi ianTerting F var var max =

Varians

(

)

(

(

)

)

(52)

Dimana:

i

JK = Jumlah kuadrat seluruh skor item

b

JK = Jumlah kuadrat butir

Pada uji homogenitas, harga F ditentukan oleh uji beda. Dalam hal ini harga F yang diharapkan adalah bila harga Fhitung lebih besar dari pada harga Ftabel maka Ha diterima dan Hoditolak. Dalam hal ini menunjukkan adanya perbedaan, yang berarti varian homogen.

2. Uji Prasyarat Analisis Regresi

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah skor-skor sampel dapat masuk akal dianggap berasal dari suatu populasi distribusi teoritis (Sidney, 1985: 59). Dalam pengujian normalitas peneliti menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov yang memusatkan perhatian pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Adapun uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas adalah sebagai berikut:

D = maksimum|Fo( X ) – Sn( X )|

Keterangan :

D : Deviasi Maksimum

Fo (x) : Fungsi distribusi kumulatif yang ditentukan

(53)

Berdasarkan asumsi di atas cara menghitung koefisien-koefisien menggunakan bantuan SPSS (Statistical Product and Service Solution). Uji ini dapat menggunakan ketentuan sebagai berikut:

Jika probabilitas asimtot > 0,05 berarti sebaran data normal Jika probabilitas asimtot < 0,05 berarti sebaran data tidak normal

b. Uji Linearitas

Uji Linearitas ini dilakukan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linear atau tidak dengan variabel terikatnya. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Sudjana, 1996: 355) :

(

1

)

/ − − = k n JK K JK F res reg Keterangan :

F : Harga bilangan F untuk garis regresi JKreg : Jumlah kuadrat regresi

JKres : Jumlah kuadrat residu

n-k-1 : Derajat kebebasan

Kriteria pengujian linearitas yaitu jika nilai Fhitung lebih kecil

dari Ftabel pada taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan (dk) =

n-k-1, maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linear. Sebaliknya jika nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel pada taraf

(54)

3. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah hubungan variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dengan model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel orthogonal variabel bebas yang nilai korelasinya antar sesama variabel bebas sama dengan nol (Ghozali, 2002:57).

Untuk mendeteksi masalah Multikolinieritas digunakan rumus sebagai berikut:

1 1 2 2 − − × − = k k n R xt R Fhitung xt Dimana

R2xt = Nilai R2 dari nilai estimasi regresi parsial variabel bebas n = Jumlah observasi data

K = Jumlah variabel bebas termasuk konstanta

Jika nilai Fhitung> Ftabel berarti variabel bebas berkorelasi

(55)

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik (Arif, 1993: 31). Diagnosa adanya heteroskedastisitas secara kuantitatif dalam suatu regresi dapat dilakukan dengan pengujian korelasi rangking Spearman adapun rumusnya sebagai berikut:

(

)

⎥⎥ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − − =

1 6 1 2 2 n n d

rs i

di = Selisih rangking standar deviasi (s) dan rangking nilai multi error (e) Nilai e = Y-Y

n = Banyaknya sampel

Kriteria pengujian Heteroskedastisitas yaitu jika rhitung <

rtabel maka tidak terjadi Heteroskedastisitas, sebaliknya rhitung > rtabel

maka ada Heteroskedastisitas.

K. Pengujian Hipotesis

(56)

Rumus Independen Sampel t-test: t =

(

)

(

)

⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ + − + − + − − − − 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 n n n n S n S n X X Keterangan: t = Distribusi t

1

X = Rata-rata kepuasan kerja guru laki-laki

2

X = Rata-rata kepuasan kerja guru perempuan

1

S = Simpangan baku kepuasan kerja guru laki-laki

2

S = Simpangan baku kepuasan kerja guru perempuan 2

1

S = Varian kepuasan kerja guru laki-laki 2

2

S = Varian kepuasan kerja guru perempuan

1

n = Jumlah sampel kepuasan kerja guru laki-laki

2

n = Jumlah sampel kepuasan kerja guru perempuan

Sedangkan untuk mencari varian kepuasan kerja antara guru laki-laki dengan guru perempuan digunakan rumus sebagai berikut:

( )

= 2 2

1 1 x x n n S

( )

= 2 2

(57)

Sedangkan

1

X dan

2

X dapat kita cari dengan rumus:

1 1 1

n X

X =

− 2 2 2 n X

X =

Kriteria Pengujian:

A. Bila thitung < ttabel : tidak ada perbedaan kepuasan kerja antara guru laki-laki dan guru perempuan.

B. Bila thitung > ttabel : ada perbedaan kepuasan kerja antara guru laki-laki dan guru perempuan.

2. Untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan bahwa ada perbedaan kepuasan kerja antara guru tetap dan guru tidak tetap maka digunakan teknik analisis Independen Sampel t-test. Rumus t-test dapat digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen, dengan tingkat kepercayaan sebesar 5%.

Rumus Independen Sampel t-test:

t =

(

)

(

)

⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ + − + − + − − − − 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 n n n n S n S n X X Keterangan: t = Distribusi t

1

(58)

2

X = Rata-rata kepuasan kerja guru tidak tetap

1

S = Simpangan baku kepuasan kerja guru tetap

2

S = Simpangan baku kepuasan kerja guru tidak tetap 2

1

S = Varian kepuasan kerja guru tetap 2

2

S = Varian kepuasan kerja guru tidak tetap

1

n = Jumlah sampel kepuasan kerja guru tetap

2

n = Jumlah sampel kepuasan kerja guru tidak tetap

Sedangkan untuk mencari varian kepuasan kerja antara guru tetap dengan guru tidak tetap digunakan rumus sebagai berikut:

( )

= 2 2

1 1 x x n n S

( )

= 2 2

2 1 x x n n S Sedangkan − 1 X dan

2

X dapat kita cari dengan rumus:

1 1 1

n X

X =

− 2 2 2 n X

X =

Kriteria Pengujian:

a. Bila thitung < ttabel : tidak ada perbedaan kepuasan kerja antara guru

(59)

b. Bila thitung > ttabel : ada perbedaan kepuasan kerja antara guru tetap

dan guru tidak tetap.

3. Untuk menguji hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa umur dan masa kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja digunakan:

A. Metode Regresi Linier Berganda

Metode ini dipakai karena jumlah variabel independennya lebih dari satu variabel. Persamaan umum regresi ganda dengan dua prediktor (Sugiyono, 2005: 261)

Y = a + b1X1 + b2X2

Y = Kepuasan Kerja X1 = Umur

X2 = Masa Kerja

a = Konstanta b = Koefisien regresi

Untuk mencari koefisien regresi b1,b2 maka dapat

digunakan persamaan simultan, sebagai berikut: 1. ∑X1Y = b1∑X12 + b2∑X 1 ∑X2

2. ∑X2Y = b1∑X1∑X2 + b2∑X 2 2

(60)

Untuk menguji koefisien korelasi digunakan rumus korelasi ganda dua prediktor

b1 ∑x1Y + b2 ∑x2Y

Ry(1,2) =

∑Y2

Di mana

Ry(1,2) = koefisien korelasi umur dan masa kerja.

x1 = Umur

x2 = Masa kerja

Y = Kepuasan kerja

B. Uji F

Fhitung dimaksudkan untuk menguji model regresi atas

pengaruh seluruh variabel bebas yaitu X1, X2, X3, X4 secara

bersama-sama terhadap variabel tergantung. Apabila probabilitas tingkat kesalahan Fhitung lebih kecil dari tingkat tertentu (tingkat signifikan

5%) maka yang diuji adalah signifikan dalam menentukan variabel kepuasan konsumen sebagai variabel tergantung (Y)

Rumus untuk menghitung Fhitung adalah

(

)

(

2

)

2 1 1 R m m N R F − − − = Keterangan

(61)

m = Jumlah predictor

N = Jumlah sampel

N-m-1 = Derajat kebebasan

Jika Fhitung < Ftabel maka hipotesis diterima, berarti variabel bebas

secara bersama-sama berpengaruh secara signifikansi terhadap variabel terikat. Jika Fhitung > Ftabel maka hipotesis ditolak, berarti

variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

(62)

45

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Yayasan Kanisius

1. Sejarah Singkat Yayasan Kanisius

Yayasan Kanisius adalah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan sekolah-sekolah mulai dari TK sampai dengan SLTA. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di wilayah Keuskupan Agung Semarang. Kebanyakan berada di daerah pedesaan, beberapa yang berada di kota ditemukan di kampung-kampung tempat pemukiman rakyat biasa.

Yayasan Kanisius merupakan lembaga pendidikan tertua di Jawa. Didirikan pada tanggal 31 Agustus 1918 di Muntilan sebagai “ CANISIUS VERENIGING “ yang berarti Perkumpulan Kanisius.

Selanjutnya pada tahun 1927 diubah statusnya menjadi “ CANISIUS STICHTING “ yang berarti YAYASAN KANISIUS.

(63)

Yang mendirikan dan “membidani” kelahirannya ialah Rm. Fransiskus Van Lith SJ. Seirama dengan perkembangan Yayasan Kanisius berkembang pula Gereja ke pelosok-pelosok wilayah Keuskupan Agung Semarang.

2. Visi Yayasan Kanisius

Misi unit karya Pendidikan Kristiani adalah ikut berperan serta mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan pada nilai-nilai Kristiani. Nilai-nilai Kristiani yang dimaksud adalah nilai-nilai kejujuran, keadilan, cinta kasih, kesetiaan dan kegembiraan.

3. Misi Yayasan Kanisius

a. Pendidikan yang terbuka untuk umum (terbuka terhadap suku, agama, ras dan golongan apa saja) yang secara akademis bermutu dan memperhatikan pembentukan kepribadian manusia seutuhnya. b. Perhatian khusus untuk mereka (anak didik), yang ekonominya

lemah. Sekolah Kristiani tidak menolak calon siswa atas dasar keadan ekonominya.

c. Perhatian khusus untuk tempat-tempat dimana tidak ada pendidikan kristiani sebagai tanda solidaritas dalam mencerdaskan bangsa. d. Perhatian khusus terhadap penanaman nilai-nilai kejujuran, keadilan,

kebenaran dan kesetiaan.

(64)

B. SD Kanisius Tegalmulyo

1. Alamat : TEGALMULYO, PAKUNCEN, WIROBRAJAN YOGYAKARTA

2. Sejarah Berdirinya :

Pada awalnya bernama SD KANISIUS WIROBRAJAN III, berdiri pada tanggal 1 Agustus 1968 dan menjadi satu dengan SD KANISIUS WIROBRAJAN I dan II di Jln. HOS Cokroaminoto. Kemudian pada tahun 1968 mendapat sebidang tanah di Tegalmulyo, Pakuncen, Wirobrajan dan berubah namanya menjadi SD KANISIUS TEGALMULYO sampai sekarang.

3. Visi Sekolah : Mencerdaskan bangsa lewat pendidikan berdasarkan nilai-nilai kristiani.

4. Misi Sekolah :

a. Menyelenggarakan sekolah yang bermutu dan efektif untuk umum b. Dapat mengamalkan ajaran agama hasil proses pembelajaran dan

kegiatan pembiasaan

c. Mengoptimalkan proses pembelajaran dan bimbingan

d. Mengembangkan pengetahuan di bidang IPTEK, bahasa, olah raga, dan seni budaya sesuai dengan bakat dan minat siswa.

(65)

5. Tujuan Sekolah :

a. Sekolah mengembangkan Rencana Pelaksanaan Program dari kelas 1 sampai 6

b. Sekolah mengembangkan pemetaan SK, KD, Indikator, aspek untuk semua mata pelajaran

c. Sekolah memiliki sarana dan prasarana untuk mencapai standar pengadaan minimal

d. Sekolah melakukan kerjasama dengan instansi terkait beserta masyarakat untuk mendukung tercapainya misi sekolah

6. Nama dan Tugas Guru :

TH. Paimin : Kepala Sekolah Haryati Rahayu : Guru Kelas I Niken Anggraeni : Guru Kelas II Y. Prihardani. S : Guru Kelas III E. Sutirah : Guru Kelas IV A.Wagito : Guru Kelas V H. Ngatijo : Guru Kelas VI

C. SD Kanisius Gowongan

(66)

2. Sejarah Berdirinya :

Berdiri pada tanggal 1 Agustus 1918, didirikan oleh yayasan pendidikan kanisius dalam rangka ikut serta mencerdaskan anak bangsa berdasarkan nilai-nilai kristiani.

3. Visi Sekolah : Menjadi sekolah dipercaya masyarakat untuk mencerdaskan bangsa dalam rangka mensukseskan wajib belajar berdasarkan iman kristiani.

4. Misi Sekolah :

a. Menyiapkan generasi unggul yang memiliki potensi di bidang IMTAQ dan IPTEK

b. Membentuk sumber daya manusia yang aktif, kreatif, inovatif sesuai dengan perkembangan zaman

c. Membangun citra sekolah sebagai mitra yang dipercaya masyarakat tanpa membedakan ras, agama, maupun status sosial

5. Tujuan Sekolah :

a. Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia

b. Siswa sehat jasmani dan rohani

c. Siswa memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan dan keterampilan untuk melanjutkan pendidikanpada jenjang yang lebih tinggi

(67)

e. Siswa kreatif, terampil dan bekerja untuk dapat mengembangkan diri secara terus-menerus

6. Nama dan Tugas Guru :

Y. Maryono Susanto : Kepala Sekolah Heni Prihantini : Guru Kelas I Th. Suparti : Guru Kelas II Lilis Eko Endrawati, S.Pd : Guru Kelas III Ari Esnawati SP : Guru Kelas IV Tri Lestari : Guru Kelas V Y. Maryono Susanto : Guru Kelas VI

D. SD Kanisius Gayam

1. Alamat : JLn. Ki Mangun Sarkoro No. 80 Yogyakarta Tlp. (0274) 521080 55225

2. Sejarah Berdirinya :

Berdiri pada tanggal 1 Juni 1922 oleh Dj. Faguin de Gafe, dengan nama Sekolah rakyat Gayam Putra dan yang mendirikannya adalah Yayasan Kanisius pusat.

3. Visi Sekolah : Menciptakan masyarakat pendidikan atas dasar persaudaraan sejati dan terbuka

4. Misi Sekolah :

(68)

b. Membangun relasi edukatif antara komunitas dengan siswa dan masyarakat lingkungan

5. Tujuan Sekolah :

Mendidik dan membimbing siswa siap masuk SLTP yang unggul dalam kemampuan akademik, religiusitas dan ketrampilan

6. Nama dan Tugas Guru :

Christina Isminarti : Kepala Sekolah Ag. Prabandari : Guru Kelas I a M. Chandra. WHP : Guru Kelas I b V. Sugiartini : Guru Kelas II a Yuliana Watini : Guru Kelas II b Ans. Iswindarti : Guru Kelas III Fr. Sri Maryani : Guru Kelas IV a A. Dwi Darmayani : Guru Kelas IV b P. Margono : Guru Kelas V a M. Yunanto : Guru Kelas V b Fx. Shono : Guru Kelas VI

E. SD Kanisius Kota Baru

(69)

2. Sejarah Berdirinya :

Berdiri pada tahun 1947 oleh Romo B. Sumarno, SJ yang ketika itu menjabat sebagai pastor paroki Kotabaru. Selain itu dibantu juga oleh tokoh-tokoh paroki antara lain Dr. Sentral, Bapak Sosroyudo, SH, Bapak Sujadi dengan mulai mendirikan Sekolah Taman kanak-kanak yang kemudian juga mendirikan Sekolah Rakyat. Sebagai lokasinya adalah kompleks KOLSANI dan gedung WIDYAMANDALA dengan 6 kelas. Namun karena bertambahnya jumlah siswa kelas bertambah menjadi 9 kelas, karena tempat tidak mencukupi maka atas kebijaksanaan Romo B. Sumarno, SJ dan Romo B. Schouten, SJ dicarilah sebidang tanah yang bisa menampung siswa sekitar 350 anak didik. Setelah mencari di beberapa tempat, atas berkat Tuhan akhirnya didapatkan sebidang tanah seluas sekitar 3000 m2 yang terletak di sebelah selatan Kolsani tanah milik Kasultanan yang disewa PJKA atau yang menjadi cikal bakal komplek TK dan SD Kanisius Kota Baru sekarang ini.

3. Visi Sekolah : Unggul dalam prestasi akademik dan non akademik berdasarkan iman kristiani.

4. Misi Sekolah :

a. Menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif sehingga potensi siswa berkembang optimal dan tuntas sebagai realisasi manajemen berbasis sekolah

(70)

c. Menciptakan kondisi sekolah yang kondusif melalui komunikasi intensif sehingga tumbuh semangat belajar dan kerja yang terpogram pada semua warga sekolah

d. Melestarikan dan mengembangkan seni budaya bangsa e. Meningkatkan kegiatan keagamaan secara kontinyu

f. Menjalin kerjasama dan hubungan dengan berbagai pihak sebagai jaringan usaha pengembangan pendidikan

5. Tujuan Sekolah :

a. Meningkatkan mutu akademis dan non akademis di atas kritera ketuntasan minimal berdasarkan standar nasional pendidikan

b. Meningkatkan prestasi siswa di bidang seni budaya

c. Terwujudnya pendidik dan tenaga kependidikan yang professional d. Terwujudnya suasana komunikasi yang santun berdasarkan

pengamalan agama yang diyakininya

e. Terwujudnya sarana dan prasarana yang mampu digunakan untuk mengembangkan pembelajaran

f. Terwujudnya hubungan harmonis dan dinamis baik dalam sekolah maupun dengan masyarakat

6. Nama dan Tugas guru :

(71)

MP. Prihatsari Aryani : Guru Kelas IV P. Ari Endah N. S.E : Guru Kelas V a B. Siti Murwani : Guru Kelas V b C. Novi Suratri P, S.Pd : Guru Kelas VI

F. SD Kanisius Notoyudan

1. Alamat : JLn. Letjend Suprapto No. 95 Pringgokusuman Gedongtengen Yogyakarta 55272 Tlp. (0274) 7100741

2. Sejarah Berdirinya :

Sekolah berdiri pada tahun 1939 yang dikelola oleh para Romo Jesuit. Karena jumlah siswa yang semakin lama semakin bertambah, maka sekolah dipecah menjadi 2 yaitu SD Kanisius Notoyudan I dan SD Kanisius Notoyudan II, yang dikepalai oleh dua orang kepala sekolah. Ini terjadi kira-kira tahun 1966 sesudah pemberontakan PKI. Pada tahun 1967-1968 jumlah siswanya cukup banyak sekitar 40 orang lebih per kelasnya. Tahun 2002/2003 SD Kanisius Notoyudan I dan II digabung menjadi satu menjadi SD Kanisius Notoyudan sampai dengan sekarang. 3. Visi Sekolah : Unggul dalam kualitas atau prestasi akademik maupun

non akademik berdasarkan UUD 1945, pancasila dan iman kristiani.

4. Misi Sekolah :

(72)

b. Meningkatkan perilaku siswa selaras dengan kaidah dan norma agama, budi pekerti yang luhur

c. Meningkatkan kemampuan siswa sesuai bakat ketrampilan seni budaya nasional

d. Mendorong, memotivasi siswa untuk selalu kritis, kreatif dalam menghadapi persoalan pembelajaran maupun kegiatan sehari-hari e. Meningkatkan prestasi akademik, siswa agar mampu bersaing sehat

dalam memasuki sekolah di jenjang yang lebih tinggi. 5. Tujuan Sekolah :

a. Mewujudkan kualitas dan prestasi peserta didik yang dijiwai amalan agama dalam situasi sekolah yang tertib, bersih dan sehat

b. Pendayagunaan seluruh potensi sekolah, masyarakat, pemerhati dalam mendukung program pendidikan.

6. Nama dan Tugas guru :

(73)

G. SD Kanisius Pugeran I

1. Alamat : JLn. Suryodiningratan No. 71 Yogyakarta 55141 Tlp. (0274) 371436

2. Sejarah Berdirinya :

Pada tanggal 1 Juli 1929 SD Kanisius didirikan oleh Yayasan Kanisius Yogyakarta dengan akte Nomor 5/1929 oleh Notaris DJ. Focquin de Grafe tertanggal 5 Agustus 1929 dengan nama Sekolah kampung. Januari 1949 Nn. Suharti, Ibu Juwarini, dan Romo A. Sandiwan Broto membuka sekolah dengan 1 kelas berjumlah 30 murid. Bertempat di bangsal depan Gereja Pugeran. Tanggal 1 Juli 1952 semua kegiatan SD Kanisius Pugeran bertempat di SD Kanisius Pugeran yang berlokasi di kampung Suryadiningratan. Jumlah murid pada tahun ajar 1952 berjumlah 3.213 anak. Tahun 1991 SD Kanisius Pugeran dalam struktur kedinasan dijadikan menjadi dua SD. Hal ini dikarenakan adanya peraturan bahwa setiap SD hanya diperbolehkan menerima murid baru kelas I maksimal 30 anak.

3. Visi Sekolah : pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan nilai-nilai kristiani.

4. Misi Sekolah :

Menyelenggarakan sekolah yang bermutu, efektif untuk umum.

(74)

b. Memberdayakan generasi muda menjadi pribadi yang peka, berinisiatif, kreatif, dan inovatif terhadap lingkungan sosial

c. Mendampingi generasi muda untuk mengembangkan nilai-nilai abadi atau universal dalam semangat Kristiani.

5. Tujuan Sekolah :

a. Sekolah mengembangkan rencana pelaksanaan program dari kelas 1 sampai 6

b. Sekolah mengembangkan pemetaan SK, KD, Indikator, aspek untuk semua mata pelajaran

c. Sekolah memiliki sarana dan prasarana untuk mencapai standar pengadaan minimal

d. Sekolah melakukan kerja sama dengan instansi terkait beserta masyarakat untuk mendukung tercapainya misi sekolah

6. Nama dan Tugas Guru :

(75)

H. SD Kanisius Pugeran II

1. Alamat : JLn. Suryodiningratan No. 71 Yogyakarta 55141 Tlp. (0274) 371436

2. Sejarah Berdirinya :

Pada tanggal 1 Juli 1929 SD Kanisius didirikan oleh Yayasan Kanisius Yogyakarta dengan akte Nomor 5/1929 oleh Notaris DJ. Focquin de Grafe tertanggal 5 Agustus 1929 dengan nama Sekolah kampung. Januari 1949 Nn. Suharti, Ibu Juwarini, dan Romo A. Sandiwan Broto membuka sekolah dengan 1 kelas berjumlah 30 murid. Bertempat di bangsal depan Gereja Pugeran. Tanggal 1 Juli 1952 semua kegiatan SD Kanisius Pugeran bertempat di SD Kanisius Pugeran yang berlokasi di kampung Suryadiningratan. Jumlah murid pada tahun ajar 1952 berjumlah 3.213 anak. Tahun 1991 SD Kanisius Pugeran dalam struktur kedinasan dijadikan menjadi dua SD. Hal ini dikarenakan adanya peraturan bahwa setiap SD hanya diperbolehkan menerima murid baru kelas I maksimal 30 anak.

3. Visi Sekolah : pendidikan yang mencerdaskan kehidupan bangsa berdasarkan nilai-nilai kristiani.

4. Misi Sekolah :

a. Menyelenggarakan sekolah yang bermutu, efektif untuk umum. b. Mendampingi generasi muda untuk mengembangkan kecerdasan

(76)

c. Memberdayakan generasi muda menjadi pribadi yang peka, berinisiatif, kreatif, dan inovatif terhadap lingkungan sosial

d. Mendampingi generasi muda untuk mengembangkan nilai-nilai abadi atau universal dalam semangat Kristiani.

5. Tujuan Sekolah :

a. Sekolah mengembangkan rencana pelaksanaan program dari kelas 1 sampai 6

b. Sekolah mengembangkan pemetaan SK, KD, Indikator, aspek untuk semua mata pelajaran

c. Sekolah memiliki sarana dan prasarana untuk mencapai standar pengadaan minimal

d. Sekolah melakukan kerja sama dengan instansi terkait beserta masyarakat untuk mendukung tercapainya misi sekolah

6. Nama dan Tugas Guru :

(77)

I. SD Kanisius Wirobrajan

1. Alamat : JLn. HOS. Cokroaminoto No.8 Yogyakarta 55253 Tlp. (0274) 557380

2. Sejarah Berdirinya :

Pada tahun 1922 didirikanlah sekolah Volkschool yang dikenal oleh masyarakat sebagai sekolah Zending. Pada waktu pertama kali dibuka oleh pimpinan Missi dari Kotabaru, diterima beberapa murid dari kampung wirobrajan, ketanggungan, patangpuluhan, gampingan dan bahkan dari gamping. Jumlah muridnya sekitar 40 anak laki-laki serta perempuan antara usia 7-12 tahun.

Tahun kedua penerimaan baru mengalir dari beberapa kampung seperti ngampon, notoyudan, dan sonosewu, sehingga ruang kelas I diperlebar untuk 55 murid. Pada tahun 1923 Sekolah Rakyat yang berdasarkan ajaran Kristen Katolik ini mulai terkenal di sekitar Wirobrajan. Pada tahun inilah benih-benih biji sesawi ditebarkan oleh Missionaris Romo-Romo dari Kotabaru dan dari sinilah orang-orang merasa simpati.

(78)

Wirobrajan berkembang menjadi 3 SD yaitu SD Kanisius Wirobrajan I, II, dan III yang mana SD Kanisius Wirobrajan III pindah lokasi sehingga bernama SD Kanisius Tegalmulyo sejak tahun 1972 sampai dengan sekarang.

3. Visi Sekolah : Unggul dalam prestasi Akademik / Non Akademik, terampil, berpengetahuan dan berbudi luhur berdasarkan nilai-nilai cinta kasih.

4. Misi Sekolah :

a. Melaksanakan pembelajaran secara efektif, inovatif dan menyenangkan

b. Melaksanakan pengembangan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP, dan RPH).

c. Melaksanakan pengembangan kurikulum muatan lokal d. Melaksanakan pengembangan sistem penilaian

e. Melaksanakan budaya tertib / disiplin kerja

f. Meningkatkan suasana kekeluargaan, kebersamaan, serta komunkasi yang lancar

5. Tujuan Sekolah :

a. Sekolah mengembangkan perangkat pembelajaran kelas I – VI b. Sekolah memiliki KTSP, sistem penilaian, dan silabus, RPP sebagai

(79)

c. Tercapainya prestasi dalam lomba akademik dan non akademik mulai dari tingkat Kecamatan-Kabupaten / Kota serta jenjang diatasnya

d. Terwujudnya hubungan yang harmonis, rukun, rasa kebersamaan dilandasi semangat kerendahan hati

e. Terwujudnya jejaring, komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak

6. Nama dan Tugas Guru :

(80)

63

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif Data

1. Deskripsi Responden

Analisis deskripsi digunakan untuk mengetahui gambaran karakteristik responden yang diteliti yaitu jenis kelamin, umur, masa kerja dan status kepegawaian. Dari penelitian yang dilakukan terhadap 60 responden, maka dapat diketahui karakteristik responden sebagai berikut :

a. Jenis Kelamin

Tabel 5.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 17 28%

Perempuan 43 72%

<

Gambar

Gambar 2.1  Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Jenis Kelamin, Umur, Masa
Gambar 2.1    Pengaruh kepuasan kerja terhadap Jenis Kelamin, Umur,
Tabel III. 2. Kisi-Kisi Pengembangan Indikator Kepuasan Kerja
Tabel 3.3 Validitas Kepuasan Kerja
+7

Referensi

Dokumen terkait

Biyantu, (2007) MANAJEMEN PEMBELAJARAN (Studi tentang Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah, Iklim Kerja Guru, Penghasilan Guru dan Mutu pembelajaran terhadap Kinerja

[r]

[r]

Kecepatan Pengadukan Terhadap Kemampuan Adsorpsi 23 Gambar 4.1 Proses Pencucian Adsorben Pasir Putih 26 Gambar 4.2 Proses Pencucian Adsorben Pasir Putih 27 Gambar 4.3

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis. © Wahyu Purnama 2014 Universitas

Formulir BOS 04 (Tertanggal Hari Senin, 4 Januari 2016) Beserta Fotokopi buku rekening BOS satu lembar.. Demi lancarnya proses pencairan mohon hadir tepat waktu dan

Eksperimen Metode Asistensi Untuk Meningkatkan Kualitas Gambar Mata Diklat Mengatur Tata Letak Gambar Manual Dan Layout Di Smk Negeri 6 Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia |

sewaktu hidrasi merupakan faktor penentu bagi keutuhan beton. Tipe V: Semen penangkal sulfat. Digunakan untuk beton yang lingkungannya mengandung sulfat, terutama pada tanah/air