• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

C. Kerangka Berpikir Dan Hipotesis

Kepuasan kerja nampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Karyawan yang mempunyai kepuasan kerja akan menunjukkan sikap positif dan menyenangkan terhadap pekerjaannya. Sikap positif dapat ditunjukkan dengan kesediaan untuk menerima nilai-nilai yang dianut perusahaan tempat ia berkerja. Nilai-nilai yang dianut oleh karyawan tersebut merupakan aspek yang terdapat dalam sebuah perusahaan yang berkaitan dengan pekerjaan. Sementara itu sikap karyawan untuk bersedia berusaha bagi kepentingan perusahaan juga merupakan sikap positif dan menyenangkan terhadap pekerjaan yang ditunjukkan oleh karyawan yang mempunyai kepuasan kerja. Ketika seorang karyawan melakukan pekerjaannya dengan sebaik mungkin berarti ia telah berusaha untuk kepentingan perusahaan.

Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individu. Pria dan wanita mempunyai perkembangan yang berbeda secara psikologis dan fisiologis. Stereotip gender menganggap wanita sebagai lebih ekspresif, kurang independen, lebih emosional, kurang logis, secara kuantitatif kurang terorientasi dan lebih partisipatif dari pada pria. Sebaliknya pria lebih sering dianggap sebagai kurang hangat dan kurang peka antar pribadi, kurang ekspresif, kurang cocok dalam menentukan, orientasinya kuantitatif, dan lebih otokratis dan terarah dari pada wanita. Sejak dahulu karyawan perempuan menerima gaji dan menduduki jabatan yang lebih rendah. Menurut Kreitner (2005: 51) sampai April 1999 kaum perempuan masih digaji lebih rendah

dibandingkan pria. Manajer dan professional perempuan menerima 70,5% dari gaji kaum pria. Meskipun perempuan digaji sama dengan kaum pria, mereka tidak mendapat kesempatan kerja yang sama. Selain itu karyawan perempuan juga kurang mendapat promosi karena mereka kurang berpengalaman dalam manajemen umum, perempuan yang tidak mempunyai bakat sebagai eksekutif memerlukan waktu lama untuk diangkat menjadi eksekutif, tidak diikutsertakan dalam jaringan kerja informal sehingga menjadi halangan terbesar dalam promosi mereka. Penelitian psikologis menunjukkan bahwa wanita lebih bersedia untuk mematuhi wewenang dan pria lebih agresif dan bermungkinan lebih besar dari pada wanita untuk memiliki harapan atas keberhasilan. Setiap individu baik pria maupun wanita akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda dengan system-sistem, nilai-nilai yang berlaku pada masing-masing individu tersebut. Kepuasan kerja akan berlangsung terus dan kepuasan itu sendiri bersifat relatif, artinya bagi setiap individu tidak akan sama tergantung sejauh mana individu mengharapkan kebutuhannya terpenuhi.

Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan oleh guru. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis pertama yaitu adanya perbedaan kepuasan kerja antara guru laki-laki dengan guru perempuan.

Status merupakan faktor penting dalam memahami perilaku manusia karena status merupakan motivator yang cukup penting dan

mempunyai konsekuensi-konsekuensi perilaku yang utama bila individu mempresepsikan antara apa yang mereka yakini tentang bagaimana status mereka dan apa yang orang lain persepsikan. Suatu pekerjaan yang mendasarkan pada tingkat pangkat atau status kepegawaian didasarkan oleh tingkat pendidikan karyawan itu sendiri, sehingga pekerjaan tersebut memberikan kedudukan tertentu pada orang yang melakukannya. Semakin tinggi tingkat pendidikan dan profesionalisme pekerja semakin tinggi kemungkinan ia melakukan perbandingan sosial dengan orang-orang yang profesinya sama di luar organisasi. Jika upah atau gaji yang diberikan oleh organisasi lebih rendah dari upah yang berlaku dalam masyarakat untuk suatu tipe pekerjaan maka para pekerja mungkin sekali tidak akan puas dengan upah atau gajinya. Selain itu fasilitas yang diterima oleh masing-masing individu juga berbeda, tergantung oleh status kepegawaian yang dimiliki oleh masing-masing individu tersebut. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis kedua yaitu adanya perbedaan kepuasan kerja antara guru tetap dan guru tidak tetap.

Dalam kenyataannya ada hubungan antara kepuasan kerja dengan umur. Karyawan yang umurnya 25-34 tahun dan 40-45 tahun adalah merupakan umur yang bisa menimbulkan perasaan kurang puas terhadap pekerjaannya, produktivitas merosot dengan makin bertambahnya usia seseorang. Persepsi terhadap pekerja yang sudah tua yaitu melihat sejumlah kualitas positif yang dibawa orang tua ke dalam pekerjaan mereka khususnya pengalaman, pertimbangan, etika kerja yang kuat dan komitmen terhadap

mutu. Dengan makin tuanya para pekerja makin sedikit peluang pekerjaan alternatif bagi mereka. Disamping itu pekerja yang lebih tua berkemungkinan kecil untuk berhenti karena masa kerja mereka yang lebih panjang cenderung memberikan tingkat upah yang lebih tinggi kepada mereka dan tunjangan pensiun yang lebih menarik. Kepuasan cenderung terus-menerus meningkat pada para profesional dengan bertambahnya usia mereka sedangkan pada para non professional kepuasan itu merosot selama usia setengah baya dan kemudian naik lagi pada tahun-tahun berikutnya. Usia secara positif berhubungan dengan kinerja bagi para karyawan muda. Para karyawan yang lebih tua bukan kurang produktif tetapi usia dan pengalaman juga memprediksikan kinerja yang lebih baik untuk pekerjaan yang lebih kompleks dari pada pekerjaan biasa, dan pengalaman kerja memiliki hubungan yang kuat dengan kinerja dari pada usia. Tetapi ada juga pendapat yang mengatakan bahwa semakin lama karyawan bekerja maka karyawan tersebut akan mendapatkan kepuasan kerja. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan hipotesis ketiga yaitu umur dan masa kerja berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan dalam bentuk bagan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Pengaruh kepuasan kerja terhadap Jenis Kelamin, Umur, Masa Kerja dan Status Kepegawaian

Kepuasan Kerja Masa kerja Status Kepegawaian Jenis kelamin Umur

24

Dokumen terkait